31 Januari 2025

Australia Boosts Stock of Long-Range Anti-Radiation Missiles

31 Januari 2025

Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range (AARGM-ER) missiles (photo: Northrop Grumman)

The Albanese Government is investing up to $650 million to acquire additional stocks of the Advanced Anti-Radiation Guided Missile-Extended Range (AARGM-ER) missiles, which are designed to detect, attack and destroy enemy radar systems.

This is to increase the warstock of the Australian Defence Force and its ability to deter Australia’s potential adversaries to keep Australians safe.

This investment is in addition to the $431 million for the AARGM-ER missile previously announced by the Government in August 2023.

These supersonic air-launched missiles will be deployed from Royal Australian Air Force F/A-18F Super Hornet and EA-18G Growler aircraft and, in the future, on Australia’s F-35A Lightning II aircraft.

The missiles will be acquired through the United States Government’s Foreign Military Sales (FMS) procurement process, reflecting our close partnership with the United States.

This investment is part of the Albanese Government’s record investment in Guided Weapons and Explosive Ordnance, including warstock uplift, to deliver the priorities in the 2024 National Defence Strategy.

Quotes attributable to Deputy Prime Minister and Minister for Defence, Richard Marles:
“This is the Albanese Government delivering the capabilities needed for the Australian Defence Force. 

“Australia and the United States continue to work as closely as ever, and the Alliance between our two countries ensures Australians are kept safe and our national interests are defended.” 

Quotes attributable to Minister for Defence Industry and Capability Delivery, Pat Conroy:
“These world class missiles will improve the range, survivability and effectiveness of our Air Force to find and destroy enemy radars.

“The Albanese Government is delivering its commitment to enhance Australia’s long-range strike capability, delivering on a key priority of the National Defence Strategy.

“This acquisition is a testament to Australia’s strong, long-standing Alliance with the United States.”

Korps Marinir Filipina Membeli Kendaraan Lapis Baja Korea Selatan

31 Januari 2025

KMPV produksi KOVICO yang dipamerkan pada ADAS 2024 di Manila (photo: NextGen PHDefense)

Philippine Marine Corps/Korps Marinir Filipina telah membeli kendaraan lapis baja serbaguna taktis ringan KMPV Korea Selatan, MaxDefense Philippines menyebutkan dalam unggahannya pada 27 Januari 2024 lalu.

Korps Marinir Filipina telah merilis Pemberitahuan Penghargaan untuk Proyek Akuisisi Kendaraan Ambulans/Kendaraan Penyelamat Beroda GMRS-PMC-PNBAC2-2024-10 Jeep (4x4) dan APC, yang dirilis pada 15 Januari 2025.

Pemenang lelang adalah Korea Vehicle and Industry Co. Ltd. (KOVICO), dengan tawaran sebesar Php186,050 juta, dibandingkan dengan proyek ABC yang bernilai Php260,800 juta.

KOVICO diyakini telah menawarkan KMPV mereka, yang merupakan kendaraan yang sama yang mereka pamerkan pada pameran pertahanan ADAS 2024 tahun lalu di Manila.

Kendaraan tersebut dianggap sebagai kendaraan taktis lapis baja ringan dan dapat menjadi bagian dari Proyek Akuisisi LTV asli yang telah dimasukkan Angkatan Laut/Marinir Filipina dalam Fase Horizon 2 RAFPMP tetapi tidak didanai selama pemerintahan Duterte.

Hal ini dapat menjadi prioritas untuk akuisisi lebih banyak kendaraan, mungkin melalui Negosiasi Langsung di masa mendatang jika Marinir Filipina merasa puas dengan kendaraan tersebut.

First Arafura Class Offshore Patrol Vessel Delivered

31 Januari 2025

HMAS Arafura - 203 Offshore Patrol Vessel (photos: Aus MoD)

Defence has accepted the first Arafura class Offshore Patrol Vessel, NUSHIP Arafura, for further test and evaluation ahead of delivery to the Royal Australian Navy.

NUSHIP Arafura is the first of class vessel delivered under project SEA 1180, built by Luerssen Australia at the Osborne Naval Shipyard in South Australia.

This project will deliver six Arafura class Offshore Patrol Vessels to Navy, with the first two constructed at Osborne. The remaining four vessels are under construction at Henderson in Western Australia.

The Arafura class vessels will be part of a wider Navy Minor War Vessel Fleet supporting civil maritime security and enhanced regional engagement in the Southwest Pacific and maritime Southeast Asia.


Deputy Secretary Naval Shipbuilding and Sustainment Jim McDowell said the delivery of the first Arafura class Offshore Patrol Vessel was an important milestone in the Australian Government’s investment in Naval Shipbuilding and Sustainment.

“The delivery of the first of class vessel to Defence highlights Defence’s commitment to working through complex projects to deliver critical capability to our Australian Defence Force, built here in Australia,” Mr McDowell said.

NUSHIP Arafura will now sail to its homeport at HMAS Stirling in Western Australia, before commissioning into the Royal Australian Navy fleet later this year.

30 Januari 2025

USS Carl Vinson Carrier Air Wing Two Participates in DACT with the Royal Malaysian Air Force

30 Januari 2025

US Navy F/A-18E and RMAF Su-30MKM during a Dissimilar Air Combat Training (photo: U.S. Navy)

MALAYSIA - An F/A-18F Super Hornet, assigned to the “Bounty Hunters” of Strike Fighter Squadron (VFA) 2, front, an F/A-18E Super Hornet, assigned to the “Stingers” of Strike Fighter Squadron (VFA) 113, rear center, and a pair F-35C Lightning IIs, assigned to the “Warhawks” of Strike Fighter Squadron (VFA) 97, embarked aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Carl Vinson (CVN 70) as part of Carrier Air Wing two (CVW-2), fly in formation with a pair of Royal Malaysian Air Force SU-30MKMs during a Dissimilar Air Combat Training (DACT) in Malaysian air space, Jan. 24, 2025. 

The U.S. and Malaysia work together as comprehensive partners, enhancing combined air warfare capabilities and supporting their shared goal of a free and open Indo-Pacific. Vinson, the flagship of Carrier Strike Group ONE, is underway conducting routine operations in the U.S. 7th Fleet area of operations. 

(DVIDS)

MC-55A Peregrine Australia Mulai Jalani Uji Coba

30 Januari 2025

Pesawat pertama dan kedua RAAF dari jenis ISR dan EW MC-55A Peregrine menjalani uji coba (all photos: SR Planespotter)

Akun @SR_Planespotter melalui X (dahulu Twitter) pada 22 Januari 2025 lalu membuat unggahan pesawat MC-55A Peregrine pertama dengan registrasi uji N540GA yang disusul dengan 27 Januari 2025 lalu pesawat kedua dengan nomor registrasi N542GD untuk memulai rangkaian uji terbang dari fasilitas L3Harris di Greenville. Kedua pesawat ini tampil dengan marking RAAF lengkap, termasuk lambang unit Skuadron No. 10.


Pada bulan Maret 2019, Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne dan Menteri Industri Pertahanan Linda Reynolds mengumumkan akuisisi senilai USD1,6 miliar atas empat pesawat Gulfstream G550 yang dimodifikasi. Pesawat ini diberi nama MC-55A Peregrine dan merupakan bagian dari Proyek AIR 555. Kemudian L3 Technologies (sekarang L3Harris) mendapatkan kontrak senilai lebih dari USD628 juta untuk melengkapi pesawat ini dengan kemampuan peperangan elektronik udara next-generation. Modifikasi tersebut meliputi penyempurnaan rangka pesawat, pemasangan sistem misi, peralatan komunikasi yang aman, dan perangkat perlindungan diri.


Menurut Australia, akuisisi MC-55A Peregrine merupakan bagian dari rencana untuk memperkuat kemampuan ISR (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance) dan EW (Electronic Warfare), yang juga melibatkan peningkatan "kemampuan elektronik" E/A-18G Growler dan peningkatan Jaringan Radar Operasional Jindalee yang menyediakan pengawasan laut dan udara yang luas terhadap pendekatan ke Australia Utara. Pada bulan Desember 2024 lalu, Raytheon, anak perusahaan RTX Corporation, mendapatkan kontrak senilai $590 juta untuk memproduksi pod Next-Generation Jammer-Mid Band untuk melengkapi armada RAAF E/A-18G Growler dan juga untuk USAF.


MC-55A Peregrine akan mempunyai peranan untuk menghubungkan platform penginderaan elektromagnetik, pengintaian elektronik, dan serangan lainnya dalam satu jaringan seperti F-35A Lightning II milik RAAF, E-7A Wedgetail AEW&C (Airborne Early Warning and Control), dan E/A-18G Growler. Pesawat ini akan ditempatkan di RAAF Edinburgh, South Australia (SA). Pengiriman pesawat MC-55A Peregrine pertama ke Australia diharapkan pada tahun 2025/2026.

Renaming MPCS/PPA for the Indonesian Navy

30 Januari 2025

Ship naming 2 MPCS/PPA into KRI Brawijaya 320 and KRI Prabu Siliwangi 321 (photos: Fincantieri)

At our Muggiano shipyard, the renaming ceremony was held for the two MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) units, built in our integrated Riva Trigoso-Muggiano shipyard. The ceremony was attended by our Chairman Biagio Mazzotta, the General Manager Naval Vessels Division Dario Deste, Admiral Muhammad Ali, Chief of the Indonesian Navy, and Admiral Giuseppe BeruttiBergotto, Deputy Chief of Staff of the Italian Navy.


The two units, formerly named "Marcantonio Colonna" and "Ruggiero di Lauria," sold to the Indonesian Navy and renamed KRI BRAWIJAYA-320 and KRI PRABU SILIWANGI-321, are intended to become the largest combat ships in the Indonesian Navy and will be delivered in the course of 2025.


The ceremony follows the contract signed by our Group in 2024 and underscores the importance of cooperation between the two countries in the naval defense sector, highlighting our commitment and mission towards the future of maritime security.

29 Januari 2025

KRI REM-331 Sambut Kedatangan Kapal Destroyer Prancis Dengan Passing Exercise di Laut Bali

29 Januari 2025

Latihan bersama Passing Exercise FS Forbin D-620 (Horizon Class) dan KRI Raden Eddy Martadinata-331 (photos: TNI)

Kapal Perang Prancis FS Forbin D-620 (Horizon Class) yang melaksanakan lintas damai melewati perairan Indonesia telah tiba di Laut Bali. Kedatangan Kapal Perang Prancis ini disambut KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331) dengan melaksanakan latihan bersama Passing Exercise (Passex). Sabtu (25/1).

Dengan prajurit tangguhnya, KRI REM-331 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto memimpin pelaksanaan beberapa latihan yang digelar. Latihan tersebut mencakup Basic Tactical Maneuvering Exercise (TACMAN), Replenishment at Sea (RAS) Approach Exercise, hingga Photo Exercise (PHOTOEX).


Pada kesempatan tersebut, Komandan KRI REM-331 mengatakan bahwa latihan ini bukan sekadar unjuk kemampuan dan profesionalisme kedua angkatan laut, tetapi juga merupakan bentuk diplomasi maritim dalam rangka memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis.

Momen latihan ini ditutup dengan farewell speech dari masing-masing komandan kapal sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas terselenggaranya latihan dengan baik. Latihan tersebut merupakan tradisi TNI AL dalam menyambut Kapal Perang Asing yang memasuki perairan Indonesia.



Kegiatan ini selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk berkomitmen tinggi terhadap perdamaian dan stabilitas maritim global serta terus menjaga interoperabilitas dan kerjasama antar negara, serta mendukung program Asta Cita yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. TNI AL tidak hanya tampil sebagai penjaga kedaulatan, namun juga sebagai duta perdamaian yang mempererat hubungan Internasional.

(TNI)

Komandan Yonkapa 2 Marinir Inspeksi Kesiapan Prajurit dan Alutsista

29 Januari 2025

Yonkapa 2 Marinir mengoperasikan kendaraan tempur K-61 (kendaraan angkut amfibi ringan) dan PTS-10 (Plavayushchij Transportyer - Sryednyj - kendaraan angkut amfibi medium) (photos: Korps Marinir)

TNI Angkatan Laut, Dispen Kormar (Surabaya) -- Prajurit Kesatria Perkasa Batalyon Kapa 2 Marinir melaksanakan apel organik, dalam rangka pengecekan kesiapan prajurit dan Alutsista materiel tempur yang diambil langsung oleh Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir bertempat di Garase Ranpur, Kesatrian Marinir Soepraptono, Ujung Semarung, Surabaya. Kamis (23/01/2025).


Apel organik ini dilaksanakan bertujuan sebagai pengecekan kekuatan dan kesiapan serta kelengkapan prajurit Yonkapa 2 Mar antara lain norma pack, senjata organik, kendaraan tempur, maupun kendaraan taktis (rantis). Disamping itu juga, agar para prajurit selalu siap dengan tugas ke depan, dengan menyesuaikan dinamika serta perkembangan situasi terkini.


Dalam hal ini, Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir Mayor Mar Yalesesa Milwa Suga memberikan beberapa arahan kepada seluruh prajuritnya antara lain, memerintahkan setiap personel untuk bertanggung jawab menyiapkan perlengkapan perorangan maupun materiel tempur dengan maksimal, agar selalu siap operasional digunakan dalam latihan tempur maupun penugasan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.


Lebih lanjut dikatakan, “Selalu bekali diri kita dengan kemampuan perorangan maupun kru materiel sebagai prajurit Kavaleri, karena satuan yang kuat memiliki prajurit-prajurit yang hebat, handal dan profesional. Oleh sebab itu, kita harus terus berlatih dan meningkatkan kemampuan diri,” imbuhnya.

(Korps Marinir)

Kisah, Pesawat IL-14 Avia Perkuat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)

29 Januari 2025

Pesawat angkut Ilyusin IL-14 Avia (photos: TNI AU)

Pada tanggal 24 Januari 1954, Pemerintah Rusia melalui Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyerahkan Pesawat Ilyusin IL-14 Avia kepada Presiden RI Ir. Soekarno di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Pesawat angkut sedang bermesin ganda tersebut diserahkan kepada AURI dan diberi nama Dolok Martimbang oleh Presiden Soekarno.


Pesawat dengan Nomer Register T-401 digunakan untuk mendukung perjalanan dinas Presiden Soekarno ke berbagai daerah baik di dalam maupun di luar negeri.

Keberadaan Dolok Martimbang sebagai pesawat kepresidenan merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan AURI sekaligus menjadi embrio lahirnya Skadron Angkut Khusus (Skadron Udara 17).

Pesawat IL-14 Avia di Muspusdirla, Jogjakara (photo: Arjun Sarup)

Tahun 1962, pesawat Dolok Martimbang berhenti operasional kemudian digantikan oleh pesawat C-140 Jet Star.

Satu Pesawat IL-14 Avia dijadikan monumen di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pada tahun 2017, monumen pesawat IL-14 Avia direlokasi ke Muspusdirla Jogjakarta untuk dijadikan sebagai koleksi bersejarah.

28 Januari 2025

New Zealand Takes Command of International Task Force CTF-150

28 Januari 2025

Royal New Zealand Navy frigate HMNZS Te Kaha will join CTF 150 later in the year (photo: NZDF)

New Zealand takes command of international task force disrupting drug smuggling in the Middle East

A senior Royal New Zealand Navy officer will lead international naval efforts against drug smuggling in the Middle East, where New Zealand will also contribute a frigate later in the year.

Commodore Rodger Ward took command of Combined Task Force 150, accepting responsibilities from Commodore Asim Sohail Malik of the Pakistan Navy at a ceremony in Bahrain on Wednesday.

CTF 150 is one of five operational task forces under the Combined Maritime Forces (CMF) based in Bahrain and is focussed on maritime security in the Middle East region, in particular the disruption of drug smuggling operations.

This will be the second time that New Zealand has commanded CTF 150 as a part of its contribution to collective maritime security in the Middle East, which includes some of the world’s busiest maritime trade routes.

Later this year, frigate HMNZS Te Kaha will join the task force to conduct patrols and carry out boarding operations to support the international rules based system and contribute to collective security efforts in the region.

CMF’s other task forces include CTF 151, which leads regional counter-piracy efforts; CTF 152, dedicated to maritime security in the Arabian Gulf; CTF 153, providing maritime security in the Red Sea; and CTF 154, which delivers maritime training.

New Zealand has also commanded CTF 151 (counter piracy) on two occasions.

CMF, headquartered in Bahrain with US Naval Forces Central Command and US 5th Fleet, is the largest multinational naval partnership in the world, with 46 nations committed to upholding the international rules-based order at sea.

It promotes security, stability and prosperity across approximately 8.2 million square kilometres of international waters, encompassing some of the world’s most important shipping lanes.

Commodore Ward will wear a pounamu hei matou (fish hook) around his neck during his six-month spell in command, a gift he accepted from his wife Karen prior to departing New Zealand.

“It is the symbol we have chosen for our command of Task Force 150 because it symbolizes our mission and culture in one taonga or treasure.

“Māui used a fish hook to haul the North Island of New Zealand from the sea – Ti Ika-a-Māui, the fish of Māui. It signifies our connection with the ocean, our reliance on it for prosperity, our need to protect it, and our partnership and friendship with others from distant shores.”

Korps Marinir Uji Senjata AKM-103 5.56mm dan Minigun M134P Kaliber 7.62mm

28 Januari 2025

Senjata AKM-103 produksi Kalashnikov Rusia kaliber 5.56mm (photos: Korps Marinir)

Komandan beserta Prajurit Yonmarhanlan IV laksanakan uji coba menembak senjata AKM kal 5,56 mm diatas rubber boat

TNI AL, Dispen Kormar, Pasmar 1 -- Dalam rangka meningkatkan mutu dan membiasakan menggunakan senjata AKM-103 kal 5,56 mm Komandan Yonmarhanlan IV Mayor Marinir Andi Arif Mangkubumi, S.,IP bersama seluruh Prajurit melaksanakan uji coba menembak di laut dari atas rubber boat/ Perahu Karet dengan sasaran Pantai, bertempat di perairan Sengkuang Lantamal IV Kota Batam, Rabu (22/01/2025).

Sebelum pelaksanaan menembak laut menggunakan senjata AKM-103 Kal 5,56 mm, seluruh prajurit Yonmarhanlan IV melaksanakan zeroing senjata agar akurasi ketempatan menembak sesuai pengawak senjata dapat di maksimalkan. Sehingga pada tahap pelaksanaan dengan kendala ayunan Perahu karet yang diakibatkan gelombang laut serta kondisi angin yang berbeda dari pada menembak didarat dapat teratasi dan tidak mengakibatkan pelepasan proyektil yang tidak terarah. Mengingat Medan terbuka dan aktifitas Laut yang ramai sehingga tetap mengutamakan prosedur keamanan dan keselamatan latihan. (Korps Marinir)

Senjata Gatling Gun M134P produksi Dillon Aero USA kaliber 7.62mm (photos: Korps Marinir)

Wadan Kormar tinjau uji fungsi senjata Gutling Gun M134P

Dispen Kormar TNI Angkatan Laut (Madura). Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla., meninjau Uji Fungsi Senjata Mesin Sedang "(Gutling Gun) M134P" kaliber 7.62 mm statis dipasang diatas kendaraan di Lapangan Tembak Arsenal, Batuporon, Madura. Jum'at (24/01/2025).

Mengawali kegiatan, Wadan Kormar menerima paparan dari Tim Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) Letkol Laut (E) Dr. Ali Mashudi, S.T., M.T., tentang prosedur tindakan dan keamanan senjata, material senjata, amonisi dan bahan peledak dilanjutkan uji fungsi penembakan senjata statis diatas kendaraan. (Korps Marinir)

Malaysia Akan Memasang Rudal NSM Pada Fregat Kelas Lekiu

28 Januari 2025

Rudal NSM ketika dilakukan uji coba peluncuran (photo: US Navy)

Malaysia akan memasang rudal permukaan-ke-permukaan baru pada salah satu fregat kelas Lekiu, dan Janes telah diberi tahu bahwa kemungkinan besar rudal tersebut adalah Naval Strike Missile (NSM) dari Kongsberg.

Sistem persenjataan ini akan dipasang pada KD Jebat yang merupakan kapal pertama di kelasnya, yang saat ini dilengkapi dengan peluncur untuk rudal Exocet MM40.

Menteri Pertahanan Malaysia Mohamed Khaled Nordin pertama kali mengungkapkan pada 16 Januari melalui pidato tahunan bahwa negara tersebut akan memasang rudal permukaan-ke-permukaan pada KD Jebat, yang telah beroperasi dengan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) sejak November 1999.

KD Jebat adalah salah satu dari dua fregat kelas Lekiu yang telah dipasok ke RMN oleh Yarrow Shipbuilders, yang sekarang dimiliki oleh BAE Systems. Kapal saudaranya, KD Lekiu, ditugaskan pada Oktober 1999.

Mohamed Khaled tidak memberikan rincian tentang sistem yang akan dipasang pada fregat tersebut, tetapi sumber yang dekat dengan masalah tersebut telah mengonfirmasi kepada Janes bahwa fregat tersebut akan dilengkapi dengan peluncur dan rudal NSM yang telah dipasok oleh Kongsberg.

Stok ini awalnya ditujukan untuk fregat kelas Maharaja Lela milik negara ini, tetapi program yang bermasalah tersebut telah tertunda lama karena banyak faktor.

Kongsberg mengonfirmasi pada tahun 2018 bahwa mereka menerima kontrak senilai EUR125 juta (USD130 juta) untuk memasok RMN dengan sejumlah rudal yang tidak disebutkan jenis senjata tersebut.

27 Januari 2025

Delivery of Remaining AT-6TH Attack Aircraft Moved to April 2025

27 Januari 2025

The Royal Thai Air Force will receive a total of eight AT-6TH attack aircraft in April 2025 (photos: RTAF)

During the personnel, civil servants, military officers, and conscripts of the Class of 2024 (2024) 2nd shift from the Security Force Battalion Wing 41, Royal Thai Air Force (RTAF) visited the Beechcraft AT-6TH Wolverine Attack Aircraft No. 8, Squadron 411, Wing 41, Chiang Mai on 17 January 2025.

A detailed display sign in the hangar reads: "...On July 16, 2024, Wing 41 held a ceremony to welcome the light attack aircraft (AT-6TH) that entered service at Squadron 41, Wing 41, using the official name of the attack aircraft type 8, callsign Thunder.... with a plan to have all 8 aircraft in service by April 2025."

Moved to April 2025

The AT-6TH is also a fuel-efficient aircraft that can operate for up to 7 hours. It is a propeller aircraft that reduces noise pollution. The self-protection system has additional armor in the cockpit, fuel tank, and engine. It supports night missions. The Royal Thai Air Force previously gave an interview to the media that Squadron 411 was scheduled to receive 8 AT-6TH aircraft in February 2025, but recently it has been postponed to April 2025.

The Royal Thai Air Force signed a contract to procure 8 AT-6TH attack aircraft worth 4,314,039,980.80 baht ($143 million) on November 14, 2021. The procurement of AT-6TH attack aircraft also includes the transfer of technology to Thailand.

Similar to the Beechcraft T-6TH Texan II (T-6C) training aircraft of the Royal Thai Air Force Kamphaeng Saen Flying School, which has received a total of 12 aircraft in 2023 that has a common basis with the AT-6TH. However, from the designation of the Royal Thai Air Force, it has been shown that the missions of the two aircraft are completely different.

The Royal Thai Air Force sent 8 pilots to receive training in Flight Instructor and Test Pilot courses at Textron Aviation Defense in Wichita, Kansas, from February 12 to May 15, 2024. They have completed their studies and returned to Thailand and have established the first pilot training program in the country.

(AAG)

The Bundeswehr has Commissioned TKMS to Develop the Advanced Air Defence System IDAS

27 Januari 2025

thyssenkrupp Marine Systems and Diehl Defence develop unique defence systems for submarines: IDAS (Interactive Defence and Attack System for Submarines) (images: Diehl Defence)

At the end of last year, the Procurement Office of the Federal Ministry of the Interior (BAAINBw) signed the contract for the development and qualification of a guided missile system for the active self-defence of submarines.


The ‘Interactive Defence and Attack System for Submarines’ (IDAS) system is being developed in close cooperation between thyssenkrupp Marine Systems and Diehl Defence. Both companies are combining their expertise in the IDAS Consortium to develop a guided missile that can specifically engage air threats from a submerged submarine. This globally unique technology will be available to customers of thyssenkrupp Marine Systems and Diehl Defence and will revolutionise the protection of submarines and their crews.


‘We are delighted that this innovation project can now also be launched. At thyssenkrupp Marine Systems, we are contributing to a completely new capability in the field of submarine self-defence, while at the same time strengthening the safety of people and materials in challenging future deployment scenarios,’ says Oliver Burkhard, CEO of thyssenkrupp Marine Systems.


IDAS sets new standards in maritime security. By combining an advanced guided missile and a new ejection unit, submarine crews will in future be able to defend themselves against attacks and detection attempts from the air.

Embarking an IDAS launching container into the HDW 212A submarine U33 (photo: TKMS)

The IDAS project, which has now been commissioned, ‘Development and qualification of a guided missile unit consisting of a guided missile and ejection device for active self-defence of submarines against attacks from the air’ takes submarine defence to a new level.

Lockheed Martin Secured Singapore's F-16s Upgrade Contract Extension

27 Januari 2025

RSAF F-16C/D  (photo: Aus MoD)

Lockheed Martin Corp., Fort Worth, Texas, has been awarded an $8,727,655 firm-fixed-price modification (P00095) to a previously awarded contract (FA8615-16-C-6048) for consolidated spares in support of the F-16 Singapore upgrade program. 

The modification brings the total cumulative face value of the contract to $1,096,992,705. Work will be performed in Fort Worth, Texas, and is expected to be completed by Sept. 31, 2027. 

This contract involves Foreign Military Sales (FMS) to Singapore. FMS funds in the amount of $8,727,655 will be obligated at the time of award. The Air Force Life Cycle Management Center, Wright-Patterson Air Force Base, Ohio, is the contracting activity.

(US DoD)

26 Januari 2025

Panglima TNI Resmikan Gedung Trisula Denjaka dan Serahkan Ransus Mobile Dual Ramp System

26 Januari 2025

Peresmian gedung Trisula Denjaka dan penyerahan Ransus Mobile Dual Ramp System merek Inkas (all photos: TNI, Pasmar)

(Puspen TNI) -- Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meresmikan Gedung Trisula Barak Siaga Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan menyerahkan Kendaraan Khusus (Ransus) Mobile Dual Ramp System, bertempat di Kesatrian Marinir Arthur Solang Denjaka, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (20/01/2025).

Kedatangan Panglima TNI disambut dengan Jajar Kehormatan oleh Jaga Ksatrian dilanjutkan menerima Paparan dari Komandan Korps Marinir (Dankomar), Panglima TNI juga menyaksikan demonstrasi kemampuan prajurit Denjaka yang menunjukkan profesionalisme dan kesiapan tinggi dalam menjaga kedaulatan negara.

Kegiatan dilanjutkan dengan peresmian Gedung Trisula Barak Siaga Denjaka dan penyerahan Ransus Mobile Dual Ramp System. Fasilitas dan kendaraan khusus ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan operasional Detasemen Jalamangkara dalam melaksanakan tugas-tugas strategis.

Dalam pesan tertulisnya, Panglima TNI menyampaikan motivasi dan semangat kepada seluruh prajurit Denjaka. "Pertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah penghabisan, jangan lupa berlatih dan berdoa, jaya selalu Detasemen Jalamangkara," tulis Panglima TNI.

Turut hadir dalam kegiatan diantaranya, Irjen TNI, Pangkoarmada RI, Para Asisten Panglima TNI, Danpuspom TNI, Kapuskes TNI, Kapusjianstralitbang TNI, Dankoopsus TNI, para Pejabat Mabes TNI dan para Pejabat Mabes AL serta tamu undangan lainnya.

(TNI)

Menhan Lakukan Kunjungan Kerja ke PT PAL

26 Januari 2025

Dalam kunjungan kerjanya Menhan menyaksikan pembangunan dermaga shiplift kapal selam, melihat progres pembangunan kapal Fregat Merah Putih ke-1 dan ke-2 serta pembangunan LPD Filipina ke-3 dan ke-4 (photos: Indonesia Military Observer)

Meninjau Pembangunan Dermaga Shiplift Kapal Selam

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, meninjau pembangunan Dermaga Shiplift di Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (24/1).

Menhan Sjafrie memberikan arahan strategis untuk memastikan kesiapan PT PAL dan juga mengapresiasi transformasi digital PT PAL. Transformasi ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun industri pertahanan berbasis teknologi tinggi yang memberikan nilai tambah bagi bangsa. 

Percepatan pembangunan proyek strategis Fregat Merah Putih

Kabaranahan Kemhan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari, M.Eng., mendampingi Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, bersama jajaran Kemhan, dalam kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia di Surabaya pada Jumat (24/1). Dalam kunjungan tersebut, Menhan juga didampingi oleh Aslog Kasal, Askomlek Kasal, serta Dirut PT PAL, Kaharuddin Djenod, bersama Komisaris dan Direksi perusahaan.


Kunjungan ini bertujuan memberi arahan strategis kepada PT PAL dalam menghadapi tantangan global dan memastikan kesiapan industri dalam perubahan dinamis. Menhan mengapresiasi transformasi digital mandiri PT PAL dan percaya bahwa teknologi tersebut bisa mempercepat pembangunan proyek strategis, seperti Kapal Fregat Merah Putih.

Menhan mendorong kerjasama PT PAL dengan mitra berteknologi tinggi untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan. Dirut PT PAL, Kaharuddin Djenod, melaporkan transformasi seperti monitoring real-time produksi, SDM, keuangan, dan rantai pasok. PT PAL juga fokus pada R&D kapal penginderaan, reverse engineering, dan MRO untuk produk pertahanan, serta memiliki Divisi Sewaco.

Transformasi ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun industri pertahanan berbasis teknologi tinggi dan menambah nilai. PT PAL diharapkan unggul dalam R&D Alutsista untuk meningkatkan TKDN.

Peningkatan kapasitas PT PAL penting untuk keberhasilan jangka panjang dan mewujudkan visi blue water navy. Kunjungan diakhiri dengan tinjauan fasilitas produksi, menunjukkan kesiapan PT PAL dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional. 

Calon Dubes Afrika Sub-Sahara Kunjungi PTDI, Tingkatkan Wawasan Potensi Produk Dirgantara Dalam Negeri

26 Januari 2025

Pembekalan Dubes Kawasan Afrika Sub-Sahara tentang produk CN235-220, NC212i, dan N219 (photo: PT DI)

Bandung – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menerima kunjungan para Calon Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kawasan Afrika Sub-Sahara. Rombongan yang dipimpin oleh Bambang Suharto, Calon Duta Besar LBBP RI untuk Nigeria, diterima langsung Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, beserta Direksi dan Manajemen PTDI di Ruang Rapat Paripurna Lt.9 Gedung Pusat Management (GPM) PTDI. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan tersebut, khususnya di sektor industri dirgantara.

PTDI sebagai BUMN industri pertahanan memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional, serta mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan upaya PTDI untuk mengembangkan pasar internasional, khususnya di kawasan Afrika yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pasar pesawat, terutama untuk pesawat sekelas CN235-220, NC212i, dan N219. Dengan kondisi geografis yang beragam, termasuk wilayah terpencil dan sulit dijangkau, pesawat-pesawat produksi PTDI menawarkan solusi optimal untuk kebutuhan transportasi udara di wilayah tersebut, baik untuk keperluan komersial, angkutan logistik, maupun operasi kemanusiaan.

Pesawat angkut CN-235 (photo: PT DI)

Pesanan 5 pesawat dari Afrika pada tahun 2024
Adapun pada kesempatan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Bappenas pada September 2024 lalu, PTDI berhasil memperoleh kontrak pengadaaan 5 unit N219 dengan PT Setdco Group untuk end-user Pemerintah Demokratik Republik Kongo. Hal ini menjadi pencapaian penting karena merupakan kontrak ekspor pertama untuk pesawat N219. Selain itu, pada kesempatan yang sama PTDI juga melakukan penandatanganan Framework Agreement (FA) dengan A.D. Trade Belgium Company selaku reseller PTDI di kawasan Afrika untuk pengadaan 2 (dua) unit pesawat CN235-220 Military Transport untuk end user Angkatan Udara Kongo dan kontrak perawatan Periodic Inspection 4-Year untuk 2 (dua) unit pesawat CN235-220 milik Angkatan Udara Senegal.

Saat ini, tercatat sebanyak 5 unit CN235 series produksi PTDI di benua Afrika, yaitu 3 unit di Senegal, 2 unit di Guinea dan 1 unit di Burkina Faso, yang kemudian menjadi potensi bagi PTDI untuk melakukan pekerjaan perawatannya, tidak terbatas pada pesawat produksi PTDI saja, tetapi juga pesawat sekelas yang beroperasi di negara lainnya di kawasan Afrika. Di samping itu, PTDI bersama Anak Perusahaannya, dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) juga berkolaborasi dalam memberikan solusi pelayanan perawatan engine pesawat.

Pesawat angkut NC-212i (photo: Antara)

Calon Dubes LBBP RI untuk Nigeria, Bambang Suharto, menyampaikan “Tujuan kami ingin membangun jejaring dan mengetahui lebih dalam tentang PTDI sebagai bekal kami untuk bertugas di wilayah masing-masing. Kami disini berkomitmen untuk memajukan diplomasi ekonomi melalui produk-produk Indonesia di luar negeri.”

Adapun untuk terobosan sinergi pemberdayaan kemitraan, Pemerintah RI melalui Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Keuangan RI – Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) juga telah mendukung PTDI dengan memberikan berbagai alternatif solusi untuk pembiayaan maupun penawaran program hibah untuk kerja sama pembangunan internasional di kawasan Afrika.

Pesawat angkut N-219 (photo: PT DI)

Pada kesempatan ini, calon Duta Besar LBBP RI juga berkesempatan untuk melihat langsung fasilitas produksi dan inovasi yang dilakukan oleh PTDI. Mereka berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret untuk memperkuat penetrasi pasar PTDI di Afrika Sub-Sahara, termasuk peluang kerja sama kedepan di bidang dirgantara, termasuk Transfer of Technology (ToT) yang kemudian diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi kedua negara.

 (PT DI)

Kisah, Lagi 12 Pesawat "Gannet" untuk Indonesia

26 Januari 2025

Pesawat anti kapal selam Fairey Gannet (photo: TNI AL)

Kementerian luar negeri Inggeris hari Selasa mengumumkan, bahwa 12 buah pesawat anti kapal selam "Gannet" kelak akan didjual oleh Inggeris kepada pemerintah Indonesia.

Sebelum meletusnja pemberontakan di Indonesia, pemeintah Indonesia telah memesan 18 buah (bukannja 78 buah seperti yang diberitakan UPI -- red. PIA) pesawat2 djenis itu.

Indonesia membeli 18 buah pesawat anti kapal selam Gannet untuk memperkuat ALRI (photo: TNI AL) 

Keputusan untuk sekarang mendjual enam buah pesawat2 "Gannet" diambil setelah lama diadakan perundingan2. Soal pengiriman pesawat2 Gannet ke Indonesia itu telah dibitjarakan oleh menteri luar negeri Subandrio dalam pertemuannja di London dengan menteri luar negeri Inggeris Selwin Lloyd.

Sumber2 diplomatik di London sementara itu menerangkan, bahwa menteri luar negeri Dr. Subandrio telah memberikan djaminan kepada menteri luar negeri Selwin Lloyd bahwa Indonesia tidak mempunjai "maksud2 agresif' terhadap Irian Barat jang masih dikuasai Belanda.

Australia kuatir?

Sementara menlu Australia menjatakan hari Djumat kemarin, dengan sendirinja tetangga2 Indonesia kuatir terhadap sesuatu pembangunan persendjataan jang dapat mengganggu perdamaian di daerahnja. 

Mengenai pendjualan pesawat2 terbang Gannet Inggeris kepada Indonesia. Menlu itu menjatakan sepakat dengan sebagian besar negeri2 lainnja Australia menentang digunakannja kekerasan untuk memperoleh perubahan Wilajah Casey mengingatkan lagi bahwa Indonesia memberikan djaminannja, bahwa Indonesia tidak mempunjai niatan2 agresif terhadap Irian Barat. Demikian UPI dari Canberra. Ant.

Harian Nasional edisi cetak, 19 Desember 1958