03 Oktober 2022

DTI Thailand Tested a Prototype of the D11A Multi-Purpose Rocket Launcher Vehicle for the Royal Thai Army

03 Oktober 2022

Testing of D11A multi-purpose rocket launcher vehicle (all photos : DTI Thailand)

Defense Technology Institute DTI (Defence Technology Institute) Thailand has launched a prototype of the D11A multi-purpose rocket launcher vehicle at the Defense & Security 2022 International Defense Equipment Exhibition during 29 August - 1 September, 2022. 

Developed on the basis of the PULS (Precise and Universal Launching System) multi-caliber rocket launcher system in partnership with Israeli company Elbit Systems.

The development project of the D11A multi-purpose rocket launcher was started in the year 2019 and restarted in 2022, following a disruption due to the Covid-19 outbreak, the focus is on integrating the launch pad system into the Tatra 6x6 10 tonnes truck from the Czech Republic.

The Czech Tatra truck is used as a base vehicle for the M758 ATMG wheeled self-propelled artillery 155 mm/52calibre in service with the Royal Thai Army (RTA) and the Royal Thai Marine Corps (RTMC) Royal Thai Navy (RTN).


With the transfer of technology from Elbit Systems Israel, as well as wheeled self-propelled artillery ATMG(Autonomous Truck-Mounted Gun) based on ATMOS artillery system.

The production line of the D11A multi-purpose rocket launcher is likely to be operated by the Weapons Facility. Defense Industry and Military Energy Center NESDB (WPC: Weapon Production Center, DIEC: Defense Industry and Energy Center), Ministry of Defense of Thailand as well.

DTI Thailand has developed a high-performance DTI-2 rocket for a 122mm multi-barreled rocket system with a firing range of 40 km, which is entirely self-developed in Thailand. Which has been tested fired from a multi-barreled rocket launcher, artillery SR4, size 122mm, 40 firing tubes of the Royal Thai Army.

As well as improving the installation of multi-barreled rocket launchers DTI-2, 122mm, 20 launch tubes on multi-barreled rockets, self-propelled guns, Type 31 (Norinco Type 85 Self-Propelled Artillery Rocket Launcher (YW306) with 30 tubes 130mm rocket), Royal Thai Army and DTI's own launch vehicle.


Naval Military Research and Development Office Royal Thai Navy (NRDO: Naval Research & Development Office) Royal Thai Navy is also involved in the project to develop this multi-purpose rocket launcher D11A.

Therefore, it is understood that the D11A multi-purpose rocket launcher vehicle that will start production in Thailand in the year Year 2020 after passing the system certification test should be procured for service in both the Thai Army and the Royal Thai Navy with a common system

When commissioned, the D11A multi-launch multi-launcher with modular launchers will be able to fire a variety of guided and non-guided rocket systems of different calibers in two launchers. It is expected that in addition to the 122mm DTI-2 rocket developed in Thailand.

It also includes the Accular 122mm guided missile, 40km range, 18 shots set, 306mm EXTRA guided missiles, 150km range, 4 shots per set, and the 370mm Predator Hawk guided missiles, 300km range, 2 shots set.

(AAG)

38 komentar:

  1. Balasan
    1. thailen
      filipin
      kita
      smua punyak super truk TATRA 815-7, jawaranya truk gaesz hora haha!πŸ‘ŠπŸ‘ŠπŸ‘Š

      masa KL gak punyak haha!🀭🀭🀭
      KL, KTINGGALAN LAAGGIIiiiii.....

      Hapus
  2. TENANG LAH !
    RI TINGGAL SUPPORT SAJA SECARA SERIUS INHAN RI NYA OLEH PEMERINTAH TIDAK BANYAK DIHAMBAT SEMUA PASTI BAGUS HASILNYA.
    PINDAD JUGA SUDAH MAMPU BANGUN MLRS YANG HARUS DIMANFAATKAN SEBAGAI KEMAMPUAN RI BANGUN ALUTSISTA UNTUK ALAT HANKAM , INDUSTRI ROKET R-HAN 122 (A)(B) SUDAH BERJALAN SEKARANG ,UNTUK JENIS ROKET LAIN DARI LAPAN HARUS JUGA DIDORONG TERUS UNTUK BISA SEGERA DISERTIFIKASI DSB , TERMASUK R HAN 122 YANG MASIH HARUS TERUS DIDUKUNG UNTUK LEBIH BERKEMAMPUAN LAGI DARI JANGKAUAN ATAU LAINNYA DENGAN MUNCUL SERI C DST, TECHNOLOGI RADAR RI , PERMUKAAN & BAWAH PERMUKAAN DSB.
    N219 AMPHIBIOUS CLASS TAPI YANG PALING DITUNGGU SEGERA DIHADIRKAN & DISERTIFIKASI CEPAT INI PENTING UNTUK DIADAKAN.

    HAL UTAMA YANG TERPENTING UNTUK TIDAK DIHAMBATNYA PENDAAN SERTA KEBEBASAN RESEARCH & MEMFASILITASI HASIL RESEARCH TECHNOCRATE RI SEPERTI SEBELUMNYA SHG HASILNYA TAMPAK TIDAK DIRECOKI & DIREPOTKAN OLEH IKUT CAMPUR ORANG YANG TIDAK SUKA TECHNOCRATE RI MAMPU & BISA PRODUKSI SENDIRI DALAM PENGADAAN ALUTSISTA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita mach santay....ini dibawah ada warganyet kesyangan KEFANAFASAAAN om tsotow haha!πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯

      kesian akibat
      -tak punyak MERAD cem NASAMS
      -tak punyak SPH cem Caesar
      -tak punyak heli ATAK cem APACHE
      -tak punyak LPD cem Makassar
      -tak punyak UCAV cem Rainbow
      -tak punyak CIWS cem Milennium gan
      -tak punyak Medium TANK cem HARIMAU
      -tak punyak PESPUR AESA radar cem RAFALE,

      abis gimana yak..bajetnya kecil bagi 5 pulak haha!🀣🀣🀣

      Hapus
  3. Manakala si MISKIN....

    1. Program KFX NUNGGAK BAYARAN
    2. Program kapal selam NUNGGAK BAYARAN
    3. Program UAV DONALD DUCK MANGKRAK hingga STOP.


    MISKIN.... WKWKKWKWKWKW

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xaxaxaxaxaxaxaaxxaxaxa kasihan omelan negara kaya (konon) yg tak pernah shooping2 xaxaxaxaxaxaxaxaxaa iriiii n paannnaaaassssss poor xaxaxaxaxaxaxaxaxa nih poorπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸŒπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€£πŸ€£πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

      Hapus
    2. 4. Banyak cakap
      5. Banyak Accident tak guna
      6. IQ ter-Rendah ke 2 setelah Timor Leste

      Hapus
  4. Hurraiyyy....shoping lagiii

    Kalo malon test firing Taming Lapuk Sari missile tipe GHOIB.

    Wakaakakakakakkakakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok gak malyu yak kasi nama alutsista ada SARI SARInya om pedang, feminin amat jiran haha!🀭🀭🀭
      makanya Ghoib abis rudalnya pemalyu haha!😜😜😜

      Hapus
  5. 1. Program KFX NUNGGAK BAYARAN
    2. Program kapal selam NUNGGAK BAYARAN
    3. Program UAV DONALD DUCK MANGKRAK hingga STOP.


    MISKIN.... WKWKKWKWKWKW

    BalasHapus
  6. Pasrah 3 Tahun Indonesia Belum Bayar Uang Muka Pesanan Kapal Selam, KASAL Korea Selatan: Terserah DSME!


    Zonajakarta.com- Media Korea Selatan, SBS News, menyebut jika ada 3 kapal selam yang masih akan dibangun oleh Korea Selatan melalui untuk Indonesia.

    "Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, yang menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk membangun tiga kapal selam dan belum menerima uang muka selama lebih dari dua tahun, sudah khawatir akan menerima uang muka dalam bentuk barang," lanjut SBS dalam artikelnya pada 5 Desember 2021 lalu seperti dikutip Zonajakarta.com.

    BalasHapus
  7. 3tahun NUNGGAK BAYARAN kapal selam.... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
  8. Program UAV DONALD DUCK salah potong hingga STOP... WKWKKWKWKWKW

    BalasHapus
  9. Balasan
    1. IYA ,YA PADAHAL KAPALNYA TERLEBIH SUB MARINENYA SUDAH BEROPERASI BAIK , BISA SELAM & BENAR² BISA BEROPERASI DENGAN LUAR BIASA , TANDANYA APA COBA PEKERJAANNYA BENAR TIDAK ADA YANG SALAH SEMUANYA JADI TULANG PUNGGUNG YANG HANDAL ,INI BARU PEKERJAAN MEMBANGUN KAPAL SELAM MUTAKHIR , PESAWAT TEMPUR MUTAKHIR ,JUGA DRONE MUTAKHIR.
      TENANG PASTI SEMUANYA TERPENUHI KEWAJIBANNYA.
      PROJECT INI BERJALAN & AKAN TERUS BERJALAN.

      Hapus
    2. 1. HUTANG PETRONAS KE PGN INDONESIA
      2. UPETI 999 TAHUN (NEGARA SETENGAH MERDEKA LEWAT AGREEMENT)
      2. JUAL ASET NEGARA LAHAN UNTUK BAYAR UTANG (TERJEBAK UTANG CINA)
      4. ASET BUMN MALAYSIA DI SUDAN DISITA TERKAIT KEJAHATAN MEMALUKAN
      5. ASET PETRONAS AZERBAIJAN DAN BELANDA DISITA SULU
      6. BAYAR UTANG NEGARA 4.500 TRILLIUN, MALAYSIA BAKAL JUAL PULAU
      7. MALAYSIA GALANG DANA (CROWFOUNDING) UNTUK BANTU UTANG NEGARA
      8. RAJA TERLIBAT SKANDAL SEKS
      9. MENTERI NEGARA TERLIBAT SKANDAL SEKS
      10. 40.000 US DOLLAR BURONAN SUAP PERTAHANAN
      11. 80.000 WARGA MALAYSIA BANGKRUT
      12. RASIO UTANG 70% DARI PDB
      13. CUMA 3,79 MILLIAR DOLLAR US DIBAGI PER ANGKATAN
      14. MEGA KORUPSI TERBESAR DI ASIA ADALAH SKANDAL 1 MALAYSIA DEVELOPMENT BERHAD (1MDB)
      #LOL...................

      Hapus
  10. WOOOIIIIII.....lon malon ! Bayar itu kontrak 6 unit Missile Corvette Ships kepada DSME sejak 2014 tak ada berita bagus buat Korea Selatan....

    BalasHapus
  11. malon GAGAL FRAMING NICH YEEEE....

    HAHAHAHAHAHA.....

    BalasHapus
  12. Ciee.....cieeeeee.....IRI DENGKI SAKIT HATI karena INDONESIA LANJUTKAN PROJECT UAV MALE ELANG HITAM ISR

    HAHAHAHAHA.....

    BalasHapus
  13. MALON jadi ayam sayur guys....asetnya di sita SULTAN SULU..wkwkwk

    Di gertak sultan sulu ketar ketir guys....

    Bayar wooii.. wkwkwkwkwk

    KUALA LUMPUR: Aset dua anak syarikat PETRONAS di Azerbaijan dirampas oleh waris kesultanan Sulu, yang dikatakan menuntut AS$14.92 bilion (RM62.59 bilion) daripada Malaysia, demikian menurut laporan Financial Times.

    Peguam pihak yang menuntut, dilaporkan merampas aset PETRONAS yang didaftarkan di Luxembourg, Petronas Azerbaijan (Shah Deniz) dan Petronas South Caucasus, dengan nilai dilaporkan mencecah lebih AS$2 bilion.


    Peguam berkenaan berkata, bailif di Luxembourg merampas syarikat induk bagi pihak pelanggan mereka.

    Langkah itu yang pertama kali dilaporkan, adalah sebahagian daripada tindakan undang-undang yang dikemukakan pada 2017 oleh waris Sulu untuk mendapatkan pampasan terhadap tanah di Sabah yang didakwa telah dipajak oleh nenek moyang mereka kepada sebuah syarikat perdagangan British pada 1878.

    Pada Mac lalu, penimbang tara di Perancis memutuskan bahawa Malaysia, yang mewarisi obligasi perjanjian pajakan apabila memperoleh kemerdekaan daripada Britain, mesti membayar waris berkenaan sebanyak AS$14.92 bilion.

    Keturunan Sultan Sulu terakhir, Sultan Jamalul Kiram II, menuntut jumlah amat besar sebagai pampasan daripada Malaysia berikutan proses timbang tara.

    Pada Mac lalu, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Parlimen dan Undang-Undang), Datuk Seri Wan Junaidi Tuanku Jaafar dilaporkan berkata, keputusan Mahkamah Arbitrasi Paris untuk Malaysia membayar pampasan AS$14.92 bilion kepada pihak mendakwa sebagai waris Sultan Sulu, adalah tidak sah kerana tidak berlandaskan undang-undang.

    Beliau berkata, keputusan yang ditetapkan penimbang tara, Dr Gondoza Stampa itu sudah dibatalkan dan tidak lagi sah dari segi undang-undang.

    Pada 28 Februari lalu, agensi berita Sepanyol melaporkan, Dr Stampa yang juga penimbang tara Sepanyol mengarahkan Malaysia membayar pampasan kepada pihak mendakwa sebagai waris Sultan Sulu.

    Malah, Malaysia didakwa tidak membayar wang pemisah sejak 2013 dan dikatakan melanggar Perjanjian 1987 yang ditandatangani Sultan Jamal Al-Alam, Baron De Overbeck dan Alfred Dent mewakili syarikat British Utara Borneo.

    BalasHapus
  14. Mantap juga Thailand berkembang,pake chasis truk Tatra.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kayak pasang LEGO, peluncur & platform truck ada dipasaran, mungkin yang bikin sistem elektroniknya aja.

      Beda ama dimari, semuanya rancang & bikin sendiri, jadinya ya gitu wes...

      Hapus
    2. Yang mereka lakukan kayaknya integrasi sistem. Electroniknya buatan Israel dan setahuku kemampuan manufaktur elektronik mereka paling "sebagus" kita.

      Hapus
    3. Thailand cuma integrasi ke platformnya, Elektroniknya dari Israel, Multi Rocket dari China. Sejauh ini cuma kita sama Singapore yang mau mandiri.

      Hapus
  15. Tu pejuang Sultan Sulu menang lagi....

    Bayar wooii... Nunggak bayar uang SEWA sabah malah klaim punya sendiri... Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

    Saya kira cuma alutsista yang tampal stiker ...SABAH pun di TAMPAL STIKER ... Wkwkwkwkwkwk



    (DEFENCE SECURITY ASIA) – Waris kepada Kesultanan Sulu telah meminta kebenaran daripada mahkamah di Belanda untuk merampas aset-aset yang dimiliki oleh Malaysia di negara Eropah itu,menurut peguam mereka.

    Petisyen yang dikemukakan kepada Mahkamah Rayuan di The Hague merupakan satu lagi tindakan perundangan susulan oleh waris Kesultanan Sulu terhadap Malaysia, selepas tindakan mereka cuba merampas aset-aset milik Petronas di Azerbaijan.

    Kerajaan Malaysia yang tidak mengiktiraf tuntutan oleh waris Kesulatanan Sulu belum memberikan respons terhadap tindakan terbaru di Belanda itu.

    Pada Julai lepas, aset-aset dua anak syarikat Petronas di Azerbaijan dirampas oleh waris kesultanan Sulu, yang dikatakan menuntut AS$14.92 bilion (RM62.59 bilion) daripada Malaysia.

    Aset-aset syarikat minyak dan gas negara yang cuba dirampas oleh waris Kesultanan Sulu didaftarkan di Luxembourg iaitu Petronas Azerbaijan (Shah Deniz) dan Petronas South Caucasus, dengan nilai dilaporkan mencecah lebih US$2 bilion (RM8.8 bilion).

    Sebelum waris Kesultanan Sulu cuba merampas aset-aset Petronas di Luxembourg dan Azerbaijan, syarikat minyak dan gas negara telah melupuskan aset-asetnya terlebih dahulu.

    Segala hasil daripada perlupusan telah pun dikembalikan dengan sewajarnya.

    Cubaan pihak waris Kesultanan Sulu merampas aset-aset milik Malaysia bermula apabila Mahkamah Timbang Tara di Perancis pada Februari lepas memerintahkan supaya kerajaan Malaysia membayar sekurang-kurangnya AS$14.92 bilion (RM62.59 bilion) kepada waris Kesultanan Sulu.

    Kerajaan Malaysia tidak mengiktiraf keputusan Mahkamah Timbang-Tara Perancis memerintah kerajaan supaya membayar RM62 bilion pampasan kepada waris Sultan Sulu.

    Award itu dikeluarkan oleh penimbang tara Sepanyol Gonzalo Stampa.

    Proses timbang tara yang bermula di Sepanyol itu telah dipindahkan ke Paris di mana award tersebut diputuskan.

    Peguam kepada waris Kesultanan Sulu memberitahu bahawa aset-aset milik Malaysia di 169 buah negara masih berisiko untuk dirampas walaupun Mahkamah Rayuan Paris membenarkan permohonan kerajaan Malaysia untuk menggantung (stay order) penguatkuasaan Final Award bagi tuntutan pihak yang mendakwa sebagai waris dan successors-in-interest kepada Kesultanan Sulu.


    Bercakap kepada agensi berita antarabangsa Reuters, ketua peguam bersama bagi waris itu, Paul Cohen berkata arahan penggantungan penguatkuasaan Final Award sebanyak RM62.59 bilion itu hanya terpakai di Perancis dan bukannya di negara lain yang menandatangani Konvensyen Timbang Tara New York.

    Peguam itu mendakwa, penganugerahan yang dikeluarkan pada Februari lepas di Perancis itu adalah sah di semua negara yang menandatangani konvensyen terbabit. — DSA

    BalasHapus
  16. Padahal sudah jelas sabah punya kesultanan sulu....

    Lepas tu MEMBUAL konon sabah punya bangsa MALON.... Wkwkkwkwkwkw

    Dia punya klaim bikin SERAM guys... Wkwkkwkwkwkw

    BalasHapus
  17. BUAT TEMAN-TEMAN DISINI


    Itu aslinya ELBIT PLUS ya... Di lisensi ama DTI thai

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentulah, kan thailen jujur..beda ama tetangganya diselatan si KL, tukang tilep & klaim hasil karya anak thailen cem si kaki berapi seribu eh Lipan barbar haha!πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰

      Hapus
  18. MANTAB
    tim shoping selalu ada berita penambahan aset militer..

    sebelah yang ngaku jaguh dan kaya, hanya shoping brosur dan foto.. wkwkwk

    berita masing dijangka, tapi wargaNyet berbual sudah shoping.. wkwkwk

    BalasHapus
  19. Malon tak sanggup lagi bayar sewa tanah Sabah, aset Petronas disita , wkwkwk wkwkwkkwkwk wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  20. 1. HUTANG PETRONAS KE PGN INDONESIA
    2. UPETI 999 TAHUN (NEGARA SETENGAH MERDEKA LEWAT AGREEMENT)
    2. JUAL ASET NEGARA LAHAN UNTUK BAYAR UTANG (TERJEBAK UTANG CINA)
    4. ASET BUMN MALAYSIA DI SUDAN DISITA TERKAIT KEJAHATAN MEMALUKAN
    5. ASER PETRONAS AZERBAIJAN DAN BELANDA DISITA SULU
    6. BAYAR UTANG NEGARA 4.500 TRILLIUN, MALAYSIA BAKAL JUAL PULAU
    7. MALAYSIA GALANG DANA (CROWFOUNDING) UNTUK BANTU UTANG NEGARA
    8. RAJA TERLIBAT SKANDAL SEKS
    9. MENTERI NEGARA TERLIBAT SKANDAL SEKS
    10. 40.000 US DOLLAR BURONAN SUAP PERTAHANAN
    11. 80.000 WARGA MALAYSIA BANGKRUT
    12. RASIO UTANG 70% DARI PDB
    13. CUMA 3,79 MILLIAR DOLLAR US DIBAGI PER ANGKATAN
    14. MEGA KORUPSI TERBESAR DI ASIA ADALAH SKANDAL 1 MALAYSIA DEVELOPMENT BERHAD (1MDB)

    BalasHapus
  21. Kemarin Rhan 450, sekarang Multi roket Thailand..
    Laaah MALON, malah MEROKET UTANG-nya...

    Wakakakakkkakakkakk
    Kasihan guys...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kata warganyet KL si ANUW, mrk kaya raya lho om pedang, tapi data berkata laen isinya kok UTANG mulu haha!πŸ€”πŸ€”πŸ€”

      Hapus
  22. wargaNyet sebelah kepanasan..
    mahu ini dan itu, hanya boleh dapat brosur dan gk ada lender yang mau.. sebab BOKEK alias MISKIN sangat.

    kalo Indonesia, pembayaran model apapun boleh.
    Aset militer real berdatangan..

    wkwkwkw..

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. As well as improving the installation of multi-barreled rocket launchers DTI-2, 122mm, 20 launch tubes on multi-barreled rockets, self-propelled guns, Type 31 (Norinco Type 85 Self-Propelled Artillery Rocket Launcher (YW306) with 30 tubes 130mm rocket), Royal Thai Army and DTI's own launch vehicle.
    It also includes the Accular 122mm guided missile, 40km range, 18 shots set, 306mm EXTRA guided missiles, 150km range, 4 shots per set, and the 370mm Predator Hawk guided missiles, 300km range, 2 shots set.
    ----------------

    MLRS DTI tak hanya D11A dengan sistem PULS ELBIT,
    type 85/YW306 buatan ELDER BRADER KL aja di dimodif dr 122mm ke 130mm

    mantappppp haha!πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    waduuww thailen diutara uda siap2 pake rudal 300km
    negerinya om ben, singapo uda siap2 pake HIMARS...
    kesian KL donk mlrsnya cuman 80km, mana kejepit ditengah2 haha!🀣🀣🀣

    BalasHapus
  25. Malon cukup ramai bual di forum DS, no shopping dan latihan kalau ada sedekah minyak. Termiskin guys diayamkan sekawasan.

    BalasHapus