15 Juni 2025

PT PAL Jalin 4 Kesepakatan Selama Indo Defence 2025

15 Juni 2025

KCR 70M (photo: Defense Studies)

Perkuat Kolaborasi Global, PT PAL Teken 2 MOU Strategis dengan TAIS

PT PAL Indonesia menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) bersama perusahaan Turkiye TAIS Shipyard sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapabilitas industri pertahanan maritim. Dalam sesi pertama, CEO PT PAL Kaharuddin Djenod dan Managing Director TAIS, Dogan Bescan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan platform kapal perang dan peningkatan kualitas produk pertahanan.

Sesi kedua MoU dilakukan oleh CEO PT PAL dan Managing Director TAIS, Demir Kologlu, yang menyoroti implementasi offsets terkait pengadaan kapal kombatan di Indonesia. Penandatanganan ini tidak hanya membuka potensi alih teknologi, namun juga menjadi penguat kemitraan strategis antara industri pertahanan Indonesia dan Turkiye. (PAL)

Meriam Bofors 57mm (photo: BAE Systems)

Tingkatkan Layanan Pemeliharaan Sistem Pertahanan Maritim

PT PAL Indonesia dan Bofors menjalin kemitraan strategis dalam layanan pemeliharaan sistem pertahanan (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) pada ajang Indo Defence 2025. Kerja sama difokuskan pada penguatan kapabilitas teknis PT PAL untuk mendukung kesiapan operasional aset pertahanan maritim nasional.

Inisiatif ini merupakan komitmen PT PAL meningkatkan kepabilitas industri pertahanan domestik guna mempercepat modernisasi armada laut dari berbagai negara yang menjadi customer, khususnya armada Angkatan Laut Indonesia. Melalui sinergi dengan mitra global, PT PAL membangun ekosistem untuk memperkuat rantai pasok lokal dalam menjamin kesiapan operasional jangka panjang. (PAL)

Manajemen Integrated Logistic Support (ILS) (infographic: Iridium)

PT PAL Indonesia Gandeng Iridium Tingkatkan Kapabilitas Sistem Logistik Maritim Nasional

PT PAL Indonesia dan Iridium menjalin kemitraan strategis di Indo Defence 2025 untuk pengembangan Integrated Logistic Support (ILS) guna memperkuat infrastruktur logistik sektor maritim. Penandatanganan ini dilakukan oleh Chief of Marketing Officer (CMO) PT PAL, Wiyono Komojojo, dan Chief of Executive Officer (CEO) Iridium, Najeeb Al Shkeili, yang disaksikan oleh H.E. Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk UEA dan Chief of Executive Officer (CEO) PT PAL Kaharuddin Djenod.

Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem pemeliharaan terintegrasi, mulai dari prediksi kebutuhan suku cadang, pelatihan teknisi, hingga manajerial rantai pasok pertahanan. Implementasi ILS memberikan dampak signifikan seperti meningkatkan operational readiness armada laut sekaligus menekan biaya life cycle aset. Sinergi ini menjadi model percepatan kemandirian industri berbasis inovasi dan kolaborasi global. (PAL)

Fregat Belharra dari Naval Group (photo: French Navy)

PT PAL & Naval Group Membangun Ekosistem Bisnis Pertahanan Laut yang Kuat

PT PAL Indonesia dan Naval Group menandai penguatan kapabilitas industri pertahanan maritim melalui penandatanganan MoU potensial proyek Scorpène Evolved dan Frigate. Penandatanganan dilakukan oleh CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod, dan Marie-Laure Bourgeois selaku EVP Sales & Marketing Naval Group.

Selain perluasan lingkup kerja sama strategis antara Indonesia dan Perancis, kolaborasi global ini juga membuka peluang besar adanya alih teknologi, peningkatan SDM, dan kapabilitas produksi alutsista laut. PT PAL berkomitmen mendukung pertahanan dan keamanan dunia melalui inovasi dan kerja sama global yang berdampak nyata. (PAL)

14 Juni 2025

Kendaraan Tempur Tank Hybrid Tampil di Indo Defence 2025

14 Juni 2025

Kendaraan tempur P8 Light Tank produksi PT SSE (photos: Kompas)

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri pertahanan Indonesia terus menunjukkan taringnya di kancah inovasi teknologi militer, salah satunya lewat kehadiran P8 Light Tank, sebuah kendaraan tempur ringan hybrid hasil pengembangan dalam negeri oleh PT Sentra Surya Ekajaya (SSE)

Tank ini bukan hanya sekadar prototipe, tapi juga representasi dari kolaborasi strategis antara PT SSE, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Pussenkav (Pusat Kesenjataan Kavaleri).


Direktur PT SSE David Hartawan Agahari, menjelaskan bahwa kendaraan yang kini dikembangkan, termasuk varian P8, awalnya merupakan hasil karya internal.

Namun, melalui kerja sama dengan BRIN, SSE berharap dapat memperkuat riset dan inovasi, terutama dari sisi teknologi dan daya saing.


“Awalnya kami sendiri yang memulai produk tersebut dan sekarang kita bersama BRIN. Kita kerjasama untuk riset dan inovasi,” ujar David di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

P8 Light Tank dirancang untuk mengakomodasi tiga personel dengan fitur utama berupa Remote Weapon Station (RWS) berkaliber 30 hingga 40 mm, yang memberikan daya gempur tinggi tanpa mengorbankan mobilitas.

Kendaraan tempur P8 Light Tank produksi PT SSE (photos: IDM)

Dengan bobot tempur ±12 ton, tank ini dapat dimobilisasi oleh Hercules C-130, menjadikannya ideal untuk operasi cepat di berbagai medan. 

Keunggulan utama P8 Light Tank terletak pada sistem penggeraknya yang mengusung Diesel to Electric Transmission (DET). 


Dengan mesin diesel 6.7 L turbocharged dan konfigurasi 6 silinder segaris, tank ini menghasilkan tenaga hingga 450 Tk dengan torsi puncak 375 Nm dan rasio daya terhadap berat mencapai 56 Tk/ton.

Adapun untuk jenis baterai dan detail spesifikasi mengenai kelistrikan, David masih enggan mengungkapnya ke publik.


Menariknya, sistem hibrida ini memungkinkan silent operation, sangat bermanfaat dalam operasi infiltrasi dan pengintaian. 

Teknologi RubberTrack yang digunakan pun membuatnya mampu bergerak tanpa suara dan tidak merusak permukaan jalan, memberikan nilai tambah dalam operasi urban atau wilayah sipil.

Spesifikasi teknis P8 Light Tank ptoduksi PT SSE (infographic: Kompas)

Salah satu hal paling membanggakan dari P8 Light Tank adalah fakta bahwa rancang bangunnya dikembangkan sepenuhnya di Indonesia, meskipun beberapa komponen seperti mesin masih mengandalkan mitra luar negeri. 

Saat ini, P8 Light Tank masih berada dalam tahap pengembangan dan belum masuk ke tahap pemesanan resmi. Namun pihak SSE optimistis akan dapat meluncurkannya dalam waktu dekat.

Tetap Ikut Proyek Pesawat Tempur KF-21, Korea Pangkas Kontribusi Indonesia Menjadi US$ 443 Juta

14 Juni 2025

Indonesia awalnya setuju untuk menanggung 1,6 triliun won atau 20 persen dari proyek senilai 8,1 triliun won, dan Indonesia akan mendapatkan satu prototipe dan transfer teknologi untuk memproduksi 48 jet secara lokal. Kini kontribusi turun menjadi 600 miliar won (US$443 juta) sedangkan transfer teknologi akan dikurangi (photo: Yonhap)

SEOUL (Yonhap) -- Korea Selatan dan Indonesia telah tuntaskan kesepakatan untuk memangkas kontribusi Jakarta untuk proyek jet tempur gabungan KF-21 menjadi 600 miliar won (US$443 juta), sekitar sepertiga dari jumlah awal, kata badan pengadaan pertahanan Seoul, Jumat.

Kedua pihak menandatangani perjanjian tersebut di sebuah pameran senjata di Jakarta pada hari Rabu, kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), yang menjernihkan ketidakpastian atas pembiayaan proyek senilai 8,1 triliun won tersebut.

Pembayaran Indonesia akan menyusut dari jumlah yang disepakati sebelumnya sebesar 1,7 triliun won. Proyek yang diluncurkan pada tahun 2015 ini dirancang untuk mengembangkan jet tempur supersonik canggih.

Indonesia awalnya setuju untuk menanggung sekitar 20 persen dari biaya proyek sebagai negara mitra hingga Juni 2026 sebagai imbalan atas transfer teknologi Seoul, prototipe KF-21, dan persyaratan lainnya.

Namun, Jakarta gagal memenuhi tenggat waktu pembayaran dan sejauh ini telah menyumbang sekitar 400 miliar won. Pada Mei tahun lalu, Jakarta mengusulkan penurunan total kontribusinya menjadi 600 miliar won dan mengurangi tingkat transfer teknologi.

Sementara Seoul menyetujui pemotongan kontribusi Jakarta Agustus lalu, kedua belah pihak telah berjuang untuk menandatangani perjanjian yang direvisi di tengah ketegangan atas penyelidikan polisi terhadap dugaan pencurian teknologi oleh teknisi Indonesia di Korea Aerospace Industries Ltd., produsen KF-21, awal tahun itu.

Penandatanganan minggu ini tampaknya menunjukkan kedua belah pihak telah melupakan masalah tersebut.

Seorang pejabat DAPA mengatakan tingkat transfer teknologi dan persyaratan lainnya sebagai imbalan atas kontribusi Jakarta yang direvisi akan dinegosiasikan setelah proyek pengembangan selesai, tetapi mencatat bahwa itu tidak akan melebihi nilai 600 miliar won.

"Kementerian Pertahanan Indonesia menyatakan telah memulai prosedur administratif untuk membayar sisa iuran, dan jika pembayaran dilakukan sesuai rencana, kerja sama industri pertahanan antara kedua negara diharapkan akan semakin berkembang," kata DAPA dalam rilisnya.

Di sela-sela pameran, pejabat DAPA bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto dan sepakat untuk memperluas kerja sama industri pertahanan di luar jet tempur ke sistem berbasis darat dan maritim.

Proyek KF-21 saat ini sedang dalam tahap akhir, dengan model produksi pertama akan dikirimkan ke Angkatan Udara pada paruh kedua tahun depan.

PTDI-Scytalys Sepakati Kerja Sama Mission System untuk N219 MPA

14 Juni 2025

Pesawat N219 buatan PT DI (photo: PTDI)

Jakarta -- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Scytalys PTE Ltd menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada hari ketiga Indo Defence 2024 Expo & Forum di Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, dan Director Scytalys, Dimitris Karantzavelos. MoU ini menjadi dasar kerja sama dalam penetrasi pasar dan integrasi sistem misi pada pesawat N219.

Ruang lingkup kerja sama mencakup pemasaran bersama pesawat N219 varian Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang dilengkapi sistem Airborne Command and Control dari MIMS, serta integrasi sistem Command and Control milik Scytalys ke dalam platform pesawat tersebut. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan operasional N219 dalam mendukung misi pengawasan maritim dan memperluas jangkauan pasar.

“Kerja sama ini menjadi langkah strategis bagi PTDI untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri sekaligus memperluas pasar pesawat N219, khususnya di sektor pertahanan dan maritim. Kami menyambut baik kolaborasi dengan Scytalys yang memiliki keunggulan teknologi dalam mission system,” ujar Moh Arif Faisal.

PT PAL Bersiap Meluncurkan Kapal Selam Otonom Pertama

14 Juni 2025

Model Kapal Selam Otonom PT PAL dalam pameran Indo Defence 2025 (photo: Jane's)

Galangan kapal milik negara Indonesia, PT PAL, telah memproduksi prototipe pertama kapal selam otonom yang dikembangkan di dalam negeri dan bersiap meluncurkan kapal tersebut pada akhir tahun 2025.

Berbicara kepada Janes di pameran Indo Defence 2025, General Manager Divisi Desain PT PAL, Chabibi Nur Tahlil, membenarkan bahwa pekerjaan konstruksi kapal selam tersebut – yang dikenal di dalam negeri sebagai Kapal Selam Otonom (KSOT) – dimulai pada Januari 2025.

Konsepnya mirip dengan konsep KSOT yang diluncurkan pada ajang Indo Defence tahun 2022, tetapi memiliki panjang keseluruhan yang lebih pendek sekitar 15 m, bukan 25 m.

Model Kapal Selam Otonom PT PAL (photo: NavalNews)

Kapal ini memiliki lebar 2,2 m, draft 1,85 m, dan bobot mati sekitar 37 ton saat terendam.

Ditenagai oleh motor listrik, KSOT memiliki kecepatan maksimum 8 knot dan kecepatan jelajah 5 knot. Pada kecepatan jelajah tersebut, kapal ini memiliki daya tahan 18 jam dengan jangkauan maksimum 90 mil laut.

Ada rencana untuk meningkatkan daya tahan dan jangkauan maksimum KSOT menjadi enam bulan dan 6.000 mil laut, kata Chabibi.

KSOT yang akan diluncurkan pada tahun 2025 merupakan prototipe generik tetapi PT PAL berencana untuk akhirnya memproduksi tiga varian kapal selam otonom yang berbeda.

Spesifikasi teknis Kapal Selam Otonom (image: NavalNews)

Yaitu varian torpedo, varian pengintaian, dan varian bunuh diri/kamikaze.

Untuk varian torpedo, KSOT akan dapat membawa dan menyebarkan hingga dua torpedo kelas berat per misi. Instruksi untuk meluncurkan torpedo dapat disampaikan dari jarak jauh setelah kapal mencapai posisi yang dituju.

(Jane's)

13 Juni 2025

AFP Launches 1st Offshore Patrol Vessel BRP Rajah Sulayman

13 Juni 2025

BRP Rajah Sulayman (PS-20) the first of the six offshore patrol vessels (OPVs) (photo: News1 Korea)

MANILA – The Armed Forces of the Philippines (AFP) on Thursday announced that it has officially launched the BRP Rajah Sulayman (PS-20) in Ulsan, South Korea on June 11.

The BRP Rajah Sulayman is the first of the six offshore patrol vessels (OPVs) ordered from shipbuilder HD Hyundai Heavy Industries (HHI) worth around PHP30 billion in 2022.

The AFP said the launching of the ship reinforces its dedication to national sovereignty and defense modernization.


Launching is a naval tradition where the ship is transferred for the first time into the water after construction.

Present in the ceremonies were AFP chief Gen. Romeo Brawner Jr. and HD HHI chief operating officer and senior executive vice president Joo Won Ho.

This underscores the strong partnership between the Philippines and South Korea in advancing maritime security and self-reliant defense capabilities.

Brawner highlighted the strategic importance of BRP Rajah Sulayman's launch and emphasized its role in advancing the country’s maritime defense.


“The launch of Offshore Patrol Vessel No. 1, the BRP Rajah Sulayman, is not merely the unveiling of a new ship —it is a bold declaration of our commitment to maritime security and the defense of our sovereignty. This vessel marks a new chapter for the Philippine Navy, reflecting our resolve to enhance our operational capabilities and extend our presence across our vast maritime domain,” he added.

Named after a fearless native leader who stood firm against foreign conquest in pre-colonial times, the BRP Rajah Sulayman is a modern emblem of the Filipino people's resilience, courage, and unyielding spirit of independence.

As the nation honors its past, the AFP remains steadfast in shaping a future where freedom is not only celebrated but vigilantly safeguarded. 

(PNA)

KAI Usulkan Jalur Perakitan untuk KT-1B di Indonesia

13 Juni 2025

Jalur perakitan pesawat latih KT-1B di Korea Selatan (photo: KAI)

Korea Aerospace Industries (KAI) telah mengusulkan untuk mendirikan jalur perakitan untuk pesawat latih KT-1B Woong-Bee di Indonesia, yang akan memproduksi rangka pesawat bagi pelanggan global jenis pesawat tersebut.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh perwakilan dari KAI saat diwawancarai Janes di pameran Indo Defence 2025, yang berlangsung di Jakarta dari tanggal 11 hingga 13 Juni.

Penawaran ini merupakan bagian dari proposal yang telah diajukan oleh KAI kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjual lebih banyak pesawat latih KT-1B kepada Angkatan Udara Indonesia, kata perwakilan tersebut.

Saat ini Indonesia mengoperasikan armada yang terdiri dari 16 pesawat latih KT-1B, dan  pesawat pertama diterima pada tahun 2003. Pesawat tersebut dioperasikan oleh Skuadron Latih ke-102 Angkatan Udara Indonesia.

Pada bulan Maret 2025 KAI mengumumkan bahwa mereka telah menerima kontrak senilai USD64 juta untuk memperbarui rangka pesawat tertentu dari armada ini.

Janes telah menerima konfirmasi dari KAI di Indo Defence 2025 bahwa pembaruan tersebut hanya berlaku untuk 12 rangka pesawat, dan akan melibatkan penguatan badan pesawat dan sayap sehingga dapat terbang selama 15.000 jam lebih.

Saat ini, KAI tengah berupaya menjual 12 unit KT-1B lagi ke TNI AU, yang akan memenuhi kebutuhan pelatihan dasar bagi kadet pilot TNI AU saat ini.

Selain itu, KAI juga tengah berunding dengan beberapa negara, termasuk Amerika Selatan, yang telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi pesawat jenis ini. (Jane's)

Pesawat latih KT-1B TNI AU (photo: TNI AU)

KAI Akan Upgrade Sebagian KT-1B Indonesia di Dalam Negeri

Sebuah kontrak upgrade pesawat latih KT-1B Woong-Bee milik Angkatan Udara Indonesia akan dilaksanakan sebagian di dalam negeri sebagai bagian dari upaya transfer keahlian teknis kepada teknisi lokal.

Berbicara kepada Janes di pameran Indo Defence 2025, seorang perwakilan dari Korea Aerospace Industries (KAI) mengonfirmasi bahwa dua rangka pesawat KT-1B Angkatan Udara Indonesia akan dimutakhirkan di dalam negeri bekerja sama dengan perusahaan kedirgantaraan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang berpusat di Bandung.

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya transfer keahlian teknis kepada tenaga kerja lokal, kata perwakilan tersebut.

KAI mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka telah menerima kontrak senilai USD64 juta untuk memperbarui rangka pesawat KT-1B terpilih yang sedang bertugas di Angkatan Udara Indonesia.

Dalam wawancara dengan Janes, perwakilan KAI mengonfirmasi bahwa pembaruan akan dilakukan pada 12 dari 16 pesawat KT-1B yang sedang bertugas di Angkatan Udara Indonesia.

Sebagai bagian dari pembaruan tersebut, KAI akan memperkuat integritas struktural dari 12 pesawat, dan ini termasuk penguatan pada badan pesawat dan sayapnya.

Perwakilan KAI mengonfirmasi bahwa tidak akan ada pembaruan yang dilakukan pada avionik pesawat. Pembaruan tersebut akan memperpanjang umur setiap rangka pesawat hingga 15.000 jam, perwakilan tersebut menambahkan.

Untuk pekerjaan yang akan dilakukan di dalam negeri, teknisi PTDI akan melakukan pembaruan, tetapi pekerjaan akan diawasi oleh teknisi KAI.

Sebanyak 10 rangka pesawat yang tersisa berdasarkan kontrak akan diperbarui oleh KAI di Korea Selatan, kata perwakilan tersebut. (Jane's)