Produk PT. Dahana : peledak bentuk gel dan detonator (photo : Dahana)
Konsorsium Joint Operation (KJO) empat perusahaan segera membangun sebuah unit pabrik bahan baku peledak ( Ammonium Nitrate ) terbesar se-Asean dengan nilai investasi sekitar US$115 juta (Rp1,04 triliun).
Empat perusahaan yang tergabung dalam KJO a.l. PT Dahana (Persero), PT Suma Energi Nusantara, PT Pupuk Kaltim Tbk (PKT), dan PT Parna Raya, yang telah bersepakat memuluskan pembangunan infrastruktur pabrik mulai awal Januari 2007 dan diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2008. Pabrik itu akan dibangun di Bukit Tursina, Loktuan, kawasan Kaltim Industri Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur.
Konsorsium itu juga melibatkan perusahaan pembuat amonium nitrat, pupuk, dan amoniak terbesar di dunia asal Norwegia, Yara AB, dalam hal lisensi teknologi Kaltenbach-Thuring untuk memacu kapasitas produksi sebesar 200.000 ton amonium nitrat per tahun.
Produk PT. Dahana : peledak seismic gel (photo : ElangGuntur-AngkasaReaders)
F. Harry Sampoerno, Director of Finance and Business Development PT Dahana, mengatakan selain Indonesia, hanya ada dua negara Asean yang sanggup memproduksi amonium nitrat, yaitu Filipina sebesar 60.000 ton per tahun dan Thailand sekitar 80.000 ton.
”Bahkan di Asia, pabrik di Bontang ini hanya kalah dari China di mana satu pabrik mampu menghasilkan 250.000 ton per tahun,” kata Harry kepada Bisnis di lokasi pembangunan pabrik, kemarin (9/9/2006).
Detrius Sinaga Komisaris PT Kaltim Parna Industri (Parna Raya Group) mengatakan tingkat kebutuhan amonium nitrat domestik yang masih tinggi tidak diimbangi dengan jumlah produksi, sehingga memicu ketergantungan impor sebesar 90%-95%.
(Dahana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar