06 Agustus 2018
An F-35 releasing countermeasure flares during training. (photo : Lockheed Martin)
Chemring Australia and Quickstep Holdings Ltd have secured funding for product development and cost reduction initiatives for F-35 Lightning II countermeasure flares.
“Chemring and Quickstep are excellent examples of leading-edge Australian companies succeeding in winning work in international supply chains,” Minister for Defence Industry Christopher Pyne said.
“This initiative will position Australian industry to take advantage of emerging opportunities to supply countermeasures to the burgeoning F-35 market and beyond. Chemring and Quickstep have both invested heavily in this initiative, and have also received funding from the US F-35 Lightning II Joint Program Office.”
Chemring has announced it will expand its Lara facility in Victoria to design, test and manufacture F-35 countermeasures; something CEO Joe Farrah mentioned to ADM in May’s From the Source interview.
“We have a degree of perspective on what might be required to support any future development of indigenous countermeasures; something we’re keenly exploring the possibility of with Joint Electronic Warfare Operational Support Unit and DST Group as part of the five-year collaboration agreement,” Farrah said.
“That could possibly lead to us standing up an even more advanced research and development capability at Lara.”
Quickstep will develop and commission new advanced manufacturing technology at its facility in Bankstown, NSW, to supply countermeasure housings to Chemring. The New Air Combat Capability – Industry Support Program, which is administered by the Department of Defence, also granted the company $1 million.
Quickstep supplies 40 per cent of the materiel to Marand Precision Engineering to produce each F-35 conventional take-off and landing vertical tail.
Marand recently delivered its 50th vertical tail to the F-35 program.
According to Minister Pyne, more than 50 Australian companies have shared in more than $1 billion worth of global F-35 production contracts to date.
“Further opportunities are expected for Australian companies to increase production contract values over the next four years as F-35 production rates continue to increase,” Minister Pyne added.
Australian industry involvement in F-35 production is expected to exceed $2 billion by 2023.
(ADM)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pesawat modern, canggih dan mahal.
BalasHapusTetapi tidak hebat dan tidak mengerikan seperti yang digembar gemborkan.
...F-35 pesawat tempur RONGSOKAN...cerdas, cermat dan tepat TNI AU nggak menginginkan pesawat ini
Hapus...Xixixixixixi :D
Berarti TNIAU lebih cerdas, cermat dan tepat tidak memilih pesawat ini ya akang@kaseph
HapusHehe...
...betuuuul bro ssen,
Hapus...bisa saja Indonesia juga punya F-35, tapi yang sangat penting adalah ; Indonesia membeli jet tempur bukan karena KEINGINAN cuma gaya2an...tapi karena KEBUTUHAN
...Xixixixixixi :D
Lucu ya. Berarti AS dan negara2 NATO goblok semua. Tapi kok aneh ya? Kenapa militer mereka selalu yang paling kuat dan paling canggih? Kalo mereka goblok, kenapa ekonomi mereka juga yang paling kuat ya? Kalo F-35 ampas, kenapa Aussie, Singapore, Saudi Arabia, dan Turki pada kepengen ya? Padahal mereka kan terkenal sebagai regional military power? Kenapa kita kemarin kepengen teknologinya F-35 buat dicangkok ke KFX/IFX ya?
HapusKalo tidak mengerikan kok kemarin di latihan Red Flag F-35 punya kill-death ratio di atas 20 lawan pesawat legacy buatan AS ya? Dan 7 yang "shot down" itu cuma gara-gara kelihatan mata pilot sisi agressor dan bukan karena dideteksi radar ya? Kok aneh ya?
Yakin yang goblok mereka? Bukan lu berdua?
Kalo kita emang ga dikasih beli dan duitnya ga ada mbok ya rendah hati dan ga usah belagu sok ngejelek-jelekin tanpa dasar fakta.
Faktanya cuma baca dari berita saja om, jangan ngotot gitu.
HapusDiberita banyak negara yg sudah mengoperasikan ini pesawat yg kecewa akan kinerjanya.
Lu orang mana sih. Sepertinya lu sangat mendewakan amerika?
Itu berita tahun kapan? Google F-35. Semua berita belakangan ini relatif positif.
HapusGoogle F-35 disappointing, semua rata-rata berita tahun 2016/2017.
Faktanya F-35 udah berkembang jadi pesawat yang sangat bagus dan negara-negara yang pesen F-35 rata-rata sekarang puas dengan performanya. Jadi lu ngomong berita tahun kapan?
Orang Indonesia yang eneg ngelihat orang misinformed macam ini dua dan termasuk lu ngejelek-jelekin F-35 berbekal berita tahun 2016 sedangkan di tahun 2017-2018 F-35 udah berkembang jadi lebih bagus bahkan dari Su-57.
Kalo gua mendewakan AS, lu bertiga apa? Mendewakan Rusia?
*lu berdua
HapusBerita tahun berapa???
HapusBaru 1 hari yg lalu bro, masih anget brur.
Silahkan dibaca dan silahkan protes sama yg buat berita.
https://www.jejaktapak.com/2018/08/05/5-senjata-yang-dilebih-lebihkan-kehebatannya/
Dan gue bukan fansboy mamarika atau rusky.
Gue cuma baca berita doang.
@bro Essen n kang aseph...uda up ja biar cpt om...ada orang paling pintar di sini...susah ngelawaninya kalau bangsa sendiri..xixxiixixiii
HapusBtw katanya F35 Bermasalah di Sistem Senjata, F-35 AU Australia Belum Siap Tempur..
Hapushttps://internasional.kompas.com/read/2018/01/31/16140471/bermasalah-di-sistem-senjata-f-35-au-australia-belum-siap-tempur
Siaaap bung@Tupez
HapusPeace 😁
SERIOUSLY? Itu dasarnya? Website yang bilang radar UHF/VHF itu cukup akurat buat memandu missile ke pesawat lawan? UHF dan VHF itu bisa deteksi tapi ga bisa memandu missile ke target. Kenapa? Karena saking sensitifnya, awan, hujan, dll. semua kedeteksi dan efeknya "gambar" yang diterima radar itu kecampur banyak data clutter. Jadi ga cukup bagus buat target pesawat stealth.
HapusRadar Fire Control (yang sebenarnya memandu missile ke pesawat lawan) termasuk buatan Russia itu rata-rata pakai frekuensi X-Band, S-Band, atau I-Band dan frekuensi-frekuensi itu yang difokusin buat dicounter sama fighter stealth.
Radar "anti-stealth" S-400 aja S-Band. S-400 konon bisa deteksi RCS 0.4 m2 dari 230 km. Ok, cool. Baca ini:
https://www.quora.com/How-do-you-think-S400-and-S500-would-perform-against-the-F-35-assuming-it-has-almost-double-RCS-that-was-shot-down-by-S-125
0.0001 m2. Itu frontal RCS F-35 buat Fire Control Radar dan S-400 paling pol bisa tembak F-35 dari sekitar 30-50 km. Dan itu udah 100% jauh dibawah jarak rudal anti radar standar AS yaitu AGM-88 HARM dengan jarak 150 km. Artinya satu-satunya harapan S-400 itu cuma aktivin radar begitu jarak ke F-35 kurang lebih 50-100 km. Karena kalau lebih dari itu atau kalau radarnya aktif terus, mereka bakal dihajar HARM dari 150km, sebelum mereka bahkan bisa deteksi F-35.
Jadi itu website sama sekali ga paham basic stealth, SAM, dan gelombang radar.
Nih berita terbaru:
https://www.reuters.com/article/us-britain-airshow-lockheed-fighter/u-s-european-allies-map-out-larger-role-for-f-35-fighter-idUSKBN1KA2KE
https://www.aviationtoday.com/2018/07/17/lockheed-turns-toward-agility-future-f-35-upgrades/
https://www.robins.af.mil/News/Article-Display/Article/1592707/388th-419th-fws-proud-of-f-35a-milestones/
https://www.channelnewsasia.com/news/commentary/singapore-air-force-f16-replacement-f35-joint-strike-fighter-10505810
https://www.military.com/dodbuzz/2018/04/04/5th-gen-fighters-tag-team-air-force-red-flag-exercises.html
https://nationalinterest.org/blog/buzz/air-force-pilot-why-f-35-so-deadly-i-can-look-through-airplane-and-see-ground-below-me
Yakin F-35 versi paling akhir ampas?
@essen...MERDEKA bung...!!!
Hapus@Mul Yono kalau itu masih mungkin. Karena sekarang masih Block 3i yang berarti kesiapan software minimal 89%. Jadi pasti masih ada bug. Tapi itu wajar aja karena softwarenya punya jutaan baris kode. Game online yang simpel aja banyak bug. Sabar aja, Lockheed pasti bisa beresin semua bugnya.
Hapus@Tupez Makanya otak dipake, baca website yang kredibel jangan cuma blog kaya jejaktapak atau apalah. Otak tumpul akhirnya cuma modal ngeles dan ngatain orang kalo udah ga bisa argumentasi.
HapusMasalah software ini memang menjadi problem hingga menurut kabar hanya 51 persen armada F-35 yang bisa diterbangkan dari total 280 unit F-35 yang sudah diserahkan kepada pihak militer AS dan negara-negara pembelinya.
Hapushttp://militermeter.com/setengah-armada-pesawat-f-35-amerika-tidak-bisa-diterbangkan/
Militermeter.com bukan website yang kredible bung. Hanya kata die saja yang benar
Hapus@Mul Yono Wajar. LRIP 4-5 kan masih versi lumayan awal. Kemungkinan besar masih software block sebelumnya jadi masih perlu diupgrade dan diperbaikin. Di berita itu kan juga disebut LRIP 9-10 kesiapannya 70-75% dan itu kurang lebih sama/ lebih bagus dari standar kesiapan USAF selama ini yaitu 71-72%. Jadi sabar aja. AS pakai banyak teknologi termutakhir di F-35 termasuk ALIS yang targetnya bisa bantu maintenance secara otomatis. Emang ada pesawat lain yang dibikin bisa diagnosa masalahnya sendiri? Ga ada kan? Teknologi cutting edge pasti masih banyak masalah sebelum dewasa.
Hapus@essen Kalau ga punya argumen lain. Diem aja. Enak jaman dulu sebelum era internet. Idiot ga bisa banyak omong, semua tenang.
HapusAda berita yg tidak kredible muncul di website
Hapushttps://lancerdefense.com/2018/07/17/nato-khawatir-kelemahan-f-35-terbongkar-jika-ankara-operasikan-s-400/
@essen Btw AT LEAST artikel militermeter itu masih ada sumbernya yaitu Aryo Nugroho dari UC News. Bukan cuma asal nulis ala artikel jejaktapak sumber lu.
Hapus@essen YA WAJAR. Gini aja. Lu punya senjata rahasia buat ngebantu lu dan temen-temen lu ngelawan musuh lu. Lah tiba-tiba temen lu mau beli senjata rahasia dari MUSUH lu. Emang lu ga mikir apa mereka bisa dipercaya buat jaga rahasia senjata rahasia lu dari musuh lu? Gimana kalau temen lu dikasih beli dengan syarat harus ngasih rahasia senjata rahasia lu ke musuh lu supaya mereka bisa counter senjata lu?
HapusPaham?
Jiaahh ada orang pintar...yg mendewakan amerika esmosi...wwkkwkkwkk...Udahlah terima ja F 35 tu masih ada masalah yg belum di selesaikan....wkwkkwkk
HapusYa.. yang jadi masalah Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) Amerika Serikat mengungkap bahwa program pesawat jet tempur siluman F-35 memiliki hampir 1.000 kekurangan. Sedangkan untuk produksi massal tahun depan, pemerintah Washington tidak memiliki dana.
HapusMereka telah merekomendasikan untuk menahan anggaran untuk kelanjutan produksi pesawat jet tempur siluman tersebut sebelum banyak kekurangan diselesaikan terlebih dahulu.
https://international.sindonews.com/read/1312268/42/jet-tempur-f-35-miliki-hampir-1000-kekurangan-as-krisis-uang-1528335477
@Tupez Eh si bego dateng. Terus Su-57 lu udah selesai? Oops, ngga. Bahkan saking masih bermasalah dan Rusia ga ada duitnya batal produksi masal. Diem aja lah, gausah sok bukan fanboy Rusia. Nama lu aja pake kata Flanker, foto lu Sukhoi, pake pura-pura netral.
HapusLoh koq jadi bawa2 su 57....haahaha lucu sekali anda...american boy...sok pintar...wkwkkwkk gara2 foto nya student di munich german iya..preeett..
Hapus@Mul Yono
Hapushttps://www.gao.gov/products/GAO-18-321
Yang GAO bilang itu bukan funding buat produksi masal F-35 tapi buat F-35 BLOCK 4. Block 4 itu cuma upgrade buat ke F-35D yaitu versi modernisasi dari F-35A.
Dan yang GAO bilang it wajar dan logis: F-35 sekarang belum 100% siap (Block 3i = 89% siap), jadi rekomendasinya ya selesain dulu F-35 standar sebelum keluarin dana buat pengembangan versi F-35 D atau ambil keputusan FRP. Wajar kan?
Dan wajar nada GAO agak counter/negatif karena tugasnya emang memastikan akuntabilitas dari pemerintah AS.
Tapi itu quote 1000 kekurangan darimana? Klaim US ga ada dana buat FRP darimana? Itu di artikel asli GAO ga ada angka 1000 sama sekali atau kata-kata ga ada dana. Adanya selesain masalah dulu dan tahan dana sebelum masalah selesai.
@Tupez Lah yang bawa-bawa F-35 bermasalah duluan kan lu? Gua cuma pake argumen lu tapi buat pesawat Rusia yang segenerasi.
HapusEmang kapan gua bilang F-35 udah ga ada masalah? Kalo lu baca omongan gua sama Ben dari Singapur gua jg bilang F-35 masih ada masalah. Kalo lu baca beberapa baris ke atas sama Mul Yono gua juga bilang masih ada masalah.
Mending gua bisa kuliah di Munich daripada lu, baca aja kaga bisa, ekonomi level SMA aja ga ngerti. Akhirnya cuma bisa ngetroll dan modal ngata-ngatain. Pathetic.
Mungkin Sindo mengambil sumber dari sini
Hapushttps://www.mydaytondailynews.com/news/local-military/pentagon-told-cut-spending-program/IzhZTzEEyi8J4gbqkTTtrO/
Haaahahaaa...yg gak bisa baca siapa ya....topiknya lagi bahas F 35....sementara gw bahas F 35....ada orang sok pintar...topiknya apa bahasnya Su 57 lagi...wkwkkwkkkk....sombongnya baru nguli di jerman...
Hapus@Mul Yono Di sana tetep ga ada sumbernya. Gw dah baca laporan 10 halamannya GAO. Ga ada tulisan 1000 masalah sama sekali. Baca dari artikelnya Jane's juga ga ada. Entah dari mana itu 1000.
Hapus@Tupez Lu. Karena gw di atas dah bilang F-35 masih ada masalah waktu ngomong sama mul yono. Kalo lu baca di comment beberapa hari lalu gw ngomong sama om Ben juga sama. Lu yang tiba2 nyamber seolah gw ngerasa F-35 ga ada masalah.
HapusJadi counter paling gampang apa? Kan lu fan ruski ya bandingin sama gen 5 ruski yaitu Su-57. Faktanya juga bermasalah dan bahkan cuma diproduksi 12 biji.
Yg fans rusky tu siapa...sy suka Su 35 tu yg paling cocok tuk ganti F 5...kebetulan sesuai jg pilihan tni au...setelah ini mau beli 3 skad F 16 viper jg gpp..sy senang2 ja tuh....yg sy perlukan balancing antara pesawat buatan rusia..us...eropa...gak semua dari US cuma itu....paham american boy
Hapushadeeh mas2 buoooyyy gencatan senjata donk, sabar bentar lg 17an waktunya perang bantal ama panjat pinang, tnang smua bakalan dafat, dari pesawat tempur, angkut ampe satelit haha!😊😊😊
HapusSiapa yang bilang gw maunya semua dari US? Gw dari awal, dari kemarin, ngomong sama lu cuma bilang apa? Pikirin masak-masak ancaman sanksi dan embargo AS.
HapusAS itu partner dagang no. 1 kita. 15 MILYAR dollar. Kalo kita disanksi, itu hilang, belum lagi milyaran dollar dari sekutu-sekutu AS kalau mereka ikutan.
Belum lagi IFX bakal berantakan kalau mereka semua embargo kita.
Belum lagi Apache dan Viper bisa batal.
Belum lagi beli spare part bisa susah. Lupa susahnya kaya apa era embargo kemarin?
Cuma gara-gara gua bilang begitu gua fanboy AS? Kocak.
Lu jelas lebih nadanya mirip fanboy ruski karena udah dibilangin kaya gitu lu tetep NGOTOT ga peduli resiko, ngerasa ga perlu AS dan sekutu, pake ngomong biarin aja sanksi dan embargo, dll. karena masih ada Rusia dan China. Itu kenapa lu gua cap fanboy ruski.
Terus di sini gua ngebelain F-35 karena selama ini itu program dah dijelek-jelekin secara ga adil dan berlebihan. Itu sama dengan fanboy AS? Itu essen dan kaseph jelas-jelas ngomong dengan info yang SALAH dan itu berarti menyebarluaskan misinformasi. Apa gua salah nyolokin kesalahan mereka di mana? Apa ngasih info yang BENER sama dengan fanboy AS? Ide retarded dari mana itu?
Gua kan juga ga bilang F-35 ga bermasalah sama sekali dari awal. Tanya sama si om Ben. Tanya si mul yono. Tanya si Palu Gada. Tanya si Tukang Ngitung. Apa gw bilang F-35 ga ada masalah sama sekali? Tanya mereka. Mereka pasti juga bilang gw selalu bilang F-35 masih ada masalah tapi itu wajar karena teknologi termutakhir pasti bermasalah awalnya dan eventually bakal diselesain.
Kaya gitu fanboy AS? Itu super netral oon. Kalo lu bilang gua fanboy AS implikasinya lu jelas-jelas fanboy ruski. Sinting.
Bahkan kalo lu gali lebih dalem. Dari AWAL rencana pengadaan pengganti F-5 gua ga support produk AS tapi GRIPEN karena menurut gua paket lengkap plus AWACS dan ToT yang mereka tawarin lebih value for money daripada cuma modal deteren tapi tanpa full system dibelakangnya.
HapusGripen itu buatan Swedia. Fanboy AS. Kocak. Gua itu fanboy sistem lengkap terintegrasi dan value for money. Gua anti modal petantang-petenteng deteren dll. tapi ga terintegrasi dan ga value for money.
Setelah TNI resmi pilih Su-35? Gua support juga. Ga pernah ngomel karena Gripen ga kepilih. Gua cuma sekarang bilang HATI-HATI ancaman embargo/sanksi AS.
HapusCuma ngomong gitu gua langsung jadi fanboy AS? Gila lu.
Mungkin GAO sendiri tidak menyatakan secara detail jumlah nya.. tapi sepertinya penulis mydaytondailynews sendiri yang menyimpulkan ada sekitar 1000 permasalahan di F35.
HapusDari full PDF mungkin semua problem F35 bisa di akumulasikan
https://www.gao.gov/mobile/products/GAO-18-321
@PG...biasa om pal...beruk lg gak nongol...xixiiiixiiii...yg ada orang sok pintar hasil pendidikan munich...semua orang di bilang bego,idiot,goblok...ehh tambahan lg pake sinting...wkkwkkkk
Hapus@Mul Yono Ini list masalah di full reportnya:
Hapus- Ejection seat (udah beres)
- Engine seal (udah diretrofit gratis sama P&W)
- Helmet Mounted Display (HMD)
- F-35C catapult launches (udah ada 2 solusi)
- Aerial refueling probes (4 solusi)
- Tire service life (1 solusi)
- Life-support system (LSS) (3 masalah)
Paling sisanya masalah software, ALIS, dan reliability/perawatan.
Tapi ga ada angka 1000 dimanapun.
@Tupez Mang lu hasil pendidikan mana? Mang lu udah ke airshow, ngeliat pabrik pesawat, proses R&D pesawat dimana? Mang lu selama ini baca berita atau artikel darimana?
HapusOrang ngasih tau info yang bener dibilang sok pinter, yang sok pinter itu orang kaya lu. Info ga ada, data ga ada, asal jeplak ngerasa bener sendiri, terus kalau ada orang yang argumen berlawanan langsung ngecap fanboy AS/beruk malon/korban sales. Padahal sendirinya ga ada argumen lebih bagus.
Kampungan.
Kalau kasih info pake goblok,bego idiotin orang tu yg benar ya...jadi yg kampungan siapa...wkwkkkkkwkk
Hapus@Mul Yono Baru baca pelan pelan lagi. Dibilang Januari 2018 ada 966 defisiensi 111 kategori 1 dan 855 kategori 2. Dari semua itu, yang bakal ditunda setelah FRP itu 25 kategori 1 dan 165 kategori 2. Dan yang dibilang defisiensi itu SEMUA masalah, besar atau kecil. Bahkan bug sekecil apapun pasti masuk list. Ahli-ahli di program ngerasa 190 defisiensi yang tersisa itu cukup insignifikan buat diselesain sambil produksi masal jalan karena semua threshold operasional yang diminta militer AS saat ini udah tercapai dan semua masalah bakal selesai sesuai jadwal.
HapusGAO dan DoD US ga sreg karena kalau dikabulin itu bakal ngebebanin pemerintah AS extra 1.4 milyar dollar buat update pesawat yang diproduksi sebelum semua masalah selesai.
Jadi cuma politik standar:
- Lockheed pengen dapet duit cepet-cepet karena mereka selama ini udah keluar duit banyak dan perusahaan pasti mau dapat untung secepat mungkin (wajar) dan
- GAO dan DoD ga mau pemerintah AS kena extra 1.4 milyar dollar (wajar).
Jadi GAO rekomendasi pemerintah AS buat tahan dana dan maksa Lockheed selesain 190/966 masalah yang tersisa sebelum FRP dimulai. Tapi keputusan akhir tetep di tangan kongres dan Trump. kalau mereka berdua mau lanjut dan siap tanggung 1.4 milyar dollar itu, ya duitnya ada buat produksi masal. Standar, nothing special.
@Tupez Kalo diomongin susah, malah ngeyel pake sumber website yang ga nulis umber artikel mereka dari mana (berarti pengarangnya ngarang bebas), dikasih info yang bener dari sumber yang dipercaya mayoritas orang secara baik-baik malah balik ngatain, belagu, dan senga ngatain orang sok pinter, apa gua ga berhak ngatain lu bego, idiot, dst.? Jadi yang boleh ngatain orang seenaknya cuma lu bertiga gitu?
HapusEntah lah.. tapi dari bloomberg sendiri memberitakan:
HapusThe Pentagon’s office of combat testing, in an separate email to Bloomberg News, said that as of February, the number of open deficiencies had climbed to 995 with only 47 of 276 “must fix deficiencies” actually underway.
https://www.bloomberg.com/news/articles/2018-06-05/key-f-35-defects-must-be-fixed-before-full-production-gao-says
Itu nyatanya gua bisa ngomong dan diskusi baik-baik sama mul yono, TN, Ben, PG, dll. Kenapa kira-kira?
HapusKarena mereka ga modal ngatain "sok pinter" atau "paling bener" atau "fanboy/korban sales/dst." kalau dicounter. Tapi mereka ngomong pake data & sumber jadi ga asal jeplak.
@Mul Yono Iya maaf, itu saya baru baca satu-satu semua 55 halaman lagi. Dan emang ada angka 996 tapi cuma seupil. Itu pendapat saya di atas udah diupdate.
Hapusmas disini semua sama2 belajar...saling tukar info, banyak kepala yg pikirannya beda2 itu biasa...tp luar biasa klo kita bisa bijaksana mengemong semua pendapat yg saling beda menjadi tambahan ilmu buat kita semua.
HapusKekurangan dan kelebihan 1 mesin itu biasa...ga ada yg bs sempurna macam dewa.
Rembugan sing anteng...akeh sing nyimak lo...😉😉😉😉
@Voltus Pendapat berbeda itu biasa. Tapi kalau diomongin baik-baik karena pendapatnya berdasarkan informasi yang salah, berusaha dikasih tau yang bener supaya ga terus salah dan nyebarin informasi yang salah malah ngatain, belagu, dan senga. That is not unacceptable. Awalnya juga saya masih berusaha ngomong baik-baik. Tapi begitu Tupez ikut campur dan sok-sokan tapi cuma bisa ngatain tanpa kontibusi apapun dan itu 2 ikut-kutan, itu udah kelewatan dan saya baru obral kata kasar yang cocok dengan kelakuan mereka.
HapusSama-sama baca berita dari google kan. Gak usah adu otot paling ngerti soal f35.
HapusTinggal ketik di google : f35 defects
Keluar deh tuh semua keluhan soal f35
https://amp.news.com.au/technology/innovation/military/f35-troubles-pentagon-refuses-to-accept-new-aircraft-as-its-makes-problem-report-top-secret/news-story/220610ce01157b1c32dbc947135a3b26
https://www.defensenews.com/air/2018/03/06/stealth-features-responsible-for-half-of-f-35-defects-lockheed-program-head-states/
https://www.popularmechanics.com/military/aviation/a21098498/f-35-problems-fix-before-production/
Jd pingin tau rudal HARM bisa menghajar radar active S-400? Gimana caranya yaa.? Mungkin di pikir bung @GerhardA itu spt main perang2an jaman dia kecil. Ya maklum. Analisa cukup panjang mbulet pake sumber dari tujuh mata angin segala....hehehe
HapusYg pelu diingat bung @GehardA sistim pertahanan udara S-400 itu bagian dari komplek sishanud yg mana disitu ada S-400, Bulk Me dan benteng terakhir adalah Pantsir yg berada di komplek pertahanan S-400. Perlu rudal hypersonic utk bisa menembusnya. Coba lihat di yutube aja deh mekanisme pertahanan rusia yg melibatkan S-400.
Biar nda terlanjur nganalisa ngalor ngidul nda taunya pepesan kosong doank isinya. Salam sehat
@Choco Siapa bilang harus rudal hypersonic. Hiperbola mat. Tau yang namanya saturasi? Hujanin aja pake belasan HARM sekaligus, paling pantsir kelabakan juga. Kemarin di Suriah nyatanya disuruh ngadepin ratusan Tomahawk juga kelabakan.
Hapus...salah satu ciri pesawat tempur RONGSOKAN adalah
BalasHapus...Harga BANDROL nya yang teruuuuus anjlok, padahal itu pesawat baru dan generasi terbaru
...Xixixixixixi :D
Betol
HapusNgerti ekonomi mas? Ngerti supply and demand? Ngerti efek mass production ke harga?
HapusKalau kemarin pas F-35 masih Low Rate Initial Production batch awal, alias produksinya masih sedikit (low supply) sedangkan demandnya banyak dan dari yang sedikitn itu harus bantu nutup cost R&D, ya harga mahal.
Sekarang mulai masuk ke LRIP batch mayan akhir, ya harganya mulai turun karena produksi makin banyak (supply mulai banyak) dan demandnya tetep sama banyaknya.
Lagipula barang mass production selalu lebih murah daripada low rate production karena biaya buat parts lebih murah kalau dibeli obral, harga tenaga kerja dan peralatan lebih efisien kalau dipakai produksi banyak barang sekaligus dibanding sedikit-sedikit.
Lagipula Lockheed emang dari awal target harganya 80 sekian juta dollar. Harganya sekarang masih 89 Juta dollar buat LRIP batch 11.
Ngomong pakai dasar jangan asal jeplak.
Bukan sales bukan karyawan pabrikan...
HapusKok sok pintar dan ngotot ya?
Santai saja om !!!
Bebas berpendapat disini, asal jangan rasis
Sok pintar? Supply and Demand dan Mass Production itu materi ekonomi SMA. Kalo lu pada ga ngerti berarti bukan gua yang pinter tapi lu pada yang oon.
HapusFaktanya emang mereka asal jeplak. Buat apa lu sok ngebelain orang yang asal jeplak dan SALAH? Apa omongan gua ada yang pake kata-kata rasis? Buat apa lu bawa-bawa rasis?
https://www.jejaktapak.com/2018/08/05/5-senjata-yang-dilebih-lebihkan-kehebatannya/
HapusEaaaaaaà eaaaaaa eaaaaa....rame ajaa.
Hapus😆😆😆😆😆
Supply and Demand dan Mass Production itu materi ekonomi SMA. Kalo sekolah jng sampe SMA bung @GerhardA....hehehe
HapusSuplay and demand itu bumbu manis teori ekonoomo. Yg sebenarnya adalah harga akan murah jika produksi sdh mendekati BEP. Itu teorinya yg benar.
Kalo saya sebagai pengusaha, Demandnya tinggi tentu saya akan naikan harganya agar untung lebih banyak karena kualitas barang saya memang bagus. Ngapain saya harus nurunkan harga. Teori suplay and demand hanya berlaku bagi produk sembako aja mas broo. Kalo produk dng teknologi tinggi dan terjamin handal, makin demand tinggi justru sinyal mengeruk keungungan. Gmn cara berpikirnya.
@Choko Produk teknologi tinggi tetap berlaku. iPhone supplynya tetap, demandnya tinggi, harganya mahal dan makin mahal. HP abal buatan China karena supplynya banyak, walaupun demandnya banyak tetap aja murah.
HapusIDIOT Air Force.
BalasHapusBaca berita ini saja deh.
BalasHapusYang pasti2 saja, yang datang untuk memperkuat TNI AU kita.
Ngapain ngebanggain barang yg bukan jadi milik kita.
https://lancerdefense.com/2018/08/06/tim-knaapo-rusia-pantau-kesiapan-lanud-iswahjudi/
Semoga cepat datang, tp disini ada yg ga suka dgn barang russia
HapusYups betul bang@dharma.
HapusPesawat tempur itu sudah dipinang oleh petinggi petinggi militer kita khususnya dari TNI AU.
Mereka yang lebih mengerti dan lebih mengetahui akan kebutuhan keamanan negara ini. Mari kita dukung
SU 35 DATANG, mudah2an Viper si ular beracun itu juga dipinang.
Asal Jangan pesawat kalkun siluman itu aja, kalau yang lain boleh.
Hati2 nanti american boy yg sok pintar marah....Kita nanti di bilang fansboy rusia...yg pilih Su 35 tni au...yg pake Su 35 tni au...kenapa mesti ada yg repot ya....wwkkwkwkwwk
HapusKalau semua dibilang bodoh, berarti yang bodoh siapa hayooooo?
HapusXixixixi
A good topic which every forumer here would like to read. check the link below
BalasHapushttps://www.nytimes.com/2018/08/05/world/asia/singapore-china.html
kelemahan f35 yg diketahuin umum=>> manufer yg kaku karena punya tubuh yg tambun, jarak jangkau yg terbatas, kecepatan maximum yg sangat rendah untuk kelas pesawat tempur modern, pesawat tempur ini bukan untuk pertempuran dogfight alias pertempuran dengan misi sembunyi tp masalahnya jarak jangkaunya yg rendah membuat misi untuk jarak jauh menjadi ribet dan berpotensi misi diketahuin lawan sebelum misi dilakukan' radar band UHF dan VHF telah berkembang pesat yg artinya jarak jangkaunya sudah pasti membaik sehingga F22 dan F35 tak ubahnya pesawat tempur generasi 4 ,,,aku ingin TNI AU bisa memiliki SU-30SM tp mungkin cuman mimpi aja, pesawat tempur SU-30SM terus dikembangkan rusia dan aku yakin radar band UHF dan VHF SU-30SM lebih sempurna ketimbang SU-35, radar band UHF dan VHF pada S-500 adalah penyempurnaan dr radar band UHF dan VHF S-400 dan SU-35, pertanyaanya kenapa rusia tidak memproduksi masal SU-57 dan memilih terus meningkatkan kemampuan SU-30SM??? karena setelah radar band UHF dan VHF sempurna vitur siluman tak ada artinya lg karena sudah bisa terendus dengan jarak yg sangat jauh sehingga kesimpulannya balik seperti strategi awal pertempuran udara yaitu pesawat tempur yg mampu melakukan dogfight yg baik akan lebih superior' jawabannya rusia adalah SU-30, SU-30 adalah pesawat tempur yg jauh lebih sempurna melakukan dogfight ketimbang SU-35 karena dasar SU-30 adalah penyempurnaan dr SU-27 dalam hal melakukan dogfight dan SU-30 lebih murah biaya produksinya ketimbang SU-35 tp bukan berarti SU-35 tidak punya arti' SU-35 akan difungsikan untuk melakukan misi pertempuran jarak jauh dan melakukan intersep pesawat tempur lawan tp tetep mampu untuk meladeni dogfight bila terjadi pertempuran jarak dekat, sementara SU-57 digunakan rusia sebagai dasar untuk mengembangkan pesawat tempur gen 6 yg benar2 multiperan, semua pesawat tempur gen 5 yg ada saat ini kehilangan manufernya karena sistem senjata tabung yg ada diperut pesawat yg menyebabkan beban ada pada satu titik dan tidak menyebar sehingga berpengaruh pada manufer pesawat tempur dan inilah alasan terbesar rusia menunda produksi masal pesawat tempur ini sampai sistem senjata yg dibawa SU-57 jg mempunyai kemampuan siluman, senjata2 siluman ini jg berguna untuk pesawat tempur gen 6 rusia nanti agar pesawat tempur tetap punya manufer tinggi sehingga benar2 menjadi pesawat tempur yg benar2 multiperan,,,pengembangan SU-30SM adalah jawaban rusia untuk pesawat tempur siluman, inilah yg buat rusia menjadi tenang 2 tahun belakangan ini dan perang suriah adalah ajang percobaan penyempurnaan SU-30SM, mungkin saja SU-35 indonesia nanti dilengkapin radar band UHF dan VHF yg telah sempurna.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDi negara asalnya saja pesawat siluman kalkun gendut ini kurang disukai. Presidennya juga gak suka pesawat ini.
HapusKanada membatalkan, malah membeli f18. Italia juga sama
Radar Su-30 SM dan Su-35 itu X-Band sejak kapan Irbis E itu UHF/VHF?
HapusKanada batal order awalnya. F-18 seken dari Aussie dibeli buat interim supaya fleetnya ga jadi lemah, tapi program pembelian pesawat barunya tetep jalan (FFCP) dan F-35 tetep masih dipertimbangkan. Tapi untuk FFCP ekonomi Kanada itu pertimbangan utamanya. Jadi Kanada belum 100% batal, cuma ragu-ragu.
https://en.wikipedia.org/wiki/Lockheed_Martin_F-35_Lightning_II_Canadian_procurement#2017
Itali ga batal beli. Tapi Itali ga bakal beli lebih banyak dari 90 pesawat yang udah mereka order karena mereka lebih prefer pakai duit sisanya untuk perbaikan ekonomi dan jaminan sosial mereka. Itali ga batal, paling pol bakal ngurangin jumlah order.
https://www.reuters.com/article/us-italy-defence-f35/italy-says-wont-buy-more-f-35-fighter-jets-may-cut-existing-order-idUSKBN1JW28M
Jangan nyebarin half-truths lah.
Sedih aku nyawang sing do padudon...luwung kerah karo kenarok nganti bongko😒
BalasHapusWingi di komplen, mergo ngrasani wan abud, bareng wes leren saiki malah padu dewe...yo ngene iki Indonesia🤧
Lho kalo nggak padu nggak rame websitenya.
HapusXixixixixi
Sebentar lagi aku cari bahan buat padu dulu aaaaah.
@TN hayo bro siapin bahan...wong kita konco...asik2 ae neng blog ini...ada yg senewen..xxxiiixiiixii
HapusLha ngimpi barang second mau wis rampung tho on SM? Penak ora ? 😀
Hapus#om sm
Hapussssst...ra popo, men berwarna kadangkolo ono padune...angger ra sering sering wae hihihi
HapusTapi ttp aja ancaman F 35 itu bukan pesawat ecek2... karena tujuan sebenar di produksinya F 35 adalah misi penghancuran... bkn utk tarung di udara... pesawat super siluman khusus sabotase garis pertahanan lawan... dlm pergerakannya pun tdk single flight... selalu ditemani awac tangker dan fighter smcam glower...
BalasHapusJelas akan menjadi pukulan telak yg dibidik pesawat f 35... msk saat ini ada bbrp problem sblm sempurna... bgt jg dgn produk sukhoi...
Dalam peran yg di emban f 35 di khususkan peperangan bvr... bkn dogfight... begitu miss ya kabur smbl meminta bantuan pesawat fighter macam f15 se atau super hornet...
debat yg baik itu bagus untuk sama2 belajar; debat bukan semata untuk menunjukkan siapa yg paling cerdas tp lebih berperan untuk mengisi kekurangan pengetahuan kita, apalagi kita sama2 orang indonesia gk perlu saling menjatuhkan dan seharusnya menunjukkan sikap respek sebab meski berbeda ternyata kita orang2 indonesia sudah banyak yg benar2 perduli dengan teknologi alutsista dan jg perduli kepentingan negara, gk ada satu pun kita disini yg punya ilmu lengkap dan pastinya punya kekurangan dibidang tertentu, contohnya seperti mas palu gada atau pun mas tukang hitung aku salut karena mereka mengetahuin begitu detail jenis alutsista dan harganya, aku emang kurang detail tentang hal itu tp aku tau dasarnya dan aku bisa paham mana jenis alutsista yg diintervensi politik, mana alutsista yg dibesarkan besarkan sales marketing dan mana alutsista strategis yg bener2 bisa dikembangkan lebih dan dihandalkan, aku jg punya alutsista idaman dr amerika yaitu F14 tom cat dan sistem payung udara THAAD, terutama tom cat seharusnya amerika tidak mempensiunkannya karena pesawat tempur ini adalah lawan yg pantas untuk keluarga flanker, tom cat masih bisa dikembangkan menjadi pesawat tempur siluman bermanuver tinggi yg mengusung senjata yg jg punya vitur siluman' F14 tom cat hanya butuh merubah vitur sayap untuk mengikutin perkembangan pesawat tempur modren tp karena faktor bisnis dan politik dalam negeri amerika tom cat hanya tinggal kenangan padahal potensi untuk jauh lebih berkembang dimilikin f14 tom cat,,,,gk salah memberikan pandangan, aku gk ada niat untuk menjatuhkan seseorang dalam memberi pandanganku tp hanya sekedar membagi pandangan dan menambah pengetahuan saja, belajar itu gk ada habis2nya karena belajar tentang hal yg kita suka itu asyik dan menggairahkan, aku nimbrung komentar diblog ini kareana awalnya aku kagum melihat gairah di blog ini dalam hal ingin tau teknologi alutsista, kalau bidang saya sebenarnya hukum dan politik karena saya sarjana hukum, intinya ya kita sebaiknya saling mengisi kekurangan masing2 karena kita pasti punya kekurangan di satu sisi.
BalasHapusluar biasa mas raden ini..hormat kepada suhuu..
Hapusdasar dr radar irbis yg digunakan SU-35 dan radar 91N6E pada S-400 adalah radar brand UHF dan VHF yg dikembangkan, besic teknologinya ya brand UHF dan VHF, setelah dikembangkan dan digunakan pada produk namanya berubah' untuk SU-35 disebut irbis dan untuk S-400 disebut 91N6E, dasar sama yaitu mencari sinyal elektromagnetic dan setiap pesawat tempur tak akan bisa menyembunyikan sinyal elektromagnetiknya,,ini dasar yg aku tau, ini bukan karang mengarang.
BalasHapusAESA VHF Radar terbaru Rusia itu NNIIRT 1L119 Nebo SVU / RLM-M Nebo M. Bisa deteksi F-35 dari jauh tapi ga cukup akurat untuk memandu misil secara langsung karena akurasinya masih di jarak up to 400 m. Tapi bisa dipakai buat memandu misil heat seeking ke area perkiraan sebelum setelahnya misil itu nyari target sendiri pake sensor heat seeking. Tapi karena heat seeking, masih bisa dikadalin pake flares.
HapusRadar S-300/S-400 itu 91N6E. Bukan pengembangan dari Nebo tapi dari seri 64N6E Big Bird dan bukan radar UHF/VHF tapi S-Band. S-Band cukup akurat untuk mandu langsung misil ke pesawat tapi bisa lihat F-35 baru mulai dari jarak 50an km. Jadi trike 1, 91N6E bukan dikembangin dari radar UHF/VHF.
Sekarang Irbis-E. Irbis-E itu radar PESA X-Band hasil pengembangan dari N011 Bars radar yang juga radar X-Band pulse doppler. Versi terbaru dari keluarga ini itu N036 Byelka AESA X-Band. Jadi ga ada hubungannya sama Nebo. Strike 2.
Yang dibilang mencary sinyal EM itu namanya bukan PESA tapi passive radar. Contohnya Vera E/Vera NG, KRTP Tamara, atau DWL-002 China. Kelemahan yaitu ga terlalu akurat (50-300m). Jadi bisa deteksi dan track, tapi ga bisa dipakai memandu misil SAM. Tapi tetep ga ada hubungannya sama Irbis atau 91N6E. Strike 3.
Nek ini sy setuju...infonya bener.
HapusGood job bro
Nek ini sy setuju...infonya bener.
HapusGood job bro
tidak bermaksud untuk menjengkalin pengetahuan anda, israel aja mengakuin lebih suka dengan F15 ketimbang F35, israel ada tugas yg tak bisa dilakukan F15 dan bisa dilakukan F35 yaitu melakukan misi rahasia dan menurutku itu hanya berlaku pada negara yg tidak memiliki sistem radar yg kuat, pertanyaannya apakah mampu bila digunakan untuk menyerang rusia dan cina???? italia adalah sekutu dekat amerika jd tak mungkin mereka terang2an mengatakan bahwa f35 tidak efekif untuk melakukan pertempuran udara' alasan untuk memperbaiki ekonomi dan mensejahterakan rakyat adalah alasan yg bijak karena itu menjaga bisnis negara sahabat, tp kenapa italia ikut dengan tawaran pengembangan pesawat tempur gen 5 inggris???? F35 muncul karena banyaknya peminat atas pesawat tempur F22 sementara amerika tidak menjualnya karena F22 senjata strategis amerika, karena banyaknya peminat muncullah ide untuk membuat versi komersil yg kemampuan manuver dan jangkauannya terbantas sehingga tidak akan menjadi ancaman bagi amerika dikemudian hari, dan pertanyaanku apakah kemampuan siluman f35 benar2 sama dengan F22???? dalam hal ini aku ragu meski pun tim sales marketing ber busa2 berbicara tuk meyakinkan, aku masih lebih yakin dengan vitur siluman J-20 china ketimbang F35' sebab vitur siluman J-20 berdasarkan data F22 yg mereka curi,,bila aku disuruh pilih antara F35 dengan rafale perancis aku pasti lebih milih rafale perancis, apalagi bila disuruh pilih antara SU-35 ya sudah pasti aku pilih SU-35.
BalasHapusIsrael tetap udah beli commit 75 F-35. Mereka mau beli F-15SE karena mereka perlu air superiority fighter sedangkan F-35 kurang cocok buat air superiority karena hasil campur-campur beberapa pesawat termasuk pesawat CAS macam A-10.
HapusApa pasti bisa 100% sukses menyerang Rusia/China? Ga ada yang tau. Tapi di Red Flag kemarin F-35 sukses "ngehancurin" 5 SAM site dan tembak jatuh fighter sisi agressor dengan kill ratio 20:1 tanpa terdeteksi 1 kali pun di radar. Promising enough.
Italia ga beli lebih banyak bukan karena issue performance tapi mereka memang perlu uang buat perbaikan ekonomi dan sistem jaminan sosial mereka dan mereka bukan negara yang mandi uang.
Kalau memang isunya performa, ga ada partner lain yang takut bilang performanya kurang bagus kalau memang kurang bagus. Kanada terang-terangan ngomong mereka batalin order awal karena mereka masih ragu dengan kemampuan F-35. Itupun belakangan ini mereka bilang masih tetap mempertimbangkan F-35 tapi mereka mau bikin kompetisi full untuk semua perusahaan, kalau F-35 menguntungkan buat ekonomi Kanada maka F-35 bakal dibeli dan Kanada masih terus bayar uang bagian mereka untuk ikut program F-35.
Kalau memang F-35 jelek, kenapa negara yang jelas-jelas mandi uang macam UEA dan Arab Saudi minta-minta AS supaya diijinin beli F-35? Jerman juga sempet mau minta izin beli F-35 sebelum mereka akhirnya mutusin dukung Airbus lewat Airbus FCAS.
Apa sama silumannya dengan F-22? Ga ada yang tau karena itu rahasia AS. Tapi dari sumber-sumber yang ada, F-35 paling tidak sama stealthnya dengan F-22.
https://www.quora.com/Does-the-F-35-have-a-lower-RCS-than-the-F-22
J-20 bukan cuma berdasarkan data curian dari F-22 tapi juga dari F-35.
...intinya adalah
BalasHapusSu-35 Flanker E itu saingan terberatnya adalah F-22 RAPTOR, karena sama2 ELANG TEMPUR...
...sedangkan F-35 harus menerima nasibnya sebagai AYAM NEGERI atau AYAM SAYUR
...Xixixixixixi :D
Su-35 itu ga ada harapan kalau dipake ngelawan Raptor. Saingan Raptor itu cuma J-20 sama Su-57. Su-35 paling pol saingan sama F-35. Itupun cuma kalau Su-35 bisa selamat sampai masuk WVR atau jarak dogfight.
Hapus...apaaaaaah Su-35 Flanker E nggak ada harapan untuk mengalahkan F-22 Raptor ?
Hapus...Xixixixixixi :D
Alasan lu punya harapan apa? Kecuali di WVR, Su-35 ga bisa deteksi F-22 sama sekali. Dan di WVR, dua-duanya sama-sama punya IRST dan sama lincahnya.
HapusPertanyaanya: Apa Su-35 bisa bertahan hidup sampai jarak WVR? Sedangkan F-22 udah bisa deteksi dan tembak jatuh Su-35 dari jarak 200+km.
Bisa jawab? Jangan cuma bisa nanya retoris dan cekikikan kalau ga mau dikatain.
...yakin nich, Su-35 Flanker E nggak bisa ngalahin F-22 ?
Hapus...nggak ada faktor2 penentu yang lainnya githu ?
...Xixixixixixi :D
Gua udah jawab pertanyaan lu. Sekarang jawab pertanyaan gua. Faktor penentu apa? Pilot? Pilot AS itu paling berpengalaman dan paling banyak latihan dan pergi perang di dunia. EOTS/IRST? Dua-duanya punya. Thrust Vectoring? Dua-duanya punya. HMD? Dua-duanya punya. ECM Suite? Dua-duanya punya. Off-boresight missile? Dua-duanya punya. Bedanya F-22 stealth dan bisa deteksi dan kill Su-35 dari 100-200+ km sedangkan Su-35 bisa deteksi F-22 dari maksimal 30-50an km karena Irbis-E bisa deteksi target 0.01 m2 dari 90 km sedangkan RCS F-22 itu 0.00016 m2 atau 1/100 dari 0.01 m2.
HapusJangan cuma bisa "nanya" retoris dan ketawa-ketawa doang. Apa otak lu cuma bisa dua hal itu? Kalau iya gua ga akan reply lagi karena ga ada gunanya ngomong sama orang yang otaknya kopong dan cuma bisa trolling.
...yach udah sana, pergilah dengan KECONGKAKANMU Gerharda !!?
Hapus...Xixixixixixi :D
Mending daripada otak kopong tapi sama sekali ga ada niat memperbaiki diri sendiri dan ga mampu tahan kritik dan cuma bisa trolling. Sampah masyarakat.
Hapus...yakin nich, Su-35 Flanker E nggak bisa ngalahin F-22 ?
HapusSu-35 Flanker E lebih cepat, kemampuan terbang lebih tinggi, daya jelajah lebih jauh, rudal lebih banyak...dan yang paling penting TAKTIK DUEL nich
apa masih nggak ada harapan nich ?
...Xixixixixixi :D
Maximum speed:
HapusSu-35: Mach 2.25 (at altitude), Mach 1.13 (at sea level) dua-duanya harus afterburner.
F-22: Mach 2.25 (at altitude, afterburner), Mach 1.82 (supercruise -> tanpa afterburner)
Yakin lebih cepet?
Service ceiling:
Su-35: 18000 m dengan climb rate >280 m/s.
F-22: >20000 m
Yakin lebih tinggi?
Combat radius:
Su-35: 1500 km
F-22: 852 km
F-22 kalah di sini. Tapi, coba baca lanjut di bawah...
Thrust-to-Weight ratio (salah satu faktor penentu kelincahan):
Su-35: 1.13 (50% fuel berarti combat radius jadi 750 km -> kalah dari radius F-22) atau 0.92 (100% internal fuel)
F-22: 1.03
Pilih mana? Full combat radius tapi ga selincah F-22 atau combat radius dibawah F-22 tapi lebih lincah?
Armament:
Su-35: 1× cannon + 12x missile
F-22: 1x cannon + 8x missile (stealth) atau 1x cannon + 12x missile (non-stealth)
4 missile ga beda-beda jauh amat, apalagi kalau Su-35 udah rontok dari jarak 100+ km sebelum bisa deteksi. Oh, semakin banyak missile yang lu bawa, semakin gede RCS lu, semakin jauh F-22 bisa deteksi lu.
Taktik duel:
Penerbang F-22 itu hanya pilot terelit dari pilot elit yang AS punya. Pilot paling berpengalaman dan ahli yang mereka punya. Taktik paling kurang lebih sama bagusnya, if not better. Gw anggap non-factor.
Dari yang lu sebutin cuma menang di bisa bawa 4 misil lebih banyak, sisanya kalah semua. Range ga dihitung karena lu harus pilih: range lebih jauh tapi kalah lincah atau range lebih pendek tapi lebih lincah?
Yakin masih ada harapan kecuali sedikit harapan kecil bahwa F-22 bakal kehabisan missile duluan di dogfight?
kalau dengan sistem radar yg menggunakan dasar radar grafitasi tak akan mampu melacak pesawat tempur siluman, tp kalau radar yg menggunakan dasar mencari sinyal elktromagnetik pasti bisa mengendus pesawat siluman atau pun rudal karena setiap pesawat tempur dan rudal menggunakan sistem radio komunikasi dan radar yg pasti memancarkan sinyal elektromagnetic dan dasar radar itu disebut brand UHF dan VHF, saat dikembangkan untuk kebutuhanan produk pesawat tempur SU-35 disebut irbis dan untuk produk S-400 disebut 91N6E, dasar teori teknologinya ya band UHF dan VHF,,,inilah dasarnya yg aku tau, gk ada guna ngarang2.
BalasHapusBos. Saya ga bilang situ ngarang, tapi basicnya situ salah.
HapusUHF/VHF itu klasifikasi frekuensi gelombang. Disebutnya low frequency radar.
Tapi UHF/VHF radar itu beda dengan passive radar. UHF/VHF transimtter dan receivernya masih di satu tempat. Cuma mereka paka frekuensi UHF/VHF.
Passive radar itu bener-bener cuma ngedengerin pantulan SEMUA gelombang elektromagnetis (receiver), termasuk sinyal tower HP dll. buat deteksi pesawat stealth. Bedanya passive radar itu receiver dan transmitternya terpisah di tempat yang berbeda.
Irbis itu PESA. Ada kata Passive-nya tapi buat deskripsi hal lain dan ga ada hubungannya dengan UHF/VHF atau passive radar system.
AESA itu active karena receiver dan transmitternya jadi satu elemen dan AESA rata-rata punya ribuan elemen receiver/transmitter.
PESA punya 1 transmitter yang kuat dan pantulannya ditangkap pakai ribuan elemen receiver. Transmitter dan Receivernya terpisah.
Irbis-E itu PESA tapi di frekuensi X-Band. X-Band itu HIGH frequency dan ga ada hubungannya sama sekali dengan Passive Radar atau UHF/VHF (LOW frequency) radar. Irbis itu pengembangan dari Bars radar dan Bars juga X-Band, tapi pulse doppler radar.
91N6E itu pengembangan dari 64N6E Big Bird dan Big Bird itu S-Band dan S-Band itu juga HIGH frequency. Juga ga ada hubungannya sama UHF/VHF atau Passive Radar.
Dua-duanya ga ada hubungannya dengan radar VHF Rusia sebelumnya yaitu 1L119 Nebo SVU / RLM-M Nebo M atau passive radar mereka yaitu KRTP Tamara yang sekarang berkembang jadi seri VERA (Vera-E dan Vera NG).
Paham?
gk ada harapan???? justru bila kemampuan su-35 mengendus sinyal elektomagnetic bisa mencapai 400km - 500km dan menguncinya menjadi target F22 tak akan mampu memenangkan pertempuran jarak jauh, apalagi pertarungan jarak dekat,,,S-500 adalah sinyal kuat bahwa rusia berhasil meningkatkan kemampuan radarnya dalam mengendus dan mengunci menjadi sasaran tembak, saat radar pada s-500 sudah jauh lebih baik sudah pasti itu jg mengikut ke sistem radar pesawat tempur mereka, hanya tinggal menunggu pembuktian saja.
BalasHapusGa ada harapan kecuali di WVR/dogfight.
HapusKenapa? Irbis bisa deteksi target 3m2 maksimal dari 350 km dan target 0.01m2 dari maksimal 90 km. Sedangkan RCS F-22 itu 0.00016 m2 alias 1/100 dari 0.01. Jadi kemungkinan Irbis bisa deteksi F-22 atau F-35 dari 400-500 km itu nol besar. Dari 30an km masih mungkin.
Dan sesuai penjelasan gua di atas, PESA =/= Passive Radar. Teknik kerjanya beda dan itu 2 barang yang berbeda. Jadi Su-35 ga bisa deteksi sinyal elektromagnetik F-22 atau F-35.
Kalau di dogfight, Su-35 punya IRST dan itu bisa dipakai buat deteksi F-22 dan F-35. Tapi, F-22 SAMA lincahnya dengan Su-35 buat dogfight.
F-35 GA selincah Su-35 di dogfight. Jadi masih lebih ada harapan dibanding disuruh ngelawan F-22.
Pertanyaannya: Apa Su-35 bahkan bisa bertahan hidup sampai masuk jarak WVR ata dogfight?
S-500 ga ada yang tau. Keluar juga belom.
Naah..
HapusPada terpana kan..?😶😳😏😔💤
@gerhar paparanmu keliatannya hebat tapi sayang kebanyakan mlenceng jauh ...nonsen
HapusF35 itu rongsokan ayam kalkun .dari bentuk dan mesin aja bisa di simpulkan hahaha
Udah gini aja, gimana kalo kita usul ke AURI :
HapusSetiap mau beli pesawat tempur dan rudal, musti harus dites dulu di sini.
Misal nih, kontestan F35 dan Su-35.
Masing2 bawa rudal dan sensor andalannya. Yang dibawa rudal sungguhan lho.
Trus yang bawa F35 adalah pilot US yang paling handal.
Begitu juga dengan Su-35 yang bawa adalah pilot Rusia yang paling handal.
Lokasi pertempuran di atas Laut Jawa dengan ukuran 1000 km x 400 km.
Su-35 berangkat dari Biak.
F35 berangkat dari Pekanbaru.
Berangkatnya pada saat yang sama, hanya beda selisih karena perbedaan waktu.
F35 berangkat pukul 7 pagi WBBI.
Su-35 berangkat pukul 9 pagi WBTI.
Nah, pesawat yang bisa menjatuhkan lawannya yang bakal banyak dibeli.
Asuransi pilot yang gugur ditanggung oleh pabrikan pesawat yang menjatuhkan.
Berani nggak ?
Iiih sadis...😢
Hapus@Jalak Argumen kosong kaya lu nyebur aja ke laut.
Hapus@TN Kalau mereka mau silahkan aja. Kita pasti dapet yang terbaik kalau begitu. Tapi kalau kita bikin sistem tender begitu paling ga ada yang mau jual ke kita hahaha.
Pas 100
BalasHapus😁
Lebih tuh.
HapusMakasih2 my friend.
HapusSaya pribadi salut. kalian telah membuktikan bahwa kalian adalah pribadi indonesia yang cerdas.
Kalau ada perbedaan prespetif/sudut pandang itu hal biasa.
Walau kadang komentnya rada nyeleneh tapi hal tsb membuat blog ini lebih menarik tidak membosankan.
Nb.
Mr. TN,PHD
Kok gak pernah buat sesi mari kita berhitung kembali.? Yg dr warung sebelah itu....
Hmmm.........
BalasHapusBro2 sekalian,kl debat n beda pendapat jgn sampe gontok2an dan saling maki ya,kl ente2 pada berantem sesama anak bangsa akan membuat bangsa ini lemah,kl lemah gampang di invasi negara lain,hal seperti inilah yg diinginkan TERORIS DAJJAL seperti KENAROK supaya bangsa ini hancur,boleh beda pendapat tapi kita harus bersatu guys
BalasHapusAdu argumen itu bagus, memelihara sikap kritis & demokrasi.
HapusDari situ bisa belajar berpikir & kedewasaan bersikap.
Dan komen mat di atas ada benarnya tuh..👍
Gaessss...gini aja ga usah debat kusir gini jd ga sehat.
BalasHapusVoba salah 1 jd moderator d bedah 1 vs 1 antara su-35 dan f-35.
Jelentrehin semua jeroan sensor suite jamer irst radar hmcs etc d kedua mesin tersebut. Bikin perbandingan 1 vs 1 misal antara radar f35 dan su35 begitu jg swmua sensor d kedua pesawt smpe mesin dan lapisan silumannya.
Jdi kayak sy yang gaptek bisa ikutan pinter macam2 temen2 swmua.
Ayo d mulai diskusi swhatnya.
😉😉😉😉