04 Oktober 2024

Boeing Conducts First Flight of Thailand’s First AH-6 Little Bird Helicopter

04 Oktober 2024

First of eight Boeing AH-6 Little Bird light attack helicopters for the Royal Thai Army flies (photo: Boeing)

MESA, Ariz.  — The first of eight Boeing [NYSE: BA] AH-6 Little Bird light attack helicopters for the Royal Thai Army completed a successful first flight Aug. 22 at the company’s Mesa, Ariz. site.

“With its superior performance and flexible, easily configurable mission equipment, the Little Bird packs enormous versatility into a small, combat-proven package to get the job done,” said Christina Upah, vice president of Attack Helicopter Programs and senior Boeing Mesa site executive. “We are proud to partner with the U.S. Army to provide Thailand with these critical defense capabilities, and we look forward to supporting training for the first Thai Little Bird pilots in the near future.”

After completing Thailand’s fleet, Boeing will train the Royal Thai Army pilots at its Mesa site and at U.S. Army Yuma Proving Ground, where they will learn to operate the Little Bird and leverage its versatile mission capabilities.

The Royal Thai Army has procured the AH-6 as part of its ongoing efforts to enhance aviation readiness and modernize national defense capabilities. Featuring a purpose-built military fuselage, integrated cockpit, and the latest fully integrated weapons, the AH-6 was designed for a wide range of missions and operating environments to meet customers’ needs around the world.

Boeing was awarded a contract by the U.S. Department of Defense as part of a Foreign Military Sales order for eight Little Birds in February 2022, which includes spares, training devices, support equipment, and technical publications for the Thailand customer.

Dirut Pindad Klaim Senapan Serbu AM-1 Dilirik Amerika Serikat hingga Negara ASEAN

04 Oktober 2024

Pindad AM1 yang merupakan singkatan dari assault military, adalah senapan serbu produksi PT. Pindad yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2022 dan pada saat demonstrasi alat bidik yang dilakukan Pindad. Berbeda dengan Pindad SS2, Senapan serbu ini memiliki desain seperti karabin M4 dan AR-15 dengan berat yang lebih ringan (all photos: Pindad)

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose menyebutkan bahwa produk senjata terbaru Pindad, yaitu AM-1, mendapatkan banyak permintaan dari luar negeri, semisal Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara. 

Hal ini disampaikan Abraham saat menjelaskan tentang senjata AM-1 yang belakangan dipamerkan PT Pindad dalam sejumlah acara internasional. 

"Ada juga permintaan dari negara-negara lain misalnya dari Amerika juga sudah minta, karena cukup simple dan reliable untuk digunakan. Selain itu juga masuk dari negara-negara Asia Tenggara," kata Abraham saat ditemui di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024). 

Saat ini, jelas Abraham, penggunaan AM-1 masih diperuntukkan untuk mendukung pasukan TNI. 

Ia menambahkan, AM-1 juga sudah dilakukan uji coba dan mendapatkan sertifikasi.


"(Uji coba) Sudah berhasil, kita sudah sertifikasi," tambahnya. 

Sebagai informasi, dikutip dari situs Pindad, AM-1 mendapatkan atensi khusus terutama dari khalayak pengunjung pameran internasional. 

AM-1 merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm NATO. 

Senapan tersebut memiliki panjang laras 14,5 Inch dilengkapi dengan popor teleskopik yang bisa direntangkan ke belakang (ditarik). 

Senapan serbu ini memiliki panjang total 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal.

 Senapan serbu ini juga sempat dipamerkan dalam acara Asian Defence, Security and Crisis Management Exhibition and Conference (ADAS) 2024 di Filipina, 25-27 September. 

ADAS merupakan ajang pameran pertahanan internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina. (Kompas)


Telah Diuji Kopassus

Kopassus telah melaksanakan uji performa senjata AM-1 buatan PT Pindad pada beberapa waktu yang lalu. Adapun uji yang dilakukan meliputi uji akurasi, dan uji terakhir dilakukan oleh Tim AARM (Asean Armies Rifle Meet) Kopassus untuk uji ketelitian penembakan dari jarak 100, 200, 300, dan 400 m.

Senjata AM-1, yang merupakan singkatan dari Assault Military, telah memenuhi konstruksi dan kelengkapan, kemampuan kelancaran kerja dan aspek insani, serta ketelitian penembakan berbagai jarak.


Senjata AM-1 merupakan senapan serbu generasi berikutnya dari SS2 dan telah dilakukan pula uji tembak langsung oleh Danjen Kopassus dan Dankormar.

PT Pindad dengan pengalamannya, kompetensi SDM, serta modernisasi fasilitas produksinya siap mendukung AM-1 melanjutkan legacy SS2 menjadi kebanggaan TNI dalam memperkuat pertahanan nasional. (Kompas)

Melihat Latihan Terbang Formasi Pesawat Yak-130 VPAF

04 Oktober 2024

Tetapkan tugas dan buat keputusan cepat pada semua tim (photo: QDND) 

Saat ini, selain tugas melatih siswa penerbang, instruktur penerbangan dan pelatihan juga bertugas untuk membimbing siswa mengikuti latihan penembakan dan pengeboman langsung pada tahun 2024 di lapangan tembak TB-2.

Pilot diberikan briefing sebelum terbang (photo: QDND) 

Resimen 940 (dibawah Air Force Officer Candidate School) melatih formasi terbang 4 pesawat Yak-130 akan siap menjalankan misi pertujukan terbang untuk merayakan HUT ke-80 Berdirinya Tentara Rakyat Vietnam (Quân đội nhân dân Việt Nam) dan HUT ke-35 Festival Pertahanan Nasional.

Pilot bersiap mengambil alih pesawat (photo: QDND)

Ini adalah misi yang benar-benar baru, pertama kali unit tersebut melaksanakannya, jadi segera setelah menerima misi tersebut, para pemimpin dan komandan Resimen secara proaktif membuat rencana pelatihan yang sangat spesifik dan ketat, dan pada saat yang sama, memilih pilot komandan penerbangan dengan banyak hal pengalaman, akumulasi jam terbang tinggi, teknik terbang yang baik, dan memenuhi syarat untuk bekerja di 4 posisi meteorologi untuk mengikuti formasi pertunjukan terbang.

Tim teknis dan logistik memeriksa pesawat untuk terakhir kalinya (photo: QDND)

Berdasarkan fitur, teknik, dan taktik pesawat Yak-130 serta teknik terbang pilot, unit tersebut mendiskusikan, menghitung, dan memutuskan data dan teknik penerbangan tertentu seperti: Ketinggian, jarak, perspektif angka-angka di pasukan.

Tim teknis dan logistik mengisi ulang oli dan pelumas sebelum diserahkan kepada pilot (photo: QDND) 

Selama penerbangan, selalu pertahankan formasi yang stabil, jaga jarak, untuk memastikan performa udara yang indah dan benar-benar aman.

Tim teknis menyerahkan pesawat tersebut kepada pilot (photo: QDND)

Koran Elektronik Quân Dội Nhân Dân (Tentara Rakyat) ingin menayangkan beberapa gambar penerbangan pelatihan campuran siang dan malam Resimen 940 (Air Force Officer Candidate school) :

Pilot memeriksa dan menerima pesawat (photo: QDND)

Pilot naik ke kokpit, siap menyalakan mesin (photo: QDND) 

Bersiap untuk mencapai landasan (photo: QDND)

Demonstrasi terbang formasi 4 pesawat (photo: QDND)

Demonstrasi terbang formasi 4 pesawat (photo: QDND)

Demonstrasi terbang formasi 4 pesawat (photo: QDND)

Demonstrasi terbang formasi 4 pesawat (photo: QDND)

Demonstrasi terbang formasi 4 pesawat (photo: QDND)

Matahari terbenam di balik sayap (photo: QDND) 

Selesaikan misi dan kembali ke hangar (photo: QDND)


Perwira, komandan resimen, dan pilot belajar dari pengalaman setelah penerbangan (photo: QDND)

Keyakinan dalam penerbangan menyelesaikan misi (photo: QDND)

(QDND)

03 Oktober 2024

Boeing Awarded Contract to Produce JDAM and Laser JDAM for Several Countries including Indonesia

03 Oktober 2024

JDAM and Laser JDAM (all images: Boeing)

The Boeing Co., St. Louis, Missouri, was awarded a $600,000,000 indefinite-delivery/indefinite quantity contract for Joint Direct Attack Munition and Laser Joint Direct Attack Munition testing and integration. 


This contract provides for technical services and support, aircraft and weapon system integration, and sustainment. Work will be performed in St. Louis, Missouri, and is expected to be completed by Sept. 29, 2035.


This contract involves Foreign Military Sales to Israel, Singapore, Philippines, Indonesia and Turkey. 


This contract was a sole source acquisition. Fiscal 2024 procurement funds in the amount of $3,600,226 are being obligated at the time of award. The Air Force Lifecycle Management Center, Hill Air Force Base, Utah, is the contracting activity (FA8213-24-D-B007).

Tank Harimau dan Panser Pandur Ada Diantara 259 Alpalhankam Yang Diserahkan Kemhan ke Panglima TNI

03 Oktober 2024

8 tank medium Harimau Pindad akan melengkapi 10 unit yang telah diserahkan pada Februari 2024 lalu (photo: Pindad)

Wamenhan M. Herindra Serahkan Alpalhankam kepada Panglima TNI di Monas

Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra menyerahkan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di area Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (2/10).

Penyerahan Alpalhankam sebanyak 569 unit ini merupakan produksi dari PT Pindad, PT Sentra Surya Ekajaya dan PT Ralika. Alpalhankam produksi PT Pindad terdiri dari:
-23 (dua puluh tiga) unit Panser Pandur, 
-8 (delapan) unit Tank Harimau, 
-9 (sembilan) unit Panser Anoa, 
-4 (empat) unit Panser Komodo APC (Basic) sejumlah, dan 
-250 (dua ratus lima puluh) unit kendaraan Maung V3. 

Penyerahan 23 unit panser Pandur melengkapi 10 unit yang telah diserahkan pada Februari 2024 lalu (photo: Pindad)

Adapun Alpalhankam produksi PT Sentra Surya Ekajaya terdiri dari:
-3 (tiga) unit Rantis 4×4 APC, 
-2 (dua) unit Rantis 4×4,  
-4 (empat) unit Rantis 4×4 V3, 
-8 (delapan) unit RBB (Rigid Bouyancy), dan 
-8 (delapan) unit Ransus 4×4 Missile Launcher. 

Sedangkan PT Ralika menyerahkan  sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) unit Truk Angkut Pasukan.

TNI juga menerima penyerahan 250  unit Maung V3 (photo: Pindad)

Dalam kesempatan yang sama, Wamenhan juga menyaksikan rangkaian kegiatan peresmian Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan, hal mana kegiatan ini dipimpin langsung oleh Panglima TNI.

Dalam sambutannya, Panglima TNI menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai bentuk kerawanan, yang potensial mengancam keselamatan dan keutuhan bangsa dan negara, dengan dihadapkan pada luas wilayah Indonesia dari ancaman militer maupun non militer.

TNI juga menerima 25 kendaraan taktis berbagai varian dari PT SSE (photo: Kemhan)

Turut hadir dalam penyerahan Alpalhankam yaitu Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI, Mabes Angkatan beserta tamu undangan. 

PTDI Kerjakan Modernisasi 9 Unit Pesawat C-130 Hercules Milik TNI AU

03 Oktober 2024

PT DI akan mengerjakan penggantian Center Wing Box dan upgrade avionik terhadap 9 unit pesawat C-130 Hercules TNI AU (photo: TNI AU)

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau) untuk memodernisasi pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Komandan Koharmatau (Dankoharmatau) Marsekal Muda TNI Oki Yanuar, di Ruang Courtesy Call Koharmatau, Bandung.

Dalam hal ini PTDI akan melakukan pendayagunaan sumber daya dalam rangka Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP) terhadap 9 unit pesawat C-130 Hercules di Hanggar Aircraft Services (ACS) milik perusahaan.

Persiapan induction untuk unit pertama direncanakan di Depohar 10 pada bulan Oktober 2024, diikuti dengan pergeseran pesawat pertama tersebut ke PTDI pada bulan November 2024 untuk melanjutkan proses induction.

Dari segi waktu, pengerjaan CWBR diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan, sedangkan AUP diperkirakan selama 6 bulan.

Elephant walk pesawat C-130 Hercules TNI AU (photo: TNI AU)

"Melalui kolaborasi ini PTDI dan Koharmatau dapat saling memperkuat kompetensi dan kemampuan dalam pengelolaan pesawat C-130 Hercules, yang merupakan salah satu aset vital bagi Angkatan Udara kita," kata Gita dalam keterangan resminya, Rabu (2/10/2024).

Lebih lanjut, Gita menjelaskan perjanjian kerja sama tersebut juga mencakup beberapa aspek penting yang diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas kedua pihak dalam mendukung operasional pesawat C-130 Hercules TNI AU.

Di antaranya adalah pendayagunaan SDM yang fokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan personel melalui pelatihan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules; pemanfaatan special tools & ground support equipment; serta pemanfaatan fasilitas Bonding & Composite PTDI untuk pembuatan komponen komposit dalam kegiatan perbaikan.

"Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan," ucapnya lagi.

Di luar itu, Gita mengatakan PTDI akan melaksanakan pekerjaan perawatan dan modernisasi pesawat C-130 Hercules dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan fasilitas yang ada, guna mendukung pertumbuhan sektor pertahanan dalam negeri.

Kini portofolio PT DI dalam pekerjaan upgrade pesawat diluar yang diproduksinya bertambah dengan program upgrade C-130 Hercules TNI AU (photo: PT DI)

"Kolaborasi ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem pertahanan negara yang solid dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi teknologi di bidang penerbangan dan pertahanan," jelas Gita.

Sementara itu, Marsekal Muda TNI Oki Yanuar mengatakan berbagai alutsista milik TNI AU yang mulai dari pesawat tempur sampai pesawat latih, sampai dengan saat ini pemeliharaannya 60% masih dikerjakan di luar negeri.

"Kita punya industri pertahanan, ada PTDI, kenapa tidak kita manfaatkan kerja sama dengan TNI AU, support apa yang teman-teman indhan belum miliki dan apa yang Koharmatau belum miliki di-support juga, yang pada akhirnya kita dapat bersama mewujudkan kemandirian industri pertahanan atau kemandirian Alutsista TNI AU," jelas Oki.

"Dari kolaborasi antara kedua belah pihak ini nanti para teknisi senior kami bisa memberikan transfer of knowledge untuk bagaimana memelihara pesawat C-130, termasuk publikasi teknis yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, ketika nanti kami ada kekurangan publikasi teknik untuk pesawat CN235 atau NC212i, kita bisa saling berkolaborasi," pungkasnya.

02 Oktober 2024

TNI AL Berencana Geser 4 KRI Kelas Parchim dari Armada II ke Armada I

02 September 2024

KRI Hasan Basri 382 (photo: TNI AL)

Jakarta (ANTARA) - Markas Besar TNI Angkatan Laut berencana menggeser empat kapal perang Republik Indonesia kelas parchim dari Komando Armada (Koarmada) II ke Koarmada I.

Panglima Komando Armada II TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo saat memberikan arahan rutin kepada jajarannya di Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin, menyampaikan rencana pergeseran kapal perang tersebut.

"Dalam waktu dekat ini, empat (KRI) kelas parchim itu akan dialih bina ke Koarmada I. Namun, jadwalnya belum ada, tetapi sedang dipersiapkan untuk alih bina ke Koarmada I," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Senin, membenarkan isi arahan dari Pangkoarmada II itu.

Kapal-kapal korvet kelas parchim yang saat ini masih di bawah kendali Koarmada II, di antaranya KRI Hasan Basri-382, KRI Sultan Nuku-373, KRI Untung Suropati-372, dan KRI Lambung Mangkurat-374.

KRI Sultan Nuku 373 (photo: TNI AL)

Kapal-kapal korvet kelas parchim yang memperkuat TNI AL dibeli pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie dari bekas Angkatan Laut Jerman Timur pada 1990-an.

Sebanyak 16 kapal korvet kelas parchim berhasil didatangkan ke Indonesia, kemudian diperbaiki serta dikustomisasi sesuai kebutuhan TNI AL oleh galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia di Surabaya.

Korvet-korvet kelas parchim yang memperkuat TNI AL itu memiliki kemampuan antikapal selam dan juga digunakan untuk berpatroli.

Koarmada II TNI AL yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, saat ini menjaga wilayah perairan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur, Pulau Sumatera, Pulau Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

KRI Untung Surapati 372 (photo: TNI AL)

Tugas-tugas operasi di perairan tersebut dilaksanakan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II, Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada II, dan lima Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal), yaitu Lantamal V Surabaya, Lantamal VI Makassar, Lantamal VII Kupang, Lantamal VIII Manado, dan Lantamal XIII Tarakan.

Kelima Lantamal itu membawahi beberapa pangkalan TNI AL (lanal), yaitu Lantamal V membawahi Lanal Semarang, Cilacap, Tegal, Batuporon, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Denpasar, dan Pacitan.

Kemudian, Lantamal VI Makassar membawahi Lanal Palu, Mamuju, Kendari, dan Fasharkan Makassar. Sementara itu, Lantamal VII Kupang membawahi Lanal Mataram, Pulau Rote, Maumere, Labuan Bajo, dan Waingapu.

Lantamal VIII Manado membawahi Lanal Melonguane, Gorontalo, Tahuna, dan Tolitoli. Terakhir, Lantamal XIII Tarakan membawahi Lanal Nunukan, Sangatta, Balikpapan, Kota Baru, dan Banjarmasin.

KRI Lambung Mangkurat 374 (photo: TNI AL)

Sementara itu, Komando Armada I yang bermarkas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, saat ini menjaga perairan di sekitar Pulau Sumatera, Pulau Jawa bagian barat, dan Kalimantan Barat.

Koarmada I membawahi lima Lantamal, yaitu Lantamal I Belawan (terdiri atas Lanal Sabang, Simeuleu, Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan, Dumai, Fasharkan Sabang, dan Fasharkan Belawan).

Lantamal II Padang (Lanal Sibolga, Nias, dan Bengkulu); Lantamal III Jakarta (Lanal Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Bandung, Cirebon, Fasharkan Jakarta, Fasharkan Pondok Dayung); Lantamal IV Batam (Lanal Bintan, Tanjung Balai Karimun, Dabo Singkep, Tarempa, Ranai, Fasharkan Mentigi); dan Lantamal XII Pontianak (Lanal Pangkalan Bun, Sambas, dan Ketapang).