31 Maret 2022

DEFTECH Perkenal UAV Taktikal Teknologi Malaysia

31 Maret 2022

Deftech ISR UAV (photos : DSA)

KUALA LUMPUR: Pesawat tanpa pemandu (UAV) taktikal pertama dibangunkan secara tempatan yang berkebolehan beroperasi pada waktu siang dan malam dengan ketahanan selama 10 jam, diperkenalkan semalam.

UAV dikenali sebagai Pesawat Perisikan Peninjauan Pemantauan tanpa pemandu (ISR UAV) itu yang juga mampu terbang dengan jarak 100 kilometer direka sepenuhnya oleh DEFTECH Unmanned Systems Sdn Bhd, anak syarikat DRB-HICOM Defence Technologies Sdn Bhd.

Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan DEFTECH Fazley Ariffin berkata pembangunan UAV taktikal tersebut merupakan suatu pencapaian membanggakan untuk industri pertahanan tempatan. 

Beliau berkata teknologi autonomi seperti UAV atau dron ini dapat melipatgandakan keupayaan pasukan pertahanan dan keselamatan dengan menyediakan platform yang selamat untuk mengendalikan sebarang situasi atau persekitaran berbahaya dan mencabar.

“Pembangunan ini menandakan satu langkah ke hadapan yang baharu untuk DEFTECH dalam menerokai bidang teknologi pertahanan,” katanya dalam kenyataan sebaik pelancaran UAV berkenaan semalam.


ISR UAV dengan berat maksimum 120 kilogram (kg) untuk berlepas itu dan mampu membawa kapasiti muatan seberat 15 kg dilancarkan oleh Panglima Tentera Udara Jen Datuk Seri Mohd Asghar Khan Goriman Khan di Pameran Perkhidmatan Pertahanan Asia dan Pameran Keselamatan Asia 2022, di sini.

Jelas Fazley, pembangunan 100 peratus secara tempatan ini memastikan sokongan teknikal dan tindak balas yang cepat pada kos yang kompetitif.

“Ia juga boleh disesuaikan sepenuhnya mengikut operasi khusus yang dikehendaki pengguna,” katanya. 

Beliau berkata pembangunan UAV ISR ini adalah hasil daripada pengalaman yang dipelajari ketika bekerjasama dengan pasukan pertahanan dan keselamatan dalam mengendalikan dron untuk operasi yang berbeza.

“Penggunaan UAV oleh pihak tentera dan keselamatan awam pasti akan menjadi aset untuk keselamatan negara Malaysia, terutamanya untuk situasi kritikal dan sensitif masa, seperti pengawasan dan kawalan sempadan.


“DEFTECH akan terus membangunkan teknologi sistem tanpa pemandu tempatan untuk mengurangkan pergantungan kepada pihak luar, dan membina keupayaan tempatan dalam sistem pertahanan negara,” katanya.

Sementara itu, menurut sumber rasmi DEFTECH kepada Bernama, ISR UAV berkenaan kini sedang menunggu ujian penerbangan akhir.

Menurutnya, pihaknya menerima respons yang baik daripada pengunjung mengenai UAV berkenaan pada hari pertama pameran berkenaan diadakan.

DEFTECH merupakan kontraktor pertahanan Malaysia yang terlibat dalam pembangunan, pembuatan dan pembekalan kenderaan perisai dan logistik untuk keselamatan tentera dan tanah air.

Thailand Proposes 2% Cut in 2023 Defence Budget

31 Maret 2022

Janes Defence Budgets forecasts continued constraints in Thailand's military expenditure during the next few years (graphic : Jane's)

Thailand has allocated THB197.29 billion (USD5.86 billion) for defence in 2023, according to a draft budget document approved by the Thai cabinet.

Figures in the draft budget bill show that the new defence budget is a 2% decline compared with the 2022 defence budget of THB201.66 billion.

The budget bill will be submitted to Thailand's House of Representatives in May for approval. Thailand's fiscal year starts in October.

According to a breakdown of the proposed 2023 defence budget, the Royal Thai Army (RTA) will receive the bulk of funding, with THB96.57 billion, a year-on-year decline of 3%.

The Royal Thai Navy (RTN) and Royal Thai Air Force (RTAF) will receive THB40.32 billion and THB36.11 billion, respectively. For the RTN, this represents a small increase of THB115 million, and for the RTAF, it is a decline of 4%.

Other recipients in the 2023 defence budget include the Royal Thai Armed Forces Headquarters, which is allocated THB9.23 billion, and the Ministry of Defence's research and development agency, the Defence Technology Institute (DTI). The DTI's 2023 budget increased by 21% to THB504.6 million.

The reduction in the 2023 budget has been prompted by economic pressure stemming from the impact of the Covid-19 pandemic. This pressure has also led to delays in several defence procurement programmes.

Such projects have included those to acquire additional main battle tanks, artillery, radars, and additional General Dynamics Land Systems Stryker 8×8 infantry combat vehicles (ICVs) from the United States.

Other delayed procurements include additional S26T diesel-electric submarines from China, upgrades for naval helicopters, and infrastructure developments.

Cendana Perkenalkan Kendaraan Baru untuk Angkatan Darat Malaysia

31 Maret 2022

Cendana FFR (kiri) dan Artac (kanan) 4x4 untuk Tentera Darat Malaysia (photos : Monch)

Perusahaan Malaysia Cendana Auto telah meluncurkan berbagai kendaraan 4x4 baru yang sedang dikembangkan dan dibangun untuk Angkatan Darat Malaysia.

Perusahaan mengatakan pada pameran Defense Services Asia 2022 (DSA 2022) di Kuala Lumpur bahwa semua kendaraan telah dirancang dan dikembangkan secara lokal, dengan sistem yang disediakan oleh berbagai pemasok luar negeri.

Platform tersebut termasuk kendaraan operasi khusus SF-21X, kendaraan darat taktis bersenjata 'Artac', kendaraan sinyal 'Fitted for radio' (FFR), dan transporter mortir taktis MT-815.

Seorang pejabat perusahaan mengatakan kepada Janes bahwa Cendana telah dikontrak untuk memasok 16 kendaraan SF-21X awal untuk pasukan khusus Angkatan Darat Malaysia.

Cendana Artac 4x4 (photo : Jane's)

Dia mengatakan uji coba baru-baru ini telah selesai dan Cendana sedang mempersiapkan untuk membangun kendaraan, yang menampilkan senapan mesin 7,62 mm, di fasilitas produksinya di Semenyih, sekitar 40 km selatan Kuala Lumpur.

Cendana juga memiliki kontrak untuk memasok 49 kendaraan Artac ke divisi infanteri Angkatan Darat Malaysia. Kendaraan dapat dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm, peluncur granat 40 mm, senapan Gatling 7,62 mm, atau peluncur rudal anti-tank.

Perusahaan memiliki dua kesepakatan untuk memasok kendaraan FFR-nya, yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi Thales. Ini telah memasok 21 kendaraan dari 40 yang dikontrak untuk Resimen Sinyal Angkatan Darat Malaysia. Pejabat Cendana mengatakan bahwa kendaraan yang tersisa akan dikirimkan pada tahun 2022.

Selain itu, perusahaan memasok kendaraan FFR ke pasukan penjaga perdamaian PBB Malaysia dan 20 dari 30 kendaraan telah dikirimkan.

30 Maret 2022

Damen Perbarui Desain Sigma 9113 untuk Penuhi Persyaratan LMS Malaysia

30 Maret 2022

Korvet Damen Sigma 9113 yang telah mengalami peningkatan (photo : Jane's)

Damen, galangan kapal Belanda telah mengungkapkan desain korvet/frigat ringan Sigma 9113 yang 'ditingkatkan' untuk program Malaysia dalam pengadaan kapal Littoral Mission Ship (LMS) tambahan.

Pada pameran Defense Services Asia 2022 (DSA 2022) di Kuala Lumpur pada 29 Maret, Damen mengatakan bahwa desain yang diperbarui mencerminkan persyaratan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) untuk kapal batch-dua LMS.

Seorang perwakilan Damen mengatakan desain kapal Sigma 9113 yang rencananya akan ditawarkan kepada RMN mirip dengan empat korvet kelas Diponegoro buatan Damen, yang terakhir mulai beroperasi pada tahun 2009.

Namun, desain yang akan ditawarkan Damen ke Malaysia memiliki beberapa peningkatan, yang meliputi integrasi sistem propulsi diesel-listrik hibrida, pengurangan fitur penampang, integrasi hanggar helikopter, dan sistem onboard yang dimodifikasi.

Damen mengatakan desain tersebut juga menyediakan konstruksi modular, yang memungkinkan “transfer teknologi ke Malaysia serta produksi beberapa modul di Belanda dan beberapa secara lokal”.

Menurut Damen, desain baru telah dipengaruhi secara khusus oleh persyaratan LMS batch-dua RMN. Menurut RMN, kapal batch-dua ini harus memiliki panjang antara 85 m dan 100 m, lebar antara 11 m dan 14 m, dan harus mampu mencapai kecepatan maksimum 28 knot.

Persyaratan senjata batch-kedua termasuk meriam 57 mm, sistem senjata jarak dekat 30 mm, dua peluncur untuk Kongsberg Naval Strike Missiles, serta rudal permukaan-ke-udara atau sistem rudal pertahanan titik.

KRI Teluk Palu 523 Tiba di Pangkalan Kolinlamil Jakarta

30 Maret 2022

KRI Teluk Palu-523 (photos : Kolinlamil)

Jakarta ------- KRI Teluk Palu-523 yang beberapa waktu lalu telah diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono sebagai alutsista TNI AL yang baru tiba di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/3)

Kapal Perang Republik Indonesia jenis angkut tank (AT) 6 produksi anak bangsa di galangan kapal PT Daya Radar Utama, Lampung selanjutnya akan memperkuat unsur KRI di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer yang secara operasional masuk dalam jajaran Satuan Lintas Laut Militer 1. KRI dengan komandan pertama Letkol Laut (P) Siswandony ini memiliki daya tampung 360 prajurit, 115 prajurit pengawak KRI dan 6 kru Helly. Selain itu, kapal ini memiliki panjang 120 meter, lebar 18 meter, draft 3 meter (full load) dengan bobot 4.508 ton. Kapal tersebut juga memiliki kecepatan maksimum 16 knot, kecepatan jelajah 14,8 knot dan kecepatan ekonomis 13,6 knot, serta dilengkapi persenjataan 2 unit Meriam 40 mm dan 2 unit Meriam 12,7 mm sebagai pertahanannya.


Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S. Aldedharma menanggapi kedatangan KRI Teluk Palu-523 dengan penuh harapan keberadaan kapal perang tersebut di jajaran Kolinlamil akan memperkuat alutsista yang telah ada sebelumnya sehingga mampu meningkatkan kesiapsiagaan dalam rangka dukungan angkutan laut militer maupun penugasan lain yang diemban oleh Kolinlamil.

Kehadiran KRI Teluk Palu-523 di jajaran TNI AL khususnya Kolinlamil adalah bentuk komitmen Pemimpin TNI AL dalam rangka modernisasi KRI, pesawat udara dan material tempur menuju kekuatan yang siap dioperasikan. Dimana pembangunan kekuatan dengan langkah modernisasi alutsista dan teknologinya menjadi salah satu program prioritas TNI AL 

HHI Luncurkan Desain HDL-13000 Untuk Program MRSS Angkatan Laut Malaysia

30 Maret 2022

HHI HDL-13000 MRSS (all photos : NavalNews)

Galangan kapal Hyundai Heavy Industries (HHI) memperkenalkan desain kapal HDL-13000 MRSS pada ajang Defense Service Asia - Exhibition and Conference (DSA) 2022 yang saat ini diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

HDL-13000, adalah kapal pendukung multi-peran yang memiliki panjang keseluruhan 160 meter, lebar 25 meter, dan bobot 13.000 ton. Kapal ini akan berfungsi sebagai platform utama untuk dukungan logistik pasukan dan juga untuk operasi Humanitarian and Disaster Relief (HADR).

Aspek yang paling menonjol dari konfigurasi desain adalah Dek Kendaraan tertutup yang membentang sepanjang kapal dari haluan ke buritan yang dapat membawa lebih dari 16 Main Battle Tank dan 6 Kendaraan Lapis Baja Multiperan. Bagian belakang Dek Kendaraan juga berfungsi sebagai Well Deck. 

Sebuah ramp sideport dan gerbang buritan menyediakan akses ke Dek Kendaraan, dan kapal memiliki kapasitas ballast tank yang cukup untuk membenamkan/menurunkan bagian belakang kapal guna membanjiri well deck untuk menampung landing craft yang dapat digunakan untuk memindahkan personel, kendaraan, dan/atau kargo ke dan dari pantai.


Program MRSS

Program transformasi RMN «15 to 5» melibatkan akuisisi tiga kapal MRSS. Rencana awal adalah meminta dua kapal pertama dikirim antara 2021-2025 dan yang ketiga pada 2035. Jadwal ini telah ditunda, kemungkinan karena pandemi. Menurut informasi yang dikumpulkan sejak LIMA 2019, ada banyak pembuat kapal yang menunggu RFP: selain HHI yang meluncurkan desainnya di DSA 2022 minggu ini, pesaing lain termasuk Damen Belanda, Naval Group Prancis, CSOC shipyard China, PT PAL Indonesia, Mitsui Jepang, dan TAIS Turki.

Kapal tersebut diharapkan menjadi desain LPD yang mampu melakukan operasi amfibi, HADR dan pengisian bahan bakar kapal lain saat berlayar. Hanggar dan dek helikopter harus dapat menampung hingga tiga helikopter Caracal dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia. 

29 Maret 2022

1 Pesawat Selesai Konversi PTDI Serahkan Supplemental Type Certificate Kepada TUDM

29 Maret 2022

Penyerahan STC pesawat CN-235 Maritime Patrol Aircraft kepada TUDM (photos : PTDI)

PTDI Serahkan Supplemental Type Certificate (STC) Pesawat CN235-220M TUDM

Kuala Lumpur, Malaysia, Humas PTDI --- Senin, 28 Maret 2022 pada pameran Defence Service Asia (DSA) 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan menyerahkan Supplemental Type Certificate (STC) pesawat CN235-220 Military Transport milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang dikonversi menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) oleh PTDI di bawah program Maritime Security Initiative (MSI) kepada Panglima Tentera Udara (PTU) TUDM, General Dato Sri Mohd Asgjar Khan bin Goriman Khan. Penyerahan STC tersebut berlokasi di booth Defend ID Paviliun Indonesia, disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Republik Indonesia, Mayjen TNI Dadang Handrayudha. 

Penyerahan Sertifikat ini dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan perawatan pesawat CN235-220 Military Transport TUDM, dimana dari total sebanyak 3 (tiga) unit pesawat CN235-220 Military Transport yang dikonversi menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA), PTDI telah menyelesaikan sebanyak satu unit dan kedua unit lainnya ditargetkan penyelesaian dan delivery-nya pada bulan April dan Mei 2022.


Sistem misi instalasi pada pesawat milik TUDM tersebut telah berhasil memperoleh STC, yang merupakan hasil kerja sama antara Indonesian Defence Airworthiness Authority (IDAA) Kementerian Pertahanan RI dan Directorate General Technical Airworthiness (DGTA) Kementerian Pertahanan Malaysia.

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Panglima Tentera Udara dan TUDM, saya berharap dengan acara serah terima ini dapat menjadi dasar yang kuat bagi kerja sama PTDI, TUDM dan Kementerian Pertahanan Malaysia untuk saat ini dan di masa yang akan datang, serta dapat bermanfaat bagi semua pihak,” jelas Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.

Dalam ajang internasional pameran DSA 2022, PTDI tergabung dalam Defend ID Paviliun Indonesia bersama-sama dengan PT Len Industri (Persero), PT Pindad, PT PAL Indonesia dan PT Dahana. PTDI promosikan berbagai macam produk unggulannya, seperti pesawat CN235-220, NC212i, N219, maupun MRO. Hal ini merupakan salah satu upaya perluasan pasar, peningkatan penjualan, serta penjajakan terhadap potensi-potensi kontrak lainnya, baik untuk produk pesawat maupun jasa after sales.  

 (PTDI)

PAF New C-295 Medium-Lift Aircraft Arrives

29 Maret 2022

Arrival of PAF C-295 at Clark Air Base (photo : PAF)

PAF gets first of 3 C-295 aircraft acquired from Spain

MANILA – The Philippine Air Force (PAF) has announced the delivery of one of its three Airbus Defense and Space C-295 medium-lift transport aircraft acquired from Spain.

Col. Maynard Mariano, PAF spokesperson, said the aircraft safely landed at the base around 5 p.m. at the Clark Air Base, Pampanga on Monday.

"(It is) a part (of the) Modernization Program, which was approved by the current administration. This project will fill in our gap in airlift requirements," Mariano said in a message to the Philippine News Agency Monday night.

PAF C-295 when transit in Malta (photo : Ruben Zammit)

The contract for the three aircraft, which was signed in 2019, is worth PHP5.288 billion.

"Three C-295 aircraft were acquired under the Medium Lift Aircraft Acquisition Project pursuant to the Republic Act (Number) 9184 or the Government Procurement Reform Act," Mariano said.

He added the PAF's 220th Airlift Wing of the Air Mobility Command will operate these aircraft which will be utilized to transport troops and equipment to various parts of the country.

These planes will augment the four C-295 aircraft previously acquired by the PAF.

(PNA)

Singapore and Thailand Navies Conduct Bilateral Exercise Singsiam

29 Maret 2022

Singsiam Naval Exercise 2022 (photos : RSN)

The Republic of Singapore Navy (RSN) and the Royal Thai Navy (RTN) are conducting a bilateral naval exercise, Exercise Singsiam, from 21 to 30 March 2022. Hosted by the RSN this year, the opening ceremony was co-officiated by Fleet Commander Rear-Admiral (RADM) Saw Shi Tat and Royal Thai Fleet Commander-in-Chief Admiral (ADM) Suvin Jangyodsuk at RSS Singapura – Changi Naval Base on 21 March 2022. RADM Saw and ADM Suvin also unveiled a commemorative logo to mark the 20th edition of the exercise, since its inception in 1981.

 
This year's exercise saw the participation of the RSN's Formidable-class frigate RSS Formidable with an embarked S-70B naval helicopter, Victory-class missile corvette RSS Valiant, and Independence-class littoral mission vessel RSS Fortitude; and the RTN's Naresuan-class frigate HTMS Naresuan, Chao Phraya-class frigate HTMS Saiburi and one S-76B naval helicopter.
 
As part of the sea phase, both navies conducted a series of maritime security and conventional warfare drills in the Malacca Strait and Andaman Sea. These included gunnery firings, maritime surveillance as well as communication and manoeuvring serials. The exercise will conclude with a closing ceremony in Phuket on 30 Mar 2022.

 
Highlighting the value of Exercise Singsiam, RADM Saw said, "This exercise is a cornerstone of our bilateral relations. Both our navies have derived good value from exercising together and this is an opportunity for our officers and sailors to build friendship, mutual understanding and interoperability."
 
As part of ADM Suvin's visit to Singapore, he also called on Chief of Navy RADM Aaron Beng, and visited the RSN's Formidable-class frigate RSS Tenacious and Information Fusion Centre.
 

Exercise Singsiam has expanded in scope and increased in complexity over the years to include more advanced naval serials. The good understanding established has also enabled both navies to conduct combined missile firing exercises and collaborate in maritime security operations. Besides Exercise Singsiam, both navies also interact regularly across a range of activities including professional exchanges and courses. These interactions continue to underscore the close and long-standing defence ties between Singapore and Thailand, and strengthen the mutual understanding and cooperation between the two navies. 
 

Deftech, FNSS Partner on Pars Armoured Vehicles for Malaysian Army

29 Maret 2022

FNSS Pars 6x6 armoured combat vehicles (image : FNSS)

Malaysia's DRB-HICOM Defence Technologies (Deftech) and FNSS Savunma Sistemleri are collaborating on positioning the Turkish company's 4×4 and 6×6 Pars armoured combat vehicles for requirements within the Malaysian Army.

The two programmes plan to build on Deftech and FNSS's partnership on developing and building the Malaysian Army's 8×8 AV8 armoured fighting vehicle, which is an evolved version of the FNSS's 8×8 Pars platform. Deftech plans to conclude deliveries of these AV8s to the army by the end of 2022.

Company officials told Janes on 28 March at the opening day of the Defence Services Asia 2022 (DSA 2022) exhibition in Kuala Lumpur that the 4×4 and 6×6 Pars vehicles are being offered to replace the Malaysian Army's German-made Condor 4×4s and Belgian-made SIBMAS 6×6 armoured vehicles.

Officials said the 4×4 and 6×6 Pars vehicles were trialled in Turkey and that “mobility evaluations” would continue in Malaysia from April. Janes understands that the companies see an opportunity to supply 88 6×6 versions of the Pars vehicle and 136 4×4s. It is anticipated that initial contracts for the vehicles could be signed in 2023 if the vehicle meets Malaysian Army requirements and funding is available.

At the DSA 2022 exhibition, Deftech showcased the 6×6 Pars III vehicle fitted with an FNSS remote-controlled weapon station (RCWS) featuring a 12.7 mm machine gun. The 4×4 Pars was integrated with a remote-controlled anti-tank guided missile (ATGM) system. However, officials stressed that the vehicles' configuration for the Malaysian Army had not yet been agreed.

28 Maret 2022

Pembelian Pesawat MPA, TUDM Tunggu Keputusan MoF - Panglima Tentera Udara

28 Maret 2022

Leonardo ATR-72MP-600 salah satu kontestan pesawat MPA (photo : Andrea Ferino)

KUALA LUMPUR: Proses perolehan membabitkan beberapa Pesawat Peronda Maritim (MPA) Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang baharu akan diputuskan oleh Kementerian Kewangan (MoF) selepas cadangan tersebut dikemukakan Lembaga Perolehan Kementerian Pertahanan.

Panglima Tentera Udara Jeneral Datuk Seri Mohd Asghar Khan Goriman Khan ketika menjelaskan perkara itu berkata, penilaian teknikal terhadap pembelian pesawat berkenaan juga telah selesai dijalankan sepenuhnya.

“Sekarang masih lagi di peringkat MoF untuk mereka membuat sebarang keputusan mengenai perkara ini.

"Lembaga Perolehan pun sudah lengkap dan kita menunggu keputusan MoF,” jelasnya pada sidang media pada Rabu.

Bagaimanapun, tambahnya, TUDM tidak akan mendedahkan jumlah syarikat yang telah disenaraikan setakat ini.

“Proses seterusnya (selepas kelulusan MoF) adalah melakukan penilaian secara fizikal.

"Jadi semua yang telah disenarai pendek itu kita akan hantar pasukan untuk melakukan penilaian teknikal dan penilaian sepenuhnya nanti,” katanya.

Sementara itu, katanya, proses pembelian helikopter yang akan digunakan oleh TUDM pada masa akan datang juga masih berjalan.

Ia bagi menambah baik segala aset-aset milik TUDM dalam memperkasakan keupayaan sedia ada ketika ini.

Philippine Army Showcases Latest Defense Assets

28 Maret 2022

Army's Artillery Regiment's Autonomous Truck Mounted Howitzer System (ATMOS) 155 mm (photo : PA)

The Philippine Army showcased its latest military hardware at a static display held at the Hunters ROTC Parade Grounds, Fort Bonifacio, Metro Manila on March 21, 2022.

Army's Armor Division's armored mortar carrier equipped with 120mm mounted mortar systems (photo : PA)

Philippine Army Major Units (PAMUs) such as the Artillery Regiment, Armor Division, the 51st Engineer Brigade, and Special Forces Regiment (Airborne) displayed newly acquired military hardware during the event which is part of the month-long commemoration of the 125th founding anniversary of the Philippine Army.

Army Commanding General Lt. Gen. Romeo S. Brawner, Jr., inspects the Assault Rifle AR-M52F (photo : PA)

The Artillery Regiment displayed its brand new Autonomous Truck Mounted Howitzer System (ATMOS) 155 mm and towed howitzers while the Armor Division showcased its armored mortar carrier equipped with 120mm mounted mortar systems.

Army Commanding General Lt. Gen. Romeo S. Brawner, Jr., inspects the 60 mm Commando Mortar M60CMA (photo : PA)

The 525th Engineer Combat Battalion, the humanitarian assistance and disaster response unit of the 51st Engineer Brigade, displayed water search-and-rescue (WASAR) and collapsed structure search-and-rescue (CSSR) equipment donated by the Japanese government last year. Meanwhile, the Special Forces Regiment (Airborne) showcased latest high-powered firearms that will bolster the capability of ground units.

Army Commanding General Lt. Gen. Romeo S. Brawner, Jr., checks out water search-and-rescue (WASAR) equipment (photo : PA)

“These new weapon systems can be used not just for internal security operations but also for territorial defense operations,” Commanding General Philippine Army Lt. Gen. Romeo S. Brawner, Jr., remarked. “We are developing not just our internal security operations capability but also our capability to defend our territory from external aggressors,” he said. 

B-2 Conducts Mission in Indo-Pacific, Integrates with US, RAAF Fighters

28 Maret 2022

B-2 exercise with RAAF (all photos : USAF)

ROYAL AUSTRALIAN AIR FORCE BASE AMBERLEY, Australia (AFNS) --  
A U.S. Air Force B-2 Spirit flew from the 509th Bomb Wing, Whiteman Air Force Base, Missouri, to Royal Australian Air Force Base Amberley, March 23, to execute training with the Royal Australian Air Force to increase interoperability with a critical ally and operate forward in the Indo-Pacific region.  

The U.S. and Australia maintain a robust relationship underpinned by shared democratic values, common interests, and cultural affinities. The alliance is an anchor for peace and stability in the Indo-Pacific region and around the world.  

Once in Australian airspace, the B-2 teamed up with a KC-135 Stratotanker from the Alaska Air National Guard to complete aerial refueling before integrating with eight fighter aircraft — two Royal Australian Air Force F-35A Lightning IIs, two RAAF EA-18 Growlers, two RAAF F/A-18F Super Hornets and two U.S. Air Force F-16C Aggressors — to conduct training operations. 

The B-2 then landed at RAAF Amberley — for the first time — and conducted a crew swap before becoming airborne, integrating with F-22 Raptors from Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, and returning back to Whiteman AFB.


U.S. Navy Adm. John C. Aquilino, commander of U.S. Indo-Pacific Command, and Royal Australian Air Force Air Vice-Marshal Joe Iervasi, Air Commander Australia, observed the B-2 aircraft on the ground at RAAF Amberley and met with the air and ground crews.

“This is the most consequential theater with the most challenging security issues…and advancing our interoperability with critical allies like Australia is critical to maintaining a free and open Indo-Pacific,” Aquilino said. “There are many aspects that are going on daily to continue to move the security relationship forward in a positive way to provide deterrence, prevent war, and maintain peace and stability within the region.” 

Aquilino said through training engagements like this, we strengthen resiliency, capability and cooperation between U.S. and Australian armed forces.  
 
Iervasi echoed the importance of the training and increased interoperability.  

“This is our most important relationship that we have in the Indo-Pacific region,” Iervasi said. “We have enduring bonds extending back for decades and we share common values and interests and we will continue to collaborate and keep this partnership strong.” 


U.S. Air Force Lt. Col. Christopher Conant, 393rd Bomb Squadron commander, led the U.S. effort on the ground and said it was missions like these that are how we exercise our global strike capabilities.

“It’s our job to get out and support our combatant commanders and we’re always excited to be in the Indo-Pacific,” Conant said. “The main pillar of the National Defense Strategy is building relationships with our allies and partners because warfighting is a team sport, and our network of alliances and partnerships remains the backbone of global security.” 

While the B-2 crews were teaming up with RAAF counterparts and U.S. teammates in the air, other U.S. Airmen were conducting joint operations on the ground working side-by-side with different RAAF members such as: security forces, fuels, maintenance, and firefighters.  

Operating anywhere outside of home-station can come with its own set of challenges, which Airmen overcome by working together.   

“Coordination and communication is the key to overcoming any situation and we’re going to be better off in the long run for it,” said U.S. Air Force Master Sgt. Aaron Porter, 509th Logistics Readiness Squadron fuels superintendent. “That’s what these missions are for, building relationships with our allies and partners, overcoming challenges and making things better for the future.” 

Kemhan, Mabes TNI AD dan PT Len Industri Lakukan Uji Tembak Rudal Starstreak

28 Maret 2022

Uji tembak Rudal Artileri Pertahanan Udara Starstreak (photos : Len)

Lumajang – Kementerian Pertahanan, Mabes TNI Angkatan Darat, PT Len Industri (Persero) didukung Thales baru saja melakukan uji tembak Rudal Artileri Pertahanan Udara Starstreak di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur pada hari Kamis (24/03).

Kolonel Dedy Laksmono dalam keterangannya mengatakan, firing test pada hari ini dilakukan dengan menembakkan 4 misil dan target tembak bergerak berupa drone banshee. Hasil dari penembakan adalah 1 direct hit dan 2 di antaranya technical hit. Penembakan dilakukan dalam jarak 4 – 7 km dari titik tembak ke target bergeraknya di udara.


Dalam penyediaan Starstreak ini, Len melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun kemandirian teknologi di bidang pertahanan.

Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus Andor M. Sijabat menyebutkan mekanisme proyek Starstreak bisa menjadi role model pengadaan alutsista lainnya. Sebagai induk holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Len berhasil memenuhi IDKLO dimana keterlibatan Len yang signifikan dalam proses produksi, integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga mensuplai perangkat komunikasi radio buatan Len untuk beberapa kendaraan Starstreak. 


Uji tembak ini dihadiri langsung oleh Danpussen Arhanud Mayjen TNI Karev Marpaung, Kapuspalad Mayjen TNI Eko Erwanto, Dirsen Pussenarhanud Brigjen TNI Dedi Solihin, Irpuspalad Brigjen TNI Yustinus Agus, serta pejabat lainnya dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AD.

Sejauh ini Len sudah mengintegrasikan 9 baterai Rudal Starstreak dari 10 baterai yang telah dipesan Kementerian Pertahanan untuk Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat. Satu (1) baterai Rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan pengangkut misil, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar Shikra CM 200, 4 kendaraan multi-mission system dan 8 unit Lightweight Multiple Launcher new generation.


Rudal Starstreak menjadi salah satu sistem senjata pertahanan udara canggih. Starstreak adalah misil kategori HVM (high velocity missile) dengan kecepatan lebih dari 3 mach, yang merupakan misil tercepat di kelasnya.

Alutsista tersebut dapat mempertahankan serangan dengan kemampuan tembak efektif sejauh 7 kilometer dan jangkauan radar mencapai 250 kilometer.

(Len)

27 Maret 2022

Helikopter Caracal TNI AU Latihan Penembakan Roket

27 Maret 2022

Pemasangan roket pada helikopter Caracal TNI AU (photo : TNI AU)

Rocketing Latihan Terakhir Latihan Manyar Terampil Lanud Ats

TNI AU -- Pada hari Kamis (24/3/2022) Latihan Manyar Terampil Terpadu memasuki hari terakhir latihan. Pada hari tersebut dilaksanakan di Air Weapon Range (AWR) Salatri yang terletak di Agrabinta Cianjur Jawa Barat.

Area Air Weapon Range (AWR) Salatri dipilih sebagai tempat untuk menguji kemampuan Penerbangan Lanud ATS (Lanud Atang Senjaya Bogor) untuk melaksanakan Latihan Rocketing. Dengan menggunakan Pesawat Helikopter Caracal HT-7206, penerbangan terbaik Lanud ATS menggempur area AWR Salatri dengan tembakan Roket dari Udara.

Penembakan roket dari helikopter Caracal TNI AU (photo : istimewa)

Tujuan Latihan Rocketing adalah untuk melatih Skill dan kemampuan para penerbang Lanud ATS untuk menghadapi Medan Operasi yang sebenarnya.

Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan Latihan di AWR Salatri, berakhir pula rangkaian kegiatan Manyar Terampil Terpadu Lanud ATS Tahun 2022.

Kegiatan Latihan Manyar Terampil Terpadu 2022 berjalan dengan baik, aman dan lancar.

BTR-4 Korps Marinir Latihan Menembak

27 Maret 2022

Ranpur BTR-4 Korps Marinir TNI AL (photos : Korps Marinir)

YON KAPA 1 MAR Laksanakan LSD 1 TW 1 Materi Menembak

Batalyon Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri 1 Marinir (Yon Kapa 1 Mar) laksanakan LSD TW 1 TA 2022 di daerah latihan Puslatpur Marinir 6 Antralina Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/03/2022).


Latihan Satuan Dasar (LSD) TW 1 TA 2022 kali ini melatihkan materi menembak PKT (Pulemyot Kalashnikova-Tank) kaliber 7,62 mm dengan jarak 800 m dan menembak Canon kaliber 30 mm yang merupakan senjata utama ranpur BTR-4 (Bronetransporter)-4 dengan jarak 1000 m.

Latihan yang selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudho Margono,S.E.,M.M., membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional, serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman ini bertujuan agar para prajurit memelihara dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta mempunyai kerja sama yang baik secara taktis dan teknis sesuai dengan fungsi dan jabatannya agar tercipta prajurit yang tangguh, tanggon dan trengginas.



Komandan Batalyon Kapa 1 Marinir Letkol Marinir Nana Widiyanto,M.Tr.Opsla., mengatakan latihan LSD TW 1 TA 2022 untuk mengasah dan meningkatkan profesionalisme sebagai pengawak kendaraan tempur untuk menghadapi tugas-tugas kedepannya." Tetap semangat dan tetap mengutamakan faktor keselamatan, timba ilmu sebanyak-banyaknya sebagai modal untuk menghadapi latihan berikutnya", tegasnya.

Melihat Koleksi Senapan Serbu Milik TNI, Buatan Indonesia Hingga Rusia

27 Maret 2022

Beberapa pasukan khusus TNI juga diketahui menggunakan senapan FN SCAR (photo : Viva)

Selain kendaraan tempur, persenjataan seperti senapan juga diadakan untuk memperkuat pertahanan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut koleksi senapan serbu milik TNI mulai dari M1 Garand hingga HK 416 buatan Indonesia sampai Rusia. Simak ulasannya:

Senapan M-1 Garand (photo : Merdeka)

M1 Garand
M1 Garand pernah menjadi senapan semi-otomatis pertama yang sempat dijadikan sebagai senapan standar untuk infanteri. Senapan jenis ini pernah dipakai oleh prajurit TNI dalam perang kemerdekaan yang berlangsung selama 1945 sampai 1949.

Senapan AK-47 (photo : Prabowo Subianto)

AK-47
Selanjutnya ada jenis senapan serbu AK-47. Avtomat Kalashnikova 1947 atau AK-47 merupakan senjata terbaik yang pernah dibuat Uni Soviet semasa berlangsungnya perang dingin. Senjata ini juga sempat digunakan oleh prajurit TNI. Pada saat itu, hanya pasukan elite (Kopassus) yang mendapatkan jatah menggunakan senapan ini. 

Senapan M16 (photo : Merdeka)

M16
M16 adalah senapan serbu yang ringan, berkaliber 5.56 mm, air-cooled, beroperasi dengan sistem gas, menggunakan magazen, dan menggunakan bolt berputar. Senapan jenis ini dulunya disebut banyak digunakan oleh prajurit TNI dalam Operasi Seroja.

Senapan SS-1 (photo : Merah Putih)

SS-1
Kemudian ada senapan pertama yang dibuat di dalam negeri, yakni SS-1. Nama SS-1 merupakan kependekan dari Senapan Serbu 1 yang diproduksi oleh PT Pindad Bandung. Hampir seluruh satuan TNI dan Polri menggunakan senapan ini sebagai senjata utama.

Senapan SS-2 (photo : Pindad)

SS-2
Selanjutnya, ada pula senapan generasi kedua dari SS-1 yakni SS-2. Senapan ini memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik. Produk ini kebanyakan dipakai seluruh pasukan elite TNI, seperti Kopaska, Kopassus maupun Paskhas.

Senapan SAR 21 (photo : Merdeka)

SAR 21
Adapula senapan yang memiliki spesifikasi mirip dengan SS-2 buatan Indonesia. SAR 21 merupakan salah satu senapan yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Namun, senjata ini buatan perusahaan Singapura. Kelebihan dari senjata ini ialah memiliki akurasi tembak yang baik dan dapat dipasangkan fitur alat pembidik dan grip user.

Senapan Steyr AUG (photo : istimewa)

Steyr AUG
Steyr AUG juga merupakan jenis senjata yang banyak digunakan oleh para pasukan elite di Indonesia, termasuk anggota Kopassus.

Senapan HK-416 (photo : Merdeka)

HK 416
HK 416 tercatat sebagai salah satu alutsista aktif yang digunakan oleh militer Indonesia. Tak hanya Kopassus, Kopaska dan Denjaka juga menggunakan senjata buatan Jerman ini.

26 Maret 2022

IESD Infoglobal Lulus Uji Terbang

26 Maret 2022

Integrated Electronics Standby Display (IESD) untuk pesawat CN295 (photos : Infoglobal)

Pada 14-17 Maret 2022, Infoglobal menggelar uji operasional pada produk terbarunya, yaitu Integrated Electronics Standby Display (IESD) untuk pesawat CN295. Uji operasional yang digelar di Lanud Husein Sastranegara, Bandung ini merupakan uji terbang yang menjadi bagian dari serangkaian uji prototipe produk IESD agar mendapatkan kelaikan untuk digunakan pada pesawat CN295.


Sebelumnya, IESD juga menjalani uji pengembangan, yang terdiri dari conformity test dan environmental test yang diselenggarakan pada 29 November–1 Desember 2021 di Workshop Infoglobal, Surabaya.

IESD merupakan instrumen avionik yang berfungsi sebagai backup 3 tampilan penting pada kokpit pesawat CN295, yaitu artificial horizon, altimeter, dan airspeed indicator.