17 Januari 2025

Singapore Army Commisssioned Hunter Armoured Engineer Vehicle (HT-AEV)

17 Januari 2025

Hunter Armoured Engineer Vehicle (HT-AEV) (photos: The Singapore Army)

On Thursday, Chief of Army (COA), Major-General (MG) David Neo visited 38th Battalion, Singapore Combat Engineers (38 SCE), and commissioned the Hunter Armoured Engineer Vehicle (HT-AEV) that our Army co-developed with DSTA Defence Science and Technology Agency.

The HT-AEV, equipped with an excavator arm and front loader system, is our next generation earthmover, built with greater mobility, survivability, and networked warfighting capabilities (The Singapore Army)

About Hunter AFV

The Hunter Armoured Fighting Vehicle (AFV) is one of the most advanced fully digitalised fighting platforms designed to meet the operational requirements for the future battlefield.

Ergonomically designed for the technologically savvy and interconnected next-generation soldier, the Hunter was developed jointly with the Singapore Armed Forces and the Defence Science and Technology Agency (DSTA).

The Hunter variants (photo: Lowyat)

Borne of disruptive thinking, fuelled by a shared passion for innovation and crafted with future-forward engineering capabilities, Hunter AFV offers amped up firepower, protection, mobility and situational awareness, making it the best in its class. (STEng)

Laporan Pemantauan Pengadaan Terkini DND Filipina Januari 2025

17 Januari 2025

Sampai dengan akhir Re-Horizon 3 (2028) Filipina diproyeksikan untuk mempunyai kekuatan udara terdiri yang dari 24 FA-50PH, 12 A-29B dan 40 Multi-Role Fighter yang belum ditentukan jenis pesawat yang dipilih (photo: PAF)

Laporan Pemantauan Pengadaan (Procurement Monitoring Report/PMR) terbaru dari Departemen Pertahanan Nasional Filipina, dirilis pada 10 Januari 2025, menyoroti beberapa proyek utama di bawah Program Modernisasi AFP yang Terevisi (Revised AFP Modernization Program) adalah sebagai berikut ini.

1.Akuisisi A-29B Super Tucano: Enam tambahan pesawat serangan ringan A-29B Super Tucano telah dikontrak langsung untuk Angkatan Udara Filipina, dengan Notice of Award yang dikeluarkan pada 16 Desember 2020, seharga Php6,596,782.570.00.

2.Peningkatan Corvette: Melibatkan perolehan rudal MBDA VL-MICA dan amunisi untuk Gokdeniz CIWS, senilai Php7.970.000.000,00, menunggu persetujuan untuk pembayaran multi-tahun.

3.Helikopter Aeromedical: Pengadaan awal helikopter Bell 412EPX untuk Angkatan Darat Filipina pada Php1,003.120,000.00, untuk meningkatkan dari armada Bo-105 yang ada, berpotensi melibatkan Subaru-Bell 412EPX Jepang.

4.Tambahan Akuisisi FA-50: Filipina berencana untuk membeli 12 pesawat FA-50 Blok 20 baru seharga Php40 miliar untuk membentuk satu skadron kedua, proyek G2G dengan Korea Selatan, dengan Terms of Reference sedang diselesaikan.

5.Peningkatan FA-50PH: Empat lot upgrade untuk pesawat FA-50PH yang ada, dengan beberapa dikontrak langsung dan lainnya melalui Foreign Military Sales dengan AS, seharga Php5,612.819.200.

6.Missile Permukaan-ke-Udara: Akuisisi rudal dalam canister seharga Php1.108.800,000.00, kemungkinan tambahan I-Derby ER dari Rafael untuk sistem SPADS, dengan Terms of Reference dalam finalisasi.

7.Sistem Siber: Sebuah proyek komprehensif untuk meningkatkan pertahanan cyber AFP, berfokus pada terintegrasi sistem karena ancaman cyber yang sedang berlangsung, bagian dari proyek Re-Horizon 3.

8.Tidak ada akuisisi Multi-Role Fighter/MRF yang ditemukan di PMR DND. Mungkin proyek terpisah karena diperlukan pembiayaan khusus untuk 40 unit yang dibutuhkan PAF.

Proyek-proyek ini, yang dimulai pada tahun 2024, sedang dalam berbagai tahap pembelian dan diperkirakan akan segera dimulai, dengan kontrak untuk A-29B Super Tucanos sudah ditandatangani pada Desember2024.

(NGP)

Atase Pertahanan Republik Indonesia Melaksanakan Kunjungan ke Pabrik Chaiseri Metal and Rubber Co., Ltd

17 Januari 2025

Kunjungan delegasi Athan RI di Bangkok ke Chaiseri Metal and Rubber Co., Ltd. (all photos: TNI)

(Puspen TNI). Atase Pertahanan Republik Indonesia di Bangkok Kolonel Cke Faisal R. Hutagalung beserta delegasi melaksanakan kunjungan resmi ke pabrik Chaiseri Metal and Rubber Co., Ltd. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat kerja sama strategis di bidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand. Senin (13/1/2025).


Dalam kunjungan ini, pihak Chaiseri memaparkan company profile dan memperkenalkan inovasi unggulan mereka, termasuk kendaraan lapis baja First Win AFV yang telah diakui secara internasional, dan akan ditampilkan pada Ajang Indonesia Defence 2025.


Pihak Chaiseri menyambut baik kunjungan delegasi Indonesia dan menyampaikan kesiapan mereka untuk menghadiri Indo Defence 2025 di Jakarta. Lebih dari itu, Chaiseri juga menunjukkan komitmennya untuk berkolaborasi dengan industri pertahanan Indonesia, khususnya PT Pindad, dalam hal transfer teknologi dan pengembangan kendaraan militer, termasuk menempatkan tenaga ahli untuk pelatihan teknis.


Mr. Krit Koolhiran perwakilan manajemen Chaiseri menyampaikan bahwa selain memproduksi Armoured Vehicle, pihaknya juga memproduksi sukucadang berbagai jenis kendaraan militer dengan kualitas yang telah mendapat pengakuan dari pabrikan asal, termasuk Run Flat System Wheels dan Track Pad untuk berbagai jenis Tank. Chaiseri juga memiliki kerjasama dengan militer berbagai negara dalam hal perbaikan dan overhaul Tank.


Selama Kunjungan, Delegasi diterima oleh Mr. Karn Koolhiran selaku CEO Chaiseri Metal and Rubber ltd, hal ini menjadi langkah awal yang strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara di sektor industri pertahanan, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk peningkatan kapasitas teknologi militer melalui kolaborasi internasional.

(TNI)

16 Januari 2025

Royal Thai Navy Demo Flight Pesawat Produksi PTDI, CN235-220 Milik Puspenerbal di Surabaya

16 Januari 2025

Demo flight delegasi Royal Thai Navy pada pesawat CN235-220 MPA TNI AL (all photos: PT DI)

Surabaya  – Royal Thai Navy (RTN) berkunjung ke Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di Surabaya, didampingi Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal dan jajaran Manajemen PTDI dalam rangka kegiatan demo flight pesawat hasil produksi PTDI, menggunakan pesawat CN235-220 milik Puspenerbal. Rombongan RTN yang dipimpin oleh Deputy Commander in Chief, ADM. Chonlathis Navanugraha beserta delegasi lainnya dari RTN dan PTDI on board dalam pesawat CN235-220 tersebut, pesawat yang telah terbukti kemampuannya sebagai platform yang andal dalam memenuhi kebutuhan patrol maritim dan angkutan militer.


Demo flight yang dilaksanakan hari ini tidak hanya menjadi ajang penetrasi bagi PTDI untuk menunjukkan keunggulan performa dan teknologi pesawat CN235-220 kepada calon customer, tetapi juga memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Thailand di sektor pertahanan. RTN sendiri merupakan salah satu mitra potensial bagi PTDI dalam eksplorasi kebutuhan pesawat multi-role di kawasan Asia Tenggara. 

Thailand menjadi salah satu pasar strategis bagi PTDI berkat kebutuhan pertahanan yang terus berkembang, terutama di sektor maritim dan udara. Pesawat-pesawat yang diproduksi PTDI seperti CN235-220, NC212i dan N219 memiliki kemampuan yang relevan untuk mendukung operasi militer, transportasi logistik, hingga kebutuhan sipil di Thailand, termasuk untuk patroli wilayah perairan. Selain itu, rekam jejak Thailand yang telah memiliki 3 unit pesawat CN235 series – 2 unit CN235-110 dioperasikan oleh DRRAA Thailand dan 1 unit CN235-220 dioperasikan oleh Royal Thai Police (RTP) juga menjadi potensi bagi PTDI untuk dapat mendukung kegiatan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) dan memberikan solusi menyeluruh dalam menjaga serviceability pesawatnya. Tidak hanya untuk produk CN235 series saja, melainkan juga untuk 8 unit pesawat NC212 series yang saat ini masih dioperasikan oleh DRRAA Thailand. 


Sebagai industri pesawat terbang satu-satunya di Asia Tenggara, sampai dengan tahun 2024 PTDI telah berhasil mengirimkan sebanyak 70 unit pesawat CN235 series ke berbagai negara, salah satunya Thailand. Saat ini terdapat potensi rencana pengadaan 2 unit pesawat multi-role transport sekelas pesawat CN235-220, dimana PTDI juga telah melakukan pemaparan produk kepada high level decision maker di lingkungan RTN, yang kemudian kegiatan demo flight hari ini merupakan tindak lanjut dari pihak RTN untuk meninjau secara langsung pesawat CN235-220 produksi PTDI. 

Dalam kegiatan demo flight ini, Puspenerbal turut mendukung kelancaran dan keselamatan penerbangan dengan menyertakan crew yang berpengalaman. Para crew yang terlibat memiliki keahlian yang mumpuni di bidang penerbangan militer dan operasi pesawat, memastikan bahwa pesawat CN235-220 tersebut terbang dengan optimal, serta memenuhi standar keselamatan yang tinggi.


Dengan adanya potensi pengadaan 2 unit pesawat sekelas CN235-220 oleh RTN ini, PTDI juga berkomitmen untuk membangun kapasitas full-MRO untuk pesawat CN235-220 di Thailand, sebagaimana kegiatan MRO yang telah dilakukan PTDI sebelumnya untuk RTP di Thailand. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan Thailand dalam melakukan perawatan pesawat tingkat berat pada pesawat sekelas CN235-220. 

Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal mengatakan, “Kunjungan RTN ke Surabaya merupakan salah satu langkah strategis yang akan mempererat hubungan bilateral dan membuka peluang kolaborasi baru. Mereka ingin lihat seperti apa pesawat CN235-220 terakhir yang diproduksi PTDI, dimana itu ada di Puspenerbal dengan konfigurasi Maritime Patrol Aircraft (MPA), menggunakan avionic baru dari Genesys Aerosystems dan mission system baru dari Nexeya. Kami optimis bahwa keunggulan produk PTDI, dalam hal ini CN235-220 dapat mendukung kebutuhan mereka.” 

Menhan Kunjungi Fasilitas Produksi Munisi PT Pindad di Turen, Malang

16 Januari 2025

Kunjungan Menhan ke fasilitas produksi munisi Pindad di Turen, Malang (photos: Pindad)

Turen - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi fasilitas produksi munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang menggunakan Maung MV3 Komando VVIP pada Selasa, 14 Januari 2025. Menhan RI didampingi oleh Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo, Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin beserta jajaran pejabat Kemhan.


Dalam kesempatan istimewa tersebut, Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa beserta jajaran Direksi, Komisaris dan GM Divisi Munisi menyambut hangat kunjungan Menhan RI ke Fasilitas Produksi Munisi PT Pindad.

Dalam arahannya, Menteri Pertahanan RI menyampaikan bahwa PT Pindad harus menjadi tulang punggung industri pertahanan untuk menopang kedaulatan nasional. Kementerian Pertahanan juga berkomitmen untuk mendukung dan mendorong PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul dan berdaya saing. (Pindad)

Panglima TNI meninjau dan menguji performa senjata Pindad (photos: Pindad)

Panglima TNI Jajal Senjata Produksi Pindad

Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto melaksanakan kunjungan ke PT Pindad, Bandung pada Sabtu, 11 Januari 2025. Dalam kunjungan kali ini, Panglima TNI didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Gabriel Lema, Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Candra Wijaya, Kababek TNI Brigjen TNI Irawan beserta jajaran. Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa beserta jajaran Direksi menyambut hangat kunjungan Panglima TNI.
 

Tujuan kunjungan ini adalah meninjau dan menguji secara langsung performa dari senjata-senjata produksi PT Pindad.


Kegiatan kemudian dilanjutkan di lapangan tembak untuk meninjau berbagai senjata prouksi PT Pindad serta mencoba secara langsung performa senjata senapan AM-1 dan pistol G2 Premium. (Pindad)

KD Kasturi Corvette Returns Into Service

16 Januari 20251

KD Kasturi-25 (photos: LUNAS)

Lumut Naval Shipyard (LUNAS) successfully physically handed over KD KASTURI to the Royal Malaysian Navy (RMN) on 14th January 2025. The handover ceremony was attended by LUNAS COO, Cdr (R) Jal Shazidi Bassari and Head of LUNAS Shiprepair, Cdr (R) Syed Ahyattudin Shid Idris, with the vessel formally received by Commander Western Naval Logistic, First Admiral Ts. Shaiful Bahri Baharuddin.


KD KASTURI has undergone an extensive Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) program at LUNAS, ensuring it is now fully equipped and capable of sea operations. This program included comprehensive upgrades and rigorous testing to optimize the vessel’s performance, enhance its operational readiness, and extend its service life.

This event underscores LUNAS’s unwavering commitment in delivering excellence in all projects, ensuring that Malaysia's naval assets are maintains to the highest standards of quality, reliability, and professionalism.

India Tawarkan LCA Tejas dengan Rudal BrahMos-NG ke Angkatan Udara Indonesia

16 Januari 2025

Pesawat LCA Tejas dengan rudal Brahmos NG (photo: Defence News India)

Dalam inisiatif strategis untuk memperkuat hubungan pertahanan, India secara resmi mengusulkan untuk memasok Light Combat Aircraft (LCA) Tejas buatan dalam negeri, yang terintegrasi dengan rudal canggih BrahMos-NG, ke Angkatan Udara Indonesia. Penawaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim Indonesia, guna memenuhi kebutuhan keamanan kepulauan yang luas.

LCA Tejas adalah pesawat tempur supersonik ringan dan multiperan yang dikembangkan oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Dikenal karena kelincahannya, avionik canggih, dan hemat biaya, Tejas dirancang untuk melakukan misi superioritas udara, serangan darat, dan pengintaian. Fleksibilitasnya menjadikannya pilihan yang tepat bagi negara-negara yang ingin memodernisasi armada udara mereka tanpa mengeluarkan biaya tinggi.

Melengkapi Tejas adalah rudal BrahMos-NG (Next Generation), varian mini dari rudal jelajah supersonik BrahMos. Saat ini sedang dalam tahap pengembangan, BrahMos-NG diharapkan memiliki bobot dan ukuran yang lebih kecil, sehingga memungkinkan integrasi dengan berbagai platform yang lebih luas, termasuk LCA Tejas. Meskipun bentuknya kompak, rudal ini diproyeksikan dapat mempertahankan jangkauan sekitar 290 kilometer dan mencapai kecepatan hingga Mach 3,5, sehingga memberikan kemampuan antikapal dan serangan darat yang tangguh.

Indonesia, dengan wilayah maritimnya yang luas, menghadapi tantangan keamanan yang unik, termasuk perlunya pengawasan dan pertahanan yang efektif di wilayah perairannya. Akuisisi pesawat LCA Tejas yang dilengkapi dengan rudal BrahMos-NG yang diusulkan akan secara signifikan meningkatkan jangkauan operasional dan kemampuan pencegahan Angkatan Udara Indonesia, khususnya dalam peran antikapal.

Proposal ini juga menggarisbawahi peran India yang semakin berkembang sebagai eksportir pertahanan dan komitmennya untuk membina kemitraan strategis di kawasan Indo-Pasifik. Dengan menawarkan teknologi pertahanan lokal yang canggih, India bermaksud untuk berkontribusi pada arsitektur keamanan regional dan mendorong kerja sama pertahanan yang kolaboratif.

Seiring dengan berjalannya diskusi, kedua negara diharapkan untuk membahas spesifikasi teknis, persyaratan pelatihan, dan peluang kerja sama potensial dalam teknologi dan manufaktur pertahanan. Keberhasilan realisasi kesepakatan ini dapat membuka jalan bagi hubungan pertahanan yang lebih erat dan menjadi preseden bagi kerja sama masa depan antara India dan Indonesia.