Peningkatan anggaran pertahanan akan digunakan untuk percepatan pemenuhan Minimum Essential Force (photo : Kaskus Militer)
Senayan -
Anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi mengatakan, usulan penambahan
anggaran dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebesar Rp 18,325 triliun di luar
pagu definitif Kemhan tahun 2013 sebesar Rp 77,7 triliun berpotensi untuk
disetujui.
Sebab, pengajuan
tambahan anggaran Kemhan sebesar Rp 18,3 triliun untuk 2013 itu merupakan
bagian anggaran alutsista Minimum Essential Force (MEF) untuk 2010-2014 yang
mencapai Rp 156 triliun, terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2010-2014 sebesar Rp 99 triliun dan alokasi on top berdasar arahan rapat
kabinet terbatas 4 Oktober 2010 sebesar Rp 57 triliun.
"Saya
rasa ajuan penambahan anggaran. Kemenhan untuk 2013 sebesar Rp 18,3 triliun itu
kita akan dukung, karena itu merupakan anggaran yang masuk dalam on top. Cuma
yang perlu kita dalami nantinya soal sumbernya bagaimana. Memang itu uangnya
dari APBN juga, cuma untuk program MEF yang alokasi pencairannya secara
bertahap itu, memang tidak secara jelas disebutkan," ujar Fayakhun
Andriadi kepada Jurnalparlemen.com, Rabu (3/10).
Hal ini
disampaikan Fayakhun terkait Raker dengan Menhan di Komisi I, Senin (1/10),
yang membahas RKA/KL 2013. Saat itu, Kemhan mengajukan dana tambahan sebesar Rp
18,3 triliun. Fayakhun yang juga anggota Banggar dari Fraksi Partai Golkar ini
mengatakan, yang perlu dipertajam dalam rapat berikutnya adalah tambahan itu
digunakan untuk apa saja.
Usulan
tambahan anggaran 2013 sekitar Rp 18,3 triliun ini sendiri terdiri dari
penambahan anggaran untuk Kemhan Rp 672,34 miliar, Mabes TNI Rp 1,260 triliun,
TNI AD Rp 9,283,93 triliun, TNI AL Rp 3,237 triliun, dan TNI AU Rp 3,871
triliun. Total Rp 18,325 triliun.
Sementara,
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyatakan tidak optimistis, jika program MEF
2010-2014 dengan anggaran lewat on top sebesar Rp 57 triliun akan terserap
semua. "Justru seharusnya untuk anggaran on top di 2013 diajukan lebih
besar lagi. Karena dikhawatirkan pada tahun terakhir 2014, dana yang tersisa
masih besar, tidak terserap secara maksimal. Harusnya ajuan tambahan anggaran
di 2013 ya Rp 22 triliun," ujarnya.
Seperti
diketahui, Pemerintah menganggarkan Rp 156 triliun untuk penyediaan alat utama
sistem persenjataan (alutsista) TNI pada periode 2010-2014. Menteri Keuangan
Agus Martowardojo sebelumnya menjelaskan bahwa anggaran alutsista untuk
memenuhi MEF untuk 2010-2014 mencapai Rp 156 triliun yang terdiri atas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 sebesar Rp 99 triliun dan alokasi on top
berdasar arahan rapat kabinet terbatas 4 Oktober 2010 sebesar Rp 57 triliun.
Dari alokasi
Rp 99 triliun tersebut, Rp 32,5 triliun digunakan untuk belanja barang dan Rp
66,6 triliun untuk belanja modal. Dana belanja modal itu terdiri atas pinjaman
luar negeri sebesar 6,5 miliar dolar AS dan sisanya berasal dari pinjaman dalam
negeri. Pemerintah, kata Menkeu, sudah menerbitkan penetapan sumber pembiayaan
(PSP) sebesar 5,7 miliar dolar AS. Artinya, masih ada sekitar 0,8 miliar dolar
AS belanja modal yang belum didukung pembiayaannya, dan menurut Menkeu masih
akan dievaluasi dalam pengajuan pembiayaan.
Menteri
PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menambahkan, inisiatif baru pengadaan
alutsista sebesar Rp 57 triliun tersebut sudah ditetapkan dalam Keppres 35/2011
tentang Percepatan Pemenuhan Kekuatan Pokok Minimal Alutsista TNI Tahun
2010-2014, yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 27
Desember 2011.
Kata Armida,
alokasinya bertahap yaitu Rp 7 triliun pada 2010, Rp 4 triliun pada 2011, Rp 6
triliun pada 2012, dan Rp 40 triliun pada 2013-2014. Semuanya disesuaikan
dengan kemampuan anggaran negara dan dengan mekanisme yang berlaku.
Negara: Indonesia
BalasHapusWhatsApp: +62 838-3669-4853
Alamat: Surabaya
email saya: nurbrayani750@gmail.com
nama saya Nurbrayani, saya ingin bersaksi tentang pekerjaan ALLAH yang baik dalam hidup saya, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak pemberi pinjaman palsu ada di internet, tetapi mereka sangat asli dalam pemberi pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari pemberi pinjaman 2 kredit yang curang, saya kehilangan banyak uang karena saya sedang mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya kepada pemberi pinjaman pinjaman yang andal. Ny. Alicia Radu Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp350.000.000 dari Ny. Alicia Radu dengan sangat mudah dalam 24 jam yang saya lamar, jadi saya memutuskan untuk membagikan pekerjaan yang baik dari ALLAH melalui Bunda Alicia Radu dalam kehidupan keluarga saya.
Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, hubungi ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (nurbrayani750@gmail.com)
Nomor WhatsApp saya: +62 838-3669-4853
jika Anda memerlukan informasi tentang bagaimana saya mendapat pinjaman dari Ibu Alicia Radu