05 Februari 2025

KSAU Ungkap Pesawat Airbus A400M Dijadwalkan Tiba pada November 2025

05 Januari 2025

Perakitan pesawat angkut A400M no seri MSN148 dan MSN150 untuk TNI AU (photos: Airbus)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengungkapkan bahwa pesawat angkut berat Airbus A400M dijadwalkan tiba di Tanah Air pada November 2025.

“Rencana kedatangan pesawat itu kalau tidak ada perubahan, di November. Kemudian, nanti di 2026 selanjutnya,” kata Tonny menjelaskan kedatangan pesawat yang pertama dan kedua, usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI AU di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Ditempatkan di Skuadron Udara 31 Halim Perdanakusuma

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pesawat tersebut akan ditempatkan di Skuadron Udara 31/Angkut Berat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Oleh sebab itu, dia menjelaskan bahwa sarana dan prasarana di Lanud Halim sudah mulai direnovasi, termasuk gudang logistiknya. Dia juga mengatakan bahwa TNI AU sedang menyiapkan perangkat lunak dan personel sebagai bagian dari antisipasi kedatangan Airbus A400M.

“Hanggar sementara kami gunakan bekas Mako Wing 1. Sementara nanti kalau memang ada anggaran untuk pembuatan hanggar, Angkatan Udara akan menyiapkan hanggar tersendiri karena cukup besar hanggarnya, pesawatnya cukup besar,” ujarnya.

Sementara itu, KSAU menjelaskan bahwa pesawat tersebut akan digunakan sebagai angkut berat strategis, sehingga tidak setiap saat melaksanakan penerbangan rutin.

“Kalau memang nanti sifatnya strategis, sifatnya besar, itu akan bisa digunakan, pesawat A400M,” jelasnya.

Walaupun demikian, dia menyatakan bahwa TNI AU akan mempelajari dan mengkaji penggunaan pesawat Airbus A400M secara lebih lanjut.

(Antara)

04 Februari 2025

RNZAF C-130H Hercules Fleet Retires After 60 Years of Service

04 Februari 2025

C-130H fleet of the RNZAF (photo: NZDF)

For 60 years the Royal New Zealand Air Force (RNZAF) C-130H Hercules fleet has served New Zealand at home and around the world and now the mighty workhorses are about to take their final bow.

Friday is the official retirement date for the fleet of five transport aircraft. To mark the occasion the fleet has recently carried out flypasts over Northland and the central North Island.

A flypast over the South Island is planned for Monday and Tuesday next week, and four of the aircraft will then go to RNZAF Base Woodbourne.

The RNZAF is planning on having one aircraft go to the Air Force Museum at Wigram and is currently working through the delivery options for that.

The fleet clocked up more than 155,000 accident-free flying hours and nearly 100,000 landings at home and around the world.

It’s an incredible record considering some of the challenging and often inhospitable operating environments,” says Chief of Air Force, Air Vice-Marshal Darryn Webb. 

“Beyond the vast accumulation of data lies mission purpose, and for many, life-changing assistance provided by those who support, maintain and operate our C-130H aircraft.”

Air Vice-Marshal Webb said the Hercules had clocked up midwinter Antarctic rescues in minus 35 degree temperatures, many disaster-response missions across the Indo-Pacific, short-notice evacuation tasks, such as Kabul in 2021, and operated in many combat zones.

“As the crews recount these missions throughout every corner of the globe, it is the unique tasks that often get talked about the most, such as the recovery of victims from Mt Erebus aircraft disaster in Antarctica or loading 120 people out of Banda Aceh after the 2004 Boxing Day Tsunami where one survivor brought his pet monkey,” Air Vice-Marshal Webb said. 

“There was air dropping a bulldozer to the remote Pitcairn Islands in the Pacific, moving crocodiles and an elephant to wildlife reserves, and my own personal experience of a live and very unhappy pig as a gift from Bougainville Islanders.”

In 2020, the Government announced the ageing fleet would be replaced by five new C-130J-30 Hercules. The last of the new aircraft arrived in December, allowing the C-130H to take a well-earned retirement.

(NZDF)

Acquisition of Used Fighter Jets from Kuwait to be Finalised This Year - Aldy

04 Februari 2025

F/A-18C/D Kuwaiti Air Force (photo: Kuwait Times)

ALOR GAJAH — The acquisition of 30 used F/A-18C/D Hornet fighter jets from Kuwait is expected to be finalised this year once all the documentation between the Kuwait Air Force (KAF) and the United States is settled soon, said Deputy Defence Minister Adly Zahari.

“So far, the procurement of the 30 aircraft is in the final stages of discussion following KAF’s green light after both parties agreed in principle with our intention to obtain the aircraft immediately,” he added.

He told reporters this after officiating the Hi-Tea ceremony and presentation of Disability Awards to Malaysian Armed Forces (MAF) Veterans at Dewan Penyayang, Ajor Gajah Social Welfare office here today.

Adly said the procurement of the fighter jets is to increase the assets owned by the Royal Malaysian Air Force (RMAF), further strengthening the country’s defence.

He said the purchase of the fighter jets would not be a waste as they could still be used for a long time.

“There is an urgent need for the acquisition of the used fighter jets from KAF compared to buying new ones, which will require an uncertain amount of waiting period,” he said. 

(Bernama)

KSAU: Enam Pesawat Tempur Rafale dari Perancis Akan Tiba Pada 2026

04 Februari 2025

Enam pesawat Dassault Rafale akan datang tahun depan (photo: GregoPlane)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, menuturkan bahwa ada enam unit jet tempur Rafale yang bakal tiba di Indonesia pada tahun 2026. 

Tonny mengatakan, enam pesawat tempur Rafale dari Perancis itu akan datang secara bertahap. Tiga pesawat akan datang pada Februari 2026. 

"Di tahun depan, sekitar bulan Februari atau Maret, kita sudah mulai datang pesawat Rafale, tiga pesawat, dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi," kata Tonny usai memimpin Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025).

Nantinya, enam pesawat Rafale yang akan tiba di Indonesia pada tahun 2026 ini bakal ditempatkan di Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru. 

"Kami laksanakan di Pekanbaru, karena memang nanti homebase-nya akan ada di sana. Di Pekanbaru kita sudah membangun simulator, kemudian hanggar-hanggar yang kita bilang smart building," jelasnya. 

Tonny menyampaikan bahwa TNI AU akan terus menyiapkan kemampuan personel serta fasilitas pendukung untuk pesawat Rafale. 

"Fasilitas-fasilitas penerbangan di sana pun kita perbaiki, sistem logistik juga sedang berproses kita bangun, kemudian software, peranti lunaknya juga sudah kami siapkan," ucapnya. 

Tonny mengatakan, personel penerbang juga sudah siap dipilih untuk melaksanakan pendidikan calon penerbang pesawat Rafale. 

"Tentunya dilihat dari berbagai background penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kita punya," ucap dia. 

Selain Rafale, TNI AU bakal diperkuat pesawat angkut jenis Airbus A400 yang akan datang pada November tahun ini dan ditempatkan di Lanud Halim Perdanakusuma. 

"Rencana kedatangan pesawat itu, kalau tidak ada perubahan, di bulan November, kemudian nanti di 2026 akan selanjutnya. Sementara kami alokasikan di Halim, di bawah Skadron 31," imbuhnya.

Tonny menyebut, saat ini penempatan pesawat angkut tersebut ada di Mako Wing 1. 

"Nanti kalau memang ada anggaran untuk pembuatan hanggar, Angkatan Udara akan menyiapkan hanggar tersendiri, karena cukup besar hanggarnya, pesawatnya cukup besar," tandasnya.

(Kompas)

03 Februari 2025

Thai Gripen Successfully Tested a Taxiway Using Half Width of Normal Runway

03 Februari 2025

Refuelling, take-off and landing of RTAF Gripen (photos: RTAF)

Gripen successfully tested the take-off and landing of a taxiway that is only "half" the width of a normal runway.

Squadron 701, Wing 7, prepared to bring the fighter aircraft JAS-39 Gripen to practice taking off and landing on a taxiway that is only 22 meters wide compared to the runway that is 45 meters wide, using a landing distance of only 2,000 feet, along with refueling and installing weapons, and running up to perform the mission again quickly.

This training is in line with the Air Force's strategy to increase the capability of fighter aircraft to be flexible in deploying forces and performing missions from all airports and suitable areas throughout Thailand.

(RTAF)

Australia Menerima Kendaraan AS9 Huntsman Pertama dari Korea Selatan

03 Februari 2025

AS9 Huntsman SPH beroda rantai kaliber 155 mm/52 (photo: Mason)

Hanwha Aerospace dari Korea Selatan telah mengirimkan sejumlah awal kendaraan keluarga Huntsman ke Australia, menurut keterangan Departemen Pertahanan (DoD) di Canberra kepada Janes pada tanggal 31 Januari.

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan dua howitzer gerak sendiri (SPH) beroda rantai kaliber 155 mm/52 AS9 dan satu kendaraan pasokan amunisi lapis baja (AARV) AS10 telah dikirimkan ke anak perusahaan Hanwha Aerospace di Australia, Hanwha Defence Australia (HDA), pada akhir tahun 2024.

Kendaraan tersebut, yang secara kolektif dikenal sebagai Huntsman, dikirimkan berdasarkan kontrak yang diperoleh HDA dengan Departemen Pertahanan AS pada tahun 2021 dengan total 30 AS9 dan 15 AS10 untuk Angkatan Darat Australia di bawah Land 8116 Phase 1 – yang juga dikenal sebagai program Protected Mobile Fires.

Berdasarkan kesepakatan senilai AUD1 miliar (USD622 juta) ini, Hanwha Aerospace dikontrak untuk membangun dua AS9 awal dan AS10 pertama di fasilitasnya di Changwon, Korea Selatan, dengan sisanya akan dibangun di fasilitas HDA baru di Australia.

Juru bicara DoD tidak memberikan jadwal pengiriman kendaraan tersebut ke Angkatan Darat Australia, tetapi mengatakan evaluasi platform akan dilakukan sebelum pasokan. "Hanwha Defence Australia saat ini sedang melakukan pengujian komprehensif terhadap ketiga kendaraan tersebut," kata juru bicara tersebut.

Kendaraan Huntsman telah dibeli untuk Angkatan Darat Australia guna memperkuat kemampuan tembakan bergerak yang dilindungi dan menyediakan dukungan mobilitas, daya mematikan, dan perlindungan bagi kendaraan lapis baja dan pasukan darat lainnya.

Kendaraan tersebut juga dimaksudkan sebagai kemampuan kontra-baterai untuk menyerang, menetralkan, dan menghancurkan sistem artileri musuh sebelum dapat digunakan melawan pasukan darat Australia atau sekutu.

Target Kontrak PT PAL Tahun 2025 Rp 42,32 Triliun

03 Februari 2025

Kegiatan MRO 2 KRI di PT PAL (photo: PAL)

Surabaya – Target kontrak tahun 2025 PT PAL Indonesia meningkat 7,01% dari prognosa tahun 2024, atau sebesar Rp42,32 Triliun. Capaian ini tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 yang telah disahkan oleh Kementerian BUMN dan Defend ID dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (30/1).

“Dengan  peningkatan 7,01% dari prognosa 2024, PT PAL telah bersiap untuk menyambut proyek baru dan penyelesaian proyek eksisting. Baik dari fasilitas, tekonologi, restrukturisasi keuangan, serta SDM yang unggul untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan dan kemandirian industri pertahanan,” terang Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, Jumat (31/1).

Kaharuddin menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan PT PAL dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Saat ini, kata dia, PT PAL tengah menggarap berbagai proyek strategis, termasuk alutsista pesanan Kementerian Pertahanan RI dan TNI Angkatan Laut, produk non-alutsista untuk eksplorasi energi pesanan PT PLN dan PT Pertamina, serta kapal ekspor pesanan Uni Emirat Arab dan Filipina.

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk PT PAL mampu bersaing dengan produsen global. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan kepercayaan yang semakin besar dari pasar internasional,” tegasnya.

Pendapatan PT PAL pada 2025 diproyeksikan berasal dari berbagai sektor, termasuk proyek pertahanan dalam dan luar negeri, pembangunan kapal selam sebagai bagian dari program strategis nasional, serta sektor non-pertahanan seperti pemeliharaan dan perbaikan (Harkan), rekayasa umum, dan elektrifikasi.

“Sektor pertahanan tetap menjadi tulang punggung utama pendapatan kami. Namun, kami juga terus mengembangkan sektor non-pertahanan untuk memperkuat daya saing dan mendiversifikasi sumber pendapatan,” ujar Kaharuddin.

Dalam mencapai target RKAP 2025, tambah dia, PT PAL telah menyiapkan strategi bisnis yang komprehensif, meliputi peningkatan kapabilitas SDM, optimalisasi teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing global, serta pengembangan produk pertahanan berteknologi tinggi yang memenuhi standar internasional.

Selain itu, PT PAL juga memperkuat kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung ekosistem industri pertahanan nasional. “Target kami tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga kontribusi aktif dalam pembangunan sosial, khususnya melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional PT PAL,” tandas Kaharuddin.

RUPS Defend ID yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin, turut dihadiri jajaran direksi dari PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, dan PT Dirgantara Indonesia.

Agenda utama mencakup penetapan klasifikasi risiko perusahaan, rencana kerja dan anggaran Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta Key Performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2025. Dengan strategi yang solid dan sinergi antar-BUMN pertahanan, PT PAL optimistis mencapai target bisnis sekaligus memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional.

(PAL)

02 Februari 2025

Mitsubishi Shipbuilding to Completion and Delivery OPV for BAKAMLA Scheduled for March 2028

02 Februari 2025

Contract Signing Ceremony (photo: MHI)

Mitsubishi Shipbuilding Receives Order for an Offshore Patrol Vessel from the Indonesian Maritime Security Agency

Tokyo - Mitsubishi Shipbuilding Co., Ltd., a part of Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Group, has concluded a contract with the Indonesian Maritime Security Agency (BAKAMLA) for the construction of an offshore patrol vessel (OPV). The vessel will be built at MHI's Shimonoseki Shipyard & Machinery Works in Yamaguchi Prefecture, with completion and delivery scheduled for March 2028.

Bakamla will receive 86,5m OPV from Japan (photo: Funamushisan)

This project is based on a grant agreement concluded in March 2024 between the Government of the Republic of Indonesia and the Japan International Cooperation Agency (JICA) for the purpose of enhancing abilities in maritime safety and security. The provision of an OPV through this agreement will improve the ability of the Indonesian Maritime Security Agency to carry out maritime rescues and law enforcement quickly and appropriately.

Going forward, Mitsubishi Shipbuilding will continue to build vessels for both domestic and overseas use that deliver superlative fuel efficiency and environmental performance and contribute to social and international safety and security. Working closely with its customers, the company will successively pursue resolution of a diverse range of navigational challenges.

(MHI)

New Drone Radio Production Line will Boost Advanced Defence Manufacturing in SA

02 Februari 2025

CorvoX Uncrewed Aerial Systems (photo: Sypaq Systems)

The Albanese Government is building Australia’s future, advancing a cutting-edge radio communications production line in South Australia through the DEF129 Uncrewed Aerial Systems project.

In July 2024, the Albanese Government announced its intention to invest over $100 million to boost the ADF’s arsenal of drones. One of the two drones selected was the Australian made Sypaq Systems CorvoX.

Codan Communications will deliver the Sentry Mesh 6161 radio into the Sypaq Systems CorvoX under a $15 million contract for the Australian Defence Force (ADF). 

The South Australia-based Codan Communications production facility will employ up to 18 highly skilled workers delivering precision engineering to support production, including video encoding, mesh and algorithms equipment packaging, and certification.

The supporting SUAS communication system provides the ADF with scalable solutions and enhanced communications capabilities.

Sentry Mesh 6161 radio (photo: Codan)

The partnership between Codan Communications and Sypaq Systems to deliver new capabilities to the ADF is an example of the Albanese Government’s continuing commitment to a future made in Australia, supporting the future growth of the nation’s defence industry, and enhancing Australia’s sovereign defence capabilities through advanced local manufacturing and innovation. 

Quotes attributable to Minister for Defence Industry and Capability Delivery, Pat Conroy:
“This project will create highly skilled jobs for South Australia and demonstrates the Albanese Government’s commitment to building Australia’s future through a strengthening of Australia’s sovereign manufacturing capabilities. 

“This project is also about providing the Australian Defence Force with the capabilities and equipment it needs to keep Australians safe.”

Kisah, AURI Membeli 5 Buah Pesawat Pengangkut C-130B

02 Februari 2025

Pesawat C-130B pertama dengan nomor registrasi T-1301 (photos: TNI AU)

Kontraknja telah ditanda-tangani Presiden Sukarno
Djakarta, Kepala Staf Peperpu Udara Kolonel Siswadi menerangkan atas pertanjaan pers, bahwa AURI akan membeli 5 buah pesawat pengangkut Hercules C 130-B. Kontrak pembelian 5 pesawat tersebut telah pula ditanda-tangani oleh Presiden/Perdana Menteri.


Menurut Siswadi dalam hubungan dengan pembelian pesawat2 tersebut AURI akan mengirim personil2 untuk dilatih di Amerika Serikat  guna melajani pesawat2 itu baik mengemudikannja, perawatannja dll. Atas pertanjaan diterangkan, bahwa personil jang akan dikirim itu berdjumlah 6 orang dan pembeajaannja termasuk dalam kontrak pembelian jang telah ditandatangani itu.

Pesawat C-130B pertama dengan nomor registrasi T-1301 setelah direstorasi (photo: Arjun Sarup-FlightAware)

Djanuari datang sebuah
Selandjutnja diterangkan, bahwa pada bulan Djanuari 1960 sebuah dari djumlah pesawat tersebut sudah akan tiba di Indonesia sedang jang ampat lainnja akan tiba setjara berangsur-angsur dan akan selesai pada pertengahan tahun 1961.


Atas pertanjaan tentang harga pesawat tersebut Kolonel Siswadi katakan, bahwa harga pesawat tersebut sebuahnja 2 djuta dollar AS lebih sehingga seluruhnja berharga 11 djuta dollar AS lebih.

Harian Duta Masjarakat edisi cetak 05 Oktober 1959

01 Februari 2025

PCG Receives 55-Meter Vessel for Humanitarian Missions

01 Februari 2025

MV Amazing Grace (photo: Manila Standard)

PCG Receives 55-Meter Vessel from Red Cross

To further strengthen its capacity to perform humanitarian missions under the directive of President Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, the Philippine Coast Guard (PCG) has received a 55-meter vessel from the Philippine Red Cross (PRC) yesterday, 30 January 2025.

PCG Commandant, Admiral Ronnie Gil L Gavan PCG, and PRC Chairman Richard Juico Gordon graced the deed of donation signing ceremony at the PRC National Headquarters in Mandaluyong City. 

According to Admiral Gavan, the vessel, M/V Amazing Grace, shall serve as a critical asset in delivering medical and humanitarian aid to remote communities, particularly in coastal areas. Moreover, this asset shall strengthen the PCG’s capacity to respond to emergencies, natural disasters and public health crisis. 

"We are very fortunate that the red cross has recognized that transferring a key asset of the PRC to the Coast Guard would somehow enable both of us to put more value to this asset. Rest assured that the coast guard will do everything we can to put that value both of us desires." Admiral Gavan furthered.

In his speech, PRC Chairman Gordon emphasized the humanitarian principles guiding their actions and expresses pride in donating the vessel to the PCG. He shared his hope for the vessel to be used effectively, particularly for missions to remote areas like Pagasa Island. 

Also present during the ceremony were the PCG Acting Deputy Commandant for Administration and Chief of Coast Guard Staff, Rear Admiral Hostillo Arturo Cornelio; Commander CGFLEET Commodore Arnaldo Lim PCG and other senior officers of PCG.

(PCG)

Usai Jalani Perawatan, Heli Bell 412 Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Kembali ke Pangkalan Juanda

01 Februari 2025

Helikopter Bell 412 dengan registrasi HU-4205 (photos: Puspenerbal)

TNl AL-Puspenerbal -- Setelah menjalani perawatan berkala besar di Pangkalan TNI AL Jakarta, helikopter Bell 412 dengan registrasi HU-4205 kembali ke Pangkalan TNI AL Juanda, Sidoarjo pada Jumat (24/1/2025).

Helikopter andalan Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Puspenerbal ini, diterbangkan dari Jakarta - Surabaya oleh Komandan Skuadron Udara 400, Mayor Laut (P) Pranatha, yang bertindak sebagai pilot dalam ferry flight tersebut.

Dalam mengawaki helikopter Bell 412 HU-4205 dari Pondok Cabe Jakarta ke Juanda ini, Mayor Pranatha didampingi co-pilot Lettu Laut (P) Sima.

Mayor Laut (P) Pranatha menyampaikan pentingnya perawatan berkala besar bagi helikopter ini untuk memastikan kesiapan operasional dalam mendukung tugas-tugas Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

“Bell 412 adalah salah satu aset strategis yang mendukung berbagai misi, termasuk patroli udara, SAR, dan angkutan logistik. Perawatan berkala besar ini memastikan performa optimal serta keselamatan dalam setiap penerbangan,” ujarnya.


Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, juga memberikan pandangannya tentang peran helikopter Bell 412 dalam mendukung berbagai operasi TNI AL.

“Helikopter Bell 412 memiliki kemampuan multirole yang sangat andal, mulai dari misi kemanusiaan hingga operasi tempur. Keberadaannya memperkuat kemampuan Wing Udara 2 dalam melaksanakan tugas-tugas strategis yang diembankan oleh Puspenerbal,” jelas Kolonel Adam.

Dengan kembalinya helikopter ini ke Pangkalan Juanda, diharapkan Skuadron Udara 400 dapat terus memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung tugas-tugas TNI AL di berbagai wilayah operasional, baik di dalam maupun luar negeri.

"Perawatan yang dilakukan secara profesional menjadi bukti komitmen TNI AL dalam menjaga kesiapan alutsista demi mendukung kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia," terangnya.

RTMC Conducted Training with VN16 and AWAV 8x8

01 Februari 2025

Live firing drills with the VN16 and AWAV 8x8 (all photos: RTMC) 

Ready to fight every mission, the Marine Corps Command moves forward with training as a basic unit of the amphibious battalion to create expertise and full readiness.


The Marine Corps Command, by the Marine Division (Amphibious Battalion, Marine Division), conducted training as a basic unit of the amphibious battalion for fiscal year 2025.



The training consisted of:
Step 1: Basic unit tactics training at the normal location
Step 2: Field training and live-fire shooting
Step 3: Training inspection


Currently, training has reached step 2 by arranging the ZTD 05A amphibious assault vehicle VN16 type, and the 8x8 wheeled armored vehicle, AWAV type, to practice firing the vehicle’s weapons. 


To enable all levels of personnel, from officers, civil servants and soldiers, to gain expertise and familiarity with the unit's amphibious vehicles and to be able to perform amphibious operations effectively at the Royal Thai Navy Ordnance Department's Weapons Testing Range, Sattahip District, Chonburi Province.

31 Januari 2025

Australia Boosts Stock of Long-Range Anti-Radiation Missiles

31 Januari 2025

Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range (AARGM-ER) missiles (photo: Northrop Grumman)

The Albanese Government is investing up to $650 million to acquire additional stocks of the Advanced Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range (AARGM-ER) missiles, which are designed to detect, attack and destroy enemy radar systems.

This is to increase the warstock of the Australian Defence Force and its ability to deter Australia’s potential adversaries to keep Australians safe.

This investment is in addition to the $431 million for the AARGM-ER missile previously announced by the Government in August 2023.

These supersonic air-launched missiles will be deployed from Royal Australian Air Force F/A-18F Super Hornet and EA-18G Growler aircraft and, in the future, on Australia’s F-35A Lightning II aircraft.

The missiles will be acquired through the United States Government’s Foreign Military Sales (FMS) procurement process, reflecting our close partnership with the United States.

This investment is part of the Albanese Government’s record investment in Guided Weapons and Explosive Ordnance, including warstock uplift, to deliver the priorities in the 2024 National Defence Strategy.

Quotes attributable to Deputy Prime Minister and Minister for Defence, Richard Marles:
“This is the Albanese Government delivering the capabilities needed for the Australian Defence Force. 

“Australia and the United States continue to work as closely as ever, and the Alliance between our two countries ensures Australians are kept safe and our national interests are defended.” 

Quotes attributable to Minister for Defence Industry and Capability Delivery, Pat Conroy:
“These world class missiles will improve the range, survivability and effectiveness of our Air Force to find and destroy enemy radars.

“The Albanese Government is delivering its commitment to enhance Australia’s long-range strike capability, delivering on a key priority of the National Defence Strategy.

“This acquisition is a testament to Australia’s strong, long-standing Alliance with the United States.”

Korps Marinir Filipina Membeli Kendaraan Lapis Baja Korea Selatan

31 Januari 2025

KMPV produksi KOVICO yang dipamerkan pada ADAS 2024 di Manila (photo: NextGen PHDefense)

Philippine Marine Corps/Korps Marinir Filipina telah membeli kendaraan lapis baja serbaguna taktis ringan KMPV Korea Selatan, MaxDefense Philippines menyebutkan dalam unggahannya pada 27 Januari 2024 lalu.

Korps Marinir Filipina telah merilis Pemberitahuan Penghargaan untuk Proyek Akuisisi Kendaraan Ambulans/Kendaraan Penyelamat Beroda GMRS-PMC-PNBAC2-2024-10 Jeep (4x4) dan APC, yang dirilis pada 15 Januari 2025.

Pemenang lelang adalah Korea Vehicle and Industry Co. Ltd. (KOVICO), dengan tawaran sebesar Php186,050 juta, dibandingkan dengan proyek ABC yang bernilai Php260,800 juta.

KOVICO diyakini telah menawarkan KMPV mereka, yang merupakan kendaraan yang sama yang mereka pamerkan pada pameran pertahanan ADAS 2024 tahun lalu di Manila.

Kendaraan tersebut dianggap sebagai kendaraan taktis lapis baja ringan dan dapat menjadi bagian dari Proyek Akuisisi LTV asli yang telah dimasukkan Angkatan Laut/Marinir Filipina dalam Fase Horizon 2 RAFPMP tetapi tidak didanai selama pemerintahan Duterte.

Hal ini dapat menjadi prioritas untuk akuisisi lebih banyak kendaraan, mungkin melalui Negosiasi Langsung di masa mendatang jika Marinir Filipina merasa puas dengan kendaraan tersebut.

First Arafura Class Offshore Patrol Vessel Delivered

31 Januari 2025

HMAS Arafura - 203 Offshore Patrol Vessel (photos: Aus MoD)

Defence has accepted the first Arafura class Offshore Patrol Vessel, NUSHIP Arafura, for further test and evaluation ahead of delivery to the Royal Australian Navy.

NUSHIP Arafura is the first of class vessel delivered under project SEA 1180, built by Luerssen Australia at the Osborne Naval Shipyard in South Australia.

This project will deliver six Arafura class Offshore Patrol Vessels to Navy, with the first two constructed at Osborne. The remaining four vessels are under construction at Henderson in Western Australia.

The Arafura class vessels will be part of a wider Navy Minor War Vessel Fleet supporting civil maritime security and enhanced regional engagement in the Southwest Pacific and maritime Southeast Asia.


Deputy Secretary Naval Shipbuilding and Sustainment Jim McDowell said the delivery of the first Arafura class Offshore Patrol Vessel was an important milestone in the Australian Government’s investment in Naval Shipbuilding and Sustainment.

“The delivery of the first of class vessel to Defence highlights Defence’s commitment to working through complex projects to deliver critical capability to our Australian Defence Force, built here in Australia,” Mr McDowell said.

NUSHIP Arafura will now sail to its homeport at HMAS Stirling in Western Australia, before commissioning into the Royal Australian Navy fleet later this year.

30 Januari 2025

USS Carl Vinson Carrier Air Wing Two Participates in DACT with the Royal Malaysian Air Force

30 Januari 2025

US Navy F/A-18E and RMAF Su-30MKM during a Dissimilar Air Combat Training (photo: U.S. Navy)

MALAYSIA - An F/A-18F Super Hornet, assigned to the “Bounty Hunters” of Strike Fighter Squadron (VFA) 2, front, an F/A-18E Super Hornet, assigned to the “Stingers” of Strike Fighter Squadron (VFA) 113, rear center, and a pair F-35C Lightning IIs, assigned to the “Warhawks” of Strike Fighter Squadron (VFA) 97, embarked aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Carl Vinson (CVN 70) as part of Carrier Air Wing two (CVW-2), fly in formation with a pair of Royal Malaysian Air Force SU-30MKMs during a Dissimilar Air Combat Training (DACT) in Malaysian air space, Jan. 24, 2025. 

The U.S. and Malaysia work together as comprehensive partners, enhancing combined air warfare capabilities and supporting their shared goal of a free and open Indo-Pacific. Vinson, the flagship of Carrier Strike Group ONE, is underway conducting routine operations in the U.S. 7th Fleet area of operations. 

(DVIDS)

MC-55A Peregrine Australia Mulai Jalani Uji Coba

30 Januari 2025

Pesawat pertama dan kedua RAAF dari jenis ISR dan EW MC-55A Peregrine menjalani uji coba (all photos: SR Planespotter)

Akun @SR_Planespotter melalui X (dahulu Twitter) pada 22 Januari 2025 lalu membuat unggahan pesawat MC-55A Peregrine pertama dengan registrasi uji N540GA yang disusul dengan 27 Januari 2025 lalu pesawat kedua dengan nomor registrasi N542GD untuk memulai rangkaian uji terbang dari fasilitas L3Harris di Greenville. Kedua pesawat ini tampil dengan marking RAAF lengkap, termasuk lambang unit Skuadron No. 10.


Pada bulan Maret 2019, Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne dan Menteri Industri Pertahanan Linda Reynolds mengumumkan akuisisi senilai USD1,6 miliar atas empat pesawat Gulfstream G550 yang dimodifikasi. Pesawat ini diberi nama MC-55A Peregrine dan merupakan bagian dari Proyek AIR 555. Kemudian L3 Technologies (sekarang L3Harris) mendapatkan kontrak senilai lebih dari USD628 juta untuk melengkapi pesawat ini dengan kemampuan peperangan elektronik udara next-generation. Modifikasi tersebut meliputi penyempurnaan rangka pesawat, pemasangan sistem misi, peralatan komunikasi yang aman, dan perangkat perlindungan diri.


Menurut Australia, akuisisi MC-55A Peregrine merupakan bagian dari rencana untuk memperkuat kemampuan ISR (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance) dan EW (Electronic Warfare), yang juga melibatkan peningkatan "kemampuan elektronik" E/A-18G Growler dan peningkatan Jaringan Radar Operasional Jindalee yang menyediakan pengawasan laut dan udara yang luas terhadap pendekatan ke Australia Utara. Pada bulan Desember 2024 lalu, Raytheon, anak perusahaan RTX Corporation, mendapatkan kontrak senilai $590 juta untuk memproduksi pod Next-Generation Jammer-Mid Band untuk melengkapi armada RAAF E/A-18G Growler dan juga untuk USAF.


MC-55A Peregrine akan mempunyai peranan untuk menghubungkan platform penginderaan elektromagnetik, pengintaian elektronik, dan serangan lainnya dalam satu jaringan seperti F-35A Lightning II milik RAAF, E-7A Wedgetail AEW&C (Airborne Early Warning and Control), dan E/A-18G Growler. Pesawat ini akan ditempatkan di RAAF Edinburgh, South Australia (SA). Pengiriman pesawat MC-55A Peregrine pertama ke Australia diharapkan pada tahun 2025/2026.

Renaming MPCS/PPA for the Indonesian Navy

30 Januari 2025

Ship naming 2 MPCS/PPA into KRI Brawijaya 320 and KRI Prabu Siliwangi 321 (photos: Fincantieri)

At our Muggiano shipyard, the renaming ceremony was held for the two MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) units, built in our integrated Riva Trigoso-Muggiano shipyard. The ceremony was attended by our Chairman Biagio Mazzotta, the General Manager Naval Vessels Division Dario Deste, Admiral Muhammad Ali, Chief of the Indonesian Navy, and Admiral Giuseppe BeruttiBergotto, Deputy Chief of Staff of the Italian Navy.


The two units, formerly named "Marcantonio Colonna" and "Ruggiero di Lauria," sold to the Indonesian Navy and renamed KRI BRAWIJAYA-320 and KRI PRABU SILIWANGI-321, are intended to become the largest combat ships in the Indonesian Navy and will be delivered in the course of 2025.


The ceremony follows the contract signed by our Group in 2024 and underscores the importance of cooperation between the two countries in the naval defense sector, highlighting our commitment and mission towards the future of maritime security.

29 Januari 2025

KRI REM-331 Sambut Kedatangan Kapal Destroyer Prancis Dengan Passing Exercise di Laut Bali

29 Januari 2025

Latihan bersama Passing Exercise FS Forbin D-620 (Horizon Class) dan KRI Raden Eddy Martadinata-331 (photos: TNI)

Kapal Perang Prancis FS Forbin D-620 (Horizon Class) yang melaksanakan lintas damai melewati perairan Indonesia telah tiba di Laut Bali. Kedatangan Kapal Perang Prancis ini disambut KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331) dengan melaksanakan latihan bersama Passing Exercise (Passex). Sabtu (25/1).

Dengan prajurit tangguhnya, KRI REM-331 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto memimpin pelaksanaan beberapa latihan yang digelar. Latihan tersebut mencakup Basic Tactical Maneuvering Exercise (TACMAN), Replenishment at Sea (RAS) Approach Exercise, hingga Photo Exercise (PHOTOEX).


Pada kesempatan tersebut, Komandan KRI REM-331 mengatakan bahwa latihan ini bukan sekadar unjuk kemampuan dan profesionalisme kedua angkatan laut, tetapi juga merupakan bentuk diplomasi maritim dalam rangka memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis.

Momen latihan ini ditutup dengan farewell speech dari masing-masing komandan kapal sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas terselenggaranya latihan dengan baik. Latihan tersebut merupakan tradisi TNI AL dalam menyambut Kapal Perang Asing yang memasuki perairan Indonesia.



Kegiatan ini selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk berkomitmen tinggi terhadap perdamaian dan stabilitas maritim global serta terus menjaga interoperabilitas dan kerjasama antar negara, serta mendukung program Asta Cita yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. TNI AL tidak hanya tampil sebagai penjaga kedaulatan, namun juga sebagai duta perdamaian yang mempererat hubungan Internasional.

(TNI)

Komandan Yonkapa 2 Marinir Inspeksi Kesiapan Prajurit dan Alutsista

29 Januari 2025

Yonkapa 2 Marinir mengoperasikan kendaraan tempur K-61 (kendaraan angkut amfibi ringan) dan PTS-10 (Plavayushchij Transportyer - Sryednyj - kendaraan angkut amfibi medium) (photos: Korps Marinir)

TNI Angkatan Laut, Dispen Kormar (Surabaya) -- Prajurit Kesatria Perkasa Batalyon Kapa 2 Marinir melaksanakan apel organik, dalam rangka pengecekan kesiapan prajurit dan Alutsista materiel tempur yang diambil langsung oleh Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir bertempat di Garase Ranpur, Kesatrian Marinir Soepraptono, Ujung Semarung, Surabaya. Kamis (23/01/2025).


Apel organik ini dilaksanakan bertujuan sebagai pengecekan kekuatan dan kesiapan serta kelengkapan prajurit Yonkapa 2 Mar antara lain norma pack, senjata organik, kendaraan tempur, maupun kendaraan taktis (rantis). Disamping itu juga, agar para prajurit selalu siap dengan tugas ke depan, dengan menyesuaikan dinamika serta perkembangan situasi terkini.


Dalam hal ini, Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir Mayor Mar Yalesesa Milwa Suga memberikan beberapa arahan kepada seluruh prajuritnya antara lain, memerintahkan setiap personel untuk bertanggung jawab menyiapkan perlengkapan perorangan maupun materiel tempur dengan maksimal, agar selalu siap operasional digunakan dalam latihan tempur maupun penugasan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.


Lebih lanjut dikatakan, “Selalu bekali diri kita dengan kemampuan perorangan maupun kru materiel sebagai prajurit Kavaleri, karena satuan yang kuat memiliki prajurit-prajurit yang hebat, handal dan profesional. Oleh sebab itu, kita harus terus berlatih dan meningkatkan kemampuan diri,” imbuhnya.

(Korps Marinir)

Kisah, Pesawat IL-14 Avia Perkuat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)

29 Januari 2025

Pesawat angkut Ilyusin IL-14 Avia (photos: TNI AU)

Pada tanggal 24 Januari 1954, Pemerintah Rusia melalui Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyerahkan Pesawat Ilyusin IL-14 Avia kepada Presiden RI Ir. Soekarno di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Pesawat angkut sedang bermesin ganda tersebut diserahkan kepada AURI dan diberi nama Dolok Martimbang oleh Presiden Soekarno.


Pesawat dengan Nomer Register T-401 digunakan untuk mendukung perjalanan dinas Presiden Soekarno ke berbagai daerah baik di dalam maupun di luar negeri.

Keberadaan Dolok Martimbang sebagai pesawat kepresidenan merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan AURI sekaligus menjadi embrio lahirnya Skadron Angkut Khusus (Skadron Udara 17).

Pesawat IL-14 Avia di Muspusdirla, Jogjakara (photo: Arjun Sarup)

Tahun 1962, pesawat Dolok Martimbang berhenti operasional kemudian digantikan oleh pesawat C-140 Jet Star.

Satu Pesawat IL-14 Avia dijadikan monumen di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pada tahun 2017, monumen pesawat IL-14 Avia direlokasi ke Muspusdirla Jogjakarta untuk dijadikan sebagai koleksi bersejarah.