31 Maret 2025
Skuadron Udara 700 Adakan Pelatihan VTOL UAV H10 dan UAV H12 Poseidon
Aegis Combat System Demonstrates System's Capability to Counter Hypersonic Threats
Chaiseri Meluncurkan Model Baru First Win ARV 4x4
30 Maret 2025
Kapal PPA Indonesia Memulai Uji Coba Laut di Italia
30 Maret 2025
KRI Brawijaya 320 (photo: Giorgio Arra)Kapal MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) pertama dari dua kapal yang dijual Fincantieri kepada Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), KRI Brawijaya (320), tengah menjalani uji coba laut perdana dari galangan kapal Muggiano (La Spezia) milik pembuat kapal Italia tersebut.
Awalnya dibangun sebagai unit MPCS/PPA kelima dan keenam dalam konfigurasi Light Plus untuk Angkatan Laut Italia, kedua kapal tersebut, yang sebelumnya bernama Marcantonio Colonna dan Ruggiero di Lauria, masing-masing berganti nama menjadi KRI Brawijaya (320) dan KRI Prabu Siliwangi (321) dengan upacara yang diadakan di galangan kapal yang sama pada tanggal 29 Januari 2025, sebagai bagian dari kontrak senilai €1,18 miliar yang ditandatangani pada bulan Maret 2024. Kedua kapal tersebut dijadwalkan untuk dikirim tahun ini.
KRI Siliwangi 321 (photo: Giorgio Arra)
Brawijaya (320) ditampilkan dengan semua paket persenjataan meriam termasuk meriam utama Leonardo 127/64 mm LW, yang mampu menembakkan amunisi berpemandu jarak jauh Vulcano, meriam Single Deck 76 mm dengan rudal antikapal dan amunisi berpemandu DART asimetris dan dua sistem meriam 25 mm yang dioperasikan dari jarak jauh. Kapal ini juga dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara SAAM ESD PPA yang berbasis pada keluarga rudal MBDA Aster (2 VLS 8-sel Grup A50 angkatan laut dengan total 16 rudal) dan radar AESA empat muka tetap Leonardo Kronos Quad C-band, di samping rangkaian EW yang luas dan mumpuni oleh Grup ELT (Elettronica) termasuk RESM/CESM dan RECM.
Angkatan Laut Italia baru-baru ini berhasil mengujicobakan sistem rudal pertahanan udara SAAM ESD PPA pada Bande Nere (P 434) MPCS/PPA dalam Konfigurasi Penuh yang berpusat pada sistem Leonardo Dual Band Radar (DBR) dengan sistem Kronos Quad C-band dan Kronos StarFire X-band, DSS-IRST, dan rangkaian ASW.
MPCS/PPA Montecuccoli (P 432) Angkatan Laut Italia dalam konfigurasi Light Plus, yang sama yang dijual ke Indonesia, dikerahkan ke Indo-Pasifik musim panas lalu dan berhasil berpartisipasi dalam latihan pertahanan udara dan rudal terpadu Pacific Dragon.
PAF C295 Successfully Underwent Wings Renewal and Purpose Strengthening at PT Merpati
Skadron Udara 1 Melatih Penerbang Mengoperasikan Rudal AGM-65 Maverick
29 Maret 2025
Menhan Lakukan Kunjungan Kerja ke PT DI dan PT Len
Albanese Government Grows and Accelerates Defence Spending
HHI Luncurkan Miguel Malvar class Kedua Milik Angkatan Laut Filipina
29 Maret 2025
Pesanan LCU TNI AD di PT MOS Hampir Selesai
28 Maret 2025
MQ-28 Ghost Bat Akan Diuji Bawa Rudal
28 Maret 2025
MQ-28 Ghost Bat (photos: Boeing)AVALON, Australia—penjabat kepala Boeing Defense, Space and Security Steve Parker mengtakan bahwa Boeing berencana untuk menembakkan rudal udara-ke-udara dari pesawat tempur tak berawak MQ-28 Ghost Bat akhir tahun ini atau awal tahun depan, sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat pengembangan sistem.
Boeing kini telah menerbangkan 102 misi dengan sistem yang telah dirancang dan dibangunnya di Australia. Sistem ini "benar-benar matang," kata Steve Parker kepada wartawan di Avalon Australian International Airshow.
Boeing tidak mengidentifikasi rudal yang rencananya akan ditembakkan. Boeing mengatakan akan mempertimbangkan untuk menembakkan senjata udara-ke-darat nanti. Uji terbang MQ-28 melibatkan penilaian jamming dan radar payloads, serta kinerja wahana udara.
Boeing memiliki dua versi Ghost Bat Blk. 2 yang sekarang sedang diproduksi dan berharap memiliki 11 MQ-28 Blk. 1 dan Blk. 2 akan terbang standar pada akhir tahun. Boeing tahun ini juga berencana untuk mendemonstrasikan MQ-28 yang dipadukan dengan sistem peringatan dini udara E-7 Australia dan pesawat tempur F-35.
Blk. 2 mengambil pelajaran dari uji terbang sejauh ini untuk membuat sistem lebih tangguh, kata Amy List, yang mengelola Boeing Defense Australia (BDA). "Mereka meningkatkan sejumlah peralatan di pesawat untuk memastikan bahwa pesawat siap untuk misi yang dibutuhkan," kata Amy List. Salah satu contohnya adalah membuat sistem navigasi lebih tahan terhadap jamming, tambahnya. Penyesuaian lain sedang dilaksanakan untuk membuat sistem lebih mudah diproduksi dan dirawat. "Ada sejumlah perubahan struktural yang sedang kami lakukan," katanya, untuk menyiapkan produksi pesawat.
Perusahaan sudah menjalankan perangkat lunak Blk. 2 pada Blk. 1 MQ-28, kata Boeing. (Aviation Week)
Thai Gripen Maintain Readiness to Remain Unbeatable
Anggaran Pertahanan Malaysia Butuh 1,5% GDP Menjelang 2030
28 Maret 2025
Armoured Engineering Vehicle (AEV) Tentera Darat Malaysia (photo: TDM)Peruntukan pertahanan perlu 1.5 peratus KDNK negara menjelang 2030
KUALA LUMPUR – , Kementerian Pertahanan akan mencadangkan agar peruntukan perbelanjaan pertahanan negara diunjurkan sebanyak 1.5 peratus daripada Keluaran Dalam Negara Kasar (KDNK) menjelang tahun 2030 bagi memastikan kejayaan pelaksanaan Kertas Putih Pertahanan (KPP).
Menteri Pertahanan, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin berkata, untuk makluman, Malaysia kini memperuntukkan kira-kira 1.1 peratus daripada KDNK negara untuk tujuan pertahanan.
“Cadangan meningkatkan perbelanjaan pertahanan ini adalah seiring dengan pendekatan negara-negara jiran yang memberi keutamaan tinggi kepada sektor pertahanan bagi melindungi kepentingan negara yang berdepan cabaran yang semakin kompleks pada masa kini dan masa hadapan.
“Dalam aspek mempercepat pemodenan Angkatan TEntera Malaysia (ATM) bagi menghadapi ancaman tidak dijangka pula, terdapat beberapa langkah dan strategi yang telah dan sedang diusahakan oleh kerajaan antaranya melalui KPP telah menetapkan hala tuju yang jelas bagi menjadikan ATM sebagai Angkatan Masa Hadapan (AMH) yang lebih bersepadu, tangkas dan berfokus menjelang 2030,” katanya di Dewan Negara.
Beliau berkata demikian bagi menjawab pertanyaan, Senator Amir Md Ghazali yang ingin tahu adakah kerajaan mempertimbangkan untuk meningkatkan bajet pertahanan atau mempercepatkan pemodenan ketenteraan dalam menghadapi ancaman yang tidak dijangka.
Tambah Mohamed Khaled, selain memastikan perolehan aset-aset strategik dilakukan dengan cara yang memenuhi keperluan ATM, proses pemodenan ATM turut diberikan perhatian dengan meneliti keperluan-keperluan baharu.
“Ini termasuklah meneliti keperluan mempunyai angkatan siber yang khusus, lengkap, dan berkeupayaan menghadapi ancaman siber dan misinformation campaign.
“Ketiga, Institut Penyelidikan Sains dan Teknologi Pertahanan negara iaitu STRIDE, telah menyenaraikan bidang-bidang fokus kritikal untuk diterokai dan diberikan perhatian agar sektor pertahanan negara berupaya berhadapan dengan perkara-perkara seperti cyber warfare, unmanned warfare, drone warfare dan Chemical, Biological, Radiological and Nuclear (CBRN) Warfare,”katanya.
(Kosmo)
27 Maret 2025
Bombardier Defense Announces Order of Two Challenger 650 Aircraft Destined for ISR Missions in Australia
US will Deploy Additional Units of MRC Typhon Missile Systems to the Philippines
Mawilla 4 di Sarawak Berpotensi Sebagai Transit Kapal Selam – Panglima TLDM
26 Maret 2025
LEN Tinjau Fasilitas Produksi UAV di PT DI
Direksi PT LEN kunjungi prototipe drone Elang Hitam dan Wulung (photos: LEN)

First Boeing AH-64E Apache for Australia Enters Final Assembly
BRP Miguel Malvar "Sailing Home Soon"
25 Maret 2025