12 November 2013

Anggaran Pengadaan Helikopter Chinook Diupayakan Pada Tahun 2015

12 November 2013


Helikopter Chinook mempunyai MTOW 22,6 ton dan mampu mengangkut 33-55 personel tentara (photo : DailyMail)

Tambah Alutsista, TNI Beli Apache

JAKARTA, suaramerdeka.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana akan menambah jumlah Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), termasuk sejumlah helikopter. Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko , Senin (11/11) yang mengatakan TNI akan menghadirkan 12 helikopter Fennec dari Prancis, dan helikopter serang Apache miminal 6 buah.

Selain dua jenis helikopter itu, TNI juga berencana mendatangkan helikopter Chinook. "Ke depan, mungkin Chinook untuk memindahkan personel di perbatasan khususnya, kita sangat membutuhkan," imbuhnya.

Namun, Moeldoko mengatakan, belum mengkomunikasikan terkait rencananya untuk mendatangkan Chinook. Menurutnya, TNI dan DPR baru menyetujui pembicaraan mengenai Apache, helikopter serang andalan tentara Amerika Serikat.

Ia berharap rencananya untuk menghadirkan helikopter Chinook bisa segera terwujud mengingat pentingnya helikopter tersebut. "Mudah-mudahan tahun 2015 bisa dianggarkan, karena tidak terlalu mahal," tuturnya.

(Suara Merdeka)

6 komentar:

  1. makanya beli tuh yg kayak gini...jangan mi17,ccocok buat indo yg rawan bencana.

    BalasHapus
  2. Maka dari itu beli chinook secepat mungkin, lagian heli MI-17 udah jelek kesannya tapi malah jatuh begitu aja..
    Kasian TNi jadi korban MI-17 tsb...
    Ayo pak moeldoko cepat beli chinook...

    BalasHapus
  3. aseeek koleksi...apache, blackhawk , chinook

    BalasHapus
  4. azekkk ...sekarang ! kebelakang tambah di kekang seperparts di persulit freeport kalau tidak bisa di perpanjang 100 tahun lagi .
    " gak lama heli mi 17 jatuh langsung ada pilihan baru chinok buatan negara tukang embargo , seperti biasanya bayar dulu....7 tahun kemudian baru di kirim yaaa...mirip f 16 dari gurun arisona .
    nasipp...nasip nkri kapan lepas dari paraa...tuan demang penjilat .

    BalasHapus
  5. klo masalah embargo.. kyk nya indonesia jg dulu pernah di embargo unisoviet thn 1965, gara2 kasus pemberontakan PKI.. sampe2 12 kapal selam , ga tau ceritanya kemana gara2 ga dpt sperparts nya,, soo ga ada negara yg jadi teman abadi.. semuanya tergantung kita bisa memain kan peranan hubungan luar negri,, bukan berarti gw dukung alutsista dari USA, tp demi kebaikan negara dan rakyat nya, knp ga??? asal harga diri bangsa dan NKRI tetap utuh

    BalasHapus
  6. Inilah yg disebut "knee jerk reaction". Blm selesai investigasi, sudah beli saja merek lain. Takut nggak kebagian kue, padahal duitnya rakyat yg juga terbatas.
    Kasus F-27 diganti CN-295 itu lain, yg diganti memang sudah uzur, sedangkan penggantinya sdh produksi dalam negeri.
    Kalian nggak kapok ya diembargo.
    Makanya MEF itu perlu ada buku putihnya yg disahkan DPR sehingga ada kontrol. Kalau sekarang ini, KemHan kayaknya dikontrol angkatan, jadinya terbalik. Mau tak mau jadi percaya teori konspirasi bahwa bahwa penentuan panglima ditentukan oleh negara adidaya.

    BalasHapus