27 Februari 2018
ANZAC class frigates (photo : ADBR)
Saab Receives Order for Sustainment of Anzac Frigates
Saab has received an order from the Australian Government under the Warship Asset Management Agreement (WAMA) that will see the continuation of sustainment for Navy’s ANZAC-class frigates. WAMA is a strategic partnership which includes Saab Australia, BAE Systems Australia Defence and Naval Ship Management Australia.
This five-year follow-on programme is a continuation of the ongoing framework sustainment agreement that covers the ANZAC-class frigates, shore support and training facilities through the remaining life of the capability. Saab Australia has been supporting the ANZAC-class frigates for 20 years and, under the sustainment agreement, will continue to provide combat system engineering, in-service support and maintenance services.
“The signing of the WAMA is a recognition of our long-term commitment to the Royal Australian Navy. The ANZAC frigates are the trusted workhorse of the Navy and Saab has played an important role in evolving the fighting capability of the ships to meet current and future threats." says Andy Keough, Managing Director for Saab Australia.
The majority of the work under WAMA will be carried out in Western Australia and at the Saab Australia headquarters in Adelaide.
(SAAB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
lumayan berumur ini frigat anzac, kalo di eropa uda mulai mpp buat dijokul haha!πππ
BalasHapusbbrp tahun lalu prasaan pm osi uda mao ganti frigat anzac, fremm sempat kesana tahun lalu khan?
tp ini kok diperpanjang 5 tahunan artinya masih lama tugas nich hmm
jadi inget om smili yg demen meneer punyah frigat haha!πππ
kalo om smili ngincer 2 sisa kelas Karel Doorman, guwe malah demen punya al prancis, kelas La Fayette tampaknya masih banyak & lengkap, 5 tahun lagi uda mau diganti tuch, kerenan ini prasaan om smilikity haha!πππ
biar bisa kembaran ama om ben, sepupunya om anakerokan haha!πππ kabooorrr aaahhh
Salam 20 tahun lg ye Wkwkwk
BalasHapusMas kita doakan mudah2an jadi nih..
BalasHapusBaru lewat bbrp minggu kemaren acaranya masih anget2 dikit...
https://c.uctalks.ucweb.com/detail/0c9b690b8aed4b5a8b7e8f134badf4c3?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut
makin lengket aja sama korse. asekk
BalasHapusPindad Akan Buat Smart Bom dengan Alih Teknologi Korea Selatan
PT. Pindad terus mencatatkan kemajuan. Jika biasanya membuat senjata ringan, kali ini PT. Pindad nampaknya beralih membuat bom pintar. Dalam pameran asosiasi industri pertahanan dalam negeri seperti diberitakan CNN Indonesia (20/2), PT. Pindad membawa maket bom pintar yang diberi nama Smart Bomb ER (Extended Range).
Smart Bomb ER ini dikembangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Ristek, PT Dirgantara Indonesia, dan PT. Pindad. Bentuk bomnya sendiri seperti seri bom Mk series buatan AS, akan tetapi bagian atasnya seperti dipasang modul bersayap.
Kalau UCers pernah berkunjung ke pameran Indo Defence 2016 dan melihat ke booth LIG Nex1, tentu pernh melihat KGGB atau Korean GPS-Guided Bomb alias bom berpemandu GPS. Bom ini awalnya dikembangkan oleh DAPA (Defense Acquisition Program Administration) dan ADD (Agency for Defense Deelopment).
Dengan desain bom ini, saat bom dijatuhkan dari pesawat, inersia dari kecepatan pesawat ditambah sayap yang mengembang akan membawa bom ‘terbang’ lebih jauh ke sasaran sehingga jet tempur tidak perlu terbang terlalu dekat dengan sasarannya. Karena kit bisa dipasang ke desain bom biasa (iron bomb), maka biaya pengembangannya tidak terlalu mahal, dan Industri pertahanan dalam negeri pun bisa membuat bom ini.
Smart Bomb ER/ KGGB kompatibel dengan seluruh jet tempur buatan Barat. Artinya untuk TNI AU, Smart Bomb ER bisa dipasang di bawah sayap F-16 Fighting Falcon, Hawk 100/200, atau T/A-50 Golden Eagle sehingga akan meningkatkan daya hancurnya.
PT PAL membuat kapal terbaik di dunia. Malah Pembawa Pesawat Udara AS tidak sepadan dengan PT PAL membuat bot pisang.
BalasHapusKCR 60 bisa tembak nuklir kat KL...
HapusBelasah najib botak
Hahahaha
kapal stealth trimaran kelewang launching and sea trial maret 2018
BalasHapusAseeeekkkkk
Hapus