13 September 2022

Department of Budget and Management (DBM) has Released a SARO for LRPA

13 September 2022

ATR 72-600 MPA has been chosen for Long Range Patrol Aircraft of the PAF (photo : Turkish MoD)

A series of SARO or Special Allotment Release Order from the Department of Budget and Management has been released for various AFP Modernization projects.

First is the SARO for the LRPA or Long Range Patrol Aircraft acquisition for the Philippine Air Force. The amount of 896,400,000.00 Million Pesos has been released for the initial downpayment last August 12, 2022. 

The Department of National Defense will be issuing the Notice of Award in the coming days which we can expect will be awarded to ATR Aerospace Company and to Israel Aerospace Industries IAI. LRPA has a total approved budget of almost 4 Billion Pesos and the winning proponent will provide two Maritime Patrol Aircraft to the Philippine Air Force. 

Long Range Patrol Aircraft has a total approved budget of almost 4 Billion Pesos and the winning proponent will provide two Maritime Patrol Aircraft to the Philippine Air Force.

See full article Bons Cue PH

44 komentar:

  1. Malon rajin shopping nih horang kayak...

    BalasHapus
  2. Kirain progress pemenang tender MPA si MALON..

    Kih..kih...kih..

    BalasHapus
  3. DAN ADA YG NGAKU -NGAKU SUDAH TERHUBUNG DENGAN EMIR KUWAIT 🤣🤣🤣🤣🤭🤭

    BalasHapus
    Balasan

    Sondong13 September 2022 01.30
    Perolehan F/A-18D dari Kuwait Masih Dibincang
    13 Januari 2022


    F/A-18D Hornet AU Kuwait (photo : Alanba)

    KUALA LUMPUR: Perbincangan mengenai program peningkatan keupayaan pesawat tempur F/A-18D (Hornet) oleh Kementerian Pertahanan masih pada peringkat awal.

    Timbalan Menteri Pertahanan, Datuk Sri Ikmal Hisham Abdul Aziz, berkata pihak kementerian masih berminat mendapatkan aset udara dari Kuwait dan perbincangan sedang dilakukan termasuk membabitkan isu dakwaan aset itu sebagai 'second hand'.

    "Saya sudah bangkitkan di Parlimen mengenai usaha meningkatkan keupayaan pertahanan negara dan kita berminat mendapatkan F/A-18D.

    "Kita sedang cuba mendapatkan aset yang (mempunyai nilai) lebih tinggi. Jika masih boleh digunakan, ia bagus," katanya selepas melancarkan program Kerjaya Ekonomi Gig untuk veteran Angkatan Tentera Malaysia (ATM), di sini, hari ini.

    Sebelum ini, di Dewan Negara, Ikmal Hisham berkata, Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) sudah merangka program peningkatan keupayaan pesawat tempur F/A-18D (Hornet) dan kini dalam proses mendapatkan sejumlah pesawat tempur dari Kuwait.

    Katanya, perolehan dirancang itu membabitkan 33 pesawat F/A-18C/D Tentera Udara Kuwait yang masih dalam keadaan baik dan mempunyai waktu jam operasi yang rendah berbanding pesawat Hornet TUDM sedia ada.

    Beliau berkata, Kerajaan Kuwait dijangka melucut tauliahkan pesawat F/A-18C/D selepas menerima dan mengoperasikan pesawat terbaru F/A-18E/F (Super Hornet) yang lebih moden dan kini dalam proses penghantaran oleh syarikat Boeing dari Amerika Syarikat

    "Namun inisiatif ini masih menunggu perbincangan antara kedua-dua negara atau di peringkat kerajaan dengan kerajaan. Sekiranya inisiatif ini berjaya direalisasikan, sudah pasti ia akan meningkatkan tahap kesiagaan dan keupayaan TUDM dalam menjaga ruang angkasa negara," katanya.

    BalasHapus
  4. Barang GHOIB GUYS🤭🤭🤭🤭🤭🤭




    Malaysia Beli Dua Pesawat Tempur JF-17 Untuk Diuji dan Evaluasi
    2 April 2019 A Ziyadi

    Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad memuji kekuatan Angkatan Darat Pakistan dan jet tempur JF-17 Thunder Milik Angkatan Udara Pakistan

    Selama wawancara setelah kunjungannya ke Pakistan, Mohammad mengatakan bahwa Malaysia akan mendapatkan satu atau dua pesawat pada awalnya untuk evaluasi dan tes.


    Memuji JF-17 Thunders, perdana menteri Malaysia yang menjadi tamu utama pada parade Hari Pakistan mengatakan, “Mereka [Pakistan] telah mampu membuat pesawat terbang yang diperagakan sekarang. Mereka tampil sangat baik. ”

    “Saya tahu Pakistan ingin menjual pesawatnya kepada kami, jadi kami mengatakan untuk memberi kami satu atau dua pesawat sehingga kami bisa melihat seberapa kuat mereka,” lanjutnya.

    PM Mahathir diberi pengarahan tentang jet tempur JF-17 Thunder di Airbus Nur Khan sebelum keberangkatannya dari negara itu saat kunjungan tiga harinya berakhir pada 23 Maret.


    Sebelum keberangkatan, Perdana Menteri Malaysia diberikan pengarahan tentang pesawat tempur ringan JF-17 Thunder,yang memiliki kemampuan multi peran segala cuaca, Dia menunjukkan minat dalam berbagai kualitas.

    BalasHapus
  5. "..will provide two Maritime Patrol Aircraft to the Philippine Air Force.."

    "..ATR Aerospace Company and to Israel Aerospace Industries IAI.."

    MPA propeled kelas berat..😁

    BalasHapus
  6. Kalau Malaysia berjaya memperolehi 32 hornet kuwait, TUDM akan menjadi pengguna jet terbanyak di Asean, di belakang singapura? Mampus. Laut selatan akan dijaga dengan baik oleh malaysia. Kita Serumpun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalo 32 hornet kuwait tipe GHOIB.

      Ngeri guys...

      Hapus
    2. Amerika berani macam2 56 roket astros, ggk, kapal selam scorpene, 18 sukhoi, 500 ribu relawan siap perang hingga titisan darah terakhir.

      Hapus
    3. OGAH SERUMPUN DENGAN BERUK......

      Hapus
    4. HIBAH MERDEKA !!!!

      1. Cabinet Memorandum by the Secretary of State for the Colonies. 21 February 1956 Federation of Malaya Agreement
      2. The Parliament of the United Kingdom Federation of Malaya Independence Act 1957

      Hapus
    5. Amerika memang ga akan macam-macam tu..
      Amerika akan senyum jee..

      Wakakakakakakkk

      Hapus
    6. Amerika merinding dengan Kapal Rumah Hantu Malon

      https://youtu.be/DCixr6e0DB0

      Hapus
  7. Kae mau bandare uthak-uthik aka tukang ngitung sesabdo Yen Eropa ora suwe dagangan pesawat fixed wing ASW.......lha langsung disenggol Karo admine

    Sadis tenan 🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha njur pesawat ASW C-295 lan basis bombardier gawean SAAB 👇, sing mesine jet Ki dianggep opo......🤔

      https://youtu.be/if9675XoZp4

      Hapus
    2. Gilo jejak digitale Yen Ra coyo....👇

      Tukang Ngitung13 September 2022 09.58
      Untuk pesawat asw dari Eropa tidak ada yang fix wing.

      Yang mungkin sekelas dengan Poseidon adalah Kawasaki P1 dari Jepang.

      Hapus
    3. Yen sing mesin jet gawean Swedia arane......swordfish 😀

      Hapus
  8. Tenang,ada yg jilad ludahnya sendiri 😂🤣🤣🤭🤣

    Negeri jiran Malaysia sedang melakukan peremajaan skuadron Angkatan Udara, yakni ingin mengganti pesawat tempur buatan Rusia MiG-29 yang sudah uzur. Melansir dari Reuters, Rabu (22/3/2017), seorang sumber Kementerian Pertahanan Malaysia membisikkan soal peremajaan alat utama sistem persenjataan mereka.

    Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein kabarnya tertarik untuk membeli jet tempur Rafale pabrikan Dassault Aviation SA Prancis atau Eurofighter Typhoon buatan BAE Systems asal Inggris.

    Kata si sumber, Malaysia berencana membeli hingga 18 jet tempur modern dengan nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar. Bila dikonversi ke rupiah, nilai kesepakatan itu setara Rp26,6 triliun (Rp13.319/USD)

    BalasHapus
    Balasan
    1. MALON berencana boleh aja, berencana punya SUPER CARRIER juga boleh koq.....INDONESIA tidak pernah membatasi MALON untuk BERMIMPIII 🙂

      Hapus
  9. Tahniah Porkwaria...KD.Rumput Fatimah kekal diatas daratan.....wkwkwkwk

    Delay lagi , Tarikh pelancaran kapal APMM OPV 1800 KM Tun Fatimah itu akan ditinggalkan pada bulan depan

    https://www.facebook.com/100069466578158/posts/pfbid02u6Jys4gkx2it4uxiWXKjwzBjmTotcWVF2iA4UKuiZ1J7sW7U2wa9We23e8EkUUwql/

    BalasHapus
  10. The Alchemist13 September 2022 11.25
    Amerika berani macam2 56 roket astros, ggk, kapal selam scorpene, 18 sukhoi, 500 ribu relawan siap perang hingga titisan darah terakhir.

    -------------
    HAHAHAHAHAHA.......USA pun TERTAWA LEPAS membaca komentarmu. KARENA APA? USA udah tau benar dan lengkap peta kerajaan melayu plus karakter manusianya......HAHAHAHA...

    BalasHapus
  11. The Alchemist13 September 2022 11.15
    Kalau Malaysia berjaya memperolehi 32 hornet kuwait, TUDM akan menjadi pengguna jet terbanyak di Asean, di belakang singapura? Mampus. Laut selatan akan dijaga dengan baik oleh malaysia. Kita Serumpun.

    WOIIII......WAKE UP, malon......SIANG BOLONG BEGENE MASIH GEDEIN MIMPI DOANK.....SONO TOBAT !
    TUCH BETULIN TATA KELOLA kerajaan melayu kamu...
    JANGAN KORUPSI DAN MAKSIAT !

    BalasHapus
  12. RUSLIIII.....elo kalau ngetroll ngejek bisa merubah Kemajuan militer INDONESIA atau tidak ?.....rasa DENGKIII elo itu ngak ada pengaruh dengan NKRI 🙂

    BalasHapus
  13. Kami bangsa INDONESIA mempunyai SIFAT dan SIKAP yang berbeda dengan MALON sehingga kami TIDAK PERNAH MERASA SERUMPUN dengan MALON...Jangan pernah ada mengatakan itu lagi selain MALON 🙂

    BalasHapus
  14. RUSLIIII ......Elo cuma LAWAKAN disini, semua ocehan elo tidak akan merubah TNI untuk terus menjadi BESAR, MAJU dan PROFESIONAL 🙂

    BalasHapus
  15. RUSLIIII....Ocehan elo juga tidak merubah TDM yang LEMAAAH menjadi lebih KUAT dan BESAR.....terima aja kenyataan itu 🙂

    BalasHapus
  16. Warganet NKRI berkomentar dan mengungkapkan Fakta saja....tidak seperti MALOOON yaa 🙂

    BalasHapus
  17. puurr malon bntr lg ilang dari peta 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pasti diharapkan sebentar lagi MALON hanya SEMENANJING saja.....SERAWAK dan SABAH memisahkan diri 🙃

      Hapus
    2. Memang faktanya Serawak dan Sabah itu negara berdiri sendiri tapI hanya MALON saja ngak rela melepas 2 negara itu 🙂

      Hapus
    3. Aaah iya betul......sekalian JOHOR 🙂

      Hapus
    4. Sabah Serawak penyumbang Sawit terbesar malon, kalau Sabah Serawak merdeka malon nak beli tejas guna apa??

      Hapus
  18. Sabah dan Sarawak serahkan Pinoy saja, saudara kembar Indonesia kata gempur.

    BalasHapus
  19. This Aircraft can be used as a spotter for Brahmos supersonic antiship cruise missile...

    BalasHapus
  20. Kapal LCS 12 tahun pun boleh GHOIB kini giliran kapal OPV pun ikut GHOIB... Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk

    LCS dan OPV versi GHOIB.. wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkk

    Singapura pun TERTAWA... Wkwkwkwkwkwkkwkk

    Selepas LCS, Kini Status Kapal OPV APMM Pula Jadi Tanda Tanya
    21 Agustus 2022


    IPOH: Ketika isu skandal kapal tempur pesisir pantai (LCS) milik TLDM hangat dibahaskan sekarang, kelewatan penyerahan kapal peronda luar pesisir (OPV) milik Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pula menimbulkan kebimbangan umum projek ini juga berdepan masalah serupa.

    Ini kerana kelewatan pembinaan OPV tidak sepatutnya berlaku setelah TH Heavy Engineering Berhad diberi satu tempoh yang lama untuk menyiapkan kapal-kapal berkenaan.

    Pada masa yang sama, ia juga mencetuskan persoalan mengapa projek berskala besar seperti itu dianugerahkan kepada sebuah syarikat yang berhadapan dengan masalah kewangan.

    Difahamkan, APMM sepatutnya menerima sebuah kapal OPV bulan ini setelah kerajaan memberi lanjutan sehingga 18 bulan kepada syarikat TH Heavy Engineering untuk menyiapkan tiga kapal OPV berkenaan.

    Berdasarkan laporan media pada Jun lalu, APMM memaklumkan agensi itu tidak menerima kapal OPV ekoran beberapa masalah tertentu.

    Laporan media itu turut memaklumkan, TH Heavy Engineering yang diklasifikasikan sebagai PN17 kini menanggung kerugian terkumpul RM629.8 juta dan hutang sebanyak RM165 juta, namun memiliki aliran tunai RM27.5 juta untuk membantunya menyiapkan kapal OPV berkenaan.

    Penganalisis Pertahanan, Muhammad Fuad Mat Noor berkata berkata, sebagaimana amalan penganugerahan kontrak kerajaan perlu melalui tapisan pemilihan yang ketat, apatah lagi jika melibatkan aset-aset keselamatan.

    Katanya, ini termasuk kekukuhan kewangan syarikat serta pengalaman dalam melakukan bidang kerja tersebut.

    "Berbeza dengan pembinaan kapal tempur pesisir (LCS) Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), kapal-kapal OPV ini sekarang telah hampir siap dan sepatutnya boleh diserahkan kepada APMM untuk proses selanjutnya.

    “Kita tidak mahu berlaku sepertimana nasib TLDM dalam isu kapal tempur persisir (LCS) apabila sebuah pun masih belum siap, ia amat mendukacitakan.

    “Kapal-kapal OPV ini juga merupakan sebahagian daripada usaha kerajaan untuk memperkasakan kedaulatan maritim negara," ujarnya kepada DagangNews.Com.

    Mengulas lanjut kata Muhammad Fuad, masalah-masalah yang menyebabkan kelewatan pembinaan perlu disiasat oleh kerajaan khususnya Kementerian Kewangan demi wang awam yang dibelanjakan serta kepentingan negara.

    Tegasnya, isu pembelian kelengkapan keselamatan seperti kapal OPV juga bukan sesuatu yang perlu disembunyikan kerana rakyat berhak untuk diberitahu.

    "APMM amat memerlukan OPV kerana kapal ini besar dan boleh belayar untuk jangka masa lebih lama kerana fungsinya sebagai kapal induk kepada kapal kecil lain.

    "Kehadiran kapal-kapal OPV di perairan negara kelak dapat menghindar anasir-anasir luar yang cuba menceroboh," ujarnya

    BalasHapus
  21. MALON jadi ayam sayur guys....asetnya di sita SULTAN SULU..wkwkwk

    Di gertak sultan sulu ketar ketir guys....

    KUALA LUMPUR: Aset dua anak syarikat PETRONAS di Azerbaijan dirampas oleh waris kesultanan Sulu, yang dikatakan menuntut AS$14.92 bilion (RM62.59 bilion) daripada Malaysia, demikian menurut laporan Financial Times.

    Peguam pihak yang menuntut, dilaporkan merampas aset PETRONAS yang didaftarkan di Luxembourg, Petronas Azerbaijan (Shah Deniz) dan Petronas South Caucasus, dengan nilai dilaporkan mencecah lebih AS$2 bilion.


    Peguam berkenaan berkata, bailif di Luxembourg merampas syarikat induk bagi pihak pelanggan mereka.

    Langkah itu yang pertama kali dilaporkan, adalah sebahagian daripada tindakan undang-undang yang dikemukakan pada 2017 oleh waris Sulu untuk mendapatkan pampasan terhadap tanah di Sabah yang didakwa telah dipajak oleh nenek moyang mereka kepada sebuah syarikat perdagangan British pada 1878.

    Pada Mac lalu, penimbang tara di Perancis memutuskan bahawa Malaysia, yang mewarisi obligasi perjanjian pajakan apabila memperoleh kemerdekaan daripada Britain, mesti membayar waris berkenaan sebanyak AS$14.92 bilion.

    Keturunan Sultan Sulu terakhir, Sultan Jamalul Kiram II, menuntut jumlah amat besar sebagai pampasan daripada Malaysia berikutan proses timbang tara.

    Pada Mac lalu, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Parlimen dan Undang-Undang), Datuk Seri Wan Junaidi Tuanku Jaafar dilaporkan berkata, keputusan Mahkamah Arbitrasi Paris untuk Malaysia membayar pampasan AS$14.92 bilion kepada pihak mendakwa sebagai waris Sultan Sulu, adalah tidak sah kerana tidak berlandaskan undang-undang.

    Beliau berkata, keputusan yang ditetapkan penimbang tara, Dr Gondoza Stampa itu sudah dibatalkan dan tidak lagi sah dari segi undang-undang.

    Pada 28 Februari lalu, agensi berita Sepanyol melaporkan, Dr Stampa yang juga penimbang tara Sepanyol mengarahkan Malaysia membayar pampasan kepada pihak mendakwa sebagai waris Sultan Sulu.

    Malah, Malaysia didakwa tidak membayar wang pemisah sejak 2013 dan dikatakan melanggar Perjanjian 1987 yang ditandatangani Sultan Jamal Al-Alam, Baron De Overbeck dan Alfred Dent mewakili syarikat British Utara Borneo.

    BalasHapus
  22. Kapal selam Versi KAYU tak dapat menyelam ... Wkwkwkwkwkwkwkwk

    Buat malu je ... Wkwkwkwkw

    KUALA LUMPUR -- Kapal selam pertama milik Malaysia, jenis Scorpene bautan Eropa ternyata tidak bisa menyelam. Kapal selam ini dibeli dari kontraktor Perancis DCNS dan Navantia, asal Spanyol seharga 961 juta dolar AS.

    Kapal selam yang seharusnya bisa menjadi kebanggaan negara tetangga ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibeli Malaysia. Kapal ini diberi nama KD Tunku Abdul Rahman ini berlayar dari nama perdana menteri pertama Malaysia.

    Kalangan oposisi di Malaysia menuduh adanya praktik korupsi dalam proses pembelian kapal selam ini. "Kapal selam masih bisa menyelam tapi ketika kita mendeteksi adanya cacat, kami menyarankan bahwa kapal ini seharusnya tidak menyelam," Menteri Pertahanan Ahmad Zahid Hamidi.

    Ia menambahkan kerusakan yang ada pada kapal selam itu masih tercakup dalam garansi sehingga pihak pemasok dan kontraktor yang memperbaikinya.

    Sementara kapal selam kedua yang dipesan Malaysia akan dinamakan KD Tun Razak yang merupakan nama perdana menteri kedua Malaysia. Kapal kedua ini diharapkan akan tiba dari Perancis pada 31 Mei 2010. Sebelumnya dijadwalkan pengiriman kapal selam dapat dilakukan pada akhir tahun 2009.

    Pembelian Kedua kapal selam telah menarik kontroversi sejak kesepakatan itu ditandatangani pada 2002. Oposisi Malaysia mengklaim bahwa sebesar 540 juta ringgit dibayarkan sebagai komisi itu kepada kolega dekat Perdana Menteri Najib Razak yang menjadi calo dalam kontrak tersebut. PM Najib membantah adanya korupsi dalam kesepakatan yang dibuat ketika ia menjabat menteri pertahanan.

    BalasHapus
  23. ukti perawatan yang BODOH... Tank mahal malah ROSAK di tengah JALAN......wkwkwkwkwk

    Belum berperang malah pada ROSAK.....wkwkwkwkwkwkwkw

    Kata saya sih sangat MEMALUKAN.. ..wkwkwkwkwkwkwkwkwk

    (DEFENCE SECURITY ASIA) — Sebuah kereta kebal PT-91 “Pendekar” milik Tentera Darat dilaporkan rosak di susur Carcosa menghala ke KL Sentral kira-kira jam 10.27 pagi hari ini (Jumaat).

    Perkara tersebut dirakam melalui televisyen litar tertutup (CCTV) di Pusat Info Trafik dan Kawalan Lampu Isyarat (KLCCC) Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL).

    Menurut ciapan KLCCC DBKL di Twitter, kejadian itu menyebabkan lorong jalan tengah tersebut terhalang dan trafik sesak.


    “Renjer 01, 02, 05 dan 06 tiba di lokasi pada sekitar jam 10.49 pagi,” menurut ciapan di Twitter terbabit.

    Beberapa anggota polis trafik membantu mengawal aliran trafik ketika proses pengalihan kereta kebal itu dilakukan.

    Kereta kebal berkenaan berjaya ditunda pasukan dari Angkatan Tentera Malaysia (ATM) ke suatu kawasan tidak diketahui kira-kira sejam selepas ia mengalami kerosakan di jalanraya terbabit.


    Kereta kebal itu dipercayai terlibat dalam perbarisan di Dataran Merdeka sempena dengan sambutan Hari Kemerdekaan pada 31 Ogos ini.

    Aset ATM itu merupakan “peserta tetap” setiap kali perbarisan sempena sambutan Hari Kemerdekaan.

    PT-91

    Setakat ini,tiada kenyataan rasmi daripada ATM berhubung kerosakan yang dialami oleh kereta kebal terbabit.

    Kor Armor Diraja (KAD) Tentera Darat memiliki 48 buah kereta kebal PT-91M yang dibeli daripada Poland dan dinamakan “Pendekar”.

    Kereta kebal yang menggunakan meriam 125mm itu dibangunkan oleh syarikat Bumar Labedy daripada Bumar Group

    BalasHapus