04 Maret 2020

Wamenhan Jajaki Fasilitas MRO GMF AeroAsia untuk Pesawat Militer

04 Maret 2020


Fasilitas MRO GMF AeroAsia (photo : Liputan6)

Wamenhan Tinjau Fasilitas Maintenance, Repair dan Overhaul Pesawat PT GMF AeroAsia

Jakarta- Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Tbk., Selasa (3/3) di Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Kunjungan ini dalam rangka meninjau dan melihat langsung kemampuan PT GMF Aeroasia dalam hal perawatan pesawat, yang diharapkan mampu dapat berperan serta dan berkolaborasi memajukan kemandirian industri pertahanan dalam negeri khususnya bidang kedirgantaraan.

Dalam kunjungan ini, Wamenhan yang didampingi Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Budi Prijono dan Dirjen Pothan Kemhan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., disambut oleh Dirut PT GMF Aeroasia Tazar Marta Kurniawan. Hadir pula Dirut PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Usai menerima paparan dari Dirut PT GMF AeroAsia terkait pengembangan kemampuan dalam perawatan pesawat militer, Wamenhan berkesempatan berkeliling meninjau fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Pesawat dimulai dari peninjauan ruangan Maintenance Control Center dan berakhir di fasilitas Engine Maintenance.

Dalam kesempatan ini Wamenhan menyampaikan harapannya agar dalam hal perawatan pesawat PT GMF Aerpasia dapat membangun kolaborasi dan kerjasama dengan PT DI dan juga TNI AU. “Saya minta semangat kolaborasi itu yang paling penting, jangan individual. Karena kolaborasi akan membuat kita menjadi besar”, ungkap Wamenhan.

Wamenhan lebih lanjut menegaskan bahwa pengembangan industri pertahanan dalam negeri akan memberikan implikasi kepada bisnis umum atau level komersial guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebagai contoh industri penerbangan, pesawat CN 235 dapat digunakan untuk pesawat komersil, sehingga industri pertahanan khususnya di bidang kedirgantaraan dapat berkembang. “Saya berpikir harus ada sesuatu ditengah situasi yg sulit ini. Namun demikian ini menjadi kesempatan baik untuk membangun industri pertahanan khususnya di bidang penerbangan”, tutur Wamenhan.

Wamenhan juga menggarisbawahi bahwa memberikan kepercayaan kepada industri pertahanan dalam negeri juga menjadi hal penting guna memberikan kesempatan kepada industri pertahanan nasional untuk terus berkembang.

Sementara itu, Dirut GMF AeroAsia menyampaikan GMF Aeroasia sejak tahun 2018 sudah masuk dalam salah satu industri pertahanan khususnya bidang MRO Pesawat, sehingga diharapkan kedepan akan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan di bidang penerbangan khususnya untuk kepentingan pertahanan negara.

Membangun kolaborasi industri pertahanan juga telah menjadi bagian dari cita – cita PT GMF Aeroasia melalu kerjasama dan sinergi dengan seluruh potensi stake holder dalam negeri, tujuannya tidak hanya untuk menyerap kebutuhan perawatan pesawat militer dalam negeri tetapi juga menjadi pusat perawatan pesawat terbesar di kawasan regional.

Sedangkan Dirur PT Garuda Indonesia mengatakan mendukung penuh masuknya PT GMF AeroAsia menjadi salah satu industri pertahanan dalam negeri. “Kami sangat mendukung dan support kerjasama PT GMF AeroAsia dengan Kemhan, berharap kerjasama ini kedepan menjadi sinergi yang baik, bahwa GMF AeroAsia tidak hanya melayani MRO komersial tetapi juga berkontribusi untuk kepentingan pertahanan negara”, tutur Dirut PT Garuda Indonesia.

(Kemhan)

81 komentar:

  1. songlap dan bangkrut lah Airod tu , pelanggan tetap nya kabur hahahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapok mro di tetangga,
      Udah lama, mahal, low quality,
      Mending mro di gmf lah.

      Hapus
    2. 1 pesawat mro di airod habiskan massa 4 tahun

      Malon idiot Buat kapok pelanggan saja

      Wkwkwkwkwk

      Hapus
    3. MRO ditetangga itu terpaksa dilakukan Indonesia krn pembelian CN-235 VIP oleh tetangga, tak kunjung lunas2 sampai saat ini.
      Mereka menawarkan pembayaran melalui jasa MRO pesawat Hercules TNI, agar mengurangi beban cicilan hutang. Walaupun sebenarnya TNI AU sdh menyanksikan kualitas MRO mereka.

      Dari pd hutang tak terbayar, lebih baik diterima saja tawaran MRO negara tetangga bebal itu.
      Namun ternyata malah memakan waktu lama sampe 3 tahun lebih baru selesai utk 1 pesawat hercules yg di MRO di negara bahlul itu....😂😂😂😂

      Demikian cerita yg sebenarnya

      Hapus
    4. What cicilan CN belum lunas juga???😱😱 Waduh bisa ga dibayar MPA nanti 😱😱 tenang ada jaminan dari sang paman 😂😂😂

      Hapus
    5. krupsi suap sogok tumpas dulu baru semua BUMN di audit bukan cari ceperan baru broo

      Hapus
  2. Balasan
    1. ben wae lah mas ..sing penting ijik neng nduwur 👍

      Hapus
    2. Enak neng nisor as...karo ngawasi tingkahe

      Hapus
  3. GMF expert in MRO big wide body planes
    Just matter on how full their line
    MRO pesawat TNI seperti Herky, saya yakin mereka juga sanggup

    Bravo Indonesia!!!

    BalasHapus
  4. NAH INI BARU MRO BERKUALITI...BUKAN KAYAK MRO NEGERI YANG KATENYE NEGARA GRADE A...😂😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. KITA TGGU AU APA YANG MAU HANTAR MRO KE GMF INI HAHAH

      Hapus
    2. Paling tdk pesawat2 TNI di MRO di GMF

      Hapus
    3. lah herkules gred a aje kagak brani masyuk airod, tiarap smua haha!😇😇😇

      Hapus
    4. Kita nak hantar Mahathir tua MRO kat Aeroasia ..kita nak lepas wire wirenya kita ganti dalamnya dengan mesin jet agar boleh berlari kencang .. 🤔

      Hapus
  5. Duh sebagai sodara tolong ajarin kami malaysia cara buat pesawat. Biar kita sama-sama makmur dan maju. Bantuin kami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malon beruk serumpun@ percume lah ajari konyuk tak akan reti reti, contoh FNSS dan DCNS udah lama supervisi tetapi otak kau tak mampu terima tehnologi mual2 dan ngebul bila dapet soalan yg sulit 😂😂😂😂😂

      Hapus
    2. Apa yang sulit gempita sudah mau siap..6x6 otw haha

      Hapus
    3. Xavier@ gempita buatan malon tak 😁😁

      Hapus
    4. Tampal sticker kayak cobra haha

      Hapus
    5. Cobra tuh tak cem gempita tak de TOTnya,gred a cuma asembly je dan tak boleh di eksport,beza dgn cobra ada TOTnya,cobra di design sesuai kebutuhan TNI dan dapat di eksport 😁😁

      Hapus
    6. Kembangkan sajalah kipas terbang kau dan senjata starwars nya.
      Siapa tahu setelah WW5 terpakai tuh semua 😂😂😂😂

      Hapus
    7. Akan, dijangka ya pir.....😀

      Hapus
  6. Kalimat kata yg populer di MMP FB dan MDR FB:

    DIJANGKA DIJANGKA DIJANGKA, AKAN AKAN AKAN, DERMA DERMA DERMA, RFI RFI RFI, SEWA SEWA SEWA, CANCEL CANCEL CANCEL, KELAUT KELAUT KELAUT.🙊🙊🙊🙈🙈🙈🙉🙉🙉🤺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...bosan bacanya bro 😁😁

      Hapus
    2. hai jing 3469 dah dekat!
      hai jing 3469 dah dekat!
      hai jing 3469 dah dekat!
      hai jing 3469 dah dekat!
      hai jing 3469 dah dekat! haha!😆😆😆

      Hapus
    3. shadow!
      shadow!
      shadow!
      shadow!
      shadow! aiihh cem abis liat yultu haha!👻👻👻

      Hapus
    4. TLDM gak takut hantu yang di takutkan TLDM adalah Hai Jing 3469 😂😂😂😃😂

      Hapus
  7. Kalau beli tool, pelanggan harus service terus. Jangan service hercules cuma 1-2 unit. hercules yang perlu service rutin karena umur 16 unit, kenapa cuma 1-4 unit per tahun dianggarkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. husss data 1-2 unit, 1-4 unit luh dpt dr mana ituw om durandal haha!🤣🤣🤣

      serpis rutin ama apgred ituw 2 hal berbeza om durandal haha!🧐🧐🧐

      klo cuman serpis rutin mah depo 10 & 30 uda bs sedjak dateng puluhan taon laluw.

      tp klo apgred ato disebut jugak retropit ituw cem serpis mendalam model falkon star ama emlu, tergantung usia jam terbang, begithcu haha!😋😋😋

      baca lg sedjarah 11++ taon terkhir, uda sering guwe tulis berkali2 forum ini, entah luh perna baca ato gak?

      tni-au sekali apgred ituw per skadron.
      bermula dr retropit di negerinya om ben ituw
      9 unit oleh STI
      1-2 unit retropit di amrik.
      lanjut 9 unit, retropit di ostrali
      lanjut 5 unit di airod.

      total 25 bijik.
      sisanya nyusul, retropit gini butuh wkt byk, mana bs skaligus jadi okeh oceh👌👌👌

      Hapus
    2. byk yg nanya terutama mahluk gred a, knp kite kirim keluar negeri.
      jawabnya simpel kite gak punyak sperpart/sucad doank haha!😇😇😇
      klo gak ada embargo mach lancar jaya.
      lah kita punyak herkules sedjak jaman gred a masi dibawah naungan britis kuo haha!👸👸👸

      belasan taon kita diembargo negeri produsen herki.
      demi operasional pesawat, sperpart/sucad pon dpt dr modifikasi serta kanibal sesama herki ama beli dipasar gelep yg jual KW haha!😛😛😛

      mangkanya knp kite ferluw kirim ke luar negeri, spy herki modifan kite dibikin sesuai standar pabrikan lg dgn sucad aseli tentunya.
      itupon stlh dpt ijin setelah lepas embargo.
      cem yg dikirim ke amrik ntuw, dpt sponsor amrik. yg embargo bayar haha!🤠🤠🤠

      Hapus
  8. MRO NEGERI GRADE A SUDAH NANGANI HERCULES USMC DAN BEBERAPA AU NEGARA LAIN HAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maknanya sudah proven haha

      Hapus
    2. Proven doang..
      Sekarang ga ada kerja lagi

      Hapus
    3. Sudah proven lembabnya 😁😁

      Hapus
    4. Lawati situs airod..liat present customers hahaha..

      Hapus
    5. Kerana lembab tuh Indonesia tak nak airod lg 😁😁

      Hapus
    6. Seperti lewati situs Bousted, lihat salah potong class present Customers hahahahah

      Hapus
    7. Situs promosi jasa, kerjaan marketing memang harus Sembang besar and the best, tak heran lah

      Hapus
  9. READY TO BULLY MALINGSIADOGS....

    STUPID EMGINEER....

    BalasHapus
  10. ENGINEER FAILURE...SALAH POTONG

    KRIK..KRIK..KRIK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak cecah2 air cem kambing takut air 😁😁

      Hapus
  11. Airod masih lagi nangani pesawat dari tidak kurang dr 10 au serata dunia termasuk philiphines af libyan af

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejak kapan?
      10 negara itu mana saja?

      Tak jawab = bual.

      Hapus
    2. Serata dunia 😁😁...bual je kerja ko 😁😁

      Hapus
    3. http://www.airod.com.my/

      Klik pada customer dan liat past and present customers haha

      Hapus
    4. Hbs tahun 2020 tak de lagi lah tuh 😁😁

      Hapus
    5. "PRESENT CUSTOMER..MILITARY

      ..Indonesian Air Force (TNI-AU)"

      ===

      Jelas-jelas kita tak MRO lagi disitu, udah selesai, tapi masih dimasukkan "Present Customer" 😛

      Update laah itu web, malas amat..😛

      Hapus
    6. ah yang betul ko.. nanti bual je

      Hapus
  12. Sedikit cerita tentang Hercules TNI yg dirawat di Aird malon.

    TNI AU mau menerima MRO pesawat Hercules di negara malon dng sangat terpaksa, itupun dng catatan, harus dikerjakan oleh tenaga ahli Indonesia jebolan PT. DI yg direkrut Airod malon.
    TNI tidak ingin pesawat Hercules nya ditangani oleh pekerja malon yg tidak bersertifikasi dan bukan ahlinya, bisa berubah jd peti mati terbang nantinya bagi pilot TNI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha kenapa tidak mro aja di ri..itukan kerja sia2..masa kalau ndak bgus usaf hantar usmc hantar haha

      Hapus
    2. Kerana Indonesia nak bagi rezeki ke tetangganya,kami tak tamaklah

      Hapus
    3. Iya sudah tahu ngak kualiti kan lepas ini mro aja sendiri

      Hapus
  13. PERHATIAN
    AIROD TIDAK KEHILANGAN PELANGGAN KARENA MRO VERSI AIROD BERBEDA

    M = Mencuci Steam
    R = Rekondisi Jok / bangku
    O = Oles2 anti jamur kaca

    TAHNIAH !!

    BalasHapus
  14. Airod kilang MRO Abal abal,
    lembeb cem siput
    Tenaga kerja amatir cuma pandai selfie cuci steam dan pasang baut
    Komponen engine banyak di curi untuk beli nasi lemak

    BalasHapus
  15. Xxavier 4 Maret 2020 09.59
    http://www.airod.com.my/

    => Past customer ..Sempati Air.

    Sampai sampai Airline jaman puluhan tahun lalu & sekarang dah tutup/bangkrut pun, dia masukin 😂😂

    Buat nostalgia ya..?

    LoL

    BalasHapus
    Balasan
    1. PRESENT CUSTOMER

      MILITARY :

      Bangladesh Air Force (BAF)
      Botswana Defense Forces (BDF)
      Ecuador Air Force (FAE)
      Indonesian Air Force (TNI-AU)
      Kuwait Air Force (KAF)
      Libyan Air Force (LAF)
      Malaysian Army Aviation (MAA)
      Pakistan Air Force (PAF)
      Philippine Air Force (PAF)
      Royal Malaysian Air Force (RMAF)
      Royal Malaysian Navy (RMN)
      Royal Malaysian Police Air Unit (RMPAU)
      Royal Thai Air Force (RTAF)
      Sri Lanka Air Force (SLAF)
      United States Marine Corps (USMC)
      Yemen Air Force (YAF)

      =======

      "Prensent Customer"

      Yaa..ya..yaaa..kita pun tak tahu itu mestinya masuk kategori "Past Customer" atau/gak..😛

      😛

      Hapus
    2. Propajanda marketing bro biar kelihatan laris manis usaha jasanya 👅

      Hapus
    3. tanda2 hampa di taon 2021 haha!😱😱😱

      Hapus
    4. banyak yg dateng kerna dolo pasiennya kebanyakan punya LM->lokid martin om pedang..duluuuuuuuwwww ituw duluuuww sangat haha!😉😉😉

      klo skrg? tudm aje mikir2 haha!🙄🙄🙄

      Hapus
  16. Pir ada kabar sewa heli ga pir ? Kabarnya sewanya juga delay ya....? Atau malah beli heli baru😀😀😀?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak jadi sewa pakai yang ada aja haha

      Hapus
    2. Kasihan helikopter tua bangka tak boleh pensiun 🤭🤭

      Hapus
  17. yg heran, konon gred a bangga py fasilitas mentereng cem airod
    tp KL kagak sanggup bnerin herkules mrk sendiri cem yg dibawah ini haha!👇👇👇

    ada afa gerangan?

    https://www.thesundaily.my/archive/rmaf-hercules-c130-aircraft-makes-belly-landing-labuan-IUARCH504358

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamsudnya :
      kagak sanggop percaya kalo yang benerin Aircrod oom..

      😂😂😂

      Mana tuh oom, si bual tadi..maen kabor aja ga bisa jawab..😂😂

      Hapus
    2. Aircrot Perlu datangkan langsung teknisi dari Lm jika bisa kasi gaji lebih😀

      Hapus
    3. nyooiih, ngeriiihhh ama bokek beda tifis om pedang haha!🤑🤑🤑

      Hapus
  18. Mas tobat mas, jauhi molimo. Corona sudah dekat.

    BalasHapus