TNI AU tengah menggodok intensif pengganti pesawat Hawk MK-53. Menurut Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Subandrio, hasil kajian alternatif pengganti jet tempur latih itu akan diajukan ke Departemen Pertahanan (Dephan) bulan depan.
"Secepatnya habis Lebaran," katanya usai meresmikan batalyon baru korps Pasukan Khas di Jakarta, Kamis (18/9). Dia menjelaskan, terdapat lima alternatif sebagai pengganti Mk-53, yakni, L-159B dari Republik Chek, Yak-130 dari Rusia, Aermacchi M346 asal Italia, Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China, dan T-50 asal Korea.
M-346 Master (photo : Aleniana)
Mengenai spesifikasi, Subandrio mengungkapkan, pihaknya menginginkan pesawat yang dipilih tidak hanya untuk keperluan latihan. Pesawat juga harus bisa "berkelahi" agar dapat mengantisipasi kehadiran pesawat asing di yuridiksi udara nasional.
Masa pakai MK-53 akan habis tahun 2011. Untuk itu, tambah dia, pengadaan penggantinya harus dipersiapkan sejak dini. Terlebih, dalam beberapa pengadaan pesawat sebelumnya, seperti Sukhoi dan pengganti OV-10 Bronco proses pengadaannya sangat lama.
L-159B (photo : Defense Industry Daily)
"Sampai saat ini belum ada kabarnya," kata dia. Dirjen Sarana Pertahanan Dephan Marsda Eris Herryanto mengatakan, saat ini proses pengadaan Bronco di tangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Dananya belum dialokasikan Bappenas. Bagaimana mau mengadakan kalau uangnya tidak ada," kata Eris kepada Jurnal Nasional. Meski demikian, Eris mengerti sepenuhnya jika Bappenas belum memprioritaskan pengadaan senjata dibanding persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. n
(Jurnal Nasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar