25 April 2021

RUAG Australia in Progress for MRO Accreditation for Wedgetail

25 April 2021

RAAF E-7A Wedgetail (photo : bukk05)

Wedgetail availability to be boosted by local air cycle machine servicing

Boeing supplier, RUAG Australia, is on track to be the first Australian company to achieve Maintenance Repair Overhaul (MRO) accreditation to repair E-7A Wedgetail Air Cycle Machines (ACM).

The ACM provides cabin pressurisation and air conditioning, and regular servicing is essential to combat corrosion and wear-and-tear caused by exposure to moisture and ice during flight.

“Our work with RUAG Australia to build this capability locally is a win for Australian defence industry as well contributing to Boeing Defence Australia’s commitment to ensuring the highest levels of aircraft availability,” said Boeing Defence Australia Director Wedgetail Programs, Claire Kluge.

RUAG Australia has successfully completed repairs and calibration on a test rig and the first ACM has recently been formally inducted for test and repair.

“We anticipate that RUAG Australia will achieve MRO accreditation within the next couple of months,” said Kluge. 

RUAG Australia specialises in precision manufacturing, maintenance, repair and overhaul, metal treatment, finishing, and engineering.

“We’re proud to be supporting Boeing across a number of platforms, utilizing our highly experienced local workforce of engineers, technicians and program managers and look forward to this continued business relationship,” said Terry Miles, General Manager of RUAG Australia.

RUAG Australia supports a range of Boeing programs including F/A-18F Super Hornet, E-7A Wedgetail, CH-47 Chinook and, most recently, Loyal Wingman.

“We are pleased to have such a strong relationship with a capable supplier and will continue to work with RUAG to look for further opportunities to grow MRO capabilities locally,” said Kluge.

(Boeing)

49 komentar:

  1. Balasan
    1. ...untuk menghidari EMBARGO militer jilid 2 oleh US ASUrika alangkah baiknya Alutsista Militer Indonesia seperti dibawah ini;

      πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

      MILITER GAHAR INDONESIA

      04 SATELIT MILITER
      32 RADAR UTAMA
      20 Su-57 Felon
      32 Su-35 Flanker E
      16 Su-27/30 Flanker C/D
      36 Dassault Rafale
      16 F-15 EX
      48 IFX
      48 F-16 Falcon/Viper
      16 Super Tucano
      16 T50 G. Eagle
      115 Heli tempur # Varian
      1000 Pesawat Angkut/Log
      16 Pesawat pem-BOM
      50 Pesawat DRONE
      1050 Tank tempur # Varian
      1250 Panser tempur # Varian
      750 KRI tempur # Varian
      50 Heli Anti Kapal Selam
      4 Kapal Induk
      50 Kapal Selam

      Rudal Serbu Udara ;
      250 Antar Benua, 750 Balistik, 2500 Petir, 2000 Brahmos, 2000 Yakhont...dll.

      Rudal Perisai Udara ;
      500 Unit PANTSIR S-1
      750 Unit S-500
      500 Unit S-400
      500 Unit S-300
      500 Unit BUK M3E
      500 Unit BUK M2E
      500 Unit NASAMS 2

      #bravo_bersamarakyat...TNI kuat !















      ... Xixixixixixixi 😁

      Hapus
    2. Tetangga pada nga bisa tidur kalo semua ini tercapai,

      Hapus
  2. "RUAG Australia supports a range of Boeing programs including F/A-18F Super Hornet, E-7A Wedgetail, CH-47 Chinook and, most recently, Loyal Wingman.."

    ===
    Poseidon & Growler enggak?

    BalasHapus
  3. Menunggu bantingan kenyotπŸ€”πŸ€”πŸ€”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda tuwa, fix..

      πŸ˜πŸ˜πŸ˜‚

      Hapus
    2. Alamak........tutug le ngenyot njur dibanting, sadis temen 😬😬😬

      Hapus
  4. Bentar lagi iblis jin setan penunggu hambalang dan sekte penyembah baliho nongol
    Karena dah dpt order bikin rusuh dari orang yg asetnya dah d sita negara

    Sayang cara trolnya masih kuno
    dan gk ngefek


    BalasHapus
    Balasan
    1. Hanya usulan : teknology Electro Capacitance Volumetrik Tomography temuan DR Warsiti P Taruno untuk pemindai kebocoran atau kesalahan pengelasan serta perbedaan tipis tebal struktur benda yang terbukti akurat bisa di coba di gunakan untuk prototype benda yang dalam operasionalnya mengalami moment berbagai macam gaya dan tekanan teknology temuand DR Warsito sudah di gunakan untuk memindai tabung hidrogen pada space shuttle NASA, semoga bisa membantu mendeteksi mallfungsi dan mallkonstruksi pada semua alutsista yang berkatogori tersebut di atas, terbukti di kedalaman ratusan meter bajapun takluk pada tekana air yang amat besar, Turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas berpulangnya seluruh awak KRI NANGGALA 402, semoga ALLOH SWT menempatkan para prajurit terbaik bangsa dibtempat yang layak, amin Ya Robal Alamiiinnn ....

      Hapus
    2. Sebenarnya sudah lazim digunakan X Ray detector yg portabel utk mendeteksi kebocoran pada pipa atau hasil pengelasan .....bedanya dg X Ray rumah sakit, X Ray detektor ini tidak menggunakan daya listrik sbg generatornya, tapi dengan bahan radio aktif πŸ™

      Hapus
  5. Media Asing Soroti Overloaded Kapal Selam Nanggala 402. Jadi Ingat Flim "Stowaway"...

    Dua hari yang lalu, saya menonton film produksi 2021 berjudul "StowAway", yang menceritakan tentang misi perjalanan dari Bumi ke Mars, pesawat ruang angkasa MTS42 atau Mars Transfer Shuttle 42, milik Perusahaan bernama "Hyperion". MTS42 ini mengangkut 3 astronot, yaitu Commander Marrina Barnet, sebagai pilot, dan 2 orang ilmuwan bernama David Kim, seorang Biologist dan Zoe Levenson, seorang dokter ahli obat-obatan.

    Pada awal penerbangannya, saat pesawat ruang angkasa MTS42 mulai melakukan take off, kita bisa melihat adanya keanehan. Selama lepas landas, mesin utama tak memperlihatkan seperti keberatan beban, tak bekerja dengan baik dan pesawat terlihat keluar dari projektornya. Beberapa saat setelah pesawat sudah menempati orbitnya, barulah ketahuan penyebab dari performa pesawat yang buruk saat lepas landas. Mereka menemukan "penumpang gelap" yang pingsan di ruang kecil "CO2 Removal Assembly" atau jaringan pembuangan CO2, yang ternyata dalam kondisi rusak. Kerusakan ini mempengaruhi seluruh sistem kerja dari pesawat MTS42 dan mengamcam seluruh nyawa crew pesawat, yang sekarang berjumlah 4 orang, yang pada akhirnya akan mati karena keracunan CO2 sebelum sampai ditujuan. Masalah lain yang dihadapi adalah persediaan O2 yang disiapkan sejak awal, hanya cukup untuk menopang hidup 3 orang selam perjalanan sampai di Mars. Artinya, dengan adanya penumpang ke-4 ini, tak hanya bertambahnya CO2 di dalam ruang pesawat, tetapi persediaan O2 tak akan bisa membuat perjalanan mereka mencapai di Mars. Satu orang harus dikorbankan.

    Dan pagi ini, saya membaca berita yang dilansir oleh media asing bloomberg.com dengan judul yang cukup lumayan mengejutkan, "Missing Indonesian Submarine Was Old, Overloaded, Analyst Says", juga media Kompas melansir berita yang hampir sama dengan judul, "Media Asing Soroti Kelebihan Jumlah Awak KRI Nanggala 402", yang mana di dalam berita itu dinyatakan bahwa Kapal selam KRI Nanggala 402 adalah kapal selam yang termasuk dalam tipe 209/1300 hasil produksi Jerman Barat. Sementara Bloomberg menyatakan bahwa Kapal Selam Nanggala adalah kapal selam era Perang Dingin, termasuk salah satu yang tertua di dunia dalam pelayanan saat ini dan tidak dibangun untuk menahan tekanan lebih dari 230 meter (754 kaki). Baik Bloomberg, maupun Kompas, keduanya menyatakan bahwa kapasitas dari Kapal Selam Nanggala 402 hanya untuk 35 orang, atau maksimal 40 orang. Sementara dari yang diumumkan oleh TNI, Kapal Selam Nanggala 402 berawakkan 53 orang dan disinyalir kuat, seluruh awak kapal selam mati dalam kondisi kekurangan O2, yang diperkirakan hanya bertahan untuk selama 72 jam saja.

    BalasHapus
  6. Media Asing Soroti Overloaded Kapal Selam Nanggala 402. Jadi Ingat Flim "Stowaway"...

    Sungguh mengerikan!!

    Baik pesawat ruang angkasa, maupun kapal selam, keduanya sama-sama menjelajahi ruang tanpa O2, yang jika persediaan O2 tak dihitung dengan seksama, disesuaikan dengan jumlah manusia yang diangkutnya, dan jika terjadi hal-hal di luar perhitungan, maka kematianlah yang akan dihadapi.

    Kondisi kapal selam Nanggala 402 yang sudah tua, mungkin masih bisa kita terima. Namanya kapal selam untuk latihan, dan menyelam hanya disekitaran tak jauh dari daratan, dengan kedalaman air yang diperhitungkan, kondisi usia kapal selam, masih bisa kita maklumi. Namun, keputusan untuk memuat jumlah manusia lebih dari 50 persen dari kapasitas yang seharusnya, ini adalah keputusan nekad bin ugal-ugalan. Kalau sudah begini, lalu siapa yang paling bertanggungjawab dalam memutuskan membawa 53 orang ke dalam kapal selam Nanggala 402?

    Kapal Ferry, kapal air, perahu atau sampan, yang memuat penumpang lebih dari kapasitas yang seharusnya, dan jika kejadian tenggelam, mereka yang bisa berenang atau mendapatkan pelampung, masih bisa selamat. Tapi di dalam kapal selam? Orang yang sanggup menahan napas 5 menit atau lebih saja, akhirnya akan mati juga. Tak ada ruang untuk bisa selamat ketika persediaan O2 habis. Kelebihan muatan manusia justru menjadi satu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan, tak terkecuali seberapa cerdasnya manusia dalam menghitung segala probabilitas keselamatan.

    Cerita selanjutnya dari film "Stowaway" ini, akhirnya mereka sepakat bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan keempat awak pesawat dan juga tiba di tujuan. Commander Marrina Barnet akhirnya memutuskan bahwa tindakan drastis harus dilakukan. Namun, jika di dalam 10 hari, mereka gagal dalam melakukan tindakan drastis tersebut dan tak menemukan solusi lain, maka misi dari MTS42 harus dibatalkan dan mereka harus kembali ke Bumi. Sayangnya, tumbuhan alga milik David Kim, tiba-tiba semuanya mati. Ini tandanya bahwa mereka semua akan mati, kecuali mereka bisa segera menemukan cara menambah persediaan O2. Perjuangan awak pesawat MTS42 dalam mendapatkan supplemental O2 dari "king fihser" yang berotasi pada pesawat utama, ternyata bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Satu dari crew akhirnya mati karena radioaktif dari solar strom.

    BalasHapus
  7. kalau kapal sekam benda khusus yang ruang lingkup operasionalnya hanya di ketahui kalangan terbatas, yang masih jadi pertanyaan , apakah struktur komando di jaringan operasional kapal srlam tidak mrngetahui jumlah manigest on board Crew ? saya rasa itu tidak mungkin, tapi segalanya sudah terjadi sekarang, bukti firensik pada kapal selam yang akan menunjukkan apakah kelebihan manifest onboard berpengaruh pada kecelakaan NANGGALA 402 ? wallohualam ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelebihan daya tampung personel dalam konteks memberatkan sirkulasi udara dan HVAC dalam siklus yg tertutup

      Hapus
    2. Yang saya belum faham , mengapa semudah itu menambah crew di luar batas kapasitas crew , saya orang awam Pak, hanya saja bila benda kelebihan muatan maka proses tenggelampun lebih cepat karena meski di dalam air , kapal selam itu tetap mengacu pada hidrodinamika yang jelas mempengaruhi manouver dan daya angkat kapal selam di dalam air, itu analisa saya, tapi apapun itu kelebihan manifest penumpang adalah satu kesalahan besar di samping adanya kelelahan struktur kapal selam itu sendiri.

      Hapus
    3. Ini kan pelaksanaan latihan dg jangkauan pendek....entah bbm nya yg dikurangi atau jumlah torpedo yg dibawa terbatas.

      Asumsi saya, dengan modernisasi setelah overhaul terakhir.....jumlah kru yg banyak ini adalah kesempatan merasakan pengalaman life-firing torpedo bagi kru yunior

      Hapus
    4. Ini asumsi saya lagi terkait penyebab musibah ini 🀷

      Saya sependapat dg ilmuwan ITS yg melokalisir masalah pada kompartemen torpedo.....utamanya pada mekanisme interlock pintu tabung torpedo ☝️

      Menyimak kisah Laksamana Frans Wuwung tentang trouble shooting yg dilakukan kru kamar mesin saat terjadi trouble.....namun hal ini berlangsung dg sangat cepat, tidak sempat melaporkan masalah yg terjadi, menghidupkan beacon darurat supaya bisa ditangkal oleh HIPAP yg dibawa KRI Rigel pun tak terjadi....apalagi mengaktifkan "emergency ballast tank".

      Sampailah pada asumsi bHwa musibah terjadi akibat jebolnya/malfungsi pada interlock tabung torpedo.....sehingga air masuk ke kompartemen torpedo bagai air bah. Dan ketika kru disana mencoba menyelamatkan diri ke kompartemen komando.....maka malapetaka tak terelakkan lagi dan berlangsung sangat cepat dan mematikan

      Hapus
    5. Komunikasi terakhir adalah saat Nanggala minta turun ke kedalaman periskop (sekitar 13 m)......jika terjadi kebocoran dg ukuran lubang sebesar lubang torpedo (533 mm) maka bisa dihitung berapa debit air yg masuk saat itu πŸ€”

      Sebentar......saya carikan formula utk menghitungnya

      Hapus
    6. Terima kasih, analisa yang sangat rasional dan masuk akal .

      Hapus
    7. Jelas tekanan air pada kedalaman seperti itu sanggup membelah konstruksi baja kapal sekam terlepas dari usia kapal selam itu sendiri yang pasti secara hitungan kasar, debit air yang masuk akibat tekanan kedalaman laut bisa ribuan kubik perdetik , tekanan air itulah yang sanggup membelah kapal selam menjadi beberapa bagian ....

      Hapus
    8. Ilustrasinya...mulut botol di pampat dengan selang air bertekanan 30 bar ... tendangan air akan memberikan tekanan besar yang otomatis nenghancurkan botol ...

      Hapus
    9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    10. Saya aminkan statement Panglima TNI insiden ini murni faktor alam bukan human error, selamat beristirahat dalam damai kusuma banhsaku, pengabdianmu tidaklah sia sia, salam hormat kami tuk korps hiu kencana .... jalesveva jayamahe !

      Hapus
    11. Saya ketemu rumusnya....tapi tidak bisa nulisnya 🀷

      Tapi ada tabel yg menyederhanakan pembacaannya:

      Jika terdapat lubang seukuran 100 mm saja, maka pada kedalaman <100 m, dalam waktu 1 menit saja volume air yg masuk sebesar 15 m kubik. Maka jika air masuk lewat lubang torpedo akibat pintunya yg jebol maka volume air yg masuk dalam tempo 1 menit saja, tinggal dikalikan 5 (ukuran lubang torpedo 533 mm)

      Volume air yg masuk tidak cukup kuat utk merusak struktur lambung kapal selam, tapi dengan sangat cepat bisa menggenangi seisi kapal selam tanpa sempat awaknya melakukan aksi penyelamatan


      ☝️ Ini hanyalah asumsi saja berdasar teori πŸ™

      Hapus
    12. Seiring bertambahnya tekanan air saat tenggelam sangat mungkin merusak struktur kapal selam sehingga terbelah saat impak terakhir di dasar lautan yang menyebabkan isian kapal terlontar keluar dan trrbang ke permukaan .. ini asumsi saya tentang dahsyatnya tekanan air ..

      Hapus
    13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    14. Ohiya betul mas.....tapi asumsi yg saya sampaikan diatas adalah saat pertama terjadi musibah saat kapal selam masih pada kedalaman periskop (13 m) utk melakukan persiapan penembakan.

      Sehingga para kru tidak sempat mengabarkan kejadiannya lewat sarana komunikasi atau melakukan aksi penyelamatan diri

      Selanjutnya setelah kasel melayang turun kekedalam yg lebih besar, yg terjadi persis yg mas Venom sampaikan

      Hapus
    15. Anggap saja kata kata saya ini tidak pernah ada, bukan human error tetapi dugaan kuattentan sesuatu yang tidak bisa di prediksi terjadi pada katup penutup tabung peluncur yang di sampaikan ilmuan ITS itu boleh jadi benar adanya ...

      Hapus
  8. Betul-betul memalukan ...

    Eks KNKT: Tolonglah DPR, Kalau Perlu Beli Alat Penyelamat Kapal Selam (Submarine Rescue Vessel)

    https://www.youtube.com/watch?v=m7fUVy2dJfE&ab_channel=KOMPASTV

    BalasHapus
  9. semakin banyak tentera TNI AD berpaling tadah kepada pasukan pemisah Papua, mungkin inilah sebab pasukan OPM sukar untuk di musnahkan hahahaha wkwk

    BalasHapus
  10. pelik ... TNI mempunyai banyak kenderaan perisai dan kereta kebal tetapi kenapa ia tidak pernah digunakan untuk menentang pasukan pemisah Papua hahahaha wkwk

    BalasHapus
  11. lihatlah di Malaysia kita menggunakan jet pejuang dan kenderaan perisai untuk memusnahkan pengganas sulu hahahaha wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih gemar troll pulak ? hebat sangat....

      Hapus
  12. KS Nanggala 402...on eternal patrol..

    Salute,

    Saya kira perlu didirikan monumen di bibir pantai tuk mengenang KS Nanggala 402+53 crews.



    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kok teringat ramalan mbak You ttg bencana di tahun 2021 yaitu adanya kecelakaan laut yg tragis ......juga dentuman misterius di sisi utara pulau bali bbrp waktu silam yg seakan memberi isyarat akan terjadinya musibah yg tragis ini

      Hapus
  13. Ane jd malas bahas alutsista skrg pasca 402. Sedih, terlalu gampang nyawa prajurit itu melayang krn..., ah sudah lah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sedang berprises Bro Boliev, jalan terbaik memutus mata rantai anomali dalam semua sendi kehidupan di negara ini adalah memperbaiki edukasi rakyat Indonesia, dengan edukasi maka manusia memiliki nalar yang responsif dalam kehidupan, akar permasalahannya adalah menunggu timing yang tepat kapan semua sistem akan berubah kareana di paksa berubah oleh tuntutan zaman, tanda tandanya sudah ada meski tidak banyak, selain NKRI harga mati , pendidikanrakyat juga harga mati ! setiap jaman melahirkan tokohnya sendiri , dan sumbangsih kita dalam pemikiran meski sedikit sudah menjadi amal baik kita untuk bangsa ini ....

      Hapus
    2. Betul bang venomz ini adalah suatu proses menjadi lebih baik, dengan kejadian sperti ini seakan menapar para pengambil kebijakan segera pensiunkan semua alutsista strategis yg sudah menua mau berpa banyak lagi para khusuma bangsa yg akan menjadi korban.

      Hapus
    3. Bagusnya presiden, menhan, menkeu, ketua dpr, ketua MPR nanti diajak naik KRI Cakra 401 supaya paham

      Hapus
  14. https://regional.kompas.com/read/2021/04/25/164556278/kepala-bin-daerah-papua-gugur-ditembak-kkb-di-beoga
    Oma gad

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trus knp kalau gugur ? Lu seneng guling2 gitu

      Hapus
  15. Daftar Lengkap 20 Orang Terkaya di Indonesia 2021

    https://money.kompas.com/read/2021/04/25/092243926/daftar-lengkap-20-orang-terkaya-di-indonesia-2021

    BalasHapus
  16. BBTA3-BPPT Mendukung Elang Hitam EH-1’ Terbang Perdana.
    Oleh : @yanto.daryanto.127

    Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3)- @bppt_ri , sejak awal Januari 2021 telah melakukan pengujian terowongan angin untuk mendukung program Flagship BPPT bidang teknologi pertahanan dan keamanan yakni kegiatan inovasi teknologi pengujian Aerodinamika model Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance ( MALE ) Kombatan. Kegiatan pengujian ini di inisiasi oleh adanya permintaaan pengujian terowongan angin dari Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PTIPK-BPPT) @hankambppt yang mewakili pihak konsorsium MALE untuk melengkapi dan mengkonfirmasi serta menambah pengembangan data base hasil pengujian sebelumnya yang dianggap belum lengkap.
    Pengujian full model MALE skala 1:5.5 kali ini terbagi atas pengujian performa, stabilitas, dan studi penambahan “ventral fin” serta studi “new veetail” sebanyak 160 polar pengujian. Kegiatan pengujian ini menggunakan Full model MALE Elang Hitam (EH-20 dengan konfigurasi terbaru yang dibuat oleh BBTA3 dengan menggunakan anggaran DIPA BPPT tahun 2020.
    Mengingat PUNA MALE Elang Hitam (EH)-1’ akan dilakukan uji terbang perdana pada tahun 2021 ini namun masih memerlukan data hasil pengukuran momen engsel (hinge moment) dari beberapa sudut defleksi bidang kendali seperti Flap, Aileron, dan Ruddervator, maka pengujian hinge moment dengan menggunakan model isolated Half wing skala 1:3.5 dan model Isolated Tail skala 1:2 yang dibuat pada tahun ini menjadi penting untuk dilakukan sesegera mungkin guna melengkapi data hasil pengujian terowongan angin yang akan digunakan untuk memvalidasi hasil perancangan sekaligus mendukung dilakukannya uji terbang perdana pesawat MALE Elang Hitam-1’ pada tahun 2021 ini.
    .
    #SolidSmartSpeed
    #letsmakebpptgreat
    #InovasiIndonesia
    #bbta3semangatpastikinerjapasti

    Link :

    https://www.instagram.com/p/COFxHN1rggu/comments/

    BalasHapus
    Balasan
    1. https://regional.kompas.com/read/2021/04/25/164556278/kepala-bin-daerah-papua-gugur-ditembak-kkb-di-beoga


      Oma gad oma gad

      Hapus