17 Februari 2023

Babcock and IAI Announce Collaboration to Develop Remotely Piloted Aircraft

17 Februari 2023

WanderB VTOL UAV (photo : IAI)

Babcock Australasia (Babcock) and Israel Aerospace Industries Ltd (IAI) have signed a Memorandum of Understanding (MoU) to pursue remotely piloted aircraft (RPA) solutions for law enforcement, maritime surveillance, and disaster management applications in Australia.

With the signing of the MOU, Babcock and IAI are planning to undertake a series of in-country demonstrations of two of IAI’s unmanned aerial systems, the WanderB-VTOL and ThunderB-VTOL this year. As part of this demonstration they are engaging with State and Federal government law enforcement, emergency services and national security agencies to refine a range of practical operational concepts to prove the capabilities.

IAI’s VTOL unmanned aerial vehicles (UAV), provide important benefits for land and maritime applications as they combine the advantages of a fixed wing UAV (long range, long endurance, high speed, wind independency, large area coverage, etc.) with the advantages of a multi-copter. The company has over 250 WanderB-VTOL and ThunderB-VTOL systems in use by customers around the world.

Babcock’s Director of Aviation and Critical Services Peter Newington, said the new partnership with IAI will allow Babcock to offer ‘blended operations’ combining crewed rotary wing and fixed wing aircraft with uncrewed RPAs.

“This partnership with IAI is about bringing together solutions that are the best fit for our customers, integrating our rotary capabilities with RPAs to deliver the most effective and cost-efficient solutions.

“The addition of autonomous systems reduces operator workloads and augments existing capabilities with flexible, rapidly deployable, long endurance assets for law enforcement, maritime surveillance, disaster management or environmental situational awareness.

ThunderB VTOL UAV (photo : IAI)

“The platforms are readily configurable to provide appropriate sensors for the task at hand coupled with the ability to distribute video and other user critical data in near real time across end-user networks.

“Importantly, a key element of our offer to state and federal government agencies is that Babcock already holds a Remotely Piloted Aircraft Operator’s Certificate (ReOC) which will allow us to operate RPAs like the WanderB-VTOL and ThunderB-VTOL in Australia,” Mr Newington said.

IAI Australia Managing Director, Mr Yonatan Segev said the partnership between IAI and Babcock would provide vital intelligence and situational awareness in real-time to the end-user, allowing them to effectively execute various missions while keeping the operators out of harm’s way.

“IAI’s systems have been tested in extreme environmental conditions and comply with the end user’s operational needs, providing them with significate operational advantages.

“From the Tactical WanderB-VTOL and ThunderB-VTOL systems to the medium-altitude long-endurance (MALE) Maritime Heron, IAI looks forward to bringing the most advanced technology together with our partners in Babcock to offer unique operational solutions to customers.”

VP&GM Malat Division IAI, Meir Shabtai, said “For four decades IAI has occupied a position as the pioneer and leader in the field of unmanned aerial systems, offering a broad range of strategic and tactical UAVs. Technological developments in the UAV field include Artificial Intelligence capabilities, integration of a wide range of sensors, and a precise real-time intelligence picture.

“I welcome our collaboration with Babcock, which is hugely important from both the viewpoint of Australia’s security and from the technological side, in terms of sharing both knowledge and technology.” The two companies will be attending Avalon 2023 – the Australian International Airshow Aerospace and Defence Exposition – where they intend to engage with industry on this concept and upcoming demonstration.

46 komentar:

  1. Baca "Babcock", malon langsung ketar-ketir ingat AH140 lagi dibikin PT PAL..

    Kih..kih..kih

    BalasHapus
  2. Gempur ketar ketir menunggu 24 februari penyampaian anggaran di parlemen.
    Apakah anggaran militer naik atau turun?
    Subsidi mana saja yg dipotong?
    Defisit fiskal berapa % PDB?

    Buat gempur dkk, berdoalah agar tambah utang yg banyak ( >6% PDB). Biar anggaran militer naik dan bisa shoping2
    Hahahaha

    BalasHapus
  3. Lanjut kan ,moga gak berkurang jumlahnya

    Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) M. Herindra menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Jepang untuk Indonesia Y.M. Mr. Kanasugi Kenji bersama Direktur Acquisition, Technology & Logistics Agency (ATLA) Kementerian Pertahanan Jepang RADM Yamano Futoshi, di Kementerian Pertahanan Jakarta, Jumat (17/2).

    Dalam pertemuan ini dibahas mengenai kelanjutan kerja sama pembangunan 8 kapal Frigate yang telah disepakati pada tahun 2021 lalu antara Indonesia dan Jepang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Philipina dan Indonesia Mitra Strategis yg sedang dirangkul mesra Japan dan US terkait LCS. Gempurwaria makin kerasukan tiap hari.

      Hapus
    2. malon juga mitra utama jepang lho @iriyanto

      mitra utama samurai bond
      wkwkwkwk

      Hapus
  4. Mogami mari makin mie 😃

    https://www.kemhan.go.id/2023/02/17/wamenhan-ri-m-herindra-terima-kunjungan-dubes-jepang-bahas-kelanjutan-kerja-sama-pembangunan-frigate.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. MOGAMI CLASS

      8 unit

      Semoga nanti buatnya macam ini.... 5 MOGAMI standard 135 Meter... Yg tiga improve destroyer 150 meter

      Om GP

      Hapus
    2. Tunggu green light om,fremm nya gimana nih? Klo gagal ya gpp asal mogami harus komitmen jalan

      Hapus
    3. Statusnya sama... FIRST SIGN udah...

      Tinggal PENYELESAIAN SIGN AKHIR

      Hapus
    4. Urusan ama Jepang kalo mereka dapet peluang, akan dikejar sampek dapet...

      Mereka ulet, ga akan gampang menyerah, taruhannya harga diri..😁

      Hapus
    5. kalo malon, mitra hutang samurai bond utama

      wkwkwkwk

      Hapus
  5. Lagi hebat UAV DONALD DUCK SALAH POTONG HINGGA STOP... HAHAHAHHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. salah potong disisi mana poor?
      tunjuk sini, UAV Elang Hitam bagian mana yg salah potong

      TOLOL-nya kelewatan
      wkwkwkwk..

      Hapus
  6. Si miskin mau NGEPRANK jepun pula guys... Korea SAJA di PRANK NUNGGAK BAYARAN BERTAHUN TAHUN..... HAHHAHAHHA...

    Bayar woiiii... Hahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maharaja prank kan cap paten buat Malon Pork. Dunia juga dah akui.

      Hapus
  7. Guys UAV DONALD DUCK memang dibina versi DARATAN ke....? serius tanya.... Hahhahahha

    BalasHapus
  8. makhluk sebelah kepanasan, menggila di DS
    tidak ada berita apapun tentang aset militer baru di malon

    adanya hanya kata MAHU, DIJANGKA, AKAN

    wkwkwkwk

    BalasHapus
  9. Nah itu buktinya UAV DONALD DUCK SALAH POTONG HINGGA STOP... HAHAHAHHA

    BalasHapus
  10. Mantap


    PULUHAN UNIT

    TB2 & ANKA


    dan kemungkinan juga AKINCI


    Manakala sebelah HUTANG 82% dari GDP

    BalasHapus
  11. Kesian mau UAV tapi tiada wang hingga NGEMIS MENCARI PENGUTANG MAU NGUTANG... hahahhaha

    MISKIN woiii

    BalasHapus
  12. Parah hingga NGEMIS MENCARI PENGUTANG MAU NGUTANG... Hahahaha

    BalasHapus
  13. Bikin MALU... hingga ngemis mencari PENGUTANG... Hahahaha

    BalasHapus
  14. Malon ketar ketir I donesia mau borong UCAV dari turkiye.....yg akan beli 3 unit..harap berdiri di jamban..wkwkwkw Hutang 82% dari GDP...

    BalasHapus
  15. Halah pur bodoh kok gak kurang2 ....
    Gak usah ngomong utang klo belum paham ekonomi makro ....
    Menghina negara yg berutang berarti menghina negaramu sendiri yg kondisi utangnya jauh lebih parah hahahaha

    BalasHapus
  16. Heran karena dengki dg RI, menghina utang RI yg berarti menghina kera jaannya sendiri. Rela menghujat negaranya demi menghina negara lain

    BalasHapus
  17. Pur sudah kah kau minta ke PM mu agar tambah utangnya biar bisa shoping2
    Hahahaha

    BalasHapus
  18. Tidak tau kah gempur tuh, kera jaannya tidak shoping2 karena utangnya dah over limit ..... hahahaha

    BalasHapus
  19. Memang KUAT... Tapi KUAT NGUTANG LENDER La... Hahahahahha

    BalasHapus
  20. Sebelah lagi sibuk mencari PENGUTANG guys...

    Kesian mau UAV tapi tiada wang... Hahhahahha

    BalasHapus
  21. OVER LIMIT UTANGNYA

    batas utang 65 % GDP, posisi 82 %
    Batas pinjaman LN RM 35 milyar, posisi lebih RM 30 milyar

    KASIHAN SEBELAH TIDAK BISA SHOPING

    BalasHapus
  22. MEMANG KUAT SEBELAH, KUAT NGUTANG SAMPAI OVER LIMIT
    HAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAMPAI NELAYAN VIETNAM PUN TERTAWAIN MALON:

      Insiden “kehilangan” kapal ronda pihak penguatkuasa Maritim Malaysia di Sedili tempoh hari semasa cuba menahan nelayan Vietnam yg mencerobohi perairan Malaysia menimbulkan banyak tanda tanya.

      Bagaimana bila berhadapan dengan hanya nelayan Vietnam mereka boleh “hilang” ?

      Tidak mungkin mereka begitu lemah. Berita dari sumber “dalaman” yang bolih dipercayai menyatakan kebanyakan kapal serta boat ronda Malaysia begitu usang berusia lebih dari 40 tahun sehinggakan senang rosak.

      Sudahlah kapal usang selalu bermasalah, radio alat komunikasi pun senang rosak hingga tidak bolih memanggil bantuan dalam situasi kecemasan. Itu lah sebabnya mereka dilaporkan hilang.

      Bagaimana pula jika mereka berhadapan dengan Navy tentera negara asing yang bersenjata dan beralatan canggih ?

      Inilah realiti yg sudah lama di hadapi pihak keselamatan Maritim Malaysia. Berita yg sudah lama kita ketahui adalah peruntukan minyak untuk rondaan pun tidak cukup

      https://malaysiadateline.com/kelemahan-penguatkuasa-maritim-di-lautan-negara/

      Kapal lapuk beli minyak pun tak mampu beruk malaydogsial nak sembang besar 😁😁

      Kih kih kih

      Hapus
  23. Adoii kmrin FA50 krg ada berita Malon mau borong tejas hhhah

    https://www.facebook.com/groups/183021936698489/permalink/710038743996803/?mibextid=Nif5oz

    BalasHapus
  24. SUMBER SAHIH..., GALI LOBANG TUTUP LOBANG ALA KERAJAAN KASTA PARIA 😃:

    Malaysia mohon pinjaman dari Jepun untuk bayar hutang

    Bernama - June 12, 2018 4:42 PM
    https://www.freemalaysiatoday.com/category/bahasa/2018/06/12/malaysia-mohon-pinjaman-dari-jepun-untuk-bayar-hutang/

    Berita»Nasional
    Selasa, 12 Jun 2018 | 6:46pm

    Malaysia minta pinjaman daripada Jepun
    https://www.bharian.com.my/berita/nasional/2018/06/437278/malaysia-minta-pinjaman-daripada-jepun

    engg ingg eeengg:
    bantuan samurai jepun pon datang--->💰💰💰

    Laman Utama | Berita
    Jepun Beri Pinjaman Kepada Malaysia Selesaikan Hutang
    Kuala Lumpur, Malaysia
    2018-11-06
    https://www.benarnews.org/malay/berita/my-jepun-anugerah-181106-11062018152251.html

    Japan to support Malaysia's 200bn yen 'samurai bond' issuance
    November 06, 2018 15:42 JST Updated on November 07, 2018 00:01 JST
    https://asia.nikkei.com/Politics/International-Relations/Japan-to-support-Malaysia-s-200bn-yen-samurai-bond-issuance

    BalasHapus
  25. Salam TEJAS

    https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fdefencesecurityasia.com%2Ftejas-panglima-tudm-pembuatan%2F&h=AT0WZ3Z04hxyfpDGd7Jg948fvlCiZ4RZYv3Q2D0Z7hKB0Wl0BZGCvGRWOYkePAJ49pc4Jm_ktoJ8R82f-4ioL7oeKWYEzIuXQwpvuy_BIlK5atJ_vMi7QFGP0pV6ifRxCP1C&s=1


    Wakakakaka TEJAS

    BalasHapus
  26. Aircroot engginernya di penuhi orang asing mlayu tipu2

    BalasHapus
  27. Om-om di marih, sebenarnya project Maharajalela (Littoral Combat Ship) -nya tetangga sebelah itu punya akun sosmed, lho. Facebook dan twitter.
    Facebook: Lima Charlie Sierra
    Twitter: https://twitter.com/RMN_LCS

    Dulu jaman masih rajin steel cutting, rajin update tuh akun. Apalagi saat adegan launching pake balon2 kuning itu. Tapi belakangan saat ketahuan maharajalela rusty kat hanggar, udah nggak update lagi.

    Sila di-Add dan di-Follow. Siapa tahu bakal punya penyaluran hujatan dan serapah yang tepat ~~~


    SEKARANG MENJADI PROYEK AMBYAR DAN SAKIT JE...
    KAHKAHKAH

    BalasHapus
  28. Kasian drone nyamuk kena baygon

    BalasHapus
  29. Drone malon ternyata halu...prototipe pun ghoib

    BalasHapus