15 Januari 2025

Bakamla RI Berencana Bangun 2 Kapal dari Pinjaman Dalam Negeri dan Dapat 1 Kapal Hibah dari Jepang

15 Januari 2025

Kapal Bakamla RI (photo: Bakamla)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Irvansyah mengungkapkan, pihaknya akan membeli dua kapal pada tahun ini.

Dua kapal tersebut masing-masing memiliki panjang 80 meter dan 60 meter.

Pembangunan dua kapal tersebut dilakukan dengan mekanisme Pinjaman Dalam Negeri (PDN).

Hal itu dilakukan karena anggaran Bakamla RI tidak mencukupi untuk pembangunan dua kapal tersebut.

Dua kapal itu, lanjut dia, akan dibangun di perusahaan galangan kapal di Batam.

"Nilainya sekitar Rp200 miliar sampai Rp300-an miliar untuk satu kapal. Cuma kami pinjam," ujarnya.

Selain itu, Bakamla RI juga akan menerima satu unit kapal hibah berukuran panjang 85 meter dari Jepang lewat kerja sama dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA).

Bakamla RI, lanjut dia, juga telah menandatangani kontrak dengan Mitsubishi Shipbuilding sebagai pihak yang akan membangun kapal tersebut mulai tahun ini.

Bakamla menuju 13 kapal

Irvansyah mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan dan Bappenas yang telah membuat proses tetsebut lancar dan tidak menyulitkan negara yang memberi hibah.

Total ketiga kapal tersebut, kata Irvansyah, diharapkan mulai dapat digunakan pada tahun 2026.

"Sekarang kita punya 10 (kapal) nanti tambah PDN 2 (kapal) jadi 12 (kapal). Tambah dari Jepang 1 (kapal), jadi 13 (kapal)," sambung dia.

Irvansyah mengatakan, Bakamla RI juga sudah selesai menyusun postur Bakamla RI 2025 sampai 2045. 

Rencana terkait postur Bakamla RI tersebut, ungkapnya dibagi menjadi empat tahapan rencana strategis (renstra) yang masing-masing renstra 5 tahun. 

"Nanti semua kapal Bakamla RI kita lengkapi dengan laboratorium di tengah laut. Jadi kalau kita memeriksa narkoba, mineral, kita langsung bisa cek di tengah laut. Tidak menghabiskan waktu banyak kapal itu kita bawa ke pangkalan, periksa 2 sampai 3 hari, baru kita selesaikan. Harapannya 1 sampai 2 jam di laut, selesai periksa, bisa berlayar lagi," ungkapnya.

"Sehingga ongkos pekerjaan mereka, operasionalnya tidak terlalu tinggi, dan tidak menyita waktu terlalu banyak sehingga mereka bisa terlambat masuk ke pelabuhan tertentu kena denda juga, bayar juga, biaya operasional lebih tinggi. Itu yang diharapkan," sambung dia.

(TribunNews)

Kapal-kapal Perang TNI AL Latihan di Selat Malaka dan Pasifik

15 Januari 2025

KRI Torani-860, KCR-40 Koarmada 1 (photo: Koarmada 1)

Latihan di Selat Malaka
Jakarta (ANTARA) - Beberapa kapal perang TNI Angkatan Laut dari dua komando armada berbeda latihan di Selat Malaka dan Samudera Pasifik untuk memperkuat naluri tempur dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman di laut.

Dari jajaran Komando Armada (Koarmada) I, KRI Torani-860 latihan bersama pesawat patroli maritim NC 212-200 MPA P-8203 di Selat Malaka, yang merupakan perairan perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan KRI Torani-860 dan pesawat P-8203 latihan bersama pada sela-sela menjalankan tugas operasi berpatroli di Selat Malaka, Rabu (8/1).

Pesawat patroli maritim NC 212-200 MPA P-8203 (photo: Antara)

“Latihan berlangsung sehari dan usai latihan, dua unsur melanjutkan patroli di sektor masing-masing, disertai pertukaran informasi kontak permukaan untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi operasi,” kata Kolonel Yoni.

Dia mengatakan latihan itu juga menjadi upaya memperkuat koordinasi antara kapal perang dan pesawat patroli, serta untuk meningkatkan pengamanan di Selat Malaka yang merupakan salah satu jalur pelayaran sibuk internasional.

KRI Torani, yang merupakan kapal patroli cepat (PC) 40 meter TNI AL dan pesawat patroli maritim P-8203, saat ini berada di bawah komando dan kendali taktis Gugus Keamanan Laut Komando Armada I TNI AL.

Di Selat Malaka, beberapa materi yang diikuti KRI Torani dan pesawat patroli maritim P-8203, mencakup latihan prosedur operasi gabungan udara (air joining procedure), dan latihan pertahanan udara (air defense exercise).

KRI Panah-626, KCR-60 Koarmada 3 (photo: Koarmada 3)

Latihan di Samudera Pasifik
Di tempat terpisah, dua kapal perang TNI AL yang saat ini berada di bawah kendali Gugus Keamanan Laut Koarmada III, yaitu KRI Panah-626 dan KRI Bawal-875, juga berlatih bersama di Samudera Pasifik, Minggu (12/1).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada III TNI AL Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan latihan itu bertujuan untuk memperkuat koordinasi antarkapal perang, dan memperkuat naluri tempur prajurit.

“Latihan berlangsung sehari, dan materinya mencakup manuver taktis, flaghoist (komunikasi antarkapal menggunakan isyarat bendera), dan replenishment at sea approach (RASAP),” kata Letkol Ajik.

RASAP merupakan prosedur pembekalan di tengah laut, dilakukan oleh dua kapal yang berlayar saling mendekat untuk mengirimkan bahan bakar, amunisi, ataupun logistik lainnya.

KRI Bawal-875, KCR-40 Koarmada 3 (photo: Koarmada 3)

Dalam siaran resmi Komando Armada III, Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan menyatakan latihan tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan prajurit, tetapi juga menjadi kesempatan antarkapal bertukar informasi-informasi strategis.

“Latihan itu sangat penting untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi operasi, khususnya dalam pengamanan wilayah utara Papua di perairan Samudera Pasifik,” kata Pangkoarmada III.

Dia menjelaskan latihan-latihan semacam itu, yang rutin dilaksanakan oleh kapal-kapal perang dari Koarmada III diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme para pengawak kapal perang saat menjalankan tugas operasi menjaga kedaulatan dan keamanan perairan di wilayah timur Indonesia.

Defence Ministry Supports the RTAF Decision to Choose Gripen Fighter Jets

15 Januari 2025

RTAF Gripen 70111 with RBS-15 anti-ship missiles and IRIS-T (photos: RTAF)

Phumtham gives green light for new fleet of Gripen fighter jets

Defence Minister Phumtham Wechayachai attended a National Children's Day event at Wing 601, Don Muang Royal Thai Air Force (RTAF) Base, on Saturday.

He revealed that the RTAF is moving forward with plans to select a new fleet of Gripen fighter jets to enhance its operational capacity.

"I have instructed the RTAF to carefully select the most effective fighter jets to enhance its capabilities," Phumtham said. “Regarding the Gripen, we are in discussions with the supplier about potential benefits for the Air Force, such as technology transfer. I believe the decision-making process should be finalised in 2025, allowing us to add another Gripen squadron to bolster the RTAF’s operational strength." 

He added that the Gripen possesses comparable capabilities to other fighter jets. Feedback from pilots who have flown both the Gripen and the F-16 suggests the performance and piloting skills required are similar. The selection process is being handled by the Air Force, as it is best positioned to determine the aircraft that suits its needs.

See full article The Nation

RTAF Gripen is landing (photo: RTAF)

RTAF to test Gripen fighter jet taking off and landing on highway

The Royal Thai Air Force (RTAF) will test the capability of a Gripen fighter jet to take off and land on a highway before making a final decision on purchasing a fleet of the Swedish fighter jets by the middle of this year, a well-informed source said on Sunday.

The source within the RTAF said it would be the first time the RTAF tests the take-off and landing of a Gripen fighter jet on a highway.

The test is scheduled for February and aims to validate claims made by its manufacturer, Saab AB, a Swedish aerospace and defence company.

According to the source, Saab has claimed that its Gripen jets can take off or land on a highway using no more than 800 metres of road in the event of a military airport being destroyed.

The source added that the Swedish Air Force has already tested this capability, demonstrating a landing using only 500 metres of road and a take-off requiring just 400 metres.

The source emphasised that proving this capability would confirm the RTAF’s decision to replace its fleet of F-16s with Gripen fighter jets.

See full article The Nation

14 Januari 2025

Dikirim ke 2 Yonkav dan Pusdik, Yonkav 13/SL Ditetapkan sebagai Role Model Perawatan Tank Harimau

14 Januari 2025

Tank Harimau Yonkav 13/Satya Lembuswana di Samboja,Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (photo: Yonkav 13)

13 Ranpur Tank Harimau Buatan Pindad Siap Jaga Pertahanan IKN

NUSANTARA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 kendaraan tempur (ranpur) tank Harimau buatan PT PIndad telah berada di Batalyon Kavaleri (Yonkav) 13/Satya Lembuswana, satuan bantuan tempur (satbanpur) Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan Timur. 

Ranpur yang sudah tiba di Balikpapan sejak Mei 2024 tersebut disiapkan untuk menjaga pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Komandan Pusat Persenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat (AD) Mayjen TNI Eko Susetyo mengatakan, ranpur ini memang disiapkan untuk satuan yang berdekatan dengan IKN. 

"Sejumlah 9 ranpur di antaranya berada di Kutai Kartanegara," ujar Eko, Kamis (9/1/2024).

Menurutnya, ranpur ini masih terus diproduksi PT Pindad. Sebagian diproduksi untuk Yonkav 5/Dwipangga Ceta di Palembang, dan sebagian lagi disiapkan untuk pelatihan di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, Jawa Barat. 

Eko menjelaskan, dalam mendukung sistem pertahanan IKN, proses pelatihan, penggunaan, dan perawatan alutsista sudah dilaksanakan, tetapi belum maksimal. 

Termasuk latihan menembak di Baturaja, Sumatera Selatan, yang masih ditemukan kendala pada sistem mechanical.

Tank Harimau Yonkav 5/Dwipangga Ceta di Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (photo: Yonkav 5)

"Selain itu, kendala pada operasional juga masih ada, bahwa ada yang kurang terampil. Namun, karena pelatihannya memang belum selesai. Sehingga kami akan tetap melaksanakan pelatihan itu secara formal maupun informal," tutur Eko. 

Pelatihan demi pelatihan akan terus dilakukan di Pusdikkav Padalarang agar tidak ditemukan lagi kendala, baik pada sistem mechanical, maupun operasional. 

Eko menambahkan, Yonkav 13/Lembuswana ini akan dijadikan sebagai role model perawatan ranpur. 

Hal ini karena, selain tank Harimau yang merupakan ranpur baru, Yonkav 13/Lembuswana juga memiliki ranpur lainnya seperti tank Leopard yang merupakan main battle tank TNI AD. 

"Kita akan menyusun longbook, menyarankan kepada pimpinan TNI AD tentang bagaimana seharusnya ranpur ini dipelihara sehingga bisa siap operasional setiap saat dan tahan lama," tuntas Eko.

AFP Modernization: P40 Billion of P75 Billion in Standby Funds

14 Januari 2025

The military modernization program's total funding from 2018 to 2025 (infographic: PhilStar)

MANILA, Philippines — The Armed Forces can only readily tap P35 billion or less than half of its P75 billion modernization budget for 2025, as the bulk of the funds were placed in standby appropriations that require excess government revenue before release.

Only P35 billion of the military's P75 billion modernization budget for 2025 is guaranteed as actual funding, based on the 2025 General Appropriations Act.

Meanwhile, P40 billion was lodged under unprogrammed appropriations, which are standby appropriations outside the approved government fiscal program that do not have definite funding sources, according to the 2025 budget.

This departs from previous years when the guaranteed budget for the AFP modernization program had always exceeded its standby funds. 

The executive branch initially proposed P50 billion for the AFP's modernization program this year, which would have been the Marcos administration's largest budget for military upgrades if approved. However, Congress had realigned P15 billion of this to unprogrammed appropriations, based on the proposed and final 2025 budget documents. 

The military's revised three-phased modernization program started in 2013 under President Benigno Aquino Jr. as a response to China's growing aggression in the South China Sea. 

The program is currently in its biggest and final phase. In January 2024, President Ferdinand Marcos Jr. approved an updated acquisition plan called Re-Horizon 3, which will run for 10 years with an estimated cost of P2 trillion. This final stage focuses on acquiring modern weapons and shoring up the Philippines' defenses, including its denial and deterrence capabilities.

See full article PhilStar

RTAF Completes In-Country Training of Solo Pilots for the First Group of 7 AT-6TH Attack Aircraft

14 Januari 2025

Wing 41 Chiang Mai Royal Thai Air Force (RTAF) base held a congratulation ceremony for  new 7 RTAF pilot Class I of transition and last solo flight for Beechcraft AT-6TH Wolverine light attack aircraft of 411th Squadron (photos: RTAF)

The congratulatory ceremony for the pilots of the 8th Beechcraft AT-6TH Wolverine attack aircraft, Squadron 411, Wing 41, Chiang Mai, Royal Thai Air Force (RTAF), Class 1 (Class I), 7 people who have completed the transition flight training and performed the first Solo fight flight at the aircraft hangar, Squadron 411, Wing 41 on January 8, 2025.

It is an important progress of the project to procure the first two AT-6TH Wolverine attack aircraft, number "41101" and "41102", entered service at Squadron 411, Wing 41 on July 16, 2024, and began the first flight training in its area on October 1, 2024.

The Royal Thai Air Force sent 8 pilots to receive training in Flight Instructor and Test Pilot courses at Textron Aviation Defense in Wichita, Kansas, from February 12 to May 15, 2024. They have completed their studies and returned to Thailand and have established the first pilot training program in the country. 

The first two AT-6TH attack aircraft have been delivered by sea to Thailand and have entered the Final Reassembly Program at the aircraft factory of Thai Aviation Industries Co., Ltd. (TAI) in Takhli District, Nakhon Sawan Province, near Wing 4 Takhli. Squadron 411 is scheduled to receive the full eight AT-6THs by February 2025.

The Royal Thai Air Force signed a contract to procure 8 AT-6TH attack aircraft worth 4,314,039,980.80 baht ($143 million) on November 14, 2021. The procurement of AT-6TH attack aircraft also includes the transfer of technology to Thailand.

Similar to the 22nd Beechcraft T-6TH Texan II (T-6C) training aircraft of the Royal Thai Air Force Kamphaeng Saen Flying School, which has received a total of 12 aircraft in 2023 which has the same basic structure as the AT-6TH. However, from the designation of the Royal Thai Air Force, it has been shown that the missions of the two aircraft are completely different.

From the picture, AT-6TH No. "41105" in November 2024 indicates that the Thai TAI aircraft factory has delivered at least 5 completed aircraft to Squadron 411, Wing 41. Later, in the opening ceremony of the Air Tactical Operations Evaluation 2025 at the Chai Badan Air Weapons Training Range, Lopburi Province on December 12, 2024.

Two AT-6TH aircraft, numbered "41102" and "41104", armed with HMP-400 air gun pods and 7-round LAU-131/A rocket pods, have made their first combat air patrol flight, indicating that the aircraft is getting closer to the declaration of Initial Operating Capability (IOC).

(AAG)

13 Januari 2025

Dirut PT PAL: Target Pendapatan Tahun 2025 Sebesar Rp5,8 Triliun

13 Januari 2025

Lini produk PT PAL (infographic: PAL)

IndonesiaInside.id – Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menegaskan bahwa dengan semangat membawa perusahaan terus berkarya di kancah global. PT PAL berupaya tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial, sejalan dengan komitmen ESG pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Djenod dalam acara “Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Pengarahan Kinerja Tahun 2025” yang berlangsung di Hanggar Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) belum lama ini. Selain Djenod, hadir juga dalam acara tersebut antara lain Komisaris Independen Cut Meutia Adrina, jajaran Direksi, SEVP, serta seluruh karyawan PT PAL Indonesia.

Acara Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Pengarahan Kinerja Tahun 2025 ini menjadi momentum bagi seluruh insan PT PAL untuk memperkuat komitmen bersama. Dengan sinergi dan tekad yang solid, PT PAL siap menghadapi tantangan di tahun 2025 dan melangkah menuju visi besar sebagai kebanggaan bangsa Indonesia.

Djenod mengatakan bahwa untuk tahun 2025, PT PAL menargetkan pendapatan sebesar Rp5,8 triliun, meningkat signifikan dibandingkan RKAP 2024.

“Fokus utama perusahaan adalah transformasi budaya kerja, efisiensi operasional, serta pengembangan sumber daya manusia melalui program pelatihan dan sertifikasi yang memenuhi standar Good Corporate Governance (GCG) dan Environmental, Social, and Governance (ESG),” ujarnya.

Di sisi lain, Djenod juga memberikan refleksi pencapaian strategis tahun 2024, termasuk proyek-proyek unggulan seperti proyek pembangunan Kapal Frigate Merah-Putih, Kapal Landing Platform Dock UAE, Kapal Landing Dock Philippines, BMPP Nusantara II, serta rencana proyek strategis Kapal Selam Scorpene.

Pengembangan produk PT PAL (infographic: PAL)

Dirut PT PAL juga menekankan keberlanjutan transformasi Industri Maritim 4.0 (IM4) sebagai prioritas utama. Hal ini seiring upaya PT PAL mempersiapkan kolaborasi strategis dengan galangan kapal dalam negeri guna memperkuat kemandirian maritim nasional dan mendukung program pemerintah di sektor pangan, energi, dan pertahanan.

“Tahun 2025 akan menjadi tahun akselerasi inovasi bagi PT PAL. Kami fokus pada pengembangan teknologi canggih, termasuk eksplorasi teknologi nuklir untuk mendukung kebutuhan energi dan pertahanan nasional. Ini selaras dengan program pemerintah dalam kemandirian pangan, energi, serta territorial,” ujarnya.

Djenod menggarisbawahi pentingnya solidaritas, inovasi, dan efisiensi sebagai pondasi utama perusahaan dalam melangkah menuju target ambisius tahun 2025.

“Setiap insan PT PAL harus bekerja dengan hati, AKHLAK dan tekad untuk membangun kejayaan bangsa melalui sektor maritim. Kita tidak hanya bicara tentang capaian finansial, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun kemandirian nasional,” tandasnya.

Sementara itu, Komisaris Independen Cut Meutia Adrina mewakili jajaran Komisaris menyampaikan apresiasi atas kinerja seluruh insan PT PAL yang telah berkontribusi dalam mencapai target RKAP 2024, di tengah dinamika tantangan yang harus dihadapi.

“Kami bangga dengan pencapaian yang diraih hingga akhir tahun 2024. Meski masih ada target yang harus dicapai, semangat dan kolaborasi seluruh insan PT PAL menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya soliditas kerja dan keselarasan visi antara jajaran pimpinan dan karyawan dalam mengawal program strategis tahun 2025.

(IndonesiaInside)