25 Juli 2016
Komandan Depohar 30 Kolonel Tek M. Yani Rudiansyah menyerahkan pesawat Hawk 200 TT-0214 usai menjalani perawatan Major Servicing 2.000 jam terbang kepada Letkol Pnb Adhi Safarul Akbar. (photo : TNI AU)
Setelah 10 bulan lumpuh dan harus menjalani rawat inap tingkat berat tahap kedua, pesawat tempur taktis Hawk 200 nomor registrasi TT-0214 milik Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru kini bisa kembali lagi ke sarangnya.
Jet tempur taktis kursi tunggal buatan BAE Systems, Inggris tersebut selesai menjalani perawatan major servicing 2.000 jam terbang di Satuan Pemeliharaan (Sathar) 32 Depo Pemeliharaan (Depohar) 30, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang pada 21 Juli 2016.
Pesawat kemudian menjalani uji terbang sebanyak tiga kali oleh Letkol Pnb Adhi Safarul Akbar yang telah mengantongi lebih 2.000 jam terbang di pesawat Hawk 100/200, bergantian dengan Kapten Pnb Made Yogi Indra. Hasilnya, pesawat dinyatakan siap untuk digunakan lagi mendukung misi-misi berikutnya.
TT-0214 masuk ke Sathar 32 sejak 13 Oktober 2015. “Pesawat ini menjalani major servicing 2.000 jam terbang selama 10 bulan,” ujar Komandan Depohar 30 Kolonel Tek M. Yani Rudiansyah.
Komandan Sathar 32 Letkol Tek Dody Kurniadi sebagaimana dikutip Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh menyatakan, perawatan major servicing tahap kedua bagi pesawat Hawk 200 meliputi pembongkaran bagian-bagian penting di pesawat sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama. “Pesawat ini tercatat bergabung dengan TNI AU pada tahun 1996,” terangnya.
Upacara serah terima pesawat dipimpin Dandepohar 30 Kolonel Tek M. Yani Rudiansyah yang kemudian menyerahkan pesawat tersebut kepada Letkol Pnb Adhi Safarul Akbar mewakili Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi.
(Angkasa)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah pemeliharaan berat Hawk 200 dapat dilakukan di dalam negeri.
BalasHapusCoba Sukhoi bisa seperti Ini. Pasti jauh lebih hemat.
BalasHapusBsok bikin tak bikin depohar sendiri
BalasHapus