18 Februari 2016
Prototipe pakaian tempur buatan PT Bhinneka Dwi Persada dengan nama Indonesian Future Soldier diperagakan dalam acara Singapore Airshow 2016, Changi, Singapura, 16 Februari 2016. Pakaian yang telah dipasarkan di beberapa pasukan khusus ini melibatkan banyak teknologi muktahir termasuk kamera dan kacamata data. (photo : Tempo)
Alat Tempur Masa Depan Buatan Cipinang Tampil di Singapura
TEMPO.CO, Changi - Perusahaan pembuat sistem komunikasi pertahanan dan pesawat intai tanpa awak atau drone, PT Bhinneka Dwi Persada, membuat booth pameran dalam acara Singapore Airshow 2016.
Perusahaan yang bengkelnya berada di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, tersebut tak mau kalah dengan perusahaan besar skala internasional. Mereka menampilkan prototipe dan miniatur sejumlah peralatan yang diproduksinya, termasuk drone jenis Rajawali 330, Rajawali 350, dan Bullray.
Booth di sektor D kawasan Changi Exhibition Centre ini juga tampak ramai dikunjungi pengusaha dan praktisi keamanan negara lain. "Ada dari Malaysia dan Dubai," kata CEO PT Bhinneka Feba Henry Affan, 16 Februari 2016.
Hal yang menarik, Feba meminta putrinya turut serta dalam pameran alutsista tersebut dengan mengenakan salah satu produk sistem komunikasi terintegrasi bernama Indonesian Future Soldier.
Pakaian ini merupakan modifikasi dari jaket antipeluru yang dilengkapi dengan sejumlah item teknologi, seperti kamera pengintai di bagian dada dan helm, serta komputer layar portabel di lengan kanan.
Bullray amphibious UAV (photo : Rapid Composites)
Menurut Feba, pakaian tempur ini telah dipresentasikan ke sejumlah satuan khusus TNI, seperti Komando Pasukan Khusus, Komando Pasukan Katak, Komando Pasukan Khas, dan Detasemen Jala Mengkara. "Tinggal menunggu permintaan jumlah dari mereka," kata Feba.
Meski hanya prototype, Feba memaparkan sejumlah item kombinasi dalam pakaian tersebut. Setiap pakaian tempur memiliki satu unit personal mesh radio yang dapat terhubung otomatis dengan pusat komando atau antarprajurit di lapangan.
Pada bagian helm, Bhinneka menambahkan teropong inframerah atau thermal dan Agumantated Reality yang memungkinkan pusat komando mengirimkan informasi tambahan ke prajurit, seperti wajah target secara langsung.
Semua data tersebut, termasuk rekaman pesawat intai Rajawali 330, juga dapat diakses setiap prajurit melalui layar Wrist Mount Computer di lengang kanan. Pakaian tersebut juga dilengkapi Bio Sensor dan Indoor Positioning System.
Sebagai tambahan, di dada kiri atas, Bhinneka merekatkan sebuah kamera intai yang memungkinkan pusat komando melihat situasi di lokasi prajurit.
Meski demikian, Feba merahasiakan semua harga produk yang dijual. "Ini memang untuk operasi khusus, seperti melawan teroris di Poso yang tempatnya pegunungan dan sulit," katanya.
(Tempo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar