19 April 2018

Delivery of the Tenth and Final of C-27J Spartan Battlefield Aircraft Completed

19 April 2018


RAAF C-27J Spartan (all photos : Aus DoD)

Royal Australian Air Force (RAAF) wednesday welcomed the 10th and final C-27J Spartan into service during a ceremony at RAAF Base Richmond.

Minister for Defence, Senator the Hon Marise Payne, and Minister for Defence Industry, the Hon Christopher Pyne MP, congratulated RAAF on completing the upgrade to the Australian Defence Force’s comprehensive fleet of air mobility platforms.

Minister Payne said the Spartan was a highly versatile aircraft that would enhance battlefield airlift capability of the Australian Defence Force.

“The Spartan provides flexibility to Defence operations, allowing us to land at airfields that are smaller or unsuitable for our much larger transport aircraft like the C-130J Hercules and C-17A Globemaster,” Minister Payne said.

“The Spartan can carry up to five tonnes of cargo and is capable of moving troops, equipment and supplies; conducting aero-medical evacuation missions and conducting air drops.”

Minister Payne said the Spartans are currently operated by No. 35 Squadron at RAAF Base Richmond, and would relocate to RAAF Base Amberley in early 2019.


“The relocation to Amberley will allow No. 35 Squadron to work from facilities purpose-built for the Spartan, and to be more responsive when deploying across Australia and into the Asia Pacific,” Minister Payne said.

Minister Pyne said Australia’s defence industry would provide important sustainment support for the capability.

“Northrop Grumman Australia has been selected to provide through-life support to the fleet,” Minister Pyne said.

“In addition, Fibre Tech Solutions has delivered a cargo restraint system for use on board the Spartan and other air mobility aircraft, increasing the speed and ease of loading and unloading these aircraft.

“This project supports jobs at both RAAF Base Richmond and Amberley, and will contribute toward developing Australian defence industry into the future.”

Over the last 12 months, the Spartan has supported Whole-of-Government efforts in the 2017 Papua New Guinea parliamentary elections and during international exercises in New Zealand, Guam and New Caledonia.

Initial Operating Capability for the Spartan was declared in late 2016, and Final Operating Capability is scheduled to be declared in late 2019.

(Aus DoD)

19 komentar:

  1. Barusan di kompas...PPATK menemukan aliran dana "300 sekian milyar" dari perusahaan pemenang tender AW-101 ke rekening pabrikan di singapur dan inggris.

    Padahal total nilai pengadaan perunit AW-101 mencapai "700 sekian milyar"...busyettttt, pantas aja babeh tetap tak bergeming dg beralasan "rahasia negara"...

    BalasHapus
    Balasan
    1. 340 milyar dibayarkan langsung ke pihak pembuat.

      340 ribu juta dibagi kurs 12,5 ribu

      340/12,5 = 27,2 = usd 27,2 juta per unit.

      Dana MEF yang disediakan usd 165 juta.

      165 / 27,2 = 6,... = 6 unit

      Seharusnya dapat 6 unit AW101 dengan dana usd 165 juta.

      Tetapi kalo ngikuti si beruang kutub dan si jet ski, yang harga per unit usd 55 juta, hanya dapat 3 unit tok.

      Gemblung juga tuh si beruang kutub.

      Hapus
    2. Waktunya masuk kandang itu beruang.. qiqiqi

      :D

      Hapus
    3. Parah emang korupsinya tuh Heli..

      Kalau pengadaan yg lain gimana mas ? jaman2 Leopard, Apache, F16 apakah ada juga ? karena situasinya sebelum pergantian rezim tuh.

      Hapus
    4. Leo kan G to G.
      Apache & Falcon ID lewat FMS/DSCA, G to G juga, ga bisa maen mereka.

      Si Merlin ini dari awal dah keliatan maksain, dah ditolak babe pun, tau-tau nongol foto test flight yg jelas-jelas bukan dari utility version kayak yg dia confirm.

      Beneran kemaruk level dewa yg berani, sekaligus tolol..hwekekek..

      Daah, gasruk ke bui aja tuh!

      :D

      Hapus
    5. Tapi aneh juga ya bro case Heli Awewe ini ?... sampai petinggi nya pun gak tahu ?... pertanyaannya..mosok sih gak tahu ?? hehehehe

      Bayangin dengan total Purchase Requisition ampe 700 Milyar itu kan butuh tanda tangan ampe level penggede.... gak bakalan lah cuma level bawah doang ?..

      Sumthin smellin fishy here... :-D

      Hapus
    6. @ PS justru apache & Falcon dahulu yg ketahuan korupsi...uda ketangkap jendral busuknya...awewe pun sudah ketangkap tsknya & masih di dalami tsk lainnya.

      Hapus
    7. Mas TF,
      Iye juga, ane baru ingat. Kalo ga salah duitnya di deposit dulu biar ngembung..

      Muke gile, dasar songlaper.

      Hapus
    8. @superstar

      Akhir taun lalu, saya ngobrol dg om yg kebetulan sama-sama pernah menjabat sbg komandan di lanud yg sama dg "sang babeh"...

      Cerita bliau, babeh ini prestasinya "biasa saja saat menjabat sbg komandan", malah sering kontroversial seperti mnengusulkan tiap jabatan di lanud harus diisi oleh perwira berbekgron penerbang tempur...padahal jabatan komandan kan bicara soal kapabilitas, bukan bekground !!

      Titik balik babeh adalah ketika menjabat sbg atase di negri jiran...mungkin hokinya lg bagus, ketika itu ada "orang penting" dirawat disana, dan babelah orang yg rajin menjenguk (mungkin ada pamrihnya).

      Dan ketika, terjadi peralihan kekuasaan, maka babelah yg disodorkan sbg "marshal dirgantara" oleh "keluarga orang penting" tsb.

      Merasa diatas angin...sang babepun berlaku over confident dg jabatannya

      Hapus
    9. Corruption case for F-16 and Apache Helis :

      https://news.detik.com/berita/d-3388384/dihukum-seumur-hidup-ini-modus-brigjen-teddy-korupsi-dana-alusista

      https://news.detik.com/berita/d-3359297/kasus-korupsi-f-16-kemhan-40-orang-dapat-pinjaman-duit-dari-brigjen-teddy

      Heli AW case :

      http://www.tribunnews.com/nasional/2018/01/03/kasus-dugaan-korupsi-heli-aw-101-kpk-periksa-mantan-ksau-agus-supriatna-sebagai-saksi

      MRSS Philipina case :

      ww.tribunnews.com/nasional/2017/04/11/kpk-periksa-empat-tersangka-suap-penjualan-kapal-perang-ke-filipina

      Pokoknya berantas sampai habis yg korupsi2 model beginian sekarang.

      Jaman dulu memang nyaman gak ada yg berani mengusut proyek, jaman sekarang ?? Masih berani ??

      Hehehehehehe

      Hapus
    10. @superstar

      Tapi aneh juga ya bro case Heli Awewe ini ?... sampai petinggi nya pun gak tahu ?... pertanyaannya..mosok sih gak tahu ?? hehehehe

      Saya masih ingat di RDP dg DPR komisi I, sang atasan mengajukan heli ini (VVIP), bahkan tanpa disertai sikap awareness kalo dinegeri india, heli ini bermasalah

      Hapus
    11. Itu maah ngeles dengan alasan ga tau alias pura-pura ga tau, lha job desc doi kan jelas harus tau.
      Emang job doi apaan sampek ga tau gitu.

      Gemblung iku, ga profesional, kalo kejadian di tempat ane, dah dipecat dengan cara ditendang tuh orang.. :D

      Hwekekekek..

      Hapus
    12. Faktanya semua dana untuk merusak nkri dari dalam berpusat di singapore suap sogok untuk merevisi undang undang dan keluar masuk kayu golondongan ,batu bara dan bases nya penyekundupan berton narkoba termasuk abral aset negara berpusat di singapura broo...

      Hapus
  2. Ni sama c295 dimensinya gedean mana yak? Info dong.

    BalasHapus
  3. Wah ini saingan N-245 PT DI...

    BalasHapus
    Balasan
    1. N245 masih taraf design mat, blom jadi saingan

      Hapus
    2. Bro,aq pernah baca lamannya PT DI bila biaya R & D N245 tak banyak bro kerana design N245 diambil dari design CN235,N245 dipanjangin 5 atau 6 meter dari panjang asli CN235,lalu perubahan yg baru dari design N245 nih kedua sayapnya memakai winglet di ujung sayapnya dan ekornya di reka bentuk sedikit aja dari design ekor CN235 yg lama

      Hapus
    3. Ia mat, cuma maksudku ini barang masih taraf design, blom ada barang jadi. Jadinya ga bisa kita bilang saingannya spartan yang udah ngalor ngidhul

      Hapus
  4. This white people are bad. Never ever respect this Aussie they are dumb.

    BalasHapus