21 Juli 2022

Indonesia dan India dalam Tahap Lanjutan Pembelian Rudal BrahMos

21 Juli 2022

Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya (photo : Financial Express)

India’s Act east Policy akan mendapat dorongan ketika pesanan ekspor lain untuk varian anti-kapal berbasis pantai dari rudal jelajah supersonik BrahMos pada akhir tahun ditandatangani. 

Sumber telah mengkonfirmasi ke Financial Express Online “Pembicaraan dengan Indonesia sedang dalam tahap lanjut untuk ekspor rudal jelajah supersonik BrahMos Indo-Rusia. Kesepakatan itu bisa saja ditandatangani lebih awal, namun, karena masalah internal negara itu, pada akhir tahun, atau awal tahun depan kesepakatan itu diharapkan akan diteken.”

Indonesia akan menjadi negara anggota Asean kedua setelah Filipina yang mengimpor rudal dari India.

FinancialExpress.com adalah yang pertama melaporkan pada tahun 2018, bahwa Indonesia termasuk di antara negara-negara lain di kawasan yang telah menyatakan minatnya pada Rudal BrahMos.

Negara-negara Asean telah mendekati India untuk Rudal BrahMos dan Akash selama pertemuan 10 pemimpin ASEAN selama KTT ASEAN-India Commemorative Summit di New Delhi pada Januari 2018.

Rudal BrahMos akan menggantikan rudal Yakhont sebagai rudal jelajah anti kapal jarak jauh dalam arsenal armada TNI AL (photo : TNI AL)

Maju cepat

Awal tahun ini, India dan Filipina telah menandatangani kontrak senilai USD 374,96 juta untuk memasok varian rudal jelajah supersonik BrahMos anti-kapal berbasis darat. Hal ini menjadikan Filipina sebagai negara anggota Asean pertama yang mengimpor rudal dari India.

Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya. Sebuah tim dari usaha patungan BrahMos Aerospace antara New Delhi dan Moskow telah mengunjungi galangan kapal Indonesia untuk mempelajari kemungkinan pemasangan rudal.

BrahMos adalah rudal jelajah supersonik ramjet jarak pendek dan menurut perusahaan itu dapat diluncurkan dari pesawat, kapal, platform darat, dan kapal selam. Dan rudal ini bisa terbang dengan kecepatan 2,8 Mach, atau setara dengan tiga kali kecepatan suara.

BrahMos yang telah dikembangkan dengan anggaran rendah sebesar $300 juta juga dicari oleh negara-negara lain di kawasan ini termasuk: Malaysia yang akan mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA), Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Financial Express Online telah melaporkan sebelumnya bahwa Vietnam sedang bernegosiasi dengan India untuk rudal BrahMos dan Akash. Pembicaraan juga sedang berlangsung dengan Malaysia untuk Rudal BrahMos, yang baru dalam tahap awal.

Dengan kesepakatan dengan Indonesia yang diharapkan akan tercapai akhir tahun/awal tahun depan, itu akan memberikan India sebuah pegangan strategis di kawasan itu serta memberikan dorongan bagi perekonomian.

Pengumuman penjualan Rudal BrahMos ke Filipina awalnya dilakukan pihak Rusia di New Delhi. Rusia tidak keberatan mengekspor ke Indonesia karena sudah menjual jet tempur Su-27 ke negara itu.

98 komentar:

  1. Balasan
    1. Mau dipasang dimana tuh rudal? Sementara van speijk sdh waktunya pensiun
      Lebih baik beli yg versi pertahanan pantai aja, dioperasikan marinir

      Hapus
    2. Dari desas desusnya mau dipasang di frigate arrowhead katanya, itupun kalo pakai desain yg dirombak lagi.

      Hapus
    3. Kayaknya bukan di kapal, tapi di pantai kan ada wacana bikin Kodamar nah itu Yonhanlan Marinir jadi satuan pertahanan pantainya

      Hapus
    4. Ini rudal gede. Mending utk pertahanan pantai aja

      Hapus
    5. Pasang di pantai harus beli banyak. Pasang di kapal bisa beli secukupnya. Kalau tidak salah buat pertahanan pantai ada 12 titik kan?

      Hapus
    6. Buat shore base defence itu,
      Gantiin neptune ukraina yg udh kontrak tapi batal gegara pabriknya dibom negaranya perang.

      Hapus
  2. Mantap Pertamax turbo 🙏🇮🇩👍😄

    BalasHapus
  3. "Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya. Sebuah tim dari usaha patungan BrahMos Aerospace antara New Delhi dan Moskow telah mengunjungi galangan kapal Indonesia untuk mempelajari kemungkinan pemasangan rudal"


    Nek di cermati, tulisane brarti mh di pasang nok kapal seng nembe di gawe utowo lek arek di gawe,,
    Hmmmm,,, njur galangan kapal gone padepokan kemukus seng ono nek sebelah kidul kd.ombo kae kebagian proyek opo??🤔🤔🤔

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Proyek opooooo.....wong juragane kemukus Wiwit bar riyoyo kae Ra tau Bali nganti saprene ok 🤷🏻"

      https://youtu.be/RClkOyQL6Vo

      Hapus
    2. Juragane nembe ngeterke cah magang studybanding nok jepang kno,,,

      Hapus
    3. Lha jenengan dos pundi to om smiling, sing d pamiti kok pura2 ra ngerti xaxaxaxaxxaxaxaxxaxa

      Hapus
  4. Muantab.... Geng MALON pasti KERASUKAN guys... Lihat berita macam nih...

    Yang nunggak bayar uang SEWA ke Sultan Sulu tu tepi sikit.... Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah endon menbayar hutang kfc itu pada kosel 🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  5. Paling akan akan akan.... hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu....

      Eeeh salah bukan anjing, maksudnya BERUK yang suka acak acak ladang SAYUR


      Hapus
    2. Yang akan akan dan akan seperti kutipan berita tersebut ya monyet...!!!

      "BrahMos yang telah dikembangkan dengan anggaran rendah sebesar $300 juta juga dicari oleh negara-negara lain di kawasan ini termasuk: Malaysia yang AKAN mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA)"

      wkwkwkwkwkwkwk

      Hapus
  6. Kasihan geng MALON makin KERASUKAN akibat tak ada berita shopping... Wkwkkwkwkwkw

    KALAH LAGI SAMA INDONESIA... WKWKKWKWKWKW

    BalasHapus
  7. Geng MALON pasti makin DENGKI dengan berita INDONESIA nak membelian Rudal BrahMos...
    WKWKKWKWKWKW

    BalasHapus
  8. Yang bangga Exocet MM38 expired, nobar dulu.....

    BalasHapus
  9. Kemungkinan besar dipakai Yonhanlan Marinir sih ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agak sayang kalau buat coastal defense. Pindahin antar pulau susah. Kalau taruh di kapal perang, musuh harus mencari kapalnya dulu.

      Hapus
    2. Bukan cina aja,tp buat tetangga2 sebelah jg yg kdng suka buat onar di perbatasan.deploy di natuna,saumlaki atau selat malaka

      Hapus
    3. Yang perlu bukan hanya Natuna. Beli buat Natuna saja artinya kita masuk China containment strategy bareng Filipina, ini sama saja dengan eskalasi dari sudut pandang China. Secara geopolitik jadi berbahaya.

      Kalau beli 12 baterai sesuai rencana pertahanan pantai baru aman.

      Hapus
    4. Jarak jangkau Brahmos versi kapal 290Km
      Rudal NSM 250Km.
      Selisih sedikit.sama2 garang
      2 senjata maut ini yg hrus diakuisisi TNI AL.entah NSM jadi coastal defense nya spt NSM landbase yg dioperasikan USMC.

      Hapus
    5. Menurutku bagusnya NSM saja buat coastal defense. Harganya lebih murah. Bisa pakai serangan saturasi. Pulau yg dipasang coastal defense juga tidak bisa kabur, jadi serangan balik pasti kena tidak peduli dengan kondisi penembaknya.

      Hapus
    6. Kalau mau dipakai Yonhalan jatuhnya ke Brahmos aja karena sifatnya Yonhalan kan statis, tapi kalau jatuhnya ke Yonarmed ya mending NSM biar mudah dibawa saat operasi amfibi

      Hapus
    7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    8. rinciannya memang belum dirilis, namun PT PAL memberi kisi-kisi, bahwa frigat Arrowhead 140 TNI AL akan dilengkapi dengan rudal sebagai bentuk sistem pertahanan udara, spesifikasinya yakni peluncur rudal vertikal jarak sedang (Vertical launcher missile surface to air medium range) 3×8 cells, peluncur rudal vertikal ke udara dengan jarak jauh (Vertical launcher Missile Suraface to Air Long range) 4×8 cells, dan peluncur rudal vertikal ke permukaan dengan jarak jauh (Vertical launcher missile surface to surface long range) 2×8 cells, yang mana semuanya akan dilakukan proses pemasangan dengan sistem Fit For But Not With (FFBNW).


      Hapus
  10. Biasanya klo delegasi LN sdh ke galangan... besar kemungkinan terealisasi
    Sebenarnya lebih berharap ke scalp drpd brahmos

    BalasHapus
  11. Buat para komentator....seperti biasa...santai aja,jangan ngegas...harapan anda ga sesuai ekspektasi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunanya formilan apalagi kalo bukan buat tempat gas-gasan

      Betul/gak itu ntar urusan nomer 69..

      😂😂😂😂

      Hapus
    2. Om PS mulai saru xaxaxaxaxaxxxaxaxaaxa

      Hapus
  12. Min tolong di angakat beritanya biar mak nyoooss kebakaran 🔥🔥 😂😂👍👍

    https://indonesiadefense.com/indonesia-jepang-lanjutkan-kolaborasi-pengembangan-dan-tot-alutsista/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kolaborasi :
      Kola : ombenan
      Bor : mbolongi
      Asi : cucu

      Mbah gono weruhe kuwi...😂😂

      Hapus
    2. Kolaborasi

      Kol : kobis
      aborasi : nggugurke janin

      Neng kemukus Ra Ono sing model nggene Ki ....Ra mriyayeni

      Hapus
    3. Weeeh, diomongke..
      Alamat kobis langka...😢😢

      Hapus
    4. Simbahe lali dalan muleh .......Yen ono sing ngerti mbok tulung dilaporke neng Polsek terdekat 🤷🏻

      Selaknmesakke, kemukus ditinggal nakodane....

      https://youtu.be/RClkOyQL6Vo

      Hapus
    5. 😂😂😂 wong 2 kui jan kasuuuuss

      Hapus
    6. Lha piye maneh, sijine tukang jogo sendal ngerankep wakentum padepokan kemukus, sijine maneh pelanggan tetap pun dados keanggotaan tetap lan nggadah kartu khusus dengan label diamond xaxaxaxaxaxaaxaxaxa

      Hapus
    7. Aku mung lewat lho,, gak melu mampir,,,🤭

      Hapus
  13. "..Malaysia yang akan mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA).."

    =======
    Berita yang menyesatkan...😂😂😂

    Kih...kih...kih

    BalasHapus
  14. Lah yakhont versi tersasar sepertinya GAGAL berfungsi guys... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mana yg sombong beli rantis.....say goodbye.....

      Other projects like the LMS Batch II and the 4X4/6X6 are also likely the ones to be deferred.

      https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/

      Hapus
    2. Starstreak di pindah kan ke Tentera Darat woiii... Wkwkkwkwkwkw

      Geng INDON buta huruf.... Tak pandai baca ke..? Wkwkwkkwwkwk

      Hapus
    3. https://nasional.tempo.co/read/435849/angkatan-laut-kembali-uji-coba-rudal-yakhont

      Hapus
    4. tersasar dalam percobaan pertama mmg sangat wajar. tp kl uji selanjutnya masih nyasar juga berarti sistemnya yg tdk baik. tp buktinya uji selanjutnya jos. itu namanya learning by doing.
      https://youtu.be/NXQw9BBeZvs

      Hapus
  15. Brahmos itu adalah hasil misil asal Yakhont guys....

    Ironi guys.... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang pengembangan dari Yakhont. Kenapa ironi? Harusnya disebut sebagai keputusan logis.

      Hapus
    2. kenapa ironi? dlm uji rudal yakhont dah terbukti mampu tenggelamkan eks kapal pendarat, terbelah jadi dua. lah taming sari bs apa?

      Hapus
  16. Kalau sebelah tu jangan percaya... Rafale, F15, Fremm dan kapal selam tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw

    Sign kontrak wang tiada... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalau yang sebelahnya paling malas, Miskin tak punya Wang dan Bodoh cam Malas yah ...Kaji Kaji Last last sewa ... Gempork kemane aje lu Pork baru nongol .. nggak ada Li tak asyik Pork .. tapi Bohong

      Hapus
  17. Jet Tempur Impian RI & Realitas Fiskal yang tidak Bersahabat


    Hal yang menarik dari DRPPLN, yakni tidak adanya kegiatan pengadaan pesawat tempur bagi TNI Angkatan Udara, walaupun aktivitas itu sebelumnya tercantum dalam DRPLN. Artinya, Kemhan tidak bisa mengeksekusi kontrak lanjutan akuisisi Rafale maupun kontrak baru pembelian F-15EX. Aktivitas pembelian kapal selam pun tidak tercantum dalam DRPPLN, begitu pula dengan kegiatan pengadaan fregat FREMM dari Italia. Padahal program akuisisi Rafale, F-15EX, kapal selam dan fregat FREMM merupakan program unggulan Kemhan.

    Realitas fiskal saat ini menunjukkan kondisi yang tidak bersahabat dengan ambisi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan udara dan laut secara signifikan. Akan tetapi realitas itu juga bukan suatu hal yang mengejutkan karena telah diprediksi sejak tahun lalu. Tanpa adanya suatu alokasi anggaran khusus untuk memenuhi kebutuhan belanja pertahanan, sulit bagi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan pertahanan secara besar-besaran dalam waktu singkat untuk memenuhi target Minimum Essential Force 2010-2024. Kata kunci alokasi anggaran khusus adalah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    BalasHapus
  18. http://defense-studies.blogspot.com/2022/07/tldm-bubarkan-pasukan-pertahanan-udara.html


    BUBAR...BUBAR...BUBAR 🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
  19. https://www.malaysiakini.com/news/625521
    Setiap kem askar akan ada kawasan tanam sayur - Hisham


    SAYUR......SAYURRR........SAYURRRRTT

    BalasHapus
  20. https://www.malaysiakini.com/news/625521
    Setiap kem askar akan ada kawasan tanam sayur - Hisham


    Sayur lagi hebat daripada Brahmos 🤣🤣🤣🤣🤣

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Medianya sendiri yg menulis, selamat menikmati beritanya Asrizal Rusli aka Gempur Waria.

    Dan berhentilah bermimpi nak beli LCA, MRSS, MPA, UAV, LMS-2..

    Wakakakakakakkakkk

    BalasHapus
  23. Apa ni woiii kah.. kah.. 😂😂😂

    https://m.kumparan.com/amp/kumparannews/aset-malaysia-setara-ratusan-triliun-rupiah-di-dunia-terancam-disita-1yUfjxkAPwG

    Para ahli waris itu menargetkan properti Malaysia di luar negeri. Sebab, Malaysia menolak mengakui putusan arbitrase oleh pengadilan Prancis pada Februari.

    Pengadilan itu menemukan, pemerintah telah mengingkari perjanjian sewa tanah antara perusahaan Inggris dan Sultan Sulu pada 1878.

    BalasHapus
  24. Proyek AH pake NSM biar sama kyk Kri Golok.
    Brahmos buat coastal defense langusng deploy ke Natuna sama Saumlaki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju untuk Brahmos jadi coastal defense seperti Pinoy. Setuju Brahmos Coastal Defense di deploy ke Natuna sama Saumlaki.

      Setuju NSM lebih baik untuk Frigate AH & FREMM & KRI Golok

      Hapus
    2. Tidak setuju kalau buat coastal defense. Buat coastal defense mending kayak Neptune atau NSM saja yg lebih murah. Arah serangan juga fixed, jadi lebih baik mengejar saturasi daripada kecepatan serang.

      Hapus
    3. Kalau NSM buat coastal defense lebih mudah deployment cuma memang tidak terlalu memberi efek gentar, kalau brahmos malah kebalikannya

      Hapus
    4. Mau yg efek nya lbh gentar
      Akuisisi P-Bastion K300 heheh

      Hapus
  25. MISKIN memanjang, Budget Mendung dan Merudum, just Say Goobye for Vshorad Starstreak.. wakakakakkkkk

    Starstreak No More With RMN

    SHAH ALAM: It appears that the RMN Eastern Fleet has divested its holding of the Starstreak VHSORAD system. In a ceremony on July 11, the Eastern Fleet commander Vice Admiral Sazali Sabri officially declared the RMN Air Defence unit disbanded. The official disbandment was just ceremonial as the unit had handed over the missiles and its associated equipment to the Army in April.

    In its social media posting, the Eastern Fleet stated that the RMN Air Defence Unit was disbanded six years after it was stood up due to current operational needs. It is unclear how many launchers the unit used to operate though from pictures posted previously by the unit, they were equipped with at least four light weight multiple launchers (LML) launchers. Two of the LML were mounted on the Weststar GKMK-1 Rapid Rover vehicles.


    It is likely that the Starstreak VSHORAD from the RMN AD unit are now in service with an Army AD unit in Fifth Division in Sabah.


    The Starstreak launcher on the RapidRover platform.

    Meanwhile it appears that the bus which was handed over by Deftech last month and described by the Army as the Outreach Command Centre Vehicle (OCCV) is indeed a command vehicle. Unlike what I said here. Army chief General Zamrose Mohd Zain hold a meeting in the OCCV while traveling from Kuala Lumpur to Taiping. Together with him were some 15 of the Army highest ranking officers. The meeting was broadcast live to other Army formations likely via a secured datalink.

    https://www.malaysiandefence.com/starstreak-no-more-with-rmn/amp

    BalasHapus
  26. Kalau MALON tu jangan percaya... Nak TEJAS LCA, MRSS, MPA, UAV, LMS-2, SPH, 4x4/6x6, tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw

    Sign MOU PRANK & Barter SAWIT BUSOK sebab wang tiada... Wkwkkwkwkwkwk

    https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/

    BalasHapus
  27. Rudal menungkik sudah biasa di banyak negara..

    Tapi kalau penerjun komando menungkik 6km dari sasaran, mendarat di stasiun & pasar tuu baru LUAR BIASA...

    Wakakakakakakk

    Malah NYALAHIN Angin..

    Wakakakakakakak
    Pasukan Komando Versi tersasar tuuu

    LoL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di banyak negara penerjun nyasar itu gak biasa, klo di sebelah itu dah biasa om

      Hapus
  28. GEMPURWIRA 21 Juli 2022 09.01
    Kalau sebelah tu jangan percaya... Rafale, F15, Fremm dan kapal selam tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw

    Sign kontrak wang tiada... Wkwkkwkwkwkw
    ______________________________________
    betul kata GEMPORK guys sebelah tangan dipercaya..
    -APC 6x6 BUAL.
    -APC 4x4 BUAL.
    -LCA bual.
    -MRCA bual.
    -LCS pembual BESAK.
    -LeMeS BACT 2 bual.
    -MALE UAV bual.
    -SPH bual.
    -MRSS bual.


    KLAU INDONESIA dah 70% pasti terlaksana.

    -AH64E.
    -NASAMS 2 MRAD.
    -RAFALE.
    -AH140 FRIGATE.
    -C130J SUPER HERCULES.
    DLL


    BalasHapus
    Balasan
    1. Medianya sendiri yg menulis tapi Asrizal Rusli aka Gempur Waria pura-pura buta huruf sebab dia Iri dan Dengki apabila ada berita tentang militer Indonesia.

      Show Me The Money. Monkey MALAYA

      SHAH ALAM: Show me the money. With the world economy teetering with recession (some say its already in recession) and with the Malaysian economy with it, one may assume its not going to be smooth sailing for the national security sector.

      "Malaysia government no money so have to take such drastic actions.."

      https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/

      Hapus
    2. Medianya sendiri selamat menikmati ketiadaan Alutsista.....

      Hapus
  29. The announcement of the sale of BrahMos Missile to the Philippines was initially made by the Russian side in New Delhi. Russia will have no objection to exporting to Indonesia as it is already selling Su-27 fighter jets as well as Kilo Class submarines to that country.

    ======= ".......Kilo Class....? .... ada yang ghoib muncul lagi...."

    BalasHapus
  30. Muantab... Ada yang lagi KEPANASAN guys... Wkwkwk

    BalasHapus
  31. Maklum geng MALON kan lagi kecewa ke kerajaannya... Karena tak Ade kemajuan dalam pembelian alutsista... Wkwkwkw

    Hanya sebatas KAJIAN ...KAJIAN..

    Hingga di gelak Sultan Sulu saja sampai ketar ketir... Wkwkwkwk

    BalasHapus
  32. SEKARANG MIRIP PHILIPPINE YA ?ARAHNYA ,JANGAN² ISRAELISASI JUGA TARGETNYA & HILANGKAN PRODUK INDONESIASISASI YANG TELAH DIBANGUN PASKA REFORMASI UNTUK MANDIRI & BERHASIL , BAHAYA INI HARUS ADA PELURUSAN.

    BalasHapus
  33. .SEKARANG MIRIP PHILIPPINE YA ?ARAHNYA ,JANGAN² ISRAELISASI JUGA TARGETNYA & HILANGKAN PRODUK INDONESIASISASI YANG TELAH DIBANGUN PASKA REFORMASI UNTUK MANDIRI & BERHASIL , BAHAYA INI HARUS ADA PELURUSAN.
    ISRAELISASI ARAHNYA PERLAHAN & SECARA LATEN TIDAK SUKA PRODUK ASLI RI ARAHNYA.
    HARUS ADA PELURUSAN ARAHNYA.

    BalasHapus
  34. Rafale saja tak terbayar... lagi mau MEMBUAL Brahmos.... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini apa Pur??????

      sesuai dengan rasio utang 63% dari PDB dan PDB dalam dollar cm 100, 790.2....say goodbye

      Although the report did not specifically stated the national security sector, it is obvious from past experiences – 1998 and 2008 economic crisis – the sector will take a hit. It is for this reason, it is likely that procurement for completely new capabilities – the MPA and MALE UAS – may well be the ones that will be deferred. As the FLIT/LCA project is basically a replacement for a capability that need replacement it may well survived the austerity drive. But the numbers may well be lower than initially expected.

      https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/

      Hapus
    2. Mediamu loh awas pura2 g tau......

      Hapus
    3. Gempork jangan lah Korang Bodoh dan dungu nya semakin menjadi-jadi tiap hari .. lu buat ulasan dan berita sendiri .cam mana sama Bualan Negeri Malon .. tak Pemerintah dan rakyatnya senang membual ... Coba nak tengok lah kenapa PM Korang cik Sabri senang Berpakaian harganya sangat Mahal kali ... 🥴🤔

      Hapus
  35. KD LCS saja nunggak 3 tahun... lagi mau MEMBUAL LMS batch-2.... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
  36. Other projects like the LMS Batch II and the 4X4/6X6 are also likely the ones to be deferred.

    https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/

    BalasHapus
  37. Gak masalah mau ditaruh dmn aja, mau dipantai, di kaprang atau pespur....yg penting punya aja dulu buat menangkal ancaman di LCS

    BalasHapus
  38. GGK (Group Gerak Kesasar )


    Ngahahahahhahahahhahaha

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. AARM 28 Malaysia......Pur ngapain Lo di negara sendiri KO

    1. Indonesia (9 Trophy, 32 Emas, 13 Perak, 10 Perunggu).
    2. Thailand (2 Trophy, 6 Emas, 22 Perak, 10 Perunggu).
    3. Filiphina (2 Emas, 4 Perak, 12 Perunggu).
    4. Myanmar (1 Trophy, 2 Emas,1 Perak).
    5. Vietnam (1 Trophy, 1 Emas 1 Perunggu).
    6. Malaysia (1 Perak, 7 Perunggu).
    7. Brunei (1 Perak).
    8. Singapura (1 Perunggu).
    9. Laos (1 Perunggu).
    10. Kamboja ( – ).

    BalasHapus
  41. Brahmos itu sejatinya rudal jelajah, jadi tidak pas buat coastal defence. Setiap korvet cocok mengusung minimal 2 unit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah kan itu ada versi kapal,coastal defense,sama pesawat tempur

      Hapus
  42. India is also exploring the possibility of selling the BrahMos to Indonesia, and a team from the Indo-Russian joint venture that makes the system visited a state-run shipyard in Surabaya in 2018 to assess the fitting of the missile on Indonesian warships.
    ---------------------------------------

    2016 ksal ke denmark tengok si iver,
    https://lancercell.wordpress.com/2016/10/24/ksal-kunjungi-hdms-peter-willemoes-f362/#more-39180

    2018 indihe datang. fitting di kapal apaan yak? jaman segituw masih REM+GNR.
    apa mau taro di LPD hore mare haha!🦾🦾🦾

    BalasHapus
  43. rudal supersonik ala yakun & brahmos emang paling pas pasang di kapal.
    fungsinya bisa 2, sebagai anti kapal permukaan dan serangan darat.
    kebayangan klo kita luncurkan kesuatu negara,
    rudal2 strategis nan bongsor ini bisa dipake buat alat ofensive.
    warhead 250 kg sebijik cukup buat rontokin gedung2 haha!🤣🤣🤣
    fasilitas militer, BBM yg ada dipermukaan...rata haha!🔥🔥🔥

    makanya ada jiran yg mulai gali lobang perlindungan, saking parnonya gaesz haha!🥱🥱🥱

    BalasHapus