30 Juni 2022

Batalyon Howitzer 1 Marinir Berlatih di Cibenda, Sukabumi

30 Juni 2022

Menurut catatan SIPRI, Korps Marinir menerima 20 pucuk meriam tarik LG Mk1 kaliber 105mm pada tahun 1996 (all photos : PasMar1) 

Menduduki Steling Pokok Prajurit Singa Sapu Jagad Batalyon Howitzer 1 Marinir Meluluhlantakan Sasaran

Memasuki hari kelima dalam rangkaian Latihan LSD II Da/La, LSL I Da/La Dan UNS I TW II TA 2022 Prajurit Batalyon Howitzer 1 Marinir (Yonhow 1 Mar) melaksanakan Penembakan Meriam Howitzer 105 mm yang merupakan tugas pokok dari kesenjataan Artileri Medan di daerah Steling Pokok bertempat di Cibenda Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/06/2022).

Sesuai perintah harian Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudho Margono, S.E.,M.M., yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul, profesional dan tangguh menghadapi ancaman serta sejalan yang disampaikan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto tentang Profesionalisme Prajurit Korps Marinir.

Setelah melewati Medan yang menantang di sepanjang rute Gerakan Artileri Medan (GAM), dengan moril yang tinggi dihari hari kelima dalam rangkaian Latihan LSD II Da/La, LSL I Da/La Dan UNS I TW II TA 2022 akhirnya Prajurit Artileri Medan Batalyon Howitzer 1 Marinir dapat menduduki steling pokok secara cepat dan tepat guna melaksanakan tugas pokok memberikan bantuan tembakan terhadap satuan manuver (Infantri) digaris depan dalam merebut dan menghancurkan sasaran.

Dibawah kendali Komandan Batalyon Howitzer 1 Marinir Letkol Marinir Andi Nurmawan, M.Tr.Opsla selaku Palaklat, sebanyak dua pucuk Meriam Howitzer 105 mm yang dipimpin oleh Lettu Mar Suwarto selaku Komandan Batrai melaksanakan penembakan Meriam Howitzer 105 mm.

Kegiatan penembakan diawali dengan Pucuk Meriam Howitzer 105 mm masuk steling serta penjajaran pucuk yang melibatkan unsur Pibak kemudian melaksanakan penembakan secara terus menerus sesuai dengan permintaan tembakan dari unsur Peninjau Depan.

(PasMar1)

TS-1606 Menjadi Pesawat F-16 Keenam Hasil e-MLU

30 Juni 2022

Dalam program Falcon Star e-MLU, pesawat F-16 yang telah berganti warna adalah pesawat yang telah selesai menjalani Functional Check Flight (all photos : Depohar30)

Dalam rangka mendukung program Falcon Star e-MLU (enhanced Mid Life Upgrade), Depohar 30 Khususnya Sathar 33 memiliki kemampuan untuk mendukung pengecatan pesawat F-16AM dengan Noreg TS - 1606 menjadi Grey Camuflage.


Kegiatan ini dilaksanakan di Skadron Teknik 042 Lanud Iswahjudi Madiun, para personil Depohar 30 khususnya Sathar 33 telah selesai melaksanakan dalam waktu kurang lebih 14 hari.


Pesawat F-16 dengan noreg TS-1606 menjadi pesawat F-16 keenam hasil program e-MLU setelah sebelumnya sukses menyelesaikan upgrade pesawat dengan noreg TS-1610, TS-1601, TS-1602, TS-1609 dan TS-1605.

Austal Australia Delivers 15th Guardian-class Patrol Boat

30 Juni 2022

Te Kukupa II, 15th Guardian-class patrol boat (photo : Calistemon)

Austal Limited (Austal) (ASX: ASB) is pleased to announce Austal Australia has delivered the 15th Guardian-class Patrol Boat (GCPB) to the Australian Department of Defence.

The vessel, Te Kukupa II, was then gifted by the Australian Government to the Cook Islands at a certificate signing ceremony held today at Austal’s shipyard in Henderson, Western Australia.

The ceremony was attended by Commodore Ivan Ingham AM, Royal Australian Navy, Senior ADF Officer Western Australia, with the Cook Islands being represented by Tepaki Baxter, Commanding Officer of Te Kukupa II.

The new Guardian-class Patrol Boat replaces the original Te Kukupa, a Pacific-class Patrol Boat gifted to the Cook Islands in 1989 and recently de-commissioned, under the Pacific Patrol Boat Replacement Project, part of the Australian Government’s Pacific Maritime Security Program.

Austal Limited Chief Executive Officer Paddy Gregg said the new vessel was the second of five Guardian-class Patrol Boats to be delivered to the Commonwealth of Australia in CY2022.

“We are well on track to deliver five, forty metre Guardians this calendar year – an outstanding achievement and a great demonstration of our collective industry and team’s capability and productivity in steel shipbuilding,” Mr Gregg said.

Te Kukupa II was given to the Cook Island (photo : Austal)

“The Pacific Patrol Boat Replacement Project engages more than 300 suppliers from around Australia. Each one is helping to form the National Naval Shipbuilding Enterprise that is delivering sovereign capability for Australia. 

“Our warmest congratulations go to the Cook Islands Police Maritime Wing and we wish ‘fair winds and following seas’ to the Commanding Officer of Te Kukupa II, Tepaki Baxter and his crew.”

Faster than the previous/current Pacific class patrol boats, with improved seakeeping, better amenities, and an enhanced mission capability – including an integrated RHIB stern launch and recovery system – the Guardian-class Patrol Boat provides the Cook Islands with a much-improved naval asset to carry out border patrols, regional policing, search and rescue, and many other operations domestically and internationally.

The Pacific Patrol Boat Replacement Project was awarded to Austal Australia in May 2016, with an additional contract option awarded in April 2018, taking the program to 21 vessels, valued at more than A$335 million. Twelve Pacific Island nations including Papua New Guinea, Fiji, the Federated States of Micronesia, Tonga, Solomon Islands, Cook Islands, Kiribati, Marshall Islands, Palau, Samoa, Tuvalu, Vanuatu and Timor-Leste will receive the vessels through to 2023.

The Pacific Patrol Boat Replacement Project supports more than 200 direct jobs at Austal Australia and more than 200 indirect jobs nationally through Australian businesses contracted by Austal.

Austal Australia’s expanded service centre in Cairns, incorporating a 1,200 tonne (80 metre LOA) slipway and a 1,120 tonne mobile boat hoist, continues to provide in-service support to the growing Guardian-class Patrol Boat fleet; with more than 100 people now employed in a variety of engineering and sustainment roles in the Far North Queensland city.

The 39.5 metre steel monohull patrol boat – designed, constructed and sustained by Austal Australia – is based on a proven design platform that has included the 38 metre Bay-class, 56 metre Armidale-class and 58 metre Cape-class patrol boats that are in service with the Australian Border Force and Royal Australian Navy.

Holding BUMN Pertahanan, Defend ID, Garap Proyek Senilai Rp 48,7 Triliun

30 Juni 2022

Model rudal nasional permukaan ke permukaan RN01-SS (photo : PT DI)

Lima BUMN industri pertahanan yang tergabung dalam Defend Id saat ini sedang menggarap proyek senilai Rp 48,7 triliun. Selain itu, holding BUMN pertahanan ini juga sedang menjajaki potensi proyek senilai Rp 15 triliun.

Adapun kelima BUMN tersebut yakni PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia.

"Kontrak on-hand sekarang kita (Defend Id) sudah Rp 48,7 triliun. Tantangannya kini adalah mempercepat delivery produk dengan tepat waktu," ujar Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin dalam keterangan tertulis, Rabu (29/6).

Bobby juga mengatakan bahwa PT Len dan PT Dirgantara Indonesia kini telah selesai melakukan program restrukturisasi utang perbankan, diikuti PAL yang masih dalam proses. Defend Id juga akan melakukan restrukturisasi keuangan holding Defend Id.


Dia melanjutkan, terdapat potensi kontrak yang sinergi dan beririsan antar anggota holding yang nilainya bisa mencapai Rp 15,6 triliun. Nilai tersebut meliputi motor listrik, kendaraan Anoa, ICCS Kavaleri, Radar GCI, prasarana perkeretaapian, refurbishment KRI Sigma & Bung Tomo, kapal LPD, Datalink TNI AU, drilling & blasting service, pengembangan sistem rudal nasional, roket R-Han 122B, reverse engineering rudal, dan lainnya.

Adapun kelima BUMN tersebut baru melaksanakan rapat koordinasi pertama yang dihadiri seluruh direksi, setelah diresmikan April 2022 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Rapat kerja dilakukan untuk sinergi merealisasikan program strategis Defend Id yang dilakukan oleh empat tim integrasi. 

Ada empat tim integrasi dalam holding BUMN pertahanan tersebut. Tim Integrasi 1 di bidang keuangan, manajemen risiko, SDM dan general function. Tim Integrasi 2 di bidang marketing dan kerja sama. Tim Integrasi 3 Operasi di bidang manufaktur & proses bisnis. Tim Integrasi 4 di bidang IT, teknologi, kualifikasi & sertifikasi SDM, supply chain.

Acara rakor disambut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra. Menurutnya, sinergi ini penting untuk dilaksanakan karena sesuai dengan arahan yang selalu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, kemandirian industri pertahanan yang kuat tidak bisa dibangun dengan tiba-tiba dan perlu segera disiapkan.

Prototipe Elang Hitam MALE UAV (photo : istimewa)

“Jangan menunda lagi dan jangan sampai terlena. Kita perlu belajar dari apa yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kekuatan pertahanan negara, terlebih dalam era modern seperti sekarang ini. Negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan dalam kekuatan pertahanannya,” ujarnya.

Agenda tersebut juga untuk berdiskusi bagaimana melakukan langkah konkret terhadap 8 program strategis Defend ID, antara lain yakni meningkatkan EBITDA holding secara fundamental, serta memperbaiki cashflow agar dapat landing di akhir tahun sesuai RKAP.

Rakor juga mengulas tentang pengembangan SDM dan penguasaan teknologi kunci, menentukan core competency dan cost, serta dampaknya. Pengembangan teknologi Defend Id harus sejalan dengan pemerintah yang ada di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Rakor dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari secara online, kelima direktur utama yaitu, Direktur Utama Len Bobby Rasyidin, Direktur Utama Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama Pindad Abraham Mose, Direktur Utama DI Gita Amperiawan, Direktur Utama PAL Kaharuddin Djenod, jajaran Direksi Defend Id, serta tim Keasdepan Industri Manufaktur Kementerian BUMN.

29 Juni 2022

PH Navy's Fast-Attack Interdiction Craft Launches in Israel

29 Juni 2022

First two FAIC-M for PN (photos : AFP)

PH Navy's first 2 missile boats launched in Israel

MANILA – The Philippine Navy (PN)'s first two fast-attack interdictor craft missiles (FAIC-M) were formally launched in Haifa, Israel last June 26.

Navy spokesperson Commander Benjo Negranza, in a statement Tuesday, said ranking PN officials and future crew members of the FAIC named BRP Lolinato To-Ong, graced the launch.

"Commodore Alfonso Torres Jr., Chairperson of the Pre-Delivery Inspection Team, and Commodore Roy Vincent Trinidad, Chairperson of the Project Management Team of the FAIC Acquisition Project, led the PN delegates in witnessing the launch of the new ships held at the Israel Shipyards Limited port," he added.

Torres, in his speech, also stressed Israel’s key role in the success of the Navy’s multi-purpose assault craft (MPAC) program.


He added that Israel paved the way for the FAIC-M acquisition project which includes a complete transfer of technology.

Torres said this is a first of its kind in the country's defense cooperation history.


“This project enables the PN to make a 'leap-frog' approach in strengthening our littoral defense capability in the areas of warfare, sustainment, and technical knowledge,” he added.

Also present during the launch were Eyal Califf, Director of Israel’s Ministry of Defense’s Directorate for International Defense Cooperation (IMOD-SIBAT) for Asia and the Pacific, Sammy Katsav, Chairman of the Board of Israel Shipyards, Ltd., and Ran Tavor, Director of Rafael Advanced Defense Systems Ltd.’s Naval Division.

The name of first two FAIC-M are BRP Nestor Acero (901) and BRP Lolinato To-ong (902) (photo : SeaWaves)

The launching is a prelude to the conduct of the pre-delivery inspection of these vessels from June 27 to 30.

The acquisition of the new craft is the latest in the PN's pursuit to become a modern and multi-capable naval force, responsible for protecting the maritime nation’s sovereignty. 

(PNA)

3 RAR conducted Exercise Kapyong Warrior

29 Juni 2022

A soldier from 3 RAR fires a Javelin FGM-148 direct fire, guided weapon system during Exercise Kapyong Warrior (photo : Aus DoD)

Soldiers flex lethal muscle

Clandestine, agile and lethal are the words to describe the soldiers executing live fire anti-armour stalks using direct fire support weapons (DFSW) during Exercise Kapyong Warrior.

Infantry soldiers of the 3rd Brigade’s 3rd Battalion, the Royal Australian Regiment (3 RAR), conducted Exercise Kapyong Warrior at the Townsville field training area in June to develop battalion and company-level skills before conducting the brigade warfighter activity.   

Section commander Lance Corporal Ethan Moulden, who led his team through an anti-armour stalk to eliminate enemy targets, said their ability to move on foot in small teams was vital to maintaining a low profile within the battlespace while still being effective.

“Using our small teams on foot makes it harder for the enemy to identify, so we can clandestinely move in, find an area that's concealed and have an effect upon the enemy to achieve the mission,” LCpl Moulden  said.

“We can provide anything from harassment, all the way to completely destroying medium-armoured vehicles, and do this without having a very large footprint or signature for the enemy to pick up.”

Infiltrating an offensive firing position is no easy feat. With challenging terrain, weapons and ammunition, the sections are highly trained to execute physically demanding missions.

“The terrain is pretty undulating and the weight of small arms, body armour, helmet, and the 84mm itself, which weighs about 20 kilos, makes moving through undetected difficult, but we get it done,” LCpl Moulden said.

Firing one of two Javelin missiles, Private Jarrod Raines, from DFSW Platoon, had an even more explosive task to execute during his sections anti-armour stalk, which he described as a mixed sense of calm and adrenaline.

“We keep a low profile during infill, scanning for the high-value target, and once we’re happy with the position we wait silently for H-hour to be called over the radio,” Pte Raines said.

“It’s a great feeling. You get a rush when the missile leaves the tube, and when it hits the target there’s a lot of adrenaline. Then you just get out of there as quick as possible while the 84mm smoke covers our ex-fill route.”

Holding the ability to provide direct fire support, Pte Raines said the live-fire activities were a training highlight and an opportunity to display their skills.

“It was a fantastic experience and definitely a great feeling to get out and perform our job to a high standard,” he said.

“Live fire is a great opportunity to display our lethality on the battlefield and it just goes to show that we’re ready and we can do this anywhere.”

TLDM Perlu Miliki 55 Buah Kapal Untuk Penuhi Keperluan Operasinya

29 Juni 2022

Armada TLDM (photo : MPA Barat)

Di bawah Pelan Transformasi 15 ke 5 Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), angkatan itu perlu mempunyai sebanyak 55 buah kapal untuk memenuhi keperluan operasinya selaras dengan peranan dan tugasnya yang telah digariskan oleh kerajaan.

Panglima TLDM Laksamana Tan Sri Mohd Reza Mohd Sany berkata, bilangan kapal itu mungkin akan berubah bergantung kepada keadaan geo-strategik rantau itu yang dinamik.

Dalam temuramah dengan majalah pertahanan berbahasa Inggeris tempatan, Asian Defence Journal (ADJ) keluaran May-Jun tahun ini, beliau juga memaklumkan bilangan jenis-jenis kapal perang yang dirancang dimiliki oleh TLDM dibawah pelan transformasi itu.

“Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM,  ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS),  tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,” kata beliau dalam temuramah itu.

Nampak gaya,impian untuk melihat TLDM menambah bilangan kapal selam dimilikinya daripada dua buah kepada empat buah akan hanya direalisasikan menjelang tahun 2050 atau 28 tahun daripada sekarang.

Program 15 to 5 TLDM (image : RMN)

Kapal-kapal selam kelas-Perdana Menteri daripada jenis “Scorpene”, KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Abdul Razak akan terus digunakan secara optima oleh TLDM untuk mengawal kepentingan bawah permukaan negara.

“Belum ada rezeki untuk ada adik” bagi kedua-dua kapal selam negara yang ditauliahkan ke dalam perkhidmatan TLDM pada 2009.

Dalam temuramah dengan majalah pertahanan itu,  Panglima TLDM juga ditanya mengenai keperluan kapal MRSS yang menurutnya untuk melaksanakan operasi amfibia dan Humanitarian and Assistance Disaster Relief (HADR).

Menurut beliau,  TLDM mengakui tentang keperluan serta kepentingan terhadap kapal itu dan akan memulakan usaha untuk memperolehinya pada tahun 2024.

“Pada ketika ini TLDM telah menerima beberapa cadangan daripada pelbagai syarikat asing untuk dilakukan kajian lanjut,” katanya.

Sementara itu, Mohd Reza juga ditanya tentang masa depan helikopter Super Lynx dan Fennec yang telah pun berkhidmat dengan TLDM selama 15 tahun.

“TLDM merancang untuk memperolehi helikopter anti peperangan kapal selam (ASW)/peperangan anti permukaan (ASuW) yang akan menggantikan helikopter Super Lynx Mk100 pada masa depan,” kata beliau sambil menambah bahawa kajian terhadap calon-calon yang akan menggantikan helikopter Super Lynx itu sedang berjalan.

Mengenai helikopter Fennec, helikopter itu digunakan sebagai platform latihan dan akan terus digunakan oleh TLDM untuk tempoh beberapa tahun lagi. 

(DSA)

Brigif 1 Marinir Operasikan Radar Kelvin Hughes Kombinasi dengan Security Drone

29 Juni 2022

Kombinasi radar Kelvin Hughes dengan drone (photos : PasMar1)

Dalam rangka latihan TW II Brigif 1 Marinir Tahun 2022, Petarung Brigif 1 Marinir melaksanakan taktik pengoperasian Radar Kelvin Hughes Security di daerah latihan Jampang Tengah, Sukabumi Jawa Barat, Jumat 24/06/22.


Adapun fungsi Radar Kelvin Hughes Security adalah untuk mendeteksi pergerakan musuh dan kedudukan pasukan sendiri, deteksi gerakan kendaraan musuh dan klasifikasi ancaman musuh, sebagai alat kontrol sistem komunikasi sendiri dan sebagai menejemen situasi di medan tempur, selain itu juga berfungsi untuk mengamankan daerah latihan dari intercept radar musuh.


Radar Kelvin Hughes juga di-combine dengan security drone untuk analisa evaluasi intelijen dimedan depan pertempuran.


Radar Kelvin Hughes ini dioperasikan oleh lima awak terbaik, yang dipimpin satu orang Danru, satu operator, dua pengamanan dan satu juru mudi.

Sebagai ground surveillance radar, Kelvin Hughes Security dapat melacak keberadaan orang pada jarak 5km dan kendaraan pada jarak 15km (images : Kelvin Hughes)

Hal tersebut menindak lanjuti perintah harian (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E, M.M, tentang membangun sumber daya yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi ancaman.


Dalam kesempatan tersebut Danbrigif 1 Marinir Kolonel Marinir Freddy Ardianzah menyampaikan, "Fungsikan Radar Kelvin Hughes ini sebaik mungkin agar membantu pasukan di medan pertempuran yang sebenarnya dan jadikan radar ini sebagai urat nadi pertempuran," ucapnya.

28 Juni 2022

Significant Progress of RNZAF Poseidon's Hangar

28 Juni 2022

The RNZAF P-8A hangar (photos : NZDAF)

P-8A Poseidon: Raising  the Roof at Te Whare Toroa

A 500 tonne roof has been lifted into place 33 metres above the ground at Base Ohakea, a very visual sign of progress being made on the $250 million infrastructure build to support the P-8A Poseidons.

The feat of engineering represents just half of the roof of the new building Te Whare Toroa, which will include two hangers, maintenance and support facilities, warehousing for spare parts, and a mission support centre.

“Seeing the images of the roof be lifted into place over a six hour period shows the immense scale of this build. We are pleased to have achieved this milestone, and are on track with the build and looking forward to the arrival of the first aircraft later this year,” Sarah Minson, Director Air Domain at ManatÅ« Kaupapa Waonga New Zealand Ministry of Defence.

The infrastructure build is a three year project and a significant investment for the region with the main contractors Hawkins and Fulton Hogan, and their 25 subcontractors, having an average of 250 workers on site each day.


“Having the roof raised on the hangar is an exciting milestone for all involved in the P8 team. It’s a visual indication that we have a number of major milestones ahead culminating in the arrival of our first P-8A in December,” Wing Commander Mark Whiteside said.

“It will also be the first real chance for the wider Air Force and Ohakea community to visually see the size and scale of the investment being made into the base.” 

The P-8A’s are on schedule to replace the P-3K2 Orions from 2023 and the three year infrastructure build is on track for completion by the end of 2023.

This project is a significant investment to strengthen Aotearoa’s maritime surveillance capability. The P-8A Poseidons will be able to undertake search and rescue operations throughout the Pacific and south to Antarctica, protection of the southern ocean, humanitarian and disaster relief in Pacific and Aotearoa, as well as protection of fishing resources in New Zealand’s large exclusive zone (EEZ) and in remote areas such as the southern ocean and around Pacific Island nations.

KSME Signed Contract for 6 Offshore Patrol Vessels in the Philippines

28 Juni 2022

OPV for Philippine Navy (image : KSME)

Korea Shipbuilding & Marine Engineering (the parent company of Hyundai Heavy Industries) has succeeded in winning an order for six OPVs in the Philippines worth a total of 744.9 billion won.

Korea Shipbuilding & Marine Engineering (KSME) announced on the 27th that it had signed a contract with the Philippine Ministry of National Defense for the construction of six 2400-ton Offshore Patrol Vessels at the Ministry of National Defense in Manila, Philippines.

The signing ceremony was attended by key figures from the Philippine Ministry of National Defense and Navy, including Vice Chairman Ga Sam-hyeon of Korea Shipbuilding & Marine Engineering;

The Offshore Patrol Vessels (named, Wonhae) ordered this time has a displacement of 2400 tons, a length of 94.4 meters, a width of 14.3 meters, a maximum speed of 22 knots (about 41 km/h), and a cruising speed of 15 knots (about 28 km/h). will be delivered by year. In particular, this ship has a range of 5,500 nautical miles (10,190 km), which allows it to operate for a long time.

Meanwhile, Hyundai Heavy Industries also signed a lifecycle support (MRO) business contract for two Philippine frigates delivered in February last year and in May 2020. In the future, Hyundai Heavy Industries plans to be reborn as a 'global top-class ship solution partner' that encompasses ship design, construction, and life cycle management services.

See full article FNNews

RSAF Concludes Participation in Large-Scale Air Combat Exercise

28 Juni 2022

A Republic of Singapore Air Force (RSAF) F-15SG at Exercise Red Flag Alaska, hosted by the United States Air Force (USAF) earlier this month (photos : RSAF)

The Republic of Singapore Air Force (RSAF) has concluded its participation in Exercise Red Flag – Alaska, a United States Air Force (USAF)-hosted exercise at Eielson Air Force Base, Alaska, United States. Held from 9 to 25 June 2022 (SG Time), 10 RSAF F-15SG fighter aircraft and over 140 RSAF personnel from Peace Carvin V (PC V) Detachment were deployed to participate in this large-scale air-to-air combat exercise.
    

This edition of Exercise Red Flag – Alaska involved more than 70 aircraft, including the USAF’s F-18, F-16, EA-18G and A-10 fighter aircraft. The USAF and RSAF worked closely on integrated missions in realistic threat and simulated combat scenarios, and honed their combat readiness and sharpened operational competencies.


Highlighting the significance of the RSAF’s participation in Exercise Red Flag – Alaska, LTC Shewan Goh, the RSAF PC V Detachment Commander, said, “Exercise Red Flag – Alaska is an important opportunity for RSAF personnel to train and sharpen our operational competencies. The mission scenarios, involving advanced tactics and electronic warfare, were realistic and challenging. Our airmen and women were able to benchmark their skills with the USAF, and worked together closely to achieve our mission objectives. We are thankful to the USAF for being generous hosts, and look forward to future opportunities to train together.”

              
Lieutenant Colonel Christopher McGoffin, Director of Operations of the 18th Aggressors Squadron, United States Air Force said, “To have other forces exercise with us enhances our joint interoperability. Through Exercise Red Flag, we are able to provide a strenuous and realistic combat scenario to test their abilities. The RSAF have brought great capability to the fight and displayed exceptional tactics and competencies during the exercise. It is also important for us to continue to hone how we operate together, and strengthen our relationships at the professional and personal level through such exercises.”


The RSAF has been participating in Exercise Red Flag – Alaska (previously called Exercise Cope Thunder) since 1984. The exercise underscores the excellent and long-standing defence relationship between Singapore and the United States. It enhances the professionalism and coordination amongst the participating forces, and provides the RSAF an opportunity to benchmark itself against other leading air forces.

TNI AL Akan Lakukan Penembakan Rudal VL Mica dan Torpedo Torpedo A244S Mod 3

28 Juni 2022

Rudal SAM VL Mica (photo : MBDA)

Dissenlekal Siap Kawal Pelaksanaan Penembakan Senjata Strategis

Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) akan mengawal uji kehandalan dan kemampuan tempur alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa  penembakan senjata strategis TNI AL antara lain penembakan Rudal SAM (VL Mica) dan Torpedo A244S Mod 3 dalam Latihan Operasi Laut (Latopsla) 2022 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Teguh Prasetyo, S.T.,M.Soc.Sc mengatakan sebagai pembina teknis materiel senjata dan elektronika TNI AL sesuai tugas pokok Dissenlekal maka kelancaran dan kesuksesan penembakan senjata strategis TNI AL juga menjadi tugas dan tanggung jawab Dissenlekal.

Martadinata class frigate (photo : Istimewa)

“Penembakan senjata strategis yang berhasil dalam suatu latihan adalah hal yang biasa akan tetapi akan menjadi luar biasa jika penembakan tersebut tidak berhasil, untuk itu perlu menjadi perhatian dan motivasi kita untuk mempertahankan dan bila perlu ada peningkatan kemampuan daripada latihan sebelumnya”, katanya.

Demi kelancaran dan kesuksesan latihan tersebut Dissenlekal menggelar doa bersama dilanjutkan dengan sholat dhuhur berjamaah di Lobby Kantor Dissenlekal, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur dengan penceramah Ustadz Mayor Laut (KH) Novendi S.Ag. yang diikuti seluruh perwira beserta anggota dan PNS Dissenlekal, Senin siang (27/06).

Kegiatan latihan ini selain dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul dan profesional sesuai yang dicanangkan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam program prioritasnya juga dalam rangka pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan  operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.

27 Juni 2022

RAAF Concludes Air Warfare Instructor Course

27 Juni 2022

Air Warfare Instructor Course at Diamond Storm 2022 (photos : Aus DoD)

The Royal Australian Air Force (RAAF) has concluded its third biennial Air Warfare Instructor Course (AWIC), following a six-month long series of exercises throughout Australia.

AWIC22 integrated warfighting functions across a range of specialisations to develop expert air warfare instructors who will represent the next generation of tactical and integrated warfare experts in air combat.

Commander Air Warfare Centre, Air Commodore Ross Bender, said the course encompassed a range of academic activities and practical exercises that exposed the candidates to complex scenarios, focused on broadening and improving their skills.

“We introduced the AWIC candidates to complex war-like scenarios designed to integrate people, systems and combat effects across the five warfare domains: air, land, maritime, space and cyber,” Air Commodore Bender said.


“AWIC is designed to ready the warfighter, producing air warfare instructors who are both knowledgeable in their expertise and approachable to our wider workforce.

“Exercises such as these rely on the support of the community. The Northern Territory community’s ongoing support for our training efforts ensures we are a capable force, ready to protect Australia and its interests.”

AWIC22 encompassed three integration exercises – Exercise Diamond Seas, Exercise Diamond Shield and Exercise Diamond Storm.

The Diamond Series of exercises enhanced and promoted Air Force’s interoperability with the Royal Australian Navy, Australian Army and international partners.


“Diamond Seas and Diamond Shield brought together Royal Australian Navy, Australian Army and Air Force elements in complex maritime and defensive counter air-focused scenarios, providing training opportunities to practise and consolidate integrated tactics,” Air Commodore Bender said.

“As the culmination activity, Diamond Storm provided our candidates with the opportunity to apply their skills in high-end warfighting scenarios alongside international partners.”

AWIC22 activities were conducted from RAAF Bases Amberley, Darwin, Edinburgh, East Sale, Pearce, Tindal, Williamtown and Shoalwater Bay Training Area throughout the first half of 2022.

RAAF and international aircraft will return to the Northern Territory from mid-August for Exercise Pitch Black 22.

Anos Research Manufacturing Unveiled New Tactical Vehicle

27 Juni 2022

Charlie squad vehicle (photos : Anos RM)

Local company Anos Research Manufacturing, known for their firefighting and firetruck solutions, has unveiled a new tactical vehicle prototype called Squad Vehicle Charlie.

It is 4x4 and powered by 2.8L or 3.0L turbodiesel engine, with reconfigurable roof and doors, and can be used in different mission configurations including troop carrier, weapon carrier, emergency vehicle and logistics vehicle.

The vehicle is believed to be further improving this vehicle prototype, and will also depend on how much support from the DND and AFP the product would be getting.

(Da-Real)

MD530G Pamer Taring di Latihan Kuasa Tembakan 2022

27 Juni 2022

MD530G PUTD dalam LKT 2022 (all photos : AirTimes)

GEMAS – Aset baharu Tentera Darat Malaysia (TDM), helikopter MD530G pamer keupayaannya semasa Latihan Kuasa Tembakan (LKT) 2022 di Lapang Sasar Asahan, Kem Syed Sirajuddin, Gemas, hari ini.

Helikopter yang dikendalikan oleh 883 Skuadron Pasukan Udara Tentera Darat Malaysia (PUTD) melakukan penembakan dengan menggunakan M134D Gattling Gun dan FN Herstal 12.7mm Heavy Machine Gun Pod.

Aksi yang dipamerkan oleh MD530G merupakan sebahagian daripada demonstrasi keupayaan aset Angkatan Tentera Malaysia (ATM) semasa LKT 2022.

Helikopter keluaran MD Helicopter Inc ini telah diserahkan secara rasmi oleh Destini kepada TDM pada 13 Jun lalu.


Penyerahan helikopter ini dilaksanakan selepas MD530G selesai menamatkan Ujian Penerimaan Akhir (Final Acceptance Test).

Latihan tahunan LKT 2022 disaksikan oleh Menteri Kanan Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, Panglima Angkatan Tentera, Jeneral Tan Sri Affendi Buang TUDM dan Panglima-panglima perkhidmatan.

Turut hadir menyaksikan acara ini ialah anakanda kepada Yang di-Pertuan Agong, Tengku Panglima Muda Tengku Ahmad Ismail Mu’adzam Shah Ibni Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Menteri Kanan Pertahanan dalam satu kenyataan berkata, pengujian helikopter MD530G sekaligus memberi peluang kepada Angkatan Tentera Malaysia (ATM) khususnya TDM untuk menilai sebarang ruang penambahbaikan bagi keupayaan aset pada masa akan datang.


Menyentuh MD530G, Hishammuddin menjelaskan isu perolehan helikopter tersebut telah selesai.

“Hari ini kita semua dapat saksikan helikopter MD530G telah pun dimanfaatkan dan dapat diuji keupayaannya dalam LKT tahun ini,

“Isu mengenai helikopter ini telah dapat diselesaikan dan ia juga telah diterima oleh end user (Tentera Darat) yang sangat memerlukannya iaitu PUTD,” katanya dalam kenyataan.

MD530G merupakan helikopter tinjau dan serangan ringan keluaran syarikat Amerika Syarikat, MD Helicopter Inc. 

Nexter dan PT Len Tanda-tangani Perjanjian Maintenance CAESAR

27 Juni 2022

Maintenance CAESAR SPH kini ditangani PT Len (photo : Yonarmed 12)

Nexter dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia PT Len Industri (PT Len) menandatangani kontrak multi-tahunan In-Service Support (ISS) untuk armada self-propelled howitzer (SPH) CAESAR yang dioperasikan Angkatan Darat Indonesia (TNI-AD) pada hari penutupan pameran pertahanan Eurosatory (17 Juni).

Paket dukungan ISS meliputi bantuan teknis di tempat (on-site technical assistance), pengiriman suku cadang, dan pelatihan untuk memastikan kesiapan tertinggi armada SPH buatan Nexter untuk kepentingan TNI Angkatan Darat.

“Kami sangat bangga dapat menginisiasi kerjasama yang bermanfaat dengan PT Len untuk perawatan armada CAESAR. Ini adalah langkah pertama dalam ambisi Nexter untuk mengembangkan dukungan lokal dan memberikan layanan terbaik kepada Angkatan Darat Indonesia,” kata Jean-Michel Girard, Wakil Presiden Nexter untuk unit bisnis layanan pelanggan. “Nexter sangat percaya dalam membangun kemitraan industri yang kuat dan jangka panjang dengan industri pertahanan nasional untuk kepuasan tertinggi pengguna akhir Indonesia.” dia menambahkan.

“Kami senang dapat berkolaborasi dengan Nexter, perusahaan tepercaya kelas dunia, untuk kemitraan jangka panjang ini. Ini merupakan langkah penting untuk memperkuat posisi Len di industri pertahanan,” demikian keterangan tertulis dari PT Len. “Kami berdua siap untuk menjaga sistem artileri CAESAR dengan memberikan layanan yang sangat baik kepada tentara Indonesia.”

Nexter telah mendapatkan dua kontrak dari Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2012 dan 2017 untuk produk CAESAR SPH untuk melengkapi Angkatan Darat Indonesia. TNI AD sekarang mengoperasikan total 55 SPH yang dipasang di truk buatan Nexter.

Pada Eurosatory 2022, perusahaan Prancis juga menandatangani perjanjian lain untuk memproduksi amunisi kaliber 120 mm untuk TNI AD dengan BUMN Indonesia PT Pindad.

(GBP)

26 Juni 2022

Simak! Ini Perbedaan 3 Grup Kopassus

25 Juni 2022

Group 1 Kopassus, kualifikasi Para Komando (photo : Tribun News)

JAKARTA - Pembentukan 3 grup Kopassus tidak bisa dilepaskan dari peristiwa sejarah yang melingkupinya. Sebagai pasukan elite TNI yang mengemban misi khusus, tiga grup Kopassus ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan sangat mematikan. 

Tidak hanya itu, mereka juga ditempatkan di sejumlah daerah strategis. Grup 1 bermarkas di Serang, Banten. Sedangkan Grup 2 bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah dan Markas Grup 3 berada di Mako Cijantung, Jakarta Timur. Tujuannya untuk memudahkan pergerakan pasukan. Berikut ini perbedaan Grup 1, Grup 2 dan Grup 3 Kopassus. 

Grup 1 Kopassus/Para Komando 

Grup 1 dan Grup 2 Kopassus memiliki peran yang sama, yakni Para Komando (Parako). Dalam penugasannya, mereka bisa diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, hingga penyerbuan amfibi dari laut. 

Markas Grup 1 Kopassus awalnya berada di Cijantung, Jakarta Timur. Namun karena wilayah Cijantung diperkirakan bakal ramai dan padat sehingga menyulitkan Kopassus melakukan latihan dan penempatan pasukan akhirnya dipindah ke Serang, Banten.

Daerah Serang yang masih kosong menjadi lokasi yang sangat ideal untuk penempatan prajurit. Lokasi ini sebenarnya bukan tempat yang asing bagi prajurit Kopassus karena sudah menjadi tempat latihan penerjunan prajurit Kopassus. Apalagi rencana pemidahan sudah direncanakan sejak 1970. 

Dikutip dari buku berjudul “Kopassus untuk Indonesia” disebutkan Markas Grup 1 Kopassus ini sangat strategis sebagai penjaga “Pintu Barat” Pulau Jawa. Lokasi markas ini tepatnya berada di sekitar kawasan industri petrokimia dan industri baja yang dibangun Rusia pada 1960-an yang dikenal dengan Krakatau Steel. 

Markas Grup 1 Kopassus ini dekat dengan Pelabuhan Merak. Memiliki pangkalan udara (Lanud) Gorda, lanud ini dibangun oleh romusha (pekerja paksa) di masa pendudukan Jepang pada 1943. Di bangun di atas lahan seluas 700 hektare, Lanud Gorda memiliki dua landasan. 

Grup 1 Kopassus didirikan pada 23 Maret 1963. Pembentukan Grup 1 Kopassus yang saat itu bernama RPKAD dipimpin oleh Kolonel Inf Moeng Parhadimulyo dalam sebuah upacara di Lapangan IKADA sekarang Monas. Komandan Grup (Dangrup) 1 Kopassus pertama adalah Mayor L.B. Moerdani. 

Selain LB Moerdani, nama-nama yang pernah menjadi Dangrup 1 Kopassus antara lain, Wismoyo Aris Munandar, Pramono Edhie Wibowo. Kekuatan Grup 1 terdiri dari 3.274 personel dalam empat batalyon tempur yaitu: 
• Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika 
• Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika 
• Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika 
• Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika.

Group 2 Kopassus, kualifikasi Sandi Yudha (photo : TribunNews)

Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha 

Terbentuknya Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha pada 1962 tidak lepas dari peristiwa sejarah di mana negara tengah menghadapi banyaknya pemberontakan bersenjata di antaranya DI/TII, Repulik Maluku Selatan (RMS) di Ambon, kemudian PRRI/Permesta, Operasi Trikora di Irian Barat dan G30S/PKI. 

Keberadaan Grup 2 Kopassus di Jawa Tengah sangat penting mengingat daerah tersebut menjadi basis G30S/PKI. Kehadiran Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) berhasil memukul pemberontakan Komunis di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Selanjutnya, 12 Februari 1966 Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad) berubah nama menjadi Puspassusad atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat. Akibat perubahan itu, Batalyon-2 bertugas melakukan Para Komando dan Sandi Yudha. Selain itu, terjadi peningkatan dari batalyon menjadi grup yang membawahi dua detasemen tempur, yakni Den-21 dan Den-22. 

Pada 17 Februari 1971, kembali terjadi perubahan nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha Angkatan Darat. Praktis Grup-2 menjadi Grup-2 Kopassandha. Markas pun ikut pindah dari Tuguran di Magelang ke Kartosura, Sukoharjo. 

Pada Januari 1978 Markas Grup 2 Sandi Yudha di Tuguran secara bertahap dipindahkan ke Kartasura. Kemudian pada pertengahan tahun di era kepemimpinan Danjen Kopassandha Brigjen TNI Yogi S.M Grup 3 Para Komando yang berpangkalan di Kartasura dibubarkan, personelnya disebar di masukkan ke Grup 1, Grup 2, dan Grup 4. Pangkalan Kartasura menjadi Grup 2 sekaligus menjadi Grup Sandi Yudha. 

Grup 2 Kopassus diperkuat oleh 1.459 prajurit terdiri dari: 
• Batalyon 21/Buhpala Yudha 
• Batalyon 22/Manggala Yudha 
• Batalyon 23/Dhanuja Yudha 

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup (Dangrup) 2 Kopassus antara lain, Letkol Inf. Dading Kalbuadi, Kolonel Inf. Maruli Simanjuntak yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad. Kemudian, Kolonel Inf. Ricard Horja Taruli Tampubolon yang kini menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura. 

Group 3 Kopassus, kualifikasi Sandi Yudha (photo : KoranMiliter)

Grup 3 Kopassus/Sandi Yudha 

Grup 3 Kopassus dibentuk pada 24 Juli 1967, bermarkas di Mako Cijantung, Jakarta Timur. Berbeda dengan Grup 1 dan Grup 2 yang mengemban misi operasi tempur, pada Grup 3/Sandi Yudha memiliki spesialisasi tambahan yaitu intelijen. 

Calon Personel di Grup 3 ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Sebab sebelum pasukan berskala besar diterjunkan, prajurit Grup 3 ini akan diterjunkan untuk melakukan operasi intelijen tempur. 

Selama mengikuti pendidikan Sandhi Yudha, materi pendidikannya adalah intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen dan lain-lain. Bahkan beberapa personel terpilih dari Grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. Di antara seluruh jenis prajurit di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya adalah prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha. 

Karena kekhususannya tersebut, anggota Grup 3 memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa "clandestine operation", di antaranya combat intel atau intelijen tempur dan counter insurgency atau kontra pemberontakan. Grup 3 Kopassus terdiri dari:
• Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama 
• Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama 
• Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti 

Sejumlah tokoh militer yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup 3 Kopassus antara lain, Kolonel Inf. Edi Sudrajat, Kolonel Inf. Sintong Panjaitan, Kolonel Inf. Tarub, Kolonel Inf. Luhut Binsar Panjaitan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Ada juga Kolonel Inf. Agus Surya Bakti, Kolonel Inf. Ricard T.H Tampubolon yang kini menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura.