31 Oktober 2021

Autonomous Truck Project Passes Major Milestone

31 Oktober 2021

Australian Army to develop autonomous trucks (photo : Aus Army)

A $3.5 million Australian Army project to develop a convoy of autonomous trucks that use technology to follow the leader has passed a key milestone by successfully completing a series of road trials.

The autonomous leader-follower vehicle technology, using modified Land 121 40M cargo trucks, was developed under a contract between the Institute for Intelligent Systems Research and Innovation (IISRI) at Deakin University, and Army’s Robotic and Autonomous Systems Implementation and Coordination Office (RICO).

The trials took place over a two-week period at Defence’s Trials and Proving establishment at Monegeetta, Victoria, and involved a five-vehicle convoy.

Minister for Defence Industry Melissa Price said the development of robotic and autonomous systems were vital to meeting Australia’s future operational challenges, including for humanitarian assistance and disaster relief, and in combat operations.

“The completion of this assessment within one year of the allocation of the funding demonstrates the strong industry and Defence partnerships in experimentation, prototyping and exploration of autonomous vehicle and new technologies,” Minister Price said.

“These technologies are ‘disruptive technologies’ that provide marked advantages on the modern battlefield by bolstering ADF capability while protecting Australian personnel.

“This is exactly the type of capability that the Morrison Government announced in the four new Sovereign Industrial Capability Priorities which will help to build a robust, resilient and internationally competitive defence industry in Australia.”

Army, through RICO, continues to work with IISRI and the Australian Road Research Board on the potential transfer of the capability testing onto public roads with further refinement, performance enhancement and understanding of road rules.

“There are a number of technical and regulatory challenges to address to get these platforms into common use,” Minister Price said.

“The ongoing efforts will enable Army to navigate these challenges.”

14 komentar:

  1. Mnizam Hamid Beli low spec dpt la la low spec.....kalo beli high spec dpt la high spec. Sapa la punya idea beli low spec lps tu nk upgrade ke high spec.....double kos..??? Untung la company mana berjaya masok tender....

    Nur Dafinah Mnizam Hamid ni harga double..harga double tu dah dpt.frigate dgn full arm.. tapi sayang kita bayar harga frigate tapi dapat kapal patrol boat sahaja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia dan China menyuarakan keprihatinan baru dan serius atas kesepakatan kapal selam nuklir aliansi Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia atau AUKUS. Keprihatinan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan rekannya Wang Yi di sela-sela pertemuan Kelompok 20 (G-20) di Roma, Sabtu (30/10/2021).

      Kedua Menlu menegaskan kembali keprihatinan mereka atas risiko proliferasi nuklir yang disebabkan oleh perjanjian kerjasama akuisisi kapal selam bertenaga nuklir tiga negara AUKUS.

      Dalam pertemuan tersebut, Wang juga memuji hubungan China-Indonesia. Dia mengatakan bahwa hubungan bilateral berkembang dengan lancar di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, Xi Jinping dan Joko Widodo

      Hapus
  2. Ow..!, Ini apa maksudnya..?!

    -------
    Trenggono pun dalam kesempatan tersebut menantang manajemen Freire untuk membuat kapal pengawas perikanan bagi Indonesia dengan panjang minimal 60 meter berstandar Offshore Patrol Vessel (OPV).

    "Apa memungkinkan Anda (Freire) membuat kapal pengawas perikanan yang juga dilengkapi teknologi pengawasan terkini serta persenjataan mutakhir. Jika memungkinkan delivery-nya cepat untuk bisa dipergunakan sebelum 2024," tantangnya kepada manajemen Freire.
    (Sumber:garudamiliter)
    -------
    🤔🤔🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. opv kayu om rbl, dijamin halimunan..gak kedeteksi radar haha!🤭🤭🤭

      Hapus
  3. yg hibah dari jepang gimana om kabarnya ?

    BalasHapus
  4. Tebar pisang dan nasi bungkus dulu....

    BalasHapus
  5. Enam

    BARUAN LAGI HIGH CLASS robot untuk latihan tembak TNI... mantabs guys ROBOT buat uji tembak AR dll


    https://www.facebook.com/www.IMIIndonesia/videos/426016642460544/

    MALON boleh tak buat macam nih... Ups mereka adalah pakar bina KONDOM unisex
    Xixixixixxixixixixixixixixixixixixixixixi

    BalasHapus
  6. Mana si gempoor..?
    TOILET masih kotor, bersihkan lagi!!!

    BalasHapus
  7. Pur Malon tengok nih..

    https://zonajakarta.pikiran-rakyat.com/teknologi/amp/pr-182908872/destroyer-type-052d-changsha-china-dipepet-kapal-bakamla-indonesia-di-natuna-utara

    BalasHapus
  8. Pork.... Nongol dong pork. Ada banyak pisang nih

    BalasHapus
  9. Areke sek nglawak nang wc umum cak wkwkwk

    BalasHapus
  10. ...Singapura mau IMPOR listrik dari Indonesia, karena listrik yang ada sekarang TERANCAM bangkrut

    kenapa nggak impor dari Malon yach ?


















    ... Xixixixixixixi 😁

    BalasHapus
  11. Namun rupanya proyek LMS Malaysia tidak sepenuhnya powerfull.

    Karena kapal-kapal tersebut rupanya diberikan dalam bentuk kosongan alias tanpa senjata.

    Hal ini lantaran Malaysia tidak menyertakan pembelian persenjataan dari China sehingga benar-benar menerimanya kosongan.

    LMS Malaysia sendiri sebetulnya bukanlah ancaman bagi China, justru Kapal Cepat Rudal (KCR) milik Indonesia yang bisa memberikan rasa waspada bagi musuh.*


    Sumber: Air Times, Defence Security Asia

    Malon senang digondolin umngok bangla n cina

    Kihkihkih

    BalasHapus