30 Agustus 2008
BANDUNG -- Perusahaan milik negara PT Pindad merancang Panser Canon, yang merupakan versi tactical armor, dari panser Angkut Personel Sedang (APS) 6 x 6. Menurut Direktur Utama PT Pindad Adik A. Soedarsono, perusahaannya dan Departemen Pertahanan sedang merumuskan persyaratan teknis dari panser tempur itu. ”Kami diharapkan mampu membuat canon ini 2010,” kata Adik di Bandung kemarin.
PT Pindad akan memamerkan model atau mock-up panser pada pameran November ini. Panser itu di luar negeri dijual dengan harga US$ 3 juta; PT Pindad menjualnya lebih murah. TNI, kata dia, diperkirakan memesan belasan unit. ”Minimal 15 unit supaya tidak rugi,” kata dia.
Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, panser ini merupakan kelanjutan proyek pembuatan alat APS 6 x 6 yang sudah dipesan Departemen Pertahanan. Departemen Pertahanan masih menunggu panser pesanan pada awal tahun lalu, yakni 150 APS 6 x 6. Nilai kontraknya sekitar Rp 1 triliun dan ditargetkan selesai 20 unit tahun ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis PT Pindad menyelesaikan 20 panser suspensi 6 x 6 pesanan TNI sebelum Oktober. PT Pindad dinilai tak punya masalah menyelesaikannya. "Intinya, pemerintah tak akan mengeluarkan kebijakan kenaikan anggaran industri alat utama sistem pertahanan yang menggunakan baja," kata Kalla.
Menurut Kalla, PT Pindad mampu memasang mesin panser dua unit per hari. Teknisi tinggal merakit mesin Renault dari Prancis yang tiba pada 5 September ini. AHMAD FIKRI KURNIASIH
(Koran Tempo)
kenapa harus mensuplay mesin dari francis
BalasHapus