The fitment of the Digital Rocket Launcher to the weapons loading simulator for RAN's MH-60R crew (photo : RAN)
Fleet Air Arm gains 'Advanced Precision'
APKWS is currently in service with the United States Navy and consists of a digital rocket launcher capable of firing up to 19 laser-guided rockets with high explosive warheads.
TA-AVN instructors were schooled by a team of training specialists from the US Navy over two separate periods. The first session was focused on fitting the launcher to the aircraft. The most recent session focused on the assembly of the rockets, which are delivered in three parts.
Able Seaman Shaun O’Sullivan, a member of the TA-AVN training staff, said he was looking forward to training Royal Australian Navy maintenance personnel.
APKWS laser guided rocket (image : liblo)
“I really enjoy seeing technical sailors gaining confidence on the many systems in the MH-60R,” he said.
“The addition of APKWS is another exciting inclusion to the broad range of equipment that a Navy aircraft technician is responsible for.”
Leading Seaman Aaron Lever of 725 Squadron was just as enthusiastic.
“I am looking forward to working on this new capability. The firepower it can deliver to our MH-60R is impressive. Getting trained and paid to work on the latest technology is exciting.”
The APKWS is being delivered to fill the gap between the GAU-21 Heavy Machine Gun (HMG) and the AGM-114N Hellfire missile.
(RAN)
Pertamax lagi
BalasHapusSolarrrrrrrrt
HapusWah gimana kalau SeaHawk Romeo nya dibeli juga nih ? Siapa tahu jadi next AKAN project TNI ?
BalasHapusSelama ada brg yg compatible dari Airbus, akan dijegal lewat DI. Makanya yg Dikejar itu Chinook atau MI-26. Ngk ada yg kompatibel dari Airbus. Mi-17 aja bisa looos krn TNI-AD bisa argumen ada kemsmpuannya yg ngk bisa ditutup oleh Cougar atau Super Puma.
HapusKalau macam Blekok atau AW-101, yah kita lihat kan..dramanya langsung ditelikung sama Super Puma dan Cougar.
Kalo saya sih misalnya dikasih pilihan Mi26 atau Chinook sy prefer Chinook bro.
HapusKenapa ? Untuk meredam amarah amerika yg kesel (katanya) kita beli SU35 kemaren.
Yg kedua meski dari sisi payload Mi26 adalah lebih powerfull dari Chinook tapi dari sisi kelincahan sepertinya Chinook lebih baik.
Yg terakhir.. rasanya janggal ya oom.. standar pakem heli serbu biasanya trio ABC, kita dah punya Apache, Blackhawk AKAN, Chinook bakal jadi pelengkap. Kan gak lucu bro kalo trionya jadi ABM ? 😅😅
Karena Cougar atau Puma ga pake ramp door ya mas..?
HapusHwekekekek...nyahok dah.. :p
Eh, APKWS nih buatan mana sih.
Turki punya produk ginian juga kan? CIRIT guided rocket..
Yup, namanya gak banget emang, CIRIT buatan TAI (Turkey Aerospace Industries)
Hweihihihi.. :D
Kan mo beli Mi26 & Chinook mas. Lagi nego tuh..hwihihi..
HapusKan asik showroom rame, rame isinya & rame yg nonton.
Kalo yg nonton rame, kan seneng tuh, bakul cilok, sempol, jamu, kerak telor..
Pabrik heli senang, user senang, rakyat pun senang...
Hweihihi.. :D
Kan ada pandangan di AD komposit Amrik dan Komposit Russia. Yg Amrik Kompositnya Apache, Bell 412. Yg Russia Kompositnya Mi-35 dan Mi-17.
HapusJadi bisa aja Chinook dan Mi-26..lah doyanya gado-gado toh..he,he..
Ooh iya bener mas.. nemu berita lama nih Mar 2017.
Hapushttps://www.google.co.id/amp/s/nasional.sindonews.com/newsread/1186872/14/delapan-apache-dan-12-chinook-akan-jaga-langit-indonesia-1489062885
Ternyata thn ini mau coba deal project AKAN 12 Chinok dan 5 A400M.
Yah mudah2an aja jadi. Insyaallah.
Pertanyaanya.. bila Chinook terpilih apakah artinya kans Mi26 otomatis gugur mas ? Atau tetep beli juga ?
Belum pernah liat gambar Mi26 di photo shop ya mas? Yg bikin web penerangan AD lho...
HapusHweihihi.. :D
@PS
HapusMaksute ki targete bakalan ngantek mlayu ke CIRIT-CIRIT om...
Hihihi..
HapusOyi mas smilling, semoga jadi lanjutan ToTnya Anka secara sepabrik.
Kan DI produksi Rhan, keren tuh kalo dipasangin guided..
:D
Ketiga,,,Mahatair angkut bakul sendiri di tanah abang Wkwkwk
BalasHapusMana gempita...
BalasHapusHahahahahaha
Gue yakin AD gak bakalan beli MI-26...!!!
BalasHapusBelajar dari pengalaman india, masalah terbesar adalah tingkat kesiapannya yg rendah (lebih sering nongkrong dihangar dibanding terbang...dalam keadaan kabel-kabel yg terurai ) plus boros bahan bakar...itulah kenapa india berpaling ke chinnok.
Memang Chinnok tidak akan pernah sanggup menyaingi daya angkut MI-26 yg bobotnya 2,8 kali lebih berat...tapi ketika bicara berapa ton bahan bakar yg ditenggak oleh mi-26, dibandingkan dg konsumsi bbm chinnok ketika mengangkut beban yg sama, maka akan ketahuan bhw chinnok lebih "cost-effective" dibanding mi-26...dengan angka yg cukup signifikan (pake pemodelan dg beberapa medan opereasi yg berbeda).
Hapus