29 Agustus 2017
LPD 124m TNI AL (image : PAL)
Bisnis.com, SURABAYA – Perusahaan milik negara sektor perkapalan PT PAL Indonesia menargetkan proses konstruksi kapal milik TNI Angkatan Laut dapat mencapai 45% pada akhir tahun ini. Saat ini, proses pengerjaan telah mencapai 21,7%.
Saat proses peletakan lunas (keel laying) Landing Platform Dock (LPD) atau kapal perang amfibi di Surabaya, PT PAL telah menyelesaikan proses pengerjaan 13 blok sekaligus dengan beban sebesar 437 ton. Capaian itu di atas ketentuan minimal proses keel laying yang ditetapkan dalam regulasi Marpol/SOLAS yang sebesar 50 ton atau setara 1—2 blok.
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh menuturkan perusahaan pelat merah tersebut melakukan proses keel laying lebih cepat empat bulan dari rencana awal yaitu pada 28 Desember 2017.
Dia menyebut PAL berkomitmen menyelesaikan proyek multiyears tersebut secara tepat waktu.
“Melalui pendekatan strategi pembangunan terbaru, PT PAL dapat mempercepat proses konstruksi kapal LPD dari yang sebelumnya membutuhkan waktu 5—6 tahun, menjadi hanya 2—3 tahun,” ungkap Budiman dalam konferensi pers di area perakitan kapal PT PAL di Surabaya, Senin (28/8/2017).
Budiman menjelaskan aktivitas keel laying merupakan momentum penting dalam suatu konstruksi pembuatan kapal sehingga apabila proses tersebut dapat dipercepat, penyelesaian kapal secara utuh pun diharapkan lebih cepat dari target.
Keel laying LPD baru TNI AL (photo : Suara Surabaya)
Adapun, kontrak pengadaan kapal LDP Ke-3 TNI AL tersebut ditandatangani pada 11 Januari 2017 dan proses first steel cutting dimulai pada 28 Juni 2017. Dengan proyeksi masa pengerjaan selama 23 bulan, pengiriman (delivery) kapal ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Desember 2018.
Aslog Kasal Laksamana Muda TNI AL, Mulyadi mengungkapkan TNI AL telah ketiga kalinya melakukan pemesanan kapal kepada PT PAL. Sejauh ini, pembuatan kapal selalu tepat waktu, sehingga proses pembuatan kapal ketiga pun diharapkan tidak molor.
“Nilai pengadaan kapal ini per unitnya sebesar Rp736 miliar. Sebenarnya TNI AL berpotensi memesan lebih banyak namun anggarannya masih terbatas, tapi mudah-mudahan bisa rutin. Percepatan pengerjaan ini merupakan kabar baik bagi kami,” jelas Mulyadi.
Dia menuturkan TNI AL memenuhi amanah pemerintah untuk memberikan kesempatan pada peruahaan dalam negeri untuk terlibat membangun proyek-proyek Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
Selain untuk operasional TNI AL kapal LPD juga dapat untuk logistik barang dan kegiatan-kegiatan menjalankan misi kemanusiaan. Menurut Mulyadi, TNI AL juga memiliki 15 kapal tua sehingga diperlukan pembaruan kapal.
Dari dokumen spesifikasi kapal, dijelaskan PT PAL saat ini sedang menyelesaikan LPD dengan panang 124 meter dan lebar 21,8 meter. Total beban full load sebesar 7.200 ton dan kecepatan jelajah sebesar 14 Knot.
(Bisnis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tahniah PT PAL.. tinggal bangun destroyer saje.
BalasHapusDestro insa alloh nyusul semoga aja di 2018 sudah di mulai tendernya soaly ada perubahan doktrin , yang tadiy destro itu masuk mef III , tapi karena aday ancaman china di laut natuna jadi pengadaan destro kemungkinan besar di percepat pengadaany
HapusDoni@ duitnya siapa?
HapusYakin indo gk punya duit. Hanya political Will saja. Indo cuma menahan diri saja untuk tidak show up belanja militer. Ingat kita negara g20.
HapusHeran gue kalo liat troller selanya ngomong ga pernah mikir2 dulu, ini LPD loh jauh bgt ke Destroyer wkwkwk Bikin Frigate mature aja blum tntu di wujudin. Terlalu kebnyakan konsep ada pengalaman pembutan LPD tp masi aja monoton bgini aja udh brpa taun itu PT.PAL nyerap teknologi luar tp masi gtu2 aja. Coba sdikit modifikasi ukuran dan senjata, klo bikin yg bgtu2 aja mnding bikin LST aja knp sih slalu nanggung, coba lirik tuh LPD thailand, SG sm LHD ausie paling ngga panjangin dikin ampe 150M biar kapasitas nya lebih gede + senjata nya di up dikit.
HapusWkwkkw bikin destro thn 2018?... lu makan berita apaan tong, kok bisa bikin statment sendiri elo menhan?... elah anak kemaren sore dpt berita mentah masi di tutup keresek aja seolah lo yg paling ngerti. Bawa2 MEF lagi 😑😂😂😂 pura2 lupa kowi ga trlalu panatik sm militer apa lg sm alutsista haha si pekok ini jg dulu loh yg bilang leopard ambles. Nah skrg mna realita MEF smua mangkrak dan itu MEF 1 era presiden sblum'a. Tepok jidat
HapusAmazing!
BalasHapusmalaysie order to pt pal......tapi dengan fitur tak de engine and kipas
BalasHapusHayo lo pada mulai lagi ngetroll , heh admint tolong di banned aja akunt mereka nich, bikin rusuh mulu , gak ada manfaat y udah kaya bocah sekolah tawuran
HapusHayo lo pada mulai lagi ngetroll , heh admint tolong di banned aja akunt mereka nich, bikin rusuh mulu , gak ada manfaat y udah kaya bocah sekolah tawuran
HapusBenar bung
HapusPhilippines will order 2 more SSV
BalasHapusWho said
HapusIy philipina ingin kembali memesan 2 ssv , satu untuk rumah sakit, satu untuk angkut pasukan, dan 2 KCR 60, tinggal ttd tapi PT.PAL fokus ke pemenuhan untuk TNI AL dulu sebelum terima pemesanan dari luar
HapusDoni sugara english please
Hapuskalau tak de lpd.....rakit bambu oke jer....jom songlap
BalasHapusMaksud anda...buluh runcing?
Hapushttps://kangudo.wordpress.com/2013/08/18/sejarah-awal-senjata-bambu-runcing/amp/
Hapushttps://www.google.co.id/search?client=ms-android-vivo&biw=320&bih=494&tbm=isch&sa=1&q=sejarah+bambu+runcing+perang&oq=sejarah+bambu+runcing+perang&aqs=mobile-gws-lite..#imgrc=5yXO-m_5Z7ognM:
HapusHadeeh..nambah lagi ini....nambah kuat
BalasHapusCongratulations to PAL for the third LPD for the TNI AL. This shows that with focus Indonesian shipbuilding industry can be cost competitive and delivering value for customers. Keep on building good ships and in no time orders from overseas will be pouring in. Majulah Indonesia!
BalasHapus1 lpd, 3 lst at..ajiebb👍👍👍
BalasHapushttp://defense-studies.blogspot.com/search?q=lst&max-results=20&by-date=true