11 Mei 2023

F-15EX, FREMM, dan Perencanaan Pembiayaan Belanja Senjata RI

11 Mei 2023

Usulan kenaikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) untuk Kemenhan (image : istimewa)

Pembangunan kekuatan pertahanan pada periode 2020-2024 berjalan penuh tantangan sekaligus kejutan. Meskipun Indonesia selama 2020-2022 dilanda pandemi Covid-19 yang berakibat pada pemotongan anggaran pertahanan, akan tetapi alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) justru meningkat tajam dibanding periode 2015-2019.

Bahkan alokasi PLN untuk Kementerian Pertahanan yang semula US$ 20,7 miliar dinaikkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menjadi US$ 25,7 miliar atas usulan pihak pertama. Hal ini merupakan perubahan drastis karena pada periode 2015-2019, Kemenhan hanya mendapatkan alokasi PLN senilai US$ 7,74 miliar, itu pun tidak semua dapat dieksekusi menjadi kontrak efektif.

Di antara pembeda antara akuisisi sistem senjata menggunakan skema PLN di era 2020-2024 dibandingkan periode sebelumnya adalah ambisi Kemenhan membeli sistem senjata yang tergolong cutting edge. Rencana pengadaan pesawat tempur Rafale, F-15EX, kapal selam kelas Scorpene dan fregat FREMM adalah beberapa sistem senjata yang masuk dalam kategori tersebut.

Alokasi anggaran Pinjaman Luar Negeri 2020-2024 (image : Keris)

Keputusan membeli sistem senjata cutting edge memang patut dipuji, akan tetapi di sisi lain Kemenhan mempunyai rencana pula untuk mengakuisisi sistem senjata bekas. Padahal pemerintahan saat ini pernah mengkritik kebijakan pemerintahan sebelumnya tentang pengadaan pesawat tempur bekas F-16 Blok 25 dari Amerika Serikat.

Akan tetapi sekarang pemerintahan saat ini berencana mendatangkan pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 dari Qatar, di mana anggaran pengadaannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan pada tahun lalu sebesar US$ 734,5 juta.

Selain itu terdapat pula usulan kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk pembelian Mirage 2005-9 yang diduga kuat bersumber dari Uni Emirat Arab. Indonesia berencana juga membeli kapal perusak dan korvet bekas dari China yang walaupun konon hibah akan tetapi Kementerian Keuangan tetap harus berutang guna membiayai kegiatan tersebut.

Alokasi anggaran Pinjaman Dalam Negeri (PDN) tahun 2020-2024 (image : Keris)

Walaupun Menteri Keuangan telah menerbitkan Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) senilai US$ 25,2 miliar, akan tetapi nampaknya dipandang belum cukup untuk memenuhi ambisi belanja pertahanan hingga 2024. Hal demikian mengindikasikan bahwa perencanaan belanja pertahanan masih menjadi tantangan yang ditandai dengan perubahan Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) 2020-2024 selama beberapa kali.

Usulan perubahan berasal dari Kemenhan kepada Kementerian PPN/Bappenas, namun fakta menunjukkan bahwa usulan tersebut ternyata tidak matang. Hal ini dibuktikan dengan kembali adanya permintaan tambahan PLN sebesar US$ 6,9 miliar pada awal tahun ini guna membiayai rencana akuisisi yang tidak tercantum di DRPLN-JM 2024.

Terkait usulan tersebut, pertanyaan klasik yang pertama muncul adalah apakah pemerintah masih memiliki ruang fiskal untuk membiayai belanja pertahanan melalui utang luar negeri? Menyangkut sistem senjata cutting edge, terdapat dua kegiatan yang nasib pengadaannya belum jelas.

Pesawat tempur F-15EX (photo : USAF)

Pesawat Tempur F-15EX dari Amerika Serikat

Pertama adalah rencana mengimpor F-15EX dari Amerika Serikat, di mana kegiatan tersebut tidak tercantum dalam Blue Book, sehingga kalaupun Indonesia mau mengakuisisi F-15EX tidak melalui skema PLN. Sepengetahuan penulis, kegiatan apapun yang diusulkan menggunakan skema PLN harus tercantum dalam DRPLN-JM.

Sejak Blue Book diterbitkan pada 2021 hingga perubahan ketiga pada akhir 2022, program akuisisi F-15EX tidak pernah tercantum di dalamnya. Boleh jadi pemerintah mungkin akan memanfaatkan kas internal apabila program tersebut disetujui untuk dieksekusi dan tidak menggunakan PLN.

Di saat nasib pengadaan F-15EX tidak jelas walaupun Amerika Serikat telah memberikan lampu hijau untuk mengekspor jet tempur yang ditenagai oleh mesin karya General Electric itu ke Indonesia, Kemenhan belum lama ini mengusulkan pembelian F-16.

Angka usulan PLN yang diajukan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas adalah US$ 1 miliar yang berdasarkan kalkulasi kasar dapat membawa pulang 12 F-16V dalam kondisi flyable, termasuk pula oleh pengadaan suku cadang.

Terkait dengan usulan akuisisi F-16 buatan Lockheed Martin, apakah hal demikian merupakan sinyal bahwa Kemenhan sudah angkat tangan dengan rencana membeli F-15EX? Sebagaimana diketahui, selama satu tahun terakhir rencana pengadaan F-15EX tersandung masalah pembiayaan di Kementerian Keuangan.

Sejumlah sumber diplomatik menyatakan bahwa Washington DC terus menanyakan kepastian Jakarta membeli F-15EX, namun Indonesia tidak dapat memberikan jawaban yang pasti soal tersebut. Apakah Indonesia dapat mengatasi isu pembiayaan terkait rencana pembelian F-16 karena mungkin lebih mudah mendapatkan PLN sebesar US$ 1 miliar untuk F-16 daripada US$ 9 miliar bagi F-15EX?

Fregat FREMM (photo : Ares)

Fregat FREMM dari Italia

Kedua, rencana pengadaan fregat FREMM buatan Fincantieri, Italia. Sejumlah sumber industri pertahanan di kawasan Indo Pasifik menyatakan kepada penulis bahwa Fincanteri sangat kecewa dengan kegagalan Indonesia memenuhi kesepakatan kontrak yang telah ditandatangani pada 4 Juni 2021.

Sebagaimana diketahui, Indonesia menandatangani kontrak pembelian enam fregat FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale saat pembiayaan kegiatan tersebut belum tercantum di Blue Book. Sumber kekecewaan adalah batas waktu kontrak telah kedaluwarsa, di mana saat batas waktu itu tercapai Indonesia gagal menjadikan status kontrak menjadi efektif.

Tentu saja kekecewaan itu tidak akan dapat ditemukan di pemberitaan pers nasional maupun internasional, karena Fincantieri tidak ingin berkonfrontasi lewat media massa. Usulan dari Indonesia agar Fincantieri memasukkan proposal baru berupa fregat FREMM dan kapal pendukung nampaknya tidak disambut baik karena galangan asal Italia ini sudah terlanjur kecewa.

Bersamaan dengan usulan pembiayaan F-16, Kemenhan mengajukan pula usulan pendanaan akuisisi tiga fregat FREMM senilai US$ 2,25 miliar, di mana usulan demikian harus tercantum dalam DRPLN-JM terlebih dahulu apabila hendak mendapatkan pembiayaan PLN.

Kalaupun Kementerian PPN/Bappenas menyetujui permintaan dana sebesar US$ 2,25 miliar untuk fregat FREMM, belum dapat dipastikan Indonesia dapat mengimpor fregat itu. Selain ditentukan oleh Penetapan Sumber Pembiayaan yang ditantatangani oleh Menteri Keuangan, pengadaan fregat FREMM juga sangat tergantung pada Fincanteri.

Apakah Fincanteri masih mau bernegosiasi dengan Indonesia setelah sebelumnya dikecewakan? Kekecewaan Fincanteri maupun ketidakjelasan rencana akuisisi F-15EX bersumber dari perencanaan belanja pertahanan yang tidak matang. (Alman Helvas Ali)

(CNBC)

108 komentar:

  1. Balasan
    1. Ternyata Gempurwira salah satu pasukan elit Negeri Malon guys, beliau tergabung dalam satuan elit Askar beruk Bersarong hahahaha

      Hapus
  2. BUKAN KAJI AKAN SELECTED CANCELLED

    BalasHapus
  3. 2023 MYR17,74 Milliar = Selected Cancelled
    2022 MYR16,14 Miliar = Selected Not Yet Ordered
    😂CANCELLED = NOT YET ORDERED😂

    BalasHapus
  4. MANTAP....

    INDO PUNYA HUTANG RELAX..

    MALON PUNYA HUTANG...SUBSIDI BUAT RAKYAT DI POTONG


    https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.kompas.tv/amp/article/378675/videos/pm-malaysia-anwar-ibrahim-potong-subsidi-orang-kaya-untuk-tekan-utang-negara&ved=2ahUKEwjP06Oaxez-AhVDVaQEHevgD8IQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw15dDcJzlUx6LUDUFwDeAvd

    Wkwkkwwkwkwkwwkkwkkwkwwwkwwkwkwkkwwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  5. Sri Mulyani mengatakan jika kondisi kas keuangan negara sedang dalam kondisi prima sehingga publik tak perlu khawatir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hingga akhir Maret 2023 ini, APBN Indonesia diketahui masih berada di posisi surplus yakni sebesar Rp 128,5 triliun. Diketahui jika pendapatan negara ini mengalami pertumbuhan sebesar 26,3 persen atau sebesar Rp 647,2 triliun.

      Hapus
    2. Sebelah kontraksi minus 0.3 pantas tidak bayar hutang cuma bayar bunga om @arek suroboyo

      Hapus
  6. Rencana Fremm 6 unit jadi 3 unit gpp ambil aja,asalkan maestral class ttp bisa di boyong jg stop gap.
    Klo saya F15 gagal mungkin bisa ajukan PLN us$2 milyar untuk Viper plus sucad,dan persenjataan rudal nya.

    BalasHapus
  7. Sorry yaaaa.....gue ngak percaya pada Sumber info ini, karena ini opini individu, boleh saja ngomong menurut pendapatnya sendiri.....jangan pernah menebak dan menerka TNI seperti Dukun peramal atau tok Bomoh 🙂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru opini /perkiraan dri si AH.
      Yg pasti kita tunggu aja kabar nya seminggu kedepan ni.

      Hapus
  8. Kekecewaan Fincantieri?

    Hihihihi

    Apa Fincantieri baperan dan tidak profesional sampai nolak opsi yang kita minta?

    Hihihihi

    Yang nulis artikel di atas mungkin yang baperan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa CNN and AH.
      Opini menerka

      Hapus
    2. Alman Helvas Ali adalah konsultan defense industry and market pada PT Semar Sentinel, Jakarta sejak 2019 – sekarang
      😂OPINI PRIBADI BUKAN RESMI = WARTAWAN BODREXXXX😂

      Hapus
    3. Betul om penulisnya yg baper hahaha
      Mana ada perusahaan besar menolak proyek haha

      Hapus
    4. Hehehe....
      Opini pribadi ya jgn dianggep. Opininya juga lucu, masa sekelas Fincantieri nanggepin proses baperan.
      Yg bikin opini ini yg patut dipertanyakan kepentingannya apa ?

      Hapus
    5. Sang SALES lagi mengarang BEBAS 😏
      Makanya, nongkrong itu di dalam gedung, bukan di kantin ! Hoaahahahahaha

      Hapus
    6. cnn,cnbc..ah....dah.biasa om....tar gw ludahin aj tu a.h ...sotoy bgt tu org

      Hapus
    7. Tp boleh juga lah saya beropini, lebih tepatnya sich berbagi pandangan...
      Dari pada beli F-15EX lebih baik order Rafale nya saja jumlahnya diperbanyak. Beli ke US itu banyak maunya dan banyak larangannya. Apalagi kl singgung2 ham him hum hem hom...capek dech.
      Mending belinya yg bersifat supporting saja ke US seperti Hercy, Chinook. Blackhawk, Osprey, Tanker Transport, atau AEW&C. Inipun hanya sebatas menjaga keseimbangan saja, biar hubungan terhadap bidang yg lain tetap mulus.
      Kl beli yg sifatnya pemukul, selain US, yg gak banyak mau dan batasannya.

      Hapus
    8. @BHL sependapat
      Buat jaga keseimbangan neraca gak perlu jg kan akusisi F15ex,atau mungkin kita bisa tuker /alihkan aja ke poseidon bisa kali dpt tuh 3 unit sama untuk suporting operasi militer selain perang AD jg butuh heli angkut berat spt chinuk,/osprey.

      Hapus
    9. Blm ada pernyataan resmi pembatalan kontrak fremm koq di bilang kecewa aneh...sok tau yg buat berita.

      F 15 EX kemahalan untuk 36 unit.... lagian pihak pabrikan nggak mau di beli secara bertahap alias dicicil
      udah tendang aja proyek nya... Ganti Dengan E 7 wedgetail atau nggak pose edan..biar nggak terlalu kecewa si Buing.

      Hapus
    10. Yg bener2 kecewa tu seperti Dassault Uda buat kantor di Malon.l bertahun2...ehh Rafale nya nggak di beli2 cuma PHP.... wkwkkwk

      Hapus
    11. @Si Bugar...
      Bagus juga itu. Krn selama ini MPA kita itu bukan standard utk TNI AL/Navy, tapi utk Cost Guard. Sebabnya adalah tidak bisa mendeteksi kapal selam. Kl utk Navy itu harus bisa deteksi kapal selam.

      Hapus
    12. 36 F15ex ➡️ 12 -16 viper(sucad,weapon), 3 unit E7 WT,2 biji posedon,

      Dah lah

      Hapus
  9. Mending 2 skuadron f16 blok72 ketimbang f15 ex,karena utk flag ship indo udah ada sukhoi family ditambah dgn rafale

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukhoi sudah end of time...
      Saat nya europe raising !!

      Hapus
    2. Sejatinya tidak. Sukhoi itu keputusannya memang digantung meski anggarannya sdh dialihkan ke Rafale. User akan tetap order mungkin dgn versi terbaru setelah kondisi memungkinkan.

      Hapus
    3. Sudah gak usah diharap Sukhoi itu logistic nightmare...high operational cost....biarkan jadi hanggar queen..ada 2 negara selain Indonesia yg pakai sudah tidakada efek deterennya...

      Hapus
    4. Lagu2an sok Europe rising.
      Loh pikir eropa bukan kawannya Amerika... kalau ada apa2 dengan sekutu di pikir eropa diem ja... tetap aja makan dalam.

      Sok2 tauan logistik night mare...
      Nggak ada efek detergent... kalau nggak ada efek.. pasti F 18 Aussie Uda geber2 di wil.NTT.

      Yg bisa cegat pswt 2 Mach number sejauh ini cm Sukhoi...yg lain nggak dapat...sudah nggak keburu.

      Hapus
    5. Biar bagaimanapun Sukhoi tetap punya deterent dan tidak seburuk itu. Itukan ada yg framing biar alutsista kita beralih ke barat khususnya US.
      Dan kita tetap butuh senjata selain US buat jaga2 kl ada potensi di embargo oleh mereka

      Hapus
  10. Kalau MenHannya jd Presiden 2024 rasanya anggaran Pertahan bisa menduduki posisi 1 dari besaran seluruh anggaran APBN..dan belanjanya bisa lebih gahar dari ini y..😄👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa" anggarannya buat ad semua

      Hapus
    2. Manaaaa? Priority saja UDARA dan LAUT !
      Menhan nya bukan kaleng2, dia tau persis negara kita bukan LAND MINDED , Tapi Archipelago..!

      Hapus
    3. Iya....
      Tp ada ngerinya juga kl dia jd RI1. Jd menhan saja ada gagasan tiap provinsi ada Kodamnya. Ini ada indikasi arahnya menjadi Dwifungsi lagi dgn Paradigma baru, wajah baru. Padahal tidak perlu ada Kodam di setiap provinsi.

      Hapus
  11. Pola Opini yang dibangun oleh Siherman Helbass sama seperti saat Rencana Procurement Dassault Rafale. Ini orang Bangun Opini Seakan akan Dassault Rafale Tak Cocok dengan Kebutuhan Indonesia dgn justifikasi Anggaran dan ketersediaan Pinjaman Luar Negeri. Tapi dia SALAH BESAR KARENA JAKARTA JUSTRU SIGNED KONTRAK EFEKTIF. BATCH 1 DAN BATCH 2...SEMOGA NYUSUL BATCH 3.

    FRANKLY....aku TIDAK PERCAYA 100% dengan OPINI yang dia Bangun di media massa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Opini sales Bro...walau kaleng krupuk ,dia akan koar2 bilang itu STANAG level 4 !
      Ngaahahahahahaaaa

      Hapus
    2. Alman Helvas Ali adalah konsultan defense industry and market pada PT Semar Sentinel, Jakarta sejak 2019 – sekarang
      😂OPINI PRIBADI BUKAN RESMI = WARTAWAN BODREX😂

      Hapus
    3. Betul.....
      Keknya ada pesan sponsor lewat dia....

      Hapus
    4. Yang bahayanya si gempork PEMBUAL selalu kutip dan omongan Alman Helvas (AH) yg gk jelas arahnya jadi rujukan si gempork PEMBUAL padahal AH ini bukan pejabat dikemenhan,dia cuma pengamat politik dan militer aja

      Hapus
    5. AH tuh sama ja ky kt2 cm pengamat...dan suka beropini.

      Betul kt om pit yg lebih bahaya pengamat seperti gempork dia lulusan S3 MASTER of Hoax... Gelar nya Gempork Wira MoH...wkkkkwkk

      Hapus
  12. PAMER ANGGARAN PINJAMAN TAPI OPOSISI KE PROGRAM IF 21 🇮🇩 BENAR AKAL² INSTANT & TIDAK ADA EFFEK PENINGKATAN QUALITAS KEMANDIRIAN JUGA INDUSTRI PERTAHANANAN,
    INGIN DUIT APBN BANGSA INDONESIA TAPI BENCI BANGSA INDONESIA, JELAS SEKALI !

    YANG LEBIH LUCU & MENGGELIKAN LAGI KARENA EGO JUGA CARI NAMA INSTANT UNTUK PAMER KAMPANYE UNTUK MAINTENANCE RAFALE HARUS KE MALAYSIA , KARENA PRANCIS TIDAK MAU BUKA DI INDONESIA CUMA DI MALAYSIA SO INDONESIA JUST GET NOTHING F 15 PASTI DI AMERIKA , SUNGGUH TIDAK BIJAK & KENAK²AN YANG DIPAMERKANNYA DENGAN DUIT RAKYAT LAGI , PEMBERI ANGGARAN PUN TIDAK PERTIMBANGKAN KERUGIAN² LAIN , DENGAN JENIS QUALIFIKASI BIASA SAJA BARANGNYA.

    BalasHapus
  13. Yang nulis berita ini BAPERAN aaaah.....
    Gak jelas
    Hehehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si hellmas ini kalau nulis berita selalu cari keuntungan pribadi

      Hapus
  14. "Indonesia will provide Korea with a new timetable for its payments for the joint KF-21 fighter project by late next month, the head of Seoul's state arms procurement agency has said, in a development expected to ease concerns over its unpaid share of the program's costs."

    https://koreajoongangdaily.joins.com/2023/05/11/national/defense/KF21-Boramae-Indonesia/20230511094752436.html

    Angin menyegarkan ni...

    BalasHapus
  15. Fincantieri akan memperjuangkan supaya kapal perangnya dibeli walaupun dengan cara apapun karna italy pun butuh pemasukan!! Apalagi saingannya france naval group bakal siap menampung orderan Indonesia....karna secara keseluruhan hampir sama hanya berbeda perlengkapan radar dan senjata....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya om. Klo gak bisa dapat 6, ya dapat 3. Klo tidak dapat 1 pun juga dikejar

      Hapus
    2. Bedanya Sama harga per unit fremmnya France lebih mahal sedikit... wkkwkwkk

      Namanya jualan berapa pun dapat orderan ya fine2!ja....yg penting Dapur nya tetap berasap...yg membedakan ya paling di harga...dmn harga borongan pasti lebih murah daripada ketengan.

      Hapus
  16. CNBC berita titipan oposisi udah pasti beritanya merendahkan pemerintah wkwkwkwk

    BalasHapus
  17. 👈Alman Hellvas mulut sama otaknya bolong seperti gambar sebelah👈

    BalasHapus
  18. Kesian.... Berita INDON mau HUTANG lagi beli aset pertahanan... HAHAHAHHAHA

    BalasHapus
  19. Kesian.... INDON HANYA BERMIMPI.... HAHAHHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mimpi dan bual akhirnya cuma bisa sewa dan cancel yah Pork?kasian

      Hapus
  20. Akibat HUTANG.. HUTANG.. HUTANG.. HUTANG... HAHAHHA

    BalasHapus
  21. FREMM saja kontrak tak efektif kerana tiada wang... HAHAHHAHA

    TUNGGU HUTANG..... HAHAHAHA

    BalasHapus
  22. Kesian.... Geng IQ GORILLA.... HAHAHAHA

    INDON tiada wang ya guys kerana itu terus NGUTANG beli aset pertahanan

    BalasHapus
  23. HAHAHAHAHAHA... Kesian


    Terkait usulan tersebut, pertanyaan klasik yang pertama muncul adalah apakah pemerintah masih memiliki ruang fiskal untuk membiayai belanja pertahanan melalui utang luar negeri? Menyangkut sistem senjata cutting edge, terdapat dua kegiatan yang nasib pengadaannya belum jelas.

    BalasHapus
  24. Mau itu mau ini tapi tiada wang Selain NGEMIS meminta HUTANG... HAHAHAHAHA

    BalasHapus
  25. Ternyata Fincantieri itali juga di PRANK seperti KAI Korea guys sama INDON... HHAHAHAHA

    BalasHapus
  26. Sign kontrak FREMM.. tau tau INDON tiada wang... HAHAHHAHAHA

    BalasHapus
  27. Sign kontrak FREMM....

    Tau tau INDON tiada wang buat bayar... Mantap... HAHAHHAHA

    BalasHapus
  28. Berita yang buat saya gelak... Memang itulah hakikatnya INDON sekarang... Ngemis HUTANG mau beli aset pertahanan... HAHAHHAHAH

    BalasHapus
  29. IQ GORILLA masi mending dari pada kau PURRR IQ BINTANG LAUT (tidak ada OTAK)... LOL

    BalasHapus
  30. Gila.... Konoha hanya tahu HUTANG.... HAHAHAHA

    BalasHapus
  31. HAHAHAHHA.... malah mau kapal selam sekali servis dan alatan sokongan kapal selam pun mereka mau HUTANG....

    BalasHapus
  32. KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂HAHAHA .... TIDAK BAYAR HUTANG = DEBT 82% OF GDP😂

    BalasHapus
  33. Patutlah rakyat INDON sendiri pertanyakan HUTANG PEMERINTAH MAKIN TAK MASUK AKAL..... HAHAHHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
      😂HAHAHA .... TIDAK BAYAR HUTANG = DEBT 82% OF GDP😂

      Hapus
  34. GILA UTANG SUDAH > 80%. SAMPAI2 GAK BISA SHOPING, JADINYA WARGANYA HANYA BISA MEMBUAL

    BalasHapus
  35. 2023 MYR17,74 Milliar = Selected Cancelled
    2022 MYR16,14 Miliar = Selected Not Yet Ordered
    😂CANCELLED = DEBT 82% OF GDP😂

    BalasHapus
  36. Mau UAV pun INDON malah NGEMIS ke negara yang mau beri HUTANG ke negara mereka.... Parah.... HAHHAHAHHA

    BalasHapus
  37. MEMBUAL SHOPING ADA CLASS UNTUK LMSB2, TAU2 BATAL BUDGET NYA GAK CUKUP

    BalasHapus
  38. INDON Mencari PEMBERI HUTANG guys.... HAHAHHAHAH

    BalasHapus
  39. 2023 MYR17,74 Milliar = Selected Cancelled
    2022 MYR16,14 Miliar = Selected Not Yet Ordered
    😂CANCELLED = DEBT 82% OF GDP😂

    BalasHapus
  40. IYA PUR GEMPUR. KAMI SEMUA PAHAM KOK, INDONESIA KALAH DG MALASIYA DALAM HAL UTANG. KALAH JAUH, GAK MUNGKIN UNTUK MENYUSUL

    BalasHapus
  41. INDON Mencari PEMBERI HUTANG ya guys.... HAHAHHAHHA

    Parah hingga mencari HUTANG....

    BalasHapus
  42. Memang MALASIYA JAGO NGUTANG
    BEDA LEVEL DENGAN RI

    BalasHapus
  43. Malah HUTANG saja di Korupsi kalau di sebelah tu... HAHHAHHAHA

    BalasHapus
  44. Malah bikin lawak lagi.... Geng IQ GORILLA BANGGA kata mereka banyak negara mau beri mereka HUTANG buat beli aset pertahanan... HAHAHHAAHA

    Patutlah IQ mereka kedua terendah di ASEAN.... Parah HUTANG malah bangga... HAHAHHAA

    BalasHapus
  45. Malon beli alutsista tidak...tapi hutang meroket 82% dr gdp...
    Wakakakakak....GEMBEL🤣

    BalasHapus
  46. 2023 MYR17,74 Milliar = Selected Cancelled
    2022 MYR16,14 Miliar = Selected Not Yet Ordered
    😂TIDAK BAYAR HUTANG = DEBT 82% OF GDP = PANTAS CANCELLED😂

    BalasHapus
  47. kesian.... HUTANG...HUTANG...HUTANG....Tak MALU ke....HAHAHAHA

    BalasHapus
  48. KD.Perdana yg uzur gimana purr...sudah di upgrade....wakakakakak

    BalasHapus
  49. HUTANG NEGARA RM 1.5 TRILLION
    HUTANG 1MDB RM 18.2 BILLION
    TUNGGAKAN SEWA USD 15 BILLION
    KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂MISKIN GUYS = TIDAK BAYAR HUTANG😂

    BalasHapus
  50. KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂MISKIN GUYS = TIDAK MAMPU BAYAR HUTANG😂

    BalasHapus
  51. KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂 HAHAHA ... MISKIN GUYS = TIDAK MAMPU BAYAR HUTANG😂

    BalasHapus
  52. HUTANG NEGARA RM 1.5 TRILLION
    HUTANG 1MDB RM 18.2 BILLION
    TUNGGAKAN SEWA USD 15 BILLION
    KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂MISKIN GUYS = TIDAK BAYAR HUTANG😂

    BalasHapus
  53. ya ampun ternyata surat HUTANG INDON makin tak laku...HAHAHAHA

    BalasHapus
  54. KATA KUNCI PM/MOF = “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😂 HAHAHA ... MISKIN GUYS = TIDAK MAMPU BAYAR HUTANG😂

    BalasHapus
  55. HUTANG MALAYSEWA 🇲🇾

    82% DARI GDP.... PM CAKAP.

    HUTANG LCS BELUM BAYAR.

    SEWA ASET..


    MALAYSEWA🇲🇾 TO LOL

    BalasHapus
  56. Patutlah INDON sekarang terpaksa mencari negara PEMBERI HUTANG..
    Ternyata surat HUTANG negara INDON makin TAK LAKU...HAHAHAHHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. BERUK MALABANG alias MALAY BANGLA,...kalau MENGEMIS namun DI TOLAK 3X ?????

      NGOAHAHAHAAA,..BABUUU MISKIN !!

      Hapus
  57. Nah itu buktinya INDON Mencari PEMBERI HUTANG ya guys...

    Akibat SURAY HUTANG INDON tak Laku... HAHHAHAHA

    BalasHapus
  58. Rusli makin kerasukan & kesetanan

    BalasHapus
  59. SHOPPING terussszzz tiada henti hore haha!👏👏👏

    kita yg utang lha seblah yg pusink haha!🤪🤪🤪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bro nih gue barusan dapat link produk range sonar Thales yg diklaim paling paten......entah kalo dari adu sama sonar buatan atlas, mana yg lebih paten 🤔

      https://www.facebook.com/reel/563621445655084?mibextid=9drbnH&s=yWDuG2&fs=e

      Hapus
    2. Walaaaahhh kerenan gajah duduk...full cell haha!🔋🔋🔋

      Hapus
  60. Tak payahlah Endon nak belanje daripade Frigate FREMM, wang pon tak de. Nak membine daripade Capital city pun yg barupun tak de yang nak investasi. Tak lakulah. Teruk oleh timbona utang. "Plis invest to mai kantri..." HAHAHAHA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @vendetta yg negara malon sewa sampai berhutang 82% dripade GDP tu macam pula halnye tolol...😁😁😁😁😁 korang ni tolol tak berkira2 lah..wkwkwkwk

      Hapus
    2. 2023 MYR17,74 Milliar = Selected Cancelled
      2022 MYR16,14 Miliar = Selected Not Yet Ordered
      😂CANCELLED = DEBT 82% OF GDP😂

      Hapus
  61. Pembangunan Pertahanan NKRI itu bersifat DINAMIS dan SULIT DITERKA atau ditebak, walaupun dilakukan oknum sipil yang mengaku sebagai pengamat pertahanan dari oknum yang mengaku pengamat militer dari lembaga PUNAKAWAN sehingga sebatas OPINI PRIBADI atau Pendapat Individu yang berusaha memaksakan opininya untuk diakui oleh nitizen militer NKRI, sumber info yang benar harus dari pihak KREDIBEL seperti KEMHAN atau TNI, bukan pendapat Pribadi semata 🙂

    BalasHapus
  62. Mending F16V aja lebih logis harganya F15 Sableng harganya 2 s.d 3 kali lipat F35, jelas gak masuk akal utk budget kita.

    BalasHapus