SURABAYA– TNI AL meminta PT Lundin mengganti bahan kapal
perang yang akan dibuat. Permintaan ini disampaikan setelah TNI AL melakukan
evaluasi atas kebakaran yang menghabiskan KRI Klewang beberapa waktu lalu.
”Kami tahu sudah terbakar dan untuk mengatasinya susah. Jadi
kalau kami pesan kapal yang sama dan masyarakat tahu kalau sebelumnya terbakar,
lalu apa kata dunia?” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI
Soeparno seusai memeriksa kesiapan pasukan Armada Jaya XXXI/12 di KomandoArmada
Timur (Koarmatim), Dermaga Ujung, Tanjungperak, Surabaya ,kemarin.
Soeparno memastikan tidak akan memesan kapal pada perusahaan
lain. Dia mengatakan kapal perang untuk melengkapi pengadaan alat utama sistem
pertahanan (alutsista) bakal dibuat di tempat yang sama, yaitu PT Lundin di
Banyuwangi. Sebab TNI AL sudah mengikat kontrak dengan PT Lundin untuk membuat
empat kapal. Soal pendanaan, Soeparno menjelaskan bahwa sebagian biaya KRI
Klewang sudah dibayar.
Sesuai kesepakatan, pembayaran dilakukan per termin pengerjaan.
”Kontrak kami dengan mereka sampai 2014. Inilah yang akan kami selesaikan. Kami
tetap akan memesan kapal cepat rudal kepada mereka tapi tidak dari bahan sama,”
tutur Soeparno. Disinggung soal hasil investigasi terhadap KRI Klewang, pria
kelahiran Surabaya
ini belum bisa membeberkan dengan alasan masih belum selesai. ”Kami masih terus
lakukan bersama dengan pihak asuransi. Nanti kalau sudah selesai akan
diumumkan,”janjinya.
Uji Coba Terbesar
Sementara itu untuk menguji kekuatan alat perang TNI AL akan
menggelar latihan perang Armada Jaya XXXI/12 pada 25 September-22 Oktober 2012.
Latihan terbesar sepanjang sejarah TNI AL yang melibatkan seluruh kekuatan di
dalamnya ini ditempatkan di perairan Laut Jawa hingga Sangatta, Kalimantan
Timur. Sebanyak 35 kapal perang dikerahkan untuk mendukung latihan tersebut.
Sebanyak 10 di antaranya akan melakukan uji coba penembakan
peluru kendali,seperti rudal Yakhont; rudal Excocet MM 40; rudal C- 802 dari
kapal atas air, serta penembakan Torpedo SUT (Surface and Underwater Target)
dari kapal selam. Di luar itu, juga masih ada aksi kendaraan tempur dan
persenjataan berat Marinir, lengkap dengan logistik perang. Di antaranya Tank
Amfibi PT-76,Tank BMP-3F dan roket multi laras RM-70 Grad Long. ”Pokoknya apa
yang kita punya, kita coba semua.Ini dalam rangka menguji kekuatan AL sesungguhnya baik
materiil maupun personel. Akan kita lihat seberapa besar kemampuan armada
kita,”tandasnya.
Kadispen Armatim Letkol Laut (P) TNI Yayan Sugiyana
menambahkan,pada tahap manuver lapangan Armada Jaya XXXI/12, total kekuatan
yang dilibatkan mencapai 5.500 personel dan 35 kapal perang yang meliputi kapal
selam, perusak kapal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal,angkut tank,buru
ranjau, kapal tanker, dan kapal bantu tunda.”Selain itu,ada juga enam pesawat
udara, satu batalyon tim pendarat marinir beserta 93 kendaraan tempur pasukan
pendarat,”tutur Yayan.
oalah... Lundiiin.. Lundin.. bener nggak sih risetnya?! TNI juga jangan serta merta percaya dengan promosi produk tanpa melakukan uji coba dulu dg benar. membicarakan lagi KRI Klewang rasanya sudah tidak ada gairah...
BalasHapus