Jenis bom P-100 Practice yang diekspor ke Vietnam (photo : Kompas)
MALANG, KOMPAS.com - Industri pertahanan dalam negeri, PT Sari Bahari, telah berhasil mengekspor 500 unit bom latih untuk militer Vietnam.
General Manager PT Sari Bahari Putra Prathama mengatakan, salah satu produk perusahaan swasta tersebut, yakni bom P-100 Practice, diekspor ke Vietnam pada Agustus 2023 lalu.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Lima tahun ke depan, tidak cukup hanya bom konvensional, tetapi mampu membuat smart bomb,” kata Putra ditemui di lokasi pabrik PT Sari Bahari, Pakis, Malang, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023).
Adapun P-100 Practice merupakan amunisi bom latihan untuk pesawat tempur.
Rencananya, bom itu bakal digunakan latihan pesawat Sukhoi Su-30 Vietnam Air Defense Air Force (VDAF) atau Angkatan Udara Vietnam.
“Bom produksi asli Indonesia ini digunakan sebagai alternatif untuk keperluan latihan rutin pilot tempur Angkatan Udara Vietnam, terutama untuk meningkatkan kemampuan pilot tempur pesawat MiG dan Sukhoi,” kata Direktur Utama PT Sari Bahari, Ricky Hendrik.
Bom P-100P merupakan bom latih dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 82,77 persen sesuai hasil survei Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
Bom ini pertama kali diproduksi pada 2007, lalu dikembangkan bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AU.
Sementara itu, Analis Kebijakan Madya Nirmiliter Bidang Teknologi Direktorat Tekindhan Pothan Kementerian Pertahanan RI, Kolonel (Tek) Anang Setiawan mengatakan, ekspor ini memiliki arti penting bagi Indonesia yang sedang meningkatkan produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri.
“Ini menambah kepercayaan kita terutama untuk bidang bom,” kata Anang.
Anang mengatakan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, selalu mendukung kemajuan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Athase Pertahanan RI untuk Vietnam, Kolonel Laut Dian Tri Hutanto mengungkapkan alasan pemerintah sosialis Vietnam memilih alutsista Indonesia untuk dibeli.
“AU Vietnam memiliki jenis pesawat tempur Sukhoi Su-30 dan PT Sari Bahari telah mampu membuat amunisi bom latih di mana sesuai dengan standar tersebut,” kata Dian.
Alasan lain, Indonesia dan Vietnam memiliki kerja sama pertahanan.
(Kompas)
Lumayan
BalasHapusIshh..isshh...pilih kasih dulu melon mau beli nggak di kasih....haahhaa
HapusHooh,,,,😁
HapusKalau Malon sudah beli apa, sudah buat apa?
BalasHapusUuups... lupa, mereka kan miskin dan bodoh !!
Bro...rosmah mampu beli kutang dan segitiga pengaman bro...bahkan ada yg limited edition...tasnya pun produksi negara NATO lho bro...apa ndak bahaya gitu?
HapusBahaya...
HapusHahahahaha
Untuk vietnam,kita eksport bom latih untuk negara mahawangsa mahaberuk malingsia kita siapkan kiriman special delivery 1 jam sampai tujuan,KABUT ASAP bin JEREBU
BalasHapus🇲🇾🐒🍌🇲🇾🐒🍌🇲🇾🐒🍌
BLUUMM BERASAP
BalasHapusKera Malon di-export asaaap ☁️ aja hahahaha
BalasHapusSetuju,eksport asap free percuma bin gratis..tidak usah SEWA,kami tahulah bangsa miskin sukanya yang free..,hibah dan sejenisnya
HapusLagi hebat Rudal TAMING SARI made in Malon yg sudah di Export ke Planet Namex
BalasHapusBwahahahaha..
Masuk katagori Dumb Bom apa Smart Bom
BalasHapusDumb
HapusMalon mau beli Blm ini ga dikasih knp Vietnam dikasih y..?? apa takut ga dibayar y..atau disewa masa Bom disewa ..wkwkwk
Hapusdi jatuhkan ke atas kapal KD Maharongsok Lela
BalasHapusMerkava hancur gaess
BalasHapusBukan hal aneh. Yg aneh adalah jika ada yg menganggap tidak bisa dihancurkan.
HapusAlhamdulillah,,Bom latih karya anak bangsa dipercaya vietnam buat dipakai latihan,,speak by data and emejing👍😎
BalasHapusKalo nguyen yg beli ni bom namanya Elbow BomB alias sikut 😀😃
BalasHapusSudah Mig 29 Grounded, Hawks 108 nya minim perawatan, skrg. SU 30 MKM nyusul...hanya bertahan dengan F18 Hornet USANG/JADUL dan sikit cuma 8 unit....TUDM sangat lemah.. turun peringkat....Merudum, teruk, letoy....simpan mulut besar mu Pur....
BalasHapusP100 bikin kandang sukhoi upin meleduk.
BalasHapus