05 November 2021

Menhan Prabowo Tinjau Kesiapan Industri Propelan di PT Dahana

05 November 2021

Kunjungan Menhan ke industri propelan PT Dahana (photo : Kemhan)

Subang – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Energetic Material Center milik PT Dahana (Persero) di Subang, Jawa Barat, Senin (1/11) guna memeriksa kesiapan industri pertahanan, khususnya propelan di PT Dahana.

Dalam sambutannya, Menhan Prabowo menekankan bahwa kemandirian industri pertahanan merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat, maju dan mandiri.

Industri yang kuat diharapkan mampu memberikan multiplier effect baik terhadap pembangunan ekonomi maupun penguasaan teknologi bagi bangsa Indonesia.

“Kemandirian industri pertahanan juga diharapkan dapat mewujudkan pergeseran pemahaman dari belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan,” ungkap Menhan Prabowo.

Adapun Menhan Prabowo mengingatkan agar PT Dahana selalu melakukan kerja yang terbaik bagi bangsa agar dapat membawa industri pertahanan dalam negeri semakin maju.

Saat ini, PT Dahana tengah melakukan inovasi di semua lini bisnisnya, termasuk industri propelan yang nantinya akan menjadi bahan baku bagi Munisi Kaliber Kecil dan Munisi Kaliber Besar untuk stakeholder pertahanan dan keamanan.


Propelan adalah bahan pendorong peluru atau roket, yang menjadi komponen utama munisi bagi kebutuhan Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB), maupun bahan bakar roket. Kebutuhannya di dalam negeri selama ini, diimpor dari luar negeri sehingga membebani devisa negara dan rawan embargo.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020- 2024 menyebut salah satu sasaran penguasaan teknologi kunci program prioritas 2020-2024 adalah propelan.

Pembangunan pabrik propelan diharapkan dapat menciptakan kemandirian industri hulu pertahanan nasional, menciptakan detterent effect, multiplier effect, memberikan jaminan supply munisi dan substitusi impor.

Direktur Utama PT Dahana (Persero) Wildan Widarman menjelaskan bahwa pembangunan industri propelan telah berjalan. Fase pertama telah diinisiasi oleh Kemhan dengan membangun Pabrik Nitrogliserin, Pabrik Acid Plant serta Fasilitas Pendukung Industri Propelan seperti Gardu Trafo Listrik, Water Treatment Plant, Laboratorium dan Fasilitas Uji Balistik.

“Bersama Balitbang Kemhan, saat ini sedang dilanjutkan ke tahapan pembangunan Pabrik Spherical Powder,sehingga Indonesia dapat mandiri serta memiliki efek getar di kawasan regional,” ungkap Wildan Widarman.

Selama berada di PT Dahana, Menhan Prabowo juga melakukan plant tour ke fasilitas produksi milik Dahana, salah satunya Pabrik Nitrogliserin yang dibangun oleh Kemhan.

“Melalui kunjungan kerja Menhan ini, diharapkan dapat semakin memperteguh komitmen Kemhan dalam memberdayakan industri dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara”, ujar Wildan.

51 komentar:

  1. Pertamax diamankan dari gank PEMBUAL halunisasi wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. imunisasi ama vaksinasi skalian om pit haha!🤭🤭🤭

      Hapus
  2. Hati-hati, waspada..

    Bahaya laten KLAIM dari geng KL.
    Mereka tak punya pabrik ginian.
    Ini rawan di KLAIM..

    😂😂😂😂😂😂

    BalasHapus
  3. Malon mahu beli amunisi tukar dengan LAWAK dipanggung wayang bwaa..hahaha....ha

    BalasHapus
  4. Wah Pak menhan lagi sibuk kunjungan ke bbrp Indhan BUMN dan swasta.
    Jgn lp mampir juga pak ke LAPAN cek perkembangan RHAN 450 nya.

    BalasHapus
  5. MALON CUKUP BINA KONDOM SAJA..BIKIN GINIAN OTAK MALON G BAKALAN SANGGUP..

    WKWKKWKWKWKWKKWKWKWKWKKWKWKWKKWKWKWKWKKWWKWKWKKWWKKWKWKKWKKWKWKWKWKWKWKKWKWKWK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ntar malon jga ciptain kondom dg propelan xaxaxxaxaxa....jlug...ujlug...ujlug...wuuuuuss......aaauuuuwwww

      Hapus
    2. Good idea..

      Wkwwkwkwkwwkwwwkwwwkwkwwkwkwkwk

      Hapus
  6. moga aja indonesia dan Dassault Rafale bisa cepet DEAL 36 unit

    BalasHapus
  7. Sedikit demi sedikit dikurangi belanja dari luar negeri, kita buat didalam negeri,,dimana ada kemauan pasti ada jalan,,,LANJUTKAN!

    BalasHapus
  8. Malon ada Kondom Propeler kecil dan Propeler Bangla

    BalasHapus
  9. Aksi Ifv MARDER TNI-AD n M3 RIG ABL(AMPHIBIOUS BRIDGING LAYER) menyebrang sungai KOMERING,MARTAPURA

    https://www.instagram.com/p/CV5HY2jv72Y/?utm_medium=copy_link

    https://www.instagram.com/p/CV46EExBCu-/?utm_medium=copy_link

    BalasHapus
  10. Kirain Prabowo tengok Kapal LCS KD.Halimun untuk di timban.

    Hanya orang sakti yang bisa lihat KD.HALIMUN

    BalasHapus
  11. Jd ingat Propelan tamingsari cem petasan kecik ha ha ha

    BalasHapus
  12. https://www.indomiliter.com/presiden-erdogan-melunak-menyatakan-tertarik-pada-sistem-rudal-hanud-aster-30-samp-t-italia/

    BalasHapus
  13. PT Dahana lg diperdiapkan ptoduksi bahan bakar roket/rudal yg kelak akan figunakan utk menghantam seluruh kota2 yg ada ditetangga kismin kita. Terutama menghantam kota KL. hikhikhik

    BalasHapus
  14. Pabrik mercon kat KL sdh mula berjaya mendorong roket taming sari menuju planet mars,

    BalasHapus
  15. https://internasional.kontan.co.id/news/satu-perusahaan-malaysia-kembali-masuk-daftar-hitam-as-karena-dugaan-kerja-paksa

    BalasHapus
  16. Continue from previous news:
    What I mean by paranoid!!! Now with this pendemic the government should spent more money to the people and help them with their daily life. We can postpone the military procurement next term.. unless you have the money to burn like singapore and aussie and still manage to look after the people I’m fine with it. But Indonesia people are suffering.. no job or opportunity that’s what piss me off

    BalasHapus
    Balasan
    1. Building Indonesia economy now is more important then the defence….
      If we have strong economy we can have a strong defence… but if we have a strong defence but weak economy what is the point?? We need money to run the military

      Hapus
    2. Kaum mendang mending ya..

      I’ll tell u this..

      Every sector has their own budget allocation.. defence for the defence.. economy for the economy..

      Do u think what happened right now in Natuna, South China Sea as a whole, AUKUS, Nuclear Subs is just a bunch of crappy ass bullshit that easily can be ignored and just leave it ?

      World is gray.. dynamic and unpredictable..

      sometimes we had to prepared long before the rain water turns to rain fire.. that’s how it is.. and that’s how geopolitic runs..

      Hapus
    3. With our economy still struggling to recover.. not to mention at the same time.. the chinese sending the provocation through their research ship, war ships, and patrol vessels on daily basis all around the SCS.. close within our border..

      We don’t have the choice but to focus at 2 fronts.. at the same time.. unless u dare enough to say that we should sacrificing 1 of the 2..

      Hapus
  17. Jgn kasih seri lg malon dlm bidang apapun termasuk pertahanan dan statement,kerana mrereka terknal jago membual apalagi claim..!!

    BalasHapus
  18. Pelan tapi pasti inhan Indonesia melangkah menuju kemandirian 👍👍😁 beda dengan sebelah yg hanya harap derma kerena miskin dan budget Ciput 🤣🤣🤣

    BalasHapus
  19. Kerana X ada Wang ... Msih ada waktu hingga akhir December 2021 untuk MEMBATALKAN atau MENGANGGUHKAN semua itu ....

    SEbagai Teman dan Saudara Serumpun ..Sayan Ingatkan lagi bahwa akan Jauh lebih MEMALUKAN jika Indon GAGAL BAYAR eperti case KFX/IFX dan KS Chang Bo Go batch 2 itu ... Byngkan betapa malunya nanti jika Indon mendapat julukan NEGARA GAGAL BAYAR .....Hehehehe

    -------------
    Setelah Indonesia menandatangani kontrak akuisisi 36 Rafale dengan Dassault Aviation pada 7 Juni 2021, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Kementerian Pertahanan adalah memastikan ketersediaan anggaran untuk program tersebut. Mengutip beberapa sumber kredibel yang familiar dengan isu itu, terdapat klausul kontrak bahwa kontrak pengadaan Rafale valid sampai dengan bulan Desember 2021. Dengan kata lain, kontrak yang ditandatangani lima bulan silam akan tidak valid setelah batas waktu yang ditentukan, kecuali Indonesia dan Dassault Aviation sepakat melakukan amandemen kontrak. Serupa dengan kontrak pembelian FREMM dari Fincantieri, kontrak akuisisi Rafale dihadapkan pada isu ketersediaan anggaran pemerintah Indonesia.

    https://m.youtube.com/watch?v=0MC_zOMi_2w

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa malu ? Indonesia punya bargaining power kuat terhadap negara penjual alutsista dan Indonesia itu biasa aja tuch atas agenda akuisisi alutsista yang kami butuhkan dan telah berjalan pada tahapan tahapan kontrak pembelian alutsista.
      Yang sering bikin MALU se-ASEAN itu negeri semenanjung malaya....FAKTA itu !

      Hapus
    2. Tenang saja malon...Jokowi, MenteriKeuangan dan jajarannya sudah bertemu membahas kerjasama pertahanan dengan Emanuel Macron dan president Italy di acara G20..itu sudah petanda kuat akan komitmen dan kemampuan Indonesia utk membeli alutsita. Lagi pula ekonomi 🇮🇩 pada Quarter ke 3 sudah positif 3,51% dan keluar dari resesi.

      Kami bukan macam bangsa malingsial yg harus menyembah² ke Kuwait utk dapat pesawat tempur....wkwkwkwk..pikiran dulu ekonomi malon dan budget pertahanan yg cipuuuut

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Sebagai Musuh dan Bukan Saudara serumpun Kami Prihatin dengan Industri Malon yang tidak berkembang pesat malah mundur jauh .. contoh yang real Untuk membuat sejenis peluru saja tidak bisa, dan yang lebih memalukan adalah LCS salah potong .. apakah itu bukan AIB bulan Malon yang mengaku Negeri Grade A .. kami rasa Negeri Malon adalah Negeei Pondan terbodoh di dunia

      Hapus
  20. Balasan
    1. Macam mana pulak nih, jam sgini admine masih ngocok.......🤔

      Hapus
    2. Eeeerrrrrrr.......masih ngorok maksut aku 😁

      Hapus
  21. Tangi bok, Tangi .......kopine wes dadi gilo ☕

    BalasHapus
  22. MALON....akan membuat Kondom baru tipe TRIPLE SEX, yaitu Kondom bisa ditiup untuk dijadikan balon untuk anak anak, agar anak tidak rewel saat Para Malon senior sedang KONGKEKB 🙂

    BalasHapus
  23. Perasaan udah 10 tahun... sejak oindah ke Subang.... cita2 kok belum terlaksana ya...

    Trus beritanya Propelan... kok hambarnya merakit Detonator😝

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. Dari ukdefencejournal.org.uk (8/11/2021), disebutkan Bangladesh membeli lima kapal dari Inggris sebagai bagian dari program modernisasi militer “Forces Goal 2030”. Keputusan itu dicapai dalam pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di KTT COP26 di Glasgow. Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen, negaranya ingin memperoleh aset laut tambahan untuk meningkatkan pemantauan dan perlindungan wilayah laut.

    Meski telah disebut ada lima unit kapal perang yang akan dibeli, namun sejauh ini belum diungkapkan spesifakasi dari kapal perang yang akan diakuisisi. “Negosiasi masih akan berlangsung. Tapi pada momen ini, kami sepakat pada prinsipnya untuk membeli lima kapal perang. Tiga di antaranya akan didatangkan dari Inggris dan dua lainnya akan dibangun di galangan kami (Bangladesh) di Chattogram,” ujar bdul Momen, seperti dikutip The Daily Star.



    Angkatan Laut Bangladesh saat ini mengoperasikan dua kapal selam, delapan frigat, enam korvet, dan kapal perag lainnya. AL Bangladesh juga memiliki 11 kapal pendukung, termasuk kapal survei Roebuck Class bekas Angkatan Laut Inggris dan dua kapal patroli lepas pantai Castle Class.

    BalasHapus