09 Agustus 2019

4 Pesawat F 16 Latihan Bantuan Tembakan (Latbantem) Trimatra di Situbondo

09 Agustus 2019


Latihan Bantuan Tembakan (Latbantem) Terpadu 2019 (photo : TNI AU)

TNI AU.  Penlanud Iswahjudi - Latihan Bantuan Tembakan (Latbantem) Terpadu dan Interoperability Komlek TNI 2019 dilaksanakan di Lapangan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslatpurmar) 5 Baluran Situbondo.

Latihan ini melibatkan alutsista dan personel gabungan TNI dari tiga matra antara lain pesawat Boeing 737 intai strategis, pesawat F 16 Fighting Falcon masing-masing membawa empat bom MK-82, sehingga total me-release 16 bom, pesawat EMB 314 Super Tucano dari matra udara, sedang dari matra Laut KRI Fatahillah 361, Mortar 60 MM, dan 80 MM, Pasmar 2, Roket RM 70 Grande serta juga melibatkan Helicopter MI-35P, Penerbad, Helikopter BO-105, Helikopter Bell 412 Yonif 501/KSD, Meriam 155 MM Caesar, dan Roket Astros dari matra darat.

Rabu (7/8) Lanud Iswahjudi mengirimkan 4 pesawat F 16 Fighting Falcon dari Skadron udara 3 yang langsung dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 3 Mayor Pnb Agus Dwi Ariyanto. Take off dari Lanud Iswahjudi masing-masing TS 1629 dengan pilot Mayor Agus Dwi Ariyanto, Pesawat TS 1636 dengan pilot Kapten Pnb Windi Darmawan, TS 1638 dengan pilot Kapten Pnb Ferri Rahman, dan TS 1641 dengan pilot Lettu Pnb Panji Satrio, masing-masing membawa empat bom MK-82, sehingga total merelease 16 bom.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan prosedur penyelenggaraan bantuan tembakan agar memiliki kemampuan yang handal dalam mengunakan sarana Bantem yang tersedia dalam mendukung tugas Komando Gabungan TNI. Latihan ini mengambil tema “Satbantem Komando Gabungan (Kogab) TNI menyelenggarakan Bantuan Tembakan untuk mendukung Kampanye militer guna keberhasilan tugas operasi Kogab TNI dalam rangka operasi Militer Perang (OMP).

Saat briefing penerbangan pagi Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., berpesan bahwa latihan bantuan tembakan yang melibatkan tiga matra, merupakan pencapaian profesionalisme seorang penerbang tempur, namun demikian hendaknya tetap mempertimbangkan faktor keamanan seperti yang disampaikan Kasau saat penutupan Angkasa Yudha 2019 beberapa waktu yang lalu. “Good luck and fly safe” tambah Marsma TNI Iko.

(TNI AU)

2 komentar:

  1. Lebih mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah dalam pertempuran

    BalasHapus