Rudal-Rudal Baru Turkiye pada IDEF 2025: GOKBORA, GOKHAN serta AKATA

03 Agustus 2025

Rudal BVRAAM Gökbora buatan Roketsan dengan penggerak ramjet berbahan bakar padat solid-state (photo: EDR Magz)

Gökbora dan Gökhan, rudal udara-ke-udara BVR bertenaga ramjet Turki

Kementerian Industri Pertahanan Turki atau Savunma Sanayii Başkanlığı (SSB) menandatangani dua kontrak penelitian dan pengembangan, satu dengan Roketsan dan Aselsan, dan satu lagi dengan Tübitak, untuk pengembangan dua rudal bertenaga ramjet, masing-masing Gökbora dan Gökhan. Rudal ini diharapkan akan memberikan Turki kemampuan setara Meteor dalam pertempuran udara-ke-udara untuk pesawat tempur generasi mendatang, serta untuk pesawat berawak dan nirawak yang ada.

Tujuan SSB adalah mengembangkan dua rudal udara-ke-udara jarak jauh (BVRAAM) yang, meskipun keduanya bertenaga ramjet, memiliki perbedaan besar dalam hal propulsi; Gökbora bertenaga motor solid-state, sementara ramjet yang menggerakkan Gökhan berbahan bakar cair.

Rudal BVRAAM Gökbora buatan Roketsan dengan penggerak ramjet berbahan bakar padat solid-state (image: Roketsan)

Gökbora diresmikan pada Hari ke-2 IDEF adalah rudal Roketsan. Rudal ini memiliki panjang 3,75 meter, diameter 180 mm, dan jangkauan lebih dari 100 NM; dibandingkan dengan Meteor BVRAAM, massanya diperkirakan sekitar 197 kg. Navigasi inersia dan tautan data antara platform peluncuran dan rudal menyediakan navigasi di tengah lintasan. Ketika mendekati target, pencari RF diaktifkan; ini akan menjadi pencari array terpindai elektronik aktif yang dikenal sebagai AGRAS 3101/AA, yang sedang dikembangkan oleh Aselsan dan Roketsan di bawah naungan SSB. Menurut informasi yang dikumpulkan di IDEF, ramjet Gökbora seharusnya berbasis bahan bakar padat bermuatan boron.

Meskipun tidak terlihat jelas pada modelnya, brosur rudal menunjukkan dengan jelas bahwa sirip belakang dapat dilipat, yang akan membantu menempatkan rudal di dalam ruang senjata, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah rudal, sehingga memungkinkan pesawat mempertahankan konfigurasi yang "bersih"; Hal ini akan penting untuk mengintegrasikannya ke dalam pesawat tempur generasi ke-5 Kaan dan ruang senjata UAV tempur Kizilelma. Belum ada data mengenai kecepatan dan kemampuan manuver yang diberikan. Menurut informasi yang dikumpulkan di IDEF, pengembangan rudal Gökbora dimulai pada pertengahan 2024, dengan program yang sedang dikembangkan secara aktif, dan Roketsan bertujuan untuk memulai uji coba sesegera mungkin.

Rudal BVRAAM Gökhan buatan Tubitak SAGE dengan penggerak ramjet berbahan bakar cair (photo: EDR Magz)

Gökhan akhirnya diperlihatkan kepada publik. Program ini dimulai pada Mei 2021 dengan penandatanganan kontrak pengembangan antara Kementerian Pertahanan Nasional dan Tübitak SAGE untuk apa yang dikenal sebagai "Proyek Pengembangan Rudal Udara-ke-Udara Bertenaga Ramjet Nasional", dengan amandemen kontrak yang ditandatangani pada IDEF 2025 untuk versi rudal jarak jauh.

Tübitak tidak memberikan data dimensi maupun angka jangkauan. Lembar data menunjukkan kecepatan di atas Mach 3 dan jangkauan serangan yang lebar, berkat kontrol pengaturan daya dorong aktif. Gökhan dilengkapi dengan sistem navigasi GPS/INS, sebuah radar aktif solid-state canggih yang bertujuan memberikan panduan pada fase serangan terakhir; radar ini kemungkinan merupakan pengembangan dari keluarga radar Aselsan Murad.

Rudal BVRAAM Gökhan buatan Tubitak SAGE dengan penggerak ramjet berbahan bakar cair (photo: EDR Magz)

Tautan data terenkripsi dua arah memungkinkan kemampuan penargetan ulang dan serah terima. Hulu ledak ini digambarkan sebagai "desain asli untuk persyaratan daya mematikan yang tinggi," tanpa detail lebih lanjut. Gökhan akan kompatibel dengan ruang internal dan stasiun eksternal Kaan, serta dengan stasiun eksternal F-16. Melihat model dan gambar, rudal Tübitak tampaknya tidak memiliki sirip lipat seperti pesaingnya.

Menurut informasi yang diberikan oleh Tübitak, fase desain konseptual dan fase desain awal telah selesai, dan fase uji coba darat saat ini sedang berlangsung, dengan uji terbang dan uji tembak yang diharapkan segera dilakukan.

Ketika SSB menentukan pilihannya, Turki akan memasuki pasar BVRAAM, menjadi pesaing serius bagi rudal Meteor Eropa. (EDR Magz)

Rudal anti kapal Akata atau Atmaca versi terbungkus (encapsulated) sehingga dapat diluncurkan dari kapal selam (photo: Mavi Savunma)

Akata, versi rudal antikapal Atmaca yang diluncurkan dari kapal selam

Pada IDEF 2021, Roketsan mengumumkan pengiriman rudal antikapal Atmaca pertama kepada Angkatan Laut Turki, setelah proses kualifikasi berakhir. Saat itu, perusahaan telah menyebutkan versi rudal antikapal selam, yang terwujud empat tahun kemudian di pameran Istanbul, dengan nama Akata.

Akata adalah versi terbungkus (encapsulated) rudal antikapal Atmaca, yang sudah beroperasi dengan Angkatan Bersenjata Turki, yang akan memberi kapal selam Angkatan Laut Turki kemampuan untuk meluncurkan rudal dengan jangkauan lebih dari 250 km terhadap kapal musuh.

Akata mempertahankan karakteristik yang sama dengan Atmaca setelah meninggalkan lingkungan bawah laut, yang berarti mempunyai jangkauan yang sama, hulu ledak yang sama, fragmentasi ledakan berdaya ledak tinggi 220 kg dengan kinerja penetrasi yang efektif, serta rangkaian navigasi/panduan yang berbasis pada sistem inersia dan satelit, barometrik, dan altimeter radar yang menyediakan kemampuan sea-skimming. 

Pada fase serangan terakhir, pencari RF diaktifkan untuk akurasi maksimum. Tautan data memastikan pembaruan target jika diperlukan, serta serangan ulang atau pembatalan misi; dalam hal ini kapal selam harus mempertahankan postur yang memungkinkannya mempertahankan tautan tetap aktif. 

Bungkus (encapsulated) rudal anti kapal Atmaca untuk dapat diluncurkan dari kapal selam (photo: Mavi Savunma)

Ketika digunakan terhadap target tetap. Umumnya target darat, rudal dapat diluncurkan pada koordinat tertentu, sehingga kapal selam dapat melanjutkan navigasinya, dan peluncurannya sebenarnya dilakukan dalam mode tembak-dan-lupakan. Hal yang sama mungkin juga berlaku untuk serangan terhadap target bergerak, pencari RF memastikan panduan terminal yang akurat, jika tidak diperlukan penargetan ulang.

Dalam versi peluncuran kapal selam, yang diumumkan beberapa tahun lalu, Atmaca ditempatkan dalam wadah berdiameter 533 mm, sayapnya dilipat, dengan elemen belakang bersirip dan moncong depan yang menyegel wadah, sehingga panjangnya menjadi 7 meter. Rudal itu sendiri memiliki panjang 5,2 meter dengan booster, dan panjangnya berkurang menjadi 4,3 meter saat terbang setelah booster terpisah dari rudal. 

Karena Atmaca dalam versi antikapal memiliki massa sekitar 750 kg, wadah selam yang mengubahnya menjadi rudal peluncuran kapal selam harus memiliki massa sekitar 450 kg; ini mungkin termasuk sistem peledakan yang akan melontarkan rudal ke udara sebelum boster dinyalakan. 

Akata dapat diluncurkan pada kedalaman antara 15 dan 60 meter dari tabung torpedo berat kapal selam. Awalnya ditenagai oleh mesin turbojet Safran TR40 buatan Prancis, setelah uji coba yang sukses dengan turbojet KTJ-3200 dalam negeri yang dikembangkan oleh Kale ARGE, rudal baru kini harus diproduksi dengan sistem propulsi yang terakhir. (EDR Magz)