11 November 2021

United States Air Force B-1B Lancers in Top End Exercise

11 November 2021

A RAAF KC-30A multi-role tanker transport aircraft, right, and two United States Air Force B-1B Lancer bombers fly in formation over the Northern Territory (photos : Aus DoD)

Two United States Air Force (USAF) B-1B Lancer bombers have swept over the Top End for training with the Royal Australian Air Force (RAAF).

After travelling over six thousand kilometres from Diego Garcia in the Indian Ocean, the B-1B crews flew emergency diversion familiarisation training at RAAF Base Darwin.

Their mission included training with RAAF aviators flying P-8A Poseidon and KC-30A Multi-Role Tanker Transport.

This is important to maintaining the bombers’ global reach capability and builds on the AUSMIN 2021 commitment to continue enhancing military cooperation and interoperability between our two nations.

The flying visit coincided with the 10 year anniversary of the first US Force Posture Initiatives (USFPI) in Australia, including the Marine Rotational Force Darwin (MRF-D) and Enhanced Air Cooperation, and 70 years of the ANZUS Treaty.

Air Commodore Stephen Chappell, Director General Air and Space Operations Centre, said the activity allowed American and Australian crews to rehearse multiple combat mission profiles.

“This mission provided RAAF and USAF aviators with an important opportunity to demonstrate their professional mastery, and exercise their interoperability in challenging and realistic conditions,” Air Commodore Chappell said.


“It also gave personnel assigned to RAAF and PACAF Air Operations Centres (AOCs) an opportunity to enhance our interoperability to coordinate, plan, and oversee the execution of these missions from headquarters over 8000 kilometres apart.”

Commonly called the ‘Bone’, the B-1B is the backbone of America’s long-range bomber force, and can carry a conventional payload of up to 34 tonnes of guided and unguided ordnance.

RAAF aviators have trained with USAF B-1B crews during the 2020 Regional Presence Deployment to Guam, and as part of the Enhanced Air Cooperation program in Australia since 2017.

“While we have conducted similar long-range training activities together in the past, this activity differed in the multiple interoperable mission sets being rehearsed,” Air Commodore Chappell said.

“The allied crews executed important training and air-air refuelling mission sets over several hours and many thousands of square kilometres.”

During the mission from Diego Garcia, the B-1Bs rendezvoused over the Timor Sea with two RAAF KC-30A Multi-Role Tanker Transport from Number 33 Squadron.

At an altitude of 30,000-feet, the KC-30A crews used their aircraft’s Advanced Refuelling Boom System to ‘plug in’ with the B-1B’s nose-mounted fuel receptacle.

The transfer of fuel from the RAAF KC-30A provided the B-1Bs with the range to complete their mission.

This exercise builds upon the regular and increasing interaction between Australia and the United States and sets the scene for expanded force posture initiatives in the coming years.

93 komentar:

  1. Penduduk geng malon pengki ya bray

    BalasHapus
  2. kasihan indon nak f35 gagal nak ifx(ikan falsu indoxnesia) xiixixix

    BalasHapus
  3. Waduwww bomber2 dah pada ngumpul gaesz, gaeat haha!🀭🀭🀭

    BOMBER ruski mendarat ke kita
    BOMBER amrik ke osi
    Tapi,
    cuman KL doank ama taiwan yg disamperin bOmBeR dan lusinan pesawat dari elder brader tanpa ijin..
    apakah ini tandanya KL jd salah satuw target??
    WeW..ucapin selamat gaesz haha!πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. F35 bukan gagal tapi ngak dikasi izin sama usa kerana usa bilang tni masih belum layak operasikan f35..tni harus tingkatkan sarana lanudnya dulu sama tingkatkan skill pilot baru diberi izin kayak singapur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia tak cem Singapore ikut program JSF/F-35 TOLOL

      Hapus
    2. Klo skill pilot TNi AU jgn tanya bro,

      Hapus
  5. Tapi yah yang realistis buat tni emang sebatas rafale sama f16v aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita nanti udah ada IFX generasi 4,5 bisa ditingkatkan jadi generasi 5 atau 6

      Hapus
    2. kata siapa tolol, sok tau loe

      Hapus
  6. Yang realistis buat malaysia f18e super hornet

    BalasHapus
    Balasan
    1. F-18 yg ngemis ke Kuwait tuh ya πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    2. Emang ada yg mau barter 50% sawit busuknya malon..?? F 18 yg ada aja kagak bisa ngerawat....
      looon....malooon...
      πŸ¦§πŸ¦§πŸ¦§πŸ–πŸ–πŸ–πŸ‡²πŸ‡ΎπŸ‡²πŸ‡ΎπŸ‡²πŸ‡ΎπŸ–πŸ–πŸ–πŸ¦§πŸ¦§πŸ¦§

      Hapus
    3. Realistis
      Terkadang jiran sebelah munafik juga mau ambil bekas kornet
      Katanya selalu always Brand New

      Hehhehe

      Hapus
  7. F15ex emang lebih tangguh dr f15e biasa tapi itupun kalau mampulah..harganya seunit melebihi 100 juta usd

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apache cost 65 juta dollar US satu biji je pun mampu dibeli om

      Hapus
  8. Singapur dikasi izin kerana f16nya sudah diupgrade ditambah f15sg nya yang memang diketahui top diasean

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terus MKM tak TOP kalah sama F-15 Singapore ya

      Hapus
  9. Dasar 1cc, singapur dikasi ijin kerna salah satu anggota Program JSF/F-35 haha!πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ€§
    Masa uda bayar ga dikaseee, mikiiirrr tong lama2 jidat luh guwe fentung maning haha!πŸ€£πŸ˜πŸ”¨

    BalasHapus
  10. Ribut2 soal 4 teknologi inti program kfx/ifx, kenapa warganyet KL yg baper sech haha!🀭🀭🀭

    Seluruh anggota termasuk si upil yg ikutan program JSF/F-35 gak dapet juga yg namanya teknologi inti dari Amrik

    Alesannya demi keamanan konten haha!πŸ₯΄πŸ₯΄πŸ₯΄

    Tp bbrp patner kebagian produksi komponen, malah Elder Brader KL sempet kebagian, tp akhirnya diputus haha!πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹


    BalasHapus
  11. Menhan malon lgi di bandung tuh

    Borong aja pak cik produk pindad gak usah malu dan gengsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paling cuma lihat2 doang, mo beli blm ada wangnya

      Hapus
    2. Asal jangan curi engine pesawat saja om.. πŸ˜†

      Hapus
    3. Asal jangan ngutang barter dgn sawit dan tampal stiker jadi buatan tempatan πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    4. Jgn lupa pak cik,pesan heli di PTDI asal jgn sewa

      Hapus
  12. Balik ke soal ijin F-35 jangankan kite, negeri2 petrodolar timur tengah pun sampe detik ini blom ada yg dapet, termasyk uae yg belakangan di delay..haha!πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo KL request pasti dikasih laah oom...
      Kan negeri TERKAYA di SEA.

      Saking kayanya, sampek LCA barter SAWIT & open tender MINTA bayar 50% jeee...

      Luwar BINASA.

      Wakakkkakkkkk

      Hapus
    2. Redhawk, Sulfur tumbang sblom betarung om pedang haha!😭😭😭

      Hapus
  13. Padahal yang ditolak request F35 list-nya panjang..

    Tapi si KL hanya sebut RI.

    Wakakkakakkakk

    SANGAT JELAS betapa si KL dengki sangat.

    LoL

    BalasHapus
    Balasan
    1. UEA je sekutu US di middle east dan negara kaya je ditolak US beli F-35 πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  14. Tetap hebat rafale? Kebanding siapa? Kebanding su30mk2 sama f16 emang setara..tp kebanding f35 tetap lebih tangguh f35

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia tak mengejar beli F-35 karna Indonesia sudah proyek jet pejuang IFX tinggal sikit lg ditingkatkan jadi generasi 5 atau 6

      Hapus
  15. Kalau dibanding sama su30mk2/su27 tni emang rafalenya lebih joss tapi kalau dibanding f15e atau f35 yah tetap bagus f35

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dah dibilang Indonesia tak niat beli F-35 karna Indonesia sudah ada proyek jet pejuang IFX tinggal sikit lg ditingkatkan jadi generasi 5 atau 6

      Hapus
    2. Usaf aja keteteran ngebiayai operasional f35

      Hapus
    3. Amerika lbh prever F22 raptor,sama f15. Dprd f35

      Hapus
    4. Sebenarnya mereka prefer F35, tetapi beli peralatan support buat gantiin skadron F-15 mahal. Jadi masih lebih murah beli F-15EX, walaupun sebagai stopgap.

      Hapus
  16. Lihat bomber US, jadi ingat ada yg kirim 5 jet pjuang dari berbagai merek/produsen.

    Maksud hati untuk menampakkan kekuatan,....eh malah dicap aneh oleh Forbes (?)

    Bandingkan, Indo sambut bomber US dgn rileks, cuma kirim 2 unit F16 tuk latihan.

    Ish...ish...ish
    😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bandingkan scramble pesawat China yang terobos Malon, hanya 1 pesawat hawk yang berani

      Hapus
    2. Malah 1 biji bomber cina pusing2 laut Sabah Sarawak pesawat malon tak ada yg berani scramble untuk usir bomber cina πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  17. Tapi lebih joss ini...

    "..Aksi pencurian terjadi saat gelaran MotoGP di sirkuit Sepang, kejadian memalukan ini membuat bos Sirkuit Sepang marah besar. Datuk Razlan Razali menyayangkan sekaligus hampir tak percaya aksi pencurian terjadi. Ada 6 tim yang kebobolan dengan kerugian sekitar 700 jutaan rupiah. Dan akhirnya kasus pencurian ini terbongkar pelakunya yang berprofesi di dunia bengkel.

    Polisi Malaysia berhasil menahan 6 pelaku pencurian pada saat berlangsungnya MotoGP Malaysia lalu.."

    ======

    Issh...ish..ish...
    Benar-benar MALING.

    πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

    BalasHapus
  18. Penyebab ini semua krn pengadaan pespur yg tumpang tindih, gak fokus. Belum kelar yg satu, pancang yg lain akhirnya sama-sama gak kelar-kelar.

    Fokusin aja dulu IFX, lunasin. Lagian sarana dan prasarana apa yg sudah dibuat utk mengadopsi teknologi IFX? Korsel itu sudak sukses buat pespur FA50, ya tahapannya sudah pas. Nah kita? Sesuaikan aja dengan keadaan kapasitas yg sebenarnya, bayar dan terima apa adanyaa. Belum saatnya Indonesia mandiri pespur, dari segi manapun itu. Sangat pahit tapi itulah kenyataannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika ada yg bisa kita dapatkan lebih banyak (keuntungannya) dgn cara renegosiasi,... Why not?!

      Renegosisasi itu, point2nya pasti sudah diukur dan terukur.

      Kita bukan anak kemarin sore yg baru bisa bikin pesawat mainan!

      πŸ€—




      Hapus
    2. Masalahnya bukan di masalah tak ada uang...masalahnya perjanjian kerjasama terdahulu banyak merugikan Indonesia,contoh kecil aja pesawat yg dibuat Indonesia gk boleh dijual/dieksport,sparepartnya mesti beli dari Korea,Indonesia gk boleh buat sparepart sendiri di dalam negeri dll sebagainya

      Hapus
    3. Masalahnya kita dapat apa ? Sesuai nggak dg dana yg dikeluarkan ? Karena korea pasti gak mudah juga jual pespurnya nanti. Dg ikutnya indonesia di kfx paling nggak pasar utk luar negri sudah ada indonesia yg akan borong dan sbg user ln pertama. Seperti f50

      Hapus
    4. Kerjasama industri pertahanan Indonesia-Korsel itu menyeluruh. Tidak serta merta terpisah satu sama lainnya. IFX itu terkait juga dengan CBG, LPD, Howitzer 155 mm, FA50 dsb. Perhitungannya harus sampai juga kesana. Cuman tidak mungkin diungkap ke publik.

      Dari berita yg saya simak, penawaran Indonesia supaya kontribusi diturunkan bukan tentang teknologi apa yg didapat. Tetapi berangkat dari hasil audit bahwa tidak sampai menguras dana USD 7 miliar dalam R&D proyek KFX. Jadi Indonesia menduga ada penggelembungan dana. Jadi atas perhitungan Indonesia secara tersendiri, terlalu mubazir Rp 20 triliun untuk apa didapatkan dari proyek KFX. Begitu



      Hapus
    5. Kalau lihat dokumen GAO, kontribusi finansial Inggris pada tahap System development and demonstration JSF juga hanya 5,1%.

      Turki hanya 0,4% juga dapat deal cukup banyak, sampai waktu diputus kontraknya pada pusing mencari pengganti.

      Hapus
  19. Ingat, KAI itu ikut berkontribusi 40% proyek KFX. Ini bisnis bro. PTDI emang ada pasang kontribusi? Itulah bedanya. Enak aja PTDI tinggal ngarepin pemerintah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan gak fokus/ tumpang tindih.
      Konsepnya dah jelas:
      - beli, tuk temporary
      - bikin sendiri, tuk jangka panjang!

      Proyek Kfx/Ifx sudah sangat pas dgn timing nya.

      Kendala/hambatan pasti ada!

      πŸ€—

      Hapus
    2. Lha pemerintah yg buat deal2 perjanjian yg merugikan Indonesia buat PT DI yg buat bray

      Hapus
    3. KAI 40%
      Dapa ROK 40%
      Dan RI cuma 20%

      Hapus
    4. 20%, bukan CUMA, it's such a big money!

      Jangan petnah sepelekan kontribusi 20% guys!

      Hapus
    5. Krn mang jatah nya 20%..dan itu lumayan loh,masak minta 1 aja dri bbrp teknologi inti yg ada badan kfx gak dikasih.

      Hapus
    6. Walau 20% udh triliunan itu, anggaran uangnya itu dari rakyat.. negara harus membelanjakan dengan baik.. blm lagi insinyur PT DI ikut berkontribusi dalam development KFX/IFX

      Hapus
    7. 20% itu 20an treliun lebih. Itu dari apbn pertanggungjawaban nya susah klo tidak sesuai dengan isi perjanjian. Termasuk transfer 4 teknologi inti.

      Hapus
    8. Tot nya sesuai perjanjian awal,permasalahannya krusial yaitu tdi Teknologi inti KFX

      Hapus
    9. Dari 4 teknologi inti, yang berhasil dibuat oleh Korsel secara mandiri adalah radar, selebihnya masih tergantung sama suplai Locked Marthin. AS juga gak segampang itu memberikan utuh teknologi inti sama Korsel di proyek KFX. Jadi posisi Indonesia di KFX tidak memiliki bargaining sama sekali. Ya karena tidak diikutkan dalam pengembangan di bagian inti.

      Hapus
    10. Harusnya dikasih dalam deal F-35, tetapi diblok sama Congress. Kecuali ada pakta kayak AUKUS, memang agak susah.

      Hapus
    11. Baca berita tentang KFX/IFX Di link ini bro. Mau saya copy paste beritanya tpi nggak muat karena lebih dari 6.000 kata..

      link: www.cnbcindonesia.com/opini/20210405122936-14-235283/mengurai-sengkarut-program-kfx-ifx-antara-korsel-indonesia

      Hapus
  20. Malonsia akan gunakan pesawat Sukhoi 30 dan F 18 versi Basic sampai tahun 2040..

    Wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. VERSI BASIC TPI SUDAH MAU UPGRADE KALI KEDUA WLKWKW

      Hapus
    2. Udah di upgrade wkwkwk...lawak wkwkwk

      Hapus
    3. apa yg di up grade ? mesin meledug

      Hapus
  21. TNI NGAK KEJAR F35? HABIS KENAPA USA MENOLAK KALAU TIADA PERMINTAAN DARI TNI/RI? ANEH YAH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditolak jg gak apa2 lon,UEA dan turkey je sekutu US di middle east ditolak US beli F-35 πŸ˜‚πŸ€£

      Hapus
    2. Indonesia try to buy F-35 untuk bisa mengimbangi pesawat cina di LCS lon,bila pun US tolak Indonesia bisa beli rafale atau Su-57

      Hapus
  22. Roadmap kemandiriannya sudah sangat tepat:
    - Udara: kfx/ifx-drone male EH
    - Laut : kapal selam/fregate
    - Darat: harimau mt/pandur

    Harus bisa dikuasai secepat/sebanyak yg kita bisa!

    Jika lambat, bakal tertinggal di bangku penonton!

    πŸ€—

    BalasHapus
  23. Pembatasan ekspor teknologi persenjataan dan amunisi slaluw ada dimana2, mo amrik, ruski, prancis, britis dsb

    dulu biasanya negara produsen ekspor kasi paket full klo uda punyak anti-dotnya lainnya ato punyak alutsista yg sama tp 1 tingkat lebih baik dr yg beredar di pasaran, begitchu haha!🀧🀧🀧

    Klo pembatasan secara diplomasi, penjualan ekspor perlu pake syarat2 tertulis ato perjanjian ke negara2 sahabat
    Kan ada pepatah mengatakan sedia payung seblom ujan gaesz haha!⛈⛈⛈

    klo jaman now, uda banyak syaratnya trus alusista tertentuw
    ada yg pake kunci pembatas dan
    ada jgk yg bisa dimonitor dari tempat asalnya

    Klo gini enakan bikin sendiri yg fenting bisa dar derr doorr haha!πŸ’₯πŸ’₯πŸ’₯

    Klo mereka pyk syrat kita jgk punyak donk, UU inhan
    Ingat 85% ofset! Buat impor
    Ato bayar pake krupuk haha!πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
    Klo UU ini dilanggar kita sendiri, mending cabut ajelah, gt aja kok repot haha!🀣🀣🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pinoy aja mau beli Gripen langsung di embargo bray karna pinoy di tuduh Swedia telah melanggar HAM 🀣🀣

      Hapus
    2. Nyoiih om, gosipnya bgt, pdhl negeri kecil

      Di argetina, britis yg ogah

      Bs jadi gipeng alesannya aja tuch om,
      Lha kemaren laporan dr thailen, mao nambah 1 buat tipe c/d uda setop line produksinya,
      Gimane filipin yak yg di iming2 beli 12 dpt bonus bbrp bijik lagi..
      ini mah PHP seles donk klo gt haha!πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹

      Hapus
  24. Ada banyak negara2 yg di diblok atas kepemilikan senjata tertentuw tp akhirnya menghasilkan alutsista yg bikin NGERIH haha!πŸ’€πŸ’€πŸ’€

    Diantaranya
    Embiti Merkava
    Rudal balistik nuklir korut
    Ama
    Tamingsari
    Yg mo ktawa jgn ditahan gaesz haha!πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Taming Sari mah roti itu bray 🀣🀣

      Hapus
  25. Min,up beritanya radar AESA buatan anak2 ITB dong

    BalasHapus
  26. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211111125104-532-719704/bahlil-soal-investasi-uea-di-ri-tembus-rp636-t-bukan-kaleng-krupuk

    BalasHapus
  27. Kondom UNISEX mana suaranya πŸ€£πŸ˜‚

    BalasHapus
  28. Kita jangan terlalu bangga mengatakan bahwa Indonesia mjd customer utama dan pertama KFX, seolah berpengaruh pada posisi bargaining. Tanpa dibeli indonesia, Boramae F-21 itu bakalan laris manis di pasaran. Negara-negara berkembang global pasti melirik dan membeli F-21, karena membeli dan menanggung operasional F35 F15 F18 tidak sanggup dan F22 eksklusif. Tetapi dengan mendapatkan F21 yg notabene lahir dari genetika Eagle family, maka dengan harga yg lebih murah sekaligus mendapatkan pespur modern mumpuni. Itulah cerdasnya Korsel, jeli melihat pangsa pasar.

    Ke potensi itu saja Indonesia condong, sehingga tidak ragu-ragu melunasi utang proyek F21.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum ITAR free jadi sebenarnya agak susah laku. Selain beberapa negara ASEAN, kayaknya yang paling mungkin beli Meksiko. Tetapi memang sangat tergantung kapan selesainya.

      Hapus
    2. Lho, korea sendiri yg sebut Indo sebagai costumer penting!

      Mengeluarkan Indo/ Indo cabut dr program kfx/ifx akan tidak bagus untuk masa depan bisnis F21 Boramae dan prospek bisnis inhan korea lainnya dimana Indonesia menjadi pembeli pertama/utamanya.

      Itu artinya, tanpa kita sebutpun kita dah punya bargaining position. Belum lagi jika dikaitkan dgn potensi kerja sama korea-Indo di bidang sda.

      Jelas kita punya kartu As tuk dibawa kemeja negosiasi!

      πŸ€—

      Hapus
    3. Silakan baca di artikel2 media masa korea, menjelang peluncuran F21 Boramae di mana Menhan kita hadir dan bendera korea-Indo tertempel di moncong psawat.
      πŸ€—

      Hapus
    4. Indonesia itu strategis broo entah di kawasan Asean maupun negara² Islam, Indonesia sangat berpengaruh...

      Hapus
    5. Lah wong gimana pnting,indonesia pengimport senjata terbanyak di Asean dri korsel,apalagi kita mau nambah lagi LCA T50i

      Hapus
  29. Indo jelas tidak akan mengambil inisiatif keluar dr kfx/ifx. Saya masih percaya dengan budaya ketimuran (jawa). Mundur itu bukan budaya kita. Sebagaimana tidak ada menteri yg mengundurkan diri meskipun bermasalah/kinerjanya buruk.

    Bolanya di korea.
    Ini dilema bagi mereka.
    Jika pake sumbu pendek, korea akan segera menendang Indo dr program.
    Tapi jika pake sumbu panjang, korea akan mengalah di kfx/ifx, tapi mereka dpt kompensasi yg lain dr Indo, misalnya Indo beli alutsista yg lain lagi atau dpt tawaran menarik tuk berinvestasi di sda.

    Saya kira korea akan menggunakan akal sehat mereka, bukan emosi. Jangka panjangkah yg mereka utamakan!

    So, let's make win-win solution bro.
    πŸ€—

    BalasHapus