04 Maret 2022

The Royal Thai Army and the U.S. Army Conducts Combined Training Hanuman Guardian 2022

04 Maret 2022

Exercise Hanuman Guardian 2022 (all photos : AAG)

Tropic Lightning joins Hanuman Guardian in Thailand

Prachuap Khiri Khan, Thailand – With a snap to attention and salutes rendered to their commanders, Exercise Hanuman Guardian 2022 officially kicked off for the troops of the 29th Brigade Engineer Battalion, part of the famed 25th Infantry Division “Tropic Lightning,” and their counterparts from the Royal Thai Army here at the Infantry Centre Feb. 24, 2022.


HG22 is the 11th iteration of the annual bilateral U.S. Army Pacific Theater Security Cooperation Program event conducted with the Royal Thai Army in coordination with the U.S. Indo-Pacific Command.

“Hanuman Guardian represents the United States’ ironclad commitment to the Royal Thai Army,” said U.S. Army Gen. Joseph A. Ryan, commanding general of the 25th Infantry Division. “This Army-to-Army engagement further cements the strong relationships between our two proud nations through tough, realistic training.”


The goal of HG22 is to foster closer relationships, increase readiness, and enhance interoperability among service members of the U.S. Army and Royal Thai Army.

“This is a good opportunity for our troops to learn and share experience as well as extend the knowledge of different tactics, enhance capabilities, and procedures to develop interoperability between the Royal Thai Army and the U.S. Army,” said Gen. Narongpan Jittkaewtae, the commander-in-chief of the Royal Thai Army.


Designed to enhance bilateral aviation, medical, battle staff, and other warrior capabilities, Hanuman Guardian develops combat-ready and credible Soldiers.

“The exercise develops individual skill of soldiers and extend the knowledge of using T-11 parachutes as well as practicing airborne unit capability to meet requirement to respond to crisis anywhere in the world,” said Jittkaewtae.


The T-11 Advanced Tactical Parachute System, in use since 2007, replaced the T-10 system that had been the standard since 1955. Here at HG22, this parachute training will fall to the 4th Infantry Brigade Combat Team (Airborne), with aviation assets provided by the 25th Combat Aviation Brigade, both under the Tropic Lightning banner. This training will push the participating units by requiring them to sustain their capabilities, in collaboration with partners and allies, for extended periods during the three week exercise.

“We are learning some new techniques,” said U.S. Army 2nd Lt. Lauren Kinney, from the 29th Brigade Engineer Battalion, 25th Infantry Division. Kinney looks forward to collaborating with her Royal Thai Army counterparts and learning from each other during the exercise. “We have a topic of the day, where we take turns teaching each other how we accomplish certain tasks, we have a lot of similarities” she said.


HG22 enhances the military-to-military relationships and mission readiness at the battalion level with a combined arms operation. This includes pairing officers and key positions with their counterparts from their partner nation. For Kinney, this meant working alongside Royal Thai Army 2nd Lt. Phurin Junphut of the 5th Infantry Division.

Speaking of her counterpart, Kinney said, “in eight years, this is his first time working with foreigners and he also looks forward to learning from each other and working with the U.S Army Combat Engineers.”


HG22 enables the armies to further strengthen these relationships through training and responsible maneuvers in a COVID-constrained environment. The foundation of Hanuman Guardian is based on enhancing interoperability and furthering the longstanding military relationship between the Royal Thai Armed Forces and U.S Army.

“I am extremely confident that this year’s exercise will successfully contribute to our collective readiness, and I am proud that Soldiers from the Tropic Lightning Division can be a part of it,” Ryan said.

35 komentar:

  1. Lek tonggo sebrang latihane diwehi tetenger "Kethek Ogleng" 😁😁😁

    BalasHapus
  2. Paratroops.....

    Manakala sebelah gak pernah latihan beginian dan sama sekali tidak dianggap...

    BalasHapus
  3. Kalau Brigade 10 negri jiran....mau di wipeout oleh tentara Singapura....wkwkwkwk

    BalasHapus
  4. Nah tuh PSP untuk heli AD udah keluar.
    AW
    Bell
    Caracal atau cougar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin AD bisa pertimbangkan akuisisi heli Cougar atau caracal ke PTDI.
      Disamping tambahan heli 412 epi

      Hapus
    2. Caracal itu satu kelas dengan helikopter angkut seperti MI 17,AW 101 dll tapi speknya nanggung untuk TNI AD karena tidak ada Rampdoor dan tentunya ini akan memperlambat proses penurunan pasukan dari helikopter

      Hapus
    3. Info yg dipesan AD 20 unit heli Bell EPX subaru,.
      Peningkatan dri bell 412.
      Mayan sih jepang sndri masih enjoy pake heli keluarga bell.

      Moga aja tambahan angkut berat MI17 gk tersendat

      Hapus
    4. Ada PSP usd 1800 juta di antaranya untuk pembelian :
      AW101 1 unit
      AW189 8 unit
      Bell-412EP 1 unit
      Bell-412EPI 2 unit
      Bell-412EPX 21 unit
      Bell-505 5 unit untuk training helikopter.

      Masih ada sisa sekitar usd 779,4 - 894,6 juta.

      Kalo sisanya usd 894,6 juta bisa untuk :

      CN235 3 unit
      Pandur 8x8 69 unit
      Harimo item 29 unit
      MANPAD Stinger 250 unit
      ATGM javelin 360 unit

      😎

      Hapus
    5. Sisakan buat tambahan SAM Merad Om Tung

      Hapus
    6. PSP Usd 1800 juta itu untuk TNI AD semua.

      SAM merad jatah untuk AURI.

      Hapus
    7. AU beda lagi udah pasti nambah nasams2 nnti.
      Rumor AD juga bakal punya SAM merah

      Hapus
  5. setelah pasukan paratruper kita di latihan garuda shield, naik c-17
    thailen nyusul di latihan hanuman guardian naik c-17 hore haha!👍👍👍

    makloum sesama anggota tim elitttt shoppin soping...


    KL pasti no..haha!⛔⛔⛔

    BalasHapus
  6. https://dunia.tempo.co/read/1566749/rusia-siapkan-10-500-ton-bantuan-kemanusiaan-ke-ukraina-di-tengah-invasi-militer

    URAAA

    BalasHapus
    Balasan
    1. TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat sipil Ukraina, di tengah perang yang berkecamuk antara kedua negara. Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan lebih dari 10.500 ton bantuan kemanusiaan telah disiapkan untuk Ukraina.

      Konvoi pertama menunggu untuk diberangkatkan ke Ukraina. "Konvoi dengan kargo kemanusiaan telah dibentuk untuk memberikan bantuan kepada penduduk Ukraina," katanya pada konferensi pers seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS Agency, Kamis, 3 Maret 2022. "Ini adalah makanan, bahan bangunan dan kebutuhan dasar."

      “Pemerintah federal bersama wilayah Rusia telah menyiapkan lebih dari 10.500 ton kargo kemanusiaan,” ujarnya. "Pekerjaan di bidang ini sangat intensif."

      Menurut Mizintsev, konvoi bantuan kemanusiaan dari Krimea telah mencapai pusat-pusat populasi di Ukraina selatan. Wilayah lain yang mengumpulkan konvoi kemanusiaan termasuk Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk dan Rostov.

      Angkatan bersenjata Rusia juga bersedia memastikan keamanan warga sipil jika Ukraina bersedia menciptakan koridor kemanusiaan bagi mereka. "Segera setelah kami menerima informasi dari pusat populasi mana pun bahwa pihak berwenang Ukraina siap untuk membuat koridor kemanusiaan dan memastikan jalan keluar tanpa hambatan bagi penduduk sipil, kami akan memberikan jaminan keamanan 100 persen untuk keluar baik ke Rusia maupun ke negara lain bagi kelompok orang atau warga negara mana pun."

      Bantuan kemanusiaan dikirimkan di tengah perang Rusia Ukraina yang masih memanas. Pada Kamis, Rusia mengklaim telah menguasai pusat pelabuhan Ukraina, Kherson, Kamis, 3 Maret 2022.

      Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menguasai Kherson pada Rabu. Namum hal itu dibantah penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia menyatakan pasukan Ukraina terus mempertahankan pelabuhan Laut Hitam yang berpenduduk sekitar 250.000 orang itu.

      Dalam pidatonya, Zelensky menyatakan telah mengacaukan rencana Rusia dalam sepekan terakhir. "Rencana ini telah memakan waktu bertahun-tahun untuk ditulis, mereka (Rusia) kejam, dengan kebencian terhadap negara kami, terhadap rakyat kami," ujarnya dikutip dari Reuters, Kamis, 3 Maret 2022.

      Perebutan ibu kota provinsi selatan yang strategis, akan menjadi pusat kota signifikan pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi pada 24 Februari 2022. Pasukan Rusia belum berhasil menguasai Kiev, ibu kota Ukraina. Ribuan orang telah tewas maupun terluka akibat perang Rusia Ukraina ini.

      Baca: Kepala Putin Dihargai Rp 14 Miliar oleh Pengusaha Rusia: Tangkap Hidup atau Mati

      TASS | REUTERS

      Hapus
  7. kira2 latgab ama amrik ini pake heli gak ya?
    klo iya, wah so pasti pake atak

    untung thailen siap luar/dalem..mantap haha!👍👍👍

    klo ma jiran KL, wah..boro2 haha!🤭🤭🤭

    BalasHapus
  8. HAYUUUKKK, warganyet tetangga kesayangan yg doyan adu heli mana nich...

    kite uda SIAP nich haha!💪💪💪

    BalasHapus
  9. Warganet NKRI....yang perlu diketahui dari FENNEC dari TNI AD itu ada 2 tipe yaitu AS550 C3 ( mesin satu/tunggal ) dan AS555 AP ( Mesin dua/kembar ) jumlah keseluruhan 12 unit tipe AS550 C3 ada 6 unit dan AS555 AP ada 6 unit, yang difoto kebanyakan beredar tipe AS550 C3, untuk AS555 AP yang semua tipe bisa dipasang SMB,Kanon,roket FFAR dan rudal ATGM.....semua helikopter dibuat atau dirakit di PT DIRGANTARA INDONESIA termasuk pemasangan senjatanya ( heli AS 555 AP dimodif 4 station ) 🙂

    BalasHapus
  10. Gw kira si gempork bakal bahas heli lagi
    Mungkin dia Belum terima kalo Bell412 lebih sangar ketimbang MD503, maupun MD503 punya 10stesen kalo punya endurance 40 minit ya sama ae kalo 0,tinggal dirudal manpads juga kelar, soalnya heli versi sipil awoakakwk

    BalasHapus
  11. KALO MAMPU BELI HELI TEMPUR UTAMA,

    HORANG KAYAA bole ambil APACHE, COBRA, ATAK & Mi-35 donk sperti milik anggota TIM ELIT SHOPPING SOPING se-ASEAN haha!🤑🤑🤑

    LEBIH LENGKAP
    LEBIH BANYAK SENJATA & PLURU
    LEBIH LETHAL
    LEBIH MODEREN
    LEBIH LAMA TERBANG
    HELI PASTI MAHAL, bole gaya...uhuuyyy haha!😊😊😊

    klo HELI MURAH & kecik gak bole gaya...
    pasti heli kelas 2...pasti lemah
    huss baris dibelakang sono haha!🤭🤭🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om pal nanti klw ada tajuk exercise ASEAN COMBAT HELIKOPTER EXERCISE 20XX

      INDO : kirim AH-64E & MI-35P.
      SINGA : kirim AH-64D.
      PHINOY : kirim AH-1 n T-129 ATAK.
      VIETNAM : kirim MI-24(35).
      MYANMAR : kirim MI-35P.
      THAI : kirim AH-1D.

      MALASiya : kirim MD-530

      BAGAIMANA OM PAL

      Hapus
    2. Kalau MALON sih merasa paling hebat itu heli MD-530 ( Maklum sudah tidak bisa melihat kenyataan sebenarnya ) 🙂

      Hapus
    3. maaf no slot for helly kecik versi sipil ⛔

      Hapus
    4. nahh ituw uda dijawab

      ⛔NO SLOT FOR HELI KECIK⛔ haha!👏👏👏

      Hapus
  12. Kalau negara kaya itu beli helikopter 2 tipe sekaligus yaitu AS550 dan AS555....ngak seperti sebelah tuh 🙂

    BalasHapus
  13. https://youtu.be/bi6T26YHw24

    Pasukan Chechen kuasai gudang tank dan amunisi Ukraina

    RUSIA
    URAAA!

    BalasHapus
  14. https://youtu.be/sfoYn-TT1Bc

    BalasHapus
  15. https://www.google.com/amp/s/sains.sindonews.com/newsread/702697/768/takut-jatuh-ke-rusia-ukraina-tenggelamkan-kapal-perang-kebanggaannya-1646366635

    RUSIA
    URAA!

    BalasHapus
    Balasan
    1. logo-sindonews
      Home Fenomena Alam Ruang Angkasa Penemuan Indeks
      Beranda Sains Penemuan
      Takut Jatuh ke Rusia, Ukraina Tenggelamkan Kapal Perang Kebanggaannya
      avatar
      Wasis Wibowo
      Jum'at, 04 Maret 2022 - 11:04 WIB
      Takut Jatuh ke Rusia, Ukraina Tenggelamkan Kapal Perang Kebanggaannya
      Kapal perang utama Angkatan Laut Ukraina Hetman Sahaidachny (U130) terlihat tenggelam di pelabuhan Mykolaiv, selatan Ukraina. Foto/The War Zone

      KIEV - Kapal perang utama Angkatan Laut Ukraina Hetman Sahaidachny (U130) terlihat tenggelam di pelabuhan Mykolaiv, selatan Ukraina . Penampakan fregat kebanggaan Angkatan Laut Ukraina yang tenggelam beredar di media sosial.

      Tampaknya Ukraina sengaja menenggelamkan kapal perang utama milik angkatan laut agar tidak jatuh ke tangan Rusia. Diketahui Armada Angkatan Laut Rusia gencar melakukan serangan dari Laut Hitam ke wilayah Odessa, di selatan Ukraina.

      Sebuah foto kapal fregat Hetman Sahaidachny yang setengah tenggelam miring ke salah satu sisinya muncul di media sosial pada 3 Maret 2022. Dikutip dari laman The War Zone, Jumat (4/3/2022), tampaknya kapal itu sengaja ditenggelamkan agar tidak jatuh ke tangan Rusia.

      Baca juga; Kapal Perang Nuklir Terbesar Rusia Rampung Diperbaiki, Dibekali 8 Rudal Hipersonik Tsirkon

      Mungkin saja kapal ini tenggelam akibat tindakan Rusia, tetapi sepertinya saat ini kemungkinannya kecil. Belum ada informasi detail tentang nasib fregat Hetman Sahaidachny milik Angatan Laut Ukraina ini.

      Kapal perang milik Ukraina ini merupakan fregat kelas Krivak III/Menzhinskiy berbobot 3.100 ton. Kapal perang ini menawarkan kemampuan tempur yang signifikan untuk menghadapi Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.

      Jika jatuh ke tangan Rusia ini akan menjadi kemenangan dan propaganda besar bagi Moskow yang dapat mengangkat moral pasukan Rusia. Kapal perang ini dilengkapi dengan meriam dek 100 mm, meriam yang lebih kecil, peluncur granat anti-kapal selam, tabung torpedo, dan sebuah helikopter.


      GO RUSIA

      Hapus
  16. https://international.sindonews.com/read/702569/41/putin-operasi-militer-khusus-rusia-di-ukraina-sesuai-rencana-dan-sukses-1646355802?showpage=all&_gl=1*2367j3*_ga*ZGF6Q1VlbjJIQ0xoWVpTZm5PMHdaMTBGZE9feE1VT1JWUUxOZElTWkN6bTh0NmdUT09xa09QTGI2aVkzQ0U2ag..

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Tentara kami berjuang dengan gigih, dengan pemahaman penuh tentang keadilan tujuan mereka, bahkan setelah terluka, mereka tetap dalam formasi, mengorbankan diri...untuk menyelamatkan rekan dan warga sipil," ujar Putin, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (4/3/2022). Menurutnya, pasukan Rusia berusaha untuk mencegah korban sipil di Ukraina. Putin juga mengatakan bahwa milisi nasionalis dan tentara bayaran asing di Ukraina menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Baca juga: Jenderal Top Rusia Dihabisi Sniper Ukraina, Pukulan Pahit bagi Putin Lebih lanjut, dia menuding militer Ukraina tidak menepati janji untuk memindahkan peralatan militer berat dari pemukiman sipil. "Alih-alih memenuhi janji untuk mengeluarkan peralatan ini dari daerah pemukiman, dari taman kanak-kanak, rumah sakit, sebaliknya, tank, artileri, mortir juga dikerahkan di sana," katanya. Presiden Rusia juga mengatakan bahwa para warga asing disandera di Ukraina, khususnya, di antara mereka ada sekitar 3.179 warga negara India. "Neo-Nazi juga menembaki mahasiswa China yang berusaha meninggalkan Kharkiv. Dua dari mereka terluka. Saya ulangi: ratusan orang asing berusaha meninggalkan zona perang, tetapi mereka tidak diizinkan melakukannya," tegas Putin. Menurutnya, cara "neo-nazi memperlakukan warga Ukraina lebih buruk. Contoh, tentara Rusia telah menyaksikan para penghuni gedung apartemen digiring ke lantai tengah gedung, sementara di lantai bawah mereka menerobos jendela dan tembok, memasang alat berat di sana. "Di atap dan di lantai atas, senapan mesin dan sniper ditempatkan," papar presiden Putin. "Namun, pasukan Rusia telah menyediakan koridor di semua zona konflik tanpa kecuali, menyediakan transportasi sehingga warga sipil, warga negara asing memiliki kesempatan untuk pergi ke tempat yang aman, sesuatu yang dilarang untuk dilakukan oleh kaum nasionalis," imbuh Putin. Pidato Putin datang tak lama setelah juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan bahwa negara-negara Barat telah meningkatkan pengiriman tentara kontrak dari perusahaan militer swasta ke Ukraina. Intelijen militer AS juga meluncurkan kampanye besar-besaran guna merekrut kontraktor PMC untuk Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada gilirannya, menyatakan bahwa Ukraina mengharapkan sekitar 16.000 tentara bayaran asing datang dan berjuang untuk negara itu. Menurut perkiraan dari Kementerian Pertahanan Rusia, 200 tentara bayaran Kroasia telah tiba di Ukraina, dengan Inggris, Denmark, Latvia, dan Polandia juga memberikan lampu hijau untuk mengirim tentara bayaran ke sana. Konashenkov mengatakan bahwa tentara asing yang sudah berada di Ukraina. "Melakukan sabotase dan penggerebekan terhadap konvoi peralatan dan pasokan material Rusia, serta pesawat yang melindungi mereka," ujarnya. Lihat Juga: Wali Kota Pro-Rusia di Ukraina Timur Diculik dan Ditembak Mati

      Hapus