06 Februari 2018
Indonesia has appointed GMF AeroAsia to lead a study into the air force’s aerial tanker requirements. Country is studying the Airbus A330 MRTT and the Boeing KC-46A Pegasus for this capability (photo : NetralNews)
The Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Udara TNI-AU) has appointed GMF AeroAsia to lead a study into expanding the service’s aerial refuelling capabilities, an Indonesian official attending Singapore Airshow 2018 has confirmed with Jane’s .
GMF AeroAsia is a Jakarta-based subsidiary of national carrier Garuda Indonesia, and specialises in aircraft maintenance, repair, and overhaul (MRO) services.
Jane’s first reported in January 2018 that the TNI-AU has begun a preliminary study to compare the A330 multirole tanker-transport (MRTT) from Airbus, and the KC-46A Pegasus from Boeing.
(Jane's)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nah, yg begini baru bener, pake preliminary study dulu...gak ujug-ujug datang, ehhh ramp doornya ketinggalan ditukang las
BalasHapusKalo semua pake study, garing mas...xixixi. :D
Hapushahahaha
BalasHapusHahaha.. too Gem.. :D
HapusGak usah nangis lah gem...
HapusKehkehkeh....
Salam budget kecik dibagi 5 kah kah kah
HapusWah kalo brita RR ini bener, artinya "sentilan" utk kesekian kalinya buat fete’ itu tuch haha!π π π
BalasHapusMasa tni au malah nunjuk GMF yg merupakan perusahaan MRO. pasti ada apa2nya nich, tebakan guwe kerna gak yaqeen atas netralitas fete itu tuch, yg konon dapat julukan PDAM dari senior2nya babehnya om smili sedjak dahoeloe kala haha!πππ
Karena perusahaan penerima totnya pt gmf bro
Hapusuntuk tot blom jelas siapa yg bakal nrima dan apa yg akan didapat.
Hapusnamun GMF kan uda biasa serpis mesin2 jet dan GIA adalah operator Buing & erbas jadi disitu guwe liat netralitas mereka sebagai yg patner studi tni au dibanding yg satunya haha!π π π
Ya logis to...orang GMF memang kompeten nanganin pesawat jet berbadan lebar
BalasHapusBenar. Untuk pesawat gede (narrow body atau wide body), GMF Aeroasia lebih berpengalaman dibanding PT DI
HapusIya om, PT DI punya divisi spesialis maintenen&repair mesin turbin...tapi mesin turbinnya thok, bukan keseluruhan bagian pesawat
Hapus