Kota Bandung (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia menekankan Indonesia perlu menguasai teknologi kunci dalam kerja sama pengadaan 42 unit pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Perancis.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan saat sesi tanya jawab dengan wartawan di fasilitas produksi PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, menjelaskan penguasaan terhadap teknologi kunci membuka jalan bagi Indonesia untuk membangun pesawat tempur di dalam negeri.
“Ada beberapa teknologi kunci yang justru kami harapkan ini menjadi komplementer pada saat kita membangun kemampuan (produksi) fighter (pesawat tempur) di tanah air,” kata Gita Amperiawan.
Perundingan mengenai alih teknologi/ofset pengadaan 42 unit Rafale antara Pemerintah RI dan Dassault Aviation dan Pemerintah Perancis saat ini masih berjalan.
Ingin jadi bagian dari rantai produksi global Rafale
PT DI juga telah mengusulkan adanya paket pekerjaan produksi (production work package) untuk beberapa komponen Rafale. Dia menyebut bentuk ofset itu memungkinkan PT DI untuk memproduksi beberapa komponen Rafale.
“Ini bagus, karena kami disertifikasi, dan ke depannya kami bisa menjadi bagian dari rantai produksi globalnya mereka. Di luar itu, pemeliharaannya tentu di kami juga, karena kita harus bisa mengambil kemampuan MRO (pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan),” kata Gita.
Di lokasi yang sama pada kesempatan berbeda, PT DI saat ini mencanangkan dirinya untuk memiliki kemampuan memproduksi pesawat tempur (fighter jet).
Oleh karena itu, dalam proyek kerja sama membangun pesawat tempur KF-21 Boramae buatan Korea Aerospace Industries (KAI) antara Pemerintah RI dan Pemerintah Korea Selatan, PT DI juga menegaskan berbagai macam ofset yang diajukan Pemerintah RI dalam proyek itu harus diarahkan untuk membangun kemampuan memproduksi pesawat tempur di dalam negeri.
“Apapun programnya di berbagai macam ofset, tujuannya cuma satu, bagaimana PT DI mampu ke depannya membangun fighter,” kata Gita Amperiawan.
Terkait pengadaan Rafale, PT Dirgantara Indonesia dan Dassault Aviation pada 2022 menyepakati nota kesepahaman kerja sama (MoU) offset dan ToT pengadaan jet tempur Rafale pesanan Indonesia. Dokumen kerja sama itu diteken oleh Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan dan CEO Dassault Aviation di Jakarta. Acara penandatanganan dokumen itu pun disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly.
Kementerian Pertahanan RI resmi memborong 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Perancis, setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif, pada Januari 2024.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, pada 9 Januari 2024, menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di Tanah Air pada awal 2026.
“Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI Angkatan Udara secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara,” kata Brigjen Edwin.
(Antara)
Bungkusss
BalasHapusSemoga terwujud 🙏
BalasHapusMENUNGGU 2050 = KAPAL SELAM
BalasHapusMENUNGGU 2050 = MRSS
MENUNGGU 2050 = LCS
MENUNGGU 2050 = PV
MENUNGGU 2050 = LMS
Panglima TLDM Laksamana Tan Sri Mohd Reza Mohd Sany berkata, bilangan kapal itu mungkin akan berubah bergantung kepada keadaan geo-strategik rantau itu yang dinamik.
Dalam temuramah dengan majalah pertahanan berbahasa Inggeris tempatan, Asian Defence Journal (ADJ) keluaran May-Jun tahun ini, beliau juga memaklumkan bilangan jenis-jenis kapal perang yang dirancang dimiliki oleh TLDM dibawah pelan transformasi itu.
“Mengikut Pelan Transformasi 15 ke 5 TLDM, ia dijangka akan memiliki 12 buah kapal Littoral Combat Ship (LCS), tiga buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 18 buah kapal Littoral Mission Ship (LMS), 18 buah kapal Patrol Vessel (PV) dan empat buah kapal selam menjelang tahun 2050,” kata beliau dalam temuramah itu.
Nampak gaya,impian untuk melihat TLDM menambah bilangan kapal selam dimilikinya daripada dua buah kepada empat buah akan hanya direalisasikan menjelang tahun 2050.
=========
UAV ANKA = MENUNGGU 2030
LMS B2 = MENUNGGU 2030
MRSS = MENUNGGU 2030
HELI = MENUNGGU 2030
Perolehan 3 buah LMSB2 itu dilakukan melalui kaedah Government to Government (G2G) dengan negara Turkiye.
RMKe-13 merangkumi tempoh tahun 2026-2030.
“Perolehan bagi baki 3 buah LMS lagi akan dimasukkan di bawah RMKe-13,” ujar beliau.
Selain LMS, TLDM turut merancang perolehan 2 buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 3 buah kapal Littoral Mission Ship Batch 3, 4 buah helikopter anti kapal selam dan 6 buah Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
“Proses perolehan bagi aset-aset baharu ini dijangka berlangsung sehingga 2030. Kesemua perolehan aset TLDM ini dianggarkan
=========
MENUNGGU 2041-2045 C130J :
Diterangkan Utusan Malaysia, mereka baru bisa mendapatkan C-130 J Super Hercules paling tidak di tahun 2041 hingga 2045.
-
MENUNGGU 2055 HAWK :
Kerajaan merancang secara sistematik penggantian pesawat Hawk 108 dan Hawk 208 seperti yang digariskan dalam Pembangunan Keupayaan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) 2055
-
MENUNGGU 2053 HUTANG :
Kerajaan Persekutuan dijangka dapat menyelesaikan hutangnya pada tahun 2053 dengan mengambil kira no sebarang pinjaman baharu dibuat bagi tujuan pembiayaan defisit dan membiayai semula hutang yang matang mulai 2024 dan seterusnya, kata Kementerian Kewangan (MoF).
=========
2024 OVER LIMIT DEBT 65,6%
Malaysia Government debt accounted for 65.6 % of the country's Nominal GDP in Mar 2024, compared with the ratio of 64.3 % in the previous quarter. Malaysia government debt to GDP ratio data is updated quarterly, available from Dec 2010 to Mar 2024.
-
2024 RASIO HUTANG 84,2% DARI GDP
HUTANG 2023 = RM 1.53 TRILLION
HUTANG 2022 = RM 1.45 TRILLION
HUTANG 2021 = RM 1.38 TRILLION
HUTANG 2020 = RM 1.32 TRILLION
HUTANG 2019 = RM 1.25 TRILLION
HUTANG 2018 = RM 1.19 TRILLION
The Finance Ministry stated that the aggregate national household debt stood at RM1.53 trillion between 2018 and 2023.
In aggregate, it said the household debt for 2022 was RM1.45 trillion, followed by RM1.38 trillion (2021,) RM1.32 trillion (2020), RM1.25 trillion (2019) and RM1.19 trillion (2018).
“The ratio of household debt to gross domestic product (GDP) at the end of 2023 also slightly increased to 84.2% compared with 82% in 2018,” it said
ini kalau ada uangnya om..
Hapus👇
RMKe-13 merangkumi tempoh tahun 2026-2030.
“Perolehan bagi baki 3 buah LMS lagi akan dimasukkan di bawah RMKe-13,” ujar beliau.
Selain LMS, TLDM turut merancang perolehan 2 buah kapal Multi Role Support Ship (MRSS), 3 buah kapal Littoral Mission Ship Batch 3, 4 buah helikopter anti kapal selam dan 6 buah Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
“Proses perolehan bagi aset-aset baharu ini dijangka berlangsung sehingga 2030. Kesemua perolehan aset TLDM ini dianggarkan
"...Perlu Kuasai Teknologi Kunci.."
BalasHapus===
Kalo yang pikir otak-nya malon, dia buruan pergi ke tukang kunci
🤣🤣😂😂😂😂
Sebenarnya kita sudah punya roadmap ke teknologi kunci sejak era orde baru......malah kunci model apa pun bisa dibikin duplikat nya, sampai nggak ada yg bisa disembunyikan lagi....semua serba terang benderang ☝️👇
Hapushttps://www.facebook.com/share/r/VXzQS6ZZjMKdAfPW/?mibextid=oFDknk
Haa..njur nyapo repot gawe kunci..?
HapusUmbaran rak wes...🤣
Sepertinya mereka sudah tahu apa saja yg bisa didapatkan dari KF-X dan Rafale. Tinggal memastikan teknologinya komplementer.
BalasHapusMenurutku, buat fighter masa depan yg paling penting dapat atau punya teknologinya PT LEN, bukan PT DI. Sebagai perusahaan induk holding-nya, apapun yg mereka dapat juga bisa bermanfaat buat PT DI.
Penggabungan ilmu dri Asia sama Eropa,apa gak ada cita2 PTDi apa gt buat atau rancang peswat jet latih single enggine spt T50
HapusMarket size rendah. Tertarik sama KF-X paling karena kebutuhan lokal yg nyaris 200 pesawat. Kebutuhan pesawat latih kita hanya satu skuadron.
HapusKementerian Pertahanan RI resmi memborong 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Perancis, setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir ✅efektif, pada Januari 2024.
BalasHapus—————
makin NGAMUK🔥 warganyet baca tulisan Epektip smua haha!🤣🤣🤣
Simulator Rafale sekalian kah oom..?
HapusSemoga ga macam punya Sukoiy...🤤
Ini beneran?
HapusHarga segitu jee..?
https://e-katalog.lkpp.go.id/katalog/produk/detail/75787429
mestinya ada simulatornya
Hapusklo bner nilei kontraknya 8.1 milyar, harusnya apa yg kita dapet uda hrs super komplit tmasyuk simulator om pedang haha!😉😉😉
Hapustp dr glagat geng prencis masi ngepres soal pensil2nya, TF sini keknya masi kureng, yaa silakan artikan sendiri gt om haha!😎😎😎
yang muahal itu amunisinya..
Hapus7 em dp rupiah pendamping, skemanya ttp setan kridit lah om pedang haha👻👻👻
HapusSoftware Dassault harganya mahal. Waktu kuliah rada shock pas lihat harga resmi perbulan.😅
HapusPT DI juga telah mengusulkan adanya paket pekerjaan produksi (production work package) untuk beberapa komponen Rafale.
BalasHapus——————
lah kontrak uda dibuat dan epektip, kok baruw Usul?
ini sperti kasus IFX, proyek uda masuk tahap 2, eh nuntut abcd bla bla blaaa haha?😄😄😄
ini sang fete kurang koordinasi ato pola pengadaanya emg top n down, nurut ajah, btar tanya blakangan haha!🤭🤫🤭
alasan paris buat full ToT minimum 100 unit..
Hapusjarene..
gak, ini ttg offset om haha!😊😊😊
HapusDi kontrak paling disebut offset sekian persen atau berapa Euro tetapi tidak ada detil offset tersebut apa.
Hapusada ToT nya tapi gak penuh.
HapusLebih canggih Malaydesh Air Force LCA FA-50....kata gempurwaria...
BalasHapusitu pesawat latih tak bisa buat real combat dog fight, buat luncurkan senjata tak bisa.
Hapuspolandia saja cancel
phinoy di groundedkan
🤪🤪🤪
pabrik plastik yo gitu
belain discount pajak export yang gede ke USA dan ancaman sanksi CAATSA..
BalasHapusimpian SU 35 & SU 57 di indonesia agak susah.
harus ada komitmen yang berani ngambil keputusan.
KITA KAN NON BLOK..
💪🇲🇨🇷🇺⚓⚔️
Российская индонезийская ура будет победительницей навсегда
Susahnya pembayaran. Mau pakai imbal dagang tetap harus ada pembayaran. Kalau rela angkut emas sebanyak itu, urusan jadi gampang.
HapusNKRI SAAT INI SUDAH MAMPU PRODUKSI FIGHTER JET YANG TELAH DI PROGRAMKAN KEMANDIRIANNYA ERA DR PURNOMO YUSGIANTORO MENHAN RI SAAT ITU DENGAN PTDI " PT DIRGANTARA INDONESIA " BANDUNG SEBAGAI PELAKSANA & PROGRAM ITU SAAT INI SUDAH BERHASIL SESUAI PROPOSAL PROYEK IF X🇮🇩🇰🇷KFX PESAWAT PROTOTYPE IF X 🇮🇩🇰🇷 KF X SUDAH EELESAIKAN SEMUA UJI UNTUK JADI FIGHTER JET SEHINGGA SEKARANG BERUBAH JADI
BalasHapusIF 21 🇮🇩🇰🇷 KF 21 & SAAT INI FIGHTER JET IF 21 🇮🇩🇰🇷 KF X SUDAH SEDANG MASUKI MASA PRODUKSI MASAL UNTUK DI KIRIM KE PENGGUNA
IF 21 🇮🇩🇰🇷 KF X DENGAN PRODUSEN KAI 🇰🇷🇮🇩 PTDI , ARTINYA SAAT INI PTDI SUDAH BERSTATUS SEBAGAI PRODUSEN FIGHTER JET IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET INI KONSEKWENSI DARI PROPOSAL PROYEK KEMANDIRIAN ALUTSISTA MUTAKHIR MODERN NEGARA NKRI , PTDI SAAT INI SUDAH JADI PRODUSEN FIGHTER JET IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET DENGAN KEWAJIBAN MEMBAYARKAN BIAYA PROYEK FIGHTER JET IFX 🇮🇩🇰🇷KFX SESUAI PORSI YANG DI PROPOSALKAN & ITU MENURUT SKEMA APBN HARUS SUDAH DI BAYAR LUNAS.
TIDAK BISA DI MUNAFIKAN BANGSA INDONESIA INI PRESTASINYA DENGAN PROPAGANDA² PALSU DARI JARINGAN ORANG DI NKRI YANG BEKERJA UNTUK KEPENTINGAN ASING UNTUK MEMUNAFIKAN CAPAIAN² BANGSA INDONESIA DI BIDANG TECHNOLOGY TERMASUK ALUTSISTA MILITER IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET PTDI YANG SEKARANG SUDAH MASUKI MASA PRODUKSI PENUH SEBAGAI INDUSTRI ARTINYA NKRI SAAT INI SUDAH CAPAI KEMANDIRIAN UNTUK MEMPRODUKSI FIGHTER JET IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET SESUAI RENCANA YANG DIBUAT NKRI DI ERA MENHAN DR PURNOMO YUSGIANTORO BERSAMA² SAAT DI GULIRKAN PROGRAM KEMANDIRIAN ALUTSISTA TNI AD DARI PT PINDAD MEDIUM TANK KAPLAN HAL ANEH JIKA MEDIUM TANK DI AKUI SEBAGAI PRODUK KEMANDIRIAN TAPI IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET DI MUNAFIKAN YANG PROGRAMNYA PUN DI BUAT DI ERA YANG SAMA SAAT MENHAN RI DR PURNOMO YUSGIANTORO BENAR² MEMALUKAN JIKA ADA YANG MEMUNAFIKAN ARTINYA DIA PEMBOHONG TERBESAR YANG ADA DI NKRI DI DEPAN FAKTA² HUKUM YANG BERSERAKAN DI MANA² KETRLALUAN MEMBODOHI BANGSA INDONESIA PADA SESUATU YANG MEREKA KETAHUI KEBENARANNYA ITU ARTINYA ADA HAL TIDAK SEHAT BERLATAR PELANGGARAN HUKUM TERMASUK BISA SUAP OLEH JARINGAN KORUP TERTENTU UNTUK MERUSAK CAPAIAN BANGSA INDONESIA IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET YANG SUDAH SUKSES ITU.
SEDANGKAN UNTUK RAFALE NKRI JELAS BUKAN PRODUSEN JUGA PEMILIK DASSAULT AVIATION UNTUK APA RIBUT DENGAN RAFALE ATAU SPARE PARTNYA UNTUK MRO SAJA JELAS DASSAULT RAFALE SUDAH TEKANKAN & BERITAKAN JAUH² HARI BAHWA PRANCIS HANYA MEMBUKA TEMPAT MRO " MAINTENANCE , REPAIRING & OVER HAUL" RAFALE DI MALAYSIA ITU SUDAH FINAL MESKI MALAYSIA TIDAK MILIKI SATUPUN RAFALE TERMASUK AGEN PENJUALAN SPARE PARTNYA JADI SANGAT IRASIONAL JIKA PERMASALAHKAN MASALAH RAFALE TERLEBIH JIKA KARENA NAFSU MENHAN RI/KEMHAN RI/KEPENTINGAN SEGELINTIR ORANG YANG TIDAK JELAS APALAGI HARUS SAMPAI BERDUSTA DI MANA² JUJUR SAJALAH ATAS KEMAMPUAN BANGSA INDONESIA ,JADI SUDAH SEHARUSNYA PTDI KONSENTRASI SAJA DI PROYEK YANG JADI TANGGUNG JAWABNYA UNTUK MEMPRODUKSI IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET & PENGEMBANGAN IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET SELANJUTNYA TIDAK PERLU TIBA² JADI ANEH KARENA PENGARUH KEKUATAN TIDAK PERLU ATAUPUN ASING YANG JELAS² TIDAK SUKA NKRI ATAU PTDI MILIKI & MAMPU PRODUKSI ALUTSISTA MODERN & MUTAKHIR DIATAS KEMAMPUANNYA SEHINGGA MATI²AN AKAN MUNAFIKAN PRESTASI BANGSA INDONESIA TERMASUK DARI BANGSA INDONESIA SENDIRI YANG TELAH BISA DI PENGARUHINYA.
HIDUP IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET !
MAJU & SUKSES TERUS PTDI DENGAN SEMUA PROYEK²NYA !
TUHAN BERSAMA BANGSA INDONESIA 🇮🇩& NKRI 🇮🇩 YANG MERDEKA & BERDAULAT PENUH !
anda lagi STRESS DAN DEPRESI ya sebagai SALESMAN GINGSENG......gak dapat CUAN DONG.....
Hapuskeren dan mantab itu Pak Menhan Indonesia , Bu Menkeu, dan Pak Bappenas sepakat MENUNDA skema pembayaran kontribusi project KF-21; DENGAN HARAPAN syarat dan ketentuan terbaru DIMINTA INDONESIA itu disepakati lagi oleh kedua belah pihak dalam ADDENDUM TERBARU.
TENTU DONG....aku dukung Kemhan Indonesia untuk pilih BELI JET FIGHTER GEN.4,5 DASSAULT RAFALE YANG SUDAH BATTLE PROVEN.
tentu dong ....KEMHAN INDONESIA PILIH JET
Om ...elo kalo bikin NARASI yang KEREN DIKIT DONG ...kalo bisa lebih baik dari tulisan artikel si alman helvas.
HapusMasak komentarnya NGIBUL MELULU TAPI pakai atribut kemandirian nasional; padahal pihak KAI MEMBATASI AKSES TERHADAP TEKNOLOGI KUNCI PADA PROJECT KF21 untuk dikuasai oleh INDONESIA. Search google aja tuch banyak artikelnya.
TERLIAT JELAS motivasi elo itu HANYA CUAN DAN CUAN DOANG....DAN SUKA MENYALAHKAN ORANG LAIN DENGAN FITNAH YANG ELO FRAMING SEMENTARA ELO SEMBUNYIKAN KEBUSUKAN YANG ELO DAN KELOMPOK ELO SENDIRI.
UAAASEEEMMMM, CUK !
GILA SAJA OTAK BANGSA INDONESIA HENDAK DI BODOHI NKRI NEGARA HUKUM SEMUA BERDASAR FAKTA HUKUM TIDAK BERDASAR KEDUNGUAN ATAU KEBODOHAN SEHINGGA KEBOHONGAN HARUS DI SEBUT BENAR & KEBENARAN HARUS DI SEBUT KEBOHONGAN ,
HapusPROYEK IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET JUGA SAAT DI GULIRKAN BERSAMAAN DENGAN PTDI MERANCANG N 219 & KELUAR BLUE PRINTNYA JUGA BLUE PRINT N 219 VERSI AMPHIBIOUS TERJADI DI ERA MENHAN RI DR PURNOMO YUSGIANTORO ,
PROYEK CN 245 YANG DIBUAT DI ERA PROF HABIEBIE JUGA NKRI PELIHARA TIDAK DI MUNAFIKAN ADA BARANGNYA PRODUCTNYA ADA TEMPAT PRODUKSINYA SEMUA JELAS MASA IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET YANG JUGA SUKSES REFORMASI BANGUN FIGHTER JET MUTAKHIR DI MUNAFIKAN ANEH² SAJA !
gak di pake technology plastic,
Hapuscontoh FA50.. GROUNDED..
Bagian dari KF-X yg punya Indonesia apa saja? Lebih gampang tahu bagian yg bukan milik Indonesia atau Korea Selatan. Itu secara persentase lumayan besar.
HapusKAMU KALI SALES RAFALE JELAS² JUALAN PRODUCT PRANCIS & PROMO ,
HapusJANGAN LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN , MEMANGNYA ORANG INDONESIA BODOH !
LOE YANG PROMO PRODUCT ASING EH ORANG LAIN YANG DITUDUH SALES SEKOLAH DIMANA LOE ?
mabok sales ginseng minim literasi kebanyakan kecubung.........
HapusIya dong ...jika aku diberikan opsi MEMILIH JET FIGHTER GEN.4,5 antara Dassault Rafale atau KF-21 maka :
Hapusaku PILIH DASSAULT RAFALE sebagai Tier 1 untuk TNI AU dan aku pinggirkan KF 21 yang masih BELUM MATANG dan belum BATTLE PROVEN.
Dassault Rafale saat ini sudah ber-evolusi pada seri F4 untuk menuju seri F5.
Yang Gila itu otaknya TsetoW. Wajar saja karena volumenya cuma 0.000001cc isinya TOKAI alias TAIK pula....
HapusMknya hasil pemikiran nya "NAJIS"
42 Rafale is Real
BalasHapusWww.rafaleindonesia.com
🤙🇲🇨🇲🇨🇲🇨
negoro sugih kok..
HapusYANG MISKIN..
MISKIN..
MINGGIRRR..
JAUH..
GILA SAJA MEMUNAFIKAN PRESTASI PTDI & BANGSA INDONESIA DI IF 21 🇮🇩 INDONESIAN FIGHTER JET , MENHAN RI YANG GULIRKAN KEMANDIRIAN NYA SAJA DR PURNOMO YUSGIANTORO DAPAT UANG PENSIUN DARI NKRI SEBAGAI MENHAN RI DENGAN BESARAN UANG PENSIUN SAMA DENGAN MENHAN ²RI LAINNYA MASA DI MUNAFIKAN JUGA APA SUDAH GILA !
BalasHapussales ginseng tidak dapet cuan mabokkkkk....minim literasi kebanyakan terasi basi
Hapus@ Om Pemburu :
Hapusterbaik Om....WKWKWKWKWWK.....
TsetoW itu otaknya cuma 0.0000001cc & yg 0.0000001cc itu isi nyaTOKAI pula. Mknya komentar nya spt itu
HapusBerita tahun 2012 :
BalasHapusPT. DI kembangkan N-219 dari Keuntungan Perusahaan dan kemungkinan dukungan Pinjaman Bank
berita baca :
Dana investasi sebesar USD 16 juta yang disiapkan PT DI, disebut Sonny berasal dari keuntungan yang disisihkan serta tidak menutup kemungkinan akan menambah dari pinjaman ke bank.
Baca artikel detiknews, "Kembangkan N 219, PT DI Investasi USD 16 Juta Selama 4 Tahun" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-2121526/kembangkan-n-219-pt-di-investasi-usd-16-juta-selama-4-tahun.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
tuch SAMA SEKALI TIDAK ADA ANGGARAN PENGEMBANGAN N-219 DARI KEMHAN INDONESIA masa jabatan Pak Poernomo Y.
Baca ini juga buat SALESMAN GINGSENG yang STRESS DAN DEPRESI ........
BalasHapusBERITA 16 AGUSTUS 2024
Jakarta’s contribution slashed from $1.2 billion to $440 million; technology transfer also reduced
By Jung Min-ho
Korea accepted Indonesia’s proposal to drastically reduce the Southeast Asian country’s financial contribution to their joint project of developing a new fighter jet, according to the state arms procurement agency.
https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2024/09/113_380706.html#:~:text=16%2016%3A26-,Korea%20agrees%20to%20reduce%20Indonesia's%20financial,KF%2D21%20fighter%20jet%20project&text=Jung%20Min%2Dho-,Korea%20accepted%20Indonesia's%20proposal%20to%20drastically%20reduce%20the%20Southeast%20Asian,the%20state%20arms%20procurement%20agency.
TsetoW gak bisa om. Otaknya gak nyampe....
HapusBaca ini juga buat SALESMAN GINGSENG yang STRESS DAN DEPRESI ........
BalasHapusBERITA 16 AGUSTUS 2024
Jakarta’s contribution slashed from $1.2 billion to $440 million; technology transfer also reduced
By Jung Min-ho
Korea accepted Indonesia’s proposal to drastically reduce the Southeast Asian country’s financial contribution to their joint project of developing a new fighter jet, according to the state arms procurement agency.
https://www.koreatimes.co.kr/www/nation/2024/09/113_380706.html#:~:text=16%2016%3A26-,Korea%20agrees%20to%20reduce%20Indonesia's%20financial,KF%2D21%20fighter%20jet%20project&text=Jung%20Min%2Dho-,Korea%20accepted%20Indonesia's%20proposal%20to%20drastically%20reduce%20the%20Southeast%20Asian,the%20state%20arms%20procurement%20agency.
ginseng mau macem2 drakor ke king Indo .... lupa dia King Indo berkawan baik dengan Korut tinggal minta kasih lontong isi uranium ke seoul kicepppp.....
HapusIni kan kabar berita TERBARU tentang Produk Buatan KAI :
BalasHapusThe FA-50 light fighter jets that Poland bought from South Korea have been grounded for months as they need to be prepared for service, the defence minister has said, commenting on media reports on the matter.
According to the news website Onet, the South Korean training and combat FA-50 aircraft purchased by the former government, have remained unused for the past few months.
At Monday’s press conference in the south-eastern city of Rzeszow, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz addressed the report, saying that while the Law and Justice (PiS) cabinet, whose administration ended last December, in fact made several deals for military equipment purchases, they did not arrange for appropriate changes that would prepare the armed forces for its implementation.
In his view, after the army received the purchased FA-50 planes, they were not ready for take-off or to be used right away.
FA50 Polandia digrounded karena TIDAK BISA MEMENUHI MISI TEMPUR POLANDIA sebagai antisipasi PERANG RUSSIA - UKRAINE.
https://www.pap.pl/en/news/polands-newly-bought-korean-jets-not-ready-use-defence-min-says
Masa iya KEDAULATAN INDONESIA DIGADAIKAN dengan Jet Fighter 4,5 yang BELUM MATANG DAN BELUM BATTLE PROVEN ???
BAYANGIN DECH FA50 POLAND aja TIDAK COMBAT READY.....
Emangnya KF 21 sudah MATANG DAN BATTLE PROVEN kah untuk bisa MENJADI TIER 1 TNI AU menjaga KEDAULATAN UDARA - LAUT- DARAT INDONESIA ?
beruang ketawa liat pesawat ginseng om ...... apalagi beruang bawa kinzhal wkwkwk ..... usa aja hipersonik belum selesai wkwkwkwk
HapusSapa tadi..?
HapusSetowT?Sewots?Twsetow?
Tsowet?
Aaah...susah kali..😂😂😂😂🤣
Om PS dan Om Pemburu ....
Hapusterbaik Om....WKWKWKWKWKWKWK......
Karena POLANDIA KECEWA BERAT atas PERFORMANCE FA50 .....POLANDIA AKAN BEREAKSI KEMUNGKINAN MEMBATALKAN PROCUREMENT FA50 BERIKUTNYA YANG MANA SUDAH DITANDATANGANI DAN MEMBUKA TENDER BARU UNTUK BRAND LCS DARI PERUSAHAAN LAIN.
BalasHapusPolish sources have reported that continuing integration issues on the Republic of Korea’s FA-50PL Light Combat Aircraft (LCA) might lead to a cancellation.
Polish defence/OSINT analyst Jarosław Wolski has given an update on the FA-50PL acquisition of the Polish Air Force, saying that the ongoing issues with the integration of requested weapons and other equipment are bringing the deal closer to termination. Poland’s order for FA-50 includes 12 Block 10-standard FA-50GF and 36 FA-50PL specifically customised for Polish requirements. Cancelling the order on 36 other aircraft would represent a loss of more than $1.566 million with the unit cost considered.
The Air Force will likely launch a new tender if Poland cancels the orders. Considering Poland’s international relations and FA-50’s counterparts, TUSAŞ Hürjet, Boeing-Saab T-7A, and Leonardo M-346 might be brought to the table in case of a fresh start. KAI FA-50 is the derivative of the T-50 advanced trainer.
https://turdef.com/article/poland-might-cancel-fa-50pl-lca-acquisition
MANA GENG TOLOL YANG KATANYA INDONESIA.... BELUM KONTRAK EFEKTIF RAFALE F4
BalasHapus