28 Oktober 2024
PT DI Serahkan Pesawat NC212i Ke-6 dari 9 untuk TNI AU
Demo Uji Litbang Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II TA 2024
28 Oktober 2024
Pelaksanaan demo uji litbang radar MPSR (photo: Balitbang Kemhan)Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Melaksanakan Demo Uji Litbang Prototipe Man Portable Surveillance Radar MPSR Tahap II TA 2024
Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan Demo Uji Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II – II pada hari Rabu 2 Oktober 2024 di Lapangan tembak Pusdikarmed Batujajar, Cimahi, Jawa Barat yang dipimpin oleh Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Laksma TNI Danto Yuliardi Wirawan, S.T, M.T., serta dihadiri oleh Para Kapuslitbang Balitbang Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Kadislitbangal, Perwira perwakilan dari Ditjen Pothan Kemhan, Itjen Kemhan, Pushubad, Kopassus, Kormar, Kopasgat serta Tim Pokja Litbang MPSR dan Tim PT. Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI).
Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) yang diuji coba di AWR Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur pada bulan September 2024 (photos: Balitbang Kemhan)
MPSR digunakan untuk mendeteksi target yang bergerak pada permukaan tanah seperti orang, kendaraan kecil dan kendaraan sedang. Radar ini dirancang dengan menggunakan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (fFM-CW), yaitu suatu teknologi radar yang mentransmisikan sinyal secara terus menerus dan menggunakan dua antena terpisah untuk pemancar dan penerima.
Radar ini dapat menggantikan fungsi penglihatan manusia yang terbatas dan juga bermanfaat pada saat operasi di malam hari karena radar ini dapat berfungsi dengan baik dalam segala kondisi cuaca.
Demo Uji MPSR ini dalam rangka mendemonstrasikan Prototipe hasil Litbang MPSR guna mengetahui performace dari sistem radar MPSR dengan harapan uji fungsi sistem radar MPSR Tahap II-II ini dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
(Kemhan)
Perolehan F/A-18C/D Terpakai Milik Kuwait Hanya “Stop Gap” – Panglima ATM
A32 Factory Successfully Test-flew Su-30MK2 Aircraft after Major Repairs
27 Oktober 2024
Ujung Tombak Pertahanan, Intip Kekuatan Tank-Tank TNI AD
27 Oktober 2024
Tank medium Harimau yang dibuat oleh PT Pindad (photo: TribunNews)MEMORANDUM.CO.ID – TNI Angkatan Darat selain memiliki persenjataan yang lengkap dan canggih juga memiliki kendaraan sebagai alat tempur.
Kendaraan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat memiliki banyak jenis, salah satunya yaitu Tank.
Tank yang dimiliki oleh TNI AD merupakan salah satu simbol kekuatan pertahanan jalur darat yang terbilang cukup tangguh.
Tank merupakan salah satu elemen penting dalam armada militer, kendaraan tempur ini juga berperan dalam menjaga kedaulatan negara, baik untuk operasi pertahanan maupun penyerangan.
Tank yang dimiliki oleh TNI AD sudah dilengkapi dengan teknologi canggih dan kemampuan tempur yang luar biasa, sehingga tank-tank tersebut tidak hanya sebagai alat perlindungan, tetapi juga menjadi salah satu sarana untuk memperlihatkan ketangguhan dan ketangkasan militer Indonesia di kancah internasional.
Tank miliki TNI AD bisa dikatakan sebagai ujung tombak yang dapat memberikan daya tempur dan perlindungan maksimal khususnya bagi pasukan infanteri ketika berada di medan operasi.
Ada banyak jenis tank yang dimiliki oleh TNI AD, salah satunya ada yang buatan dari Amerika Serikat.
Penasaran apa saja jenis tank yang dimiliki TNI AD? Berikut ulasan 5 Jenis Tank yang dimiliki oleh TNI AD:
Tank tempur utama Leopard 2 TNI AD (photo: Yonkav 8)1. Leopard 2
Dilansir dari beberapa sumber, Leopard 2 merupakan jenis tank tempur utama yang asal pembuatannya yaitu Jerman.
Adapun varian dari jenis tank ini berjumlah 2 varian, Leopard 2A4+ dan Leopard 2RI dan untuk jumlah tank ini yaitu 103.
Tank jenis ini telah dipersenjatai dengan amunisi DM11, DM53, DM78, DM88, DM98, dan RH88. Adapun Indonesia sendiri telah mengakusisi sejumlah 42 varian Leopard 2A4+ dan 61 varian Leopard 2RI, dengan tambahan 10 kendaraan pendukung logistik dari surplus Angkatan Darat Jerman.
Tank medium Harimau TNI AD (photo: Yonkav 13)
2. Harimau
Kendaraan bernama Harimau ini termasuk salah satu jenis tank medium yang berasal dari Turki dan Indonesia.
Harimau hanya memiliki satu varian yaitu Kaplan-MT.
Kendaraan Harimau ini berjumlah 18, lalu tank ini dirancang dan dikembangkan secara bersama oleh FNSS dan Pindad untuk program MMWT (Modern Medium Weight Tank) angkatan darat.
Tank Harimau ini telah dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill 3105 berdiameter 105mm.
TNI AD telah memesan berjumlah 18 unit tank di tahun 2019 dengan tambahan pesanan susulan yang direncanakan di masa mendatang.
Dengan jadwal pengiriman tank tiba pada akhir tahun 2020 dan proses modifikasi selesai pada tahun 2021.
Tank ringan Scorpion TNI AD (photo: Yonkav 9)
3. FV101 Scorpion
FV101 Scorpion merupakan kendaraan jenis tank ringan yang berasal dari Britania Raya.
FV101 Scorpion memiliki satu varian yaitu FV101 90 dan berjumah total 90 unit dan Indonesia telah mengakusisi pada tahun 1995.
Kemudian pada tahun 2016, terdapat 90 unit aktif beroperasi menurut IIS Military Balance.
Tank jenis ini telah dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill M-A1 Mk3 dan berdiameter 90mm.
Tank ringan AMX-13 TNI AD (photo: Yonkav 11)4. AMX-13
AMX-13 salah satu tank yang berasal dari Prancis dan masuk kategori jenis tank ringan.
Adapun varian tank AMX-13 ini ada 3 varian, diantaranya AMX-13/75 Modèle 52, AMX-13/105 Modèle 58 FL-12, dan AMX-13 Retrofit dan jumlah dari tank ini yaitu 120 lebih.
Pada tahun 1960-an, Indonesia telah mengakusisi 175 unit variasi AMX-13/75 dan 130 unit variasi 13/105.
Kemudian pada tahun 2018, salah satu media berita bernama Janes menyampaikan bahwa hanya setengah dari total unit tank yang berjumlah 120 lebih yang masih tetap aktif beroperasi dan telah menerima peningkatan serta retrofit berupa FCS (Fire Control System) baru dan kanon yang berdiameter 105mm oleh Pindad.
Tank medium Harimau akan menggantikan Armada AMX-13.
Tank ringan M3 Stuart Pusdikkav (photo: Jalal)
5. M3 Stuart
Tank satu ini bernama M3 Stuart yang berasal dari Amerika Serikat berjenis tank ringan dan hanya memiliki satu varian yaitu M3A1 dan hanya berjumlah 1 unit.
Pada tahun 1950 telah diperoleh Indonesia yaitu varian M3A1 dan M3A3 dari KNIL.
Satu tank M3A1 bernomor 24032 dalam kondisi masih disimpan oleh angkatan darat di Pusat Persenjataan Kalvaleri (Pussenkav) yang berada di Bandung untuk pertunjukan teater dan upacara.
Itulah beberapa tank yang dimiliki oleh TNI AD dengan nama, jenis, dan varian yang beragam.
Keberadaan tank dalam armada TNI AD membuktikan bahwa Indonesia berkomitmen dalam memperkuat pertahanan negara dan juga menjaga stabilitas wilayah.
Dengan terus mengikuti perkembangan teknologi dan modernisasi alutsista, maka berbagai tantangan di medan tempur akan siap dihadapi oleh TNI AD.
Kendaraan tempur membuktikan bahwa kendaraan tersebut bukan hanya sebagai simbol kekuatan militer, akan tetapi juga merepresentasikan semangat juang prajurit yang siap dalam menjaga kedaulatan tanah air.
AUKUS Integrating Stingray Lightweight Torpedo into Their P-8A Poseidon MPA
JS Kaga, Kapal Kelas Izumo Kedua Yang Mampu Membawa Pesawat F-35B
27 Oktober 2024
JS Kaga adalah kapal induk kedua setelah JS Izumo yang mempu membawa pesawat F-35B (photo: Seaforces)
JS Kaga menjadi kapal induk helikopter kelas Izumo lainnya menjadi kapal angkatan laut Jepang kedua yang membawa pesawat tempur sayap tetap di dek penerbangannya sejak Perang Dunia Kedua.
Tonggak sejarah ini ditandai ketika sebuah pesawat tempur Lockheed Martin F-35B Lightning II yang dioperasikan oleh Korps Marinir AS (USMC) mendarat di kapal kelas kedua JS Kaga pada tanggal 20 Oktober saat kapal tersebut berada di laut.
Sebuah F-35B yang dioperasikan oleh Korps Marinir AS terlihat mendarat di JS Kaga untuk pertama kalinya (photos: US Navy)
Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) mengonfirmasi tonggak sejarah tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui saluran media sosial resminya pada tanggal 21 Oktober.
Pada bulan Oktober 2021, JS Izumo yang merupakan kapal kelas pertama menjadi kapal angkatan laut Jepang pertama yang membawa pesawat tempur sayap tetap sejak Perang Dunia Kedua, ketika dua F-35B USMC melakukan lepas landas dan pendaratan dari dek penerbangannya.
Pendaratan perdana di JS Kaga dilakukan sebagai bagian dari serangkaian uji lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) oleh F-35B yang dioperasikan USMC antara 5 Oktober dan 18 November.
Uji coba ini dilakukan di lepas pantai selatan California dan bertujuan untuk membiasakan lebih banyak personel JMSDF dengan operasi F-35B.
JS Kaga adalah salah satu dari dua kapal induk helikopter kelas Izumo yang dioperasikan oleh JMSDF. JS Izumo ditugaskan pada Maret 2015, sementara JS Kaga dilantik pada Maret 2017.
Kedua kapal tersebut dirancang sebagai kapal induk helikopter tetapi telah dibangun dengan pertimbangan berat dan kekuatan yang memungkinkan kapal tersebut untuk membawa F-35B.
Jepang mulai memperbaiki JS Kaga untuk operasi F-35B pada Maret 2022 sementara JS Izumo menjalani modifikasi pada tahun 2021.
(Jane's)
26 Oktober 2024
Regiment 920 Successfully Organized the First Training Flight at Phan Thiet Airport
Belanjawan 2025, Peruntukan RM675 Juta Bakal Perkukuh Keupayaan Maritim Malaysia
26 Oktober 2024
Rincian belanja APMM RM675 juta untuk tahun 2025 (image: APMM)
PUTRAJAYA - Peruntukan yang telah diumumkan Perdana Menteri, YAB Datuk Seri Anwar bin Ibrahim kepada Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) sempena Belanjawan MADANI 2025 yang dibentangkan pada Jumaat lalu akan memperkukuhkan lagi keupayaan Agensi ini dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab menjaga keselamatan maritim negara.
Ketua Pengarahnya, Laksamana Muda Maritim Datuk Haji Mohd Rosli bin Abdullah berkata, Kerajaan telah memperuntukan sejumlah RM675 juta kepada Maritim Malaysia bagi penyelenggaraan kapal sedia ada dan perolehan kapal baharu dalam usaha mengukuhkan kesiagaan Agensi ini menjaga Zon Maritim Malaysia.
Beliau berkata demikian melalui satu Kenyataan Media rasmi yang dikeluarkan Maritim Malaysia bagi menyambut kenyataan daripada Kementerian Dalam Negeri (KDN) di sini semalam.
Mengulas lanjut, Datuk Haji Mohd Rosli memaklumkan pecahan peruntukan yang diterima meliputi RM150 juta untuk penyelenggaraan enam buah kapal sedia ada di bawah Ship Life Extension Programme (SLEP) Fasa dua bagi memastikan jangka hayat operasi kapal-kapal berkenaan dapat dioptimumkan.
Manakala RM350 juta telah diperuntukan bagi proses perolehan sebuah kapal Multi-Purpose Mission Ship (MPMS). Kapal ini jelas beliau akan dilengkapi dengan pelbagai keupayaan pelbagai misi operasi yang membolehkan Maritim Malaysia melaksanakan operasi di laut dengan lebih berkesan.
Tambah beliau, sejumlah RM160 juta pula diperuntukkan bagi perolehan dua buah Kapal Peronda Generasi Baharu (NGPC) yang bakal dilengkapi dengan teknologi terkini dalam usaha meningkatkan keupayaan rondaan dan penguatkuasaan di kawasan perairan yang lebih luas dan mencabar.
Selain kapal baharu, Datuk Haji Mohd Rosli turut memaklumkan Maritim Malaysia bakal menerima sebuah kapal peronda United States Coast Guard Cutter (USCGC) bagi meningkatkan lagi keupayaan Agensi memantau perairan negara, terutamanya di kawasan-kawasan strategik. Bagi tujuan tersebut, Kerajaan telah memperuntukan sebanyak RM15 juta untuk penyelenggaraan dan pembaikan kapal berkenaan sebelum ia dibawa pulang ke negara ini tahun hadapan.
Terdahulu, Datuk Haji Mohd Rosli menegaskan peruntukan yang telah diumumkan ini membuktikan komitmen Kerajaan MADANI dalam memastikan Maritim Malaysia dapat meningkatkan keupayaan operasi dan rondaan sekaligus mengatasi segala bentuk ancaman jenayah di Zon Maritim Malaysia.
(APMM)
Ukir Sejarah, Satgas Port Visit 2024 Tiba di Negara Solomon Islands untuk Pertama Kalinya dengan Unsur TNI AL
25 Oktober 2024
The Spike NLOS Missile on Board BRP Laurence Narag (PG907)
Ini Kapal yang Disiapkan untuk Latihan Tempur Indonesia dan Rusia
Kontrak Sewa 4 Helikopter Black Hawk Mungkin Dibatal
24 Oktober 2024
Kendaraan Lapis Baja Pandur II 8X8 FSV: Hasil Kontrak Alutsista dengan Transfer Teknologi
24 Oktober 2024
Panser Pandur II dengan meriam Ares UT30MK2 (photo: Pindad)Songgolangit.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia dengan Excalibur International, sebuah perusahaan dari Czechoslovak Group (CSG), pada Februari 2024. Kontrak ini mencakup perjanjian lisensi untuk kendaraan lapis baja (Panser) Pandur II 8X8 FSV, yang bakal diproduksi oleh PT Pindad.
Melalui kerja sama ini, PT Pindad akan mendapatkan Transfer of Technology (ToT) untuk merakit kendaraan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Sebanyak 23 unit Ranpur Pandur II 8X8 FSV yang dipesan oleh Kemenhan telah diserahkan oleh Pindad pada awal Oktober 2024. Ranpur ini merupakan varian kendaraan lapis baja yang dirancang untuk memberikan dukungan tembakan.
Saat ini, Panser Pandur dilengkapi dengan senjata utama berkaliber 30 mm, serta dapat ditambah dengan senapan mesin 7,62 mm coaxial. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem persenjataan modern yang memiliki kemampuan seperti Advanced Gun & Sights Stabilization, Hunter Killer Capability, yang terintegrasi dengan Smoke Grenade Launchers dan Laser Warning System.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyampaikan bahwa Panser Pandur II 8X8 FSV dirakit dengan spesifikasi yang disesuaikan khusus untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Darat.
Pandur II adalah panser 8x8 dengan kemampuan amfibi (photo: istimewa)
“Spesifikasi khusus yang dimaksud adalah IFV Pandur II 8×8 disesuaikan dengan kebutuhan dan doktrin tempur TNI AD yang mencakup kemampuan mobilitas taktis dan tempur sesuai dengan medan operasi Indonesia,” kata Abraham kepada IDM, Rabu, (9/10). Kendaraan lapis baja produksi Pindad ini memiliki kemampuan amfibi, sehingga memungkinkan panser ini melintasi medan sungai dan rawa-rawa di Indonesia.
Spesifikasi APC Pandur II 8X8
Kendaraan Pandur II 8X8 merupakan armoured personnel carrier (APC) yang dirancang untuk transportasi pasukan dan dukungan tembakan. Kendaraan ini dikenal memiliki mobilitas tinggi dan mampu membawa berbagai sistem senjata, memberikan fleksibilitas daya tembak di medan perang. Dalam konteks pertahanan regional, kendaraan ini juga digunakan oleh Filipina dalam varian Sabrah light tank.
Sejak kontrak pertama pada 24 November 2016, pemerintah Indonesia telah memesan sejumlah kendaraan Pandur II 8X8 dari Czechoslovak Group, dengan total nilai mencapai sekitar 570 miliar rupiah. Pada 12 April 2019, kontrak tambahan untuk produksi 22 unit lagi ditandatangani, yang direncanakan akan diproduksi secara lokal sebagai Pindad Cobra 8X8.
Pandur II 8X8 adalah versi yang lebih baik dari kendaraan Pandur 6X6 dan dikembangkan oleh perusahaan Austria, Steyr-Daimler-Puch Spezialfahrzeuge, yang merupakan bagian dari General Dynamics European Land Systems (GDELS).
Kemampuan amfibi Pandur II ketika diuji coba di laut Cilegon (photo: Indomiliter)
Kendaraan ini memiliki bodi baja yang dilas sepenuhnya dengan opsi peningkatan armor, yang dirancang untuk melindungi penghuninya dari peluru tajam berkaliber 7,62 hingga 14,5 mm. Selain itu, kendaraan ini dapat diangkut dengan pesawat transportasi Lockheed Martin C-130 Hercules, memudahkan mobilisasi di berbagai medan.
Kendaraan ini dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai iklim, termasuk dingin (Arktik) dan panas (gurun), serta di daerah perkotaan dan medan yang sulit dilalui. Pandur II 8X8 juga memiliki kemampuan untuk beroperasi di perairan seperti sungai dan danau. Dengan menggunakan komponen mesin standar industri, biaya produksi kendaraan ini dapat ditekan, sehingga lebih terjangkau untuk kebutuhan militer.
Kendaraan ini mampu mengangkut hingga 12 infanteri di kendaraan tanpa turret - dan 6 infanteri dengan turret, menjadikannya sebagai pilihan yang fleksibel untuk berbagai misi militer. Selain itu, sistem turret yang dapat dipasang pada kendaraan ini memberikan kemampuan tempur yang lebih tinggi, memungkinkan penggunaan senjata berat sesuai kebutuhan.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat kapabilitas pertahanan dan meningkatkan kemandirian dalam industri pertahanan. Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kekuatan militer yang modern dan berdaya saing di tingkat internasional.