31 Desember 2022

Big Ticket Projects of AFP Modernization Program of AFP Modernization Program to Look Forward in 2023

31 Desember 2022

HDP-2200+ Offshore Patrol Vessel (image : HHI)

2023 is a big year for the Armed Forces of the Philippines especially for it's modernization program. Here are the lists of the big AFP projects that is expected within 2023.

1. First steel cutting of the first new HDC-3100 Corvette and the HDP-2200+ Offshore Patrol Vessel of the Philippine Navy to be built by Hyunday Heavy Industries.

2. Construction of the 2 new Landing Platform Docks w/c will be an upgraded version of Tarlac-class LPD. The project will be handled over by PT PAL, a shipbuilding company in Indonesia.

3. Delivery of additional 4 Shaldag MK-V Fast Attack Interdiction Craft. The said delivery was confirmed by Navy's new Flag Officer in Command Rear Admiral Toribio Adaci Jr during the commissioning of the first 2 Acero-class last November 2022.

4. The delivery of 20 Sabrah ASCOD II light tanks and 10 Sabrah Pandur II 8x8 wheeled tanks, as well as Guarani wheeled armored personnel carrier in the Philippines. It would be remembered that Elbit Systems premised to delivered the Sabrah light tanks within 2022 but only received one this December which was displayed during the AFP Founding Anniversary. Meanwhile, the 10 Sabrah Pandur wheeled armored tank are expected to be delivered in 2023.

Philippines is also in negotiating to have 4 Pohang class corvettes (photo : Naver)

5. The delivery of the first batch of the Brahmos shore-based anti-ship missile system. Philippines is now in the process of receiving the first batch of the Brahmos shore-based anti-ship missile system of the Philippine Marine Corps. The Philippines acquired 3 batteries of the Brahmos anti-ship missile system, our first supersonic missile ever in the country. 

6. The delivery of the last batch of the T-129B ATAK helicopters from Turkey. This month the 3rd and 4th units of the said helicopters were formally received by the Phillippine government and the last remaining 2 units will be received in 2023 if no delays occur. 

7. The delivery of the first batch of additional 32 units of S70i Blackhawk helicopter. Sikorsky's Polish subsidiary PZL Mielec has completed the first 3 of 32 S-70i Black Hawk helicopters that DND ordered early this year, and could be arriving to the Philippines soon.

Design of LPD batch 2 for the Philippine Navy (image : PAL)

8. The possible delivery of the K136 Kooryong Multi-launch Rocket  Systems from South Korea. It would be remembered that the Department of Budget and Management released Php 21 million for the logistics to bring in these systems plus ammunition to the Philippines. These MLRS and the ammunition are said to have been donated by the South Korean Government, but the Philippines will pay for logistics, repair, training, and others. The Philippine Army is expected to receive 3 batteries worth of MLRS, while the Philippine Marine Corps is expected to have 1 battery.

9. Some movement for the acquisition of the Multi-role Fighter Acquisition Project of PAF. Up until this point in time, the Philippine Air Force is still undecided whether Lockheed Martin's F-16 Viper or Saab's Gripen JAS-39 C/D will be the future multi-role fighter jet of the Philippine Air Force. Recently,  both companies are already making their moves and both sweeten their offers. Saab offered 12 new-built JAS 39 C/D Gripens in MS20 configuration, with Saab adding 2 more for a total of 14 fighters, Lockheed Martin offered their latest new-build F-16C/D Block 70 Viper, although the offer was around USD 2.3 billion for 12 aircraft. US Government offered to provide between 2 to 6 additional F-16 C/D Block 30 Fighting Falcon fighters to allow PAF pilots to start training and operating fighters in preparation for the new Vipers. But then again, the Philippine Air Force is still struggling to secure enough funds to start the procurement process.

(FilipiNews)

Peresmian Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali di Kabupaten Bone

31 Desember 2022

Peresmian Yonarmed 21/105-Tarik Kawali di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (photo : berandankrinews)

Bone, Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya M.A. berserta Dirsen Pussenarmed Brigjen TNI Syaiful Rahman menghadiri upacara peresmian Yonarmed 21/105-Tarik / Kawali di kabupaten Bone pada Kamis 29-12-2022.

Peresemian Batalyon Armed 21 ini dipimpin langsung oleh Pangdam XIV/Hasannudin Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso S.I.P., S.Sos., M.Tr( Han) yang secara kebetulan sebelumnya pernah menjabat sebagai Danpussenarmed.

Hipakad turut menghadiri peresmian Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali yang mempunyai alutsista meriam M2A2 105mm (photo : LintasCelebes)

Dalam amanatnya, Pangdam XIV/Hsn mengatakan mengacu pada rencana strategis tahun 2020-2024 TNI AD, peresmian Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali Kodam XIV/Hsn ini dalam rangka menjawab tuntutan tugas dan optimalisasi dalam mewujudkan keutuhan NKRI. Salah satunya melaksanakan penataan dan pembentukan satuan baru di wilayah Kodam XIV/Hsn.

Lebih lanjut Pangdam XIV mengatakan, sesuai UU TNI tugas pokok TNI itu ada dua yaitu operasi militer peran dan operasi militer selain perang, Pangdam XIV juga meminta dukungan penuh Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali agar membantu pemerintah daerah Kabupaten Bone dalam membangun Bone kedepan menjadi lebih baik, termasuk membantu pemerintah provinsi Sulsel karena masuk dalam tupok TNI operasi militer selain perang.

Mayjen Totok juga menegaskan Kepada prajurit Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali Kodam XIV/Hsn bekerjalah dengan baik, jaga nama baik Angkatan Darat, tunjukkan bahwa Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali adalah prajutit sejati, profesional, kapabel dan kehadirannya bermanfaat bagi orang lain Pungkasnya.

Batalyon Arhanud 1 Marinir Laksanakan Pembelajaran dan Gladi Meriam 35 mm Twin Gun

31 Desember 2022

Gladi Meriam 35 mm Twin Gun Pasmar 1 (photos : Korps Marinir)

TNI AL, Pasmar 1-- Dalam rangka menciptakan prajurit yang profesional dibidang kesenjataan Artileri, khususnya Artileri Pertahanan Udara, Batalyon Arhanud 1 Marinir (Yon Arhanud 1 Mar) melaksanakan pembelajaran dan Gladi Meriam 35 mm Twin Gun bertempat di Mako Yon Arhanud 1 Mar Kesatrian Marinir Baroto Sardadi, Marunda Jakarta Utara.

Kegiatan ini merupakan rutinitas dalam mempersiapkan para prajurit Yon Arhanud 1 Mar untuk menghadapi penugasan-penugasan kedepannya serta mengenalkan karakteristik kesenjataan Yon Arhanud 1 Mar kepada para Prajurit muda.


Letkol Marinir Faizal Imam Muharam selaku Komandan Batalyon Arhanud 1 Marinir (Danyon Arhanud 1 Mar) menyampaikan agar para prajurit tetap menjaga profesionalismenya "Tetap perdalam kemampuan kesenjataan yang kita miliki, nantinya diharapkan para prajurit selalu siap tidak hanya untuk latihan namun juga di medan pertempuran, selanjutnya untuk para prajurit muda, ambil ilmu sebanyak mungkin, sehingga mampu meneruskan apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya" ujar Letkol Marinir Faizal Imam Muharam.

Lebih lanjut dalam kegiatan kali ini dipimpin oleh Letda Marinir Rama Noormanjaya yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pleton 1 Raipur Alfa Yon Arhanud 1 Mar.

Panglima TNI Pastikan Kapal Pemburu Ranjau Pesanan Indonesia Segera Datang

31 Desember 2022

Suasana peluncuran KRI Pulau Fani MCMV (photo : TVRI)

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman segera tiba di Indonesia pada 2023. 

Hal itu diungkap Yudo usai acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Lapangan Trisila Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022). 

"Ada kapal yang dari penyapu ranjau, yang dari Jerman, itu akan datang juga," ujar Yudo menjawab pertanyaan awak media soal alutsista yang akan datang pada 2023. 

Selain itu, ungkap Yudo, Kapal Rumah Sakit KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat-992 siap beroperasi. 

"Nanti AL (angkatan laut) ada kapal rumah sakit KRI Radjiman akan jadi," kata Yudo. Indonesia melalui Kementerian Pertahanan tengah memesan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman. 

Adapun kapal pemburu ranjau tersebut dikerjakan galangan kapal Jerman, Abeking & Rasmussen, sejak 2021.

“Seperti yang sekarang ini pengadaan Kemenhan kapal ranjau yang di Jerman. Kita kerjakan di sana sejak kontraknya tahun 2021 yang lalu,” kata Yudo yang saat itu masih menjabat KSAL, di Mabes AL, 23 Maret 2022. 

Dikutip man-es.com, RI memesan kapal perang pemburu ranjau dua unit yang menggunakan mesin buatan MAN tipe 12V175D-MM. 

Di sisi lain, pengadaan kapal perang dari galangan kapal luar negeri menjadi opsi lain ketika galangan dalam negeri tidak mampu membangun sebuah kapal yang diharapkan.

Kendati demikian, TNI AL berharap galangan kapal dalam negeri bisa mampu meningkatkan maupun mengembangkan kapal dari spesifikasi sebelumnya. 

Misalnya, kapal patroli cepat 40 meter (PC-40 M) yang kemudian dikembangkan menjadi PC-60 M. 

“Ini juga sebagai tantangan bagi galangan-galangan dalam negeri yang selama ini sudah mampu membangun PC 40 jangan 40 terus, kita kembangkan menjadi PC 60. Sehingga PC 60 ini mampu untuk beroperasi sampai di ZEE,” ungkap Yudo.

30 Desember 2022

GOMS Shipyard Rilis Hasil Re-hull Korvet Laksamana Class

30 Desember 2022

KD Laksamana Muhammad Amin 136 selesai menjalani re-hull di GOMS Shipyard, Lumut, Perak, Malaysia (all photos : GOMS)

KD  Laksamana Muhammad Amin 136 yang merupakan salah satu kapal dari Skuadron Korvet 24 TLDM yang saat ini sedang menjalani program upgrade di Grade One Marine Shipyard Sdn Bhd, (GOMS) di Lumut, Perak, Malaysia.


Pada tanggal 7 Desember 2022 GOMS merilis foto hasil upgrade korvet ini. Pelaksanaan upgrade korvet ini terbilang unik karena penerapan repowering dan konversi sebagian besar lambung kapal (hull) menggunakan konsep re-hull.


Repowering adalah ruang lingkup layanan pemeliharaan yang melibatkan penggantian semua mesin utama, gear box, shafting, baling-baling, dan perangkat daya termasuk switchboard dan kabel terkait. Sedangkan untuk konsep "re-hull", blok lambung yang baru dibangun dan beberapa peralatan yang ditemukan di lambung lama dikeluarkan, dirombak dan dipasang di lambung baru tanpa mengubah desain aslinya sama sekali. Dengan kata lain, sebagian besar lambung lama yang telah aus akan dibuang sebagai besi tua.


Hasil dari inisiatif repowering dan re-hull ini akan memungkinkan KD Laksamana Muhammad Amin 136 untuk diberikan kesempatan hidup baru dengan peningkatan kemampuan operasional, masa pakai yang lebih lama, dukungan yang lebih baik dan memberikan nilai tambah yang tinggi kepada TLDM/Pemerintah. Seluruh kegiatan rancang bangun, konstruksi dan pemeliharaan dilakukan sepenuhnya oleh anak tempatan yang secara tidak langsung mendukung industri pertahanan nasional.


Saat ini korvet telah masuk kembali ke air, kemungkinan besar kapal sedang menjalani harbour test. Begitu kapal ini lulus harbour test kemungkinan akan menjalani sea trial/uji coba laut sebelum kembali ke dalam layanan TLDM.

(Defense Studies)

Australian Combat Vehicles to Receive Advanced Threat Detection System

30 Desember 2022

Othello Optical Threat Locator, and Othello-P Opto-Acoustic Hostile Fire Location System (photo : L3Harris)

L3 Harris and IAI Enter Teaming Agreement Deliver Advanced Threat

BRISBANE, Australia  — L3Harris Technologies (NYSE:LHX) entered into a teaming agreement with advanced defense and intelligence electronics specialist IAI-ELTA Systems Ltd. to deliver a sophisticated fire detection and response capability for Australian armored fighting vehicles. 

The new system will enable a combat vehicle – when it encounters live fires - to immediately detect incoming rounds and initiate self-defense responses, which include a combination of electronic warfare measures and kinetic effects.

“Manufactured by L3Harris Micreo in Brisbane, the system sensors are easily deployed and integrated onto any vehicle. They will not only rapidly detect live fires, but will be intuitive for operators in any battlespace to employ,” said Sarah Earey, managing director of Intelligence and Cyber International – APAC at L3Harris.

The vehicle protection systems are considered a mission-critical sovereign industrial capability in Australia, and a goal of the partnership is to ensure all current and future combat vehicles could be outfitted with the system that will enable each vehicle to defend itself against incoming attacks. The advanced tactical sensors for the system were developed by ELTA, including the StormGuard Tactical Multi-mission Radar System, Othello Optical Threat Locator and Othello-P Opto-Acoustic Hostile Fire Location System.

"IAI looks forward to working with L3Harris Technologies to provide these unique sensors for armored vehicles in Australia,” said Zvi Yarom, IAI-ELTA’s vice president and general manager, Land Systems. “Together IAI and L3Harris have a superior combined knowledge and capability in this field. Further trials are ongoing with very positive reports, so we are confident that the full system will meet the local requirements."

L3Harris’ decade-long relationship with trusted partner ELTA has led to the defense systems innovator becoming the prime contractor for the delivery of the solution.

“Our strong partnership with ELTA has ensured they see us as a safe pair of hands, which is why we were approached to provide Australian Industry Capability and act as prime for local projects,” Earey said. “We look forward to working with ELTA to ultimately deliver a truly sovereign capability for Australian service members.”

Inikah MEF Revisi Terakhir TNI AU ?

30 Desember 2022

Rencana strategis TNI AU (all images/infographics : Lembaga Keris)

Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (KERIS) pada tanggal 30 November 2022 lalu melakukan posting delapan infographic dari yang disebutnya "Cita-cita TNI AU". Jumlah halaman yang tercantum adalah acak dari 40 hingga 53, yang diperkirakan merupakan bagian penting dari rencana postur pertahanan TNI AU. Dalam postingannya selama ini Lembaga KERIS dikenal akurat dengan materi yang masuk kategori  "published" (terpublikasi) entah dalam media massa, media sosial dari instansinya, dari seminar dan sejenisnya atau dari materi di depan parlemen yang bersifat terbuka.

Minimum Essential Force (MEF) atau Kekuatan Pokok Minimum (KPM) merupakan  proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia yang ditargetkan selesai pada tahun 2024. Konsep MEF 2024 telah mengalami tujuh kali revisi sejak dirilis sebagai Renbangkuat TNI pada tahun 2004 dan kemudian disyahkan dalam RPJMN sebagai MEF atau KPM pada tahun 2009.

1. Pesawat Tempur Sergap (TS)
Dalam kerangka MEF 2024 Pesawat Tempur Strategis yang digunakan adalah F-16 A/B/C/D, Su-27/30, Hawk 100/200, Rafale, dan F-15EX. 

Mengingat skadron tempur TNI AU terdiri dari minimal 12 pesawat (awal F-16A/B Skadron Udara 3) dan maksimal 16 pesawat (awal Su-27/30 Skadron Udara 11) maka komposisi 11 skadron udara pesawat Tempur Strategis TNI AU hingga tahun 2024 akan menjadi :
- Su-27/30 (1 skadron)
- Hawk 100/200 (2 skadron)
- F-16 Falcon A/B/C/D (2 skadron) 
- Rafale (3 skadron)
- F-15IDN (3 skadron)
Dapat ditebak bahwa 3 skadron pesawat KF-21 (IFX) akan mengantikan Hawk 100/200 serta Su-27/30 setelah tahun 2024.

Penggelaran 11 Skadron TS akan tersebar di 11 pangkalan induk yaitu :
- Lanud Soewondo, Medan (SWO)
- Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru (RSN)
- Lanud Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang (RHF)
- Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLM)
- Lanud Iswahjudi, Madiun (IWJ)
- Lanud Supadio, Pontianak (SPO)
- Lanud Dhomber, Balikpapan (BPP)
- Lanud Sam Ratulangi, Manado (SRI)
- Lanud Sultan Hasanudin, Makassar (HND)
- Lanud El Tari, Kupang (ELI)
- Lanud Manuhua, Biak Numfor (MNA)
Satu celah di Tenggara yaitu Lanud Saumlaki di Tanimbar, provinsi Maluku kemungkinan akan diwujudkan setelah tahun 2024.


2. Pesawat Penindak LSLA (Low Speed, Low Altitude)
Diperlukan minimal 3 skadron pesawat penindak LSLA yang dilengkapi dengan persenjataan, datalink, perlindungan diri, dan senjata, untuk melindungi objek vital/VVIP dari ancaman udara di daerah tertentu.

Pesawat Penindak LSLA yang digunakan adalah sekelas EMB-314 Super Tucano atau helikopter tempur EC-725 Caracal.

Menariknya disini pesawat Super Tucano sebagai pesawat Tempur Taktis (TT) masuk dalam kategori pesawat LSLA sedangkan T-50 yang merupakan pesawat Tempur Latih (TL) tidak dimasukkan sebagai Pesawat Tempur Sergap (TS) maupun Pesawat LSLA, sedangkan helikopter berat-sedang EC-725 Caracal masuk sebagai unsur pesawat penindak LSLA. Dapat dipahami bahwa helikopter Caracal beberapa kali terlihat berlatih penembakan roket. 

Penggelaran 3 skadron LSLA akan tersebar di :
- Lanud Abdulrachman Saleh (ABD), Malang 
- Lanud Atang Sanjaya (ATS), Bogor 
- Lanud Silas Papare (SPR), Jayapura


3. Radar
Terdapat penambahan dari rencana sebelumnya, kali ini sistem deteksinya akan cukup lengkap dengan 4 radar OTHT, 34 radar aktif, 13 radar pasif, 5 radar ketinggian rendah dan 6 pesawat AEW&C. Kelima sistem radar tersebut adalah :
-4 radar Over The Horizon
Mampu mengcover hingga 1.700nm (kemampuan cover seluruh wilayah dan di luar wilayah NKRI)
-34 Radar Aktif
Mampu mengcover hingga 240nm (seluruh NKRI)
-13 Radar Pasif
Kemampuan deteksi 400km di wilayah terluar
-5 MLAAD-SR (Mobile Low Altitude Air Defence-Surveillance Radar)
Kemampuan deteksi 30km pada obyek ketinggian rendah di area obyek vital/VVIP
-6 Pesawat AEW&C
Mampu melakukan deteksi dan identifikasi serta melakukan fungsi command & control dalam perang udara.


4. Meriam PSU dan Rudal Pertahanan Udara 
Meliputi penggelaran Meriam Penangkis Serangan Udara (PSU), Rudal Jarak Pendek (SHORAD), Rudal Jarak Menengah (MERAD), dan Rudal Jarak Jauh (LORAD).
-PSU dan Rudal Jarak Pendek (SHORAD)
Diperlukan 13 detasemen hanud dengan jarak jangkau 20km sebagai hanud titik untuk melindungi obyek vital dan instalasi militer yang terdiri dari :
*Detasemen Hanud Eksisting : HLM Jakarta, HND Makassar, SPO Pontianak, ADI Yogyakarta
*Pembentukan Detasemen Hanud Baru : Madiun, Pekanbaru, Medan, Ranai, IKN, Kupang, Saumlaki, Manado dan Biak.

-Rudal Hanud Jarak Menengah (MERAD)
Diperlukan 12 satuan rudal dengan jarak jangkau 20km-100km sebagai hanud terminal, dengan proyeksi penggelaran :
-Ranai-Jakarta-Pekanbaru-Pontianak
-IKN-Biak-Medan-Madiun
-Manado-Saumlaki-Makassar-Kupang.

-Rudal Hanud Jarak Jauh (LORAD)
Diperlukan 12 satuan rudal dengan jarak jangkau di atas 100km sebagai hanud area, dengan proyeksi penggelaran :
-Aceh-Pekanbaru-Ranai-Pontianak
-Tarakan-Rumpin Jabar-Lombok-Kupang
-Manado-Saumlaki-Biak-Merauke.


Meskipun minus penggelaran Pasukan Khas/Kopasgat, skadron udara helikopter, skadron angkut, skadron UAV/UCAV, skadron intai, skadron tanker dan rudal-udara namun info yang disajikan sudah dapat memperlihatkan postur TNI AU ke depan, pertanyaan kemudian timbul : apakah ini adalah bagian dari MEF TNI AU Revisi terakhir ? 

(Defense Studies) 

29 Desember 2022

Bakamla RI luncurkan Kapal Patroli Tercepat di Indonesia untuk Zona Maritim Tengah

29 Desember 2022

HSC 32-03 dengan kecepatan 65 knots akan menjadi kapal tercepat Bakamla (photo : Bakamla)

Batam, (Bakamla RI/Indonesian Coast Guard) ---Bakamla RI secara resmi mendapatkan perkuatan Satu unit Kapal High Speed Craft (HSC) baru karya putra bangsa.

Peresmian kapal HSC yang bernomor lambung HSC 32-03 ditandai dengan penekanan sirene dan pengguntingan pita dalam suatu rangkaian acara peresmian yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia di Dermaga PT Palindo Marine Shipyard, Batam, Provinsi Kepri, Jumat (16/12/22).

Adapun spesifikasi Kapal HSC tersebut memiliki panjang 14.30 meter, lebar 3.3 meter, bahan badan kapal alumunium, mesin 3 x 425 HP, kecepatan hingga mencapai 65 knots dan akomodasi 6 orang.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam sambutannya mengatakan kapal HSC ini merupakan kapal ketiga dimiliki Bakamla RI, dan sangat diandalkan dalam penegakan hukum khususnya di wilayah perbatasan yang memiliki potensi ancaman penyelundupan.

Kapal patroli HSC 32-03 Bakamla (photo : Bakamla)

Menurutnya, karakteristik penyelundupan di perbatasan saat ini bergerak dengan menggunakan kapal berkecepatan tinggi sehingga untuk menghadapinya diperlukan aset patroli yang memiliki kecepatan tinggi pula. " Dengan hadirnya kapal HSC 32-03 diharapkan mampu meningkatkan daya gentar terhadap pelaku kejahatan penyelundupan yang secara tidak langsung akan menekan niat dan mereduksi aktivitas penyelundupan",ungkap Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.

Mengakhiri sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan, kita patut bersyukur karena keberhasilan dari PT Palindo dalam membangun HSC ini yang merupakan wujud kemampuan industri maritim dalam negeri terhadap keamanan maritim nasional. "Saya berharap kedepan Bakamla dapat mengadakan HSC lebih banyak lagi dengan penambahan mesin 4 x 425 HP sehingga dapat mencapai kecepatan 70 knots," ujar Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menutup sambutannya.

Secara simbolik peresmian kapal HSC ditandai dengan pernyataan dari Kepala Bakamla RI yang menyatakan, "Pada hari ini Jumat, tanggal 16 Desember 2022, pukul 09.02 WIB HSC 32-03 saya nyatakan resmi sebagai unsur patroli Bakamla RI dan masuk dalam jajaran unsur patroli Zona Bakamla Tengah". Kemudian dilanjutkan dengan penekanan sirene.

High Speed Craft (HSC) HSC 32-03 akan melengkapi unsur patroli HSC 32-01 dan HSC 32-02 yang telah dimiliki sebelumnya (photo : Bakamla)

Sebelumnya acara didahului dengan penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Dirut PT Palindo Marine Shipyard Harmanto kepada Kepala Biro Sapras Bakamla Laksma Bakamla Supriatno,  M.Tr (Han), kemudian penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Kepala Biro sarpras Laksma Bakamla Supriatno, M. Tr (Han) kepada Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dan penandatanganan naskah berita acara kapal dari Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia kepada Kepala Zona Bakamla Tengah Laksma Bakamla Hanarko Djodi Pamungkas.

Peresmian kapal HSC juga diwarnai dengan pemotongan pita oleh Kepala Bakamla RI yang dilanjutkan dengan peninjauan kapal serta sea trailtrail kapal HSC 32-03.

Kehadiran Kepala Bakamla RI pada acara peresmian tersebut didampingi Deputi Operasi dan Latihan Laksda Bakamla I Gusti Kompiang Aribawa, Kepala Unit Penindakan Hukum (UPH) Laksma Bakamla Iman Wahyudi, S. IK., M.Si., M.H., Kepala Biro Perencanaan Bakamla Laksma Bakamla Phundi Ruspandi, Direktur Kebijakan Kamla Laksma Bakamla Heru Sriyanta, S. T., Kepala Biro Sarpras Laksma Bakamla Supriatno, Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto, dan dihadiri tamu undangan dari Lantamal IV Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani serta sejumlah pejabat lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dengan latar belakang kapal HSC yang baru saja diresmikan tersebut. 

PAF to Received Another Batch of T129B ATAK Attack Helicopters from Turkey

29 Desember 2022

T129B ATAK attack helicopter (photo : MaxDefense)

MaxDefense Philippines received confirmation from Turkish sources that Turkish Aerospace Industries will be delivering another batch of T129B ATAK attack helicopters for the Philippine Air Force.

It remains to be seen if TAI will deliver only 1, or all remaining 2 helicopters in a single go. This will also be dependent on the availability of Airbus A400M Atlas transport aircraft of the Turkish Air Force to deliver the helicopters to the Philippines.

Perkuat Skadron Udara 17 TNI AU, Prabowo Serahkan Dua Unit Pesawat Dassault Falcon

29 Desember 2022

Dassault Falcon 7X dibuat tahun 2005 sedangkan 8X pada tahun 2015. Kedua pesawat ini dibuat oleh Dassault Aviation, di Bordeaux-Merignac, Perancis dan diklaim sebagai jet pribadi pertama di dunia dengan teknologi digital (photos : Antara)

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua unit pesawat Falcon 7X dan 8X kepada TNI Angkatan Udara (AU). Kedua pesawat tersebut akan memperkokoh kekuatan TNI AU khususnya Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. 

Acara penyerahan pesawat tersebut diawali dengan penghormatan khusus, berupa water salute untuk pesawat Falcon 7X, sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian, Prabowo meninjau langsung kabin pesawat Falcon 8X ditemani oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. 

Prabowo menyebut keberadaan dua pesawat ini cukup signifikan untuk mempermudah mobilitas para pimpinan dalam menjalankan tugas mereka.


"Hari ini kita berbangga, ada kekuatan tambahan untuk TNI AU. Dua pesawat yang kita sebut pesawat Kodal (Komando Pengendalian) ini diperuntukkan bagi unsur pimpinan sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya," ungkapnya. 
 
Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan pentingnya pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatan kekuatan TNI, tidak terkecuali TNI AU.

“Kita memerlukan TNI yang kuat. Kita memerlukan Angkatan Udara yang kuat karena negara kita sangat besar. Negara kita seluas Eropa. Eropa itu 27 negara. Kita satu negara. 

Jadi, kita sangat butuh pertahanan udara yang sangat kuat,” jelasnya. “Jadi, saya sebagai Menteri Pertahanan diberi tugas oleh Presiden RI untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI,” tegas Prabowo

Konfigurasi tempat duduk yang sering digunakan pada pesawat Dassault Fancon 7X (photo : Alex Pierzak)

Sebagai alutsista yang memperkokoh kekuatan Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat ini nantinya berfungsi untuk melayani penerbangan VIP/VVIP. Dua pesawat tersebut memiliki sejumlah keunggulan di antaranya daya tahan (endurance) yang lebih lama, daya jelajah yang lebih jauh, serta kemampuannya untuk mendarat di landasan yang pendek. 

Pesawat Falcon dapat mengangkut maksimal 14 penumpang, ditambah dengan tiga kru pesawat seperti pilot, kopilot, serta pramugari. 

TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan sebelum hadirnya pesawat ini dengan mengirim empat pilot, empat teknisi, hingga pramugari untuk menempuh pendidikan dan pelatihan di Prancis. Masa pelatihan pun beragam, empat bulan bagi para pilot dan teknisi pesawat Falcon. Sementara pramugari harus menempuh pelatihan di Prancis selama dua minggu.

28 Desember 2022

PTDI Kembali Kirim Pesawat NC212i Keempat untuk TNI AU

28 Desember 2022

Pesawat NC212i keempat bikinan PTDI telah mendarat mulus di Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang (photos : PTDI)

Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali kirimkan Pesawat NC212i untuk TNI AU. Pesawat NC212i yang dikirimkan kali ini merupakan pesawat keempat dari kontrak pengadaan sebanyak sembilan unit oleh Kementerian Pertahanan RI untuk end user TNI AU.

Pesawat NC212i keempat ini telah berhasil lepas landas dari Hanggar Delivery Center PTDI, Bandung menuju Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (28/12/2022).

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pesawat dengan tail number AX-2130 ini dikirim dengan konfigurasi Troop Transport yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Deharday Nugraha sebagai Pilot In Command Ferry dan Lettu Pnb Faizal Fibriyan sebagai Copilot.

"Sebelumnya pesawat ini memperoleh Flight Acceptance Certificate pada tanggal 27 Desember 2022. Adapun ketiga pesawat NC212i pertama dari kontrak tersebut telah dikirimkan pada tanggal 26 Januari 2021, 26 Oktober 2021 dan 31 Desember 2021, dimana satu di antaranya dikirim dengan konfigurasi Rain Making," kata Gita dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar.


Gita mengungkapkan masih ada lima pesawat yang akan disiapkan sebagai penambah alat utama sistem pertahanan (Autsista) TNI AU.

"Alhamdulillah atas kerja sama semua pihak, hari ini dapat berbuah hasil kita bisa mengirimkan pesawat keempat NC212i untuk TNI AU dari total pesanan Kemhan sebanyak 9 unit, dengan 4 unit konfigurasi Troop Transport, 4 unit konfigurasi Rain Making dan 1 unit konfigurasi Navigation Training," ungkapnya.

Menurut Gita, PTDI terus berkomitmen dalam menjaga readiness pesawat dan menjaga customer satisfaction.

"Atas nama PTDI, saya ucapkan terima kasih kepada Kemhan dan TNI AU atas kepercayaan yang diberikan, semoga ferry flight ini berjalan lancar dan selamat sampai tujuan, sehingga kemudian pesawat ini dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung operasi TNI AU," jelas Gita.

Seperti diketahui, Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

Sejak tahun 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini terhitung sebanyak 120 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 604 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.

Menilik Belanja Pertahanan Via Pinjaman Luar Negeri Tahun Ini

28 Desember 2022

Pengadaan kapal fregat FREMM dan kapal selam seperti kelas Scorpene akan didanai dari penerbitan sisa PSP (photo : NavalNews)

Pada Minimum Essential Force (MEF) tahap ketiga yakni periode 2020-2024, pemerintah mengalokasikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) senilai US$ 20,7 miliar untuk modernisasi kekuatan pertahanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan. Alokasi tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dari alokasi PLN pada MEF tahap kedua pada kerangka waktu 2015-2019 yang hanya sebesar US$ 7,7 miliar.

Dari tahun 2021 hingga sekarang, Menteri Keuangan telah lima kali menerbitkan Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) untuk memenuhi Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri/Daftar Kegiatan Khusus (DRPPLN/DKK) untuk Kemenhan yang diusulkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Dari lima kali penerbitan PSP selama dua tahun terakhir, terdapat beberapa catatan penting yang patut untuk dicermati.

Pertama, penerbitan PSP lebih dari satu kali dalam satu tahun anggaran. Merupakan fenomena menarik bahwa dalam periode MEF 2020-2024, Menteri Keuangan dalam dua tahun terakhir telah menerbitkan PSP lebih dari satu kali dalam tahun anggaran yang sama.

Pada tahun 2021, PSP terbit dua kali, yaitu pertama sebesar US$ 5,8 miliar dan kedua senilai US$ 1,8 miliar. Dengan terbitnya PSP 2021, khususnya PSP pertama, Kemenhan dapat mewujudkan kontrak akuisisi penting seperti jet tempur Rafale, pesawat angkut A400M, radar Ground Control Interceptor GM403 dan rudal pertahanan udara jarak sedang yang termasuk dalam rencana utama akuisisi senjata di era Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Penerbitan kedua PSP tersebut untuk merespons DRPPLN/DKK yang diajukan oleh Kementerian PPN/Bappenas senilai US$ 9,3 miliar. Penting pula untuk dicatat bahwa tahun anggaran 2021 merupakan tahun yang berat bagi pemerintah karena sebagian besar sumber daya harus difokuskan untuk pembiayaan terkait pandemi Covid-19.

Sementara pada sisi lain, sejak awal 2020, Menteri Pertahanan gencar melakukan lobi akuisisi senjata ke Eropa dan Amerika Serikat, di mana aktivitas tersebut terus berlangsung hingga kini. Tidak dapat dimungkiri, sejak 2020 muncul pesimisme di sejumlah kalangan terkait apakah Menteri Keuangan akan menerbitkan PSP dengan nilai yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan Kemenhan, mengingat kondisi fiskal pemerintah yang penuh tantangan.

Pada tahun anggaran 2022, Menteri Keuangan kembali menerbitkan PSP sebanyak tiga kali dan hal ini merupakan suatu rekor tersendiri. Kementerian PPN/Bappenas di tahun ini dua kali menerbitkan DRPPLN/DKK untuk Kemenhan, di mana pada pengajuan pertama mengusulkan PLN sebesar US$ 2 miliar.

Selanjutnya pada pengajuan kedua yang merupakan perubahan DRPPLN/DKK untuk Kemenhan, kementerian yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa itu mengusulkan PLN senilai US$ 9,5 miliar. Penerbitan DRPPLN/DKK sebanyak dua kali nampaknya tidak lepas dari desakan Kemenhan untuk memuluskan sejumlah program pengadaan strategis seperti pengadaan lanjutan pesawat tempur Rafale, rencana membeli jet tempur Mirage 2000 bekas dari salah satu negara Teluk dan program satelit pertahanan.

PSP pertama pada tahun ini hanya bernilai US$ 805 juta yang mayoritas diperuntukkan bagi program refurbishment sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut yang akan dilaksanakan di dalam negeri. Penerbitan PSP kedua sejumlah US$ 4,4 miliar menjadi lebih menarik karena di dalamnya terdapat pembiayaan lanjutan untuk pesawat tempur Rafale.


Sedangkan pada penerbitan PSP ketiga sebesar US$ 1,5 miliar, program yang menonjol adalah akuisisi MALE UAV beserta amunisinya dari Turki untuk TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara, selain pembelian CN235 dan N219 untuk TNI Angkatan Darat. Tidak dapat dimungkiri, dalam tiga tahun terakhir Prancis dan Turki mendapatkan angin buritan dalam bisnis perdagangan pertahanan di Indonesia.

Kedua, penerbitan PSP untuk memenuhi DRPPLN/DKK tahun yang berbeda. Tidak semua kegiatan dalam DRPPLN/DKK 2021 yang diajukan oleh Kementerian PPN/Bappenas dapat dipenuhi oleh Menteri Keuangan lewat penerbitan PSP 2021.

Namun, sebagian kegiatan DRPPLN/DKK 2021 diakomodasi oleh Menteri Keuangan pada penerbitan dua PSP pertama pada tahun anggaran 2022. Total terdapat US$ 340,4 juta pada dua PSP 2022 yang berasal dari DRPPLN/DKK 2021, seperti kegiatan upgrade pesawat tempur Su-27 dan Su-30, aktivitas overhaul Su-27 dan Su-30 dan pengadaan submarine rescue vehicle system.

Nampaknya karena pertimbangan skala prioritas, belum semua DRPPLN/DKK 2021 dan DRPPLN/DKK 2022 dapat diakomodasi lewat penerbitan lima kali PSP dalam dua tahun terakhir. Seperti rencana pengadaan beberapa jenis rudal bagi kepentingan TNI Angkatan Laut, di mana rudal itu dibutuhkan untuk mengisi kapal kombatan.

Seperti pernah ditulis sebelumnya, PSP 2021 dan 2022 lebih memberikan fokus pada akuisisi sistem senjata TNI Angkatan Udara, sementara pengadaan kapal fregat dan kapal selam yang termasuk dalam rencana utama Menteri Pertahanan belum menjadi prioritas.

Apakah rencana pembelian kapal fregat dan kapal selam akan masuk dalam DRPPLN/DKK 2023? Menurut data, selama dua tahun terakhir penerbitan PSP telah menyerap US$ 14,5 miliar dari alokasi US$ 20,7 miliar yang disediakan hingga tahun anggaran 2024.

Sisa alokasi PSP yang tersedia hingga 2024 adalah US$ 6,2 miliar, di mana pengadaan kapal fregat FREMM dan kapal selam seperti kelas Scorpene akan bersumber dari sana. Sangat mungkin pula PSP 2023, apabila diterbitkan oleh Menteri Keuangan, akan mengakomodasi pula usulan DRPPLN/DKK 2022 yang belum terpenuhi.

Dalam perkembangan terakhir, Menteri Pertahanan telah mengusulkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai usulan tambahan anggaran PLN sebesar US$ 5 miliar. Apabila hal demikian disetujui oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan, maka total alokasi PLN 2024-2024 akan menjadi US$ 25,7 miliar. Pertanyaannya adalah apakah masih tersedia ruang fiskal untuk penambahan PLN bagi Kemenhan? (Alman Helvas)

The World’s Largest Maritime Exercise for RNZN

28 Desember 2022

HMNZS Aotearoa at RMPAC 2022 (photos : RNZN)

This year HMNZS Aotearoa firmly established itself as a leading Maritime Sustainment capability, fuelling ships from all nations during the Rim of the Pacific Exercise 2022 off Hawaii in July, as part of Combined Task Force 173 (Replenishment Task Force), consisting of seven ships.

It was Aotearoa’s first time at RIMPAC, the biennial US-lead maritime exercise based out of Pearl Harbor, Hawaii.


In San Diego, 34 personnel from HMNZS Matataua, with Expeditionary Reconnaissance (ER) and Mine Counter Measures (MCM) Teams including Divers, Hydrographers, Logistic support and engineering personnel, got together with their international counterparts around the world in the mine warfare phase of RIMPAC.

By the numbers:
▪️ 10 replenishments at sea
▪️ 2,005,000 litres of diesel fuel oil
▪️ 22,000 litres of aviation fuel

Jet Fighter Acquisition was Key Topics Discussed by DND-Sweden

28 Desember 2022

JAS-39 Gripen aircraft (image : SAAB)

Jet fighter acquisition tops PH, Sweden talks’ agenda

MANILA – Sweden's offer to supply Saab-made JAS-39 "Gripen" multi-role fighters (MRF) to the Philippines was among the key topics discussed by Department of National Defense (DND) officer-in-charge Jose Faustino Jr. and Swedish Ambassador to Manila Annika Thunborg in a recent meeting.

Thunborg paid a courtesy call on Faustino at Camp Aguinaldo, Quezon City on Dec. 21 to discuss "mutual interests in the field of defense", DND spokesperson Arsenio Andolong said in a statement Tuesday.

The JAS-39 "Gripen" is one of the two jet fighters eyed by the Philippine Air Force (PAF) to fulfill its MRF requirement.

"The OIC, DND and the Swedish Ambassador discussed the PAF MRF Acquisition Project and the offer of Swedish defense and aerospace company Saab AB of Gripen aircraft, which has been on the PAF's shortlist," Andolong said.

Another contender in the PAF's MRF acquisition program is the Lockheed Martin F-16V "Viper" jet fighter.

The MRFs are expected to backstop the military's existing fleet of 12 South Korean-made Mach 1.5 capable FA-50PH light jet fighters.

JAS-39 fighter aircraft (photo : Embroidery)

The requirements for the MRF project stipulate that the offered aircraft must be "fourth generation or higher."

The project also requires 12 MRFs at least capable of patrolling the country's protected waters and airspace.

The MRF project is supposed to be part of Horizon 2 of the AFP Modernization Program slated for 2018 to 2022, which aims to acquire more equipment for external defense.

Any aircraft that will be selected must be able to integrate with existing radar systems that have a range of about 250 nautical miles.

"Both officials stressed on the importance of building a strong air defense. Relatedly, the OIC, DND underscored the need to improve capabilities in the context of regional security developments, mentioning the shift in focus of the Philippine defense sector from internal security to external defense," Andolong said.

He said Faustino recognized the potential of bilateral cooperation between the Philippines and Sweden, particularly in the defense industry and logistics.

"Meanwhile, Ambassador Thunborg noted the successful visit to Stockholm of the Commanding General, PAF on 09 to 14 December, as well as the recent meeting between Philippine President Ferdinand R. Marcos Jr. and Swedish Prime Minister Ulf Kristersson at the sidelines of the ASEAN-European Union Commemorative Summit last 14 December 2022 in Brussels. She further conveyed the readiness of the Swedish Government to enter into discussions on an agreement on cooperation on defense materiel, as earlier proposed by the Philippine side," Andolong said.

The two officials also exchanged views on other topical issues on security, such as the ongoing Russia-Ukraine war, Philippine efforts to end local communist armed conflict and the situation in the Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao. 

(PNA)

27 Desember 2022

TNI AL Selesaikan Pemasangan Meriam 30mm pada 5 KRI PC 40

27 Desember 2022

Meriam MSI-DS Seahawk 30mm telah dipasang pada 5 KRI PC-40 (photo : BTI Defence)

KRI PC 40 Siap Mengawal Tugas TNI AL Untuk Menjaga Kedaulatan Wilayah Laut NKRI

Salah satu kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut untuk menyusun kekuatan tempur TNI AL guna mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) adalah melalui pemenuhan alutsista PC 40 dengan sistem senjata utama Meriam 30 MM.  

Berdasarkan kontrak pengadaan meriam 30 MM KRI PC 40, Kadissenlekal membentuk satgas pemasangan meriam guna mengawal kontrak tersebut. Kegiatan pemasangan meriam dimulai akhir tahun 2021 sampai dengan akhir tahun 2022. Dengan berakhirnya kegiatan satgas tersebut Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Teguh Prasetyo, S.T., M.Soc.Sc., membubarkan Satuan Tugas Pemasangan Meriam 30 MM KRI PC, Senin (26/11/2022) di Lobby Dissenlekal, Jakarta.

Meriam MSI 30mm pada KRI Surik-645 (photo: TNI AL)

Di dalam sambutannya Kadissenlekal menyampaikan bahwa Dissenlekal selaku pembina material sistem kesenjataan TNI AL telah menyelesaikan pemasangan Meriam 30 MM di 5 (lima) KRI yaitu : KRI Surik-645, KRI Pari-849, KRI Sembilang-850, KRI Sidat-851, dan KRI Pollux-935. Guna memelihara kesiapan dan keberlanjutan operasional meriam maka diperlukan perawatan yang berkesinambungan. 
 
Dinamika lapangan dan perkembangan teknologi yang sedemikian cepatnya menuntut TNI AL khususnya Dissenlekal untuk mengupdate teknologi sistem persenjataan terbaru pada KRI yang sudag ada guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat dan semakin komplek.

Panglima TNI: Target MEF TNI AL 85 Persen pada 2024

27 Desember 2022

Fregat dan korvet Sigma TNI AL (photo : Koarmada1)

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menargetkan, program pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum Angkatan Laut (AL) diharapkan bisa mencapai 85 persen pada 2024 mendatang. 

Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki. 

"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," ujar Yudo saat peresmian gedung-gedung TNI AL di Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).

Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Staf AL (KSAL).

Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen. 

"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1,2, dan 3. Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo. 

Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual. 

Rincian target tiga matra 
Dalam pemenuhan alutsista MEF tahap III, masing-masing matra mempunyai target pengadaan alutsista guna mendongkrak kekuatan melalui sistem persenjataan. 

Dikutip dari Kompas.id, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur pada 2024. 

Sementara TNI AD menargetkan mempunyai 723.564 unit senjata ringan, 1.354 unit meriam/roket/peluru kendali (rudal), 3.758 unit kendaraan tempur, dan 224 unit pesawat terbang. 

Sedangkan TNI AU menargetkan bisa memiliki 344 unit pesawat, 32 unit radar, 72 rudal, dan 64 unit penangkis serangan udara.

Thai DTI Tests D-Lion 4x4 Anti-mine and Ambush Wheeled Armored Vehicle

27 Desember 2022

DTI D-Lion is a Thai version of the Mbombe 4 mine-resistant armored fighting vehicle from South Africa firm Paramount Group (all photos : DTI)

On December 19, 2022, Defense Technology Institute (DTI) has tested the standard of the D-Lion 4x4 mine-proof and ambush armored vehicle of Jatunapas Co., Ltd. Thailand to the Defense Science and Technology Department (DSTD), Ministry of Defence, Thailand at the vehicle driving and test field. Department of Army Transportation Royal Thai Army (RTA) in Tha Muang District Kanchanaburi 

The DTI D-Lion 4x4 Mine Protected and Ambushed Vehicle is based on Paramount Group South Africa's Mbombe 4 Mine Protected Combat Vehicle in partnership with DTI Thai and Jatunpat Thai, which was launched at the Defense & Security 2022 International Weapons Exhibition at Impact Muang Thong Thani, Bangkok, Thailand between 29 August - 1 September 2022.


The DTI D-Lion 4x4 anti-mine and ambush armored vehicle was developed for the needs of the Counter Terrorism Operations Center (CTOC) Special Operations Unit of the Royal Thai Armed Forces (RTARF).

As trials have already begun in 2022, if the D-Lion 4x4 mine-protected and ambush vehicle wins an order from CTOC, Jatunapas plans to build the vehicle at its factory in Chonburi province. using components and subsystems built in Thailand

At D&S 2022, Jatunapas representatives said the feasibility of supplying the Royal Thai Army with the D-Lion 4x4 Mine Protected Wheeled and Ambush Vehicles was also being explored exports to ASEAN countries, Southeast Asia is also a target.


If the D-Lion project is successful, Jatunapas Thailand plans to promote Paramount South Africa's Mbombe 6 6x6 and Mbombe 8 8x8 to Thailand and other countries in the region.

The 16tonne Mbombe 4-wheeled armored fighting vehicle can be equipped with a variety of weapon systems and is loaded with ammunition, carrying personnel, and equipment. The vehicle has a payload of 2.3 tonnes, has a range of 800km, and can accelerate to 140km/h.

In October 2021, Paramount Group South Africa unveiled its enhanced body armor that adds full NATO STANAG 4569 Level 3 body protection for ballistic protection. With the certification awarded by Armscor South Africa.

(AAG)