19 Januari 2022

Australian Warheads Introduced Into Service

19 Januari 2022

Australian manufactured Bomb Live Unit (BLU 111) configured as a Guided Bomb Unit (GBU-12) onto F-35A Lightning II aircraft A35-040 (photos : Aus DoD)

Sovereign sustainability has taken a leap, with No. 81 Wing accepting and successfully expending the first Australian manufactured BLU-111(AUS)B/B.

The 500lb high-explosive warhead was delivered to No. 3 Squadron at RAAF Base Williamtown last year, where it was configured by armament technicians as a Paveway II laser guided bomb before being loaded onto the F-35A Lightning II for a training sortie.

The BLU-111(AUS)B/B is designed as a direct replacement for the older-generation Mk82 500lb warheads, delivering comparable performance while improving safety characteristics.

AIR6000 Weapons Project Engineering Manager, Squadron Leader Ryan Kell said once fully introduced into service, the BLU-111(AUS)B/B would be used as the go-to 500lb high-explosive warhead for Air Force during operations and training exercises.

“The BLU-111(AUS)B/B is intended for use in both Paveway II laser guided bombs and the Joint Direct Attack Munition (JDAM) family of guided bombs,” Squadron Leader Kell said.


“The development and production of the BLU-111(AUS)B/B has been an ongoing collaboration between the United States Government, Defence and Australian industry, specifically the manufacturer, Australian Munitions.”

Sovereign production of the BLU-111(AUS)B/B commenced after the success of BLU-126(AUS)/B, 500lb low-collateral bomb which first demonstrated Australian ability to produce reduced sensitivity warheads using locally manufactured ingredients for the explosive fill.

Squadron Leader Kell said a key benefit of sovereign production was the ability to continue improving safety and performance of weapons to best meet Air Force’s needs.

“The design is based on the US manufactured BLU-111B/B, but has been tailored to meet Australian production methods while providing improved safety characteristics,” Squadron Leader Kell said.

“Aircraft bomb warheads have been produced in Australia for a number of decades, but the BLU-111(AUS)B/B warhead represents a generational change in explosives manufacture and safety technologies through use of a polymer-bonded explosive fill and design features which reduce the likelihood of the warhead detonating in the event of a safety incident.”


While initial use of the BLU-111(AUS)B/B is primarily by the F-35A, future use of the BLU-111(AUS)B/B is likely to extend beyond No. 81 Wing to include Hawk 127 lead-in fighter, F/A-18F Super Hornet and future platforms such as the MQ-9B Sky Guardian, which will employ 500lb-class weapons.

Air Force Director Combat Capability, Group Captain Guy Adams said this warhead represents the next step in Australian defence industry supplying sovereign manufactured weapons for use by current and future air combat platforms.

“Having 500lb bombs produced in Australia increases our self-reliance and resilience of our air-combat platforms and the warfighting capability they provide,” Group Captain Adams said.

“As a future line of effort, the ability to act as a second line of supply to allied nations could see Australia providing warheads for use by allies during operations or training, which would greatly enhance international relationships and interoperability.”

51 komentar:

  1. Balasan
    1. Sebelah juga nak terima jet pejuang F18 hornet KUWAIT yg dijangka tiba pada january 2055

      Boleh hadapi F35 australia

      Hapus
    2. Betul,Australia sewa dari Malone ngoahahaha

      Hapus
  2. Punyak Ausi punyak malon juga sesama fpda wkwkwkwk gempork say... Nak beli f18 ausy malah dikasihkan kanada...Cucian malon
    Nak beli punya kuwait say no to sale for malon poor malon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oleh Kuwait diberikan ke TUNISIA....WKWKWKWK 😁😁😄😄😆

      Hapus
    2. Selepas itu berbual malon dah terhubung dgn kerajaan kuwait ngoahahaha

      Hapus
  3. manakala sebuah negara MEMBUAL adalah VISI....wkwkwkwkwkwk

    ternyata benar...MALON MASUK 10 besar PEMBUAL TERBESAR DUNIA....wkwkwkwkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelah kl tak membual tak dibayar sama government,maklum diorang buzzer ngoahahaha

      Hapus
  4. WARHEAD.....🤔

    WAR 👉 Perang 🎯

    HEAD 👉👉 Sirah aka Kepala

    WARHEAD 👉👉👉 "Sirah" sing go "Perang" :..........🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. ARROW 👉 panah 🎯

      HEAD 👉👉 Sirah aka Kepala

      ARROWHEAD 👉👉👉 "Sirah" sing go "Panah"😌

      Hapus
    2. ANY = mbak kos sebelah
      ARROW = panah

      ANY ARROW = mbak kos sebelah keno panah.

      😁😁😁

      Hapus
    3. Kalau zaman saya muda dulu ANY ARROW itu KOMIK DEWASA ( Stensilan ) yang diproduksi tidak resmi alias ilegal .....hehehehe 😁😁

      Hapus
    4. Eeeh....bukan KOMIK tapi NOVEL DEWASA 🙂

      Hapus
    5. Fix udah sepuh😜😜😜😜

      Hapus
    6. ANY = mbak kos sebelah
      ARROW = panah

      DULL = bujel
      ANY ARROW, DULL= mbak kos sebelah keno panah...ning panahe bujel 😱😱😱

      Hapus
  5. Hehehehe...lihat, teknisi pesawat yang pasang BOM pakai celana pendek.......koq santai banget ya....hihihihihi 😁 🤭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tatto-an juga mereka ga masalah, yang penting profesional, misi OK.

      Hapus
    2. Bukan nyantai. Celana dinas msh dicuci blom kering.

      Hapus
    3. Hehehe berarti kalau apel pagi lucu ya....ada yang pakai celana seragam panjang dan ada pakai celana pendek 🙂

      Hapus
    4. Aussy cuacanya panas bro....makane biasa pake celana pendek

      Hapus
  6. Pesawat incaran malay di tahun 2040

    BalasHapus
  7. Panglima TUDM, Jenderal TAN SRI ACKBAL ABDUL SAMAD ketika ditanyai mengenai IF-21 BORAMAE dirinya tak menolak bila jet tempur itu canggih. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Pertahanan ASIA DEFENCE JOURNAL,Panglima TUDM saat ditanyai kemungkinan MALAYSIA membeli KF-21 BORAMAE INDONESIA Lapor DEFENCE SECURITY ASIA.

    tapi MALAYSIA belum bisa mengoperasikan BORAMAE karena teknologi jet tempur tersebut terlalu canggih, mereka tidak siap saat ini.

    Perancang plan CAP 55 memantau perkembangan terkini pasaran dan evolusi sistem, bagaimana saat ini terlalu awal menentukan apakah BORAMAE cocok dengan TUDM atau tidak, tambahnya kepada ASIA DEFENCE JOURNAL

    hehehe...belum mampu memiliki pesawat canggih dan dikatakan juga Malon BELUM MAMPU membeli KF/IF-21 BORAMAE...hehehehe...Baguuuus ngaku aja deh daripada MEMBUAAAL seperti Warganyet MALON....WKWKWKWKWK 😁😁😄😄



    BalasHapus
    Balasan
    1. Jenderal TAN SRI ACKBAL ABDUL SAMAD orang smart, bukan orang AWAM macam si KL disini tuu..yg kerjaannya bual tiap hari.

      Wakakakkkakakakk

      Hapus
    2. PS@ orang awam KL yg itu sering bual MD-530 setaraf Apache,MSA setaraf MPA ngoahahaha

      Hapus
    3. Iya betul... jadi disitu kesimpulannya rupanya tidak hanya ngak punya duit buat beli tapi SUMBER DAYA MANUSIA nya ngak mampu mengoperasikan BORAMAE....hehehe akhirnya mereka Mimpi membeli Pesawat tempur ringan FA-50 saja 🙂

      Hapus
    4. Angkat beritanya min biar netizen malon ketar-ketir ngoahahaha

      Hapus
  8. Kabar baik untuk semua rakyat tanah air, sebab ranking militer Indonesia baru saja melesat naik. Berdasarkan ranking kekuatan militer dunia yang dirilis Global Fire Power, untuk tahun 2022 ini, militer Indonesia telah naik peringkat dan menguasai ranking 15 militer dunia. militer Indonesia naik 1 peringkat. Di tahun-tahun sebelumnya militer Indonesia bertahan di ranking 16. Militer Indonesia melesat ke ranking 15 dengan mendepak militer Jerman, sebelumnya Jerman merupakan penguasa ranking 15 militer dunia, kini tergusur ke ranking 16. GFP merilis peringkat militer Indonesia naik karena skor power indexnya juga melesat dari 0.2684 menjadi 0.2251. Sebenarnya skor power indexnya militer Jerman juga naik, tapi enggak sesignifikan militer Indonesia. Saat ini skor power 0.2322, tahun lalu sebesar 0.2519. Sementara itu, militer Amerika Serikat, Rusia dan China masih menguasai ranking 3 besar militer dunia.


    https://www.viva.co.id/militer/militer-indonesia/1441008-dahsyat-kekuatan-militer-ri-melesat-depak-jerman-di-ranking-15-dunia




    Yang budget Ciput Aset SEWA di larang IRI, DENGKI, Bye Bye Bye Rank 48 semakin di belakang 🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
  9. AL MISQUEEN MEMANJANG, HARAP MAQLUM TERIMA APA ADANYA...


    Defence Security Asia

    “Memadai Dengan Helikopter Penyerang Ringan MD530G”

    (DEFENCE SECURITY ASIA) – “Kita tidak perlu helikopter secanggih seperti AH-64 Apache dan helikopter-helikopter lain, memadai MD Helikopter (enam buah MD530G) kita,” kata Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

    Perolehan helikopter penyerang ringan MD530G itu dibuat oleh Malaysia tidak lama selepas berlakunya insiden pencerobohan lelaki bersenjata di Lahad Datu,Sabah pada 2013 sehingga menyebabkan pertempuran dengan anggota keselamatan.

    Bercakap ketika Majlis Amanat Tahun Barunya di Kementerian Pertahanan, Menteri Pertahanan mungkin memberikan justifikasi mengapa negara memilih untuk membeli helikopter penyerang ringan seperti enam buah MD530G dan bukannya helikopter penyerang lain yang lebih canggih seperti Apache dan lain-lain.

    Mungkin pada ketika itu, negara hanya berkemampuan membeli helikopter MD530G kerana dengan RM320 juta , kita sudah semestinya tidak mampu untuk membeli helikopter secanggih Apache,Tigre atau lain-lain yang seangkatan dengannya.

    Untuk menangani ancaman-ancaman insurgensi seperti apa yang berlaku di Lahad Datu dan jenayah rentas sempadan, adalah memadai dengan penggunaan helikopter penyerang ringan MD530G untuk menangani ancaman itu.

    Untuk ancaman yang lebih besar melibatkan penggunaan armor dan kenderaan berperisai, helikopter penyerang Apache atau T129 ATAK boleh dipertimbangkan.

    Sementara itu Hishammuddin juga berkata bahawa penghantaran keenam-enam buah helikopter MD530G itu ke Malaysia daripada Amerika Syarikat menggunakan jalan laut dijangka mengambil masa beberapa bulan sebelum sampai ke negara ini.

    “Sebaik sahaja aset ini tiba (di Malaysia), saya akan memberikan keutamaan dalam memastikan ia menjalankan tugasnya di Sabah,”kata beliau yang secara jelas menyatakan bahawa helikopter MD530G itu akan bertugas di ESSCOM.

    Hanya tiga hari lepas, syarikat MD Helicopters mengumumkan bahawa ATM bakal menerima enam buah helikopter penyerang ringan MD530G.

    Keenam-enam buah helikopter itu dijangka tiba di Malaysia pada akhir suku pertama tahun ini.

    “MD Helicopters mengumumkan penerimaan awal (initial acceptance) keenam-enam buah helikopter Light Scout Attack Helicopters MD530G untuk Kementerian Pertahanan Malaysia menerusi agen mereka Halaman Optima/Destini Prima.”

    “Helikopter berkenaan sedang di dalam transit dan dijangka tiba di Malaysia untuk proses penerimaan akhir (final acceptance) di Malaysia pada akhir suku pertama 2022. Sebagai sebahagian daripada kontrak, lapan juruterbang dan lima mekanik daripada Pasukan Udara Tentera Darat telah menyelesaikan latihan operasi Forward Arming and Refuelling Point (FARP) di West Texas,” kata MD Helicopters dalam satu kenyataan menerusi laman web rasminya.

    Menurut MD Helicopters, keenam-enam helikopter itu adalah helikopter penyerang ringan yang berdasarkan kepada airframe Model 500/530.

    Helikopter MD530G sebagaimana dioperasikan oleh Malaysia itu menyaksikan ia mengintegrasi sensor Wescam L3 MX10D dan Pathfinder Ares Weapons Management System daripada Tek Fusion.

    Integrasi sistem-sistem terbabit adalah untuk membantu penggunaan Dillion M134 Mini Gun, FN Herstal Heavy Machine Gun dan Rocket Machine Gun pods serta 2.75-inch Folding-Fin Aerial Rockets (guided and unguided).

    Helikopter penyerang ringan MD530G itu memberikan kemampuan close-in support pada waktu malam atau siang selain kemampuan pemantauan serta pengawasan.– DSA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Milih helikopter kecik itu khan dari omongan Menhan karena TIDAK MAMPU...
      bukan pilihan mereka yang sebenarnya ya 🙂

      Hapus
    3. Kenapa PUTD tak berani tolak ya ? Proyek Wahyu guna cari Wang kopi 😁

      Hapus
    4. Alif Amran
      >6 buah
      >memadai
      Lepas ni apa? Kita tak perlu kapal yg banyak, cukup guna kapal tahun 60an?

      Ikhwan Drago Nasri
      maaf ya memang susah nak terima alasan dari hishammuddin, kerana tak ambil berat pasal keselamatan negara

      Waa Jann
      sedih betui

      Adonis Levi
      H20 ni pun sama “bijak”nya mcm

      Az Monsters
      Beli lah heavy attack heli walaupun 2 biji jer ,Pak menteri x nampak negara2 lain beli asset tentera baru Kita beli ni jer

      Ahmad Faizuri Ahmad
      Az Monsters pak menteri pduli ape. Bkn Dia yg naik.risiko tetap tinggi.

      Muhammad Franz Firdauz
      Okey buat masa sekarang kena tmbh 6 unit heli serupa or cadangan sy h145m..utk esscom kerana sane ancamannya sentiasa ada..h145m utk esscom ckup ltk gatling gun dgn pod roket..tp jgn nnti dh beli pergi ltk semenanjung pulak..md530g yg dh lama nnti pergi hntr borneo plak..

      Muhammad Franz Firdauz
      Lps tu dh bleh slow2..bukan dh boleh tp msti ganti heli nuri putd/tudm dgn heli utiliti medium baru

      Zahariff ZR
      Menteri x peduli pon kalau perang diorang byk duit cabut lari. Aset diorang berjuta juta kita x tahu. Time pkp haritu pon da ade terlepas smpai paris��

      Zir NZ
      Dh la 6 bijik je..kalau ad 50 takpe la

      Khairul X-rull
      Untuk lain2 egensi sesuai laa bgi tau mcm 2..... Nii untk kegunaan ATM bang.... Ronda tengok balak ok laa heli nii

      Pendekar Harimau Berantai
      Cukup, memadai, adui la, meluat sungguh dengar, gomen skrg x bersungguh pasal isu pertahanan sedangkan negara dlm bahaya konflik laut china selatan yg boleh tercetus bila 2 masa,bengong! Shittttt!!kasihan malaysiaku dpt menhan mcm ni!

      Ahmad Ariv
      memadai dengan Velfire..perdana mahal

      Rose Margarita
      Untuk menangkap harimau

      Mat Che
      Memadai menteri2 standard mat sabun di msia..
      tak perlu setaraf menteri2 singapore brunei semua berpendidikan tinggi bersijil ori.
      Sebab itu dia terdiri di antara menteri2 yg gagal dlm msia!

      Helmi Hamdan
      Tiada rotan, akar pun berguna...

      Penjejak Badai
      Memadai Smpai berpuluh tahun berkhidmat

      Iskandar Melaka
      Perkataan memadai tu nampak sgt ambik mudah hal keselamatan negara.. Helikopter lalat ni amerika bg free je dkt taliban..

      Den Malek
      Iskandar Melaka Lama dah tak dengar perkataan halikopter lalat mesti lahir dalam tahun 70an��

      Mrr Wan
      "Menyonglap lebih afdal"

      Hisam Adenan Mix
      Jgn Bash dan jgn Bandingkan dgn Filipina yea...����

      Mnizam Hamid
      Worst of mehan.....keperluan pertahanan ditentukan duit poket org polita*k. Tengok apa berlaku di LCS bila negara kekurangan aset. Yg dia tahu bila ngadap china boleh dia panggil abg besar....jilat

      Muhammad
      Memadai untuk lawan puak sulu,bkn lawan musuh negara lain.Btl la kan,ad sorg menteri mangkuk tu ckp kita nk perang dgn sapa.Haa...ni la habuan dia.

      Hanif Akmal
      Muhammad silap silap puak sulu pun dah ada attack helikopter yang lebih kaut dari kita punya. Adoiilaa.

      Hapus
    5. Helikopter lalat kata netizen malon ngoahahaha

      Hapus
    6. Kalau kita perhatikan komentar MALONERS mereka rata rata lebih REALISTIS daripada Malon di DS ini 🙂

      Hapus
    7. Kata HISMAUDIN

      KITA SEMESTINYA TAK MAMPU BELI AH-64 DAN LAIN-LAIN

      Hapus
  10. Mungkin pada ketika itu, negara hanya berkemampuan membeli helikopter MD530G kerana dengan RM320 juta , kita sudah semestinya tidak mampu untuk membeli helikopter secanggih Apache,Tigre atau lain-lain yang seangkatan dengannya.

    DSA....


    HAAHHAHAHAHHA "kita sudah semestinya tidak mampu untuk membeli helikopter secanggih Apache,Tigre atau lain-lain yang seangkatan dengannya"



    TIDAK MAMPU BELI GUYS.... HAHAHAHAHAHAHAHA

    IS... IS....

    TAK MAMPU BELI AH-64 walupun yg version D bukan E ya....

    Ya kita beli 1 biji AH-64E hampir $.70 MILION.... Yayayayayay MISQUEN ya ngenese


    Purr baca loe purr MENTERI PERTAHANAN korang cakap TAK MAMPU BELI AH-64 n LAWAN SEJENISnya macam MI-28,MI-35P,T-129,TIGER,DLL

    Hahahahahahaahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli KF/IF-21 BORAMAE ngak mampu okelah....tapiiii, beli heli tempur ngak mampu....akhirnya beli heli KECIL, MURAH, versi SIPIL yang dimodif pakai senjata 🙂

      Hapus
  11. MALOON kebanyakan gaya...mereka idealnya udah pas itu pilihannya JF17 Sulfur, Tejas, L15B...., Mutu dan Harga bersaing 🙂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atau chessna dikasih tengekan roket dari buluh beruk

      Hapus
    2. Iya juga.....bisa pakai CESSNA 0-1 BIRD DOG,itu yang dipasang roket dan dipakai perang Vietnam....WKWKWKWKW 😁😁😄😄

      Hapus
  12. Kabar pembelian neptune kita bagaimana? Kok kalah cepetnya dengan Filipina mereka sudah beli brahmos dan sudah dapat pendanaannya padahal anggaran kita lebih besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tuh....memang dulu tahun 2020 sudah ada MOU pengadaan rudal NEPTUNE untuk TNI, tapi tahun 2021 di nego lagi dan kabarnya nego ada kemajuan...semoga nanti tiba tiba hadir mendadak 🙂

      Hapus
    2. Tapi ada ucapan komandan PUSAT KESENJATAAN ARMED mengatakan kita sudah memiliki rudal MATADOR yang diluncurkan dari peluncur roket ASTROS 🙂

      Hapus
  13. https://amp.kompas.com/nasional/read/2014/07/02/2151345/jokowi-petani-harus-dimuliakan-stop-impor

    BalasHapus


  14. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5903886/mendag-keluarkan-izin-impor-daging-bawang-putih

    BalasHapus