19 Oktober 2018

UAV yang Diuji di Serpong adalah UAV Turki Versi Baru

19 Oktober 2018


Unmanned Aircraft Vehicle (UAV) generasi terbaru milik Turki yang sedang dikembangkan akan mulai diproduksi dalam 3 hingga 4 tahun mendatang (images : Yusuf Akbaba)

Turki uji coba UAV terbaru di Indonesia

Perusahaan dirgantara Turki, Turkish Aerospace Industry (TAI), sedang mengembangkan pesawat terbang tanpa awak (Unmanned Aircraft Vehicle/UAV) generasi terbaru.

Saat ini, UAV terbaru tersebut sedang diuji coba di di fasilitas Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) milik Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika (BBTA3) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Serpong, Banten.

Vice President Corporate Marketing and Communications TAI Tamer Ozmen mengatakan kepada Anadolu Agency saat mengunjungi BPPT akhir pekan lalu, UAV generasi terbaru ini akan mulai diproduksi dalam 3 hingga 4 tahun mendatang.

UAV generasi terbaru tersebut, menurut dia, memiliki dua mesin dan kapasitas payload yang lebih besar.

“Proses uji coba dan pengetesan saat ini sudah mencapai 80 persen dan 20 persen sisanya akan difinalisasi dalam beberapa minggu ke depan,” ungkap Tamer.

Tamer mengungkapkan alasan pihaknya bekerja sama dengan BPPT dalam pengujian UAV terbaru karena telah memiliki pengalaman yang sukses pada saat pengembangan UAV Turki bernama Anka sejak 2008 lalu.



UAV Anka saat ini sudah memiliki pengalaman yang matang untuk berbagai aktivitas seperti anti terorisme serta pengintaian di darat dan laut dan dipakai oleh Angkatan Bersenjata Turki dan Badan Intelijen Turki. Anka, menurut Tamer, juga sudah dipakai di Turki dan di berbagai negara.

“BPPT memiliki andil dalam kesuksesan pengembangan Anka,” tegas Tamer.

Tamer menambahkan saat ini TAI juga sedang mencari kesempatan untuk bekerja sama dengan industri pertahanan di Indonesia.

“Pada bulan November nanti kita akan hadir di pameran Indodefence di Jakarta dan TAI akan membawa model ANKA dengan skala sesungguhnya,” imbuh Tamer.

Saat ini, pesawat UAV Anka produksi TAI sedang mengikuti tender di Kementerian Pertahanan Indonesia untuk pengembangan pesawat terbang tanpa awak di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika (BBTA3) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fadilah Hasim mengakui kerja sama dengan TAI dalam pengetesan UAV sangat bermanfaat.

Fadilah mengatakan pada tahun 2008 ketika BBTA3 BPPT memulai kerja sama pengembangan UAV Anka dengan TAI, teknologi pesawat tanpa awak baru mulai berkembang.

“Dengan pengujian Anka, kami juga dapat kesempatan untuk mendapatkan pengalaman mempelajari pesawat-pesawat kecil UAV atau pesawat dengan bilangan renoser rendah,” ungkap Fadilah.



Sebelum memulai program kerja sama pengetesan Anka, dia mengakui database yang ada di BBTA3 BPPT adalah untuk pengujian pesawat-pesawat besar yang sudah banyak terdapat di buku dan literatur.

“Tapi pesawat dengan sayap kecil yang sangat sensitif dengan kecepatan angin masih belum banyak database-nya. Kami jadi ada kesempatan belajar,” imbuh dia.

Fadilah menjelaskan fasilitas pengujian pesawat yang ada di BBTA3 BPPT adalah terowongan angin Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) dengan seksi uji berukuran 4x3 meter yang dibangun oleh Presiden BJ Habibie dengan menggunakan teknologi asal Jerman dan Belanda.

“Terowongan angin kecil kami sangat akurat dengan intensitas turbulensinya sangat rendah di bawah 0,1 persen,” ujar Fadilah.

Selain itu, pada terowongan angin tersebut juga memiliki sudut aliran yang sangat seragam dan lapisan batas yang sangat tipis.

“Terowongan angin ILST adalah terowongan angin kelas dunia,” lanjut dia.

(Anadolu)

41 komentar:

  1. Nah kan...

    Yang bilang Indonesia punya andil di UAV ANKA bukan dari pihak kita lho tapi dari Turki sendiri -> Vice President Corporate Marketing and Communications TAI Tamer Ozmen mengatakan kepada Anadolu Agency.

    Thn 2008 alias 8 thn lalu belum ngetrend UAV, dan Indonesia punya wind tunnel nya karena biasa dipakai testing prototype pesawat Nurtanio, Turki pinjem wind tunnel Indonesia karena cukup canggih dgn mesin teknologi Jerman Belanda.

    Jadi inget yaa... bukan kita yg klaim ada andil di UAV ANKA tapi statement dari pihak Turki sendiri. Jadi kalau unkown dll gak percaya ya silahkan protes ke Turki saja hehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ntar dibilang Wind tunnel dari plastik mas..
      Hwakakakakak...😁 katrok bener tuh curut...😂

      Eeh..model UAV gini tuh punggung mesti nahan mesin 2 plus ekor 2 yaak..? Byuuuh..😯

      Kalo mbah-mbah disini dah pada kumat tuuh encoknya..😂😂

      Hapus
    2. PS@ om PS,unknown cakap cem tuh kerana ia iri hati dan dengki melihat pencapaian indonesia,tuh budak pura2 bego aja om Wkwkwk

      Hapus
    3. Tahniah.. beruk Malon rabies makin ketinggalan dan kepanasan 😆😆😆😆

      Hapus
  2. jadi ingat pak Habibie dia sangat perhatian dengan sumber daya manusia.Trilyunan rupiah di habiskan untuk mahasiswa Indonesia belajar ke luar negri . Dia sangat percaya dengan sumber daya manusia yang unggul kita bisa bersaing dengan negara lain.
    Fasulitas kedirgantaraan dia bangun sebagai tempat mereka berkarya jika sudah lulus.Generasi sekarang ini harus melanjutkan mimpi yang telah di bangun beliau dimasa lalu.
    Fasilitas yang beliau bangun dulu beberapa waktu lagi sudah perlu di mutakhirkan dengan tehnologi baru.
    Fasilitas pengujian wind tunnel untuk kecepatan tinggi perlu dibangun sebagai prasarana dalam mengembangkan produksi wahana angkasa yang punya kecepatan tinggi ,seperti ,roket,pesawat tempur,rudal,dan wahana antariksa lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas.. kita beruntung punya pak Habibie yg punya visi kedepan.. saat2 emas sekarang adalah hasil pondasi keilmuan dari jasa beliau.

      Hapus
    2. Terbaik pak habibie,pak habibie tetap sehat2 selalu dan tetap berkarya untuk indonesia....MERDEKA !!!!

      Hapus
  3. Turks would sell their moms for good price. indon is an easy meat. Win Loong series are better products than the turkish kebab. indon simply stupid. Kikiki..indon mudah digondolin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. So Wing Loong is good product ? Okay.

      Eat diz

      https://www.janes.com/article/78147/indonesia-acquires-four-wing-loong-i-uavs-from-china


      And Turkey products is quality same as kebab like youve said ? Hope your Gempitas and Adnans wont be the same fate as kebab.

      *dah bingung dia mau nyela malah kena dewek skak mat 😅😅😅😅😅

      Hapus
    2. VITA BIRAHI n TAMING SARI are better than win loong china n global hawk USA...VITA BIRAHI n TAMING SARI had eksported to planet NAMEX and used to againts alien Wkwkwk

      Hapus
    3. Super@ that's right om Wkwkwk...gempita n adnan malon qualitynya sama dgn kebab turki Wkwkwk

      Hapus
    4. Btw nice song & lyric.

      "Potong Bebek Angsa Masak di Kuali.

      Ada orang iri hati

      Sampai malu hati

      Sorong ke kiri

      Sorong ke kanan

      Tralala tralala tralalalala..."

      Hapus
    5. @ superstar

      Wkwkwkwk...you totally nailed him. Wkwkwk.

      Hapus
    6. Ijin melu ketawa ndan... Wkwkwkwk

      Hapus
    7. Ada beruk unknown get stroke tak bisa terima kenyataan negaranya failed country,banyak hutang dan kesulitan ekonomi,udah lon,kl ko tak bisa makan nasi lemak lagi,makan dedakpun ko boleh lon Wkwkwk

      Hapus
    8. Melayu malon memang begitu mat...cakap besar saja tpi otak tak ade isi. Kalau rasuah dan merempat melayu malons lah juaranya.. kahkahkah..😅😅 NOOB Melayu Malons..

      Hapus
    9. MAT sabu pun sedar diri beruk Malon IQ tengkurap belum mampu bina pesawat.. tapi lucu nya beruk rabies Malon di mari tak sadar diri 😆😆😆😆😆
      http://militermeter.com/sadar-diri-malaysia-akui-belum-mampu-bikin-pesawat-sendiri/

      Hapus
  4. Aq nak tawa lihat jiran sebelah,tak de fasiliti R&D tentang aeronautica dan tak de SDM tentang pembuatan pesawat ujug2 dalam 2 tahun sudah mampu membuat pesawat Wkwkwk...memangnya membuat pesawat itu gampang apa seperti stampal stiker buatan tempatan Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas pit..
      Astronot mereka sdh menghasilkan apa?
      Selain hanya kebanggaan yg memancing kecongkaan bumiputra yg lazy.

      Hapus
  5. kalau di malonsial yg terkenal adalah kilang pembuat dadah/narkoba terbesar. Produknya sudah terjual dipenjuru dunia . Kahkah.. Beruk malons IQ tengkurap..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Satu lg malon bro,malon adalah tempat jenayah paling terkenal di dunia,judi,pelacuran dan teroris banyak berasal dari malon

      Hapus
    2. kurang satu mat...malons tempat rasuah paling teruk dijagat raya.. 😂😂. Bayangkan dari Perdana menteri beserta istrinya rasuah ganas sampai rakyatnya banyak yg ketipu dan sengsara.

      Hapus
  6. Wah dgn kata lain ada peranan besar indonesia dalam pembuatan ANKA turki ini...woow menggerunkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan yang bilang gitu orang TAI sendiri mat, bukan kita duluan yang klaim..😎

      Btw, tetangga mo beli Anka juga kan...qiqiqi..😁

      Hapus
  7. bwhahahahahaa.. nnnaaahhh ini salah satu beruk melayu malons IQ tengkurap..

    Efek ditipu UMNO puluhan tahun membuat IQ/otak beruk2 malons tidak bisa berkembang. Terlebih melayu malons yg hanya bisa merempat dan mengemis bantuan...ckckck.. 😅😅😅😅😅😅

    Untung ada sosok Mat sabu.. yg menyadarkan pemuda2 melayu malons yg dungu supaya bangun dari tipu muslihat UMNO puluhan tahun. kahkahkah.. NOOB Melayu malon.. 😂😂😂😂

    BalasHapus
  8. http://www.angkasareview.com/2018/10/18/lengkapi-sistem-hanud-s-400-rusia-pesan-seribu-rudal-sam-jarak-jauh-40n6/

    Busyeeett.. serem amat Rusia. Akan membangun 56 batalyon S-400. Kemarin India kontrak $ 5,5 miliar dollar dapat 10 batalyon S-400. 1 batalyon 2 batrei, 1 batrei 4 peluncur beserta sistem radar dan komandonya.

    Hadeeeeecchh.. jadi meri.. haha.. Coba jika seandainya indonesia menganggarkan dana sebesar itu untuk mendapatkan SAM jarak jauh/sedang.. kalau SAMP/T dengan dana $ 5,5 miliar dollar dapat berapa batalyon ya..?? Mungkin dikisaran 12 batalyon atau 24 batrei SAMP/T.

    kalau boleh berangan2.. 4 batrei Sumatra, 1 batrei Batam, 1 batrei Natuna, 4 batrei Jawa, 3 batrei Kalimantan, 3 Batrei sulawesi, 1 batrei Bali, 1 batrei NTB, 1 batrei NTT, 1 Kepulauan Maluku, 1 batrei Morotai, 3 batrei papua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkalin aja mase.. tahan lama.. wkwkwk..

      Hapus
    2. Maaas....kalo ngomongin "yg tahan lama" gitu jangan disini, dia ke mas superstar suka nguping 😂😂😂

      Hapus
    3. Maaf mas Hari... aku gak baca komen sampiyan jadi ora wani komen.

      Hapus
    4. Soale aku gak tega kalo mas super diam-diam beli "yg tahan lama itu", tar beliau kebingungan gimana cara pakenya...😎😂😎

      Hapus
    5. Kalo ga tahan lama di ganti yg bergetar getar gtu mas.

      Hapus
  9. kesian malaysia tak mampu bina uav...menghenjut jer kejenye

    BalasHapus
  10. Kepakaran Malon hanya henjut gadis di bawah umur kalau tak ada sapi,kambing, babi pon di henjut nya 😁 tak payalah pasal Tehnology beruk Malon IQ tengkurap makin ketinggalan dari Jiran nya 😁😁😁

    BalasHapus
  11. Kelebihan uav Turkey adalah hampir seluruh sistem mereke buat sendiri di dalam negri ,mulai dari mesin sebagai tenaga penggerak,sistem dan lainnya .

    BalasHapus
  12. Ini monyet Malon baru keluar dari gua, tak tahu perkembangan kawasan sekitar, mangkanya stress jingkrak2 ga karuan.

    BalasHapus
  13. https://www.youtube.com/my_videos?o=U
    Untuk menambah wawasan. InsyaAllah bermanfaat. Aaammiiinn.

    BalasHapus