Kapal selam KRI Nanggala 402 (photo : Jonberbs)
Palu,
Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Pangkalan kapal selam TNI AL di Teluk Palu,
Sulawesi Tengah, akan selesai dibangun pada akhir 2012, dan segera beroperasi.
"Pada
awal 2013, kapal selam dari Armatim (Armada RI Kawasan Timur) sudah bisa
singgah di Teluk Palu," kata Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel
Pelaut Boedi Oetomo, di Palu, Rabu.
Dia
mengatakan saat ini pembangunan tahap dua sudah selesai sekitar 80 persen.
Tahap dua itu bangunan fisik di sekitar pangkalan. Selanjutnya masuk ke tahap
tiga, yakni pengerjaan fisik yang ringan seperti pembuatan pagar dan proses
pengecatan.
Salah satu
alasan pemilihan Teluk Palu karena teluk ini cukup strategis di nusantara.
Teluk Palu memiliki lebar 10 kilometer dengan lingkar garis pantai sepanjang 68
kilometer. Kedalaman Teluk Palu mencapai 400 meter dan dinilai sangat
strategis. "Perlindungan alam" terhadap arus laut yang ekstrim juga
dinilai sangat memadai dan menguntungkan untuk dijadikan pangkalan kapal selam.
Sebagai
gambaran, pada Perang Dunia II, Angkatan Laut Kerajaan Inggris pernah
mengandalkan pangkalan kapal selam Scapa Flow di Kepulauan Orkney, Skotlandia.
Walau sempat ditembus flotila kapal selam U-boat Jerman namun eksistensi Scapa
Flow tetap dipertahankan.
Boedi
mengatakan, di pangkalan kapal selam itu nantinya akan diperkuat dengan pasukan
pertahanan pangkalan dengan jumlah personel sebanyak satu peleton atau sekitar
24 orang.
Pangkalan
kapal selam TNI AL sendiri berada di lahan seluas 13 hektare di Kelurahan
Watusampu, Kota Palu.
Pada awal
2012, Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV Makassar, Brigadir Jenderal Marinir M
Suwandi Thahir, meninjau pembangunan pangkalan khusus kapal selam di Teluk
Palu.
Saat itu, ia
mengemukakan bahwa keberadaan pangkalan tersebut sangat strategis untuk
pengamanan wilayah NKRI terutama di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II
Selat Makassar sampai ke perbatasan dengan negara tetangga Malaysia di Laut
Sulawesi.
(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar