Lockheed Martin Akan Mengintegrasikan AGM-158C LRASM ke Pesawat F-16 AU AS

25 Maret 2025

Pemuatan Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM) ke dalam F-16 pada tahun 2024. Long-Range Anti-Ship Missile (LRASM) memiliki cetakan yang sama dengan JASSM (photos:  USAF)

US Naval Air Systems Command (NAVAIR) bermaksud untuk memberikan Lockheed Martin kontrak untuk mengintegrasikan Long-Range Anti-Ship Missile (LRASM) AGM-158C ke dalam F-16, menurut pemberitahuan pada tanggal 17 Maret.

Pengujian akan dimulai pada akhir tahun 2025, NAVAIR memberi tahu Janes pada tanggal 20 Maret, dengan fokus pada pengintegrasian AGM-158C-1. Versi C-1 mulai beroperasi pada tahun 2018, dan versi berikutnya – AGM-158C-3 dan LRASM-XR – telah menambahkan jangkauan dan kemampuan pencari.

Lockheed Martin memproduksi pesawat dan rudal; meskipun Angkatan Laut AS tidak mengoperasikan F-16, NAVAIR mengelola program LRASM atas nama semua cabang Departemen Pertahanan AS.

F-16 Angkatan Udara AS (USAF) sudah dapat menggunakan Rudal Jarak Jauh Joint Air-to-Surface Standoff Missile (JASSM) AGM-158B, yang mendahului LRASM dalam layanan dan menggabungkan badan rudal yang sama sepanjang 4,26 m yang mempunyai sifat low-observable, mesin turbofan Williams International F107, dan hulu ledak penetrasi 453,6 kg, dengan penambahan datalink dan maritime seeker  khusus.

AGM-158C Long Range Anti-Ship Missile (LRASM) (image: Lockheed Martin)

F-16 adalah pesawat yang terbaru dalam serangkaian pesawat yang akan diintegrasikan dengan LRASM. Rudal tersebut secara operasional digunakan oleh F/A-18E/F milik angkatan laut dan B-1B milik USAF. Pengujian integrasi sedang berlangsung di atas P-8A, F-35B, dan F-35C (integrasi dengan F-35A sedang direncanakan); pemberitahuan serupa tentang niat NAVAIR untuk mengintegrasikan LRASM ke dalam F-15E dan F-15EX telah dirilis pada bulan Januari.

USAF mengoperasikan 820 pesawat F-16, menjadikannya salah satu jenis pesawat terbanyak yang dioperasikan oleh angkatan tersebut.

(Jane's)