28 Oktober 2024

PT DI Serahkan Pesawat NC212i Ke-6 dari 9 untuk TNI AU

28 Oktober 2024

Pesawat NC-212i dengan tail number AX-2133 dan konfigurasi Troop Transport (photos: PT DI)

Bertepatan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, PTDI kembali menegaskan dedikasinya dalam memperkuat semangat nasionalisme dan mendukung kemandirian bangsa melalui penyediaan Alutsista yang berkualitas, yaitu dengan mengirimkan 1 (satu) unit pesawat NC212i untuk TNI AU, yang merupakan unit ke-6 dari total 9 (sembilan) unit pesawat NC212i yang dipesan melalui kontrak pengadaan dengan Kementerian Pertahanan RI.


Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM, Megy Sismandany, bersama Direktur Produksi, Batara Silaban ikut meninjau persiapan dan ferry flight pesawat NC212i yang kemudian akan dioperasikan oleh Skadron Udara 4. Pesawat dengan tail number AX-2133 ini dikirim dengan konfigurasi Troop Transport yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Syamsu Alam sebagai Pilot In Command Ferry, serta Kapten Pnb Adam sebagai Copilot 1 dan Lettu Pnb Risqi Nurhafidah sebagai Copilot 2, setelah sebelumnya pesawat ini memperoleh Flight Acceptance Certificate pada tanggal 24 Oktober 2024. Adapun kelima pesawat sebelumnya telah dikirimkan secara bertahap, 2 (dua) unit pada tahun 2023, 1 (satu) unit pada tahun 2022 dan 2 (dua) unit pada tahun 2021. Sedangkan menurut rencana, pesawat ke-7 akan dikirim pada bulan Februari 2025.


Penyerahan pesawat NC212i yang ke-6 ini merupakan salah satu bentuk kontribusi PTDI dalam mendukung Pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Dengan kemampuan produksi yang terus berkembang, PTDI telah berhasil memproduksi sebanyak 124 unit pesawat NC212 series, yang tidak hanya dioperasikan oleh customer di Indonesia saja, melainkan juga oleh berbagai customer dari beberapa negara di dunia.

Demo Uji Litbang Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II TA 2024

28 Oktober 2024

Pelaksanaan demo uji litbang radar MPSR (photo: Balitbang Kemhan)

Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Melaksanakan Demo Uji Litbang Prototipe Man Portable Surveillance Radar MPSR Tahap II TA 2024

Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan Demo Uji Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) Tahap II – II pada hari Rabu 2 Oktober 2024 di Lapangan tembak Pusdikarmed Batujajar, Cimahi, Jawa Barat yang dipimpin oleh Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Laksma TNI Danto Yuliardi Wirawan, S.T, M.T., serta dihadiri oleh Para Kapuslitbang Balitbang Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Kadislitbangal, Perwira perwakilan dari Ditjen Pothan Kemhan, Itjen Kemhan, Pushubad, Kopassus, Kormar, Kopasgat serta Tim Pokja Litbang MPSR dan Tim PT. Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI).

Prototipe Man Portable Surveillance Radar (MPSR) yang diuji coba di AWR Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur pada bulan September 2024 (photos: Balitbang Kemhan)

MPSR digunakan untuk mendeteksi target yang bergerak pada permukaan tanah seperti orang, kendaraan kecil dan kendaraan sedang. Radar ini dirancang dengan menggunakan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (fFM-CW), yaitu suatu teknologi radar yang mentransmisikan sinyal secara terus menerus dan menggunakan dua antena terpisah untuk pemancar dan penerima. 

Radar ini dapat menggantikan fungsi penglihatan manusia yang terbatas dan juga bermanfaat pada saat operasi di malam hari karena radar ini dapat berfungsi dengan baik dalam segala kondisi cuaca.

Demo Uji MPSR ini dalam rangka mendemonstrasikan Prototipe hasil Litbang MPSR guna mengetahui performace dari sistem radar MPSR dengan harapan uji fungsi sistem radar MPSR Tahap II-II ini dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

(Kemhan)

Perolehan F/A-18C/D Terpakai Milik Kuwait Hanya “Stop Gap” – Panglima ATM

28 Oktober 2024

Kunjungan Menhan Khaled Nordin ke Kuwaiti Air Force (photos: Mal Mindef)

Perolehan pesawat-pesawat pejuang F/A-18C/D Hornet milik Tentera Udara Kuwait (KAF) hanyalah “langkah sementara” (stop gap), sehingga Angkatan Tentera Malaysia (ATM) memperolehi pesawat-pesawat pejuang yang baru.

Bercakap dalam temuramah dengan akhbar berbahasa Inggeris tempatan New Straits Times, Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jen Tan Sri Mohammad Ab Rahman berkata mereka mempunyai perancangan untuk memperolehi pesawat pejuang baru pada masa depan.

“Pesawat-pesawat pejuang ini (F/A-18C/D milik Kuwait) mempunyai jangka hayat 10 tahun, memberikan kita masa yang cukup untuk memperolehi pesawat-pesawat pejuang yang lebih baik.”


“Itu adalah sebab mengapa kita memilih Hornet daripada Kuwait,” kata beliau.

Beliau juga berkata bahawa perolehan pesawat-pesawat pejuang milik Tentera Udara Kuwait itu adalah selaras dengan realiti kedudukan kewangan dan keperluan operasi negara.

“Perolehan pesawat pejuang F/A-18C/D Hornet milik Kuwait itu menyokong perancangan pemodenan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM). Jika kita melihat terhadap aset-aset sedia ada, sebahagiannya akan ditamatkan perkhidmatannya tidak lama lagi.”

“Melihat kepada kapasiti kewangan (kita), kita menimbangkan kemampuan kita terhadap pesawat-pesawat pejuang terpakai daripada Kuwait,” kata Mohammad.

See full article Defence Secutity Asia

A32 Factory Successfully Test-flew Su-30MK2 Aircraft after Major Repairs

28 Oktober 2024

Su-30MK2 number 8535 (photos: PK KQ)

On October 23, Factory A32 organized a test flight of the Su-30MK2 aircraft after major repairs. Attending the test flight were leaders, Board of Directors of Factory A32, representatives of the command, functional agencies of Division 371, Division 372 and officers, engineers and workers in the Factory.


After preparation, the Su-30MK2 with serial number 8535 was tested by the pilot with 2 take-offs and landings, ensuring compliance with the plan and absolute safety. During the test flight, Factory A32 did a good job of preparation, closely coordinated with flight safety forces; and handed over to the test flight unit according to procedures and principles. The test pilot strictly followed the Flight Regulations and performed the correct technical operations as required by the ground commander. 


After nearly 2 years of repair, the aircraft was completed on schedule, ensuring technical parameters and has been accepted and tested. After a successful test flight, the Factory will proceed with the procedures to hand over the aircraft to the unit.


This is the first time the Su-30MK2 aircraft has undergone major repairs to increase its total service life, marking an important milestone and a remarkable progress in the implementation of the repair technology chain of Factory A32. This is the basis for the Factory to continue to successfully complete the task of maintaining and repairing fighter jets; ensuring timely training and combat readiness for Air Force units.

27 Oktober 2024

Ujung Tombak Pertahanan, Intip Kekuatan Tank-Tank TNI AD

27 Oktober 2024

Tank medium Harimau yang dibuat oleh PT Pindad (photo: TribunNews)

MEMORANDUM.CO.ID – TNI Angkatan Darat selain memiliki persenjataan yang lengkap dan canggih juga memiliki kendaraan sebagai alat tempur.

Kendaraan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat memiliki banyak jenis, salah satunya yaitu Tank.

Tank yang dimiliki oleh TNI AD merupakan salah satu simbol kekuatan pertahanan jalur darat yang terbilang cukup tangguh.

Tank merupakan salah satu elemen penting dalam armada militer, kendaraan tempur ini juga berperan dalam menjaga kedaulatan negara, baik untuk operasi pertahanan maupun penyerangan.

Tank yang dimiliki oleh TNI AD sudah dilengkapi dengan teknologi canggih dan kemampuan tempur yang luar biasa, sehingga tank-tank tersebut tidak hanya sebagai alat perlindungan, tetapi juga menjadi salah satu sarana untuk memperlihatkan ketangguhan dan ketangkasan militer Indonesia di kancah internasional.

Tank miliki TNI AD bisa dikatakan sebagai ujung  tombak yang dapat memberikan daya tempur dan perlindungan maksimal khususnya bagi pasukan infanteri ketika berada di medan operasi.

Ada banyak jenis tank yang dimiliki oleh TNI AD, salah satunya ada yang buatan dari Amerika Serikat.

Penasaran apa saja jenis tank yang dimiliki TNI AD? Berikut ulasan 5 Jenis Tank yang dimiliki oleh TNI AD:

Tank tempur utama Leopard 2 TNI AD (photo: Yonkav 8)

1. Leopard 2

Dilansir dari beberapa sumber, Leopard 2 merupakan jenis tank tempur utama yang asal pembuatannya yaitu Jerman.

Adapun varian dari jenis tank ini berjumlah 2 varian, Leopard 2A4+ dan Leopard 2RI dan untuk jumlah tank ini yaitu 103.

Tank jenis ini telah dipersenjatai dengan amunisi DM11, DM53, DM78, DM88, DM98, dan RH88. Adapun Indonesia sendiri telah mengakusisi sejumlah 42 varian Leopard 2A4+ dan 61 varian Leopard 2RI, dengan tambahan 10 kendaraan pendukung logistik dari surplus Angkatan Darat Jerman.

Tank medium Harimau TNI AD (photo: Yonkav 13)

2. Harimau

Kendaraan bernama Harimau ini termasuk salah satu jenis tank medium yang berasal dari Turki dan Indonesia.

Harimau hanya memiliki satu varian yaitu Kaplan-MT.

Kendaraan Harimau ini berjumlah 18, lalu tank ini dirancang dan dikembangkan secara bersama oleh FNSS dan Pindad untuk program MMWT (Modern Medium Weight Tank) angkatan darat.

Tank Harimau ini telah dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill 3105 berdiameter 105mm.

TNI AD telah memesan berjumlah 18 unit tank di tahun 2019 dengan tambahan pesanan susulan yang direncanakan di masa mendatang.

Dengan jadwal pengiriman tank tiba pada akhir tahun 2020 dan proses modifikasi selesai pada tahun 2021.

Tank ringan Scorpion TNI AD (photo: Yonkav 9)

3. FV101 Scorpion

FV101 Scorpion merupakan kendaraan jenis tank ringan yang berasal dari Britania Raya.

FV101 Scorpion memiliki satu varian yaitu FV101 90 dan berjumah total 90 unit dan Indonesia telah mengakusisi pada tahun 1995.

Kemudian pada tahun 2016, terdapat 90 unit aktif beroperasi menurut IIS Military Balance.

Tank jenis ini telah dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill M-A1 Mk3 dan berdiameter 90mm.

Tank ringan AMX-13 TNI AD (photo: Yonkav 11)

4. AMX-13

AMX-13 salah satu tank yang berasal dari Prancis dan masuk kategori jenis tank ringan.

Adapun varian tank AMX-13 ini ada 3 varian, diantaranya AMX-13/75 Modèle 52, AMX-13/105 Modèle 58 FL-12, dan AMX-13 Retrofit dan jumlah dari tank ini yaitu 120 lebih.

Pada tahun 1960-an, Indonesia telah mengakusisi 175 unit variasi AMX-13/75 dan 130 unit variasi 13/105.

Kemudian pada tahun 2018, salah satu media berita bernama Janes menyampaikan bahwa hanya setengah dari total unit tank yang berjumlah 120 lebih yang masih tetap aktif beroperasi dan telah menerima peningkatan serta retrofit berupa FCS (Fire Control System) baru dan kanon yang berdiameter 105mm oleh Pindad.

Tank medium Harimau akan menggantikan Armada AMX-13.

Tank ringan M3 Stuart Pusdikkav (photo: Jalal)

5. M3 Stuart

Tank satu ini bernama M3 Stuart yang berasal dari Amerika Serikat berjenis tank ringan dan hanya memiliki satu varian yaitu M3A1 dan hanya berjumlah 1 unit.

Pada tahun 1950 telah diperoleh Indonesia yaitu varian M3A1 dan M3A3 dari KNIL.

Satu tank M3A1 bernomor 24032 dalam kondisi masih disimpan oleh angkatan darat di Pusat Persenjataan Kalvaleri (Pussenkav) yang berada di Bandung untuk pertunjukan teater dan upacara.

Itulah beberapa tank yang dimiliki oleh TNI AD dengan nama, jenis, dan varian yang beragam.

Keberadaan tank dalam armada TNI AD membuktikan bahwa Indonesia berkomitmen dalam memperkuat pertahanan negara dan juga menjaga stabilitas wilayah.

Dengan terus mengikuti perkembangan teknologi dan modernisasi alutsista, maka berbagai tantangan di medan tempur akan siap dihadapi oleh TNI AD.

Kendaraan tempur membuktikan bahwa kendaraan tersebut bukan hanya sebagai simbol kekuatan militer, akan tetapi juga merepresentasikan semangat juang prajurit yang siap dalam menjaga kedaulatan tanah air.

(Memorandum)

AUKUS Integrating Stingray Lightweight Torpedo into Their P-8A Poseidon MPA

27 Oktober 2024

RAF P-8A Poseidon with Stingray lightweight torpedo (photo: RAF)

Defense Official Statement on AUKUS Pillar 2 and Exercise Maritime Big Play

Through AUKUS, we are working across the full spectrum of capability development, generating requirements, co-developing new systems, deepening industrial based collaboration and ultimately delivering advanced capabilities to our forces. AUKUS Pillar 1 focuses these co-development efforts on delivering an advanced nuclear power submarine capability through the optimal pathway.

Pillar 2 focuses on the development and delivery of emerging technology. AUKUS Pillar 2 is designed to harness the combined industrial and innovation bases of the tri-lateral partners to ensure that our forces are equipped with cutting edge interoperable military capabilities and prepared to face down aggression in whatever form it may take.

In Pillar 2, we're building a more capable combined joint force for the future, working across the full spectrum of capability development and we're already delivering. This year, we're advancing our undersea warfare capabilities by expanding our ability to launch and recover uncrewed underwater systems from torpedo tubes on current classes of British and US submarines, that will increase the range and capability of our undersea forces.

RAAF P-8A loads Mk 54 lighweight torpedo (photo: Aus DOD)

We're integrating the Stingray lightweight torpedo into the P-8A maritime patrol aircraft, which will support our forces in being more interchangeable while providing resilience to munitions stockpiles across AUKUS nations. At the same time, we're also implementing a fundamental shift to more closely integrate our systems and break down barriers to collaboration at every stage and in every part of our systems.

We've welcomed collaboration with the International Joint Requirements Oversight Council or I-JROC, a critical collaborative forum to identify and validate joint and combined requirements. The I-JROC will ensure that we have prioritized combined and joint solutions from the very start and that the capabilities we develop under Pillar 2 address some of the most pressing challenges our forces face.

A cornerstone of AUKUS Pillar 2 remains the opportunity to leverage the best of our defense industrial bases in combined innovation communities. This year we executed the first office innovation challenge focused on electronic warfare. We announced the winners last month and our teams are working to develop a robust two-year plan to increase the collaboration between and among our innovation centers of excellence.

A US Navy P-8A drops a standard Mk 54 lightweight torpedo (photo: US Navy)

By the end of the year, we'll have convened meetings with the Advanced Capabilities Industry Forum in each country. Engagements provide an opportunity for representatives across government and industry to exchange ideas and deepen industrial based collaboration.

This week we're here in Jervis Bay to observe the Maritime Big Play, which is an important demonstration of AUKUS in action. The Maritime Big Play is a series of integrated trilateral experiments and exercises aimed at enhancing capability development, improving interoperability and increasing the sophistication and scale of autonomous systems in the maritime domain. These experiments address the need to expand the reach, capability and capacity of our forces in the maritime environment through the use of artificial intelligence and autonomous systems.

See full article US DoD

JS Kaga, Kapal Kelas Izumo Kedua Yang Mampu Membawa Pesawat F-35B

27 Oktober 2024

JS Kaga adalah kapal induk kedua setelah JS Izumo yang mempu membawa pesawat F-35B  (photo: Seaforces)

JS Kaga menjadi kapal induk helikopter kelas Izumo lainnya menjadi kapal angkatan laut Jepang kedua yang membawa pesawat tempur sayap tetap di dek penerbangannya sejak Perang Dunia Kedua.

Tonggak sejarah ini ditandai ketika sebuah pesawat tempur Lockheed Martin F-35B Lightning II yang dioperasikan oleh Korps Marinir AS (USMC) mendarat di kapal kelas kedua JS Kaga pada tanggal 20 Oktober saat kapal tersebut berada di laut.

Sebuah F-35B yang dioperasikan oleh Korps Marinir AS terlihat mendarat di JS Kaga untuk pertama kalinya (photos: US Navy)

Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) mengonfirmasi tonggak sejarah tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui saluran media sosial resminya pada tanggal 21 Oktober.

Pada bulan Oktober 2021, JS Izumo yang merupakan kapal kelas pertama menjadi kapal angkatan laut Jepang pertama yang membawa pesawat tempur sayap tetap sejak Perang Dunia Kedua, ketika dua F-35B USMC melakukan lepas landas dan pendaratan dari dek penerbangannya.

Pendaratan perdana di JS Kaga dilakukan sebagai bagian dari serangkaian uji lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (STOVL) oleh F-35B yang dioperasikan USMC antara 5 Oktober dan 18 November.

Uji coba ini dilakukan di lepas pantai selatan California dan bertujuan untuk membiasakan lebih banyak personel JMSDF dengan operasi F-35B.

JS Kaga adalah salah satu dari dua kapal induk helikopter kelas Izumo yang dioperasikan oleh JMSDF. JS Izumo ditugaskan pada Maret 2015, sementara JS Kaga dilantik pada Maret 2017.

Kedua kapal tersebut dirancang sebagai kapal induk helikopter tetapi telah dibangun dengan pertimbangan berat dan kekuatan yang memungkinkan kapal tersebut untuk membawa F-35B.

Jepang mulai memperbaiki JS Kaga untuk operasi F-35B pada Maret 2022 sementara JS Izumo menjalani modifikasi pada tahun 2021.

(Jane's)

26 Oktober 2024

Regiment 920 Successfully Organized the First Training Flight at Phan Thiet Airport

26 Oktober 2024

The 920th Air Regiment of the Air Force Officers School with Yakovlev Yak-52 training aircraft has moved from Cam Ranh (Khanh Hoa) to Binh Thuan to Phan Thiet military airport of Bình Thuận Province (photos: PK KQ)

On the morning of September 5, Regiment 920, Air Force Officer School organized its first training flight at Phan Thiet Airport. Attending and directing the flight were Colonel Ngo Vinh Phuc - Principal of Air Force Officer School and functional agencies of the School.


This is the first training flight that Regiment 920 has deployed at the new airport. Based on the results achieved, the Party Committee and the Regiment's commander have led, directed, and built determination for all officers and soldiers to organize the first training flight at Phan Thiet Airport, which is the basis for evaluating the quality of flight training and ensuring flight safety, while affirming the level and ability to complete all tasks of the unit in any conditions and locations. Thanks to good preparation in all aspects, the Regiment has completed 100% of the plan with 23 flights, ensuring absolute safety.


At the end of the flight training, Colonel Ngo Vinh Phuc - Principal of the Air Force Officer School praised the results achieved in the flight training and acknowledged the efforts, endeavors, spirit and responsibility of the officers and soldiers of Regiment 920 in the past time. At the same time, he requested the Regiment in the coming time to continue to overcome difficulties in all aspects, unite, agree, and successfully carry out assigned tasks, especially flight training tasks, ensuring flight safety in complex weather conditions at Phan Thiet Airport.

Belanjawan 2025, Peruntukan RM675 Juta Bakal Perkukuh Keupayaan Maritim Malaysia

26 Oktober 2024

Rincian belanja APMM RM675 juta untuk tahun 2025 (image: APMM)

PUTRAJAYA - Peruntukan yang telah diumumkan Perdana Menteri, YAB Datuk Seri Anwar bin Ibrahim kepada Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) sempena Belanjawan MADANI 2025 yang dibentangkan pada Jumaat lalu akan memperkukuhkan lagi keupayaan Agensi ini dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab menjaga keselamatan maritim negara.

Ketua Pengarahnya, Laksamana Muda Maritim Datuk Haji Mohd Rosli bin Abdullah berkata, Kerajaan telah memperuntukan sejumlah RM675 juta kepada Maritim Malaysia bagi penyelenggaraan kapal sedia ada dan perolehan kapal baharu dalam usaha mengukuhkan kesiagaan Agensi ini menjaga Zon Maritim Malaysia.

Beliau berkata demikian melalui satu Kenyataan Media rasmi yang dikeluarkan Maritim Malaysia bagi menyambut kenyataan daripada Kementerian Dalam Negeri (KDN) di sini semalam.

Mengulas lanjut, Datuk Haji Mohd Rosli memaklumkan pecahan peruntukan yang diterima meliputi RM150 juta untuk penyelenggaraan enam buah kapal sedia ada di bawah Ship Life Extension Programme (SLEP) Fasa dua bagi memastikan jangka hayat operasi kapal-kapal berkenaan dapat dioptimumkan.

Manakala RM350 juta telah diperuntukan bagi proses perolehan sebuah kapal Multi-Purpose Mission Ship (MPMS). Kapal ini jelas beliau akan dilengkapi dengan pelbagai keupayaan pelbagai misi operasi yang membolehkan Maritim Malaysia melaksanakan operasi di laut dengan lebih berkesan.

Tambah beliau, sejumlah RM160 juta pula diperuntukkan bagi perolehan dua buah Kapal Peronda Generasi Baharu (NGPC) yang bakal dilengkapi dengan teknologi terkini dalam usaha meningkatkan keupayaan rondaan dan penguatkuasaan di kawasan perairan yang lebih luas dan mencabar.

Selain kapal baharu, Datuk Haji Mohd Rosli turut memaklumkan Maritim Malaysia bakal menerima sebuah kapal peronda United States Coast Guard Cutter (USCGC) bagi meningkatkan lagi keupayaan Agensi memantau perairan negara, terutamanya di kawasan-kawasan strategik. Bagi tujuan tersebut, Kerajaan telah memperuntukan sebanyak RM15 juta untuk penyelenggaraan dan pembaikan kapal berkenaan sebelum ia dibawa pulang ke negara ini tahun hadapan.

Terdahulu, Datuk Haji Mohd Rosli menegaskan peruntukan yang telah diumumkan ini membuktikan komitmen Kerajaan MADANI dalam memastikan Maritim Malaysia dapat meningkatkan keupayaan operasi dan rondaan sekaligus mengatasi segala bentuk ancaman jenayah di Zon Maritim Malaysia.

(APMM)

Ukir Sejarah, Satgas Port Visit 2024 Tiba di Negara Solomon Islands untuk Pertama Kalinya dengan Unsur TNI AL

26 Oktober 2024

Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan posisi di sebelah timur PNG (image: GoogleMaps) 

Satuan Tugas Port Visit 2024 KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH-991) Satban Koarmada III yang membawa misi kemanusiaan sebagai duta Bangsa, tiba di Negara Solomon Islands untuk pertama kalinya dengan menempuh jarak 1.909 (seribu sembilan ratus sembilan) Mil selama 8 (delapan) hari perjalanan  setelah keberangkatannya dari Sorong Provinsi Papua Barat Daya pada 18 Oktober 2024 yang lalu. Jum'at, (25/10/24).

Kapal Rumah Sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH-991) (photo: PAL)
 
Kedatangan Satgas Port Visit 2024 ini sandar di Dermaga Honiara Solomon Islands disambut oleh Athan Indonesia untuk Papua New Guinea dan Solomon Island Kolonel Infantri Piter Dwi Ardianto bersama As Athan Mayor Marinir Risa Bhekti Kumbara, Ibu Rani dan Bapak Agus selaku Ketua SIIFA (Solomon Island Indonesia Friendship Association) dan juga sebagai Konhor (konsulat kehormatan) RI di Solomon beserta beberapa stafnya dan perwakilan dari KBRI Port Moresby serta otoritas pelabuhan setempat.
 
Setelah penyambutan Komandan KRI dr. WSH-991 Kolonel Laut (P) Edi Herdiana, S.T., M.Tr.Opsla. mengajak para tamu naik ke KRI dan melaksanakan tour fasility untuk melihat secara langsung fasilitas yang ada di KRI.
 

Athan PNG dan Solomon Islands mengatakan ucapan selamat datang dan dilanjutkan dengan perkenalan dan menjelaskan situasi keadaan di Solomon Islands.
 
"Kami sangat Bangga karena sepanjang sejarahnya baru pertama kalinya TNI AL melalui unsur KRI Koarmada III sandar di Negara Pasifik Selatan khusunya di Negara Solomon Islands." Ungkapnya.

 
"Dalam kesempatan yang singkat ini nanti para Personel Satgas dapat memanfaatkan waktu untuk berkunjung ketempat-tempat bersejarah seperti Vilu Military Museum yang merupakan museum perang dunia ke 2 (dua) yang merupakan salah satu tempat sejarah terbesar yang ada di Pasifik Selatan" Tutupnya.
 
Sementara Itu Dansatgas Port Visit 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo menjelaskan kedatangan Satgas Port Visit 2024 Ini adalah satu hal yang luar biasa dan ini yg pertama kali Indonesia melakukan program kemanusiaan di Negara Pasifik Selatan melalui Kemhan dan TNI AL sebagai pelaksana dengan tujuan membawa misi kemanusiaan  diantaranya adalah serah terima Obat obatan, Pengobatan Umum, Donor darah diatas KRI, dan Open Ship."

 
"Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, karena kita sebagai misi pertama semoga dapat memberikan gambaran yang baik sehingga program ini berjalan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi kedua negara."
 
Selain itu juga akan mengajak para Pelajar dan Personel Satgas untuk melaksanakan kunjungan terpimpin melihat secara langsung destinasi yang ada di Negara Solomon Islands dan juga sebagai ajang untuk mengenalkan Negara Indonesia ke negara luar.

25 Oktober 2024

The Spike NLOS Missile on Board BRP Laurence Narag (PG907)

25 Oktober 2024

BRP Laurence Narag (PG907) is equipped with Spike NLOS Missile (photos: PG 907)

BRP Laurence Narag (PG907) is equipped with the Spike Non-Line of Sight Missile System manufactured by Rafael Advance Defense Systems Ltd. 


The Spike NLOS is a multi-purpose, electro-optical/infrared missile system. It has a stand-off capability to strike distant or geographically concealed targets without line-of-sight.


PG907 participated in the Maritime Strike serial of Balikatan Exercise 39-2024 and successfully fired her first Spike NLOS Missile at ex-BRP Lake Caliraya.


When a missile boat is docked in a port overnight, various activities might occur. Crew members could perform maintenance and repairs, refuel the ship, restock supplies, and conduct safety checks. Crew members may disembark to explore the port city or stay onboard.

Ini Kapal yang Disiapkan untuk Latihan Tempur Indonesia dan Rusia

25 Oktober 2024

RF Gromky 335, korvet kelas Steregushchiy (photo: Reddit)

Jakarta — TNI AL bersama Angkatan Laut Rusia (Russian Navy) akan menggelar Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 yang rencananya dilaksanakan di wilayah Koarmada II Surabaya pada tanggal 4 s.d. 8 November 2024 mendatang.

Latma Orruda 2024 merupakan agenda bilateral antara TNI AL dan Russian Navy dimana latihan ini merupakan latihan bersama perdana atau pertama kalinya dilaksanakan antara TNI AL dengan Russian Navy.

Latma Orruda 2024 merupakan hasil kesepakatan pada pertemuan Navy to Navy Talks (NTNT) pertama pada 2018 antara TNI AL dengan Russian Navy. Nama Orruda adalah kombinasi dari simbol nasional kedua negara, yaitu Orel (Elang Rusia) dan Garuda (Indonesia).

KRI I Gusti Ngurah Rai-332, fregat ringan kelas Sigma 10514 (photo: dvids)

Latihan bersama ini sendiri merupakan latihan Operasi Militer Perang (OMP) yang terbagi atas 2 phase yaitu Harbor Phase dan Sea Phase. Adapun Alutsista yang akan dikerahkan TNI AL dalam Latma Orruda 2024 antara lain KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368, dan helikopter AS 565 MBE.

Sedangkan Russian Navy akan menurunkan kapal perang Corvet Class seperti RF Soversheny, RF Gromky dan RF Aldar Tsydenzhapov, serta Medium Tanker Ship, Helikopter KA-27 dan Tug Salvage Alatau.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL agar senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta mempersiapkan dengan matang latihan bersama yang akan digelar bersama negara-negara sahabat agar berjalan sesuai rencana.

Kontrak Sewa 4 Helikopter Black Hawk Mungkin Dibatal

25 Oktober 2024

Helikopter UH-60 Black Hawk (photo: US Army)

KOTA TINGGI: Kementerian Pertahanan (MINDEF) mungkin membatalkan kontrak menyewa empat helikopter UH-60A Black Hawk untuk kegunaan Tentera Darat Malaysia (TDM).

Menteri Pertahanan, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin, berkata keputusan itu akan dimuktamadkan selepas tempoh penghantaran empat helikopter berkenaan tamat Rabu depan.

Berikutan itu, TDM akan mencari alternatif selepas kontrak itu dibatalkan.

"Pada 30 Oktober ini maka kemungkinannya memang dibatalkan (kontrak sewa Black Hawk) dan kita akan memikirkan bagaimana kita nak cari alternatif.

"Kita kena faham Black Hawk awalnya hanya disewa untuk lima tahun, bukan untuk dibeli secara kekal.

"Jadi saya telah minta TDM mencari alternatif kerana ia sebagai satu 'stop gap' sementara untuk lima tahun bagi kegunaan tentera darat," katanya selepas menyaksikan Eksesis Padang Jaguh Siri 2/2024 di Lapang Sasar Tanjung Logok, di sini hari ini.

Bulan lalu, Mohamed Khaled berkata MINDEF memberi tempoh kepada syarikat pembekal sehingga Oktober ini untuk memenuhi penghantaran empat Black Hawk.

Pada Ogos lalu, beliau berkata, MINDEF sudah mendapat maklum balas daripada Pejabat Peguam Negara berkaitan cadangan pembatalan kontrak sewaan Black Hawk untuk TDM.

MINDEF sebelum ini dilaporkan akan menilai secara menyeluruh perjanjian pajakan empat helikopter Black Hawk sebelum membuat keputusan sama ada membatalkan kontrak atau memberikan masa tambahan kepada pembekal.

Pada Mei tahun lalu, MINDEF menandatangani kontrak menyewa empat helikopter dengan syarikat tempatan, Aerotree Defence and Services Sdn Bhd selama lima tahun bernilai RM187 juta.

See full article Berita Harian

24 Oktober 2024

Kendaraan Lapis Baja Pandur II 8X8 FSV: Hasil Kontrak Alutsista dengan Transfer Teknologi

24 Oktober 2024

Panser Pandur II dengan meriam Ares UT30MK2 (photo: Pindad)

Songgolangit.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia dengan Excalibur International, sebuah perusahaan dari Czechoslovak Group (CSG), pada Februari 2024. Kontrak ini mencakup perjanjian lisensi untuk kendaraan lapis baja (Panser) Pandur II 8X8 FSV, yang bakal diproduksi oleh PT Pindad. 

Melalui kerja sama ini, PT Pindad akan mendapatkan Transfer of Technology (ToT) untuk merakit kendaraan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). 

Sebanyak 23 unit Ranpur Pandur II 8X8 FSV yang dipesan oleh Kemenhan telah diserahkan oleh Pindad pada awal Oktober 2024. Ranpur ini merupakan varian kendaraan lapis baja yang dirancang untuk memberikan dukungan tembakan. 

Saat ini, Panser Pandur dilengkapi dengan senjata utama berkaliber 30 mm, serta dapat ditambah dengan senapan mesin 7,62 mm coaxial. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem persenjataan modern yang memiliki kemampuan seperti Advanced Gun & Sights Stabilization, Hunter Killer Capability, yang terintegrasi dengan Smoke Grenade Launchers dan Laser Warning System.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyampaikan bahwa Panser Pandur II 8X8 FSV dirakit dengan spesifikasi yang disesuaikan khusus untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Darat. 

Pandur II adalah panser 8x8 dengan kemampuan amfibi (photo: istimewa)

“Spesifikasi khusus yang dimaksud adalah IFV Pandur II 8×8 disesuaikan dengan kebutuhan dan doktrin tempur TNI AD yang mencakup kemampuan mobilitas taktis dan tempur sesuai dengan medan operasi Indonesia,” kata Abraham kepada IDM, Rabu, (9/10). Kendaraan lapis baja produksi Pindad ini memiliki kemampuan amfibi, sehingga memungkinkan panser ini melintasi medan sungai dan rawa-rawa di Indonesia. 

Spesifikasi APC Pandur II 8X8 

Kendaraan Pandur II 8X8 merupakan armoured personnel carrier (APC) yang dirancang untuk transportasi pasukan dan dukungan tembakan. Kendaraan ini dikenal memiliki mobilitas tinggi dan mampu membawa berbagai sistem senjata, memberikan fleksibilitas daya tembak di medan perang. Dalam konteks pertahanan regional, kendaraan ini juga digunakan oleh Filipina dalam varian Sabrah light tank.

Sejak kontrak pertama pada 24 November 2016, pemerintah Indonesia telah memesan sejumlah kendaraan Pandur II 8X8 dari Czechoslovak Group, dengan total nilai mencapai sekitar 570 miliar rupiah. Pada 12 April 2019, kontrak tambahan untuk produksi 22 unit lagi ditandatangani, yang direncanakan akan diproduksi secara lokal sebagai Pindad Cobra 8X8. 

Pandur II 8X8 adalah versi yang lebih baik dari kendaraan Pandur 6X6 dan dikembangkan oleh perusahaan Austria, Steyr-Daimler-Puch Spezialfahrzeuge, yang merupakan bagian dari General Dynamics European Land Systems (GDELS). 

Kemampuan amfibi Pandur II ketika diuji coba di laut Cilegon (photo: Indomiliter)

Kendaraan ini memiliki bodi baja yang dilas sepenuhnya dengan opsi peningkatan armor, yang dirancang untuk melindungi penghuninya dari peluru tajam berkaliber 7,62 hingga 14,5 mm. Selain itu, kendaraan ini dapat diangkut dengan pesawat transportasi Lockheed Martin C-130 Hercules, memudahkan mobilisasi di berbagai medan. 

Kendaraan ini dirancang untuk dapat beroperasi di berbagai iklim, termasuk dingin (Arktik) dan panas (gurun), serta di daerah perkotaan dan medan yang sulit dilalui. Pandur II 8X8 juga memiliki kemampuan untuk beroperasi di perairan seperti sungai dan danau. Dengan menggunakan komponen mesin standar industri, biaya produksi kendaraan ini dapat ditekan, sehingga lebih terjangkau untuk kebutuhan militer.

Kendaraan ini mampu mengangkut hingga 12 infanteri di kendaraan tanpa turret - dan 6 infanteri dengan turret, menjadikannya sebagai pilihan yang fleksibel untuk berbagai misi militer. Selain itu, sistem turret yang dapat dipasang pada kendaraan ini memberikan kemampuan tempur yang lebih tinggi, memungkinkan penggunaan senjata berat sesuai kebutuhan. 

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat kapabilitas pertahanan dan meningkatkan kemandirian dalam industri pertahanan. Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kekuatan militer yang modern dan berdaya saing di tingkat internasional.

(Pikiran Rakyat)

Penampakan Pertama Korvet Kedua Filipina dari Hyundai Heavy Industries

24 Oktober 2024

Korvet kedua Filipina yang akan diberi nama BRP Diego Silang FF-07 (photo: Korea Business News)

Foto ini tampaknya merupakan BRP Diego Silang (FF-07) masa depan yang sedang dibangun di galangan kapal HD Hyundai Heavy Industries di Ulsan, Korea Selatan.

Ini tampaknya merupakan foto pertama kapal yang tersedia untuk umum, yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan Desember 2024 ini.

Pengiriman kapal diharapkan pada akhir tahun 2025.

Kapal ini bersama dengan kapal saudaranya, BRP Miguel Malvar (FF-06) masa depan, diperoleh sebagai bagian dari Proyek Akuisisi Korvet Angkatan Laut Filipina di bawah fase Horizon 2 RAFPMP (Revised Armed Forces of the Philippines Modernization Program).

Kapal ini menggunakan desain HDC/HDF-3200 dari HD HHI.

Singapore Lays Down Keel for First Multi-Role Combat Vessel (MRCV)

24 Oktober 2024

A group photo with our defence partners from ST Engineering Marine and DSTA (photo: RSN)

Earlier today, we witnessed the Keel Laying Ceremony for our first Multi-Role Combat Vessel (MRCV) at ST Engineering Marine Limited. This ceremony is a significant milestone for the MRCV project. The keel is the "backbone" of the ship, and the keel laying is akin to the "birth" of the ship in the shipyard!"

They will be the future crew of our new ships. These MRCV will replace the RSN's fleet of Victory-class corvettes, which have been in service since 1990 (photo: RSN)

Our first MRCV is projected to join the RSN from 2028 onwards. The MRCVs will function as a ‘mothership’, capable of operating unmanned systems. They are also designed with modularity and will support a wide spectrum of missions and operations. 

(RSN)

23 Oktober 2024

Australia Procures SM-2 IIIC and SM-6 Missiles for AUD 7 Bio

23 Oktober 2024

HMAS Sydney fires Royal Australian Navy’s first Standard Missile 6 (SM-6) during Exercise Pacific Dragon 2024 (photo: Aus DoD)

Safeguarding Australians with boost to air and missile defence

The Albanese Government will bolster Australia’s air and missile defence under a $7 billion agreement with the United States to acquire state-of-the-art long-range missiles.

The acquisition of the Standard Missile 2 Block IIIC (SM-2 IIIC) and Standard Missile‑6 (SM-6) is a significant milestone in the Government’s rapid progress in boosting the long-range capability of Navy’s surface combatant fleet. 

The SM-2 IIIC and SM-6 are the most advanced air and missile defence weapons in the world and will be progressively deployed across Navy’s Hobart class destroyers and in the future, the Hunter class frigates. This follows the recent successful test firing of a SM-6 from HMAS Sydney.

The SM-2 IIIC and SM6 contain advanced technologies that will greatly enhance the lethality and effectiveness of our Navy ships in line with the National Defence Strategy and the Independent Analysis into Navy’s Surface Combatant Fleet. 

SM-2 Block III missile (image: MDAA)

The SM-2 IIIC brings active seeker technology and significantly enhanced defensive capabilities against missile threats. 

The SM-6 missile will provide Australia with extended range air defence capability against air and missile threats, an offensive anti-ship capability and for the first time, a terminal ballistic missile defence capability.

The SM-2 IIIC and SM-6 complement existing capabilities such as ESSM Block 2 and Naval Strike Missile as part of a layered strike and missile defence capability for Navy’s surface combatant fleet.

The Albanese Government is enhancing deterrence by rapidly boosting the Navy’s long-range strike capabilities.