24 Desember 2024
Briged 10 Para Adakan Eksesais Iron Shield Siri 10/2024 dengan Penembakan NLAW
Uji Fungsi Drone VTOL di KRI Semarang 594: Teknologi Baru Dukung Operasi Strategis
24 Desember 2024
Uji coba VTOL drone di KRI Semarang 594 (photos: Puspenerbal)TNl AL, Dispen Puspenerbal -- Teknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.
Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.
Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.
Menurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.
Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).
Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.
"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.
Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.
Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.
KRI Semarang LPD 594 (photo: KRI Semarang)
Multicopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.
Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan. TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
23 Desember 2024
Unmanned Aerial System "Made in Vietnam" at Vietnam International Defense Expo 2024
TNI Bangun Satuan Radar Baru di Lanud Sjamsudin Noor, Kalimantan Selatan
The Royal Oman Navy has Signed a Contract to Build Four Landing Craft with the Thai Marsun Shipyard
22 Desember 2024
Witnessing the First Training Aircraft Manufactured in Vietnam
The table presents the general technical specifications of the aircraft (photo: QDND)
DAHANA Berharap Roket Ground-to-ground Rhan-450 Dapat Segera Diproduksi Massal
Fincantieri Completes Final Operation Test of Lithium-ion Battery Tests for U212 NFS Submarines
Land Weapon System "Made in Vietnam" at Vietnam International Defense Expo 2024
22 Desember 2024
From left to right: Missile loading vehicle, Guidance radar station, Missile Command vehicle, and Self-propelled launcher of the Truong Son complex (photo: VietnamNet)
Among them are many new types of military equipment developed and produced by the Vietnamese defense industry, displayed for the first time at the exhibition.
Vietnamese products displayed and introduced at the exhibition include products researched and manufactured by agencies and units of the Ministry of National Defense (General Department of Defense Industry, Air Defense - Air Force, Navy, Military Technical Academy, Vietnam - Russia Tropical Center, Armored Corps, Chemical Corps, Military Science and Technology Institute, Military Industry - Telecommunications Group) and commercial and service companies of the Ministry of National Defense.
The Song Hong (Red River) VSM-01A anti-ship missile is part of the Truong Son complex, has subsonic flight speed and a range of up to 80km to replace the P-15 Termit missile (photo: VietnamNet)Truong Son Surface-to-sea missile complex
As one of the modern weapon systems researched and developed by the Military Industry and Telecommunications Group (Viettel), the Truong Son surface-to-sea missile system received great attention at the outdoor display area of the Vietnam International Defense Exhibition 2024 (Vietnam Defense Expo 2024).
Missile launcher of the Song Hong surface-to-sea as missile coastal defense system of the Vietnam (photo: TuoiTre)
The Truong Son complex's target tracking and indication radar system has a scanning range of nearly 200km, meeting the ability to destroy enemy surface ships and sea targets. The strength of the Truong Son complex is its ability to operate centrally following signals from the command vehicle or operate independently. Each command vehicle of the Truong Son complex can simultaneously control 8 self-propelled launchers in the combat area.
XCB-01 Infantry Fighting Vehicle
21 Desember 2024
Kikav 10/MSC Gelar Latbakjat Ranpur
21 Desember 2024
Latbakjat Ranpur menggunakan Tarantula 6x6 dan Anoa 6x6 (all photos: Kikav 10)Kompi Kavaleri 10/MSC menggelar latihan menembak senjata kendaraan tempur (Latbakjat Ranpur) di Desa Tiwoho, Kec. Wori, Kab. Minahasa Utara. Selasa (17/9/2024)
Latihan ini bertujuan untuk mengasah dan mengukur kemampuan para prajurit Kikav 10/MSC khususnya yang menjabat sebagai penembak Canon pada kendaraan tempur yang dimiliki oleh satuan andalan Kodam XIII/Merdeka tersebut.
Kompi Kavaleri 10/Manguni Setia Cakti merupakan satuan militer dari kecabangan kavaleri organik Kodam XIII/Merdeka yang mempunyai tugas pokok Untuk mendukung kegiatan pengamanan di wilayah Sulawesi Utara yang merupakan wilayah perbatasan maritim antara Indonesia dan Negara Filipina serta pengamanan objek vital dan pengamanan VIP/VVIP. Markas satuan ini berada di Jalan Raya Wori, Desa Ilo-ilo, Kecamatan Wori, Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Komando Daerah Militer XIII/Merdeka (disingkat Kodam XIII/MDK) merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Nama kodam ini merujuk pada Operasi Merdeka untuk menumpasan dan pemberontakan PRRI/Permesta, yang merupakan pengerahan kekuatan militer terbesar dalam sejarah militer Indonesia saat itu.