08 September 2015
Pesawat tempur IXX/KFX (photo : Defense Studies)
Jakarta - Program kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) dievaluasi oleh pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Menurut Menhan Ryamizard Ryacudu, penundaan kerjasama ini sudah dengan berbagai pertimbangan.
Menurut Ryamizad, salah satu pertimbangan, masih ada yang lebih prioritas dibanding proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 itu. Seri KFX/IFX sendiri setara dengan jet tempur tipe F-18 Super Hornet, Eurofighter Typhoon, hingga Dessault Rafale.
"Bukan batal, tapi ditunda. (Alasannya) kan banya kegiatan, banyak yang lebih penting. Kalau pesawat terbang kan enggak terlalu penting, kita bisa beli sewaktu-waktu. Bisa diundurlah, sabar 10 tahun lagi," ungkap Ryamizard usai mengunjungi pasukan TNI AL di Lantamal III, Tanjung Priok, Jakut, Senin (7/9/2015).
Kerjasama antara RI dengan Korsel ini tidak hanya dengan skema G to G (government to government) namun juga diperkuat dengan skema B to B (business to business) antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Korea Aerospace Industries (KIA). Di mana dalam kerjasama ini disepakati diadakannya transfer of technology (ToT).
Untuk versi Indonesia atau IFX, prototype rencananya akan diluncurkan pada tahun 2020 dan kemudian pada 2022, IFX akan diproduksi secara massal di Indonesia dengan disesuaikan dengan kebutuhan TNI. Pada 2014, PT DI bersama Kementerian Pertahanan dan Korsel telah memasuki tahap engineering manufacturing development dengan proses hingga 10 tahun ke depan.
"Itu tidak prioritas. Tapi kemudian hari kita harus bisa buat pesawat. Masak kita beli terus," kata Ryamizard saat ditanya lalu bagaimana kelanjutan nasib proyek tersebut.
Menhan pun membantah ditundanya proyek ini dikarenakan masalah politik di negeri Ginseng itu. Ryamizard juga mengatakan, dana investasi yang telah dikeluarkan untuk kepentingan riset proyek pembangunan pesawat tempur ini tidak akan hilang karena adanya penundaan. Untuk diketahui, Indonesia telah mengucurkan dana sebesar Rp 600 miliar untuk riset dan pengembangan awal KFX/IFX.
"Kan ditunda. Jadi tidak hilang, hanya ditunda. Sementara uang yang ada saat ini bisa digunakan untuk prioritas lain," tegas jenderal purnawirawan bintang 4 itu.
Sementara itu Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemenhan, Marsda M Syaugi menjelaskan, dana yang sedianya akan digunakan dalam proyek KFX/IFX akan dialihkan ke pengadaan alutsista di matra-matra lain. Ia juga membantah penundaan ini dikarenakan Korsel yang tak mau menerapkan skema ToT.
"Bukan tidak mau membagi (alih teknologi), tapi proyek itu ditunda karena situasinya belum terlalu penting. Sehingga dialihkan ke hal-hal yang urgent," tukas Syaugi di lokasi yang sama.
Sebelumnya Wapres JK saat berkunjung ke Korsel mengungkapkan mengenai penundaan ini. Pemerintah Indonesia disebutnya fokus pada pengadaan alutsista selain pengembangan pesawat tempur.
"Padahal kita butuh tank, senjata, butuh banyak. Jadi kita memberikan prioritas dulu yang kita butuhkan lebih banyak. Ya dia (PM Korsel-Hwang Kyo Ahn) juga minta (dilanjutkan) walaupun kita sudah evaluasi di kabinet. Ya kita lebih lanjutkan yang dibutuhkan banyak," terang JK di Seoul, Kamis (27/8).
(Detik)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
proyek proyek jutaan dolar yg di rintis saman kruptor hampir semua nya sudah jadi tinja di bilang tidak akan hilang . alangkah bagus nya proyek kfx di audit supaya jellas terang benderang proyek multi jutaan dolar subuah hasil karya kerja keras atau sebaliknya kerjaan orang pemalas .
BalasHapusJutaan dolar itu dipake untuk mendidik para insinyur/enginer bidang dirgantara yang masih nol pengalamannya. PTDI lemah di manajemen project,khususnya project skala besar yg di mulai dari nol.jangan di bandingkan dg produksi cn235,n295,puma dan caracal.. di situ kita sebatas tukang rakit. Kalo anda menganggap para insinyur kita tidak perlu belajar berarti anda lebih tolol di banding koruptor yg masih kepikiran utk ngasih kesempatan insinyur kita belajar di luar negeri. Jadi mending kalo ga tau apa apa ya diem aja.
Hapusbelajar ke sebuah perguruan harus punya reputasi juara di bidang nya .ini guru dan murid sama sama belajar bikin jet tempur kan anehh . ..buang waktu percuma Dan harta rakyat jutaan dolar .
Hapuscontoh India China belajar ke guru yata yata gudang nya para ilmuan sudah terasah Dan kerap melahirkan tehnologi alutsista tak terpikirkan( rusia . ) moskow selalu consistent Dan baik nya minta ampun Indonesia di kasih gutang lagi Tampa bunga $ 3 milyar dolar buat belli alutsista bertehnologi tinggi bukan barang rongsokan mirip f16 sudah bayar kontan barang nya 3 tahun bellom di kirim semua .
Jauh lebih baik punya inisiatif dan dilaksanakan. ketimbang banyak omong aja kan.
HapusJauh lebih baik punya inisiatif dan dilaksanakan. ketimbang banyak omong aja kan.
Hapusduit nya udah habis,maka nya ditunda,,,,
BalasHapusYa itu salah satu alasannya mungkin. Walaupun mungkin ga lebih dari learning by seing ya tetep aja butuh duit ga sedikit. Moga2 kondisi ekonomi membaik biar para insinyur kita bisa trus menimba ilmu.
HapusYa itu salah satu alasannya mungkin. Walaupun mungkin ga lebih dari learning by seing ya tetep aja butuh duit ga sedikit. Moga2 kondisi ekonomi membaik biar para insinyur kita bisa trus menimba ilmu.
Hapusbenarkan kata habibie, mereka ngak kasi ToTnya,... dia pernah bilang kasi aj ke DI.. untuk buat Pesawat Komersil....
BalasHapusUdah nggak usah pada nyesel kayak begitu, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur jadi tidak bisa diapa-apain. Kenapa para pengambil keputusan tidak melihat, melirik bahkan mendekati Jepang yang notabene telah ditipu mentah-mentah oleh pemerintah USA yaitu dengan mengasih untuk pembuatan F-16 yang di downgrade supaya Jepang tidak menjadi lebih kuat dari USA, tetapi nyatanya mana ... malah Jepang marah kepada negeri adidaya tsb dan bahkan mengembangkan F-16 menjadi F-2 dengan kontraktor utama dari pihak Mitshubisi dan mengapa kita tidak sadar juga seperti yang telah Jepang lakukan, grow up, oh iya satu lagi yang kelupaan, pemerintah Jepang telah menghentikan produksi F-2 pada tgl. 27 September 2011 jadi mengapa para pengambil keputusan tidak mendekati, merayu pemerintah Jepang untuk dapat dibeli seluruhnya 'blueprint F-2' berikut blueprint sistem senjata maupun sistem radar/AESA dan pertahanan diri dari F-2.
BalasHapusUdah nggak usah pada nyesel kayak begitu, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur jadi tidak bisa diapa-apain. Kenapa para pengambil keputusan tidak melihat, melirik bahkan mendekati Jepang yang notabene telah ditipu mentah-mentah oleh pemerintah USA yaitu dengan mengasih untuk pembuatan F-16 yang di downgrade supaya Jepang tidak menjadi lebih kuat dari USA, tetapi nyatanya mana ... malah Jepang marah kepada negeri adidaya tsb dan bahkan mengembangkan F-16 menjadi F-2 dengan kontraktor utama dari pihak Mitshubisi dan mengapa kita tidak sadar juga seperti yang telah Jepang lakukan, grow up, oh iya satu lagi yang kelupaan, pemerintah Jepang telah menghentikan produksi F-2 pada tgl. 27 September 2011 jadi mengapa para pengambil keputusan tidak mendekati, merayu pemerintah Jepang untuk dapat dibeli seluruhnya 'blueprint F-2' berikut blueprint sistem senjata maupun sistem radar/AESA dan pertahanan diri dari F-2.
BalasHapusUdah nggak usah pada nyesel kayak begitu, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur jadi tidak bisa diapa-apain. Kenapa para pengambil keputusan tidak melihat, melirik bahkan mendekati Jepang yang notabene telah ditipu mentah-mentah oleh pemerintah USA yaitu dengan mengasih untuk pembuatan F-16 yang di downgrade supaya Jepang tidak menjadi lebih kuat dari USA, tetapi nyatanya mana ... malah Jepang marah kepada negeri adidaya tsb dan bahkan mengembangkan F-16 menjadi F-2 dengan kontraktor utama dari pihak Mitshubisi dan mengapa kita tidak sadar juga seperti yang telah Jepang lakukan, grow up, oh iya satu lagi yang kelupaan, pemerintah Jepang telah menghentikan produksi F-2 pada tgl. 27 September 2011 jadi mengapa para pengambil keputusan tidak mendekati, merayu pemerintah Jepang untuk dapat dibeli seluruhnya 'blueprint F-2' berikut blueprint sistem senjata maupun sistem radar/AESA dan pertahanan diri dari F-2.
BalasHapusUdah nggak usah pada nyesel kayak begitu, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur jadi tidak bisa diapa-apain. Kenapa para pengambil keputusan tidak melihat, melirik bahkan mendekati Jepang yang notabene telah ditipu mentah-mentah oleh pemerintah USA yaitu dengan mengasih untuk pembuatan F-16 yang di downgrade supaya Jepang tidak menjadi lebih kuat dari USA, tetapi nyatanya mana ... malah Jepang marah kepada negeri adidaya tsb dan bahkan mengembangkan F-16 menjadi F-2 dengan kontraktor utama dari pihak Mitshubisi dan mengapa kita tidak sadar juga seperti yang telah Jepang lakukan, grow up, oh iya satu lagi yang kelupaan, pemerintah Jepang telah menghentikan produksi F-2 pada tgl. 27 September 2011 jadi mengapa para pengambil keputusan tidak mendekati, merayu pemerintah Jepang untuk dapat dibeli seluruhnya 'blueprint F-2' berikut blueprint sistem senjata maupun sistem radar/AESA dan pertahanan diri dari F-2.
BalasHapus
BalasHapusObat Vitiligo Yang Ampuh Not only good for health but also very useful for the treatment, Ace maxs made from mangosteen peel and soursop leaves, Had a very remarkable properties. Because the content is owned mangosteen peel is needed by the human body.recent post-
Informasi Seputar ISK