31 Juli 2024

PAF Jet Fighters Hold Combat Maneuvers with French Counterparts over Zambales

31 Juli 2024

Basic fighter maneuvers between PAF and FASF (photos: FASF. PAF)

MANILA – Philippine Air Force (PAF) FA-50PH jet fighter pilots on Tuesday honed their aerial defense capabilities by holding "basic fighter maneuvers" (BFM) over the skies of west Zambales with their counterparts from the French Air and Space Force (FASF).

In a statement, PAF acting public affairs office chief Col. Rifiel Santiago said the two Rafale jet fighters of the FASF joined the drills.

"Both Air Forces demonstrated their tactical maneuvering skills and techniques in a simulated combat scenario, showcasing their proficiency in air-to-air combat," he said.


On Monday, two FA-50PH jets of the PAF while two Rafale jets, an A330M transport aircraft, and an A400M Airbus military transport aircraft from the FASF held a joint flight over west Zambales to demonstrate the Rafale jets’ air-to-air refueling capabilities.

This joint aerial exercise is a key component of the French military’s Projection of a Heavy Air Package in Southeast Asia (PEGASE) 2024, Santiago said.

The PEGASE 2024 aims to strengthen military partnerships, enhance operational readiness, and ensure regional stability through collaborative training and strategic deployments. 

(PNA)

Pitch Black 2024: TNI AU Jalankan Peran sebagai Mission Commander Blue Force

31 Juli 2024

F-16C TNI AU dalam Pitch Black 2024 (photo: Aus DoD)

AMX Pitch Black 2024: Pangkoopsudnas Tinjau Pelaksanaan Mission Commander Delegasi TNI AU

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S, M.M., meninjau delegasi TNI Angkatan Udara (AU) yang terlibat dalam latihan multinasional Air Maneuver Exercise (AMX) Pitch Black 2024 di Australia, Senin (29/7/24).

Dalam latihan tersebut, TNI AU berperan sebagai Mission Commander Blue Force yang dipimpin oleh Kapten Pnb Windi “Lion” Darmawan pada fase Large Force Employment (LFE). Sebagai bagian dari Blue Force, TNI AU mengerahkan empat pesawat F-16 Fighting Falcon yang berperan kunci dalam skenario latihan.

Skenario latihan menempatkan Blue Force dengan misi menghancurkan infrastruktur pangkalan udara lawan, termasuk hanggar, tempat penyimpanan bahan bakar, dan elemen pertahanan seperti Surface to Air Missile (SAM), untuk mendukung pasukan darat kawan. Red Force disimulasikan bertugas mempertahankan wilayah dan pangkalan tersebut dari serangan Blue Force.

Formasi pasukan multinasional (photo: Aus DoD)

Formasi Blue Force dibawah pimpinan TNI AU terdiri dari berbagai negara, antara lain empat pesawat F-35A dan dua EA-18 Growler dari Royal Australian Air Force (RAAF), tiga Eurofighter Typhoon dari Aeronautica Militare (Italia), empat F-15 dan empat F-16 dari Republic of Singapore Air Force (RSAF), empat F-2 dari Japan Air Self Defence Force (JASDF), serta tiga FA-50 dari Philippine Air Force (PAF).

Sementara itu, Red Force terdiri dari dua F-35 dan dua EA-18 Growler dari RAAF, serta pesawat tempur F-16 dari TNI AU dan RSAF.

Pada kesempatan tersebut, Pangkoopsudnas menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap delegasi TNI AU atas pelaksanaan misi.

Lebih lanjut Pangkoopsudnas berharap latihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman bagi personel TNI AU guna mendukung pelaksanaan tugas di masa depan.

(TNI AU)

Field Drill of China-Laos Friendship Shield-2024 Joint Exercise Conducted

31 Juli 2024

Infantry fighting vehicles conduct live-fire shooting (photo: Chinese MoD)

VIENTIANE -- An all-element field drill of the China-Laos Friendship Shield-2024 joint military exercise was conducted at the training ground of the Kommadam Academy training ground of the Lao People's Armed Forces (LPAF)on July 18, local time, aiming to enhance joint command and operation capabilities of the two militaries.

Focused on the theme of joint defensive operations, the two participating troops conducted training subjects including drone countermeasures, joint counterattacks, airborne assaults and battlefield emergency aid.

China-Laos Friendship Shield-2024 (photo: Beijing Evening)

Multiple kinds of unmanned equipment were showcased in the drill, including reconnaissance and strike drones, explosive ordnance disposal (EOD) robots, and tracked unmanned vehicles. The troops' capabilities of coordinated manned and unmanned operation were fully examined.

During the drill, the two militaries dispatched helicopters to conduct training subjects including joint blockade, airborne assaults, and casualty evacuation, in coordination with infantry, engineering, medical and logistic forces, in a bid to improve their joint land-air combat capabilities.

China-Laos Friendship Shield-2024 (photo: ChinaMil)

After the field drill, the China-Laos Friendship Shield-2024 joint military exercise wrapped up with a closing ceremony. Leaders from the two sides presented honorary certificates and commemorative medals to outstanding participants. Both sides agreed that this joint exercise demonstrated the determination of the Chinese and Lao militaries to steadfastly safeguard regional stability. It also deepened bilateral military cooperation and strengthened the traditional friendship between the two countries and the two militaries.



30 Juli 2024

Koarmada I TNI AL Siapkan KRI Bung Tomo untuk Latihan di Vietnam

30 Juli 2024

Korvet Indonesia KRI Bung Tomo-357 dan fregat Vietnam HQ 012-Ly Thai To pernah berlatih bersama dalam Codex 2022 (photo: TNI AL)

Jakarta (ANTARA) - Komando Armada (Koarmada) I TNI Angkatan Laut menyiapkan korvet KRI Bung Tomo-357 untuk mengikuti Latihan Bersama Terkoordinasi (Latma Codex) 24B 2024 dengan Angkatan Laut Vietnam di perairan Vietnam pada 19–24 Agustus.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I TNI AL Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan saat dihubungi di Jakarta, Senin, menyampaikan Panglima Komando Armada I TNI AL Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi mengecek langsung kesiapan KRI Bung Tomo yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin.

“Dalam peninjauannya, Pangkoarmada I menerima paparan kesiapan kondisi teknis dan rencana garis besar (RGB) Codex oleh Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Dedi Gunawan Widyatmoko di Lounge Room Perwira KRI Bung Tomo,” kata Kadispen Koarmada I.

Dia melanjutkan Pangkoarmada I kemudian lanjut mengecek anjungan dan pusat informasi tempur (PIT) KRI Bung Tomo (TOM)-357. Laksda Yoos juga memberikan arahan kepada para pengawak KRI TOM-357 sebelum mereka berlayar ke Vietnam mengikuti Latma Codex 24B 2024.

“Latma Codex 24B Tahun 2024 rencana dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 19 Agustus sampai dengan 24 Agustus 2024 di perairan Vietnam. Latihan ini digelar untuk meningkatkan profesionalisme, kepercayaan, dan kerja sama di bidang militer antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Vietnam,” kata Kolonel Yoni.

Latma Codex pertama kali digelar pada 2022 di perairan Batam dan Bintan, Kepulauan Riau. Dalam latihan itu, yang menggunakan sandi Codex 22B-I, TNI AL juga mengerahkan KRI Bung Tomo-357 untuk berlatih bersama kapal perang Vietnam HQ 012-Ly Thai To.

Latihan bersama terkoordinasi itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang disepakati angkatan laut dua negara pada 2021.

Indonesia dan Vietnam berbagi wilayah perairan di Laut China Selatan, yang mana untuk bagian selatan Laut China Selatan masuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia yang saat ini disebut sebagai Laut Natuna Utara.

TNI AL Bentuk Satgas untuk Membawa Pulang Fregat dari Italia

30 Juli 2024

Kapal PPA yang akan diambil Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM dapat berfungsi sebagai fregat dalam konfigurasi "Full" dengan kemampuan AAW, ASW dan ASuW (photo: shipshub)

Laksma Sumarji Bimoaji Dapat Tugas Khusus Jelang Kedatangan Fregat dari Italia

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, hingga promosi terhadap jabatan 256 perwira tinggi (pati) ketiga matra, salah satunya Laksamana Pertama Sumarji Bimoaji. 

Bimoaji dirotasi dari posisi Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada III menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI AL. 

Dalam keterangan di surat mutasi, Bimoaji mendapat penugasan khusus yaitu sebagai Dansatgas Yekda A Frigate FREMM. 

“(Penugasan ini) berkaitan dengan pembelian kapal fregat baru dari Italia,” kata Bimoaji kepada Kompas.com, Senin (29/7/2024). 

Diketahui, Kementerian Pertahanan RI membeli dua unit kapal Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia. 

Kapal OPV itu juga bisa berfungsi sebagai fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).

Berdasarkan kontrak yang telah disepakati, rencana pengiriman kapal pertama pada bulan Oktober 2024, sedangkan kapal kedua dijadwalkan akan tiba pada April 2025. 

Bimoaji pun mendapatkan tugas khusus mengawal kedatangan kedua kapal tersebut. 

Ia bakal menjalin komunikasi dengan pihak Fincantieri maupun Angkatan Laut Italia untuk kedatangan kapal. 

“(Tugasnya) berkaitan dengan pengambilan dan penyeberangan kapal tersebut dari Italia ke Indonesia,” kata Bimoaji.

Adapun Bimoaji merupakan Komandan Satgas Port Visit Mesir yang membawa KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban terdampak konflik di Jalur Gaza, pada Maret silam. 

KRI dr Radjiman berhasil melewati Laut Merah yang rawan konflik. Rute yang dilewati adalah Jakarta-Belawan-El Arish-Jeddah-Batam-Jakarta. 

Bantuan kemanusiaan berupa logistik seberat 242 ton yang terdiri dari makanan, obat-obatan, selimut, pakaian dewasa dan anak-anak. 

KRI dr Radjiman saat itu membawa 214 personel, termasuk di dalamnya terdapat pasukan khusus milik TNI AL yaitu Intai Amfibi (Taifib), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Lockheed Martin Sodorkan F-16 Block 70/72 untuk Thailand

30 Juli 2024

Pesawat F-16V Block 70/72 untuk Thailand sesuai pengajuan Lockheed Martin mencakup  extended service life, extended range (adanya conformal fuel tanks), dan new avionics seperti radar APG-83 AESA (image: ASK)

Seiring gerak maju Thailand menuju keputusan untuk memperoleh pesawat tempur baru, Lockheed Martin menyoroti kemampuan dan umur panjang pesawat tempur F-16V (Viper) Block 70/72 sebagai pesawat yang sesuai dengan persyaratan operasional Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF), kata seorang eksekutif perusahaan.

Thailand berupaya untuk mendapatkan sejumlah pesawat tempur generasi keempat untuk menggantikan satu skuadron Lockheed Martin F-16A/B yang sudah tua sebagai bagian dari "proyek penggantian pesawat tempur", yang dijadwalkan berlangsung dari tahun 2025 hingga 2034.

Avionik pesawat tempur F-16 Block 70/72 (photo: Lockheed Martin)

Berbicara kepada Janes pada tanggal 24 Juli, Aimee Burnett, wakil presiden pengembangan bisnis untuk Integrated Fighter Group milik Lockheed Martin, mengatakan bahwa perusahaan tersebut mengusulkan pesawat tempur F-16V Block 70/72 untuk Thailand karena pesawat tersebut memiliki "peningkatan keberlanjutan" dan kemampuan sensor generasi berikutnya. Lockheed Martin juga mengusulkan paket penggantian yang "dapat disesuaikan", imbuh Burnett.

Sistem inti pesawat Block 70/72 meliputi sistem peperangan elektronik (EW) AN/ALQ-254(V)1 Viper Shield dan radar active electronically scanned array (AESA) Northrop Grumman AN/APG-83. Menurut Burnett, AN/APG-83 menyediakan kemampuan radar pesawat tempur generasi kelima dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar AESA milik Lockheed Martin F-22 dan F-35.

Pesawat tersebut juga akan memiliki "lebih dari 3.300 konfigurasi pengangkutan dan pelepasan yang disertifikasi untuk F-16 dari perspektif senjata", tambahnya.

Lockheed Martin tidak menyebutkan apakah akan menawarkan penyesuaian avionik yang unik untuk sistem RTAF.

(Jane's)

29 Juli 2024

Airbus A330 MRTT Completes Aerial Refueling at Night

29 Juli 2024

Air-to-air refuelling at night with the RSAF F-16, F-15, and A330 MRTT (photos: Airbus Defence)

The Airbus A330MRTT has achieved a world first aviation milestone by completing an automatic air-to-air refuelling (A3R) flight test campaign in night conditions - a key step towards certification in 2025.

Between May and June this year, The RSAF A330 MRTT embodying the latest A3R system configuration, conducted ten flights with Portuguese F-16s and Singapore F-16s, F-15SGs fighters and another Singapore MRTT as receiver. 

As part of these night tests, contacts were carried out in different night illumination conditions and receiver external configurations. This milestone was achieved by following the development of new A3R night operation algorithms and new camera system standards.

(Airbus Defence)

Australia Signed Four-year Sustainment Contract for the Sustainment of the Collins Class Submarines

29 Juli 2024

Collins Class Submarine at Henderson Marine Complex, Western Australia (photos: Aus DoD)

Albanese Government investment in Collins class submarines sustainment to support more than 1600 jobs

The Albanese Government has signed a new four-year sustainment contract with ASC Pty Ltd, securing South Australia and Western Australia as the centres of excellence for the sustainment of the Collins class submarines.

This new contract will provide work valued at over $2.2 billion, directly ensuring job security for more than 1,100 highly skilled workers at Osborne, South Australia and Henderson, Western Australia. It is part of the Albanese Government’s $4 to $5 billion commitment to keeping the Collins class submarines as a potent strike and deterrence capability.

Significantly, this contract follows the recently announced life-of-type extension (LOTE) program for the Collins class submarines, which will commence with HMAS Farncomb in 2026 at Osborne, South Australia.

These decisions demonstrate the Albanese Government’s commitment to investing in Australian industry and workers, ensuring we maintain Australia’s sovereign capability in naval shipbuilding and sustainment.

Australian industry will have significant opportunities to maintain one of the most capable conventionally‑powered submarines in the world, with around 90 per cent of the Collins class’ platform sustainment budget being spent in Australia. 

The new contract directly supports employment for more than 700 people in South Australia and 400 people in Western Australia. The LOTE program provides work for about 500 people in South Australia. 

Quotes attributable to Minister for Defence Industry, Pat Conroy:

“The Albanese Government is investing in Australian industry to maintain our sovereign capability in sustaining one of the most capable conventionally-powered submarines in the world.

“This is a vote in confidence in the more than 1,600 highly skilled workers across South Australia and Western Australia who have been instrumental in maintaining this critical capability.

“This new contract further ensures these workers have certainty in Australia’s national naval shipbuilding and sustainment enterprise, and helps to grow the workforce required to build and sustain Australia’s future nuclear-powered submarines.”

(Aus DoD)

HTMS Bhumibol Adulyadej and HTMS Taksin of the Royal Thai Navy Conduct First ESSM Surface-to-air Missile Firing Exercise

29 Juli 2024

RIM-162 ESSM (Evolved Sea Sparrow Missile) surface-to-air missile has a range of around 50km (photo: RTN)

HTMS Bhumibol Dulyadej from 1st Frigate Squadron and Naresuan-class frigates HTMS Taksin from 2nd Frigate Squadron of the Royal Thai Navy, have successfully launched their first RIM-162 ESSM (Evolved Sea Sparrow Missile) surface-to-air missile. 

In a live fire exercise on 25 July 2024 in the Gulf of Thailand, HTMS Bhumibol Adulyadej and HTMS Taksin successfully fired one ESSM surface-to-air missile from each ship's Mk 41 VLS (Vertical Launching System) to destroy a Naval Ordnance Department Banshee air target at ranges of 7nmi and 8.5nmi, respectively.

HTMS Taksin fires ESSM during exercise (photo: RTN)

The ESSM surface-to-air missile firing exercise also marks the closing of the 2024 annual naval exercise, which was held on March 5, 2024, and will be followed by a sea-based exercise (FTX: Field Training Exercise) in May 2024.

This included the first training session of Mk46 light torpedo firing from HTMS Bhumibol Adulyadej together with two Sikorsky SH-60B Seahawk anti-submarine helicopters from Squadron 2, HTMS Chakri Naruebet Flight Unit, Royal Thai Naval Air Division (RTNAD), proving the ship's capabilities in both Anti-Submarine Warfare (ASW) and Anti-Air Warfare (AAW) aspects.

HTMS Bhumibol Adulyadej fires ESSM during exercise (photo: RTN)

HTMS Bhumibol Adulyadej is the latest high-performance frigate of the Royal Thai Navy, built by the DSME shipyard of the Republic of Korea (now Hanwha Ocean) and commissioned in 2019. The two frigates of the HTMS Naresuan-class, HTMS Naresuan and HTMS Taksin, built in China, were commissioned in 1995 and underwent a capability upgrade in 2011, with Saab of Sweden as the prime contractor.

Each ship is equipped with eight Mk 41 VLS vertical launchers, which are ready to receive up to 32 rounds of ESSM surface-to-air missiles in four Mk25 Quad-Pack Canisters. This latest ESSM firing exercise is the second since the first firing conducted by HTMS Naresuan in the CARAT 2015 exercise in 2015.

(AAG)

28 Juli 2024

2 Pesawat T-50TH Tiba di Thailand

28 Juli 2024

Kedatangan dua pesawat T-50TH (photo: Thai socmed)

Pada tanggal 15 Juli 2024 lalu di beberapa sosial media Thailand beredar foto-foto kedatangan 2 pesawat latih T-50TH untuk Royal Thai Air Force (RTAF). Kedua pesawat ini diangkut dengan pesawat B747 Korean Air Cargo.

Berbeda dengan kedatangan pesawat T-50TH lainnya, pesawat buatan  Korea Aerospace Industries yang biasanya datang utuh dan diterbangkan ke Squadron 401 di Takhli, Provinsi Nakhon Sawan, sebelah utara Bangkok ini kali ini datang dalam kondisi semi CBU.

Perakitan pesawat T-50TH ke-13 dan ke-14 (photo: Wassana Nanuam)

Pesawat langsung dibawa ke hanggar squadron 401, Divisi Udara Ketiga, Wing 4 RTAF untuk menjalani perakitan. Pesawat T-50TH dengan nomor registrasi 40113 dan 40114 ini akan menjadi pesawat ke-13 dan ke-14 T-50TH di RTAF.

Dua pesawat T-50TH ini adalah hasil pembelian yang kontraknya ditanda-tangani pada bulan Agustus 2021 lalu, dimana progres pembuatan pesawat ini sempat ditengok Kepala Staf RTAF pada bulan Februari 2023.

RTAF akan melengkapi squadron 401 dengan 16 pesawat T-50TH, kekurangan 2 pesawat lainnya akan dibeli pada kurun waktu 2025-2029.

SRV-F Mk 3 Sistem Penyelamatan Kapal Selam TNI AL

28 Juli 2024

SMP SRV-F Mk 3 (photo: Kemhan)

Indonesia akan menjadi negara ketiga di kawasan, sebagai pengguna Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) atau Sistem Penyelamatan Kapal Selam dari Inggris, setelah dilakukannya penandatanganan kontrak pengadaan, beberapa waktu lalu.

SMP SRV-F Mk 3 (photo: SMP)

Pengadaan SRV-F Mk. 3 produksi Submarine Manufacturing & Product Ltd. (SMP) yang dilengkapi dengan Mothership (MOSHIP), merupakan sistem penyelamatan kapal selam paling unggul di dunia dan kehadirannya dapat lebih memperkuat kemampuan satuan kapal selam TNI AL. (Kemhan)


The SRV-F Mk3 is a free-swimming manned submersible capable of untethered rescue operations to depths over 500m. This SRV is operated by 3 crew members and has a rescue chamber capacity of 50 submariners per dive. Connection to the DISSUB is achieved by the NATO ANEP MNEP 85 / 85.1 compliant mating skirt complete with an innovative soft seal capable of mating to the DISSUB at angles up to 45 degrees. (SMP Ltd)

Malaysia Membuka Tender untuk Pengadaan 800 Unit M72 LAW-EC

28 Juli 2024

Nammo M-72 EC LAW (photo: Nammo)

Kementerian Pertahanan Malaysia baru-baru ini mengumumkan tender untuk mengundang perusahaan lokal untuk memasok 800 unit M72 LAW-EC (Light Anti-tank Weapon Enhanced Capability) untuk Brigade Para ke-10, demikian unggahan Malaysian Defence belum lama ini.

M72-EC LAW diproduksi oleh perusahaan Norwegia-Finlandia, Nammo, senjata ini diharapkan dapat menggantikan RPG-7 buatan Rusia yang ada dalam inventaris Brigade. Untuk senjata roket anti-tank/senjata anti-tank ringan (LAW) Angkatan Darat Malaysia juga mengoperaikan Carl Gustav 84mm (Goose), dan Instalanza C90, namun untuk pasukan khusus GGK juga dilengkapi dengan Saab Bofors AT4.

Spesifikasi Nammo M72-EC LAW (image: Nammo)

Adapun pemilihan  persyaratan M72-EC sebagai senjata anti-tank ringan untuk Brigade Para  ke-10 yang akan digunakan untuk operasi dan pelatihan harus memenuhi syarat-syarat berikut ini.

-Senjata tersebut akan digunakan untuk menembus kendaraan lapis baja ringan, tempat penempatan senjata, bunker, benteng, atau target keras yang setara.

-Senjata tersebut akan mudah dibawa oleh personel tanpa menurunkan mobilitas mereka selama infiltrasi dan eksfiltrasi melalui laut, udara, atau darat.

-Sifat operasi udara untuk melakukan operasi ofensif dan defensif memerlukan karakteristik senjata yang ringan, mandiri dengan daya tembak yang efektif, dan sekali pakai/disposable.

Tender pengadaan M72 LAW-EC ini akan ditutup pada akhir Juli 2024.

27 Juli 2024

RAN Selects The Whiskey Project's Landing Craft for Pacific Support Vessel

27 Juli 2024

New landing ship for Pacific Support Vessel (image: The Whiskey Project Group)

The Whiskey Project Group has successfully completed a major milestone under the contract awarded earlier this year to design and construct two light landing craft for the Royal Australian Navy.

The 15.4m craft are designed to be embarked on the Pacific Support Vessel - ADV Reliant, replacing the long-serving LCVP in that role.
 
These highly capable vessels will provide the vital ship-to-shore connector capability for the ship to support a wide range of operations in the region.

Construction is due to commence next month. 

Airbus Tawarkan Pesawat Tanker A330 MRTT ke TNI AU

27 Juli 2024

Pesawat tanker A330 MRTT (photo: Airbus)

Produsen pesawat asal Prancis, Airbus menawarkan pesawat tanker A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) kepada TNI Angkatan Udara (AU).

Airbus Chief Representative Indonesia, Dani Adriananta, mengatakan pesawat tempur teranyar ini bisa meningkatkan kekuatan udara TNI AU. Pasalnya, Indonesia memiliki kebutuhan krusial untuk memastikan kekuatan udara dapat beroperasi secara terus menerus.

"Ini penting bagi kesiapan Indonesia menghadapi misi pertahanan nasional maupun berbagai misi internasional. Kemampuan A330 MRTT dalam pengisian bahan bakar di udara, transportasi strategis, dan evakuasi medis akan menjadi aset berharga bagi TNI-AU," kata Dani dalam konferensi pers di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (25/7).

Dani menjelaskan, A330 MRTT memiliki kapasitas penampung bahan bakar terbesar. Pesawat ini bisa mengangkut hingga 111 ton bahan bakar.

Dalam misi berdurasi selama empat jam, pesawat ini mampu menyalurkan 50.000 kilogram bahan bakar ke berbagai pesawat penerima pada jarak lebih dari 1.000 nm dari titik lepas landasnya. Kemampuan ini memberikan dampak strategis dan keunggulan teknologi untuk misi-misi dengan durasi lebih panjang dan jarak operasional yang lebih jauh.

“Selain itu, Pesawat A330 MRTT dapat mendukung berbagai misi pengangkutan udara strategis. Termasuk pengerahan pasukan dan peralatan dengan cepat, dengan kapasitas hingga 300 penumpang atau 45.000 kg kargo,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pesawat ini dapat segera dikonfigurasikan untuk misi evakuasi medis. Kabinnya dapat mengakomodasi hingga 130 tandu dan menyediakan fasilitas perawatan medis penting. Kemampuan ini memastikan pengangkutan personel yang terluka dapat dilakukan dengan cepat dan aman.

Pesawat A330 MRTT dirancang untuk terintegrasi dengan armada militer yang ada, kompatibel dengan berbagai pesawat penerima dan sistem pendukung. Sehingga meningkatkan fleksibilitas operasional angkatan udara.

Impesi seniman jika A330 MRTT masuk ke jajaran TNI AU (image: macaskeel)

Automatic to Autonomous Air-to-Air Refueling
Pada tahun 2022, A330 MRTT menjadi pesawat tanker pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi untuk operasi pengisian bahan bakar dari udara ke udara secara otomatis (Automatic Air-To-Air Refuelling/A3R). Sistem ini disertifikasi oleh Spanish National Institute for Aerospace Technology (INTA) dan mampu mengurangi beban kerja operator, meningkatkan keselamatan, serta mengoptimalkan efisiensi pengisian bahan bakar di udara.

A3R merupakan bagian dari pengembangan SMART MRTT oleh Airbus yang juga tengah mengembangkan teknologi masa depan yakni pengisian bahan bakar udara otonom (Autonomous Air-to-Air Refueling/A4R). Teknologi A4R dapat lebih jauh lagi meningkatkan efisiensi pengisian bahan bakar di udara.

"Ketertarikan Indonesia terhadap A330 MRTT sejalan dengan upaya besarnya dalam memodernisasi militer dan meningkatkan keamanan di wilayah sekitar. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas kawasan,” kata Dani.

“Masuknya A330 MRTT akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam hal proyeksi kekuatan, respons terhadap keadaan darurat, dan dukungan misi kemanusiaan, baik domestik maupun internasional. Airbus berkomitmen untuk mendukung kemampuan pertahanan Indonesia dan menantikan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah Indonesia,” imbuhnya.

Sebanyak 82 pesawat A330 MRTT telah dipesan oleh Australia, Kanada, Prancis, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Armada pesawat ini telah mencatat lebih dari 300.000 jam terbang untuk mendukung misi militer dan kemanusiaan.

Pitch Black 2024: TNI AU Jalankan Misi DCA Pada Latihan Pagi dan Malam

27 Juli 2024

F-16 A/B/C/D TNI AU dalam Pitch Black 2024 (all photos: TNI AU)

Memasuki hari keempat Fase Latihan Large Force Employment (LFE) Air Menuever Exercise (AMX) Pitch Black 2024, Kamis (25/07/2024), TNI AU yang tergabung dalam Blue Force menjalankan Misi Defence Counter Air (DCA) dimana Blue Force harus mempertahankan wilayah yang telah berhasil direbut.


Sedangkan Red Force harus menyerang dan merebut kembali wilayah yang telah berhasil dikuasai oleh Blue Force.

TNI AU pada kesempatan ini melaksanakan Misi DCA Pagi dan Malam.


Pada DCA Pagi, TNI AU dengan dua Pesawat F-16 Fighting Falcon yang tergabung dalam Blue Force akan berkolaborasi dengan beberapa negara lainnya, yaitu RSAF (Singapura) selaku Mission Commander mengerahkan empat F-15, RAF (Inggris) dengan empat Eurofighter Typhoon FGR-4, RAAF (Australia) dengan empat FA-18 Hornet, FASF (Prancis) dengan dua Dassault Rafale, SASF (Spanyol) dengan empat Eurofighter Typhoon dan ROKAF (Korea Selatan) dengan empat F-15.


Red Force yang terdiri dari IAF (India) menggunakan empat Sukhoi Su-30 sebagai Mission Commander akan didukung oleh TNI AU dengan dua F-16 Fighting Falcon, Marina Militare (AL Italia) dengan dua pesawat AV-8 Harrier, ROKAF (Korea Selatan) dengan dua F-15, TUDM (Malaysia) dengan dua F-18 D serta RAAF dengan dua F-35 dan dua EA-18 Growler pada Latihan Pagi.


Sedangkan untuk Latihan DCA malam Blue Force dengan Mission Commander Aeronautica Militare (AU Italia) mengerahkan empat Eurofighter Typhoon dan empat F-35 akan mempertahankan wilayah latihan bersama dua F-16 Fighting Falcon TNI AU, empat FA-18 Hornet RAAF (Australia), dua Eurofighter Typhoon SASF (Spanyol), dua Dassault Rafale dari FASF (Prancis), empat F-15 ROKAF (Korea Selatan), dan Empat Sukhoi Su-30 IAF (India).


Untuk Latihan Malam, Red Force dengan Mission Commander RAAF (Australia) dengan menggunakan dua EA-18 Growler dan empat F-35 A akan menyerang wilayah Blue Force dengan berkolaborasi dengan dua F-16 Fighting Falcon TNI AU, empat F-15 RSAF (Singapura), dan empat Eurofighter Typhoon RAF (Inggris).

26 Juli 2024

Bakamla Jajaki Pembangunan Pangkalan di Sulsel Jaga IKN

26 Juli 2024

Bakamla perlu pangkalan untuk menjaga IKN (photo: Poskota)

Makassar (ANTARA) - Badan Keamanan dan Keselamatan Laut (Bakamla) RI sedang menjajaki pembangunan pangkalan di Sulsel yang merupakan salah satu daerah yang menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Darmawan Bintang, dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan Bakamla merupakan bagian dari pengamanan, terutama pengamanan bagian tatanan laut untuk menunjang IKN.

Karena itu, lanjut dia, Bakamla dan Pemprov Sulsel secara bersama-sama tengah membahas kebutuhan-kebutuhan yang mungkin bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah, misalnya sarana dan prasarana.

Untuk sementara, kata Darmawan Bintang, Kabupaten Takalar menjadi daerah pertama yang ditinjau, dan nantinya akan diadakan perbandingan-perbandingan karena laut di Selat Makassar jauh lebih luas.

Sementara itu Laksamana Pertama Bakamla RI Budi Santosa, menjelaskan, Sulsel sebagai daerah penyangga IKN, sehingga ia melakukan penjajakan dan berharap agar ke depan ada lokasi untuk dijadikan pangkalan Bakamla sebagai pemantau.

“Sesuai dengan Perpres 63, harus membangun beberapa pangkalan dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan maritim dan membangun daya tangkal kemaritiman di Perairan Indonesia," jelasnya saat bertemu Plh Sekdaprov Sulsel.

Hadir dalam audience ini, Kolonel Bakamla Amir Mahmud (Analis Kebijakan Ahli Madya), Serka Bakamla Diah Ayu Megawati (Pengolah Data Direktorat Litbang Bakamla RI), Sertu Bakamla Bintang Cahya Permata Sari (Pengadministrasian Umum Direktorat Litbang Bakamla RI).

Serta perwakilan Kesbangpol Sulsel, perwakilan Biro Hukum, perwakilan Bappelitbangda, perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan, dan perwakilan Biro Pemerintahan Sulsel

(Antara)

Australia Accelerates to Build Army's 18 Medium Landing Craft Project

26 Juli 2024

18 medium landing craft for the Australian Army designed by Birdon and to be built by Austal at the Henderson Shipyard in Western Australia (image: Birdon)

The build of 18 medium landing craft for the Army’s new littoral fleet is being accelerated, underscoring the Albanese Government’s commitment to keeping Australians safe and support for Australia’s sovereign defence industry.

The $2 billion project - part of the Government’s record investment in Defence - is expected to create 1,100 direct jobs and more than 2,000 indirect jobs under a program that will also deliver heavy landing craft as well as amphibious vehicles.

The first of the medium landing craft vessels, designed by Birdon and to be built by Austal at the Henderson Shipyard in Western Australia, is expected to be delivered in 2026.

The local build of the medium landing craft is in addition to up to eight heavy landing craft which will also be built by Austal at Henderson.

These vessels are an essential component of Army’s transformation and optimisation for littoral manoeuvre. They will support a strategy of denial which includes deploying and sustaining modernised land forces with long-range land and maritime strike capabilities across our region.

The Albanese Government is investing $7 billion towards littoral manoeuvre vessels, an investment that continues to grow the Australian industrial base, supply chains and create highly skilled, well-paid jobs.

About the Landing Craft Medium: With a range of up to 2000 nautical miles when operating with the Landing Craft Heavy, the Landing Craft Medium are capable of transporting up to 90 tonnes, equivalent to four High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS), or one main battle tank, or one infantry fighting vehicle and two Bushmasters. This is similar to the capacity of large aircraft such as a C-17 Globemaster. These landing craft will be supported by the Amphibious Vehicle Logistics which can navigate over beaches and through waterways that may be clogged with obstacles and debris.

Pangkoopsud III Tinjau Rencana Lahan Site Radar Sorong

26 Juli 2024

Maladumes, Sorong, Papua Barat Daya (image: GoogleMaps)

Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan, M.MP., MMDS., MSS., bersama Ketua PIA Ardhya Garini DIII Ibu Nunuk Benny Arfan meninjau lokasi lahan Site Radar dan melaksanakan Baksos di Distrik Maladumes, Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (24/7/2024).

Setibanya Pangkoopsud III di Bandara Udara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong disambut dengan Kepala Seksi Keamanan Penerbangan Bandara DEO Sorong, Omardani Setyo Nugroho serta pejabat TNI Angkatan Udara perwakilan Sorong.


Pangkoopsud III mengungkapkan Pembangunan Site Radar baru di wilayah Sorong merupakan bagian rencana strategis TNI Angkatan Udara dalam menjaga dan mengamankan wilayah Udara utamanya di kawasan Timur Indonesia.

Selanjutnya Pangkoopsud III dan Ketua PIA Ardhya Garini D III juga melaksanakan silaturahmi dengan aparat pemerintah dan masyarakat sekitar sekaligus pembagian bingkisan dalam rangka Hari Bhakti TNI AU.

25 Juli 2024

Militer Perancis Bagikan Ilmu Pengoperasian Jet Tempur Rafale ke TNI AU

25 Juli 2024

Pesawat tempur Rafale Prancis (photos: TNI AU)

JAKARTA, KOMPAS.com - French Air and Space Forces atau Angkatan Udara dan Antariksa Perancis membagikan ilmu kepada TNI AU lewat Misi Pegase 2024. 

Lewat misi tersebut, Angkatan Udara dan Antariksa Perancis mendukung penuh Indonesia untuk pengoperasian jet tempur Rafale dan pesawat Airbus A400M Atlas. 

Diketahui, baik Rafale maupun A400M merupakan pesawat pesanan Indonesia untuk memperkuat TNI AU.  

“(Misi ini) untuk mendukung Angkatan Udara Indonesia, kami berbagi perspektif terbang dengan pesawat. Kita tahu, Rafale akan datang (ke Indonesia) pada 2026 dan A400M datang pada 2025,” kata Komandan Misi Pegase 2024 Brigjen Guillaume Thomas dalam konferensi pers di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2024). 

Dalam Misi Pegase 2024, TNI AU dan Angkatan Udara dan Antariksa Perancis juga akan bertukar pengetahuan dan pengalaman yang mencakup kegiatan Subject Matter Matter Expert Exchange (SMEE), Air to Air Refueling, serta kegiatan lain.


Misi Pegase 2024 juga menunjukkan komitmen Perancis terhadap keamanan di kawasan Indo-Pasifik. 

“Perancis merupakan negara yang berdaulat di kawasan Indo-Pasifik. Angkatan Bersenjata Perancis terlibat sepenuhnya untuk melindungi penduduk Perancis dan kepentingan Perancis di kawasan,” tulis siaran pers Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia. 

Pantauan di lokasi, satu jet tempur Rafale dan dua pesawat kargo A400M Angkatan Udara dan Antariksa Perancis terparkir di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu siang, dalam rangkaian Misi Pegase. 

Rencananya, satu Rafale dan dua dua pesawat Airbus A330 MRTT Phenix akan menyusul. 

Negara-negara yang disinggahi dalam Misi Pegase 2024 kali ini adalah Uni Emirat Arab, Jepang, Singapura, Indonesia, Malaysia, Australia, India, Qatar, Mesir, Filipina, Selandia Baru hingga Kanada.

Radar Leonardo RAT-31 DL/M TNI AU

25 Juli 2024

Radar Leonardo RAT 31 DL/M (photo: Kemhan)

TNI AU saat ini telah mengoperasikan radar pertahanan udara (hanud) Leonardo RAT 31 DL/M, buatan perusahaan Italia Leonardo SpA, yang memperkuat Satuan Radar 221 TNI AU, Ngliyep, Malang, Jawa Timur.

Radar RAT-31 DL/M yang merupakan produksi bersama PT. LEN dan Perusahaan Italia Leonardo SpA, memiliki kemampuan jangkauan pengawasan hingga 400 km.


Radar ini juga dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/Electronic Counter Measure (EVM) dan diklaim dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik.

Australia Berencana Mempersenjatai Super Hornet dengan Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM)

25 Juli 2024

Rudal Jelajah Serang Hipersonik AS akan diuji coba diluncurkan di Woomera Australia, (image: Raytheon)

Royal Australian Air Force (RAAF) sedang bersiap mempersenjatai Boeing F/A-18F Super Hornet miliknya dengan Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) AS untuk serangkaian pengujian di negara tersebut. Keterlibatan Australia dalam proyek ini juga dapat diperluas hingga mengintegrasikan HACM all-up round (AUR) ke dalam pesawat, menurut Departemen Pertahanan (DoD) di Canberra.

HACM adalah senjata hipersonik taktis yang dirancang oleh Amerika Serikat untuk operasi jarak jauh. Dirancang untuk diluncurkan dari pesawat tempur dan pembom, rudal ini dimaksudkan untuk menyerang sasaran bernilai tinggi di lingkungan yang diperebutkan, menurut Angkatan Udara AS (USAF). Rudal ini juga dimaksudkan untuk diintegrasikan dengan upaya AS-Australia untuk mengembangkan teknologi rudal hipersonik melalui program bersama Southern Cross Integrated Flight Research Experiment (SCIFiRE).

Dimasukkannya HACM dalam SCIFiRE tidak hanya mendukung pengujian penerbangan tetapi juga pengembangan lebih lanjut dari rudal tersebut, kata juru bicara Departemen Pertahanan kepada Janes pada tanggal 22 Juli. “Melalui perjanjian SCIFiRE, AS dan Australia terus berkolaborasi dalam desain dan pengembangan HACM, termasuk upaya untuk mengintegrasikan HACM pada RAAF F/A-18F Super Hornet, dan menggunakan infrastruktur uji Australia untuk uji penerbangan,” kata juru bicara tersebut.

Keterlibatan F/A-18F RAAF dalam uji peluncuran HACM diungkapkan dalam laporan Juni 2024 oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO). Janes menilai pengujian tersebut akan dilakukan di Australia karena “ketersediaan dan keterbatasan jangkauan pengujian… untuk program hipersonik” di AS, menurut laporan GAO.

Laporan GAO menambahkan bahwa integrasi HACM dengan SCIFiRE akan “meringankan masalah ini”.

24 Juli 2024

RSAF Hones Operational Capabilities in Large-Scale Multinational Air Combat Exercise in Australia

24 Juli 2024

The Republic of Singapore Air Force (RSAF)’s F-15SG fighter jet training with the United States Air Force's F-22 in Exercise Pitch Black 2024 (photos: Sing Mindef, RSAF)

The Republic of Singapore Air Force (RSAF) is participating in Exercise Pitch Black (XPB) 2024, a biennial large-scale multinational air combat exercise hosted by the Royal Australian Air Force (RAAF) in Darwin, Australia. Held from 12 July to 2 August 2024, this year’s iteration is the largest in the exercise’s 43-year history as it involves more than 4,400 personnel and over 140 aircraft from 20 participating nations. 

The RSAF’s A330 Multi-Role Tanker Transport (MRTT) flying alongside the F-15SG and F-16 fighter jets in Darwin, Australia (photo: Sing Mindef)

The exercise provides a realistic and challenging training environment for the participating air forces to pit their air combat skills against simulated threats across a wide range of scenarios, such as air-to-air combat, air-to-ground combat, as well as surveillance and reconnaissance missions in both day and night conditions.

Our A330 MRTT conducting air-to-air refuelling with our F-15SG (photo: RSAF)

The RSAF, a regular participant in XPB, has deployed more than 450 personnel, four F-15SGs, six F-16C/Ds, one G550 Airborne Early Warning aircraft, and one A330 Multi-Role Tanker Transport (A330 MRTT) aircraft. 

The RSAF's A330 MRTT conducting air-to-air refuelling with the RAAF's F-35A fighter aircraft and the RSAF's F-15SG and F-16C (photo: Sing Mindef)

The A330 MRTT will be conducting air-to-air refuelling operations to extend the endurance of fighter aircraft from participating nations and enhance operational competencies through the large-scale air combat training environment. Multiple Ground-Based Air Defence systems, including the SHIKRA and Multi-Mission Radar, the Aster 30, and the SPYDER are also participating in the exercise this year.

The RSAF's A330 MRTT performing air-to-air refuelling with the F-18 Super Hornets from the RAAF (photo: Sing Mindef)

The RSAF’s XPB Exercise Director, Colonel Lee Mei Yi, shared her views on the significance of this year’s multilateral exercise. She said, “Exercise Pitch Black is important to the RSAF as it enhances interoperability and cooperation with our international partners on a regular basis, while honing our operational competencies. We also value the opportunity to train alongside the various foreign air forces.

The French Air and Space Force's Rafales conducting air-to-air refuelling with the RSAF's MRTT (photo: Sing Mindef)

F-35 fighter jets during the exercise, as we look towards emerging and future capabilities. This large-scale air combat exercise will certainly sharpen our skills, refine our tactics, and strengthen our partnerships with other established air forces. We are also grateful to the RAAF for their unwavering support, as well as fostering our close and long-standing defence relations and mutual collaboration over the years.”

The Royal Australian Air Force’s F-35 fighter jet taking off the runway in Darwin, Australia (photo: Sing Mindef)

Since its inception in 1981, XPB seeks to enhance professionalism, cross-learning, and coordination among participating air forces, while strengthening friendship, mutual trust and close rapport between the airmen and women of the participating nations.