27 Januari 2022

Factory Acceptance Test of the First Canister Launchers for Australian Armys Nasams

27 Januari 2022

Factory Acceptance Testing in Kongsberg, Norway (photos : Kongsberg)

Project LAND 19 Phase 7B is being delivered by prime contractor, Raytheon Australia, with the support of KONGSBERG and Kongsberg Defence Australia, and will deliver a new Short-Range Ground-Based Air Defence capability for the Australian Army.

NASAMS is a state-of-the-art Ground Based Air Defence weapon system produced by KONGSBERG and Raytheon Technologies that is in service with, or under delivery to, 12 nations. The system will enable the Australian Army to quickly detect, engage, and destroy aircraft, unmanned aerial vehicles, and cruise missile threats. The Mk 2 Canister Launcher represents the latest launcher build standard, and includes a new common ground launch rail to enable the employment of multiple missile types.

Taking place in Kongsberg Norway, KONGSBERG conducted the First of Type FAT on the first Mk 2 Canister Launcher, before completing FAT on the second Launcher. Representatives from Raytheon Australia were present to witness this occasion.


Prior to the 2022 delivery to Raytheon Australia’s Centre for Joint Integration in Mawson Lakes, the Canister Launchers will be painted by a local South Australian supplier, before being used as part of the Fire Distribution Centre First of Type Factory Acceptance Test in Q1 and Q2 of this year. Formal delivery of the first two launchers to Raytheon Australia is scheduled for July 2022.

“Army’s NASAMS Mark 2 Canister Launchers will allow them to employ a mixture of different AMRAAM missile variants, as well as the AIM-9X Block 2 missile. This mix of missiles is highly effective against advanced aircraft, just like they are on the F-35A and Super Hornet, as well as being highly effective against air-delivered threats such as cruise missiles”, says John Fry, General Manager of Kongsberg Defence Australia. “Importantly, the Mk 2 Canister Launcher that will be provided to the Australian Army under NASAMS is the most modern launcher configuration. Successfully completing the first live-fire tests last year, this latest launcher also provides options for additional missile types.”

89 komentar:

  1. Balasan
    1. Kesian sebelah tak punya medium air defense..
      taming sari cem mana ni?

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Secara rahasia diam diam Malon sudah beli tanpa di ketahui oleh awam

      Hapus
  2. Pada Liburan window shoping ,

    BalasHapus
  3. Meski acaranya Factory Acceptance Test, tentaranya tetep bawa bedil..😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Negara maju KLO prepare total banget checklist nya,dikita kerja high-risk aj no apd,sandal jepit andalan,maindsetnya ah aman...blom kejadian,blom ngerasain

      Hapus
    2. Lagi nge PAM-Obvit kui Pakde 🤷.

      Pengamanan Obyek sing Vital koyoto.......es mang teruske Dewe 🤭

      Hapus
  4. Yang tak punya NASAMS dan heli hanya sewa silahkan sedapkan hati di bucu katil

    BalasHapus
  5. Indonesia gak tertarik sama Brahmos ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya nggak. Udah pernah uji coba yakhont.

      Hapus
    2. Pada dasarnya Brahmosh itu masuk keluarga p-800 Onyx, dan sebenarnya juga Indonesia sudah menggunakan Yakhont yang merupakan versi eksport untuk kategori peluncur kapal...
      Dan untuk versi darat ada Bastion-P, saya rasa akan perlu kajian mendalam untuk pembelian mana lebih menguntungkan antara Bastion-P atau Brahmos, notabene Bastion jelas diproduksi oleh origin country...
      Jangan dulu bahas ToT kecuali pembeliannya luar biasa banyak

      Hapus
  6. Klo ostrali masuk arsenal AD,
    Klo tni masuk AU yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. TNI AD/AU punya resimen hanud sendiri-sendiri.
      Yang order Nassams AU, ya dipake AU....😛

      Hapus
    2. Menurut saya kalau seperti TNI AD akan lebih efektif jika sistem hanud basisnya swagerak/mobile semacam Tor/Pantsir/Buk/S350E/KM-SAM... yang bisa mendukung pergerakan operasi militer di garis depan...

      Hapus
  7. Aset militer itu bukan sesuatu yang instan, yang di beli saat ini itu adalah untuk rancangan beberapa tahun ke depan... NASAMS salah satunya, sekarang tidak lagi minder kalau ada berita tentang ini karena sudah punya yaaaa...
    Gempork jelas dengki karena Malon miskin plan... bahkan sekarang pun rancangan dalam jangka 4-5 tahun sewa... kasihan sekali

    BalasHapus
  8. Yang masih pakai Rapier zaman Malvinas minggir jauh laah..

    LoL

    BalasHapus
  9. Hanud AURI punya NASAMS dan oerlikon skyshield.

    Hanud AD kepingin punya iron dome.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Master, Siapa "oknum" yang bilang pingin iron dome itu..?

      😂😂😂😂

      Hapus
    2. "Sing genah Dudu Mbah Gono....wong bliau lagi buyer Saiki 😥"

      https://travel.detik.com/travel-news/d-5914173/hapus-stigma-ritual-seks-gunung-kemukus-tak-seperti-yang-dulu

      Hapus
    3. Yg bilang pingin ya si Ntung blegedes ini...🏃🏃🏃

      Hapus
    4. Dulu kalo nggak salah 2019 pernah ada muncul di IG siapa gitu (bukan FMP) tapi buru-buru ditakedown.

      Si ibu tukang roti juga pernah kepingin ibukota baru pakai konsep iron dome.

      Kalo saya memang kepingin kita punya iron dome bukan hanya di ibukota baru tapi di 10 kota metropolitan di Indonesia.

      Hapus
    5. Konsepnya aja spt pgen punya pertahanan udara yg kokoh ala Iron Dome
      Tp bukan pake sistem SAM Iron Dome.

      Hapus
    6. KL sudah buat hanud macam itu, namanya "Cone Dome"

      Aahahahahahahahhaaa

      Hapus
    7. Bung TN ini apa sudah lupa, bahkan US saja tidak diberi Source kode sama Israel... padahal kurang apa sih US... hla kita mau beli??? ngimpi...
      Lebih masuk akal KM-SAM, kalau S-350/S-400 jangan harap lah ga bakalan di kasih jalan sama Lik Sam

      Hapus
    8. Bandar PORKAS - PS Pensiun27 Januari 2022 09.46

      KL sudah buat hanud macam itu, namanya "Cone Dome"

      asbren27 Januari 2022 10.05

      Orang2 +62 bacanya KonDom


      Aahahahahahahahhaaa

      ----

      kleian HAIBAT...
      🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
      🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
      😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋😋

      Hapus
  10. Punya malon ini kerana sesama anggota five dance power ranger 🤔

    BalasHapus
  11. Eeeeaaaa....tetangga sebelah gak punya Nasams.Mau beli takut jd buronan lender lg. Diburu pake pesawat pembom...hikhikhik

    BalasHapus
  12. Tambah lgi SAM merad Nasams II,untuk jaga tmpt strategis di indonesia atau mungkin bisa ambil negara Turki SAM Aselsan Hisar-0.

    BalasHapus
  13. WW3
    Rusia vs Ukraina+ nato n the geng

    Klo om putin marah ICBM yg berbicara

    -Topol M
    -yars RS26
    -Burevetnisk
    -Sarmat RS28 Satan II

    BalasHapus
  14. http://garudamiliter.blogspot.com/2022/01/ri-tak-kuasai-ruang-udara-natuna.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Singapura Masih Diuntungkan Dilansir Channel News Asia, Singapura berulang kali menegaskan isu FIR bukan lah masalah kedaulatan, tetapi keselamatan dan efisiensi lalu lintas penerbangan komersial. Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran, mengatakan perjanjian FIR terbaru dengan Indonesia tetap bisa memberi ruang Bandara Internasional Changi untuk tumbuh dan berkembang. Iswaran menuturkan perjanjian FIR dengan Indonesia saling menguntungkan dan akan memenuhi kebutuhan Bandara Changi dan bandara Indonesia saat ini dan di masa depan. "Ini akan memastikan pertumbuhan penerbangan sipil yang aman dan efisien di kawasan ini," ucap Iswaran dalam unggahannya di Facebook. "Saya menantikan ratifikasi dan implementasi perjanjian, yang akan memungkinkan Singapura dan Indonesia untuk bekerja lebih erat lagi untuk menegakkan keselamatan dan efisiensi penerbangan sipil internasional." Sementara itu, Hikmahanto memaparkan FIR atas ruang udara suatu negara memang bisa saja dikelola oleh negara lain. Hanya saja bila dikelola oleh negara lain dianggap menunjukkan ketidakmampuan negara tesebut dalam pengelolaan FIR yang tunduk pada kedaulatannya. "Bagi Indonesia muncul sejumlah pertanyaan atas Perjanjian Penyesuaian FIR, antara lain, apakah hingga saat ini Indonesia belum dapat mengelola FIR diatas Kepulauan Riau?" ucap Hikmahanto. "Lalu menjadi pertanyaan dimanakah kehormatan (dignity) Indonesia sebagai negara besar bila tidak mampu mengelola FIR diatas wilayah kedaulatannya dan menjamin keselamatan penerbangan berbagai pesawat udara. Apakah Indonesia rela bila Changi terus berkembang secara komersial karena FIR diatas Kepulauan Riau dipegang oleh Singapura dan tidak Soekarno Hatta?" ujarnya menambahkan. FIR Kepulauan Riau memang berada di bawah kendali Singapura sejak Maret 1946. Negara-kota itu menguasai sekitar 100 mil atau sekitar 160 kilometer laut wilayah udara Indonesia. Keputusan itu diambil melalui International Civil Organization, karena Jakarta saat itu belum memiliki kompetensi dari berbagai aspek di usianya yang baru menginjak satu tahun merdeka. Salah satu implementasi penguasaan FIR oleh Singapura adalah saat penerbang TNI AU harus mengantongi izin dari menara kendali penerbangan Bandara Internasional Changi untuk bisa lepas-landas atau mendarat hingga menentukan rute, bahkan ketinggian dan kecepatan. Ruang udara di Batam dan Natuna adalah bagian dari FIR Blok A. Selain itu, terdapat pula Blok B dan C yang berada di atas perairan Natuna. Sektor A mencakup wilayah udara di atas 8 kilometer sepanjang Batam dan Singapura. Sektor B mencakup kawasan udara di atas Tanjung Pinang dan Karimun. Sementara itu, sektor C yang berada di wilayah udara Natuna dibagi menjadi dua, Singapura mengendalikan di atas 24.500 kaki, dan Malaysia di bawah 24.500 kaki

      Hapus
  15. http://garudamiliter.blogspot.com/2022/01/mahasiswa-sttal-buat-drone-pengintai.html?m=1

    BalasHapus
  16. Singapura Masih Diuntungkan Dilansir Channel News Asia, Singapura berulang kali menegaskan isu FIR bukan lah masalah kedaulatan, tetapi keselamatan dan efisiensi lalu lintas penerbangan komersial. Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran, mengatakan perjanjian FIR terbaru dengan Indonesia tetap bisa memberi ruang Bandara Internasional Changi untuk tumbuh dan berkembang. Iswaran menuturkan perjanjian FIR dengan Indonesia saling menguntungkan dan akan memenuhi kebutuhan Bandara Changi dan bandara Indonesia saat ini dan di masa depan. "Ini akan memastikan pertumbuhan penerbangan sipil yang aman dan efisien di kawasan ini," ucap Iswaran dalam unggahannya di Facebook. "Saya menantikan ratifikasi dan implementasi perjanjian, yang akan memungkinkan Singapura dan Indonesia untuk bekerja lebih erat lagi untuk menegakkan keselamatan dan efisiensi penerbangan sipil internasional." Sementara itu, Hikmahanto memaparkan FIR atas ruang udara suatu negara memang bisa saja dikelola oleh negara lain. Hanya saja bila dikelola oleh negara lain dianggap menunjukkan ketidakmampuan negara tesebut dalam pengelolaan FIR yang tunduk pada kedaulatannya. "Bagi Indonesia muncul sejumlah pertanyaan atas Perjanjian Penyesuaian FIR, antara lain, apakah hingga saat ini Indonesia belum dapat mengelola FIR diatas Kepulauan Riau?" ucap Hikmahanto. "Lalu menjadi pertanyaan dimanakah kehormatan (dignity) Indonesia sebagai negara besar bila tidak mampu mengelola FIR diatas wilayah kedaulatannya dan menjamin keselamatan penerbangan berbagai pesawat udara. Apakah Indonesia rela bila Changi terus berkembang secara komersial karena FIR diatas Kepulauan Riau dipegang oleh Singapura dan tidak Soekarno Hatta?" ujarnya menambahkan. FIR Kepulauan Riau memang berada di bawah kendali Singapura sejak Maret 1946. Negara-kota itu menguasai sekitar 100 mil atau sekitar 160 kilometer laut wilayah udara Indonesia. Keputusan itu diambil melalui International Civil Organization, karena Jakarta saat itu belum memiliki kompetensi dari berbagai aspek di usianya yang baru menginjak satu tahun merdeka. Salah satu implementasi penguasaan FIR oleh Singapura adalah saat penerbang TNI AU harus mengantongi izin dari menara kendali penerbangan Bandara Internasional Changi untuk bisa lepas-landas atau mendarat hingga menentukan rute, bahkan ketinggian dan kecepatan. Ruang udara di Batam dan Natuna adalah bagian dari FIR Blok A. Selain itu, terdapat pula Blok B dan C yang berada di atas perairan Natuna. Sektor A mencakup wilayah udara di atas 8 kilometer sepanjang Batam dan Singapura. Sektor B mencakup kawasan udara di atas Tanjung Pinang dan Karimun. Sementara itu, sektor C yang berada di wilayah udara Natuna dibagi menjadi dua, Singapura mengendalikan di atas 24.500 kaki, dan Malaysia di bawah 24.500 kaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salahnya dmn.? Pergerakan pesawat itu lebih banyak ke mana pd area itu.? Itu dulu pertanyaannya. Ini masalah keselamatan penerbangan bukan sekedar mau merebut semua FIR biar semua biaya jasanya diambil alih. Gak spt intu mas bro.
      Lalu lintas penerbangan terutama yg mau take off dr bandara Changi itu yg di pikirkan. Koordinasinya akan jd ribet.

      Hapus
    2. salahnya itu negara ini ngak mampu mengelola fir.. goblok luh ah.. gitu aja ngak faham

      Hapus
  17. FIR yang masih dipegang Singapura adalah FIR di AREA PERBATASAN teritorial Indonesia di mana di AREA PERBATASAN itu Singapura memegang kendali 0-37000 feet dan Indonesia memegang kendali di atas 37000 feet. Di luar dari AREA PERBATASAN itu yang masuk ke teritorial Indonesia akan sepenuhnya dipegang oleh Indonesia. Jadi Pekanbaru dan seluruh Riau, Tanjung Pinang dan Natuna dipegang sepenuhnya oleh Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baca lg Ntung, jng ngawur komennya. Itu bukan area perbatasan. Natuna dimana Singaore dmn Ntung.? Ahhh...dasar mblegedes kowe....🏃🏃🏃

      Hapus
    2. Kalau dilihat dari peta FIR nya yang masih boleh digunakan singapore hanya wilayah laut kepulauan riau

      Hapus
    3. Justru itu si Ruskye nyolot aja tidak lihat peta FIR yang baru. Di peta FIR yang baru itu jelas batas-batas teritorial Indonesia. Makanya saya bilang di area perbatasan teritorial Indonesia dan itu termasuk 12 nm dari Natuna. Sedang Natuna dan Riau masuk ke FIR indonesia. Perbatasan teritorial Indonesia itu yang bagi2 tugas antara FIR jakarta dan FIR singapura. untuk wilayah udara di atas ZEE natuna utara masih dipegang FIR Singapura.

      Hapus
    4. Terkait hal ini, Budi Karya menjelaskan bahwa Indonesia akan bekerjasama dengan Singapura memberikan PJP di sebagian area FIR Indonesia yang BERBATASAN dengan FIR Singapura.

      "Indonesia akan memberikan delegasi pelayanan jasa penerbangan pada area tertentu di ketinggian 0-37.000 kaki kepada otoritas penerbangan Singapura. Di area tertentu tersebut, ketinggian 37.000 kaki ke atas tetap dikontrol Indonesia," katanya.


      https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2022/01/27/07471391/siapa-yang-diuntungkan-dari-penandatanganan-kesepakatan-fir-jakartasingapura

      Hapus
    5. tung itu mah pemahaman loe

      Hapus
    6. Jadi yang ngawur itu Ruskye. Bisanya cuma nyolot saja. Maklum IQ nya si Ruskye itu adalah IQ di bawah rata-rata.

      Hapus
    7. Jadi yang dipakai oleh Singapura hanya sebagian kecil kepulauan Riau yang merupakan area perbatasan. Kemungkinan Anambas dan Batam yang masih pakai FIR singapura di 0-37000 kaki.

      Hapus
    8. Mumpung kita negara kepulauan, aturannya agak berbeda dengan negara lain. Tergantung arah, 100+ km dari Natuna juga masih termasuk wilayah teritorial.

      Demi keselamatan penerbangan ke Singapura, ruang udara persis diatas laut teritorial kita juga masih dikendalikan dari Singapura. Di atas ketinggian 11 km memang masuk FIR Jakarta.

      Hapus
    9. Baca lg Ntung yg bener jng buat opini ngawur sendiri. Ilmu ngawurnya si gatol jd kamu ikutin. Dipeta itu sdh jelas. Bicara FIR kok disangkutkan ZEE dan batas teritorial...hadeewww...makin koplak kamu Ntung. Dasar mblegedes...🤣🤣🏃🏃🏃

      Hapus
  18. Ingat, KKB itu Saudara yg hrus dirangkul jangan ditembak kata jenderal Dudung

    https://news.detik.com/berita/d-5916359/kontak-tembak-dengan-kkb-di-puncak-papua-2-prajurit-tni-gugur

    BalasHapus
  19. Berani Sama Baliho doang jenderalnya.,turut berduka cita utk 2 prajurit tni ad yg gugur dlm baku tembak dgn KKB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha, situ beraninya mbacot di DS gini, kalo situ langsung mbacot di depan Jendral itu berani/gak?

      😛

      Hapus
    2. Banyak pun orang yg kritik Dudung Krn anggap kkb saudara, loe lihat aja di lembaga keris

      Hapus
    3. uda mati 3 putra terbaik bangsa mati sia2..

      Hapus
    4. Yang baliho last last akan merubah ideologi bangsa

      Yg KKB pengen pisah dgn NKRI

      Hapus
    5. Ane cuma tanya simpel :

      Berani gak situ mbacot gitu di depan Jendral?

      Hapus
    6. uda gua ngomong ke instagram nya

      Hapus
    7. Ya elaah, bocil juga bisa kalo gitu doang..

      LoL

      Hapus
    8. "didepan"..."berhadapan".."langsung"..gitu lho..

      Tuh, kayak bin smith.

      Berani?
      😁

      Hapus
    9. ah tolol luh tua bangka

      Hapus
  20. Dalam seminggu sudah ada 4 personil tni ad yg gugur di serang kkb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang ada tindakan tegas, jd KKB tidak takut

      Hapus
  21. Bertambah jumlah TNI yg gugur lagi pada hari ini jadi ada 3 personil


    https://m.merdeka.com/peristiwa/kontak-tembak-dengan-kst-di-gome-papua-1-prajurit-tni-gugur.html

    BalasHapus
  22. https://www.republika.co.id/berita/r6cne2436/kontak-tembak-dengan-kkb-masih-berlangsung-tiga-prajurit-tni-dilaporkan-gugur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu action nyata utk menumpas KKB, teroris pembunuh, kasihan keluarga yg ditinggalkan

      Hapus
  23. Kkb itu saudara yg harus dirangkul Jangan diperangi yg harus diperangi itu baliho saja




    https://www.kompas.tv/article/235409/ksad-jenderal-dudung-ingin-kkb-dirangkul-bukan-diperangi-mereka-saudara-kita


    Dan hasilnya adalah ini


    https://www.republika.co.id/berita/r6cne2436/kontak-tembak-dengan-kkb-masih-berlangsung-tiga-prajurit-tni-dilaporkan-gugur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baliho????
      KKB memang cara kerjanya begitu, mereka menyerang kemudian menghilang secepat mungkin, memang kerjanya mereka dan targetnya mengacau saja...
      Sedangkan TNI jelas berusaha bersikap lebih defensif karena memang reaksi agresif TNI yang diharapkan dari orang2 dibalik aksi dari KKB ini...
      Memang yang terbaik adalah merangkul KKB ini, karena jika semakin diperangi mereka akan semakin mendapat simpati dll

      Justru resiko terbesar pada personil TNI, yang selalu dijadikan sasaran utama, karena target mereka adalah reaksi militer

      Dimana salahnya dari keinginan pak Dudung??

      Hapus
    2. Personil di lapangan seringkali lengah misal saat belanja barang kebutuhan pokok. Itu yang dimanfaatkan oleh KKB untuk hit and run.

      Hapus
    3. Rangkul ? Wakaka rangkul sampai kiamat pun mrk kagak mau gabung nkri

      Hapus
    4. Yg harus turunin baliho itu Satpol pp bukan tni,tni itu harus fokus sm gerakan yg bersenjata spt kkb

      Hapus
    5. Bung unknown!.
      KkB dan papua Masalh yg tak Kasat Mata gak mudah apalgi maen gempur perlu strategi khusuh krn mereka bukan milisi,yg dimaksud disini Rangkul adh jln satunya2 mempercepat pembangunan di papua biar maju,rangkul membujuk pendekatan humanis ke keluarga para KkB agar mau kembali ke NKri.
      TNI mengawal pembangunan papua tp tni gak diam mereka sebagian ada yg tugas mengejar pentolan Kkb,ya cri DP0 yg supplai logistik spt peluru dan senjata ke kkb.

      KkB berulah jelas mereka mau mancing2 TNi dan menggagalkan uopaya pembangunan papua
      Nyerang TNi yg lagi bgun jembatan,kawal sembako.

      Hapus
    6. Kalau KKB jgn diganyang tapi dirangkul dan jgn diperangi Krn mrk saudara

      Hapus
    7. Ganyang itu ke si KL itu..
      Kalo merangkul, mending ke bini

      😂😂😂

      Hapus
    8. Makanya diwolesin aja bro

      Ditanya 'berani/gak' aja diem kok..😁😁

      Hapus
    9. Tergantung wilyah, memang harus dirangkul. Pemerintah kurang (tidak ada) koordinasi dengan penduduk setempat. Sebagian dari KKB merasa membela tanah air dari perusakan eksternal.

      Yang kasihan prajurit TNI, tidak tahu apa2 malah dimusuhin karena dianggap penjajah. Padahal niatnya membantu saudara sebangsa.

      Hapus
    10. KKB ini muncul justru ketika kita dapat saham 51%... itu kata kuncinya...

      Yang justru bikin gemes itu, bukanya bikin kondusif malah selalunya bikin profokasi salahsatunya dengan pasang baliho dan ketika mau ditertibkan malah ngeyel...
      Tidak kasihan apa sama TNI yang bertaruh nyawa di Papua, sedang mereka ini malah bikin profokasi dengan caranya sendiri...

      kalau kalah ya sudah, berjuang lagi di kesempatan berikutnya bukanya malah bikin situasi yang tenang jadi gaduh... grow up tong

      Hapus
    11. Rangkul bini orang lbh bahaya

      ����

      Hapus
  24. Darul Lawak
    Darul Ngemis
    Darul Bual
    Darul Songlap
    Darul Bankrup

    Malon Muka Tembok Wkwkwkkkkkk🤣🤣🤣

    BalasHapus
  25. Drone drone droooooooooooo...ne Ron...Ron..Ron..ne
    Type racing , knalpot dua exhaush

    BalasHapus
  26. Tudm kalau mau lewat wilayah Natuna harus permisi minta izin ke Indonesia...wkwkwkwkwk

    BalasHapus