AH-1Z Super Cobra
(photo : Militaryphotos)
Faktor yang menjadi pertimbangan utama untuk memilih yakni
harga. Hal itu terungkap dalam rapat antara pemerintah dan Komisi I DPR saat
membahas anggaran 2013 di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta , Senin (1/10/2012) malam.
Hadir dalam rapat itu Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan
Darat Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Soeparmo,
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, dan para petinggi TNI
lainnya.
Awalnya, Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq meminta pemerintah
menjelaskan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton
bahwa Indonesia
akan membeli delapan helikopter Apache dari AS. Hal itu diungkap Hillary
setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di
Washington.
Masalahnya, Komisi I DPR tak tahu soal rencana pembelian
Apache lantaran tidak pernah ada penyampaian dari pemerintah, baik dalam
pertemuan formal maupun informal. Komisi I baru tahu setelah muncul dalam
pemberitaan.
Purnomo mengatakan, pihaknya memang ingin membeli helikopter
serang. Alasannya, negara-negara tetangga sudah memperkuat alutsista dengan
membeli helikopter Apache. Hanya saja, menurut dia, rencana itu masih terlalu
dini untuk disampaikan kepada DPR lantaran masih mempertimbangkan banyak hal,
khususnya harga.
Sikorsky Black Hawk full armed (photo : Militaryphotos)
"Kami ingin bandingkan dengan beberapa jenis helikopter
lain yang mungkin walaupun kemampuan dan kualitasnya lebih rendah dari Apache,
tapi kita bisa dapatkan lebih (banyak)," kata Purnomo.
Edhie menambahkan, Apache menjadi prioritas pertama
pihaknya. Menurut dia, sudah ada pembicaraan dengan pihak AS mengenai harga.
Namun, harga yang ditawarkan berubah-ubah dari sebesar Rp 25 juta dollar AS per
unit, lalu Rp 30 juta dollar AS per unit.
Belakangan, tambah Edhie, harga Apache kembali naik. Dia tak
menyebut berapa harga terakhir. Akhirnya, pihaknya mencari helikoper
pembanding, yakni Super Kobra. Informasi yang diterima, kata dia, harga yang
ditawarkan yakni 15 juta dollar AS per unit.
Edhie mengatakan, helikopter Black Hawk menjadi pilihan
terakhir. Dia tak menyebut berapa harga per unit helikopter yang dipakai dalam
film Black Hawk Down itu. "Black Hawk ini dulu helikopter serbu atau angkut
pasukan. Dikembangkan menjadi helikopter serang," kata dia.
Mengapa tiga helikopter itu menjadi pilihan? Menurut Edhie,
pihaknya memilih memesan dari negara lain lantaran perusahaan lokal tak lagi
memproduksi helikopter serang. "Kita harus beli helikopter serang untuk
perlindungan serangan darat. Andai kita melakukan gerakan pertempuran di darat,
helikopter ini yang melindungi tank-tank dan pasukan kita di darat," kata
Edhie.
(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar