Haas VF6-50 dan VR-11B (all photos : haas)
Bandung
(ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (Persero) membeli mesin-mesin produksi
baru guna memenuhi pesanan pembuatan pesawat setelah banyak masuk pesanan
(order) pembelian akhir-akhir ini.
"Kami
kebanjiran pesanan, makanya permesinan yang sudah berusia rata-rata 30 tahun
kami revitalisasi," kata Kepala Humas PTDI Rakhendi Triyatna.
Selain
derasnya pesanan itu, kata Rakhendi, PTDI sedang dalam jadwal pembenahan sesuai
dengan program restrukturisasi dan revitalisasinya, sehingga selain
melaksanakan penyiapan SDM sesuai kebutuhan masa depan, juga pengadaan
mesin-mesin baru guna kelancaran proses produksi.
Mesin-mesin
baru yang sudah dioperasikan yaitu sebanyak delapan unit dan lima unit lainnya
dalam proses kedatangan.
Mesin
tersebut adalah mesin CNC (Computerized Numerical Control), di antaranya Quaser
MV 18C, Haas VF6-50, Haas VR 11 B Deckel Maho DMU 100 mB dan mesin Gantry Jobs
LINX30 serta Gantry Matec 30 P.
Mesin-mesin
berteknologi tinggi dalam kondisi baru tersebut didatangkan dari beberapa
pabrik di antaranya dari Jerman, Itali dan Taiwan.
Rakhendi
menjelaskan, kemampuan mesin CNC dapat diandalkan dan pengalaman selama ini
menunjukkan di samping mampu menyelesaikan pembuatan komponen untuk
pesawat-pesawat produk sendiri, juga PTDI mampu memasok dalam jumlah besar
komponen-komponen pesanan Airbus, Boeing dan Bombardier.
"Sebagaimana
sering kami ungkapkan, PTDI merupakan pemasok tunggal untuk bagian tengah,
depan, sayap pesawat A380, pesawat terbesar di dunia yang berlantai dua,"
kata Rakhendi sembari menambahkan pihaknya saat ini memiliki lebih dari 100
unit mesin CNC dan TNC.
Mesin-mesin
yang ada itu sebelumnya telah beroperasi dengan sangat produktif dan rata-rata
dioperasikan sedikitnya 15 jam per hari guna memenuhi target produksi yang
sudah dijadwalkan penyelesaiannya secara sangat ketat.
Guna
menyambut program CN295, saat ini pembangunan Assy (Assembling) CN295 sedang
disiapkan oleh PTDI.
Dasar
pembuatan pesawat CN295 adalah hasil pengembangan dari pesawat CN235 oleh
Airbus Military, di antaranya dengan menambah panjang badan pesawat sekitar3
(tiga) meter, landing gearnya diperkuat dan power enginenya ditambah.
Persiapan
yang dilakukan untuk pekerjaan Assy (Assembling) pesawat CN295 yang akan
dilakukan, PTDI menyiapkan badan pesawat (fuselage) yang lebih panjang, semua
sedang dalam pengerjaan.
Dengan terus
mempromosikan pesawat CN235, CN295, NC212-400 serta pesawat N219 (dalam tahap
rancang bangun), PTDI saat ini terus berbenah diri dalam segala hal untuk
menyambut prospek pasar di kawasan Asia Pasifik yang semakin meningkat,
demikian Rakhendi.
(Antara)
PT DI seharusnya menambah lapangan kerja para sarjana/tenaga ahli, dibuka sip jam siang dan malam. Shg target pekerjaan pesanan barang dapat dipercepat, mengurangi pengangguran dan memberikan kesejahteraan masyarakat bandung khususnya Indonesia pd umumnya. Bravo... PT DI
BalasHapusselamat atas kemajuan pt di, kedepan belajarlah dari pil pahit tahun1997 dimana kondisi kritis nya pt di. semoga pt di tetap berjaya dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, teruslah terbang pt di. sambutlah mimpimu menjadi pemain pesawat terbang sekelas boing dan airbus
BalasHapus