Saab Gripen E/F atau yang dulu dikenal sebagai Gripen NG (photo: SAAB)
Royal Thai Air Force (RTAF)/Angkatan Udara Kerajaan Thailand memilih model Saab Gripen E sebagai jet barunya, daripada F-16 Block 70 milik Amerika Serikat. Setelah Swedia dan Brazil, JAS-39 Gripen E akhirnya dapat menemukan calon pelanggan baru:
Hal inilah yang ditunjukkan oleh laporan yang disampaikan oleh Marsekal Phanphakdee Phattanakul, komandan RTAF, kepada Menteri Pertahanan Sutin Klungsang dan Perdana Menteri Srettha Thavisin. Dokumen tersebut menempatkan Gripen E sebagai pilihan terbaik, kata sumber RTAF kepada Bangkok Post.
Menurut pihak militer, Marsekal dan pimpinan seniornya berada di Parlemen pada Rabu (10) ini untuk menjelaskan rencana anggaran tahun anggaran 2025. Ketika ditanya tentang kemajuan pembelian pesawat baru tersebut, Marsekal Phattanakul mengatakan dia berbicara dengan Menteri Sutin dan menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan pro dan kontra dari Gripen dan F-16, termasuk dukungan tambahan yang akan diberikan oleh angkatan udara yang telah menerima perspektif dari produsennya masing-masing.
Thailand sedang mencari pengganti 12 pesawat tempur veteran F-16A/B Fighting Falcon miliknya. Pengganti alaminya adalah F-16 Block 70, versi terbaru dari jet Amerika yang populer. Amerika bahkan menawarkan model tersebut dalam bentuk sewa, namun tingkat suku bunga operasi membuat Thailand enggan melakukannya, yang juga sudah mengoperasikan pesawat tempur Saab Gripen dalam versi JAS-39C/D.
Meskipun RTAF telah menetapkan Gripen sebagai favoritnya, keputusan akhir ada di tangan Menteri Pertahanan. Menurut Marsekal Phattanakul, setelah keputusan dibuat, Perdana Menteri akan memutuskan apakah dia atau Menteri Sutin yang akan menjelaskan keputusan mengenai pembelian pesawat tempur baru tersebut kepada publik.
Sebelumnya bernama Gripen NG, Gripen E hanya menemukan dua pelanggan sejak diluncurkan. Swedia mengakuisisi 60 pesawat, sementara Angkatan Udara Brasil membeli 36 jet dan sedang mencari pembelian batch baru. Brazil telah menerima delapan pesawat, tujuh di antaranya dalam pelayanan dengan Força Aérea Brasileira-FAB/Angkatan Udara Brazil.
(Aeroflap)
Bungkus
BalasHapusEndingnya di prank viper 🤭
BalasHapusMinimal ketahuan bahwa faktor politik lebih penting daripada faktor teknis atau ekonomis.
HapusWell Gripen lebih murah dari harga jual Viper, tapi harga pemakaian lebih mahal dari Viper
HapusThai kecewa sama Wak sam
HapusMau F 35 nggak di kasih
Mau Viper di kasih bunga tinggi
Kena Double kill
Thai counter attack Gripen E/F mantab NT
Mantap,
HapusThailand gk mau jadi pion asu di asean,
Secara komunality juga sejalan dan yg terpenting tetangganya nggak ada yg tau kemampuan sebenernya si gripen karena nggak ada yg punya.
Malon malah pilih ngemis barang Rongsokan 😆😆😆😆
BalasHapusSudah ngemis tidak dikasih lagi sama kuwait f18 nya lon lon lon miskin hahaha
HapusMACEM MACEM SAMA NKRI DI SLEPET NDAZ E.. SI MALON BIAR TAU RASA..
HapusGAK GANGGU NKRI DAN RAKYAT KITA.. COY..
F16 ABIS KELUAR DARI HANGGAR EMLU ITU, TOP SEKALI..
💪🇲🇨⚓⚔️
TLDM MACEM MACEM MASUK TANPA IJIN.. 👇
BalasHapushttps://youtu.be/RE6eu2fvr3Y?si=kMDYadyfqGr6HJC4
DILIBAS SAMA ... ATMACA..
ASLI GACOOOR COY..
😂😂😂😂😂😂
💪🇲🇨⚓⚔️
🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪🤪
PULLED OUT AUSIEE = Armidale class is a class of patrol boats built for the Royal Australian Navy (RAN). Planning for a class of vessels to replace the fifteen Fremantle-class patrol boats began in 1993 as a joint project with the Royal Malaysian Navy, but was cancelled when Malaysia pulled out of the process. The project was reopened in 1999 under the designation SEA 1444, with the RAN as the sole participant.
BalasHapus--------------
BEBAN AUSSIE = A number of challenges face the FPDA. A key one is the issue of interoperability, with countries such as New Zealand and Malaysia falling far behind the other partners in terms of military capability, creating what the IISS terms a 2-tier grouping. The FPDA also suffers from a lack of attention, which is typically focused on more high-profile security partnerships. The IISS observes that the inclusion of Malaysia is crucial – if it loses interest in participating, ‘Australia, the UK and New Zealand would lose significant access for their armed forces in Southeast Asia’.
--------------
BEBAN ASEAN = the Malaysian military is today the region’s weakest. It is riddled with corruption, poor planning, and interference by political leaders in procurement, no longer a potent force even in managing low-level intensity conflict at a time when tensions in the South China Sea are higher than they have been since the days of the Vietnam War
namggung beli gripen ini...komponennya banyak dr luar swedia + mahal utk pespur generasi 4.5
BalasHapusKalau baca artikelnya lebih murah beli Gripen NG daripada sewa F-16.😋 Itu dengan infrastruktur F-16 yg sudah mapan.
HapusMahal mana ama Rafale?
Hapus😂😂🤣🤣
Murah kok, tapi terbangnya yang mahal
HapusGripen E/F bagus setara dengan Viper.
HapusCuma suku cadangnya masih terbatas...coz yg beli baru Swedia & brazil.
Pesanan AU Swedia & Brazil juga masih proses pembuatan...baru sedikit yang di terima.
kalo info pernah saya baca sih, mereka atau SAAB juga nyediakan ToT, cuman.. kalau barangnya sih, ga seberapa kuat buat melintasi di area kepulauan kan itu berpengaruh pada struktur fuslage pesawat. jika terbang melintasi laut.. dinegara kepulauan, beneratau tidaknya saya belum pernah lihat materialnya, sih.
Hapustapi emang bener.., murah, lincah manuver capability, keren.. cuman ya itu tapi material fuselagenya kurang cocok.
Bukan masalah seberapa kuat... kalau kuat pasti kuat namanya rancang pesawat nggak sembarangan.
HapusMungkin buat negara luas kurang cocok...tap itu kekurangan buat yang tipe Gripen C/D... makanya Saab improve buat yang E/F dengan dimensi yang lebih besar agar tambah kapasitas fuel sehingga daya jangkau terbang lebih jauh.
Biasanya pesawat tempur yang struktur & landing gear yg diperkuat biasanya pesawat yang buat berpangkalan di kapal induk.
HapusBaguslah pilihan thailand
BalasHapusDaripada sebelah pilih LCA sebagai MRCA
🤣🤣🤣🤣🤣
Sampai sekarang masih ngeyel minta hornet gratisan juga ke Kuwait. 🤣🤭
HapusPesawat FA 50 yang setara Raptor ya... wkkkkwkk
Hapusya gak lah, jauh..
HapusMelon kan biasa bual nya di luar Nurul.
HapusHornet setara Super Hornet.
Su 30 setara Su 35
FA 50 block 20 setara Raptor.
Hahahaha
NO FMS USA
BalasHapusNO SALE HORNETS KUWAIT
the process will not start until the government asked for permission from the US. Only after the US gives it permission and the Kuwaiti ascends to it that talk on procuring the Hornets can start.
---------------
2024 NGEMIS 4x F18 KUWAIT
2024 NGEMIS 4x F18 KUWAIT
2024 NGEMIS 4x F18 KUWAIT
Antara perkara yang dibincangkan adalah berkenaan hasrat negara untuk memperoleh jet-jet pejuang F/A-18 Legacy Hornet milik Tentera Udara Kuwait (KAF) setelah KAF menerima Super Hornet baharunya.
---------------
2023 NGEMIS 3x F18 KUWAIT
2023 NGEMIS 3x F18 KUWAIT
2023 NGEMIS 3x F18 KUWAIT
Bercakap di Parlimen semalam, Menteri Pertahanan Datuk Seri Mohamad Hassan berkata, kementeriannya serta Menteri Pertahanan terdahulu telah menulis surat sebanyak tiga kali kepada kerajaan Kuwait menyatakan hasrat negara untuk memperolehi pesawat-pesawat pejuang terpakai F/A-18C/D milik negara Arab itu
===================
PULLED OUT AUSIEE = Armidale class is a class of patrol boats built for the Royal Australian Navy (RAN). Planning for a class of vessels to replace the fifteen Fremantle-class patrol boats began in 1993 as a joint project with the Royal Malaysian Navy, but was cancelled when Malaysia pulled out of the process. The project was reopened in 1999 under the designation SEA 1444, with the RAN as the sole participant.
--------------
BEBAN AUSSIE = A number of challenges face the FPDA. A key one is the issue of interoperability, with countries such as New Zealand and Malaysia falling far behind the other partners in terms of military capability, creating what the IISS terms a 2-tier grouping. The FPDA also suffers from a lack of attention, which is typically focused on more high-profile security partnerships. The IISS observes that the inclusion of Malaysia is crucial – if it loses interest in participating, ‘Australia, the UK and New Zealand would lose significant access for their armed forces in Southeast Asia’.
--------------
BEBAN ASEAN = the Malaysian military is today the region’s weakest. It is riddled with corruption, poor planning, and interference by political leaders in procurement, no longer a potent force even in managing low-level intensity conflict at a time when tensions in the South China Sea are higher than they have been since the days of the Vietnam War
INDONESIA : RAFALE (42) & F-15EX ( hampir selesai).
BalasHapusTHAI : JAS-39E
SINGA : F-35B
MYANMAR : SU-30SME
MALAYSEWA... NGEMIS HORNETS TUA KUWAIT, NGAKU KAYA 😂😂😂😂😂😂
HAH !
BalasHapus3 JE ?
😂🤣😂🤣😂🤣
Ya ampuuun ...🤣🤣🤣🤣
HapusNasib baik lebih banyak dari pesawat PNG...🤣🤣
YA WAJAR KARENA AMRIK TIDAK BERNIAT JUAL KE THAILAND CUMA MENAWARKAN SEWA SAJA F 16 ,
BalasHapusSEPERTI JIKA TIDAK SALAH CZECH DENGAN GRIPEN SEWA SAJA.
MEMANG BRAZIL GRIPEN E GITU, JIKA TIDAK SALAH ITU C/D YANG DI UPGRADE.
HapusIF 21 🇮🇩🇰🇷KF 21 SEKARANG MULAI PRODUKSI MASSAL , FIGHTER BARU TERBARU INI BEBERAPA BULAN LAGI BENAR² JADI FIGHTER SQUADRON SETELAH LEWATI SEMUA TEST PRA PRODUKSI , BENAR² JADI FIGHTER YANG TELAH SIAP HEAD TO HEAD COUNTER ANCAMAN² YANG DATANG.
HapusIF 21 🇮🇩🇰🇷KF 21 SEBENTAR LAGI JADI NEW COMER FIGHTER JET DENGAN TECHNOLOGY TERBARU DI JAJARAN TOP FIVE FIGHTER JET, TELAH BENAR² LAHIR JADI FIGHTER UDARA SEJATI PASKA DI BENTUK , DI TEMPA DI LAB UJI & FIELD TEST.
HapusIF 21 setahuku belum ada kontrak, yg sudah baru KF 21 buat AU KorSel. Kalau kita pesan 16 saja sudah bagus. Nyaris 2 kali lipat buat masuk order book.
HapusJangan pesan dulu, Blok 1 masih dibawah Rafale dan malah terkesan kayak tikus percobaan, nunggu Block 2 atau 3 aja
HapusBrazil pesawat baru Gripen E/F bukan C/D.
HapusGripen E/F itu dimensi nya lebih besar daripada varian C/D.
Punya Thai baru C/D
bener, nungguin blok 3 aja.. 👍
HapusGempork lom bangun tidur masih mimpi, kalau dah bangun langsung ngamuk lihat jirannya shopping aset mahal semua. Sementara Malon Aset akan yg ghoib semua.Kasihan termiskin di kawasan.
BalasHapusMalon no 2 paling SIKIT setelah PNG 😂🤣😂🤣😂🤣
BalasHapusMohon pencerahan nya suhu... Ko barusan saya liat kri klewang di pelabuhan batu ampar
BalasHapusPelabuhan batu Ampar batam
BalasHapusAda Yang menghina Jirannya punya pesawat Bekas/Rongsok...sementara dia sendiri lagi ngemis pesawat bekas dan rongsok....
BalasHapusHa ha ha ha ha ha tak tau malu ya
HapusNgemis 4X dapat juga nggak...
HapusUrat Malunya Uda putus.
kapal juga suka hibah sebelah ............. merdekapun hibah wkwkwkwk
HapusPaling sikit setelah PNG 😂🤣😂🤣😂🤣
BalasHapusTIM ELIT SHOPPING MRCA Baruw
BalasHapusjiran kl, sibuk pesawat lca murah aja cukup haha!😅😅😅
MRCA SING F35 Baruw
BalasHapusMRCA kita RAFALE Baruw
MRCA Thailen Gipeng Baruw
lho kok kl sasar Hornet Rongsok Kuwait
itupun ⛔️NO SALE HORNET FOR KL⛔️ kata Emir Kuwait haha!😋😋😋