The Royal Thai Air Force (RTAF) inducted its first Lockheed Martin F-16A/B aircraft in 1988. The fleet was subject to a mid-life upgrade (MLU) from 2012. Currently, RTAF operates 51 F-16 A/B/AM/BM (photos : Tanapol Arunwong)
The Royal Thai Air Force's plan to procure new fighter aircraft to replace its Lockheed Martin F-16A/B fighter fleet has been delayed. The Royal Thai Air Force looks to retire its F-16A/B fighter jet fleet within the year 2028.
In the RTAF White Paper 2020, the Royal Thai Air Force outlines a plan to procure a number of new strike fighter aircraft. 12 machines during the year 2023-2028, and followed by another new attack fighter aircraft 12 machines during the year 2028-2033. The Royal Thai Air Force had previously planned to proceed with its new fighter aircraft procurement plan in 2023.
However, on October 4, 2023, Air Chief Marshal Phanpakdee Pattanakul, Commander-in-Chief of the Royal Thai Air Force, said: Procurement plans have been suspended due to various policies aimed at improving the Thai government's economy. Royal Thai Air Force spokesperson Air Chief Marshal Prapas Sonjaidee told Janes that a new fighter jet procurement plan would be presented this year 2024-2025.
This is to ensure that the new fighter can be introduced into service in time before the first batch of F-16A/B fighter jets begins retirement in 2028. Currently, the Royal Thai Air Force is "We are in the process of revising project requirements and conditions" for a new strike fighter aircraft to replace the F-16A/B, said the director of the Air Force Civil Affairs Department.
Air Chief Marshal Prapas added that the "new fighter jet squadron" should be "ready for initial operations...within the next 10 years,” Janes estimates, is based on the time frame needed to put the new fighter into service. This depends on the type of fighter aircraft that will be procured. This may lead to the time needed for training, integration, and establishment of maintenance/support for the new fighter squadron.
During his statement on October 4, 2023, Air Chief Marshal Phanpakdee stated that the fighter aircraft, F-16A/B, Squadron 103, Wing 1, Korat, Nakhon Ratchasima Province, he is scheduled to be discharged from active duty in 2028. According to information from Janes World Air Forces, the Royal Thai Air Force deployed the first batch of F-16A/B fighter aircraft into service in 1988 in Squadron 103, totaling 18 aircraft.
Squadron 403, Wing 4, Takhli, Nakhon Sawan Province received the first batch of F-16A/B fighter aircraft to enter service in 2012. In 1995 was the second squadron of 18 aircraft, which later received a Mid-Life Upgrade in 2012. And also procured 16 F-16A/B ADF (Air Defense Fighter) fighter aircraft to be stationed in Squadron 102, Wing 1 in the year 2002 and received seven F-16A/B fighter jets that were in service with the Singapore Air Force in 2005.
(AAG)
Oohhhh
BalasHapusLaaahhh...
BalasHapusF-5 yang lebih tuwir diupgrade abis, ini Falcon malah mo dipensiunin dulu..
ππππ
LIFO jadinya....π
ituw f-16 a/b ADF yg bakal pensiun duluan om pedang, ituw buatan tahun 1982-84, bekas pake amrik. pespur dr gurun AMARC
Hapusmasih lebih muda f-16 c/d gurun AMARC kita punyak lho haha!π€π€π€
nach kalo f-5 tigris thailen terakhir masyuk 1987,
tiger kita aja buatan 1981 uda off duti
------------
ini datanya
Plant General Dynamics
Local C/N Delivered USAF 80575 F-16A Block 15A
Current RTAF (10333)F-16A Block 15A ADF
Date 09 Feb 1982
Airforce/Unit USAF 313 TFS 'HR' F-16A Block 15A
Date 17 Dec 1996 USAF AMARC
---------------------
klo mnurut data ada beberapa f-16 a/b thailen yg uda jalanin apgred
ada yg ke ADF
ada yg ke EMLU AM/BM
sisanya blom, termasyuk yg dari sing
pertanyaannya apakah sisanya bakal apgred ke EMLU dulu ato VIPER 70/72?
setau guwe f-16 tipe a/b apgred maksimum ke EMLU AM/BM, kcuali py taiwan..doi c/d yg di dongred ke a/b kerna faktor politis katanya haha!π§π§π§
konon yg bisa apgred ke VIPER 70/72 tipe c/d ajah
makanya ada gosip semua f-16 kita bakal apgred ke viper..kok guwe rada skeptis haha!πππ
semua tipe a/b yg beredar di yurop sampe skrg ituw tipe a/b yg diapgred AM/BM ato setara blok 52 gak ada satupun yg diapgred ke blom standar viper 70-72
10 bijik tipe a/b kita pun diapgred sedjak 2017 ituw ke AM/BM bukan ke viper 70/72.
makanya rada aneh ama yg sebut falcon a/b kita mao di apgred lagi, lha rugi bandar kan barusan ganti radar ama komputer misi..ditambah rugi waktulah haha!πππ
Ngikut Eagle atau Rafael..?
BalasHapusπππ
"...Thailand berencana menambah setidaknya tiga pesawat tempur Saab Gripen dari Swedia setelah Amerika Serikat baru-baru ini menolak menjual F-35A Lightning II. Sumber dari Royal Thai Air Force (RTAF) yang berbicara kepada Bangkok Post mengatakan rencana akuisisi tiga unit Gripen akan menambah kekuatan armada Wing ke-7 di Surat Thani. RTAF mengoperasikan 11 unit Gripen di Wing 7.
Mata global RTAF Gripen TurDef.jpg
RTAF juga merencanakan rencana peningkatan radar armada Gripen. RTAF juga sedang mempertimbangkan program penggantian armada F-16 yang telah beroperasi selama tiga dekade. Thailand meminta AS untuk membeli F-35, namun permintaan ini ditolak dengan alasan infrastruktur tidak mencukupi. AS merekomendasikan RTAF menggunakan pesawat F-16V Block 70 atau F-15. Namun anggaran tahun fiskal 2024 tidak akan cukup untuk memenuhi rekomendasi ini. Dapat dipahami bahwa Thailand akan fokus pada pesawat tempur Perancis dibandingkan pesawat Amerika..."
berhubung gipeng c/d uda tamat produksi,
Hapustawaran gipeng yaa ke e/f skalian nemenin brasil
problemnya, ituw pespur harganya tidak murah..diatas cepek jd gak jauh ama rafale & F-15 EX...
kalo uang jadi masalah buat thailen,
bisa jd ke viper lagi, tp klo bosen
harapannya tinggal ke pespur terganteng jaman now buatan K-POP & K-DUTT...F-21 BORAMAE om pedang haha!πππ
eiittt kalo minat yg lebih pahe, pespur ploduksi kokoh panda siap menjadi penjaga langit negerinya nong poi haha!π€π€π€
Baru upgrade lagiii....π
BalasHapus"..Model bilah MTV-27 merupakan baling-baling yang telah disertifikasi oleh EASA dengan nomor TCDS P.104 untuk program pesawat NC212i dengan nomor seri N117-N119, N121, serta N123 hingga N127 untuk pengguna akhir TNI Angkatan Udara..."
https://www.airspace-review.com/2023/10/11/pesawat-nc212i-untuk-tni-au-dengan-lima-bilah-baling-baling-baru-dari-mt-propeller-sukses-mengudara-pertama/
====
Next : CN235 yaah..π
Apa betul KERAjaan sebelah AKAN dapat pesawat tempur utama tahun 2045 ? ππππ
BalasHapusTahun segitu malon gak usah dipikirin broo.
HapusTahun segitu Malon sudah jadi negara balachin , bangla-china
π€£π€£π€£π€£
Saripin sek luuuuuur Ben Ra ngglempang.....eeeeeh, surapin, Saparan, sarupin......axxxxhhhh mari kita sapirin π
BalasHapushttps://www.facebook.com/reel/816765170244926?mibextid=9drbnH
Main Ateuh ke bandung luur.
HapusNtar makan mie sambil di kocok kocok enak
Aduuuuuuuuw.....baru dibaca doang udah ngilu duluan πππ
HapusKocok kocok maah, di padepokan mbah gono juga ada atuuh mang...πππ
Hapusabar menggembirakan .... LCS tetap lanjut tetapi bertransformasi menjadi MINI DETROYER..
BalasHapusItulah haibatnya Malaysia ... Merubah Masalah menjadi sesuati yang LEBIH BAIK ...
TAHNIAH
---------------
Per PAC report on LCS, original cost was RM9.128b but only RM6.006b incurred. Add RM2.098b to complete 5 means RM5.22b required to complete 5. Average cost per unit RM2.245B.
Timeline: Complete design by Aug 2024.
LCS 1: Launch May 2024, Delivery Aug 2026 (current construction status: 60.74%)
LCS 2: Launch May 2025, Delivery Apr 2027 (current construction status: 48.09%)
LCS 3: Launch Jan 2026, Delivery Dec 2027 (current construction status: 43.75%)
LCS 4: Launch Sep 2026, Delivery Aug 2028 (current construction status: 36.49%)
LCS 5: Launch May 2027, Delivery Apr 2029 (current construction status: 22%)
LCS 6 construction status 0%. Equipment to be used for other LCS. Hence LCS 6 buy was dropped.
XaxaxaxaxxAxaxaxa hoaks xaxaxaxaxaxaxaxa
HapusSepertimana diketahui umum, skandal LCS yang menyaksikan projek pembinaan kapal tempur itu gagal disiapkan BNS akhirnya terpaksa diselamatkan oleh kerajaan.
HapusTLDM sebelum ini terkesan dengan kegagalan projek New Generation Patrol Vessel (NGPV) yang gagal dan lewat disiapkan oleh pembekal.
Justeru, situasi penjualan kepentingan BHIC kepada kerajaan umpama mengulangi kembali peristiwa 18 tahun lalu pada apa yang berlaku dalam program Kapal Peronda Generasi Baharu (NGPV) TLDM.
Kerajaan ketika itu melalui syarikat Boustead milik LTAT terpaksa menyelamatkan projek NGPV dengan membeli kepentingan saham majoriti dalam syarikat PSC-Naval Dockyard pada Disember 2005.
Setelah dibeli syarikat itu dijenamakan semula menjadi Boustead Naval Dockyard Sdn Bhd.
π€£POLANYA SAMA = MANGKRAKπ€£
Pada bulan Juli 2014, Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan) Malaysia menandatangani kontrak senilai sekitar $2,8 miliar dengan BNS untuk pembangunan enam platform LCS.
Hapus---
Laporan Jawatankuasa Kira-Kira Wang Negara (PAC) berhubung projek pembinaan kapal tempur pesisir (LCS) Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) menjangkakan kelima-lima kapal akan siap pada 2029 berbanding kontrak asal yang sepatutnya diserahkan pada 2022.
π€£DIBAYAR 6 = AKAN JADI 5 MANGKRAK DENGAN KETOLOLANπ€£
lha emang mo sikat gipeng, maren kan lgs mau disrobot bajetnya buat sikat 3 gipeng c/d, tp ketauan..dibalikin ke bagian keuangan dech haha!πππ
BalasHapusyg jd problem thailen lagi adalah line gipeng c/d uda tamat ama filipin uda diujung kontrak 12 bijik gipeng. kalo jadi thailen kebagian 2 frame
Shopping time for Thai air force,,yg tak shopping do praying!.π
BalasHapus